Anda di halaman 1dari 20

CREAM ASAM KOJAT

(KOJAT NIGHT CREAM)

OLEH :

NAMA NIM KELOMPOK


SERPILINDA N. BAMEKS 12.01.012 III
NILASARI 12.01.046 III
IRIANI WILIL 12.01.029 III
ADRIANTO AGUS 12.01.004 III
KRISTINA PASONGLI’ 12.01.011 VII

ASISTEN : ALMI KOMBONG

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI


MAKASSAR
2015

Formula Asli : Cream Asam Kojat


A. Formula Disetujui

1
Tiap 30 gram mengandung :
Asam Kojat 2%
Asam Stearat 20%
TEA 4%
Setil Alkohol 5%
Vaselin 25%
Lanolin Anhidrat 20%
Isopropil Miristat 2%
Propilenglikol 5%
Metil Parabean 0,18%
Propil Parabean 0,02%
α- Tokoferol 0,05%
Oleum Rosae 0,05%
Aquadest ad 16,7%

B. Master Formula
Nama Produk : KOJAT NIGHT CREAM ®
Nama Pabrik : PT. Resky Farma
Tanggal Formulasi : 4 November 2014
Tanggal Produksi : 17 November 2014
No. Reg : NA 1499900129 A1
No. Batch : 1402003
Jumlah Produk : 1000@ Pot

No Nama Bahan Kode Fungsi Konsentrasi Jumlah Jumlah per


Bahan yang per Batch
Digunakan Wadah
1 Asam Kojat 001-AK Zat Aktif 2% 0,6 gr 0,7 gr
2 Asam Stearat 002-AS Emulgator 20% 6 gr 6,1 gr
3 TEA 003-TA Emulgator 4% 1,2 gr 1,3 gr
4 Setil Alkohol 004-CA Emolien 5% 1,5 gr 1,6 gr

5 Vaselin 005-V Basis 25% 7,5 gr 7,6 gr


6 Lanolin 006-LA Basis 20% 6 gr 6,1 gr
Anhidrat
7 Isopropyl 007-IM Enhancer dan 2% 0,6 gr 0,7 gr
Miristat Emolien
8 Propilenglikol 008-P Enhancer dan 5% 1,5 gr 1,6 gr
Humektan
9 Metil Parabean 009-MP Pengawet 0,18 gr 0,054 gr 0,154 gr

2
10 Propil Parabean 010-PP Pengawet 0,02% 0,006 gr 0,106 gr

11 α- Tokoferol 011-AT Antioksidan 0,05% 0,015 gr 0,115 gr


12 Oleum Rosae 012-OR Pengaroma 0,05% 0,015 gr 0,115 gr
13 Aquadest 013-A Pelarut 16,7% 5 mL 4 mL

C. Studi Preformulasi
a. Sifat Fisika Kimia Bahan yang Digunakan
 Zat Aktif
Asam Kojat (Martindale :.86.87, IARC Monographs Volume 79)
Nama Resmi : 3-HYDROXY-2(HIDRIKSIMETIL)-
4-PYRONE
Nama Lain : Asam Kojat, Asam Kojic
Berat Molekul : 142,11
Rumus Molekul : C6H6O4
Rumus stuktur :
O
HO
HO

O
Pemerian : Serbuk hablur, berubah menjdi
kecoklatan bila terkena cahaya
matahari.
Kelarutan : Larut dalam air, aseton, kloroform,
dietil eter, etil asetat dan piridin, sedikit
larut dalam benzene.
Stabilitas : Bahan yang sangat tidak stabil. Jika
terekspose terhadap uadara atau sinar
matahari asam kojic dapat berubah
warna menjadi kecoklatan dan
kehilangan kemampuannya.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

 Zat Tambahan
 Asam Stearat (Martindale : 2396, FI Edisi III : 57-58,
Excipient 6th : 494)

