Anda di halaman 1dari 9

Penerapan Konsep Desain James Stirling…..

PENERAPAN KONSEP DESAIN ARSITEKTUR JAMES


STIRLING PADA PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG KAPAL
LAUT TANJUNG EMAS, SEMARANG
Moedjiono *)

Perkembangan pembangunan bidang transportasi laut yang semakin pesat dewasa ini menuntut
adanya sistem penunjang sarana dan prasarana transportasi laut yang memadai, sehingga dapat
mewujudkan system pelayaran yang aman dan layak. Cakupan bidang pelayaran meliputi angkutan
penumpang dan barang, pelabuhan dan rute pelayaran.
Perkembangan ekonomi, meningkatnya arus penumpang dan barang yang menggunakan kapal laut
menjadi salah satu faktor untuk dikembangkannya Pelabuhan. Salah satu pelabuhan yang cukup penting
adalah Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, letaknya yang berada di pusat propinsi Jawa Tengah
menjadikan pelabuhan ini berpotensi untuk dikembangkan. Analisis yang dilakukan terhadap Terminal
Penumpang meliputi kelengkapan fasilitas, asperk fungsional, dan aspek bentuk. Hasil dari analisis ini
diharapkan dapat memberikan gambaran kebutuhan fasilitas sebuah Terminal Penumpang Kapal Laut di
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Perencanaan dan perancangan Terminal Penumpang Kapal Laut di
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menggunakan pendekatan arsitektur Post-Modern dengan preseden
James Stirling.

Kata kunci : terminal, dermaga, post-mo

Latar Belakang Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang.


Perkembangan pembangunan bidang Sebagai salah satu pintu gerbang ekspor
transportasi laut yang semakin pesat dewasa Jawa Tengah, Pelabuhan Tanjung Emas
ini menuntut adanya sistem penunjang mengalami peningkatan ekspor 9,12 %
sarana dan prasarana transportasi laut yang pertahun, sedangkan kunjungan kapal
memadai, sehingga dapat mewujudkan mencapai 6,5 % per tahun. Peningkatan
system pelayaran yang aman dan layak. tersebut menyebabkan kebutuhan akan
Cakupan bidang pelayaran meliputi sarana dan prasarana yang memadai semakin
angkutan penumpang dan barang, pelabuhan meningkat.
dan rute pelayaran. Salah satu sarana dan prasarana
Salah satu pelabuhan yang cukup yang melengkapi fasilitas-fasilitas yang ada
penting adalah Pelabuhan Tanjung Emas di di pelabuhan adalah Terminal Penumpang
Semarang, letaknya yang berada di pusat Kapal Laut. Sebagai tempat embarkasi dan
propinsi Jawa Tengah menjadikan pelabuhan debarkasi, terminal penumpang merupakan
ini berpotensi untuk dikembangkan. salah satu fasilitas yang penting di
Pelabuhan Tanjung Emas yang letaknya pelabuhan. Mengingat pentingnya fasilitas
diantara Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta tersebut, tentunya terminal penumpang
dan Tanjung Perak di Surabaya harus dapat diharapkan mampu menampung arus
mengantisipasi adanya kejenuhan dari kedua penumpang baik embarkasi maupun
pelabuhan tersebut. Perkembangan ekonomi, debarkasi. Meningkatnya jumlah kapal yang
meningkatnya arus penumpang dan barang singgah di Pelabuhan Tanjung Emas
yang menggunakan kapal laut menjadi salah menyebabkan meningkatnya arus
satu faktor untuk dikembangkannya penumpang yang setiap tahunnya mencapai

Ir. (UNDIP), Staf Pengajar Jur. Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang

