Anda di halaman 1dari 75

LAPORAN SEMENTARA

KULIAH LAPANGAN GEOLOGI


PEMETAAN GEOLOGI
KARANGSAMBUNG, 1-10 JULI 2019

Oleh:

KELOMPOK 6
1. DITA SEPTI ANDINI 115170009
2. CHANDRA AGUS R. 115170012
3. AFRIZUL FAUZAN 115170018
4. TADEUS IVAN P. S. 115170027
5. REFITA KHUMAYROH 115170036
6. RIZQI KURNIA H. P. 115170039
7. TEDY WIKU SETIAJI 115170046

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Daerah Prumpung, Karanggayam, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah mulai
dikenal ketika ditemukan singkapan-singkapan batuan yang beragam jenisnya.
Studi ilmu kebumian sudah dilakukan dari tahun ke tahun untuk mengetahui
seperti apa keadaan Karangsambung sebenarnya. Asikin (1974) mengatakan
bahwa daerah Karangsambung merupakan salah satu tempat tersingkapnya batuan
yang berumur Kapur Atas hingga Palaeosen selain di Jawa Barat Selatan (Ciletuh)
dan Pegunungan Selatan (Bayat) yaitu pada Kompleks Melange Luk-Ulo. Beliau
mengatakan daerah Melange Luk Ulo ini merupakan produk tektonik yaitu akibat
jalur subduksi purba pra-tersier antara lempeng Indo-australia yang menunjam di
bawah lempeng Eurasia.
Daerah Karangsambung juga tersusun atas beberapa Formasi yaitu Formasi
Karangsambung, Formasi Totogan, Formasi Waturanda, Formasi Penosogan,
Formasi Halang dan Aluvial (Asikin, dkk., 1992). Beragamnya Formasi penyuusn
daerah Karangsambung membuat para ahli kebumian tertarik untuk
mempelajarinya lebih lanjut, sehingga Karangsambung biasa disebut sebagai
laboratorium lapangan. Oleh karena itu, daerah ini dapat mewadahi para ilmuwan
kebumian yang tertarik untuk lebih memahami bagaimana daerah tersebut
terbentuk. Salah satu caranya yaitu dengan melakukan pemetaan geologi.
Pemetaan geologi sendiri adalah proses memetakan daerah untuk
memberikan gambaran penyebaran dari lapisan-lapisan batuan menggunakan
informasi-informasi yang didapatkan dari data geologi di permukaan. Pemetaan
geologi menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh Earth Scientist
sebagai langkah awal untuk pemetaan tingkat lanjut. Jurusan Teknik Geofisika
UPNYK menjadikan pemetaan geologi sebagai salah satu mata kuliah yang harus
diambil oleh mahasiswanya untuk mendukung pemahaman tentang geologi
khususnya persebaran batuan untuk dikorelasikan dengan data geofisika
dipenelitian yang lebih lanjut. Dari pemetaan geologi ini akan didapatkan peta
geologi daerah penelitian dan juga geomorfologi daerah penelitian.

1
1.2. Rumusan Masalah
Dalam melakukan penelitian, tentu akan timbul masalah-masalah yang
dapat mempengaruhi hasil. Adapun rumusan dari masalah-masalah tersebut yaitu
sebagai berikut:
 Apa saja instrumentasi yang digunakan dalam melakukan pemetaan geologi
pada penelitian kali ini?
 Bagaimana tahapan dari pemetaan geologi daerah Prumpung,
Karanggayam, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah?
 Bagaimana kenampakan peta geologi yang dibuat secara manual?
 Bagaimana kenampakan peta geomorfologi yang dibuat secara manual?
 Bagaimana kenampakan peta lintasan yang dibuat secara manual?
 Bagaimana persebaran satuan litologi pada peta geologi daerah Prumpung,
Karanggayam, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah?

1.3. Maksud dan Tujuan


Pada penelitian kali ini bermaksud untuk dapat mengaplikasikan cara
pemetaan geologi menggunakan instrumentasi berupa kompas geologi, GPS, palu
geologi, dapat membuat peta geologi beserta geomorfologi daerah penelitian.
Selain itu Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu sebagai berikut:
 Menghasilkan peta geologi dan peta geomorfologi daerah penelitian serta
peta linitasan penelitian.
 Mendapatkan data geologi berupa kemenerusan lapisan (strike) dan arah
keimiringan lapisan (dip).
 Mengetahui persebaran satuan batuan yang menyusun daerah penelitian.
 Mengetahui kenampakan geomorfologi daerah penelitian.

1.4. Batasan Masalah


Dalam melakukan suatu penelitian, pastinya terdapat permasalahan-
permasalahan yang timbul. Dari permasalahan-permasalahan yang timbul tersebut,
perlu dilakukan suatu pembatasan masalah agar tujuan penelitian lebih terfokus
pada target. Adapun batasan masalah di dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

2
 Penelitian dilakukan di daerah Prumpung, Kecamatan Karanggayam,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah yang berfokus pada penyelidikan
satuan batuan dan geomorfologi yang menyusun daerah penelitian.
 Instrumentasi yang digunakan dalam penelitian kali ini menggunakan
GPS, kompas geologi dan palu geologi.
 Output yang dihasilkan yaitu peta geologi, peta geomorfologi beserta peta
lintasan yang dilakukan peneliti.

1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di daerah Prumpung, Kecamatan Karanggayam,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Lama perjalanan dari Kampus LIPI
Karangsambung menuju lokasi penelitian kurang lebih sekitar 30 menit.
Pengambilan data dilakukan dengan membagi menjadi tiga hari yaitu di hari
Sabtu, 6 Juli 2019 hingga Senin, 8 Juli 2019. Luas kavling pemetaan geologi
kelompok 6 sebesar 3 km x 3 km. Cuaca di hari pertama pada saat pemeteaan
cerah pada pagi hari kemudian terik saat menuju siang. Cuaca pada hari kedua
dan ketiga pemetaan geologi juga sama seperti pada hari pertama. Terdapat enam
lintasan pengukuran dimana kelompok 6 ini melakukan pengukuran di lintasan
K13.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Geologi Daerah Penelitian


Daerah Karangsambung termasuk ke dalam Zona Pegunungan Serayu
Selatan 9Van Bemmelen, 1949) dan merupakan bagian dari Cekungan Jawa
Tengah bagian selatan yang diklasifikasikan sebagai cekungan depan busur yang
dibatasi oleh tinggian Gabon dan Karangbolong di bagian Barat, Tinggian Progo
di bagian Timur serta Antiklinorium Bogor di bagian Utara.

Gambar 2.1. Fisiografi Regional Jawa Tengah (van Bemmelen, 1949)

Secara garis besar, stratigrafi daerah Karangsambung diurutkan berdasarkan


umur dari tua ke muda, yaitu:
1. Komplek Melange Luk Ulo atau Formasi Melange berumuran Pra-tersier.
2. Formasi Karangsambung yang terdiri atas lempung hitam.
3. Formasi Totogan dengan batuan utamanya lempung bersisik Scaly Clay
4. Formasi Waturanda, terdiri atas perlapisan batu pasir dan batuan breksi.
5. Formasi Penosongan, terdiri dari perselingan lempung dan pasir karbonat.
6. Formasi Halang
7. Aluvial

4
1. Kompleks Melange Luk Ulo
Kompleks Melange Lok Ulo merupakan formasi tertua berupa melange
yang sangat kompleks, berumur Pre-Tersier. Batuannya meliputi graywacke,
lempung hitam, lava bantal yang berasosiasi dengan rijang dan gamping merah,
tirbidit klastik, dan ofiolit yang tersisipkan diantara batuan metamorfose
berfasies sekis. Batuan-batuan tersebut merupakan hasil dari pencampuran
secara tektonik pada jalur penunjaman (zona subduksi) yang juga telah
melibatkan batuan-batuan asal kerak samudra dan kerak benua.
Kompleks ini dibagi menjadi 2 satuan berdasarkan dominasi fragmen
pada masa dasrnya, yaitu satuan Jatisamit disebelah barat dan satuan Seboro di
sebelah utara. Satuan Jatisamit merupakan batuan yang berumur paling tua.
Satuan ini terdiri bongkah asing di dalam masa dasar lempung hitam. Bongkah
yang ada adalah batuan beku basa, batupasir graywacke, serpentinit, rijang,
batugamping merah dan sekis mika. Batuan tersebut membentuk morfologi
yang tinggi seperti Gunung Sipako dan Gunung Bako.
2. Formasi Karangsambung
Karakteristik litologi dari Formasi Karangsambung yaitu terdiri dari
batulempung abu-abu yang mengandung konkresi besi, batugamping
numulites, konglomerat, dan batupasir kuarsa polemik yang berlaminasi.
Batupasir graywacke sampai tanah liat hitam menunjukkan struktur yang
bersisik dengan irisan ke segala arah dan hampir merata di permukaan. Struktur
tersebut diperkirakan sebagai hasil mekanisme pengendapan yang terjadi di
bawah permukaan air dengan volume besar, estimasi ini didukung oleh gejala
merosot yang dilihat pada inset batupasir. Umur Formasi Karangsambung ini
adalah dari Eosen Tengah (45 juta tahun) sampai Eosen Akhir (36 juta tahun)
dilihat dari adanya foraminifera plankton.
3. Formasi Totogan
Formasi Totogan mempunyai karakteristik yang sama dengan Formasi
Karangsambung. Ditandai dengan litologi berupa batulempung dengan warna
coklat, dan kadang-kadang ungu dengan struktur scaly (menyerpih). Juga
terdapat fragmen berupa batukarang yang terperangkap pada
batulempung, batupasir, batugamping berfossil dan batuan beku. Umur dari