3
Nama Resmi : ACIDUM STEARICUM
Nama Lain : Asam Stearat
Berat Molekul : 256,4
Rumus Molekul : C18H36O2
Pemerian : Zat padat keras mengkilat, putih atau
putih kekuningan dengan sedikit
bau, menunjukkan susunan hablur,
mirip lemak lilin.
kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut
dalam 20 bagian alcohol (95%) P.
dalam 2 bagian kloroform P serta
dalam 3 bagian eter P.
Inkompabilitas : Inkompatibel dengan hampir semua
logam hidroksida dan zat
pengoksidasi.
Stabilitas : Zat stabil harus disimpan di tempat
tertutup.
Penyimpanan : Dalam wadah kedap udara.
Kegunaan : Elmugator
Konsentrasi yang : 20%
Digunakan

 TEA (Martindale : 2905, FI Edisi III : 612, Excipient 6th :


663)
Nama Resmi : TRIETHANOLAMINE
Nama Lain : Trietanolamin, TEA
Berat Molekul : 149,19
Rumus Molekul : C6H15NO3
Pemerian : Cairan kental tidak berwarna
hingga kuning pucat, cairan
higroskopis, memiliki bau
ammonia sedikit.
Kelarutan : Larut dalam air dan dengan alcohol
(95%) P, larut dalam kloroform P.
Inkompabilitas : Akan bereaksi dengan asam
mineral menjadi bentuk garam
kristal dan ester dengan adanya

4
asam lemak tinggi.
Stabilitas : TEA dapat berubah menjadi warna
coklat dengan paparan udara dan
cahaya.
Penyimpanan : Dalam wadah kedap udara
Kegunaan : Elmugator
Konentrasi yang : 4%
Digunakan

 Setil Alkohol (Excipients 6th : 155 )


Nama Resmi : CETHYL ALCOHOL
Nama Lain : Cetanol, Setil Alkohol
Berat Molekul : 242,44
Rumus Molekul : C16H34O
Pemerian : Massa manis, putih, bentuk serbuk
atau granul dengan pemberi bau
yang khas
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, sangat
muah larut dalam alcohol, mudah
larut dalam eter, tidak larut jika
dilarutkan pada minyak, parafn
cair.
Inkompabilitas : Agen pengoksidasi kuat.
Stabilitas : Stabil dalam asam dan alkali,
cahaya dan udara dan tidak
menjadi tengik.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Emolien.
Konsentrasi yang : 5%.
Digunakan

 Vaselin (FI Edisi III : 633, Excipient 6th : 331)


Nama Resmi : VASELINUM FLAVUM
Nama Lain : Vaselin Kuning
Pemerian : Massa lunak, lengket, bening,
kuning mudah samapi kuning. Sifat
ini tetap setelah zat dileburkan dan
dibiarkan hingga dingin tanpa

5
diaduk. Berfluoresensi lemah, juga
jika dicairkan, tidak berbau,
hamper tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan
dalam etanol (95%) P, Larut dalam
kloroform dalam eter dan dalam
eter minyak tanah , larutan kadang-
kadang berflorosesensi lemah.
Inkompabilitas : Merupakan bahan inert yang tidak
dapat bercampur dengan banyak
bahan.
Stabilitas : Jika teroksidasi dapat
menimbulkan warna dan bau yang
tidak dikehendaki. Untuk
mencegah dapat ditambahkan
antioksidan.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Basis
Konsentrasi yang 25%
Digunakan

 Lanolin Anhidrat (FI Edisi IV :57, Excipient 6th :380)


Nama Resmi : ANHYDROUS LANOLIN
Nama Lain : Lanolin Anhidrat
Pemerian : Berwarrna kuning agak manis,
pucat dengan bau samar yang khas.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, dapat
bercampur dengan air lebih kurang
2 kali beratnya, agak sukar larut
dalam etanol dingin, lebih larut
dalam etanol panas, mudah larut
dalam eter dan dalam kloroform.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Basis
Konsentrasi yang : 20%
Digunakan