93
Vol. 1, 2003 MODUL ISSN 0853 2877

14,6 % pertahun. Melihat kondisi yang ada kapal dapat melakukan kegiatannya dengan
pada saat ini, terminal penumpang tersebut baik.
sudah tidak dapat menampung lonjakan
penumpang. Selain itu fasilitas-fasilitas 2. Persyaratan dan Faktor-faktor yang
penunjang dalam terminal penumpang Mempengaruhi Pelabuhan
seperti perencanaan ruang parkir, tata ruang Secara umum sebuah pelabuhan harus
dalam, penginapan sementara serta sirkulasi memiliki beberapa persyaratan dan
penumpang yang tidak jelas dan kurang faktor-faktor yang mampu mempengaruhi
efisien menyebabkan terminal penumpang pelayanan yang diberikan oleh sebuah
tersebut tidak mampu memenuhi tuntutan pelabuhan sesuai dengan standar teknis yang
kebutuhan pelayanan secara maksimal dikeluarkan oleh DitJen. Perla tahun 1990,
kepada pengguna jasa transportasi laut. yaitu :
Dengan pertimbangan tersebut a. Persyaratan. Persyaratan diperlukan
diatas, maka diperlukan adanya pemecahan untuk dapat memberikan pelayanan
masalah dengan perencanaan dan dengan baik diantaranya:
perancangan Terminal Penumpang Kapal 1) adanya hubungan yang mudah dan jelas
Laut di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang antara transportasi laut dan
yang dapat menampung dan memenuhi transportasi darat.
semua aktiftas yang berlangsung 2) Mempunyai daerah belakang /
didalamnya. pendukung (hinterland) yang subur dan
mempunyai penduduk yang cukup padat.
TINJAUAN UMUM 3) mempunyai kedalaman kolam dengan
PELABUHAN DAN TERMINAL variasi tinggi air pasang-surut tidak
PENUMPANG KAPAL LAUT lebih dari 5 m serta mempunyai alur yang
cukup jelas.
A. Pelabuhan
Pelabuhan merupakan sebuah rangkaian dari 4) kapal-kapal dapat merapat ke dermaga
suatu sistem transportasi laut dan membuang sauh, sehingga terlindung
yang melengkapi sarana dan prasarana dari gangguan alam dan dapat melakukan
transportasi angkutan laut. berbagai aktivitas dengan aman.
1. Pengertian
Sebagai salah satu prasarana transportasi b. Faktor-faktor. Faktor-faktor yang
laut, menurut Bambang mempengaruhi pelabuhan selain persyaratan
Triadmodjo (1996: 3) pelabuhan merupakan diatas, yaitu :
suatu daerah perairan yang terlindungi dari 1) Peta Nautis, peta yang menunjukkan
badai, ombak, arus, sehingga kapal dapat bagian-bagian daerah pelayaran dan
berputar (turning basin), bersandar, navigasi yang dilengkapi dengan data-data
membuang sau, dan dapat melakukan mengenai angin, gelombang, arus, musim,
kegiatan bongkar muat dan perpindahan dan lain sebagainya.
penumpang. 2) Pengamatan Angin, yang diperlukan
Sedangkan pengertian pelabuhan untuk mengetahui gelombang sehingga
secara teknis menurut Soedjono dapat diperkirakan arah pekerjaan dalam
Kramadibrata (1992: 63) adalah daerah atau merencanakan pelabuhan. Selain itu angin
lokasi yang secara alami atau buatan mempunyai pengaruh terhadap maneuver
terlindung terhadap gangguan alam sehingga kapal atau pengendalian kapal terutama pada
saat akan mendekati mulut pelabuhan.

