Anda di halaman 1dari 28

3.

STRUKTUR DAN KOMPOSISI BUMI

Ketebalan, Volume Densitas, dan Massa Bumi

Tabel Volume and Masses of Earth Shells

Volume Mean Density Mass Mass


Thickness (x 10 27cm3) ( g /cm3) ( x 10 27g) (%)
(km)
Atmosphere - - - 0,000005 0,00009

Hydrosphere 3,80 (mean) 0,00137 1,03 0,00141 0,024


Crust 17 0,008 2,8 0,024 0,4
Mantle 2883 0,899 4,5 4,016 67,2
Core or 3471 0,175 11,0 1,936 32,4
siderosphere
Whole earth 6371 1,083 5,52 5,976 100,00

GRADIEN GEOTERMAL

Temperatur meningkat dgn meningkatnya


kedalaman, dan rata-rata perubahan temperatur tsb
dikenal sbg gradien geotermal

Rata-rata gradien geotermal diperkirakan 5-30C /


km, menurut Yardley (1989), mencapai 5-60 C / km

Pada daerah stabil, mempunyai gradien geotermal


lebih rendah drpd di zona orogen yg aktif, kecuali
daerah arc trench gaps pd active margins 10C km –1

Faktor yg mempengaruhi gradien geotermal adalah


heat flow, dan thermal conductivity.
BUMI, UKURAN, STRUKTUR DAN KOMPOSISI

• Jari-jari bumi = 6.370 km, Diameter 12,756


km, keliling pada ekuator 40,075 km.
• Batuan hanya menempati 1% dari volume
bumi, sehingga sebagian besar lapisan
bumi harus dipelajari secara tidak
langsung dengan mengunakan metoda
Geofisika.
• Gelombang seismik yang dihasilkan dari
gempa bumi besar maupun ledakan bom
nuklir dapat digunakan untuk mempelajari
struktur dalam bumi.
• Metoda seismik refleksi yaitu menganalisa
sebagian energi dari gelombang seismik
yang kembali kepermukaan bumi setelah
dipantulkan oleh lapisan batuan yang
kemudian dicatat oleh seismograph.
• Metoda seismik refraksi yaitu mempejajari
pembelokan gelombang seismik ketika
melewati dua lapisan yang berbeda
(densitas dan kepadatan).
HEAT FLOW

Heat flow adalah banyaknya panas (dlm kalori) yg


mengalir melalui unit area (cm2) pada waktu ttt
(detik).

Menurut Luttrel (1974) :

Area Heat Flow (HFU)

Paleozoic Orogens 1,2  0,4


Younger Orogens 1,9  0,5
Rift Zones 2,5  0,5
Geothermal Areas >4
Trenches 1,0  0,6
Deep Ocean Basins 1,3  0,5
Marginal Basins >2
Mid Ocean Ridges 2,0  1,5
Tabel Heat Flow Values for Major Physiographic Provinces

Number of Mean Heat Flow Standard


Province Measurement q (cal / (cm Deviation
2)(sec)

Ocean basins 273 1,28 0,53


Ocean ridges 338 1,82 1,56
Ocean trenches 21 0,99 0,61
Precambrian shields 26 0,92 0,17
Phanerozoic nonorogenic 23 1,54 0,38
Phanerozoic orogenic areas 68 1,48 0,56
Paleozoic orogenic areas 21 1,23 0,40
Mesozoic Cenozoic orogenic 19 1,92 0,49
Island arc areas 28 1,36 0,54
Cenozoic volcanic areas 11 2,16 0,46

After Lee and Uyeda, 1965 : “Review of Heat Flow Data “ in Terrestrial
Heat Floe, W.H.K. Lee (ed), Geophysical Monograph 8, American
Geophysical Unioan.

Variasi pada heat flow disebabkan oleh :


Aliran panas dari mantle ke bagian bawah kerak
Panas hasil peluruhan radioaktif
Panas yg dibawa oleh magma yg naik
Penyerapan panas oleh endapan sedimen pada
cekungan
THERMAL CONDUCTIVITY

Faktor yg mempengaruhi thermal conductivity


 Komposisi mineral
 Porositas
 Permeabilitas

Unit batuan yg mempunyai konduktivitas panas yg kurang


baik, bertindak sbg penghalang bagi heat flow

Batuan salt adalah konduktor panas yg sangat baik, yg


mempunyai nilai 11-14

Shales adalah konduktor panas yg relatif kurang baik yg


mempunyai nilai 3-7, sehingga thermal energy tidak dapat
diteruskan ke permukaan.