6
 Isopropyl Miristat (Martindale : 2029, Excipient 6th : 348)
Nama Resmi : ISOPROPYL MYRISTATE
Nama Lain : Isopropil Miristat
Berat Molekul : 270.5
Rumus Molekul : C17H34O2
Pemerian : Tidak berwarna, hampir tidak
berbau, cairan berminyak,
mengental pada suhu 58 0C.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, digliserol dan
propilenglikol, bebas larut dalam
alkohol
Inkompabilitas : Inkompatibel dengan bahan
pengoksidasi kuat.
Stabilitas : Stabil dalam asam dan alkali,
cahaya dan udara dan tidak
menjadi tengik.
Penyimpanan : Dalam wadah kedap udara.
Kegunaan : Enhancer dan Emolien.
Konsentrasi yang : 2%.
Digunakan

 Propilenglikol (FI Edisi III : 534, Exipient 6th :596)


Nama Resmi : PROPYLENGLYCOLUM
Nama Lain : Propilenglikol
Berat Molekul : 76,09
Rumus Molekul : C3H8O2
Pemerian : Cairan kental jernih, tidak
berwarna, rasa khas, praktis tidak
berbau, menyerap air pada udara
lembab.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air,
dengan aseton dan dengan
kloroform, larut dalam eter dan
dalam beberpa minyak esensial,
tetapi tidak dapat bercampur
dengan minyak lemak.
Inkompabilitas : Dengan zat pengoksidasi seperti
potassium Permanganat.

7
Stabilitas : Higrokopis dan harus disimpan
dalam wadah tertutup rapat,
lindungi dari cahaya, ditemmpat
dingin dan kering. Pada suhu yang
tinggi akan terokidasi menjadi
propionaldehid asam laktat, asam
piruvat dan asam asetat. Stabil jika
dicampurkann dengan etanol,
gliserin dan air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
terlindung dari cahaya, sejuk dan
kering.
Kegunaan : Enhancer dan Humektan.
Konsentrasi yang : 5%.
Digunakan

 Metil Parabean (FI Edisi III : 378, Excipient 6th :441)


Nama Resmi : METHYLIS PARABENUM
Nama Lain : Metil Paraben, Nipagin
Berat Molekul : 152,15
Rumus Molekul : C8H8O3
Pemerian : Serbuk halus, putih, hampir tidak
berbau, tidak mempunyai rasa,
kemudian agak membakar diikuti
rasa tebal.
Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, dalam
20 bagian air mendidih, dalam 3,5
bagian etanol (95%) P, dan dalam 3
bagian aseton P, larut dalam 60
bagian gliserol P panas dan dalam
40 bagian minyak lemak nabati
panas. Jika didinginkan larutan
tetap jernih.
Inkompabilitas : Surfaktan non ionik seperti
polisorbat 80, bentonit, magnesium
trisilikat, talk, tragakan dan sodium

8
alginate. Serta mudah terurai
dengan wadah yang berbentuk
plastik.
Stabilitas : Larutan metil parabean stabil pada
pH 3-6 (terurai kurang dari 10%)
untuk penyimpanan lebih dari 4
tahun.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Pengawet
Konsentrasi yang : 0,18%.
Digunakan

 Propil Parabean (FI Edisi III : 335, Excipient 6th : 596 )


Nama Resmi : PROPYLIS PARABENUM
Nama Lain : Propil Paraben, Nipasol
Berat Molekul : 180,21
Rumus Molekul : C10H12O3
Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau,
tidak berasa.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, larut
dalam 3,5 bagian etanol (95%) P.
Inkompabilitas : Aktifitas antimikroba berkurang
dengan adanya surfaktan non ionik.
Penyerapan propil parabean oleh
plastik telah dilaporkan dengan
jumlah yang diserap tergantung
pada jenis platik dan pelarut.
Magnesium aluminium silikat,
magnesium trisilikat, oksida besi
kuning telah dilaporkan menyerap
propil parabean, sehingga
mengurangi efektivita pengawet.
Propil parabean berubah warna
dengan adanya besi dan tunduk
pada hidrolisis oleh alkali lemah
dan asam kuat.