94
Penerapan Konsep Desain James Stirling…..

3) Pengamatan Gelombang, untuk harus memiliki kedalaman dan lebar yang


mengetahui besar kecilnya gelombang sesuai dengan dimensi kapal, sehingga tidak
sehingga dapat ditentukan jenis dan menimbulkan kesulitan.
pembangunan pelabuhan. Tinggi rendahnya c. Kolam Pelabuhan. Merupakan daerah
gelombang ini berpengaruh pada kegiatan perairan tempat kapal-kapal berlabuh untuk
bongkar muat barang. Sehingga gelombang melakukan bongkar muat barang dan
perlu dieliminir menggunakan penahan penumpang, melakukan maneuver dan
gelombang disekitar kolam pelabuhan. gerakan memutar. Kolam ini harus memiliki
4) Pasang Surut / Tidal, yaitu kedudukan kedalaman yang cukup dan terlindung dari
muka air tertinggi dan terendah yang gangguan gelombang yang ada.
merupakan batas ekstrim permukaan air laut. d. Dermaga. Merupakan bangunan
Pasang surut ini berpengaruh terhadap pelabuhan yang berfungsi sebagai tempat
kedalaman alur pelayaran. berlabuhnya kapal dan menambatkannya
5) Air Laut, mengetahui kadar garam dan pada waktu melakukan kegiatan bongkar
pengaruhnya terhadap bahan bangunan muat barang dan penumpang.
untuk memperhitungkan usia bangunan. Menurut jenis muatannya, dermaga
6) Arus, mengetahui kecepatan dan dibedakan menjadi :
kemungkinan pergantian arus. (1) Dermaga penumpang kapal ( Passenger
7) Pengendapan Lumpur, Vessel ),
memperhitungkan pengendapan Lumpur (2) Dermaga barang-barang potongan (
yang masuk General Cargo ),
kedalam kolam pelabuhan. (3) Dermaga muatan curah ( Bulk Cargo ),
8) Kondisi Tanah, memiliki daratan untuk (4) Dermaga peti kemas ( Container ).
tempat fasilitas-fasilitas pelabuhan, e. Alat Penambat / Fender. Berfungsi
dengan mengetahui kondisi tanah dapat manahan kapal pada saat bongkar muat
ditentukan pengerukan dan penimbunan barang atau penumpang tetap dalam keadaan
tanah. stabil dan tenang. Fender ini terbagi
9) Pertimbangan Ekonomi, menjadi beberapa tipe, seperti : fender kayu,
mempertimbangkan arus penumpang dan fender karet, dan fender gravitasi.
barang Sedangkan menurut konstruksinya fender
dikemudian hari. dibedakan menjadi : bolder pengikat,
pelampung, penambat dan dolphin.
3. Fasilitas-fasilitas pelabuhan f. Gudang. Berada dibelakang dermaga
Selain persyaratan yang ada diatas, yang berfungsi untuk menyimpan barang-
pelabuhan memiliki beberapa fasilitas barang yang harus menunggu pengepakan
sesuai dengan yang ditetapkan oleh DitJen dan pendistribusian. Antara gudang dengan
Perla tahun 1990, diantaranya : dermaga terdapat apron yang berfungsi
a. Pemecah Gelombang. Berfungsi untuk sebagai tempat pengalihan dari kegiatan
melindungi daerah perairan pelabuhan dari transportasi laut ke kegiatan transportasi
gangguan gelombang. Pemecah gelombang darat.
ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, g. Terminal. Berfungsi sebagai keperluan
yaitu : model sisi miring, sisi tegak dan administrasi dan pelayanan yang dilengkapi
model campuran. denga fasilitas parkir, keselamatan
b. Alur Pelayaran. Berfungsi sebagai pelayaran, dan keamanan pelabuhan.
pengarah bagi kapal-kapal yang akan masuk Terminal ini dibedakan menjadi :
dan keluar pelabuhan. Alur pelayaran ini