5
formasi Totogan adalah Oligosen (36-25 juta tahun), yang didasarkan pada
keberadaan Globoquadrina praedehiscens dan Globigeriona binaensis.
4. Formasi Waturanda
Usia Formasi Waturanda ini hanya dapat ditentukan secara langsung
berdasarkan posisi statigrafi kebawah diperkirakan sebagai usia Miosen (25,2-
5,2 juta tahun) yang terdiri dari breksi vulkanik dan batupasir wacke dengan
sisipan batu lempung dibagian atas. Masa dasar batupasir berwarna abu-abu
dengan butir sedang hingga kasar, terdiri atas kepingan batuan beku dan
obsidian.
5. Formasi Penosogan
Formasi Penosogan diendapkan diatas Formasi Waturanda dengan
litologi berupa perubahan secara berangsur dari satuan breksi kearah atas
menjadi perselingan batupasir tufan dan batulempung merupakan ciri batas dari
Formasi Penosogan yang terletak selaras di atasnya. Secara umum formasi
terdiri dari perlapisan tipis sampai sedang batupasir, batulempung, sebagian
gampingan, kalkanerit, napal-tufan dan tuf. Bagian bawah umumnya dicirikan
oleh pelapisan batupasir dan batulempung, kearah atas kadar karbonatnya
semakin tinggi. Bagian atas terdiri atas perlapisan batupasir gampingan, napal
dan kalkanerit. Bagian atas didomonasi oleh batulempung tufan dan tuf.
6. Formasi Halang
Formasi Halang memiliki umur Miosen Atas-Pliosen dan diendapkan
selaras di atas Formasi Penosogan. Bagian bawah didominasi oleh breksi,
dengan sisipan batupasir dan napal. Ke arah atas, sisipan batupasir,
perselingan-perselingan napal dan batulempung semakin banyak dengan
sisipan tuf makin dominan.

7. Aluvial
Endapan aluvial merupakan yang paling muda. Endapan ini memiliki
umur Holosen dan pembentukannya terus berlangsung hingga sekarang.

6
BAB III
HASIL INTERPRETASI

3.1. Uraian Kegiatan


Penelitian yang dilakukan di daerah Prumpung, Kecamatan Karanggayam,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah ini dimulai dari Sabtu, 6 Juli 2019 hingga
Senin, 8 Juli 2019 pada pukul 7.30 WIB hingga 16.00 WIB. Luas kavling
penelitian yaitu 3 km x 3 km yang berfokus pada mencari persebaran litologi dan
mencari batas serta antara litologi tersebut sehingga dapat dibuat peta geologinya.
Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui geomorfologi daerah
penelitian.
Kegiatan yang dilakukan di hari pertama, Senin 6 Juli 2019 dimulai pada
pukul 07.30 WIB. Peneliti berangkat menuju lokasi penelitian dari Kampus LIPI
Karanggayam menggunakan angkutan umum.
ST1/LP1
Koordinat:
 X (Latitude): 354928 mE
 Y (Longitude): 9161158 mS
 Z (Elevation): 131 m
Strike - Dip: N 31° E/ 20°

Deskripsi Singkapan
ST 1 / LP 1 terletak di pinggir jalan daerah Kaligending, di bagian atas
block sesar, dengan ketebalan sekitar 3 meter. Lokasi tersebut berada sekitar 600

7
meter dari titik awal atau titik drop. Diperkirakan singkapan tersebut adalah
singkapana batupasir dengan vegetasi tanaman rambat yang mengelilinginya.
Deskripsi Batuan
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu – Abu Muda/ Abu – Abu Cerah
Lapuk: Abu – Abu Kecoklatan
Struktur: Perlapisan
Tekstur:
 Ukuran Butir: Pasir Sangat Halus (0.125 – 0.0625 mm)
 Derajat Pembundaran: Rounded
 Derajat Pemilahan: Baik
 Kemas: Terbuka
Komposisi:
 Fragmen: Hornblende, Kuarsa
 Matriks: Lanau
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batupasir Sangat Halus

ST2/LP1

Deskripsi Singkapan
Lokasi ST 2/LP 1 dan ST 2/LP 2 cukup berdekatan yang dan sama-sama
berada di pinggir jalan. Pada singkapan ini, setengah dari kondisinya dalam
keadaan lapuk yang ditumbuhi oleh vegetasi.
Koordinat:

8
 X (Latitude): 354729 mE
 Y (Longitude): 9161110 mN
 Z (Elevation): 100 m
Strike - Dip: N 255° E/ 31°
Deskripsi Batuan
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Putih Keabuan
Lapuk: Kuning Kecoklatan
Struktur: Perlapisan
Tekstur:
 Ukuran Butir: Pasir Sedang (0.5 – 0.25 mm)
 Derajat Pembundaran: Angular
 Derajat Pemilahan: Buruk
 Kemas: Tertutup
Komposisi:
 Fragmen: Piroksen, Kuarsa, Biotit
 Matriks: Pasir Halus
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batupasir Sedang

ST2/LP2
Koordinat:
 X (Latitude): 354719
 Y (Longitude): 9161108
 Z (Elevation): 96 m
Strike - Dip: N 225° E/ 31°

9
Deskripsi Batuan
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu – Abu
Lapuk: Coklat
Struktur: Perlapisan
Tekstur:
 Ukuran Butir: Lanau (0.125 – 0.0625 mm)
 Derajat Pembundaran: -
 Derajat Pemilahan: -
 Kemas: -
Komposisi:
 Fragmen: Kuarsa
 Matriks: Lempung
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batulanau

10
ST2/LP3
Koordinat:
 X (Latitude): 354694
 Y (Longitude): 9161126
 Z (Elevation): 92 m
Strike - Dip: N 224° E/ 29°

Deskripsi Singkapan
Lokasi ST 2/LP 3 ini berada di dekat rumah warga tepatnya di pekarangan
belakang rumah penduduk sekitar tempat penelitian. Keadaan singkapan yang
ditemukan sudah cukup lapuk karena menjadi tangga atau jalur untuk akses warga
menuju kebun mereka.

ST3/LP1
Koordinat:
 X (Latitude): 354159
 Y (Longitude): 9161421
 Z (Elevation): 51 m
Strike - Dip: N 101° E/ 28°

11
Deskripsi Singkapan
Lokasi terletak di sungai. Pada singkapan ini, didapatkan struktur
perlapisan yang cukup jelas, kemudian pada ST 3 ini, didapatkan 3 jenis batuan
yang berbeda dalam area yang sama, yaitu masih berada di sungai.
Deskripsi Batuan 1
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu – Abu
Lapuk: Kekuningan
Struktur: Perlapisan
Tekstur:
 Ukuran Butir: Pasir Sangat Halus (0.25 – 0.125 mm)
 Derajat Pembundaran: Rounded
 Derajat Pemilahan: Baik
 Kemas: Terbuka
Komposisi:
 Fragmen: Kuarsa, Piroksen
 Matriks: Lanau, Lempung
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batupasir Sangat Halus

Deskripsi Batuan 2
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu – Abu Gelap/ Abu – Abu Tua
Lapuk: Abu - Abu Kecoklatan

12
Struktur: Laminasi
Tekstur:
 Ukuran Butir: (mm)
 Derajat Pembundaran: Rounded
 Derajat Pemilahan: Baik
 Kemas: Terbuka
Komposisi:
 Fragmen: Batupasir
 Matriks:
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batupasir Karbonatan

Deskripsi Batuan 3
Jenis batuan : Batuan Sedimen Silisi Klastik
Warna : Fresh : Abu-abu
Lapuk: Kekuningan
Sruktur: Masif
Tekstur :
 Ukuran butir: Pasir Halus
 Derajat Pemilahan : Terpilah Baik
 Derajat Pembundaran: Rounded
 Kemas:
o Fragmen:
o Matriks: Lempung
o Semen: Silika
Nama Batuan: Batupasir Halus