Tabel Heat Production by Igneous Rocks

Heat Produced Heat Heat Total Heat


Type of Rock by U Produced by Produced by Production
(ergs / g year) Th K (ergs / g
(ergs / g (ergs / g year)
year) year)
Granites 117 84 34 235
Acidic 126 109 38 273
Intermediate 43 36 29 108
Intermediate 81 81 29 191
Basalts 25 41 6,4 72
Dunites 0,42 0,44 0,01 0,87
STRUKTUR DALAM BUMI

Dari data seismik, terdpt 3 bgn utama bumi :


1. Kerak Bumi /Crust
Kedalaman 0-36 km

Sifat kerak bumi


• Heterogen
• Ketebalan bervariasi
 Kerak bagian atas (SiAl), komposisi
granit atau granodiorit
 Kerak bagian bawah (SiMg),
komposisi basaltik
• Kerak benua mrpkan mosaik sedimen,
sedimen termetamorf, intrusi batuan
beku & batuan vulkanik
• Dibedakan terhadap mantel oleh bidang
Mohorovisic
jari bumi = 6371- 6391 km
Gn.api

Magma
KOMPOSISI KERAK

Clarke dan Washington (1924), mengestimasi bahwa


kerak dgn kedalaman 10 mil pertama terdiri dari :
•95% batuan beku dan metamorf
•4 % serpih
•0,75% batupasir
•0,25% batugamping

Batuan sedimen hadir sbg lapisan tipis di atas batuan


dasar, kecuali di jalur orogenik, batuan ini menebal.

Menurut Clarke dan Washington komposisi rata-rata


batuan beku adalah sbb :
SiO2 Al2O3 Fe2O3 FeO MgO CaO Na2O K2O TiO2 P2O5
60,18 15,61 3,14 3,88 3,56 5,17 3,91 3,19 1,06 0,30

Menurut Goldschmidt :
SiO2 Al2O3 Fe2O3 FeO MgO CaO Na2O K2O H2O TiO2 P2O5
59,12 15,82 6,99 3,30 3,07 2,05 3,93 3,02 0,79 0,22
Ronov dan Yaroshevsky, yg menganalisis beberapa
ribu sampel dr Rusia & geosinklin di Kaukasia, yg
kemudian menggabungkannya dgn data dari
kawasan lain.

Continental Crust Total Crust

SiO2 61,9 59,3


TiO2 0,8 0,9
Al2O3 15,6 15,8
Fe2O3 2,6 2,6
FeO 3,9 4,4
MnO 0,1 0,2
MgO 3,1 4,0
CaO 5,7 7,2
Na2O 3,1 3,0
K2O 2,9 2,4
P2O5 0,3 0,2

Unsur O, Si, Al, Fe, Ca, Na, K, Mg, membentuk hampir


99% total unsur. Dari 8 unsur tsb, O2 sangat
dominan.
Tabel The Commoner Chemical Elements in the Earths Crust

% Berat % Atom Radius (Â) * % Volume

O 46,60 62,55 1,40 91,7


Si 27,72 21,22 0,26 0,2
Al 8,13 6,47 0,53 0,5
Fe 5,00 1,92 0,77 0,5
Mg 2,09 1,84 0,72 0,4
Ca 3,63 1,94 1,12 1,5
Na 2,83 2,64 1,16 2,2
K 2,59 1,42 1,60 3,1
Beberapa unsur, terdpt di kerak dlm jumlah
yg cukup banyak, tetapi tersebar di dlm
mineral tertentu dan tidak pernah
terkonsentrasi.
Unsur semacam ini oleh Vernadsky disebut
unsur tersebar.
Rb yg tersebar di mineral yg mengandung
kalium
Galium tersebar di dlm mineral aluminium.

Unsur lain seperti titanium dan zirkonium,


membentuk mineral yg khas yg tersebar
halus di dlm batuan yg umum.

Kemudahan utk mendapatkan suatu unsur


tgt pd. kemampuan unsur tsb membentuk
mineral & unsur tsb sbg unsur utamanya.

Unsur yg paling sukar didapat adalah unsur


yg tidak membentuk mineral tersendiri,
tetapi hadir sbg unsur minor.
Contoh indium, Rb, galium, hafnium, renium
Aluminium, sebenarnya cukup banyak
terdapat di mineral lempung daripada di
bauksit, tetapi problem dgn lempung adalah
teknik ekstraksinya.