95
Vol. 1, 2003 MODUL ISSN 0853 2877

1) Terminal Barang Potongan (General Jadi dapat disimpulkan pengertian


Cargo Terminal), merupakan sebuah Terminal Penumpang Kapal Laut adalah
terminal barang yang memerlukan perlakuan sebuah tempat berakhirnya atau dimulainya
khusus dalam pengangkutannya. Barang- suatu kegiatan manusia atau sekelompok
barang tersebut diantaranya : mobil, mesin- manusia pengguna jasa angkutan
mesin, dan barang-barang yang ditempatkan transportasi laut.
dalam bungkus.
2) Terminal Barang Curah (Bulk Cargo Pemakai dan Aktivitas
Terminal), merupakan terminal untuk barang Di dalam bangunan Terminal
lepas atau tidak dikemas yang cara Penumpang terdapat banyak pemakai
memasukkannya dituang atau dipompa ke bangunan dan aktivitas yang dilakukan,
dalam kapal, contohnya : gandum, batu bara, seperti diuraikan di bawah ini :
pasir.
3) Terminal Peti Kemas (Container a. Pemakai. Pemakai Terminal Penumpang
Terminal), merupakan terminal untuk Kapal Laut dapat dikelompokkan menjadi :
barang-barang yang dimasukkan ke dalam 1). Penumpang Embarkasi (keberangkatan),
peti kemas. adalah penumpang yang akan berangkat
4) Terminal Penumpang (Passenger menggunakan transportasi laut. Terdiri dari
Terminal), merupakan terminal yang penumpang dalam negeri (penumpang antar
digunakan untuk menaikkan dan pulau, transmigrasi, dan wisata) dan
menurunkan penumpang. Terminal penumpang samudera/turis.
penumpang merupakan titik atau tempat 2). Penumpang Debarkasi (kedatangan),
perpindahan penumpang embarkasi dari adalah penumpang yang datang di tujuan,
transportasi darat ke transportasi laut dan / mulai turun dari kapal sampai ke luar dari
atau perpindahan penumpang debarkasi dari Terminal Penumpang, Meliputi penumpang
tranmsportasi laut ke transportasi darat. dalam negeri dan penumpang samudera atau
turis.
B. Terminal Penumpang 3). Pengelola, adalah orang-orang yang
Merupakan salah satu bagian dari melayani penumpang, pengantar, dan
fasilitas-fasilitas yang ada di pelabuhan, penjemput di Terminal Penumpang.
yang berfungsi sebagi tempat kegiatan arus Meliputi petugas administrasi dan
penumpang berlangsung. operasional.
4). Pengunjung, adalah orang-orang yang
Pengertian mengantar ataupun menjemput, tamu-tamu
Menurut Mario Pei (1991: 1014), Terminal Penumpang Kapal Laut yang akan
terminal adalah suatu tempat dimulai dan bertemu pengelola.
berakhirnya suatu kegiatan. Sedangkan
secara leksikon pengertian terminal TINJAUAN PELABUHAN DAN
Penumpang Kapal Laut adalah : TERMINAL PENUMPANG KAPAL
a. Terminal adalah tempat berakhirnya LAUT DI TANJUNG EMAS SEMARANG
suatu kegiatan
b. Penumpang adalah manusia / A. Pelabuhan Tanjung Emas
sekelompok manusia penggunaan jasa Pelabuhan Tanjung Emas berada di tepi
angkutan. Pantai Utara Jawa tepatnya di ibukota Jawa
c. Kapal Laut adalah perahu besar yang Tengah yaitu Semarang. Sampai saat ini
bergeladak. Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

96
Penerapan Konsep Desain James Stirling…..

termasuk ke dalam Kelas I dan berfungsi sebuah Terminal Penumpang Kapal Laut di
sebagai pintu gerbang ekspor Jawa Tengah. Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Lokasi dan Fungsi a. Fasilitas Terminal Penumpang


Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
berada pada posisi lintang 06˚ - 53 - 00˚ S 1) Dermaga,
s/d 06˚ - 57 - 00˚ S , posisi bujur 110˚ - 24 -
00˚ T s/d 110˚ - 26 - 00˚ T. Dengan kondisi Saat ini dermaga yang digunakan berbentuk
pantai rendah berawa-rawa dengan memanjang dengan panjang mencapai 180
kedalaman 3,5 m s/d 9 m. Menurut SKB m dengan kedalaman mencapai 5 m.
Menteri Perdagangan, Mented Perhubungan, Dermaga ini hanya mampu menampung
dan Mented Keuangan yang ditetapkan pada sebuah kapal bersandar. Kapal-kapal dengan
tanggal 26 Juli 1985, bahwa Pelabuhan panjang 155 m tidak dapat bersandar di tepi
Tanjung Emas Semarang termasuk salah Terminal Penumpang, sehingga tidak efisien
satu pelabuhan laut yang terbuka untuk lagi. Sehingga diperlukan sebuah dermaga
perdagangan yang mampu menampung minimal dua buah
kapal dengan panjang 155 m.
Pengelolaan dan Pelayanan
Dalam. pengoperasionalannya Pelabuhan 2) Terminal Penumpang,
Tanjung Emas Sernarang dikelola oleh PT.
Pelindo M Cabang Tanjung Emas, yang Fasilitas-fasilitas yang terdapat di Terminal
dikoordinasi oleh Administrator Pelabuhan. Penumpang diantaranya : Luas Lantai I =
Dalarn pengelolaannya PT. Pelindo 1H 3000 m2, Luas Lantai H = 1500 m2. Lantai I
mernbawahi daerah keda kawasan pelabuhan digunakan sebagai Ruang Tunggu
yang meliputi daerah Kali Baru sampai Embarkasi, Kafetaria, Musholla, Kantor
daerah Banjir Kanal Timur sebagai batas- Pengelola, Ruang Keschatan, Sedangkan
batasnya. Lantai II digunakan sebagai Ruang
Sedangkan pelayanan yang dapat diberikan Debarkasi. Ruangruang yang terdapat
oleh Pelabuhan Tanjung Emas Semarang didalamnya : Ruang Lobby = 90 m2,
diantaranya : Pelayanan Kapal, Pelayanan kapasitas = 70 orang ; Ruang Tunggu Deck
Tambat, Pelayanan Tunda, Pelayanan = 715 m2, kapasitas = 417 orang ; Ruang
Pandu, Pelayanan Dermaga dan Tunggu Kelas = 324 m2, kapasitas = 190
Penumpukan, Pelayanan Bongkar Muat, orang ; Ruang Tunggu VIP = 54 m2,
Pelayanan Perbaikan Kapal, Pelayanan Peti kapasitas = 3 1 orang ; KIMP, ; KWWC VIP
Kernas, dan jenis-jenis pelayanan lainnya, ; Kafetaria ; Kafetaria VIP ; Musholla ; Toko
Selain itu pihak pelabuhan menyediakan ; Kantor Pengelola. Fasilitas Utarna yang
tanah-tanah yang dapat digunakan sebagai terdapat di Terminal Penumpang merupakan
tempat usaha yang berorientasi ekspor ruang tunggu embarkasi yang direncanakan
barang ke luar negeri. untuk penumpang tidak efisien, karena
pengantar masih dapat masuk. ke dalam
Analisis Terminal Penumpang ruangan.
Analisis yang dilakukan terhadap Terminal Dalam hal ini diperlukan pembatas yang
Penumpang meliputi kelengkapan fasilitas, jelas sehingga pengantar / penjemput tidak
asperk fungsional, dan aspek bentuk. Hasil masuk ke dalam. ruang tunggu embarkasi
dari analisis ini diharapkan dapat maupun debarkasi. Pada kasus ruang tunggu
memberikan gambaran kebutuhan fasilitas debarkasi, tidak menjadi efektif dikarenakan

97
Vol. 1, 2003 MODUL ISSN 0853 2877

tidak adanya tranportasi vertikal yang penggunaan bangunan, serta fungsinya


langsung dari kapal menuju ruang tunggu. sebagai bangunan transportasi.
Sehingga penumpang debarkasi lebih
memilih melalui samping bangunan. b) Sarana Pendukung, meliputi : penentuan
kapasitas dari bangunan Terminal
PENDEKATAN PROGRAM Penumpang dikemudian hari, daya dukung
PERENCANAAN DAN sarana penunjang, utilitas bangunan, standart
PERANCANGAN kebutuhan ruang, dan antisipasi terhadap
keadaan Mim dan cuaca.
a) Fungsi, Terminal Penumpang yang
direncanakan harus mampu menampung c) Hubungan Antara Pemakai dan Sarana
aktivitas-aktivitas yang berlangsung di Pendukung, meliputi
dalamnya, terutarna aktivitas embarkasi dan kemudahan pencapaian mengingat
debarkasi penumpang disamping penggunan bangunan tidak hanya dari dalam
aktivitas-aktivitas kegiatan lainnya yang kota dalam hal ini berkaitan dengan
mendukung. penyediaan transportasi darat, letak dari
Terminal Penumpang, dan kebutuhan
b) Kekuatan, struktur bangunan benar, kuat, masyarakat terhadap Terminal Penumpang
schingga mampu memberikan rasa aman dan sebagai sarana transportasi laut.
nyaman untuk pengguna bangunan, seperti :
penumpang, pengelola, penjemput, dan D. Pendekatan Arsitektural
pengantar. Pendekatan arsitektural yang dilakukan
dapat ditinjau.dari beberapa hal yang
c) Estetika, dalarn perencanaart bangunan diuraikan dibawah ini, diantaranya :
Terminal Penumpang, nilai-nilai estetika
dibutuhkan untuk memberikan kepuasan Pemakai dan aktivitas
tersendiri bagi pengguna bangunan. Sebagai
bangunan publik untuk transportasi, bentuk Pendekatan arsitektural dapat dilakukan
bangunan harus mampu memberikan image / dengan menggunakan pendekatan terhadap
ekspresi sebagai bangunan tranportasi. pemakai dan aktivitas yang dilakukan untuk
mendapatkan kapasitas dan kebutuhan ruang
yang ada.
Faktor Pendekatan Pemakai dari Terminal Penumpang terdid
dari Penumpang Embarkasi, Penumpang
Untuk pendekatan perhitungan terhadap Debarkasi, Pengantar dan Penjemput, serta
suatu aktivitas kegiatan diperlukan adanya pengelola. Untuk jumlah penumpang dapat
penelitian mengenai faktor-faktor yang diproyeksikan sehingga diketahui jumlah
memberi pengaruh terhadap penumpang pada tahun 2013.
kebutuhan-kebutuhan tersebut, antara lain :
Pendekatan Arsitektur Post-Modern
a) Pemakai, meliputi : perkembangan dengan Preseden James Stirling
jumlah arus penumpang embarkasi maupun
debarkasi yang tedadi, kebutuhan Perencanaan dan perancangan Terminal
masyarakat terhadap bangunan, aktivitas Penumpang Kapal Laut di Pelabuhan
kegiatan yang tedadi di dalamnya dan waktu Tanjung Emas Semarang menggunakan