Deskripsi BatuanJenis batuan : Batuan Sedimen Karbonatan Klastik


Warna : fresh : Abu-abu
Lapuk: Kecoklatan
Sruktur: Perlapisan
Tekstur :

13
 Ukuran butir: Pasir Sangat Halus
 Derajat Pemilahan : Terpilah Baik
 Derajat Pembundaran: Rounded
 Kemas: Terbuka
 Komposisi:
o Fragmen: Kuarsa, Opak
o Matriks: Lanau
o Semen: Karbonat
Nama Batuan: Batupasir Sangat Halus Karbonatan 4

ST4/LP1
Koordinat:
 X (Latitude): 354039
 Y (Longitude): 9161871
 Z (Elevation): 65 m
Strike - Dip: N 103° E/ 47°

Deskripsi Singkapan
ST4/LP1 terletak tepat dipinggir jalan Karanggayam (sekitar KM 15).
Singkapan ini juga berhadapan dengan sungai Lok Ulo. Pada singkapan ini
diperkirakan memiliki litologi batupasir dan breksi. Kemudian ketebalan dari
singkapan yang dijumpai ini berkisar 4 sampai 8 meter.
Deskripsi Batuan 1
Jenis batuan: Batuan Sedimen Silisi Klastik
Warna: Fresh: Abu tua

14
Lapuk: Kecoklatan
Sruktur: perlapisan
Tekstur :
 Ukuran butir: Pasir Halus
 Derajat Pemilahan : Terpilah Baik
 Derajat Pembundaran: Rounded
 Kemas: terbuka
 komposisi
o Fragmen:
o Matriks: Plagioklas
o Semen: Silika
Nama Batuan: Batupasir Halus

Deskripsi Batuan 2
Jenis batuan: Batuan Piroklastik
Warna: Fresh: Kehitaman
Lapuk: Kecoklatan
Sruktur: masif
Tekstur :
 Ukuran butir: 2-64 mm
 komposisi
o Mineral Sialis : Plagioklas
o Mineral Ferromagnesian : Piroksen
Nama Batuan: Breksi Vulkanik

ST4/LP2
Koordinat:
 X (Latitude): 354079
 Y (Longitude): 9162211
 Z (Elevation): 51 m
Strike - Dip: N 89° E/ 45°

15
Deskripsi Singkapan
Lokasi ST 2/LP 3 ini berada tidak jauh dari LP 1 sebelumnya. Singkapan
ini berada di bekas saluran air atau seokan yang berhilir di sungai Lok Ulo. Di LP
ini kemungkinan memiliki litologi berupa batupasir dengan ketebalan sekitar 2
meter.
Deskripsi Batuan
Jenis batuan: Batuan Piroklastik
Warna: Fresh: Hitam
Lapuk: Kecoklatan
Sruktur: masif
Tekstur :
 Ukuran butir: Pasir Halus
 komposisi
o Mineral Sialis
o Mineral Ferromagnesian
o Mineral Tambahan
Nama Batuan: Breksi Vulkanik

ST5/LP1
Koordinat:
 X (Latitude): 353997
 Y (Longitude): 9162522
 Z (Elevation): 59 m

16
Strike - Dip: N 104° E/ 29°

Deskripsi Singkapan
Lokasi ST 5/ LP 1 ini juga berada tidak jauh dari ST sebelumnya.
Singkapan ini berada di bekas saluran air atau seokan yang berhilir di sungai Lok
Ulo, selain itu terletak persis di sebelah selatan bukit Waturanda atau seberang
Pos Air Kaligending. Diperkirakan pada singkapan ini memiliki litologi breksi
dan batupasir dengan perkiraan ketebalan 2,5-3 meter.

ST6
Koordinat:
 X (Latitude): 354739
 Y (Longitude): 9163228
 Z (Elevation): 70 m
Strike - Dip: -

Deskripsi Singkapan

17
Lokasi ST 6/ LP 1 ini juga berada di sbelah utara ST 5 dengan jarak
diperkirakan sejauh 500 meter. Singkapan ini terletak di alur liar yang kemudian
dijadikan parit oleh warga yang berada dekat tikungan jalan raya. Dari
pengamatan, diperkirakan bahwa singkapan memiliki litologi breksi dan ketebalan
sekitar 4 meter.
ST7
Koordinat:
 X (Latitude): 354739
 Y (Longitude): 9163304
 Z (Elevation): 84 m
Strike - Dip: -

Deskripsi Singkapan
Lokasi ST 7/ LP 1 ini berada tidak jauh dari kebun dan sawah warga
dengan jarak dari ST sebelumnya sekitar – meter. Singkapan diperkirakan
merupakan pecahan yang relatif merupakan bongkah dari tubuh utama singkapan
yang terlihat menggunung, yang diperkirakan merupakan batugamping.
ST8/LP1
Koordinat:
 X (Latitude): 354840
 Y (Longitude): 9162968
 Z (Elevation): 131 m
Strike - Dip: N 112° E/ 38°

18
Deskripsi Singkapan
Lokasi ST 8/ LP 1 ini juga berada di area persawahan dan tidak jauh dari
ST sebelumnya, tepatnya pada parit yang terbentuk dari pola aliran dan berada
sebelah --- dari ST sebelumnya. Kondisi singkapan lumayan lapuk untuk diamati
karena lingkungannya yang terus mengalami kontak dengan air.
ST8/LP2
Koordinat:
 X (Latitude): 354957
 Y (Longitude): 9162836
 Z (Elevation): 153 m
Strike - Dip: -

Deskripsi Singkapan
Lokasi ST 8/ LP 2 ini juga berada di sebelah tenggara dari LP sebelumnya.
Pada singkapan ini, kemunginan merupakan singkapan batuan breksi dengan
ketebalan kira-kira 1 meter yang bagian atasnya ditumbuhi vegetasi dan bagian

19
bawahnya digenangi air sehingga singkapan ini ditemukan dalam kondisi cukup
lapuk.
ST8/LP3
Koordinat:
 X (Latitude): 354950
 Y (Longitude): 9162809
 Z (Elevation): 159 m
Strike - Dip: -

Deskripsi Singkapan
Lokasi ST 8/ LP 3 ini juga berada di sebelah selatan dari LP sebelumnya.
Pada LP ini ditemukan sebuah singkapan dengan ketebalan kira-kira 3 meter dan
dalam keadaan cukup lapuk yang didukunb oleh posisi singkapan yang terletak di
alur liar yang masih terdapat keberadaan air dan dikeliligi vegetasi. Diperkirakan
singkapan ini merupakan singkapan dari breksi.
1.4
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu – Abu Gelap
Lapuk: Coklat / Kecoklatan
Struktur: Masif
Tekstur:
 Ukuran Butir: Pasir Halus (0.25 – 0.125 mm)
 Derajat Pembundaran: Sub – Angular
 Derajat Pemilahan: Buruk
 Kemas: Tertutup

20
Komposisi:
 Fragmen: Piroksen, Kuarsa
 Matriks: Pasir Sangat Halus
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batupasir Halus
1.5
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu – Abu
Lapuk: Kecoklatan
Struktur: Masif
Tekstur:
 Ukuran Butir: Lanau (0.125 – 0.0625 mm)
 Derajat Pembundaran: -
 Derajat Pemilahan: -
 Kemas: -
Komposisi:
 Fragmen: Piroksen, Kuarsa
 Matriks: Lempung
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batulanau
1.6
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu – Abu
Lapuk: Kecoklatan
Struktur:
Tekstur:
 Ukuran Butir: Pasir Halus (0.25 – 0.125 mm)
 Derajat Pembundaran:
 Derajat Pemilahan:
 Kemas:
Komposisi:
 Fragmen:

21
 Matriks:
 Semen:
Nama Batuan: Batupasir Halus
1.7
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh:
Lapuk:
Struktur:
Tekstur:
 Ukuran Butir: Pasir Kasar (0.5 – 1 mm)
 Derajat Pembundaran:
 Derajat Pemilahan:
 Kemas: Tertutup
Komposisi:
 Fragmen:
 Matriks:
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batupasir Kasar

