Anda di halaman 1dari 2

Sumber: Medium.

com

Memanfaatkan data 3D untuk perencanaan kota

Oleh Lusi Suswandi

Perencanaan dalam skala lebih detail membutuhkan data yang lebih detail. Ketersediaan data
yang lebih detail lebih lengkap dibutuhkan untuk menjamin representasi kondisi fisik yang lebih
nyata. Hal ini adalah konsekuensi, karena perencnaan yang detail akan langsung berdampak
kepada pembangunan yang dilakukan masyarakat.

Selama ini, ranah data fisik 3D masih menjadi keahlian para arsitek. Sementara para perencana
disibukkan oleh dokumen-dokumen dan peta peta dalam bentuk 2D. Padahal kita tahu bahwa
aspek sumbu Z, ketinggian, akan menambah representasi agar menjadi lebih nyata. Apalagi pada
tingkat perencanaan detail. Misalnya pada rencana detail tata ruang dan peraturan zonasinya
dimana batasan-batasan ketinggian dan dampak kepada ruang menjadi sangat nyata. Iterasi
rencana pada tahap ini sangat bergantung pada simulasi data 3D agar dampak dari setiap
alternative rencana menjadi lebih jelas. Sayangnya, para perencana masih bleum dibekali dengan
sensitivitas terkait hail ini. Akusisi data saat ini semakin murah dan data yang dihasilkan
semakin beragam. Para perencana perlu memahami apa yang dibutuhkan apa yang tesedia dan
bagaimana mengolahnya untuk menghasilkan informasi yang lebih menarik.

Misalnya, visualisasi 3D dari foto udara yang diambil dengan drone kemudian hasilnya dapat
kita gunakan untuk membuat model-model bangunan atau teraain suatu wilayah. Beberapa
daerah bajwan kini sudah melakukan akusisi data lidar yang kan menghasilkan surface yang
sangat detail untuk perencanaan yang sangat detail, data-data ini akan menjadi game charnger
dlaam memberikan input.

Beberapa pilot project di Indonesia saat iini sedang diinisasi agar simulasi 3D dapat
dimanfaatkan sepenuhnya dalma kepentingan perencanaan. Siklus perencanaan yang tidak
pernah berhenti membuthkan representasi-representasi ini agar intervensi yang dilakukan benar-
benar mencerminkan kebutuhan masa depan dengan apa yang terjadi saat ini.

Di dunia industry saat ini sedang digalakkan penggunaan software andalan, terdapat gabungan
BIM dan GIS dua utub yang salah satunya dikuasai arsitek dan perencanadam geographer.
Representasi dunia dalam bentuk 3D adalah salah satu komponen yang vital di dalamnya. Maka,
perencanan sudah harus mulai memahami dengan lebih baik kebutuhan ini. Bukan hanya dari
segi teknokratis tetapi represents yang lebih baik akan memberikan komunikasi yang lebihbaik
kepada public. Karena public hendaknya menuntut yang lebih jelas terhadap rencana.

Anda mungkin juga menyukai