9
Stabilitas : Propil parabean pada pH 3-6 dapat
disterilkan dengan autoklaf tanpa
mengalami peruraian, stabil pada
suhu kamar selama 4 tahun lebih.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Pengawet
Konsentrasi yang : 0,02%
Digunakan

 α- Tokoferol (Excipients : 764, FI Edisi IV :796, FI Edisi


III : 606)
Nama Resmi : ALPHA TOCOPHEROL
Nama Lain : Vitamin E
Berat Molekul : 430,72
Rumus Molekul : C29H30O2
Pemerian : Minyak kental, jernih.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, sukar larut
dalam etanol, dalam eter, dalam
aseton dan dalam minyak nabati,
sangat mudah larut dalam
kloroform.
Incompabilitas : Sangat tidak kompatibel dengan
asam kuat dan basa kuat.
Stabilitas : Simpan dalam wadah yang sesuai,
pada suhu kamar, hindarkan dari
panas, paparan langsung cahaya
dan kelembaban.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat,
terlindung dari cahaya.
Kegunaan : Antioksidan.
Konsentrasi yang : 0,05%.
Digunakan

 Oleum Rosae (FI Edisi III : 459)


Nama Resmi : OLEUM ROSAE
Nama Lain : Minyak Mawar
Pemerian : Cairan tidak berwarna bau
menyerupai bau mawar, rasa khas

10
pada suhu 250 C kental, jika
didinginkan perlahan berubah
menjadi kuning.
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian kloroform.
Stabilitas : Memadat pada suhu 18-22 0C
menjadi masa Kristal.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Pengaroma
Konsentrasi yang : 0,05%
Digunakan

 Aquadest (FI Edisi III : 96)


Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lian : Air Suling, Aquadest
Berat Molekul : 18,02
Rumus Molekul : H2O
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, tidak mempunyai rasa.
Inkompabilitas : Dalam formula, air dapat bereaksi
dengan bahan eksipient lainya yang
mudah terhidrolisis.
Stabilitas : Air adalah salah satu bahan kimia
yang stabil dalam bentuk fisik (es,
air dan uap). Harus disimpan dalam
wadah yang sesuai. Pada
penyimpanan dan penggunaannya
harus terhindar dari kontaminasi
partikel-partikel ion dan bahan
organic yang dapat menaikan
konduktivitas dan jumlah karbon
organik. Serta harus terlindungi
dari partikel-partikel lain dan
mikroorganisme yang dapat
tumbuh dan merusak fungsi air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Pelarut
Konsentrasi yang : 16,7%

11
Digunakan

b. Uraian Farmakologi Zat Aktif


Asam Kojat (Martindale :.86.87, IARC Monographs
Volume 79)
Indikas : Pemutih, hiperpigmentasi,
menghilangkan bekas jerawat dan
melanosis.
Dosis : Batas maksimum 2%
Mekanisme Kerja : Bekerja menghambat aktivitas dari
enzim tirosinase yang bertanggung
jawab dalam pembentukan
melanin.
Aturan Pakai : Ekali sehari.
Cara Pemberian : Digunakan secara teratur pada
malam hari sebelum tidur.
Kontra Indikasi : Kulit yang bersifat sensitive dapat
terjadi dermatitis kontak
Efek Samping : Dermatitis kontak, iritasi,
kemerahan, hipersensitifitas
Perhatian : Simpan di tempat sejuk dan kering
serta dijauhkan dari kontak
matahari langsung.

c. Dasar Pemilihan Bentuk Sediaan


 Jurnal PDF formulasi Evaluasi Fisik dan Permeasi Krim
Pemutih :139)
Asam kojat bersifat hidrofilik menyebabkan asam kojat sulit
berpenetrasi ke dalam kulit sementara asam kojat akan
memberikan efek sebagai pemutih jika mampu menembus
statum korneum dan mencapai lapisan basal. Oleh karena itu
asam kojat diformulasi dalam krim dengan penambahan
peningkat penetrasi dengan tujuan meningkatkan penetrasi
asam kojat melewati stratum korneum.

12
 Dibuat tipe air dalam minyak dengan mendispersikan

komponen air ke dalam komponen minyak sifatnya sukar

dicuci dengan air tetapi penyebaranya lebih baik dan memiliki

waktu kontak yang lama pada kulit.