22
1.15

N ° E/ °
Jenis batuan : Batuan Sedimen Silisi Klastik
Warna : fresh : Abu kehitaman
Lapuk: Kecoklatan
Sruktur:
Tekstur :
 Ukuran butir: Pasir Halus
 Derajat Pemilahan : Terpilah Baik
 Derajat Pembundaran: Rounded
 Kemas: terbuka
 Komposisi:
o Fragmen:
o Matriks: Lempung
o Semen: Silika
Nama Batuan: Batupasir Halus
1.16
N 104° E/ 29°
Jenis batuan : Batuan Sedimen Silisi Klastik
Warna : fresh : Abu kehitaman
Lapuk: Abu Kecoklatan
Sruktur: Masif
Tekstur :
 Ukuran butir: -
 Derajat Pemilahan : Terpilah Buruk
 Derajat Pembundaran: Angular
 Kemas: Tertutup
 Komposisi
o Fragmen: Plagioklas, Kuarsa, Piroksen
o Matriks: -
o Semen: Silika
Nama Batuan: Breksi mineral

23
1.17
Jenis Batuan : Batuan Sedimen Karbonatan Non Klastik
Warna : Fresh : Putih
Lapuk: Kekuningan
Sruktur: Amorf
Tekstur :
 Ukuran Butir: -
 Derajat Pemilahan :-
 Derajat Pembundaran:-
 Kemas: -
 Komposisi:
o Fragmen: Monomineralik Karbonat
o Matriks: Monomineralik Karbonat
o Semen: Monomineralik Karbonat
Nama Batuan: Batugamping Terumbu

24
9.1
Koordinat:
 X (Latitude): 353456
 Y (Longitude): 9163269
 Z (Elevation): 74 m
Strike - Dip: N 55° E/ 60°

Deskripsi Singkapan
Lokasi ST 1/ LP 2 ini juga berada di sebelah barat dari ST sebelumnya.
Singkapan berada di perkebunan warga, sehingga banyak vegetasi yang berada di
sekitarnya dan terdapat juga bagian lapuk yang diakibatkan adanya lumut yang
tumbuh di singkapan. Ketebalan singkapan ini diperkirakan 1 meter dan
diperkirakan merupakan singkapan batuan sedimen batupasir.
Deskripsi Batuan
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu – Abu Gelap
Lapuk: Coklat / Kecoklatan
Struktur: Masif
Tekstur:
 Ukuran Butir: Pasir Halus (0.25 – 0.125 mm)
 Derajat Pembundaran: Sub – Angular
 Derajat Pemilahan: Buruk
 Kemas: Tertutup
Komposisi:
 Fragmen: Piroksen, Kuarsa
 Matriks: Pasir Sangat Halus

25
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batupasir Halus
9.2
Koordinat:
 X (Latitude): 353487
 Y (Longitude): 9163255
 Z (Elevation): 82 m
Strike – Dip: N 85° E/ 57°

Deskripsi Singkapan
Lokasi ST 9/ LP 2 ini juga berada di sebelah selatan dan sekitar 100 meter
dari LP sebelumnya. Singkapan berada pada lereng yang agak landau dimana
pada bagian atas dari singlapan ditemukan soil yang ketebalannya kira-kira 1
meter dan singkapan ini memiliki ketebalan sekitar 2-3 meter dengan keadaan
hampir lapuk sepenuhnya. Dari pengamatan yang dilakukan, singkapan ini
diperkirakan merupakan singkapan batupasir.
Deskripsi Batuan
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu – Abu Kegelapan
Lapuk: Coklat atau Kecoklatan
Struktur: Masif
Tekstur
 Ukuran Butir: Pasir Sangat Halus (0.125 – 0.625 mm)
 Derajat Pembundaran: Sub - Rounded
 Derajat Pemilahan: Buruk

26
 Kemas: Tertutup
Komposisi:
 Fragmen: Kuarsa, Hornblende/Amfibol
 Matriks: Lanau
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batupasir Sangat Halus
9.3
Koordinat:
 X (Latitude): 353516
 Y (Longitude): 9163215
 Z (Elevation): 80 m
Strike - Dip: N 170° E/ 24°

27
Deskripsi singkapan
Singkapan ini berada pada bagian barat dari ST9 LP2 setelah berjalan sejauh
75m, pada singkapan ini terdapat genangan air atau sumber mata air yang
dimanfaatkan oleh warga untuk mengaliri sawah. Singkapan ini terlihat hampir
sebagian dari singkapan mulai lapuk, karena terlihat banyak lumut yang tumbuh
pada singkapan serta terdapat bambu yang hampir menutupi singkapan ini.
Singkapan ini diperkirakan memiliki satuan batuan lempung dan batupasir dengan
ketebalan 3m.
Deskripsi Batuan
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Kehijauan
Lapuk: Coklat atau Kecoklatan
Struktur: Perlapisan
Tekstur
 Ukuran Butir:Lempung ( 0,00390625 mm)
 Derajat Pembundaran: Rounded
 Derajat Pemilahan: Baik
 Kemas: Tertutup
Komposisi:
 Fragmen: -
 Matriks: Lempung
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batulempung
9.4
Koordinat:
 X (Latitude): 353622
 Y (Longitude): 9163240
 Z (Elevation): 70 m
Strike – Dip: N 113° E/ 39°

28
Deskripsi singkapan
Singkapan ini masih berada disekitaran dari LP sebelumnya, sehingga dapat
diperkirakan batuan yang ada pada singkapan ini memiliki satuan batuan
batupasir, namun yang tersingkap tidak terlalu tebal atau hanya sekitaran 50cm
dengan kondisi yang cukup lapuk dan terdapat retakan-retakan yang kemungkinan
dihasilkan oleh akar yang ada pada singkapan dikarenakan pada bagian atas
singkapan ini terdapat berbagai vegetasi.
Deskripsi batuan
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Coklat Muda
Lapuk: Coklat Tua
Struktur: Laminasi

29
Tekstur
 Ukuran Butir: Pasir Sangat Halus (0.125 – 0.625 mm)
 Derajat Pembundaran: Sub - Rounded
 Derajat Pemilahan: Buruk
 Kemas: Tertutup
Komposisi:
 Fragmen: Hornblende/Amfibol
 Matriks: Lanau
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batupasir Sangat Halus
10.1
Koordinat:
 X (Latitude): 353699
 Y (Longitude): 9162934
 Z (Elevation): 77 m
Strike – Dip: -

30
Deskripsi singkapan
Singkapan ini berada pada sungai yang airnya dialiri ke rumah-rumah warga
menggunakan selang, singkapan ini berada diantara vegetasi-vegetasi. Singkapan
ini diperkirakan merupakan batupasir yang secara keseluruhan masih fresh dengan
ketebalan 3m.
Deskripsi batuan
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu – Abu Kegelapan/ Abu – Abu Tua
Lapuk: Abu - Abu Kecoklatan
Struktur: Masif
Tekstur

31
 Ukuran Butir: Kerakal (4 – 64 mm)
 Derajat Pembundaran: Angular
 Derajat Pemilahan: Buruk
 Kemas: Tertutup
Komposisi:
 Fragmen: Plagioklas, Piroksen, Hornblende, Kuarsa, Andesit
 Matriks: Pasir Sedang
 Semen: Silika
Nama Batuan: Breksi Vulkanik
10.2
Koordinat:
 X (Latitude): 353589
 Y (Longitude): 9162935
 Z (Elevation): 91 m
Strike – Dip: N 104° E/ 73°

Deskripsi singkapan
Singkapan ini masih berada disekitaran sungai yang pada bagian atasnya terdapat
bongkah dan juga soil dengan ketebalan melebihi 1 meter, sedangkan singkapan
ini memiliki kondisi fresh pada bagian bawah dan lapuk pada bagian atas.
Singkapan yang diperkirakan memiliki ketebalan 1,5m ini diperkirakan adalah
batuan pasir yang memiliki struktur laminasi

32
Deskripsi batuan
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu – Abu Kehitaman
Lapuk: Abu – Abu Kecoklatan
Struktur: Perlapisan
Tekstur
 Ukuran Butir: Pasir Sedang (0.5– 0.25 mm)
 Derajat Pembundaran: Angular
 Derajat Pemilahan: Buruk
 Kemas: Tertutup
Komposisi:
 Fragmen: Plagioklas, Hornblende/Amfibol, Piroksen, Kuarsa
 Matriks: Pasir Sangat Halus
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batupasir Sedang
10.3
Koordinat:
 X (Latitude): 353594
 Y (Longitude): 9162826
 Z (Elevation): 120 m
Strike – Dip: -

Deskripsi singkapan

33
Singkapan ini berada pada daerah dengan vegetasi yang sudah layu ataupun sudah
mati yang berada tidak jauh dari LP sebelumnya, dimana yang berwarna hitam
tersebut adalah lapisan lapuk dan abu merupakan bagian fresh. Singkapan ini
memiliki ketebalan hampir 2,5m dengan batupasir sebagai penyusunnya.
11.1
Koordinat:
 X (Latitude): 353786
 Y (Longitude): 9162342
 Z (Elevation): 69 m
Strike – Dip: -

