Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN PEMELIHARAAN MESIN-MESIN PRODUKSI

Berkembangnya jaman sudah tidak bisa kita bendung, apalagi kita akan
menghadapi persaingan global, mulai alat2 elektronik, sampai dengan SDMnya,
nanti mau nggak mau SDM seperti pertukangan harus sudah mempunyai sertifikat
sesuai dengan bidangnya.

Perkembangan peradaban manusia telah memacu meningkatkan keinginan dan


kebutuhan, baik dalam jumlahnya, jenisnya maupun mutunya. Perkembangan
peradaban manusia ini akan menimbulkan tantangan untuk dapat mewujudkan
keinginan dan yang akan menjadi kebutuhan, dengan cara meningkatkan
kemampuan untuk menghasilkan dan menyediakan, seperti halnya hukum ekonomi
yaitu ada Demand ada Supply, kalau ideal Demand sama dengan Supply, agar tidak
terjadi gejolak harga.

Peningkatan kemampuan untuk menghasilan barang ( jasa ), merupakan usaha


yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan secara
efektif dan efiasien. Hal tersebut diharapkan untuk mendapatkan keuntungan dan
kelangsungan hidup perusahaan tetap berjalan.

Apa itu pemeliharaan (maintenance) mesin merupakan hal yang sering


dipermasalahkan antara bagian pemeliharaan dan bagian produksi. karena bagian
pemeliharaan dianggap yang memboroskan biaya, sedang bagian produksi merasa
yang merusakkan tetapi juga yang membuat uang (Soemarno, 2008). Pada
umumnya sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada yang tidak
mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan
perbaikan yang dikenal dengan pemeliharaan. (Corder, Antony, K. Hadi, 1992). Oleh
karena itu, sangat dibutuhkan kegiatan pemeliharaan yang meliputi kegiatan
pemeliharaan dan perawatan mesin yang digunakan dalam proses produksi.
Pengertian Pemeliharaan.
Kata pemeliharaan diambil dari bahasa yunani terein artinya merawat, menjaga dan
memelihara. Pemeliharaan adalah suatu kobinasi dari berbagai tindakan yang
dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai suatu
kondisi yang bisa diterima. Untuk Pengertian Pemeliharaan lebih jelas adalah
tindakan merawat mesin atau peralatan pabrik dengan memperbaharui umur
masa pakai dan kegagalan/kerusakan mesin. (Setiawan F.D, 2008 ).

Pengertian Pemeliharaan (maintenance) Menurut Para Ahli


1. Menurut Jay Heizer dan Barry Render, (2001) dalam bukunya “ operations
Management ” pemeliharaan adalah : “ all activities involved in keeping a system’s
equipment in working order ”. Artinya: pemeliharaan adalah segala kegiatan yang di
dalamnya adalah untuk menjaga sistem peralatan agar bekerja dengan baik.
2. Menurut M.S Sehwarat dan J.S Narang, (2001) dalam bukunya “ Production
Management ” pemeliharaan ( maintenance ) adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan secara
berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada sehingga sesuai dengan standar
(sesuai dengan standar fungsional dan kualitas).
3. Menurut Sofy an Assauri (2004) pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau
menjaga fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian
yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan
sesuai dengan apa yang direncanakan.
Dari beberapa pendapat di atas bahwa dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pemeliharaan dilakukan untuk merawat ataupun memperbaiki peralatan perusahaan
agar dapat melaksanakan produksi dengan efektif dan efisien sesuai dengan
pesanan yang telah direncanakan dengan hasil produk yang berkualitas.

Kurang diperhatikannya Pemeliharaan (maintenance) diantaranya disebabkan oleh


banyaknya dana yang dibutuhkan, dan rumitnya tugas Pemeliharaan (maintenance)
Namun bagi kegiatan operasi perusahaan, maintenance sudah menjadi dwi fungsi,
yaitu pelaksanaan dan kesadaran untuk melakukan pemeliharaan terhadap fasilitas-
fasilitas produksi.

Tujuan pemeliharaan
Menurut Daryus A, (2008) dalam bukunya manajemen pemeliharaan mesin Tujuan
pemeliharaan yang utama dapat didefenisikan sebagai berikut:

1. Untuk memperpanjang kegunaan asset,


2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan
mendapatkan laba investasi maksimum yang mungkin,
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan
darurat setiap waktu,
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
Sedangkan Menurut Sofyan Assauri, 2004, tujuan pemeliharaan yaitu :

1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi,


2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk
itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu,
3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas dan menjaga
modal yang di investasikan tersebut,
4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan
kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien,
5. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja
6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi – fungsi utama lainnya dari suatu
perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu tingkat
keuntungan ( return on investment ) yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.
Fungsi Pemeliharaan
Menurut pendapat Agus Ahyari, (2002) fungsi pemeliharaan adalah agar dapat
memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta
mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan
optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi.
Keuntungan- keuntungan yang akan diperoleh dengan adanya pemeliharaan yang
baik terhadap mesin, adalah sebagai berikut :

1. Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat
dipergunakan dalam jangka waktu panjang,
2. Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan lancar,
3. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya kemungkinan
kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi selama proses produksi
berjalan,
4. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan
pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula,
5. Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi yang
digunakan,
6. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan
bahan baku dapat berjalan normal.

