LATAR BELAKANG
Pada dasarnya, terkandung tiga misi utama pelaksanaan otonomi dareah, yaitu
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan public kepada masyarakat,
menciptakan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya daerah, dan
memberdayakan sertra menciptakan ruang bagi masyarakat untuk berpartispasi dalam
pembangunan.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kedudukan HAN dalam cabang ilmu hukum ?
2. Bagaimana Kedudukan HAN terkait ilmu administrasi negara ?
3. Apa saja sumber hukum administrasi negara ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui kedudukan HAN dalam cabang ilmu hukum.
2. Untuk mengetahui Kedudukan HAN terkait ilmu administrasi negara
D. BAB II
2
I. KEDUDUKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DALAM
LAPANGAN HUKUM
hukum yang khusus. HAN merupakan ilmu hukum yang tidak statis, akan tetapi
berkembang sesuai dengan perkembangan kebutuhan dalam masyarakat. Didalam
ilmu hukum publik, mula-mula HAN merupakan bagian dari HTN, kuliah-kuliah
HAN ditempelkan dalam HTN, akan tetapi karena timbulnya Welfare State, negara
hukum modern yang mengutamakan kesejahteraan rakyat pada akhir abad 19 dan
permulaan abad20 (antara tahun (1946-1948) diadakan pemisahan antara HAN
dengan HTN. HAN berkembang dengan pesat, kemudian HAN diakui merupakan
bagian tersendiri dari hukum publik dan sebagian ada pada hukum privat. 1 Philipus
M. Hadjon dkk mengemukakan bahwa hukum administrasi materiil terletak diantara
hukum privat dan hukum pidana (publik). Hukum pidana berisi norma-norma yang
begitu penting (esensial) bagi kehidupan masyarakat sehingga penegakan norma-
norma tersebut tidak diserahkan pada pihak partikelir tetapi harus dilakukan oleh
penguasa. Hukum privat berisi norma-norma yang penegakannya dapat diserahkan
pada pihak partikelir.
Diantara bidang hukum itu terletak hukum administrasi. Oleh karenanya HAN dapat
dikatakan sebagai “hukum antara”.
1
Muchsan, SH, 1982, Pengantar Hukum Administrasi Negara, Liberty,
Yogyakarta.
3
II. HUBUNGAN ANTARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DAN
HUKUM TATA NEGARA
HAN dengan HTN. Golongan kedua menyatakan tidak ada perbedaan yuridis
prinsipiil antara HAN dengan HTN. Para ahli yang berpendapat bahwa ada
perbedaan yuridis prinsipiil antara HAN dan HTN adalah Oppenheim, Van
ada perbedaan yuridis prinsipiil antara HAN dan HTN diikuti oleh Kranenburg,
4
memberikan kepadanya wewenang yang membagi-bagikan tugas pekerjaan dari
hukum yang mengikat alat-alat perlengkapan yang tinggi maupun yang rendah
adalah semua peraturan hukum nasional sesudah dikurang HTN materiil, hukum
perdata materiil dan hukum pidana materiil. Hubungan antara HTN dengan HAN,
2
Phillipus M. Hadjon dkk, 1993, Pengantar Hukum Administrasi
5
yaitu bahwa badan-badan kenegaraan memperoleh wewenang dari HTN dan
6
tugasnya.
Sedangkan yang dipelajari dalam HAN/HTP yaitu sifat, bentuk dan akibat
hukum yang timbul karena perbuatan hukum istimewa yang dilakukan oleh para
antara HAN dengan HTN tidak ada perbedaan yuridis prinsipiil, perbedaan yang
ada hanya pada titik berat/fokus pembahasan. HTN fokusnya adalah hukum
struktur umum dari suatu pemerintahan negara, misalnya UUD dan UU organic
3
Prajudi Atmosudirdjo, Prof. Dr. Mr., 1983, Hukum Administrasi
7
peraturan khusus misalnya : hukum kepegawaian.
warga negara, sedangkan HAN menitikberatkan pada hal-hal yang teknis saja,
yang hanya penting bagi para spesialis. Disendirikannya HAN dari HTN tidak
karena adanya perbedaan tugas antara HTN dan HAN, akan tetapi karena sudah
hanya terletak pada titik berat dalam pembahasan. Di dalam mempelajari HTN
dalam HAN fokus atau titik berat perhatian kita secara khas kepada administrasi
negara. Hubungan antara HAN dengan HTN mirip dengan hubungan antara
spesialisasi belaka pada salah satu bagian dari HTN, sehingga asas-asas dan
8
E. KESIMPULAN
9
F. DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta;
10
11