 Formulasi Krim Tabir surya Ekstrak etanol

Bentuk sediaan krim lebih mudah digunakan dan penyebaran

dikulit juga lebih baik, sehingga banyak masyarakat lebih

memilih menggunakan produk kosmetik dalam bentuk krim

dibandingkan sediaan lainnya

d. Dasar Pemilihan Wadah yang Digunakan


 (Handbook of Pharmaceutical Excipients : 441)
Digunakan wadah kaca karena apabila digunakan wadah

pelastik metil parabean akan mudah terurai sehingga terjadi

incampabilitas antara wadah dan sediaan.

D. Perhitungan

Asam kojat 2% gram

Asam stearat 20 % gram

TEA 4% gram

Sethyl alcohol 5% gram

Vaselin 25 % gram

Lanolin anhidrat 20 % gram

13
Isopropil miristat 2 % gram

Propilenglikol 3% gram

Metil paraben 0,18 % gram

Propel paraben 0,02 % gram

α- Tokoferol 0,05 % gram

Oleum rosae 0,05 % gram

Aquadest ad 100 % gram

Maka jumlah aquadest yang digunakan adalah :

= 30 – 26,244

= 3,756mL mL

E. Metode Kerja
 Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang masing-masing bahan, kemudian dipisahkan antara fase
minyak dan fase air.
3. Dibuat fase minyak dengan melebur Asam Stearat, Isopropil
Miristat, Propil Parabean, Lanolin Anhidrat dan Setil Alkohol pada
suhu 600C.
4. Dibuat fase air dengan melebur metil parabean, TEA dan
propilenglikol pada suhu 700C.

14
5. Dimasukan fase minyak ke dalam lumpang dan di aduk dengan
pengadukan konstan (homogenizer) kemudian ditambahkan fase
air dan di aduk dengan pengadukan konstan (homogenizer).
6. Ditambahkan asam kojat dan aquadest 5mL sedikit demi sedikit,
alfa tokoferol dan oleum rosae diaduk dengan pengadukan konstan
(homogenizer) pada suhu 450C.
7. Dimasukan dalam wadah diberi etiket dan brosur.

 Metode Pengujian
o PDF.Formulasi Sediaan Emulsi Buah Merah Pandanus
Conoideus Lam. Sebagai Produk Antioksidan Alami : 32-34.
o Lachman L., Herbet.Teori dan Praktik Farmasi Industri Edisi 2
o Formulasi Dan Evaluasi Kestabilan Fisik Krim Antioksidan
Ekstrak Biji Kakao
1. Pengamatan Organoleptis
Tujuannya untuk mengetahui homogeny dari sediaan krim yang
dihasilkan. Pengamatan organoleptis dilakukan dengan mengamati
bentuk, rasa, bau, warna, pada hari ke-1, 3, 7, 14, 21, 28, 35, 42,
49, dan 56.
2. Pengukuran pH
Tujuannya untuk melihat stabilitas zat aktif dan efektivitas
pengawet. Pengukuran pH dilakukan dengan mencelupkan
elektroda dari pH-meter digital ke dalam sampel, yang sebelumnya
telah dikalibrasi pada larutan buffer, kemudian pH-meter
dinyalakan dan ditunggu sampai layar pada pH-meter
menunjukkan angka yang stabil. Pengukuran dilakukan terhadap
masing-masing sediaan pada hari ke-1, 3, 7, 14, 21, 28, 35, 42, 49,
dan 56.
3. Uji Tipe Emulsi
Tujuanya untuk mengetahui tipe emulsi yang diperoleh. Uji
tipe emulsi dilakukan dengan menggunakan salah satu metode
yaitu metode pengenceran, caranya dengan menambahkan
sejumlah air dan minyak pada sediaan dan diamati apakah sediaan