Jenis-jenis pemeliharaan

1. Prefentive Maintenance
Prefentive Maintenance disebut juga tindakan pencegahan atau overhaul, yaitu
kegitaan pemeliharaan dan perawatan untuk mencegah kerusakan yang tak terduga
dan menemukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas operasi lebih
tepat. Pemeliharaan prefentif apabila direncanakan dengan baik dapat mencegah
terjadinya kegagalan atau kerusakan, sebab apabila terjadi kerusakan peralatan
operasi dapat berakibat kemacetan produksi secara total.
Alternatif dalam Prefentive Maintenance adalah:

1. Berdasar waktu, yaitu melakukan pemeliharaan pada periode secara teratur, misalnya
penggantian oli mesin setiap 3 bulan.
2. Berdasar pekerjaan, yaitu pemeliharaan setelah sejumlah jam operasi atau volume produksi
tertentu, misalnya setelah mobil berjalan 2.000 km, atau mesin bekerja selama 500 jam.
3. Berdasar kesempatan, yaitu pemeliharaan yang dilakukan apabila ada kesempatan
untuk itu, misalnya pada jam kerja istirahat, atau hari libur.
4. Berdasar kondisi terencana, yaitu tergantung pada hasil pemantauan kondisi
fasilitas produksi, misalnya penggantian kampas rem mobil apabila telah mencapai
ketebalan tertentu.
Prefentive Maintenance sangat tepat dilakukan, karena kegunaannya sangat efektif
dalam menghadapi fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk dalam critical unit, yaitu
peralatan atau fasilitas yang membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja,
mempengaruhi produk yang dihasilkan, dapat menyebabkan kemacetan seluruh
proses produksi, dan apabila modal yang ditanam untuk fasilitas ini relatif rebih
mahal.

2. Corrective Maintenance,
Disebut juga break down maintenance, yaitu kegiatan pemeliharaan dan perawatan
yang dilakukan setelah terjadi kerusakan, kegagalan, atau kelainan fasilitas produksi
sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
Mesin Pabrik merupakan bagian terpenting untuk memperlancar proses produksi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran proses produksi adalah mesin.
Itulah sebabnya perawatan adalah hal yang tidak boleh dilewatkan mengingat mesin
merupakan salah satu organ penting untuk eksistensi perusahaan.

Manajemen pemeliharaan mesin merupakan salah satu langkah tepat untuk


memanage kapan mesin butuh dilakukan perawatan. Dengan demikian, proses kerja
mesin dalam pabrik tetap berjalan lancar sehingga proses produksi tidak akan
terhambat.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan agar produk tetap bisa bersaing di pasaran
adalah menjaga kualitas produk, harga produk yang sesuai, dan yang terpenting
adalah produk diproduksi dengan cepat sehingga bisa sampai ditangan konsumen
dengan segera.

Untuk produk yang mempunyai masa expired tertentu, kecepatan produksi dan
tahap penyampainnya kepada konsumen sangatlah penting. Karena bagaimanapun
juga konsumen akan lebih menyukai produk yang baru diproduksi dari pada produk
yang telah disimpan hingga berminggu-minggu.

Itulah sebabnya untuk menjaga proses produksi, maka pabrik harus benar-benar
didukung oleh peralatan mesin yang selalu siap untuk digunakan. Sehingga sangat
penting kiranya untuk selalu memberikan perawatan kepada mesin pabrik secara
teratur dan juga terencana secara matang. Dalam hal ini perusahaan harus memiliki
atau menyusun sistem manajemen pemeliharaan mesin pabrik dengan baik.

Tahap perawatan itu sendiri memang merupakan bagian dari industri sehingga
bagian ini merupakan hal wajib yang harus dilakukan oelh perusahaan itu sendiri.
Program perawatan itu sendiri memiliki peran yang sangat besar dalam mendukung
aktifitas produksi. Selain untuk mendukung kelancaran proses produksi, tahap
perawatan mesin pabrik juga berperan untuk menjaga kualitas hasil produksi

Anda mungkin juga menyukai