BAB. I. PENDAHULUAN
Sedimentologi adalah salah satu cabang dari ilmu geologi yg mempelajari bat sedimen tentang: sifat-sifat fisik,
tempatnya dalam kerangka geologi, proses pembentukannya, dan mekanisme lingkungan pengendapannya.
Maka berdasarkan pengertian itu, tujuan mata kuliah ini adalah agar,:
setelah menempuh kuliah ini mahasiswa dapat menentukan jenis batuan, menganalisa proses serta
mekanisme pembentukannya dan mampu menginterpretasi maknanya dalam ruang & waktu gelogi serta
aplikasinya
Untuk sub bahasan pokok materi, & sistim evaluasinya dapat dilihat pd Lampiran SAP Sedimentologi, & SAP.
Praktikum Sedimentologi, agar para mahasiswa dpt mengatur strategi perkuliahan, shg harapannya baik perkulihan
maupun praktikum dpt mencapai hasil yang optimum.
Harapan setelah menempuh kuliah ini adalah al: dng berdasarkan diskripsi al: tekstur, komposisi, & struktur
sedimen, diharap mahasiswa mampu menginterpretasi keberadaan batuan sedimen baik secara vertikal, maupun
lateral dalam hubungannya dengan perlapisan batuan sedimen.
Sedimentologi 1
PENDAHULUAN
Gambar I -1 Illustrasi Ruang lingkup” materi sedimentologi, yg terdiri: proses pelapukan batuan dasar (parrent rock –
dapat merupakan batuan beku, metamorf, atau batuan sedimen) sehingga menjadi soil, selanjutnya
partikel-partikel penyusun soil tsb terurai & tertransport oleh media (agent)tertentu, selanjutnya
terendapkan (sedimentasi) pd suatu cekungan/ lingkungan tertentu (darat, transisi, atau laut). Pada
kondisi temperatur dan tekanan relatif rendah endapan tsb mengalami diagenesa (litifikasi).Kronologi
tsb adalah genesa bat sedimen klastik. Pada bagian paparan juga diilustrasikan terdapat endapan
batuan karbonat (klastik & non klastik
Materi sedimentologi begitu luas al: batuan asal - transportasi - sedimentasi – litifikasi dan bila dibahas dari
berbagai aspek, dimana waktu dan kemampuan kami sangat terbatas, maka disarankan mahasiswa aktif mencari
pendalaman sedimentologi berdasarkan pustaka-pustaka rujukan. Begitu juga tentang contoh-contoh batuan yang
didiskusikan adalah litologi yang umum terdapat di sekitar kita (seperti jenis bat sedimen silisiklastik, vulkanikklastik,
karbonat) dengan cekungan sedimen, pada lingkungan tektonik busur kepulauan, dimana agen transportasinya
adalah air. Sedangkan untuk tipe cekungan di tatanan tektonik lainnya, dan agen transportasinya angin dan glasial,
tak banyak disinggung.
t
crus m Prosentase batuan sedimen
ce anic -+ 10 k 0,05 % dari total volume total bumi Btlp = 50%
O
9,5 % dari total kerak bumi Btpsr = 24 %
80 % dari permukaan bumi Btgmp = 24 %
Continental crust
Mantel
- 40 km
Oceanic Continental
Lithosphere
+
Mantel
2900- Inner
2900 Km 5000 Km Core
6370 km
Gambar I-2. adalah arsitektur setengah bumi, dari bagian yang terdalam hingga di kerak yg terdiri: bag inti dalam,
inti luar, mantel bumi, dan kerak. Perhatikan adanya pergerakan lempeng benua (continental) dan lempeng
samudera (oceanic) (Teori Tektonik Lempeng), mengakibatkan adanya suatu struktur tinggian dan
rendahan (cekungan), berawal dari situ maka akan terjadi proses sedimentasi.
Sedimentologi 2
PENDAHULUAN
Variasi ketebalan bat sedimen di kerak kontinental, & kerak benua = 2.2 km. Sebarannya (dominan) adalah di kerak
kontinental (Ronov,1983).
- Siklus batuan dalam kerangka geologi, batuan sedimen dapat terbentuk karena adanya proses pelapukan, &
sedimentasi dari batuan beku karena, batuan ubahan (metamorf), & batuan sedimen sendiri akan mengalami pro-
ses pelapukan, & sedimentasi (sbg parrent rock)), yang kemudian menjadi batuan sedimen karena adanya proses
litifikasi/ diagenesa batuan. Pada kondisi tekanan dan temperatur relatif rendah.
- Komposisi kimia kerak bumi yg terdiri (dlm %):
Oksigen (46,6), Aluminium (8.1), Kalsium (3,6), Potasium (2.6),
Silika (27,7), Besi (5), Sodium (2.8), Magnesium (2.1).
