KELOMPOK KARBONAT
Disusun Oleh :
IKHSAN KHOLID SAPUTRO 410014020
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2015
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas petunjuk dan bimbingan serta hidayahNya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Petrologi mengenai batuan carbonat.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Terima Kasih kepada :
1) Ketua STTNAS Bapak Ir. H .Ircham, MT
2) Ketua Jurusann Ibu Winarti, ST, MT
3) Dosen Petrologi Bapak Dr. Hill Gendoet Hartono, ST
Semoga makalah Petrologi ini bermanfaat bagi rekan-rekan semua
khususnya yang mendalami geologi.
DAFTAR ISI
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
JUDUL .......................................................................................................
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1
13
17
23
26
29
DAFTAR PUSTAKA
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan, dimana bagian
lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi daratan adalah bagian
dari kulit bumi yang dapat diamati langsung dengan dekat, maka banyak halhal yang dapat diketahui secara cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah
kenyataan bahwa daratan tersusun oleh jenis batuan yang berbeda satu sama
lain dan berbeda-beda materi penyusun serta berbeda pula dalam proses
terbentuknya.
Batuan karbonat sebenarnya telah banyak dipergunakan orang dalam
kehidupan sehari-hari hanya saja kebanyakan orang hanya mengetahui cara
mempergunakannya saja, dan sedikit yang mengetahui asal kejadian dan
seluk-beluk mengenai batuan karbonat ini. Secara sederhana adalah batuan
dengan kandungan material karbonat lebih dari 50 % yang tersusun atas
partikel karbonat klastik yang tersemenkan atau karbonat kristalin hasil
presipitasi langsung (Rejers & Hsu, 1986).
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibuat tujuan dari penulisan
makalah ini sebagai berikut:
1. Menjelaskan apa itu batuan karbonat
2. Menjelaskan bagaimana proses terbentuknya batuan karbonat
3. Menjelaskan pembentuk batuan beku berdasarkan mineraloginya
4. Menjelaskan tekstur batuan karboanat.
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGETIAN BATUAN KARBONAT
Batuan karbonat adalah batuan sedimen yang mengandung mineral
karbonat lebih dari 50%. Sedangkan mineral karbonat adalah mineral
mengandung CO3 dan satu atau lebih kation Ca, Mg, Fe, dan Mn. Pada
umumnya, mineral karbonat adalah kalsit (CaCO3) dan dolomit (CaMg
(Co3)2). Batuan karbonat umumnya terdiri atas batugamping (kalsit sebagai
mineral utama) dan batudolomit (dolostone). Umur batuan ini sangat
bervareasi mulai dari pra-Kambrium sampai Kuarter. Batuan karbonat praKambrium dan Paleosen umumnya dikuasai oleh batudolomit. Di alam
batuan karbonat menempati 1/5 1/4 dari seluruh catatan stratigrafi dunia.
Sekitar 40 % dari minyak bumi dan gas dunia diambil dari batuan karbonat.
Reservoar karbonat di Timur Tengah merupakan salah satu contoh reservoar
karbonat dengan produksi migas yang besar.Sedimen karbonat, yang dijumpai
di dunia, kebanyakan terbentuk pada lingkungan laut dangkal dan beberapa di
antaranya terbentuk di daerah teresterestrial, tetapi laut dangkal tropis.
Indonesia merupakan daerah yang mempunyai sedimen karbonat melimpah.
Menurut Pettijohn (1975), batuan karbonat adalah batuan yang fraksi
karbonatnya lebih besar dari fraksi non karbonat atau dengan kata lain fraksi
karbonatnya >50%. Apabila fraksi karbonatnya <50% maka, tidak bisa lagi
disebut sebagai batuan karbonat. Fraksi-fraksi yang umum dapat dapat dilihat
pada tabel berikut : Tabel Mineral Karbonat Yang Umum Dijumpai.
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
Sistem Kristal
Aragonit CaCO3
Orthorombik
Kalsit
CaCO3
Heksagonal(rombohedral)
Magnesit MgCO3
Heksagonal(rombohedral)
Dolomit
CuMg(CO3)2
Heksagonal(rombohedral)
Ankerit
Ca(FeMg)(CO3)2
Heksagonal(rombohedral)
Siderit
FeCO3
Heksagonal(rombohedral)
umumnya
lebih
rentan
terhadap
pelarutan
(dissolution),
karbonat
dengan
pembebanan
yang
lebih
dalam
Material klastik yang diangkut dari darat dan dikirim ke paparan atau
cekungan melalui transportasi sungai dan/atau angin juga akan
mempengaruhi penetrasi cahaya. Masuknya sedimen silisiklastik
menghasilkan partikel halus, lempung dan lanau tersuspensi, yang dapat
menurunkan kejernihan (transparansi) air dan fotosintesa. Hal ini tentu
akan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan ganggang karbonat,
yang merupakan penghasil utama sedimen karbonat.
c) Salinitas (kadar garam)
Perbedaan dan kelimpahan biota menunjukkan semua faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan kalkareus. Pada kondisi laut terbuka yang
normal, perubahan salinitas dapat mengakibatkan hilangnya sejumlah
jenis fauna yang tidak tahan terhadap perubahan salinitas ini.