Deskripsi singkapan
Singkapan ini merupakn singkapan batu breksi yang pada bagian atasnya
ditumbuhi oleh vegetasi yang sudah mati, singkapan ini terlihat sedikit curam
dikarenakan telah lapuk sehingga terdapat pecahan-pecahan batuan pada bagian
bawah sigkapan ini.
Deskripsi batuan
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu – Abu Kegelapan/ Abu – Abu Tua
Lapuk: Abu - Abu Kecoklatan
Struktur: Masif
Tekstur
 Ukuran Butir: Kerakal (4 – 64 mm)
 Derajat Pembundaran: Angular
 Derajat Pemilahan: Buruk
 Kemas: Tertutup

34
Komposisi:
 Fragmen: Plagioklas, Piroksen, Hornblende, Kuarsa, Andesit
 Matriks: Pasir Sedang
 Semen: Silika
Nama Batuan: Breksi Andesit
11.2
Koordinat:
 X (Latitude): 353812
 Y (Longitude): 9162081
 Z (Elevation): 68 m
Strike – Dip: -

Deskripsi singkapan
Singkapan ini diperkirakan singkapan batuan breksi dengan ketebalan melebihi 2
meter dengan beberapa bongkahan berada pada sekitaran singkapan ini.
Singkapan ini memiliki kondisi yang sedikit lapuk dan berada dibawah vegetasi
yang sudah mati.
Deskripsi batuan
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu – Abu Kegelapan/ Abu – Abu Tua
Lapuk: Abu - Abu Kecoklatan
Struktur: Masif
Tekstur
 Ukuran Butir: Kerakal (4 – 64 mm)
 Derajat Pembundaran: Angular
 Derajat Pemilahan: Buruk

35
 Kemas: Tertutup
Komposisi:
 Fragmen: Plagioklas, Piroksen, Hornblende, Kuarsa, Andesit
 Matriks: Pasir Sedang
 Semen: Silika
Nama Batuan: Breksi Andesit
12.1
Koordinat:
 X (Latitude): 353790
 Y (Longitude): 9161679
 Z (Elevation): 66 m
Strike – Dip: N 161° E/ 64°

Deskripsi singkapan
Singkapan ini diperkirakan merupakan batupasir dengan ketebalan 2 m lebih
dengan soil yang ditumbuhi oleh vegetasi bambu pada bagian atasnya. Kondisi
singkapan ini secara keseluruhan sudah lapuk. Namun terdapat beberapa spot
yang masih fresh. Singkapan ini terletak didekat jalan utama.
Deskripsi batuan
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu - Abu
Lapuk: Kekuningan
Struktur: Laminasi
Tekstur
 Ukuran Butir: Pasir Sedang – Kasar (0.25 – 1 mm)
 Derajat Pembundaran: Sub - Angular

36
 Derajat Pemilahan: Baik
 Kemas: Tertutup
Komposisi:
 Fragmen: Hornblende/Amfibol
 Matriks: Pasir Halus
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batupasir Sedang
13.1
Koordinat:
 X (Latitude): 353663
 Y (Longitude): 9161673
 Z (Elevation): 62 m
Strike – Dip: N 100° E/ 56°

Deskripsi singkapan
Singkapan ini berada sekitaran 50m dari singkapan sebelumnya yang dapat
ditempuh sekitaran 3menit, singkapan ini berada dipinggir jalan desa. Singkapan
dengan ketebalan 2,4m ini diperkirakan memiliki satuan batuan batupasir dan
batulanau.
Deskripsi batuan
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu – Abu
Lapuk: Coklat / Kecoklatan
Struktur: Perlapisan
Tekstur:
 Ukuran Butir: Lanau (0.0625 – 0.390625 mm)

37
 Derajat Pembundaran: Rounded
 Derajat Pemilahan: Baik
 Kemas: Tertutup
Komposisi:
 Fragmen:
 Matriks: Lempung
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batulanau
14.1
Koordinat:
 X (Latitude): 353395
 Y (Longitude): 9161482
 Z (Elevation): 74 m
Strike – Dip: N 86° E/ 37°

Deskripsi singkapan
Singkapan pada ST14/LP1 ini berada pada bagian barat daya dari ST sebelumnya
dengan jarak tempuh 5menit jalan kaki, singkapan ini berada disekitar vegetasi
yang cukup lebat, sedangkan ketebalan singkapan ini tidak melebihi 2m.

38
Deskripsi batuan
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu - Abu
Lapuk: Kekuningan
Struktur: Laminasi
Tekstur
 Ukuran Butir: Pasir Sedang – Kasar (0.25 – 1 mm)
 Derajat Pembundaran: Sub - Angular
 Derajat Pemilahan: Baik
 Kemas: Tertutup
Komposisi:
 Fragmen: Hornblende/Amfibol
 Matriks: Pasir Halus
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batupasir Sedang
15.1
Koordinat:
 X (Latitude): 353157
 Y (Longitude): 9161397
 Z (Elevation): 77 m
Strike – Dip: N 94° E/ 37°

Deskripsi singkapan
Singkapan pada ST15 berada disekitaran sungai kecil yang masih mengalir, pada
bagian salah satu bagian samping sungainya memiliki bidang yang terjal dengan

39
dasar soil. Singkapan ini diperkirakan merupakan batupasir dengan ketebalan
1,5m yang pada bagian atas masih dengan kondisi fresh.

Deskripsi batuan
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu-abu
Lapuk: Kehijauan
Struktur: perlapisan
Tekstur
 Ukuran Butir: pasir sangat halus
 Derajat Pembundaran: rounded
 Derajat Pemilahan: baik
 Kemas: terbuka
Komposisi:
 Fragmen:
 Matriks: material karbonatan
 Semen: silika
Nama Batuan: Batupasir sangat halus karbonatan

16.1
Koordinat:
 X (Latitude): 353071
 Y (Longitude): 9161282
 Z (Elevation): 92 m
Strike – Dip: N 111° E/ 69°

40
Deskripsi singkapan
Singkapan ST16 ini berada pada 50m ke utara dari jalan utama yang ada
disekitaran daerah singkapan ini berada. Singkapan ini secara keseluruhan
memiliki kondisi lapuk sehingga berwarna coklat kehitaman. Singkapan dengan
ketebalan sekitar 1 meter ini diperkirakan adalah batupasir.

Deskripsi batuan
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Kekuningan
Lapuk: Kehijauan
Struktur: Masif
Tekstur
 Ukuran Butir: pasir halus
 Derajat Pembundaran: sub-angular
 Derajat Pemilahan: buruk
 Kemas: tertutup
Komposisi:
 Fragmen: pasir sedang
 Matriks: lanau
 Semen: silika
Nama Batuan: Batupasir halus

17.1
Koordinat:
 X (Latitude): 352918
 Y (Longitude): 9161371
 Z (Elevation): 102 m
Strike – Dip: N 95° E/ 26°

41
Deskripsi singkapan
Singkapan ST7 ini berada di barat laut dari singkapan ST16 dengan jarak 100m.
singkapan ini terlihat lapuk dan terdapat bagian fresh yang satuan batuan yang ada
pada singkapan ini adalah batupasir pada bagian bawah dan batulanau pada bagian
atasnya dengan masing-masing ketebalan sekitar 30cm dan 1,5m.
Deskripsi batuan
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu-abu
Lapuk: Abu Kecoklatan
Struktur: Masif
Tekstur
 Ukuran Butir: Sedang-Halus
 Derajat Pembundaran: Sub-angular
 Derajat Pemilahan: buruk
 Kemas : tertutup
Komposisi:
 Fragmen: pasir kasar
 Matriks: pasir sangat halus

42
 Semen: silika
Nama Batuan: Batupasir halus

18.1
Koordinat:
 X (Latitude): 352927
 Y (Longitude): 9161339
 Z (Elevation): 90 m
Strike – Dip: N 90° E/ 58°

Deskripsi singkapan
Singkapan ini berada pada sekitaran rumah warga sekitar. Singkapan 18 ini
memiliki ketabalan 3m dengan batuan penyusun paling tua diperkirakan adalah
batupasir lalu kemudian batulanau, terlihat adanya perselingan antar kedua batuan
tersebut.

