net/publication/312282805
CITATIONS READS
3 3,326
2 authors:
Agus Handoyo Harsolumakso Dardji Noeradi
Bandung Institute of Technology Bandung Institute of Technology
22 PUBLICATIONS 121 CITATIONS 23 PUBLICATIONS 163 CITATIONS
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Agus Handoyo Harsolumakso on 13 January 2017.
Sari - Fonnasi Karangsambung, di daerah Luk Ulo, Jawa Tengah, merupakan sedimen berumur Eosen yang
menutupi batuan Kompleks Melange Luk Ulo yang berumur Kapur Akhir-Paleosen. Karakter litologi dan struk•
tur dari formasi ini, yang berupa batulempung bersisik, dengan kandungan blok batugamping dan konglomerat,
serta perlapisannya yang tak teratur, mendorong beberapa ahli untuk menafsirkannya sebagai olistostrom.
Pengamatan lapangan pada formasi ini menunjukkan bahwa, di samping sifat yang bersisik, batuan ini telah terli•
pat dan tenesarkan dengan jalur tergerus serta perlapisan yang terganggu dan terfragmentasi. Gejala struktur ini
menunjukkan suatu akibat dari defonnasi semi-lentur pada proses perlipatan dan anjakan yang sangat intensif dan
bukan dari proses sedimentasi dan pelengseran. Hasil pengukuran perlapisan, bidang gerus, bidang belahan, dan
sumbu lipatan minor rilenunju.lckan arah umum ENE-WSW. Rekonstruksi struktur yang diasumsikan pada saat
deformasi meoghasilkan suatu sistem anjakan dengan arah tektonik SSE.
Formasi Karangsambung merupakan basil sedimentasi yang dipengaruhi gejala pelengseran dengan melibatkan
material dari tepi celamgan, yang kemudian mengalami deformasi akibat tektonik anjakan yang diduga berlang•
sung antara kala Oligo-Miosen - Miosen Awai.
Abstrad - Karangsambung Formation of the Luk Ulo area, Central Java, is the Eocene sediment overlaying the
Luk Ulo Melange Complex ofLate Cretaceous to Paleocene. The lithologic and structural character ofthis fonna•
tion which consist ofscaly clay with limestone and conglomerate blocks whose bedding are disturbed, led some
authors to interpret as an olistostrome.
Field study in this formation shows that, beside its scaly feature, the rocks ofthis formation have been folded and
thrusted resulting a sheared z.one. Futhennore, the bedding planes have been deformed and fragmented. These
structural features indicate a semi-ductile deformation during folding and thrusting rather than sedimentary <r
sliding processes. The bedding planes, shear zones, cleavage and minor fold axis show a ENE-WSW structural
trending. Structural reconstruction indicates a SSE vergence thrust system.
The Karangsambung Formation is a sedimentary deposit involving materials from the basin which were further
deformed by thrust tectonic probably during Oligo-Miocene to Early Miocene.
,
G. BIIUJUL
� l.okasi pengulcutrln
0 1 2Km
FormasiTot
� Aluvial � (Batagampmg�)
OLI�MIOSEN
OLIGOSEN·
EOSEN
KOMPLEKS MELANGE
LUKUW PALEOSEN
KAPURATAS
(Harsolumalcso et. td, 1995)
Foto2
Kontak antara batulempung
bersisik dengan diabas.
(kanan atas)
Foto3
Struktur perli patan pada
sisipan batulanau.
Foto4
Struktur perlipatan yang
tersayat oleh bidang•
bidang gerus.
A BIDANG PERLAPISAN
B. BIDANG & JALUR GERUS
N
INTERPRETASI DAN DISKUSI Melihat sifat deformasi pada formasi ini yang
khas berbeda dengan batuan yang lebih muda,
Interpretasi Tjia (1966), bahwa diatrofisme misalnya bagian atas dari Formasi Totogan
atau deformasi pada Tersier yang melibatkan atau bagian bawah F onnasi · Waturanda yang
sedimen Eosen sebagai pelumas, kemungkinan relatif berlapis baik, kemungkinan deformasi