Peningkatan salinitas menurunkan keanekaragaman biota dan salinitas di
atas 40% kebanyakan invertebrata menghilang, meskipun ganggang
kalkareous tetap akan memproduksi sedimen terhadap waktu.
2.4 KOMPOSISI
a) Komposisi Kimia
Unsur kimia utama batugamping dikuasai oleh kalsium, magnesium,
karbon dan oksigen. Kalium sebagai kation utama (Ca+2) dan magnesium
(Mg+2); Fe, Mn dan Zn umumnya sebagai kation yang berjumlah sedikit.
Anion yang utama adalah CO32-, namun anion seperti SO42- , OH-, Fdan Cl- dapat juga hadir dalam jumlah yang terbatas. Unsur/elemen jejak
(trace elemen) yang biasa dijumpai pada batuan karbonat meliputi B, Ba,
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
P, Mg, Ni, Cu, Fe, Zn, Mn, V, Na, U, Sr, Pb, K. Konsentrasi elemen jejak
tersebut tidak hanya dikontrol oleh minerologi batuan, tetapi juga dikontrol
oleh jenis dan kelimpahan relatif butiran cangkang fosil dalam batuan.
Banyak organisme menghimpun dan menggabungkan elemen jejak
tersebut ke dalam struktur cangkangnya.
b) Komposisi Mineral
Mineral penyusun batuan karbonat terbagi dalam tiga kelompok utama:
kelompok kalsit, kelompok dolomit dan kelompok aragonit (Tabel VI.1).
Di antara mineral karbonat dalam Tabel VI.1, hanya kalsit, dolomit dan
aragonit yang merupakan mineral utama dalam batugamping dan dolomit
(batudolomit). Aragonit bahkan merupakan penyusun utama batuan
karbonat yang berumur Kenozoikum dan karbonat moderen. Siderit dan
ankerit sering sebagai semen dan konkresi dalam beberapa batuan
sedimen, tetapi jarang sebagai penyusun utama dalam batuan karbonat.
c) Butiran
Komponen penyusun batuan karbonat moderen umumnya dibagi ke
dalam dua bagian dasar (lihat Gambar VI.1): butiran (grain) dan lumpur
(mud). Butiran adalah kerangka pada kebanyakan batuan karbonat yang
terdiri dari endapan cangkang organisme (skeletal) dan endapan partikel
dan agregat anorganik. Sehingga, butiran biasanya dibagi menjadi dua
kelompok butiran, yaitu cangkang dan noncangkang. Boggs (1992)
menyebut butiran noncangkang ini dengan sebutan litoklas atau klastika
batuan. Butiran batuan karbonat dapat berukuran dari ukuran pasir sampai
dengan brangkal. Bentuk butiran karbonat juga sangat bervareasi, mulai
menyudut sampai membulat.
Lumpur gamping (lime mud) adalah batuan karbonat dengan butiran
sangat halus, termasuk butiran dan endapan kristalin yang ke duanya
berukuran sangat halus. Karbonat ini setara dengan serpih dan/atau
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
struktur organik. Berdasarkan ciri-cirinya ada beberapa tipe butiran noncangkang, sebagai berikut:
1) Litoklas
Litoklas (lithoclast), adalah fragmen sedimen pada batuan karbonat
yang merupakan hasil erosi, kemudian tertransportasi dan diendapkan
dalam cekungan karbonat. Disini ada dua jenis lithocklast, yaitu
intraklas dan ekstraklas. Ekstraklas, sering juga disebut limeclast ,
berasal dari luar cekungan karbonat, sedangkan intraklas berasal dari
dalam cekungan itu sendiri.
Intraklast adalah kepingan batugamping atau pengerasan sedimen
yang berasal dari dalam cekungan pengendapan itu sendiri.
Kepingan
ini
dapat
berupa
beachrock,
hardgrounds,
atau
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
10
11
12
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
13
adalah
hilangnya
14
15
2.
3.