Magnesium diekstraksi dari air laut yg hanya


mengandung  0,13%, padahal di olivin,
kand Mg dpt mencapai 30%

Beberapa unsur jarang, mungkin pula


diproduksi secara relatif mudah, sbg hasil
samping dari proses ekstraksi

Proses katalitik tembaga dapat


menghasilkan telurium dlm jumlah yg cukup
banyak yg dapat dipergunakan oleh industri
yg mempergunakan unsur ini

Goldschmidt menyatakan jika permintaan


akan galium atau germanium meningkat,
maka unsur tsb dlm jumlah besar dapat
diekstraksi dari abu batubara tertentu.
Bidang Mohorovicic :

Pengertian bidang Mohorovicic

Suatu ketidakselanjaran fisika akibat suatu


perubahan fasa dari batuan kerak bawah
berkomposisi gabroik sampai eklogit yg
mrpkan material dgn berat jenis lebih tinggi
tetapi dgn komposisi yg pada dasarnya sama

Suatu ketidakselanjaran kimia krn mantel


atas memiliki komposisi ultra basa (dunit &
peridotit)

Sifat bidang Mohorovicic :


• Memisahkan kerak (dgn komposisi
heterogen) dgn mantel (komposisi
homogen)
• Bertambahnya kecepatan gelombang
seismik

Letak Bidang Mohorovicic


• Pada laut : 10-13 km
• Pada benua : 35 km
• Pada gunung aktif : 60 km
2. Mantel

Dari data geofisika menunjukkan :


• Mantel atas, terdpt pada kedalaman
36 – 400 km
• Zona transisi, terdpt pada kedalaman
400 - 1.000 km
• Mantel bawah, terdpt pada kedalaman
1.000 – 2.900 km.

Dari pengamatan tsb diketahui asal magma,


faktor pemicu gempa bumi dlm, tektonik
global, dan apungan benua, tdp di dlm
mantel atas & zona transisi.

Pengenalan material pembentuk mantel


didasarkan pada :
• Material mantel yg terbawa sbg inklusi
• Dari percobaan laboratorium
• Pengetahuan ttg kelimpahan
(abundance) unsur.
Dari penelitian tsb, terdpt 3 tipe batuan, yg sesuai
dgn kecepatan gelombang di mantel atas
•Dunit (olivin)
•Peridotit (olivin dan piroksin)
•Eklogit (garnet dan piroksin)

Magma basalt di Hawaii berasal dari kedalaman  60


km, sedangkan hadirnya intan dlm kimberlit
menunjukkan kedalaman > 100 km.

Pada zona transisi, yg terletak di dlm mantel, terdpt


perubahan polimorfik yg terjadi pd T & P tinggi.

Pendapat ini pada awalnya dikemukakan oleh Bernal


(1936), ketidakselanjaran antara mantel atas & zona
transisi mengakibatkan terbtknya polimorf olivin
bertekanan tinggi. Ia menyatakan senyawa analog
Mg2GeO4 terdpt dlm 2 btk, satu dgn struktur olivin &
yg lain berupa fasa isometrik dgn struktur spinel yg
memiliki densitas > 9%.

Transformasi polimorfik lainnya adalah perubahan


MgSiO3 dari piroksin ke struktur ilmenit, & dr SiO2 ke
struktur rutil

Menurut Clark dan Ringwood, kandungan utama zona


transisi adalah MgO dan SiO2 yg berkaitan dgn
campuran olivin (Mg2SiO4), dan piroksin (MgSiO3).

Mantel bawah, yg terletak antara 1.000 km – 2.900


km, lebih homogen, dan mungkin tdr campuran
(Mg,Fe)SiO3 dgn struktur ilmenit dan (MgFe)O,
periklas
3. INTI (CORE)

Pendapat bahwa bumi memiliki inti besi sudah


muncul sebelum bukti seismik ada.
Pendapat ini dikemukakan oleh Doubree (1866),
berdasarkan komposisi meteorit.
Dari percobaan laboratorium, menunjukkan tidak
mungkin inti tdr dr logam ringan / senyawa
oksigennya.
Sifat fisik inti memerlukan unsur-unsur dari kelompok
transisi, dan hanya besi yg nampaknya sesuai

Dari data geofisika diketahui no atom rata-rata inti


sekitar 22. Krn no atom besi 26, maka tentu terdpt
unsur dgn no atom yg lebih rendah.