15
dapat tercampur dengan air atau dengan minyak, sehingga dapat
diketahui apakah terjadi perubahan tipe emulsi dari m/a menjadi
a/m selama penyimpanan. Pengujian dilakukan pada hari ke-1 dan
56.
4. Penentuan Sifat Aliran
Tujuanya untuk mengetahui sifat aliran dari sediaan.
Penentuan sifat aliran dilakukan dengan menggunakan viscometer
Brookfield Model RV dengan variasi kecepatan geser dan spindel
tertentu yang sesuai, kemudian dibuat kurva/grafik viskositas
terhadap kecepatan geser, atau kecepatan geser terhadap tekanan
geser, sehingga dapat diketahui apakah terjadi perubahan sifat
aliran pada sediaan emulsi selama penyimpanan. Pengamatan
dilakukan pada hari ke-1 dan 56.
5. Pemeriksaan Daya Sebar
Tujuanya untuk mengetahui daya sebar dari sediaan.
Sebanyak 0, 5gram krim diletakan dengan hati-hati diatas kaca
transparan yang dilapisi dengan kertas grafik dibiarkan sesaat dan
dihitung luas daerah yang diberikan oleh basis. Lalu ditutup
dengan plastic transparan kemudian diberi dengan beban tertentu
diatasnya dibiarkan selama 60 detik lalu dihitung tambahan luas
yang diberikan oleh basis.
6. Pemeriksaan Viskositas
Pemeriksaan viskositas bertujuan untuk untuk memastikan
tingkat kekentalan sediaan krim yang sesuai untuk penggunaan
topikal. Secara fisik krim yang dihasilkan mempunyai kekentalan
yang cukup untuk pemakaian topical sehingga memudahkan
penyebaran dipermukaan kulit.
7. Dispersi Zat Warna
Bertujuan utuk mengetahui tipe emulsi yang dihasilkan.
Emulsi yang dibuat dimasukkan ke dalam vial, kemudian ditetesi
dengan beberapa tetes larutan biru metilen. Jika warna biru segera
terdispersi ke seluruh emulsi maka tipe emulsinya adalah tipe m/a.

16
8. Pengukuran Tetes Terdispersi
Bertujuan untuk mengetahui ukurann tetes terdispersi dari
sediaan. Sediaan dimasukkan ke dalam vial, kemudian dilakukan
pengukuran tetes terdispersi sebelum dan setelah diberi kondisi
penyimpanan dipercepat. Pengamatan ukuran tetes terdispersi di-
lakukan dengan mikroskop.
9. Konsistensi
Tujuannya agar mudah dikeluarkan dari tube atau wadah
dan mudah dioleskan. Diambil cream secukupnya dan diolekan di
atas permukaan kulit atau kaca dan diamkan beberapa menit.
10. Inversi Fase
Bertujuan untuk menguji sediaan yang telah jadi diberi
kondisi penyimpanan dipercepat diuji kembali tipe emulsinya
dengan metode pengenceran dan metode dispersi zat warna metilen
biru.5o C dan 35o C.

F. Etiket dan Wadah


Brosur

KOJIC NIGHT CREAM®


Flawless White

Netto : 30 Gram
Komposisi :
Asam Kojat, Asam Stearat, Triethanolamin, Propilen
glikol, Isopropil Miristat, Nipagin, Nipasol, Vaselin,
Lanolin Anhidrat, Setil Alkohol, Tokoferol dan oleum
rosae.
Kegunaan :
Pemutih, hiperpigmentasi, menghilangkan bekas
jerawat dan melanolis.
Efek Samping :
Dermatitis kontak, iritasi, kemerahan, hipersensitifitas.
Mekanisme Kerja :
Asam kojat bekerja dengan menghambat aktifitas dari
enzim tironase yang bertanggung jawab dalam
pembentukan melanin. Asam kojic mampu
mengurangi o-kuinon menjadi diphenols untuk
mencegah terbentuknya hasil akhir yaitu pigmen
melanin serta untuk mengobati hiperpigmentasi yang
disebabkan oleh melasma dan melanosis pada
penyakit addison’s.
Aturan pakai :
Digunakan secara teratur pada malam hari sebelum
tidur.
No Reg : NA 1499900129 A1
No Batch : 1402003

17
PT RESKY FARMA
MAKASSAR-INDONESIA

Etiket

Netto
Netto :: 30
30 Gram
Gram
KOJIC
KOJIC NIGHT
NIGHT CREAM
CREAM
Flawless
Flawless White
White