Subaerial Expossure
Danau
Eolian
Tidal Flat
Pantai
Shelf
Middle Shelf
Terumbu
Bank Margin
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
16
o
o
o
1)
Subaerial Expossure
Daerah ini merupakna daerah yang bisa berada di darat maupun di
laut. Proses-proses yang berlangsung seperti proses non-deposisi, erosi,
dan jeda sekuen.
Proses alterasi yang membentuk zonasi merupakan salah satu proses
yang berlangsung di bawah subaerial surface, proses ini juga melibatkan
proses pelapukan. Faktor penting lainnya adalah iklim, intensitas, dan
durasi. Kenampakan akibat proses ini akan sangat membantu dalam
mengidentifikasi genentik dari batuan yang terbentuk.
Produk dari lingkungan pengendapan ini tersusun atas 2 anggota
fasies karbonat yang mengalami diagenesis, yaitu: fasies karst dan fasies
soil. Kedua fasies tersebut terbentuk akibat proses ekpos ke daratan. Salah
satu proses penting lainnya pada fasies soil ialah proses litifikasi.
Sebagai geologist yang mempelajari batuan, maka ada beberapa
alasan penting yang harus dipahami dari lingkungan ini:
o
o
o
peristiwa yang harus diuraikan pada kurun waktu geologi suatu daerah
Dapat digunakan sebagai marker untuk melakukan korelasi
Kepentingan ekonomis, yaitu tempat terakumulasinya sumberdaya alam
termasuk minyak, gas, water traps sebagai batuan penutup di atas
batuan reservoir
Secara umum, ada beberapa fasies lingkungan pengendapan dari daerah
transisi hingga ke pantai, yaitu:
- Submarine exposure surface
- Coastal exposure surface
- Subaerial exposure
Pertimbangan ekonomis pada daerah ini sangat berkaitan dengan
ekplorasi minyak dan gas bumi. Pada tahun 1972, berkembang teori yang
menjelaskan bahwa sistem minyak dan gas bumi berasosiasi dengan
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
17
ketidakselarasan. Ketidakselarasan tersebut berhubungan dengan prosesproses diagenesis dan juga efek dari prosessubaerial exposure.
2)
Lakustrin
Batuan yang terbentuk dari sistem lingkungan pengendapan lakustrin
sudah banyak dikenal di dunia dan menjadi target dan derah yang
berpotensi untuk ekplorasi hidrokarbon. Pada umumnya, batuan karbonat
lakustrin mengandung sistem air tawar dan memiliki sifat basa atau dalam
kondisi garam. Fasies lakustrin ini memiliki sifat kimia dan fisika yang
berbeda-beda karena pengaruh dari hidrologi cekungan yang berkembang
di tempat tersebut.
Kenampakan struktur sedimen dan penyebaran fossil yang ada akan
mencerminkan karakteristiknya, karena keunikan dari sistem lakustrin ini.
Ada empat komponen penting yang perlu diperhatikan:
1) Material detrital
2) Silica biogenik
3) Material organic
4) Mineral-mineral karbonat
Dari keempat faktor tersebut ketika suatu komponen melimpah maka
tiga lainnya akan berkurang. Akibat dari peristiwa tersebut, ketika
kandungan material orgaik berkurang, lalu diikuti oleh pengurangan
klastika, dan juga silika biogenic, maka kandungan mineral karbonat akan
bertambah, dalam hal ini CaCO3 yang dapat dikandunga bisa mencapai
lebih dari 50%. Sumber utamanya dalam batuan sedimen adalah endapan
karbonat anorganik, peningkatan fotosintesis, karbonat biogenic yang
mengandung
debris
dari
suatu
tumbuhan
calcareous,
dan
material allochtonous.
Pertimbangan ekonomis dari daerah ini adalah kegunaanya dalam
memahami karakteristik batuan sumber dari suatu sistem minyak dan gas
bumi. Karena fasies daerah lakustrin ini ditemukan pada unit stratigrafi
yang mengandung minyak dan gas cukup berlimpah.
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
18
3)
Eolian
Secara umum, banyak material eolian karbonat yang terendapakan
pada daerah gumuk pantai hingga ke arah pantai dengan energi yang cukup
tinggi dan memiliki iklim hangat. Hal tersebut dapat menjadi tempat
akumulasi material sedimen karbonatan. Tekstur yang bisa dijumpai di
daerah ini akan memiliki sortasi yang baik,cross-stratified clastic
limestone yang berkomposisikan butiran-butiran karbonat berukuran pasir.