98
Penerapan Konsep Desain James Stirling…..

pendekatan arsitektur Post-Modern dengan c). Neo-Vernacular, suatu aliran yang


preseden James Stirling. berusaha menghidupkan kembali suasana /
elemen tradisional dengan membentuk
a. Arsitektur Post-Modern. pola-pola bangunan lokal pada suatu karya
Ciri-ciri pokok, dari arsitektur Post-Mo dern arsitektur. Fungsi ruang direalisasikan
adalah antirational dan neo-sculptural. dengan menggunakan budaya setempat.
Sementara Charles Jencks dalam bukunya Arsitek : Aldo Van Eyck, Dorhourne dan
"The Language of Post modern Architecture' Darke.
menyebutkan 10 ciri pokok arsitektur
Post-Modem, yaitu : d). Ad-Hocism dan Urbanism, suatu aliran
 Mengandung unsur-unsur yang memperhatikan lingkungan dalam
kotnunikatif yang bersifat lokal dan penempatan bangunan sehingga didapatkan
populer. komposisi lingkungan yang serasi. Arsitek :
 Membangkitkan kembali kenangan James Stirling, Lucien Kroll, Leon Krier.
historik
 Berkonteks urban. e). Metaphore dan Metaphysic, suatu aliran
 Menerapkan kembali teknik yang menciptakan bentuk arsitektural
ornamentasi. dengan menganalogikan sebuah benda
 Bersifat representasional. ataupun makhluk hidup yang berkaitan
 Berwujud metafork ataupun tidak dengan tema ban~ tersebut.
Arsitek : John Utzon, Bruce Goff, Ifinoru
 Dihasilkan dari partisipasi.
Takeyarna
 Mencerminkan aspirasi umum.
 Bersifat plural.
f). Post Modern Space, suatu aliran yang
 Bersifat eklektik. memperlihatkan bentuk ruang dengan
mengkomposisikan lingkungan yang serasi.
Aliran-aliran Arsitektur Post-Modern, dibagi Arsitek : Peter Eisemnan, Robert Stem,
menjadi : Charles More.
a). Historicism dan Radical Ecletism, suatu Dasar pemikiran, yang digunakan oleh
aliran yang memakai elemen-elemen James Stirling diantaranya :
Classicism pada bangunan, yang
digabungkan dengan pola-pola modem. a). Fungsionalisme, James Stirling tidak
Arsitek: Robert Venturi, Kisho Kurukawa, setuju dengan mengumpulkan seluruh fungsi
Kenzo Tange. yang berbeda dalam satu atap yang besar,
melainkan mewujudkan perbedaan fungsi
b). Straight Revivalism dan Distorted tersebut dalam pembedaan penggunaan
Ornament, suatu aliran yang kembali ke material, atap, pembedaan struktur maupun
langgam neoklasik pada bangunan yang bentuk yang ekspresif.
bersifat monumental, dengan irama
komposisi yang berulang dan simetris. b). Plan and Non Plan, James Stirling
Pengambilan ornamen-omamen neoklasik berusaha mernasukkan unsur seni ke dalam
dengan menggunakan materrial modem karyanya, sehingga mudah dipahami
menyebabkan timbuInya distorsi ornamen. walaupun melihat sepintas. Ruang-ruang
Arsitek: Aldo Rossi, Mario Botta, Ricardo dalam memunculkan sekuen sehingga
Bofill. mudah dinikmati pengunjung, dalam