PT
PT RESKY
RESKY FARMA
FARMA
MAKASSAR-INDONESIA
MAKASSAR-INDONESIA

Wadah

Netto : 30 Gram
KOJIC NIGHT CREAM
Flawless White

Netto : 30 Gram Netto : 30 Gram Netto : 30 Gram


Netto : 30 Gram
KOJIC NIGHT CREAM
KOJIC NIGHT CREAM KOJIC NIGHT CREAM KOJIC NIGHT CREAM
Flawless White Flawless White
Flawless White Komposisi : Flawless White Komposisi :
Asam Kojic, Asam Stearat, Triethanolamin, Propilen Asam Kojic, Asam Stearat, Triethanolamin, Propilen
glycol, Isopropil Miristat, Nipagin, Nipasol, Vaselin, glycol, Isopropil Miristat, Nipagin, Nipasol, Vaselin,
Lanolin Anhidrat, Setil Alkohol, Tokoferol dan oleum Lanolin Anhidrat, Setil Alkohol, Tokoferol dan oleum
rosae. rosae.
kegunaan : kegunaan :
Pemutih, hiperpigmentasi, menghilangkan bekas jerawat Pemutih, hiperpigmentasi, menghilangkan bekas jerawat
dan melanosis. dan melanosis.
Aturan pakai : Aturan pakai :
Digunakan secara teratur pada malam hari sebelum Digunakan secara teratur pada malam hari sebelum
tidur. tidur.
KETERANGAN LEBIH LANJUT BACA DI KETERANGAN LEBIH LANJUT BACA DI
BROSUR BROSUR
PT RESKY FARMA No Reg : NA 1499900129 A1 PT RESKY FARMA No Reg : NA 1499900129 A1
MAKASSAR-INDONESIA No Bacth : 1402003 MAKASSAR-INDONESIA No Bacth : 1402003

18
G. Daftar Pustaka
Agus, Siswanto dkk. 2010. Formulasi Krim Tabir Surya Ekstrak
Etanol Rimpang Kencur. Fakultas Farmasi Universitas
Muhamadiyah Purwokerto. Jurnal PDF.
Aisyah Fatmawaty, Apolarosa Tjendra. Dkk.Formulasi Evaluasi
Fisik dan Permeasi Krim Pemutih Asam Kojat dengan
Variasi Enhancer. Vol 16. No. 3. Falkultas farmasi
Universitas Hasanuddin Makassar dan Sekolah Tinggi Ilmu
Farmasi Makassar. Jurnal PDF. P. 139, 140, 141.142.
Anwar., Effionora. 2012. Eksipien dalam Sediaan Farmasi
Karakterisasi dan Aplikasi. Dian Rakyat : Jakarta
C, Ansel., Howard. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. UI-
Press : Jakarta.
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. DEPKES RI :
Jakarta. P. 57, 58, 612, 633, 534, 378, 335, 606, 459, 96.
Dirjen POM.1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. DEPKES RI:
Jakarta. P. 57, 796.
Ellin Febrina, S.Si. 2007. Formulasi Sediaan Emulsi Buah Merah
Pandanus Conoideus Lam. Sebagai Produk Antioksidan
Alami. Fakultas : Farmasi Universitas Padjadjaran. Jurnal
PDF. P. 32-34
Ermina Pakki, Sartini. 2009. Formulasi Dan Evaluasi Kestabilan
Fisik Krim Antioksidan Ekstrak Biji Kakao (Theobroma
Cacao L.). jurnal PDF. P 3. 4.
Lachman. L., Herbet. 1994. Teori dan Praktik Farmasi Industri
Edisi II. UI-Press : Jakarta.
L, Parrot., Eugene. 2006. Pharmaceutical Technology Fundamental
Pharmaceutics. Burgers Publishing Company : USA

19
Rowe, Raymond. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients 6 th
Edition. Pharmaceutical Press : London. P. 494, 663, 155,
331, 380, 348, 596, 441, 596, 764.
Sweetman, C., Jean. 2009. Martindale The Complete Drug
References Thirty Sixth Edition. Pharmaceutical Press :
London. P. 86,87, 2396, 2905, 2029.

20

Anda mungkin juga menyukai