Gumuk karbonat dan batugamping eolian akan sangat mungkin
memiliki pola penyebaran yang luas. Namun hal tersebut terbatas pada
daerah yang memiliki iklim hangat dan berada di dekat pantai. Gumuk
karbonat ini jarang dijumpai pada daerah gurun, namun dapat berkembang
secara setempat seperti pada kipas alluvial yang sumbernya merupakan
sedimen kaya akan karbonat.
4)
Tidal Flat
Lingkungan pengendapan tidal flat ini merupakan suatu sistem yang
terintegrasi. Semua sistem tidal flat, kecuali pada daerah yang didominasi
oleh pengaruh angin, akan memiliki tiga dasar lingkungan penegendapan,
yaitu: supratidal, intertidal, dan subtidal. Di dalam lingkungan tersebut,
akan terbagi lagi menjadi beberapa sub lingkungan pengendapan.
Daerah Supratidal
Berada pada kondisi kontak langsung dengan udara atau dalam
kondisi subaerial. Umumnya hanya terdapat pada beberapa musim
tertentu. Lingkungan ini memiliki struktur sedimen seperti laminasi,
mudcrack, struktur ganggang, struktur mata burung, stuktur fenestral,
Intraklas, dan klastika tanah.
Daerah Intertidal
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
19
Berada di atas pasang surut normal dan pasang surut rendah. Daerah
ini dapat terekspos sekali hingga dua kali dalam sehari tergantung pada
rezim pasang surutnya dan kondisi angin local.
Daerah Subtidal
Lingkungan ini jarang sekali ditemui. Jika ada pun pasti terekpos
terhadap udara.
Porositas dan permeabilitas pada sistem tidal flat ini memiliki perbedaan
yang cukup signifikan antara fasies yang satu dengan yang lainnya.
Porositas dan permeabilitas akan berkembang dengan baik pada daerah
subtidal hingga ke intertidal.
5)
Pantai
Kebanyakan suatu strata batuan karbonat terendapakan pada suatu
keadaan yang hangat, laut dangkal, paparan laut, dan pada periode
regressif dibandingkan dengan sedimentasi pada saat trasgresi. Daerah
panatai merupakan daerah yang didominasi oleh gelombang yang tersusun
oleh sedimen lepas, yang karakter bagian dalamnya akan dipengaruhi oleh
aktivitas pasang surutnya air laut atau longshore current.lingkungan
pengendapan pantai akan memiliki energy yang tinggi dan memiliki
kenampakan yang khusus. Struktur sedimen yang dapat ditemui seperti
perlapisan akresi planar yang terekam pada saat pola progradasi.
Endapan
karbonat
pantai
akan
terdiagenesis
ketika
proses
Shelf
Lingkungan pengendapan shelf memiliki beberapa ciri seperti energy
yang rendah, dan berada pada laut dangkal, Kenampakan burrow akan
banyak dijumpai.
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
20
Middle Shelf
Secara tektonik, daerah ini berkembang pada blok-blok kratonik dan
cekungan intrakratonik. Ada beberapa kriteria yang dimiliki oleh
lingkungan pengendapan ini, yaitu:
1. Terdapat biota laut
2. Tekstur batuan karbonat yang ada sangat kaya akan lumpur (mud),
umumnya adalah wackestone hingga packstone
3. Struktur sedimen berlapis akan sangat sering dijumpai dengan lensalensa. Lapisan shale tipis akan bisa terdapat sebagai sisipan
4. Struktur
sedimen
lainnya
yang
dapat
terbentuk
seperti
memiliki
sistem
Terumbu
Terumbu
berkembang
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
21
tidak
hanya
mempertimbangkan
22
Variasi
kelas-kelas
dalam
klasifikasi
didasarkan
pada
mengindikasikan
asal-usul
komponenkomponennya
yang
23
24
Gamping Oolitik
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
25
Gamping Numulitis
26
tahun lalu.
Gamping Terumbu
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
27
laut dalam:
o Subaerial Expossure
o Danau
o Eolian
o Tidal Flat
o Pantai
o Shelf
o Middle Shelf
o Terumbu
o Bank Margin
o Fore Reef Slope
o Batas Cekungan
o Pelagic
6) Contoh batuan carbonat adalah batugamping kristalin, batugamping
oolite, batugamping numulites, batugamping terumbu.
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
28
DAFTAR PUSTAKA
http://mandeleyev-rapuan.blogspot.com/2012/10/batuan-karbonat.html
http://ryokurniawan.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-in-x-nonex.html
http://geo-logist.blogspot.com/2014/09/tugas-batuan-karbonat.html
http://sedimentologiduaribusembilan.blogspot.com/2010/12/sedimen-klastikadan-karbonat.html
http://akageo12.blogspot.com/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
29
Tugas #2 Petrlogi
Batuan Sedimen Carbonat
30