Berkembangnya jaman sudah tidak bisa kita bendung, apalagi kita akan
menghadapi persaingan global, mulai alat2 elektronik, sampai dengan SDMnya,
nanti mau nggak mau SDM seperti pertukangan harus sudah mempunyai sertifikat
sesuai dengan bidangnya.
Tujuan pemeliharaan
Menurut Daryus A, (2008) dalam bukunya manajemen pemeliharaan mesin Tujuan
pemeliharaan yang utama dapat didefenisikan sebagai berikut:
1. Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat
dipergunakan dalam jangka waktu panjang,
2. Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan lancar,
3. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya kemungkinan
kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi selama proses produksi
berjalan,
4. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan
pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula,
5. Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi yang
digunakan,
6. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan
bahan baku dapat berjalan normal.
Jenis-jenis pemeliharaan
1. Prefentive Maintenance
Prefentive Maintenance disebut juga tindakan pencegahan atau overhaul, yaitu
kegitaan pemeliharaan dan perawatan untuk mencegah kerusakan yang tak terduga
dan menemukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas operasi lebih
tepat. Pemeliharaan prefentif apabila direncanakan dengan baik dapat mencegah
terjadinya kegagalan atau kerusakan, sebab apabila terjadi kerusakan peralatan
operasi dapat berakibat kemacetan produksi secara total.
Alternatif dalam Prefentive Maintenance adalah:
1. Berdasar waktu, yaitu melakukan pemeliharaan pada periode secara teratur, misalnya
penggantian oli mesin setiap 3 bulan.
2. Berdasar pekerjaan, yaitu pemeliharaan setelah sejumlah jam operasi atau volume produksi
tertentu, misalnya setelah mobil berjalan 2.000 km, atau mesin bekerja selama 500 jam.
3. Berdasar kesempatan, yaitu pemeliharaan yang dilakukan apabila ada kesempatan
untuk itu, misalnya pada jam kerja istirahat, atau hari libur.
4. Berdasar kondisi terencana, yaitu tergantung pada hasil pemantauan kondisi
fasilitas produksi, misalnya penggantian kampas rem mobil apabila telah mencapai
ketebalan tertentu.
Prefentive Maintenance sangat tepat dilakukan, karena kegunaannya sangat efektif
dalam menghadapi fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk dalam critical unit, yaitu
peralatan atau fasilitas yang membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja,
mempengaruhi produk yang dihasilkan, dapat menyebabkan kemacetan seluruh
proses produksi, dan apabila modal yang ditanam untuk fasilitas ini relatif rebih
mahal.
2. Corrective Maintenance,
Disebut juga break down maintenance, yaitu kegiatan pemeliharaan dan perawatan
yang dilakukan setelah terjadi kerusakan, kegagalan, atau kelainan fasilitas produksi
sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
Mesin Pabrik merupakan bagian terpenting untuk memperlancar proses produksi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran proses produksi adalah mesin.
Itulah sebabnya perawatan adalah hal yang tidak boleh dilewatkan mengingat mesin
merupakan salah satu organ penting untuk eksistensi perusahaan.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan agar produk tetap bisa bersaing di pasaran
adalah menjaga kualitas produk, harga produk yang sesuai, dan yang terpenting
adalah produk diproduksi dengan cepat sehingga bisa sampai ditangan konsumen
dengan segera.
Untuk produk yang mempunyai masa expired tertentu, kecepatan produksi dan
tahap penyampainnya kepada konsumen sangatlah penting. Karena bagaimanapun
juga konsumen akan lebih menyukai produk yang baru diproduksi dari pada produk
yang telah disimpan hingga berminggu-minggu.
Itulah sebabnya untuk menjaga proses produksi, maka pabrik harus benar-benar
didukung oleh peralatan mesin yang selalu siap untuk digunakan. Sehingga sangat
penting kiranya untuk selalu memberikan perawatan kepada mesin pabrik secara
teratur dan juga terencana secara matang. Dalam hal ini perusahaan harus memiliki
atau menyusun sistem manajemen pemeliharaan mesin pabrik dengan baik.
Tahap perawatan itu sendiri memang merupakan bagian dari industri sehingga
bagian ini merupakan hal wajib yang harus dilakukan oelh perusahaan itu sendiri.
Program perawatan itu sendiri memiliki peran yang sangat besar dalam mendukung
aktifitas produksi. Selain untuk mendukung kelancaran proses produksi, tahap
perawatan mesin pabrik juga berperan untuk menjaga kualitas hasil produksi