KOMPOSISI INTI BUMI

Bagian luar inti diperkirakan berupa cairan, krn tidak


ada gelombang S yg melewati batas antara mantel &
inti.
Campuran logam tsb tidak mungkin murni besi-nikel,
krn berat jenisnya akan terlalu tinggi.
Unsur yg lebih ringan diperlukan agar komposisinya
mendekati komposisi yg diperkirakan. S dan O2
mrpkan unsur yg diperkirakan.
Diperkirakan sekitar 10% berat sulfur diperlukan utk
membuat inti bumi agar memiliki berat jenis yg tepat.
Ringwood lebih memilih O2 sbg unsur pencampur yg
lebih ringan
Utk saat ini lebih banyak data ttg adanya inklusi
sulfur drpd O2
Tabel Struktur Bumi

Important Chemical Characters Important Physical


Name Character
Atmosphere N2, O2, H2O, CO2, inert gas Gas
Biosphere H2O, Organic substances, & skeletal matter Solid & liquid, often
colloidal
Hydrosphere Salt & fresh water, snow, and ice Liquid (in part solid)
Crust Normal silicate rocks Solid
Mantle Silicate material, probably largely olivine & Solid
pyroxene or their high pressure equivalent
Core or Iron nickel alloy Upper part liquid, lower
siderosphere part possibly solid

Diferensiasi Primer Unsur

Unsur logam, sulfida, dan silikat didistribusikan


menurut afinitas relatifnya.
Komposisi fase ini ditentukan oleh keseimbangan di
sistem Fe-Mg-Si-O-S,dimana O> S, dan keduanya
tidak dpt bergabung secara sempurna dgn unsur
elektropositif
Fe lebih dominan daripada Mg dan Si, sehingga Fe
terdapat di logam, dan sulfur, yg mempunyai afinitas
yg paling besar, pada sistem 3 fase yg tidak larut,
yaitu Fe-Mg-silikat, sulfida Fe, dan Fe bebas.
Banyaknya Fe yg tercampur ditentukan oleh jumlah
O2 dan sulfur
Penyebaran sisa unsur elektropositif, diatur oleh
reaksi
M + Fe silikat = M silikat + Fe
M + Fe sulfida = M sulfida + Fe
Fe, krn kelimpahannya yg besar, terdapat pada
semua condensed phases, yaitu :
Fase elektron kaya elektron bebas
Fase silikat ionik
Fase semi metalik
Fase sulfida
Unsur yg lebih elektropositif dr Fe, digantikan oleh Fe
dr silikat, sedangkan yg kurang elektropositif,
digantikan oleh Fe dr unsur ionik, & terkonsentrasi di
logam.
Fase sulfida menarik unsur-unsur ini, kemudian
membentuk essentialy homopolar compounds dgn
sulfur dan metaloid, dan yg tidak dapat terjadi di
lingkungan ionik dgn konsentrasi yg cukup besar dari
ion metaloid. Unsur seperti ini adalah logam utama di
group sulfida.

Penyebaran unsur di bumi dikontrol oleh afinitasnya,


dan juga oleh konfigurasi elektronnya. Jadi bukan
dikontrol oleh densitas atau berat atomnya.
Contoh U dan Th, mempunyai densitas tinggi, mrpkan
unsur elektropositif yg kuat dan terkonsentrasi di
kerak sbg oksida atau silikat
Au dan Pt, tidak mempunyai kecenderungan
membentuk oksida atau silikat, dan dgn mudah dapat
bercampur dgn besi, sehingga mereka dapat
terkonsentrasi di inti bumi.

Penyebaran unsur tidak langsung dikontrol oleh


gravitasi, yg hanya mengontrol fase posisi relatif,
tetapi penyebaran unsur ini tergantung pada
potensial kimianya.
Komposisi Bumi Secara Keseluruhan

Tabel Calculation of the Bulk Composition of the Earth

Metal Troilite Silicate Total Total *

Fe 24,58 3,37 6,68 34,63 35,98


Ni 2,39 2,39 2,02
Co 0,13 0,13 0,093
S 1,93 1,93 1,66
O 29,53 29,53 28,65
Si 15,20 15,20 14,76
Mg 12,70 12,70 13,56
Ca 1,13 1,13 1,67
Al 1,09 1,09 1,32
Na 0,57 0,57 0,143
Cr 0,26 0,26 0,472
Mn 0,22 0,22 0,053
P 0,10 0,10 0,213
K 0,07 0,07 0,017
Ti 0,05 0,05 0,077
Total 27,10 5,30 67,60 100,00 100,688