Deskripsi batuan 1
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik

43
Warna: Fresh: Abu-abu
Lapuk: Coklat
Struktur: Masif
Tekstur
 Ukuran Butir: Pasir halus-sangat halus
 Derajat Pembundaran: ROunded
 Derajat Pemilahan: Baik
 Kemas: Terbuka
Komposisi:
 Fragmen: pasir kasar
 Matriks: pasir sangat halus
 Semen: silika
Nama Batuan: Batupasir halus

Deskripsi batuan 2
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu-abu
Lapuk: kecoklatan
Struktur: masif
Tekstur
 Ukuran Butir: lanau
 Derajat Pembundaran: -
 Derajat Pemilahan: -
 Kemas: -
Komposisi:
 Fragmen:
 Matriks: lempung
 Semen: silika
Nama Batuan: Batulanau

19.1
Koordinat:

44
 X (Latitude): 352854
 Y (Longitude): 9161401
 Z (Elevation): 77 m
Strike – Dip: N 96° E/ 34°

Singkapan ini terletak di daerah panongan tepatnya di aliran sungai yang


mongering. Pada lokasi ini terlihat struktur perlapisan yang menunjukan
perselingan antara pasir dan lanau.
Deskripsi Batuan 1
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Coklat
Lapuk: Kehitaman
Struktur: Perlapisan
Tekstur
 Ukuran Butir: Lanau
 Derajat Pembundaran:
 Derajat Pemilahan:
 Kemas:

45
Komposisi:
 Fragmen: -
 Matriks: Lempung
 Semen: silika
Nama Batuan: Batu Batulanau

Deskripsi Batuan 2
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu-abu
Lapuk: Kehitaman
Struktur: Perlapisan
Tekstur
 Ukuran Butir: Pasir Halus
 Derajat Pembundaran: Rounded
 Derajat Pemilahan: Baik
 Kemas: Terbuka
Komposisi:
 Fragmen: sisipan lempung
 Matriks: pasir sangat halus
 Semen: silika
Nama Batuan: Batupasir Halus

20.1
Koordinat:
 X (Latitude): 352841
 Y (Longitude): 9161314
 Z (Elevation): 94 m
Strike – Dip: N 91° E/ 56°

46
Deskripsi Batuan 1
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Kuning
Lapuk: Coklat
Struktur: Perlapisan
Tekstur
 Ukuran Butir: Pasir Halus
 Derajat Pembundaran: Angular
 Derajat Pemilahan: Buruk
 Kemas: Tertutup
Komposisi:
 Fragmen:
 Matriks: Pasir Sangat Halus
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batupasir halus

47
Deskripsi Batuan 2
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu-abu
Lapuk: Coklat
Struktur: Perlapisan
Tekstur
 Ukuran Butir: Lanau
 Derajat Pembundaran:
 Derajat Pemilahan:
 Kemas:
Komposisi:
 Fragmen:
 Matriks: Lempung
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batulanau

21.1
Koordinat:
 X (Latitude): 352903
 Y (Longitude): 9160576
 Z (Elevation): 62 m
Strike – Dip: N 100° E/ 30°

48
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Kuning
Lapuk: Coklat
Struktur: Perlapisan
Tekstur
 Ukuran Butir: Lanau
 Derajat Pembundaran:
 Derajat Pemilahan:
 Kemas:
Komposisi:
 Fragmen:
 Matriks: Lempung
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batulanau

49
21.2
Koordinat:
 X (Latitude): 353071
 Y (Longitude): 9160625
 Z (Elevation): 60 m
Strike – Dip: N 86° E/ 33°

Jenis Batuan: Batuan Piroklastik


Warna: Fresh: Abu-abu
Lapuk: Coklat Gelap
Struktur: Perlapisan
Tekstur
 Ukuran Butir: Debu Halus (<0,04 mm)
 Derajat Pembundaran:
 Derajat Pemilahan:
 Kemas:
Komposisi:
 Mineral Sialis : Kuarsa
Nama Batuan: Tuff

50
Deskripsi Batuan 2
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu-abu
Lapuk: coklat
Struktur: laminasi
Tekstur
 Ukuran Butir: pasir halus-sangat halus
 Derajat Pembundaran: sub-rounded
 Derajat Pemilahan: buruk
 Kemas: terbuka
Komposisi:
 Fragmen:
 Matriks: lanau
 Semen: silika
Nama Batuan: Batupasir halus

21.3
Koordinat:
 X (Latitude): 353015
 Y (Longitude): 9160488
 Z (Elevation): 61 m
Strike – Dip: N 114° E/ 26°

22.1

51
Koordinat:
 X (Latitude): 354101
 Y (Longitude): 9160569
 Z (Elevation): 56 m
Strike – Dip: N 115° E/ 23°

22.1.1
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu - Abu
Lapuk: -
Struktur: Perlapisan
Tekstur
 Ukuran Butir: Lanau (0,00390625 – 0.0625 mm)
 Derajat Pembundaran: -
 Derajat Pemilahan: -
 Kemas: -
Komposisi:
 Fragmen:
 Matriks: Lempung

52
 Semen: Karbonatan
Nama Batuan: Batulanau Karbonatan
22.1.2
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu - Abu
Lapuk: Kecoklatan
Struktur: Laminasi
Tekstur
 Ukuran Pasir Sangat Halus (0.0625 – 0.125 mm)
 Derajat Pembundaran: Sub – Rounded
 Derajat Pemilahan: Baik
 Kemas: Terbuka
Komposisi:
 Fragmen:
 Matriks: Lanau
 Semen: Karbonatan
Nama Batuan: Batupasir Karbonatan
22.2
Koordinat:
 X (Latitude): 354245
 Y (Longitude): 9160576
 Z (Elevation): 79 m
Strike – Dip: N 99° E/ 31°

53
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu - Abu
Lapuk: Coklat
Struktur: Masif
Tekstur
 Ukuran Butir: Lempung - Lanau ( 0,00390625 – 0.0625 mm)
 Derajat Pembundaran: -
 Derajat Pemilahan: -
 Kemas: -
Komposisi:
 Fragmen: Piroksen, Kuarsa
 Matriks: Lempung, Material Karbonatan
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batulanau Karbonatan
23.1
Koordinat:
 X (Latitude): 354310
 Y (Longitude): 9160500

54
 Z (Elevation): 94 m
Strike – Dip: -

Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik


Warna: Fresh: Abu - Abu
Lapuk: Kecoklatan
Struktur: Masif
Tekstur
 Ukuran Butir: Pasir Sedang – Kerakal (0.25 – 64 mm)
 Derajat Pembundaran: Angular
 Derajat Pemilahan: Baik
 Kemas: Tertutup
Komposisi:
 Fragmen: Litik
 Matriks: Material Berukuran Pasir
 Semen: Silika
Nama Batuan: Breksi Kerakalan
24.1

55
24.1.1
Koordinat:
 X (Latitude): 354360
 Y (Longitude): 9160501
 Z (Elevation): 103 m
Strike – Dip: N 60° E/ 46°
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu – Abu Keputihan/ Abu – Abu Putih
Lapuk: Coklat Kehitaman
Struktur: Perlapisan
Tekstur
 Ukuran Butir: Lempung ( 0,00390625 mm)
 Derajat Pembundaran: -
 Derajat Pemilahan: -
 Kemas: -
Komposisi:
 Fragmen: -
 Matriks: -

56
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batulempung

24.1.2
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu - Abu
Lapuk: Coklat
Struktur: Masif
Tekstur
 Ukuran Butir: Lempung - Lanau ( 0,00390625 – 0.0625 mm)
 Derajat Pembundaran: -
 Derajat Pemilahan: -
 Kemas: -
Komposisi:
 Fragmen: -
 Matriks: Lempung, Material Karbonatan
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batulanau Karbonatan
24.1.3
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu - Abu
Lapuk: Coklat
Struktur: Laminasi
Tekstur
 Ukuran Butir: Pasir Halus (0.0625 – 0.125 mm)
 Derajat Pembundaran: Rounded
 Derajat Pemilahan: Baik
 Kemas: Terbuka
Komposisi:
 Fragmen: Kuarsa, Amfibol
 Matriks: Material Berukuran Pasir Halus
 Semen: Silika

57
Nama Batuan: Batupasir
24.2
Koordinat:
 X (Latitude): 354369
 Y (Longitude): 9160495
 Z (Elevation): 103 m
Strike – Dip: N 276° E/ 53°

Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik


Warna: Fresh: Abu - Abu
Lapuk: Kecoklatan - Hitam
Struktur: Perlapisan
Tekstur
 Ukuran Butir: Lanau (0,00390625 – 0.0625 mm)
 Derajat Pembundaran: -
 Derajat Pemilahan: -
 Kemas: -
Komposisi:
 Fragmen: Kuarsa

58
 Matriks: Lempung dan Material Kalsit
 Semen: Karbonatan
Nama Batuan: Batulanau Karbonatan
25.1
Koordinat:
 X (Latitude): 354482
 Y (Longitude): 9160452
 Z (Elevation): 123 m
Strike – Dip: N 100° E/ 30°