99
Vol. 1, 2003 MODUL ISSN 0853 2877

pengolahan sirkulasi menimbulkan a). Geometris, pengunaan unsur-unsur


kombinasi efek ruang solid dan void. geometris dalam bentuk-bentuk masa yang
digunakan, bisa dengan geometris utuh
c). Pertimbangan Struktur, berkaitan erat maupun geometris organis.
dengan kondisi alam dan lingkungan sekitar.
Penggunaan struktur rangka baja dan kaca b). Penggunaan hirarki masa, masa
sebagai respon terhadap kebutuhan akan bangunan yang berada dalam unsur
pencahayaan alami dan penyesuaian geometris ada penonjolan ataupun perbedaan
terhadap kebutuhan luasan ruang serta tinggi dan besar maupun
mencerminkan kekokohan bangunan.
Contolmya : Cambridge History Faculty c). Simbolik, mengumpamakan bangunan
Building, Wissenschaftazentrum - Berlin, sebagai simbol atau bentuk tertentu.
Performing Arts Centre.
d). Pemanfaatan Iklim setempat, seperti
d). Pertimbangan Image Bangunan, penggunaan skylight.
penggunaan skala monumental untuk
memberikan kesan luas dan leluasa bagi
pengunjung, digunakan pada karyakarya
museum dan bangunan seni. Contohnya :
Clore Gallery, Rice University, Tate Gallery,
Braun Factory and Headquarter.

e). Pertimbangan Idealisme Perancang,


dalam merancang Stirling, cenderung
menghasilkan sesuatu yang baru, yang
belurn ada di linglamgan sekitarnya yang
membuat bangunan terlihat asing dengan
lingkungannya. Disisi lain mendapat respon
dari masyarakat berupa pendapat atau kritik.

f). Pertimbangan Permintaan klien, pada


beberapa karyanya sangat dominan seperd
pada penggunaan material-material yang
murah, cepat dalam penibuatan, dan mudah
didapat sehingga efisien dan hanya
memakan biaya sedikit. Tampilan bangunan
menjadi sederhana, terutama pada karya
perumahan dengan biaya rendah (low cost
housing).

Karakteristik, yang digunakan dalam


pendekatan disain dengan menggunakan
preseden James Stirling yang memiliki
karater sebagai berikut :

100
Penerapan Konsep Desain James Stirling…..

DAFTAR PUSTAKA

1. Cowan, Henry J, Dictionary of Architectural


Science, Halsted Press Book, New York,
1973
2. De Chiara, Joseph and Callder, John
Hancock, Time Saver for Building Types,
Mc Graw Hill, New York, 1980
3. Elisabeth Kendall Thompson, FAIA,
Apartments, Townhouse and Condominiums,
Mc. Graw Hill Book Company, New York,
1975
4. Kaufmann, Edgar, An American Architect,
Frank Lloyd wright, Horison Press, New
York, 1955 Direktorat Teknologi
Transportasi BPPT, Maret 2001,
5. Mius, Edward D. 1976, Planing Buillding
for Habitation Commerce and Industry,
Newnes – Butterworth
6. Mangunwijaya, YB, Dip. Ing, Pengantar
Fisika Bangunan, Djambatan, Jakarta, 1988
7. Prestige, Pudjiadi Property News, First
Edition, April 1995
8. THE MASTER ARCHITEC; Conversation
With Frank Lloyd Wright, Patrick J.
Mechan. JC. Sneider, Pengantar Arsitektur,
Erlangga, 1994

101

Anda mungkin juga menyukai