Ganapathy and Anders, Lunar Science, V, p. 256, 1974


Tabel Relative Abundances (by weight) of the Elements

Crust Whole Earth Meteorites Sun Moon

O Fe O H O
Si O Fe He Si
Al Si Si O Mg
Fe Mg Mg C Fe
Ca Ni S N Ca
Na S Ni Si Al
K Ca Ca Mg Ni
Mg Al Al Fe S
Ti Na Na S Ti
H Cr Cr Al Cr
P Mn Mn Ca Na
Mn Co P Ni P
F P Co Na Mn
Ba K K Cr V
Klasifikasi Geokimia Unsur
Goldschmidt adalah orang pertama yg menyatakan
pentingnya pembedaan sifat geokimia unsur.
Ia mengusulkan 4 istilah : siderofil, kalkofil, litofil,
dan atmofil utk memeri unsur yg berafinitas dgn besi
metalik, sulfida, silikat, dan atmosfer.

Kodrat geokimia suatu unsur dapat ditentukan dgn


mengamati penyebarannya diantara 3 fase cairan dari
logam, sulfida, dan silikat.
Distribusi unsur tertentu di antara 3 fase tsb akan
tercapai jika sistem tsb dlm kondisi cair dan hal ini
dapat diketahui dgn pemisahan mekanis fase tsb dan
menganalisisnya secara individu.
Dari analisis semacam ini pembagian unsur antara
logam, silikat, dan sulfida dapat dgn mudah
dilakukan.

Suatu unsur dpt dikelompokkan menurut afinitas


geokimianya ke dlm salah satu dari 4 kelompok :
siderofil, kalkofil, litofil, dan atmofil
Beberapa unsur menunjukkan afinitasnya ke lebih
dari 1 kelompok, krn distribusi suatu unsur dlm
beberapa hal tgt dari T, P, & lingkungan kimianya
secara keseluruhan.
Misalnya kromium sangat litofil di dlm kerak bumi,
tetapi jika kekurangan oksigen seperti di dlm
meteorit, kromium menjadi kalkofil.

Mineralogi suatu unsur meskipun sbg petunjuk


umum, terkadang tidak menunjukkan karakternya
secara geokimia. Misalnya meskipun semua mineral
yg mengandung talium adalah sulfida, sebagian besar
talium di kerak bumi terdapat di dlm kalium; dlm hal
ini ion Tl+ menggantikan ion K+.
Secara umum klasifikasi suatu unsur ke dlm
kelompok litofil, kalkofil, atau siderofil mengacu pada
sifatnya di dlm keadaan setimbang fase cair-cair di
antara lelehan.
Sifat geokimia suatu unsur sangat ditentukan oleh
konfigurasi elektron atomnya dan krn itu sangat erat
hubungannya dgn posisinya di dlm susunan berkala.
Unsur-unsur litofil adalah unsur yg telah membtk
ion dgn kulit luar 8 elektron
Unsur-unsur kalkofil adalah unsur yg berada dlm
subgolongan B, yg ionnya memiliki 18 elektron
pada kulit luarnya
Unsur-unsur siderofil adalah unsur dari golongan
VIII dan beberapa dari sebelahnya, yg elektron
terluarnya paling tidak terisi penuh.

Tabel Klasifikasi Geokimia Unsur-unsur (based on distribution in meteorites)

Chalcophile Lithophile Atmophile


Siderophile
Fe* Co* Ni* (Cu) Ag Li Na K Rb Cs (H) N (O)
Ru Rh Pd Zn Cd Hg Be Mg Ca Sr Ba He Ne Ar Kr Xe
Os Ir Pt Ga In Tl B Al Se Y La Lu
Au Re$ Mo$ (Ge) (Sn) Pb Si Ti Zr Hi Th
Ge* Sn* W# (As) (Sb) Bi P V Nb Ta
C# Cu* Ga* S Se Te O Cr U
Ge* As$ Sb$ (Fe) Mo (Os) H F Ci Br I
(Ru) (Rh) (Pd) (Fe) Mn (Zn) (Ga)

* Chalcophile and lithophile in the earth’s crust


$ Chalcophile in the earth’s crust
# Lithophile in the earth’s crust
KERAK / MANTEL
ATAS

INTI

MANTEL
BAWAH

Anda mungkin juga menyukai