TINJAUAN TEORI
2.2.Klasifikasi Eklampsia
a. Eklampsia gravidarum
- Kejadian 50% sampai 60%
- Serangan terjadi dalam keadaan hamil
b. Eklampsia parturientum
- Kejadian sekitar 30% sampai 50%
- Saat sedang inpartu
- Batas dengan eklampsia gravidarum sukar di tentukan terutama saat
mulai inpartu
c. Eklampsia puerperium
- Kejadian jarang 10%
- Terjadi serangan kejang atau koma setelah persalinan berakhir
Pada saat eklampsia terjadi serangan kejang atau koma. Kejang pada
eklampsia terdiri dari 4 tingkatan :
2.4.Patofisiologi
2.6. Komplikasi
a. Solusio placenta
b. Hipovibrinogenia
c. Hemolisis
d. Pendarahan otak
e. Kelainan mata
f. Edema paru
g. Nekrosis hati
h. Sindrom HELP
i. Kelainan ginjal
j. Komplikasi lain: lindah tergigit, trauma dan fraktur karena jatuh dan DIC
k. Prematuritas, dismaturitas da kematian janin intrauterine
2.7. Pencegahan
2.8. Penatalaksanaan
a. Darurat
Disaat kejang:
Perhatikan juga:
- Ruang perawatan yang tenang
- Jalan napas, isap lendir, oksigen
- Tensi dan nadi diukur setiap 15 mnt
- Prokain penicilin 600.000 – 900.000 U untuk mencegah infeksi paru.
- Keseimbangan cairan tubuh – ukur diuresis dengan pemasangan foley
kateter.
- Iak jumlah urine kurang dari 30 mml/jam, hentikan MgSo4 dan berikan
cairan IV NaCl 0,9% atau RL 1 L/8 jam dan pantau kemungkinan
edema pari
- Jangan tinggalkan pasien sendirian, kejang dengan aspirasi muntah
dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan janin
- Auskultasi paru untuk mencari tanda-tanda edema paru