Element Simbol % Berat % Volume % Atom
kan
Pelapu ntasi Batuan beku, dan batuan metamorf adalah batuan
S e dime
Permukaan
Pe yang dibentuk karena adanya proses yang
Rendah
lap Bumi
BT SED uk disebabkan kondisi tekanan dan temperatur
an
Pa Se
D na tinggi. Proses penyebab pembentukan batuan tsb
ntasi
di
Re efos & m
en
cr rm te ta
edime
as
ra
i
kan S
Pelebu
lis n n
ta i o a
BT MET
cr m ek
an
i
Pelapu
as
bur
Re for & t
Pele
proses pelapukan dan sedimentasi (Batuan
nan
tekaion
Denas
BT BK
as & at sedimen klastik), teksturnya akan mencerminkan
s
Pan eformalisasi
Pa
D ryst
Rec kedua proses tsb, demikian pula pada tekstur bat
Pe
le
bu
Sedimentologi 3
PENDAHULUAN
Sorby (1826–1909), tercatat sebagai ahli yang dianggap/ tercatat mengawali mempelajari sedimentologi,
kemudian tercatat generasi berikutnya spt: Twenhofel (th ’20an), Pettiyohn, Krumbein, Kuehnen (th ’50an), Bouma,
Soecity of Eccn, Pal & Min (th ’60an), dll, dimana perkembangan sedimentologi sehubungan berkembangannya
teknologi.
Perkembangan awal sedimentologi tidak lepas dari pemahaman para ahli tentang perlapisan spt N.Steno (1669)
Law of Superposition, Law of Horizontallity”, Law of Original Continuity, James Hutton (1785 -Uniformitarianism: the
present is the key to the past), Smith (1816 – Strata identified by fossils), Powel (1888 – Lithostratigraphic unit),
Gressly (1836- Facies), Walther (1894) dll
Sedimentologi sering disinonimkan dengan sedimentografi, petrologi sedimen, petrografi sedimen. Hal ini
menunjukan betapa luasnya aspek bahasan sedimentologi. Bila muatan litologinya (litifikasi) lebih dominan maka
sedimentologi berati petrologi/petrografi sedimen, dan tentu akan berbeda bila bahasannya adalah proses
transportasi atau, sedimentasi. Demikian pula sedimen (sedimentum set-tling artinya suatu regolith yang telah
tertransport), bisa disinonimkan : deposit, endapan, sedimentasi.
Sedimen/ endapan sedimen: material bumi yang terakumulasi di/pada permukaan litosfer pada kondisi atmosfeer
dan hidrosfeer. Mencakup mineral, produk biologi, dan hasil proses-proses kimiawi (endapan larutan)
Batuan sedimen: hasil litifikasi dari sedimen, mencakup proses hasil rombakan (fisika & kimiawi) material
bumi/batuan, transportasi, pengendapan, litifikasi, pada kedalaman mencapai 10-20 km di bawah permukaan bumi.
Sedimentologi 4
PENDAHULUAN
Klasifikasi batuan sedimen yang sering digunakan adalah secara deskriptif (berdasarkan spt: tekstur, komposisi,
& struktur sedimen) dan genetik (berdasarkan analisa pembentukkannya). Namun untuk klasifikasi genetik sering
menimbulkan problem, karena kriterianya sering berlainan, atau karena semakin kompleknya kriteria, sehubungan
semakin canggihnya teknologi untuk merekam data (kemajuan ilmu pengetahuan)
Tugas I: Jelaskan hubungan sedimentologi dengan (Pilih 3, diantaranya, sertakan diagram alirnya)
1. Sedimentologi - Stratigrafi
2. Sedimentologi - Paleontologi OBSERVE INTERPRET PREDICT
Lithology
3. Sedimentologi – Struktur Geologi
Textural
4. Sedimentologi – Tektonik Sedimentary Location
Sedimetary Geometry &
Structure
5. Sedimentologi - Resources mineral Environment
Trend of
Paleocurrents & Paleogeography Reservoir rock
6. Sedimentologi - Batuan aquifer
Fossils
7. Sedimentologi – Petroleum sistim Geometry Compare with resent
Sedimen or models
8. Sedimentologi - Eksplorasi & eksploitasi batubara Gambar I.3. Model interpretasi Lingkungan Pengendapan berdasarkan
Gambar 1.4 , Model
data Interpretasi
yang terdapat pada Lingkungan Pengendapan
bat sedimen untuk
9. Sedimentologi – Engineering memprediksi kualitas batuan reservoar (Selley. 1976)
berdasarkan data sedimentologi untuk
10. Sedimentologi - Geofisika memprediksi kualitas batuan reservoar
(Selley, 1976)
11. Sedimentologi – Geowisata
12. Sedimentologi - ............ ? ............. (topik yg dipilihan)
Gambar I.4. adalah contoh: Diagram Alir Hubungan antara Sedimentologi dalam usaha untuk menentukan lokasi
dan geometri batuan resevoar, yang dilakukan oleh seorang Petroleum Geologist.
Usaha tersebut diawali dengan suatu penelitian tentang litologi/ variasi litologi, tekstur batuan , struktur sedimen,
kandungan fosil, serta pola perlapisan (geometry) batuan tersebut,
Dari data yang dikumpulkan tersebut dan di bandingkan dengan model-model dari peneliti terdahulu, maka akan
dapat diinterpretasi tentang lingkungan pengendapan, paleogeografinya. Hasil interprtasi tersebut dapat untuk
meramalkan/ menentukan lokasi, geometri dan arah lateral maupun vertikal dari suatu batuan reservoar
ILLUSTRASI TAMBAHAN
Sedimentologi 5
PENDAHULUAN
Sedimentologi 6