25.1.1
Jenis Batuan: Batuan Piroklastik
Warna: Abu - Abu
Struktur: -
Tekstur
 Ukuran Butir: Debu Halus - Kasar (0,06 – 0.004 mm)
 Derajat Pembundaran: Rounded
 Derajat Pemilahan: Baik
 Kemas: Terbuka

59
Komposisi:
 Mineral Sialis: Kuarsa
 Mineral Ferromagnesia: -
 Mineral Ubahan: Kalsit
 Mineral Tambahan: Debu Halus
Nama Batuan: Tuff Karbonatan
25.1.2
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu – Abu Muda / Cerah
Lapuk: Kehitaman
Struktur: Perlapisan
Tekstur
 Ukuran Butir: Lanau (0,00390625 – 0.0625 mm)
 Derajat Pembundaran: -
 Derajat Pemilahan: -
 Kemas: -
Komposisi:
 Fragmen:
 Matriks: Lempung
 Semen: Karbonatan
Nama Batuan: Batulanau Karbonatan
26.1
Koordinat:
 X (Latitude): 354733
 Y (Longitude): 9160969
 Z (Elevation): 155 m
Strike – Dip: N 101° E/ 32°

60
26.1.1
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Kuning - Putih
Lapuk: Kehitaman
Struktur: Perlapisan
Tekstur
 Ukuran Butir: Pasir Halus (0,125 – 0.25 mm)
 Derajat Pembundaran: Sub - Rounded
 Derajat Pemilahan: Baik
 Kemas: Terbuka
Komposisi:
 Fragmen:
 Matriks: Material Lanau
 Semen: Karbonatan
Nama Batuan: Batupasir Halus Karbonatan
26.1.2
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu – Abu
Lapuk: Kehitaman
Struktur: Perlapisan
Tekstur
 Ukuran Butir: Lempung ( 0,00390625 mm)
 Derajat Pembundaran: -
 Derajat Pemilahan: -

61
 Kemas: -
Komposisi:
 Fragmen: -
 Matriks: Material Debu
 Semen: Karbonatan
Nama Batuan: Batulempung Karbonatan
26.2
Koordinat:
 X (Latitude): 354754
 Y (Longitude): 9160523
 Z (Elevation): 157 m
Strike – Dip: N 110° E/ 30°

Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik


Warna: Fresh: Kekuningan
Lapuk: Keabu - abuan
Struktur: Perlapisan
Tekstur
 Ukuran Butir: Pasir Halus (0.125 – 0.25 mm)
 Derajat Pembundaran: Sub - Rounded
 Derajat Pemilahan: Buruk
 Kemas: Tertutup
Komposisi:
 Fragmen: Kuarsa
 Matriks: Material Lanau

62
 Semen: Karbonat
Nama Batuan: Batupasir Halus Karbonatan
27.1
Koordinat:
 X (Latitude): 355090
 Y (Longitude): 9160700
 Z (Elevation): 183 m
Strike – Dip: N 93° E/ 41°

Jenis Batuan: Batuan Piroklastik


Warna: F: Abu – Abu Putih
L: Abu – Abu Kecoklatan
Struktur: Slump
Tekstur
 Ukuran Butir: Debu Kasar (0.06 mm)
 Derajat Pembundaran: -
 Derajat Pemilahan: -

63
 Kemas: -
Komposisi:
 Mineral Sialis: Kuarsa
 Mineral Ferromagnesia: Kalsit
 Mineral Tambahan: Debu Halus
Nama Batuan: Tuff Karbonatan
27.2
Koordinat:
 X (Latitude): 355422
 Y (Longitude): 9160884
 Z (Elevation): 147 m
Strike – Dip: N 98° E/ 31°

Jenis Batuan: Batuan Piroklastik


Warna: F: Abu – Abu
L: Kehitaman
Struktur: Perlapisan
Tekstur
 Ukuran Butir: Debu Kasar (0.06 mm)
 Derajat Pembundaran: -
 Derajat Pemilahan: -
 Kemas: -
Komposisi:
 Mineral Sialis: Kuarsa
 Mineral Ferromagnesia: Kalsit

64
 Mineral Tambahan: Debu Halus
Nama Batuan: Tuff Karbonatan
28.1
Koordinat:
 X (Latitude): 354754
 Y (Longitude): 9160523
 Z (Elevation): 157 m
Strike – Dip: N 110° E/ 30°

28.1.1
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu - Abu
Lapuk: Kehitaman
Struktur: Perlapisan
Tekstur
 Ukuran Butir: Lanau (0,00390625 – 0.0625 mm)
 Derajat Pembundaran: Sub - Angular
 Derajat Pemilahan: Baik
 Kemas: Terbuka
Komposisi:
 Fragmen: Litik
 Matriks: Lempung, Material Karbonatan
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batulanau Karbonatan

65
28.1.2
Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik
Warna: Fresh: Abu – Abu Kuning Gading (Ivory)
Lapuk: Coklat Kemerahan
Struktur: Perlapisan
Tekstur
 Ukuran Butir: Pasir Sangat Halus (0.0625 – 0.125 mm)
 Derajat Pembundaran: Sub - Rounded
 Derajat Pemilahan: Baik
 Kemas: Terbuka
Komposisi:
 Fragmen: -
 Matriks: Lanau, Material Karbonatan
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batupasir Sangat Halus Karbonatan
28.2
Koordinat:
 X (Latitude): 354324
 Y (Longitude): 9160718
 Z (Elevation): 76 m
Strike – Dip: N 101° E/ 30°

Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik


Warna: Fresh: Abu - Abu
Lapuk: Abu _ Abu Kecoklatan

66
Struktur: Laminasi
Tekstur
 Ukuran Butir: Lanau – Pasir Sangat Halus (0,00390625 – 0.0625 mm)
 Derajat Pembundaran: -
 Derajat Pemilahan: -
 Kemas: -
Komposisi:
 Fragmen: -
 Matriks: Lempung, Material Karbonatan
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batulanau Karbonatan
29.1
Koordinat:
 X (Latitude): 354080
 Y (Longitude): 9160675
 Z (Elevation): 68 m
Strike – Dip: N 101° E/ 27°

Jenis Batuan: Batuan Sedimen Silisiklastik


Warna: Fresh: Kuning Keabu - abuan
Lapuk: Coklat
Struktur: Masif
Tekstur
 Ukuran Butir: Pasir Sangat Kasar (1 – 2 mm)
 Derajat Pembundaran: Angular

67
 Derajat Pemilahan: Buruk
 Kemas: Tertutup
Komposisi:
 Fragmen: Litik
 Matriks: Pasir Sedang
 Semen: Silika
Nama Batuan: Batupasir Sangat Kasar

3.2. Interpretasi Akhir


3.2.1. Peta Geologi
Pada penelitian di daerah Prumpung, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten
Kebumen, Jawa Tengah, dibuat peta geologi berdasarkan data hasil kegiatan
mapping geologi yang berupa litologi batuan yang ditemui sepanjang linatasan
yang dilalui pada kavling yang ditentukan. Pembuatan peta geologi ini
menggunakan peta dasar berupa peta topografi. Data yang didapatkan berupa
lokasi singkapan yang ditandain pada GPS dan deskripsi singkapan yang ditemui
beserta informasi nama batuan yang diketahui dengan melakukan deskripsi pada
sample handspesiment yang diambil dari singkapan yang ditemui pada lintasan
yang dilalui. Pengambilan data yang diperlukan untuk membuat peta geologi ini
dilakukan selama 3 hari dengan terlebih dahulu meliputi daerah sebelah timur
sungai.
Pada daerah bagian timur sungai, pemeteaan mendapatkan hasil
kemenerusan batuan yang relatif banyak mengarah timur-barat dan dip lapisan
batuan yang mengarah ke selatan hal yang sama juga dapat terlihat pada kavling
bagian barat sungai. Kemudian dari variasi batuan yang dijumpai, kelompok kami
mendapatkan 5 satuan batuan yang meliputi batuan sedimen batupasir yang
berada di sebelah utara kavling dan relatif memiliki umur yang lebih tua,
kemudian batu gamping yang merupakan olistosit, breksi yang berada di selatan
satuan batuan batupasir kemudian sebelah selatannya terdapat satuan batupasir
karbonatan yang lebih muda serta batulanau yang terdapat pada daerah
palingbselatan kavling.

68
3.2.2. Peta Geomorfologi
Geomorfologi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai bentang lahan
atau bentuk-bentuk permukaan bumi beserta semua proses yang menghasilkan
bentuk-bentuk tersebut. Daerah Prumpung memiliki bentang lahan yang beragam
dikarenakan proses pembentukannya yang kompleks. Terlihat kontur yang relatif
rapat dan menutup serta kontur yang renggang yang dipisahkan oleh suatu sungai
yang memanjang dari utara ke selatan. Kontur rapat pada peta mengindikasikan
bahwa area tersebut tersusun oleh litologi yang lebih resisten terhadap pelapukan
(keras). Sedangkan kontur renggang mengindikasikan bahwa area tersebut mudah
terlapukan dan tererosi. Terdapatnya sungai pun menunjukkan adanya dataran
aluvial pada daerah penelitian. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan
beberapa bentuk geomorfologi di daerah penelitian, antara lain yaitu kubah karst
(K3), blok sesar (S1), perbukitan monoklinal (S9), dataran aluvial (F1), dataran
banjir (F7) dan bukit terisolasi (D4). Penamaan dan pewarnaan pada peta
geomorfologi ini di korelasikan dengan klasifikasi menurut Verstappen (1983).
Geomorfologi kubah karst pada peta diberi warna jingga yang menunjukan
bahwa daerah tersebut merupakan bentuk lahan asal karst. Kubah karst ini terletak
di timur laut dengan simbol K3. Bentuk lahan ini terbentuk akibat proses
pelarutan batuan yang terjadi pada daerah berbatuan karbonat tertentu. Namun,
tidak semua bebatuan karbonat akan membentuk topografi karst. Kubah karst
pada derah penelitian ini diindikasikan sebagai bentuk akibat pelarutan batuan
karbonat yang kemudian terlongsorkan dan kemudian terendapkan di daerah
penelitian. Kubah karst ini pun disebut sebagai olistolit.
Geomorfologi selanjutnya yaitu blok sesar (S1) yang merupakan bentang
lahan asal struktural. Bentuk lahan struktural terbentuk akibat adanya proses
geologi. Bentuk struktural terbentuk karena adanya proses endogen atau biasa
disebut proses tektonisme. Proses ini meliuti pengangkatan, pemekaran,
penurunan dan pelipatan kerak bumi sehingga terbentuk struktur geologi seperti
lipatan dan patahan. Salah satunya yaitu blok sesar (S1) yang terletak di selatan
dan memanjang ke arah timur. Selain blok sesar, terdapat geomorfologi berupa
bentang lahan asal struktural lainnya di daerah penelitian yaitu perbukitan
monoklin (S9). Perbukitan monoklin ini terjadi karena adanya dorongan dari satu

69
sisi sehingga menimbulkan lipatan dengan arah yang sama. Perbukitan monoklin
pada derah penelitian relatif mengarah ke selatan. Perbukitan monoklin ini
menempati sekitar 75% dari keseluruhan luas kavling.
Terdapat sungai di daerah penelitian mengindikasikan bahwa pada daerah
penelitian terdapat bentang lahan fluvial. Bentang lahan fluvial merupakan bentuk
yang dipengaruhi oleh air di permukaan. Proses fluviatil akan menghasilkan suatu
bentang alam yang khas sebagai ciri tersendiri adanya air yang mengalir di
permukaan. Dalam penelitian kali ini diindikasikan terdapat bentang lahan dataran
aluvial (F1) dan dataran banjir (F7). Dataran aluvial (F1) terbentuk akibat proses
yang lebih didominasi oleh tenaga eksogen antara lain iklim, curah hujan, angin
dan proses lain yang mempercepat pelapukan. Daerah aluvial ini tertutup oleh
bahan hasil rombakan dari daerah sekitarnya (daerah yang lebih tinggi letaknya).
Pada daerah penelitian, dataran aluvial terletak di area timur laut. Dataran banjir
(F7) berupa dataran luas yang terletak di kiri dan kanan sungai yang terbentuk
akibat limpasan banjir sungai tersebut. Pada daerah penelitian, dataran banjir ini
terletak mengikuti sungai Lok Ulo yang memanjang utara-selatan.
Di bagian barat daya peta geomorfologi yang telah dibuat terdapat bentuk
lahan asal denudasional yaitu bukit terisolasi (D4). Bentuk lahan asal
denudasional terbentuk akibat proses pelapukan, erosi, gerak masa batuan dan
proses pengendapan. Proses pengendapan ini terjadi karena adanya agradasi
maupun degradasi. Proses agradasi menyebabkan bertambahnya permukaan bumi
(naik) dan proses degradasi menyebabkan penurunan permukaan bumi.

3.2.3. Peta Lintasan


Peta lintasan merupakan peta persebaran lokasi pengambilan data. Pemetaan
dilakukan pada 29 stasiun dan 41 lokasi pengamatan. Kavling kami merupakan
kavling pemetaan 13 dengan luasan 3x3 km. Kavling ini jika dilihat dari peta
dasar (topografi) bagian tengah kavling didominasi oleh tinggian.
Lintasan pemetaan kelompok kami dimulai pada hari pertama dari selatan
peta pada daerah kaligending bagian timur tepatnya di dekat Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Kaligending dan menyusuri jalan. Pengambilan data dilakukan
sambal menyusuri jalan utama yang dilewati dan masuk ke gang kecil untuk

70
mengambil data singkapan di sekitar rumah warga dan dilanjutkan hingga ke utara
kavling. Hari kedua pengambilan data dimulai dari wilayah utara kavling dan
menyusuri jalan hingga ke selatan dan melewati sungai luk ulo hingga daerah
Gayam. Hari ketiga lintasan yang dilewati adalah lintasan yang tidak tercover
pada saat hari pertama yaitu di selatan peta tepatnya di daerah pereng hingga
Kaliduku Kulon.
Pada kavling ini batuan yang ditemukan didominasi oleh batupasir hampir
diseluruh kavling. Sedangkan di utara kavling lebih banyak atau didominasi oleh
breksi dan gamping. Dan di selatan kavling di dominasi oleh batulempung. Pada
kavling ini juga didapatkan beberapa lokasi yang mengandung batuan piroklastik.

71
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan pemetaan geologi selama tiga hari dengan luasan kavling
3x3 km dan didapatkan sampel pengamatan beserta data lapangan. Data-data
tersebut diolah dan dibuat pembahasan dari masing-masing produk yang telah
dibuat lalu ditarik simpulan. Simpulan dari pemetaan ini adalah sebagai berikut:
 Penelitian pemetaan geologi dilakukan di daerah Prumpung, Kecamatan
Karanggayam, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah dengan luasan kavling
3x3 km;
 Dari peta geologi, didapatkan empat satuan batuan yaitu satuan
batugamping, satuan batupasir, satuan batupasir karbonatan, satuan breksi,
dan satuan batulempung. Satuan batugamping berada pada formasi totogan
di bagian utara kavling, satuan batupasir dan breksi berada pada formasi
waturanda di bagian tengah peta dan satuan batupasir karbonatan dan
lempung berada pada formasi panosogan;
 Dari peta geomorfologi didapatkan bahwa satuan geomorfologi yang
didapatkan sebanyak enam buah satuan yaitu satuan blok sesar, perbukitan
monoklinal, dataran alluvial, dataran banjir, kubah karst dan bukit terisolasi.
Pada kubah karst ditemukan batugamping yang merupakan olistolith yang
mengandung fosil. Dan pada kavling ini terdapat blok sesar karena
ditemukan sesar turun pada ST27 LP 1;
 Dari peta lintasan didapatkan bahwa jumlah stasiun sebanyak 49 dan lokasi
pengamatan sebanyak 41. Lintasan yang dilewati memliki strike dan dip
bervariasi dengan didominasi arah selatan. Lintasan yang dilewati
umumnya ditemukan batupasir, tuff, batulanau, batulempung, breksi
vulkanik. Pada daerah dengan topografi curam, tidak ditemukan adanya
singkapan karena telah ditutupi oleh pelapukan/vegetasi yang lebat.

72
4.2. Saran
Setelah melakukan pemetaan geologi disarankan untuk memperluas kavling
daerah penelitian. Dengan semakin luas kavling penelitian, maka akan semakin
banyak menemukan perbedaan litologi dan memungkinkan untuk dapat
menemukan kemenerusan dari litologi yang didapatkan dengan lebih jelas.

73
DAFTAR PUSTAKA

Asikin, Sukendar. 1974. Evolusi Geologi Jawa Tengah dan Sekitarnya, Ditinjau
dari Segi Teori Tektonik yang Baru. Disertasi Doktor, Dept. Teknik Geologi
ITB, unpub.
Asikin, Sukendar, dkk. 1992. Geologic Map Of Kebumen Quadrangle, Java,
Scale 1:100.000. Geologycal Research and Development Centre Bandung.
Bemmelen, van, R. W. 1949. The Geology of Indonesia. Martinus Nyhoff, The
Haque, Nederland.
Verstappen, H.Th. 1983. Applied Geomorphology, Geomorphological Surveys for
Environmental Development. New York. Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai