Anda di halaman 1dari 34

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Fakultas Keperawatan Kertas Karya Diploma

2016

Asuhan Keperawatan Pada An.T


dengan Prioritas Masalah Gangguan
Kebutuhan Cairan pada Diare di Rsud
Pirngadi Medan

Rambe, Rizky Azhari


Universitas Sumatera Utara

https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/8776
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
Asuhan Keperawatan Pada An.T Dengan Prioritas
Masalah Gangguan Kebutuhan Cairan Pada Diare
Di Rsud Pirngadi Medan

Karya Tulis Ilmiah


Disusun dalam rangka menyelesaikan
Program Studi DIII Keperawatan

Oleh
Rizky Azhari Rambe
132500083

Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan


Universitas Sumatera Utara
Medan 2016

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul “ Asuhan Keperawatan pada An. T dengan Prioritas Masalah Gangguan
Kebutuhan Cairan pada Pasien Diare”, yang merupakan salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan DIII Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan
kemampuan serta pengalaman penulis. Karena itu penulis sangat mengharapkan
adanya kritik serta saran dari semua pihak yang bersifat membangun guna
dijadikan pedoman bagi penulis dikemudian hari.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Pembantu Dekan I
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Cholina T. Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.KMB selaku Pembantu
Dekan II Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara.
4. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp, M.Kep. Sp. Mat selaku Pembandu
Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara.
5. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep. selaku Ketua Program Studi DIII
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
6. Reni Asmara Ariga, S.Kep, MARS selaku dosen pembimbing KTI saya
yang memberikan saran dan kritik dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah.
7. Dewi Elizadiani Suza S.Kp, MNS, Ph.D selaku dosen penguji yang
memberikan saran dan kritik.
8. Seluruh Dosen Fakultas Keperawatan khususnya jurusan DIII
Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak mendidik

Universitas Sumatera Utara


penulis selama proses perkuliahan dan Staff non akademik yang telah
banyak membantu penulis di bidang administrasi.
9. Teristimewa Orang Tua saya Amrin Rambe SE dan mamak Nur Azizah
Ritonga S.ag, dan Oppung Mareden Ritonga dan Nenek Sarifah Hanum
Siregar yang telah membesarkan, menyayangi, serta mendidik dan
mendoakan saya, saya sehingga mampu menyelesaikan perkuliahan saya,
serta adik Putra Azhari Rambe, Nadya Azhari Rambe serta Uwak, Mulatua
Rambe S.pd , Sakti Rambe S.pd, Sahrul Rambe SH, yang selalu memberi
saya motivasi dan dukungan serta selalu mendoakan saya agar mampu
menyelesaikan KTI dengan baik.
10. Serta sahabatku ( Amalina Purnama Sari, Kholid Namisa Bangun, Bastian
Simbolon, Benget H Simalango, Suhartono, Hamzah Syahbana, M. Fadli )
yang selalu memberi motivasi dan dukungan materi kepada saya.
Akhir kata, penulis mengharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak yang memerlukan.

Medan, 02 Agustus 2016

Rizky Azhari Rambe

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1


1.2 Tujuan ......................................................................................... 3
1.2.1 Tujuan Umum .................................................................... 3

1.2.2 Tujuan Khusus ................................................................... 4

1.3 Manfaat ....................................................................................... 4

BAB II PENGOLAHAN KASUS ........................................................ 5

2.1 Konsep Dasar Kebutuhan Cairan ............................................... 5

2.1.1 Definisi Kebutuhan Cairan ................................................ 5

2.1.2 Volume Cairan Tubuh ....................................................... 5

2.1.3 Distribusi Cairan Tubuh .................................................... 5

2.1.4 Fungsi Cairan .................................................................... 6

2.1.5 Keseimbangan Cairan ....................................................... 6

2.1.6 Pengaturan Keseimbangan Cairan……………………….. 6

2.1.7 Masalah Keseimbangan Cairan………………………….. 7

2.1.8 Gangguan Keseimbangan Cairan………………………… 7

2.1.9 Intake dan Output………………………………………… 8

2.1.10 Tanda-tanda Dehidrasi Sedang………………………….. 10

2.1.11 Dehidrasi Sedang………………………………………... 11

Universitas Sumatera Utara


2.2 Asuhan Keperawatan Kasus....................................................... 11

2.2.1 Pengkajian Keperawatan ................................................... 11

2.2.2 Analisa Data ...................................................................... 19

2.2.3 Masalah Keperawatan ....................................................... 19

2.2.4 Diagnosa Keperawatan (Prioritas) .................................... 19

2.2.5 Perencanaan Keperawatan ................................................ 20

2.2.6 Pelaksanaan Keperawatan ................................................. 21

2.2.7 Catatan Perkembangan ...................................................... 22

BAB III PENUTUP ............................................................................... 24

3.1 Kesimpulan ................................................................................ 24

3.2 Saran .......................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 25

Universitas Sumatera Utara


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cairan sangat dibutuhkan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat.
Keseimbangan cairan dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian
homeostasis keseimbangan cairan melibatkan komposisi dan perpindahan
berbagai cairan tubuh, cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut)
dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan
partikel-parikel bermuatan listrik yang disebut ion jika dalam larutan cairan dan
elektrolit masuk kedalam tubuh melalui makanan dan minuman dan cairan
intravena (IV) dan didistribusi kebagian seluruh tubuh. Keseimbangan cairan
berarti dari air tubuh total dan elektolit kedalam seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan saling bergantung satu sama lainnya, jika salah satu
terganggu maka akan berpengaruh dengan lainnya. (Daniel, 2013).
Gangguan volume cairan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia.
Fisiologis yang harus dipenuhi apabila penderita telah banyak mengalami
kehilangan air dan elektrolit, maka terjadi gejala dehidrasi. Terutama diare pada
anak perlu mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat sehingga tidak
mempengaruhi tumbuh kembang anak (Solikin, 2011).
Diare adalah pengeluaran feses yang tidak nomal dan cair. Atau buang air
besar yang tidak normal dan berbentuk cair dengan frekuensi lebih banyak dari
biasanya. Bisa di artikan diare adalah sebuah penyakit dimana tinja atau feses
berubah menjadi lembek atau cairan yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali
dalam 24 jam. kematian balita, dan juga membunuh lebih dari normal frekuensi
buang air besar pada bayi usia 0-6 bulan adalah 1-7 kali atau bahkan hanya 1-2
kali dalam sehari. Bayi usia 0-6 bulan (Non Asi) adalah sehari 3-4 kali atau
sampai hanya 1-2 kali dalam sehari. Usia di atas 6 bulan Biasanya 3-4 kali dalam
sehari sama seperti orang dewasa. jika frekuensi orang BAB bayi masih dalam
rentang di atas berarti normal dengan catatan tidak di sertai penurunan berat badan

Universitas Sumatera Utara


atau gejala lain. Oleh karena itu, Penyakit diare biasanya berlangsung beberapa
hari, dan akan hilang tanpa pengobatan. Akan tetapi adapula penyakit diare yang
berlangsung selama berminggu-minggu atau lebih. Atas dasar itulah penyakit
diare digolongkan menjadi diare akut dan diare kronis (Nanny, 2011).
Diare merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang utama untuk anak
dibawah usia 5 tahun di seluruh dunia. World Health Organization (WHO)
menyatakan kematian anak di bawah usia 5 tahun mencapai angka 6,9 juta anak
pada tahu 2011 dari 14 % dari kematian tersebut di sebabkan oleh tiap tahunya di
perkirakan 2,5 miliar anak di bawah umur lima tahun menderita diare tiap tahunya
diseluruh dunia, lebih dari setegah kasus Kalimantan barat permasalahanya diare
disebebkan oleh lingkungan dan buruknya perilaku kesehatan masyarakat.
peningkatan kualitas anak berperan penting sejak masa dini kehidupan, yaitu masa
dalam kandungan bayi dan sampai anak balita. Kelangsungan hidup anak adalah
anak tidak meninggal pada awal kehidupanya sampai mencapai usia diatas lima
tahun ( Depkes RI, 2011)
Diare masih menjadi masalah kesehatan hingga saat ini terutama di negara-
negara berkembang. Penyakit diare merupakan penyebab utama kesakitan dan
kematian anak di dunia dan menjadi penyebab kematian kedua setelah pneumonia
pada anak dibawah lima tahun. Diare dapat berlangsung selama beberapa hari,
sehingga tubuh dapat kehilangan cairan yang penting seperti air dan garam yang
diperlukan untuk kelangsungan hidup. Kebanyakan orang yang meninggal akibat
diare karena mengalami dehidrasi berat dan kehilangan cairan (WHO, 2013).
Prevalensi diare pada balita di Indonesia juga mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Dalam penelitian yang berbasis masyarakat, Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) yang dilaksanakan di 33 provinsi pada tahun 2007, melaporkan
bahwa angka nasional prevalensi diare 9,0%. Beberapa provinsi mempunyai
prevalensi diare diatas angka nasional (9%) di 14 provinsi, prevalensi tertinggi di
Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan terendah di DI Yogyakarta. Prevalensi
diare berdasarkan kelompok umur pada balita (1-4 tahun) terlihat tinggi pada
Riskesdas 2007 yaitu 16,7%. Demikian pula pada bayi (<1 tahun) yaitu 16,5%
(Kemenkes RI, 2011).

Universitas Sumatera Utara


Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera utara, terjadi peningkatan jumlah
kasus diare di tahun 2011 dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2011,
kasus diare yang ditemukan dan ditangani adalah sebanyak 45,74% sehingga
angka kesakitan atau Incidence Rate (IR) akibat diare per 1.000 penduduk
mencapai 19,35%. Hasil tersebut menunjukkan terjadi peningkatan dibandingkan
tahun 2010 yaitu 18,73%, dan tahun 2009 yaitu 12,98%. Dari 33 kabupaten/kota
yang ada di Provinsi Sumatera Utara, penemuan dan penanganan kasus diare
tertinggi di Kabupaten Samosir dan Padang Lawas Utara. Penemuan dan
penanganan kasus diare terendah di Kabupaten Nias dan Kota Padang Sidimpuan.
Tingginya angka kejadian diare pada balita banyak disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya adalah perilaku dan pengetahuan. Perilaku hidup bersih dan
sehat masyarakat di kabupaten deli serdang kurang baik, sebab pada tahun 2011
angka kejadian diare hasil pemantauan sebanyak 129 dari 412 rumah tangga yang
dipantau hanya 3,6 07% rumah yang berperilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku
hidup bersih dan sehat yang baik di puskesmas Patumbak hanya dilakukan
sebanyak 37, 07% keluarga. Tingkat pengetahuan mengenai perilaku yang buruk
dapat mempengaruhi kejadian diare. Hubungan antara pengetahuan dan perilaku
hidup bersih dan sehat ( Ramdiati, 2012).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah agar mampu
memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan masalah cairan dan elektrolit
dimulai dari pengkajian, merumuskan diagnosa, merencanakan intervensi
keperawatan, melakukan implementasi, hingga melakukan evaluasi sebagai proses
penilaian keberhasilan perawatan dan mampu mendokumentasi setiap asuhan
keperawatan yang telah diberikan.

Universitas Sumatera Utara


1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pengkajian pada An.T dengan masalah dasar cairan.
2. Mampu melakukan diagnosa keperawatan pada An.T dengan masalah dasar
cairan.
3. Mampu menyusun intervensi pada An.T dengan masalah kebutuhan dasar
rasa cairan.
4. Mampu melakukan implementasi pada An.T dengan masalah kebutuhan dasar
cairan.
5. Mampu melakukan evaluasi pada An.T dengan masalah kebutuhan dasar
cairan.

1.3 Manfaat
1. Bagi Pendidikan
Sebagai sumber informasi bagi mahasiswa dalam menerapkan asuhan
keperawatan dengan prioritas masalah gangguan kebutuhan dasar cairan.
2. Bagi Praktik Keperawatan
Mampu melakukan berbagai terapi dan penatalaksanaan khususnya bagi
pasien diabetes mellitus dengan masalah gangguan kebutuhan dasar cairan.
3. Bagi Pasien
Mengetahui cara memenuhi kebutuhan dasar pasien dengan prioritas masalah
gangguan kebutuhan dasar cairan.

Universitas Sumatera Utara


BAB II
PENGELOLAAN KASUS

2.1 Konsep Dasar Kebutuhan Cairan


2.1.1 Defenisi
Kebutuhan cairan adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh
membutuhkan perubahan yang tetap untuk berespon terhadap stresor fisiologi dan
lingkungan. Cairan dan elektrolit saling berhubungan, keidakseimbangan yang
berdiri sendiri jarang terjadi dalam bentuk kelebihan dan kekurangan (Tarwoto
dan Wartonah, 2006. Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar
manusia secara fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh,
hampir 90% dari total berat badan. Sementara itu, sisanya merupakan bagian
padat dari tubuh. Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh
mengandung oksigen, nutrien dan sisa metabolisme, seperti karbondioksida yang
semuanya disebut dengan ion (Hidayat, 2006).

2.1.2 Volume Cairan Tubuh


Jumlah volume cairan tubuh (total body water) kira-kira 60% dari berat badan
pria dan 50% dari berat badan wanita. Jumlah volume ini tergantung pada
kandungan lemak badan dan usia. Lemak jaringan sangat sedikit menyimpan
cairan, lemak pada wanita lebih banyak dari pria sehingga jumlah volume cairan
wanita lebih rendah dari pria. Usia juga berpengaruh terhadap jumlah volume
cairan, semakin tua usia semakin sedikit kandungan airnya. Sebagai contoh, bayi
baru lahir jumlah cairan tubuhnya 70-80% dari BB, usia 1 tahun 60% dai BB
(Tarwoto & Wartonah, 2006).

2.1.3 Distribusi Cairan Tubuh


Cairan tubuh dibagi menjadi dua yaitu pada intraseluler dan ekstraseluler.
Cairan intraseluler kira-kira 2/3 atau 40% dari BB, sedangkan cairan ekstraseluler
20% dari BB, cairan ini terdiri atas plasma (cairan intravaskuler) 5%, cairan

Universitas Sumatera Utara


interstisial (cairan disekitar tubuh seperti limfe) 10-15% dan transeluler (misalnya,
cairan serebrospinalis, cairan dalam peritonium, cairan dalam rongga mata dan
lain- lain) 1-3% (Tarwoto & Wartonah, 2006).

2.1.4 Fungsi Cairan


Meurut Tarwoto & Wartonah (2006), fungsi cairan tubuh adalah :
1. Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan teperatur tubuh
2. Transport nutrien ke sel
3. Tranpor hasil sisa metabolisme
4. Transpr hormon
5. Pelumas antar-organ
6. Mempertahankan tekanan hidrostatik dalam sistem kardiovaskuler

2.1.5 Keseimbangn Cairan


Keseimbangan cairan ditentukan oleh intake (masukan) cairan dan output
(pengeluaran) cairan. Pemasukan cairan berasal dari minuman dan makanan.
Kebutuhan cairan setiap hari antara 1.800-2.500 ml/hari. Sekitar 1.200 ml bersal
dari minuman dan 1000 ml dari makanan. Sedangkan pengeluaran cairan melalui
ginjal dalam bentuk urine 1.200-1500 ml/hari, feses 100 ml, paru-paru 300-500 ml
dan kulit 600-800 ml (Tarwoto & Wartonah, 2006).

2.1.6 Pengaturan Keseimbangan Cairan


Menurut Hidayat (2006), pengaturan keseimbangan cairan dapat dilakukan
melalui mekanisme tubuh. Mekanisme tubuh adalah sebagai berikut :
1. Rasa Dahaga
Mekanisme rasa dahaga yang dialami adalah sebagai berikut:
a. Penurunan fungsi ginjal merangsang pelepasan renin, pada akhirny
menimbulkan produksi angiotensin II yang dapat merangsang hipotalamus
utuk melepaskan subtrat neural yang terhadap sensasi haus.
b. Osmeroseptor di hipotalamus peningkatan tekanan osmotik dan jaringan
saraf yang dapat mengakibatkan ssensasi dahaga.

Universitas Sumatera Utara


2. Anti-diuretik hormon (ADH)
ADH dibentuk di hiptalamus dan disimpan dalam neurohipofisis dari
hipofisis posterior. Sekresi ADH adalah peningkatan osmolaritas dan
penurunan cairan ekstrasel. Hormon ini meningkatkan reabsorpsi air pada
duktus koligentes.
3. Aldosteron
Hormon ini disekresi oleh kelenjar adrenal yang bekerj pada tubulus ginjal
untuk meningkatkan absorpsi natrium. Pelepasan aldosteron dirangsang oleh
perubahan konsentrasi kalium, natrium serum dan sistem angiotensin renin
serta dapat mengendalikan hiperkalemia.

2.1.7 Masalah Keseimbangan Cairan


Menurut Hidayat (2006), masalah keseimbangan cairan terdiri dari dua
bagian:
1. Hipovolemik
Hipovvolemik adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan
ekstraseluler (CES) dan dapat terjaadi karena kehilangan cairan melalui kulit,
ginjal, gastrointestinal, pendarahan sehingga menibulkan syok hipovolemik.
2. Hipervolemik
Hiporvolemik adalah penambahan atau kelebihan volume, dapat terjadi pada
saat stimulasi kronis ginjal untuk menahan minu dan air, fungsi ginjal
abnormal dengan penurunan eksresi natrium dan air, kelebihan pemberian
cairan dan perpindahan cairan dari interstisial ke plasma.

2.1.8 Gangguan Keseimbangan Cairan


Ketidakseimbangan cairan terjadi karena adanya penyakit atau cedera yang
mengganggu kemampuan tubuh untuk mempertahankan homeostasis. Jenis
ketidakseimbangan cairan yaitu isotonik dan osmolar. Defisit dan kelebihan
isotonik dapat terjadi ketik cairan dan elektrolit meningkat atau berkurang dari
jumlah normal tetapi osmolalitas tidak berubah. Ketidakseimbangan osmolalitas

Universitas Sumatera Utara


adalah keadaan berkurngnya atau berlebihnya jumlah air yan mempengaruhi
konsentrasi (osmolalitas) serum.

2.1.9 Intake dan Out Put


1. Intake Cairan
Kebutuhan intake cairan berdasarkan umur dan berat badan
No. Umur BB (kg) Kebutuhan Cairan (ml)
1. 1 tahun 9,5 1150 – 1300
2. 2 tahun 11,8 1350 – 1500
3. 6 tahun 20 1800 – 2000
4. 10 tahun 28,7 2000 – 2500
5. 14 tahun 45 2200 – 2700

Pengaturan utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat


haus dikendalikan berada di otak sedangkan rangsangan haus berasal dari
kondisi dehidrasi intraseluler, sekresi angiotensin II sebagai respon dari
penurunan tekanan darah, perdarahan yang mengakibatkan penurunan
volume darah. Perasaan kering di mulut biasanya terjadi bersama dengan
sensasi haus walaupun kadang terjadi secara sendiri. Sensasi haus akan segera
hilang setelah minum sebelum proses absorbsi oleh gastrointestinal.
2. Output Cairan
Kehilangan cairan tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :
a. Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekskresi melalui traktus
urinarius merupakan proses output cairan tubuh yang utama. Dalam
kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam atau sekitar
30-50 ml per jam pada orang dewasa. Pada orang yang sehat
kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila
aktivitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan menurun
sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.

Universitas Sumatera Utara


b. IWL (Insesible Water Loss)
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit. Melalui kulit dengan mekanisme
diffusi. Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses
ini adalah berkisar 300-400 ml per hari, tetapi bila proses respirasi atau
suhu tubuh meningkat maka IWL dapat meningkat. IWL Dewasa: 15
cc/kg BB/hari. Sedangkan IWL Anak: (30-usia{tahun}cc/kgBB/hari.
Besar IWL menurut usia.
Usia Besar IWL (mg/kg BB/hari)
Baru lahir 30
Bayi 50-60
Anak-anak 40
Remaja 30
Dewasa 20

c. Keringat
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas,
respon ini berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya
ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan
syaraf simpatis pada kulit.
d. Feses
Pengeluaran air melalui feses berkisar antara 100-200 ml per hari, yang
diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).
Hal hal yang perlu di perhatikan:
1) Rata-rata cairan per hari
a) Air minum : 1500-2500 ml
b) Air dari makanan : 750 ml
c) Air dari hasil oksidasi atau metabolism : 200 ml
2) Rata- rata haluaran cairan per hari
a) Urin : 1400-1500 ml
b) Iwl
c) Paru : 350-400 ml

Universitas Sumatera Utara


d) Kulit : 350 400 ml
e) Keringat : 100 ml
f) Feses : 100-200 ml

F. Mengukur Intake dan Output


1. Definisi
Merupakan suatu tindakan mengukur jumlah cairan yang masuk ke dalam
tubuh (intake) dan mengukur jumlah cairan yang keluar dari tubuh (out
put).
2. Tujuan
Menentukan status keseimbangan cairan tubuh dan tingkat dehidrasi klien.
3. Prosedur
a. Menentukan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh klien, terdiri dari
air minum, air dalam makanan, air hasil oksidasi (metabolisme), cairan
intra vena.
b. Menentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien, terdiri dari urine,
keringat, feses, muntah, insensible water loss (IWL).
c. Menentukan keseimbangan cairan tubuh klien dengan rumus : INTAKE =
OUTPUT.
d. Mendokumentasikan.

2.1.10 Tanda-Tanda Dehidrasi Sedang


Tanda dehidrasi ditunjukkan berdasarkan tingkat dehidrasi tersebut terjadi
namun secara umum gejala yang muncul yaitu :
1. Gelisah/rewel
2. Haus dan minum lahap
3. Mata cekung
4. Cubitan kulit perut kembalinya lambat
5. Mulut kering
6. Mata cekung
7. Kurang aktif dari biasanya

Universitas Sumatera Utara


2.1.11 Dehidrasi Sedang
1. Gejala Klinis : Sedang
2. Keadaan Umum
Kesadaran : Gelisah
Rasa Haus : ++
3. Sirkulasi
Nadi (x/menit) : 125 x/i
4. Respirasi
Pernapasan : 34 x/i
5. Kulit
Ubun-ubun besar : Cekung
Mata : Cekung
Turgor dan tonus : Halus dan lembut
Diuresis : Terpasang pampers
Selaput lendir : Agak kering

2.2 Asuhan Keperawatan Kasus


1. Pengkajian
A. Biodata
Identitas Pasien
Nama : An. T
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 10 bulan
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat : Jl. Denai Gg. Terusan
Tanggal Masuk RS : Minggu, 29 Mei 2016
No. Register :-
Ruangan / kamar : Melati 3

Universitas Sumatera Utara


Golongan darah :A
Tanggal pengkajian : Rabu, 1 Juni 2014
Tanggal operasi :-
Diagnosa Medis : Gastroenteritis (GE)

B. Keluhan Utama
Ny. S mengatakan bahwa An. T badannya terasa lemas, demam disertai
muntah dan klien sering BAB 5 s/d 7 x/hari dan klien tampak meringis.

C. Riwayat Kesehatan Sekarang


a. Provocativ/palliative
1) Apa penyebabnya
Klien mengatakan BAB encer, BAB berlebihan 5 s/d 7 x/hari
2) Hal-hal yang memperbaiki
Ibu langsung membawa si anak ke RSUD dr Pringadi Medan
b. Quantity/quality
1) Bagaimana dirasakan
Klien rewel dan gelisah
2) Bagaimana dilihat
Klien mengatakan sakit bagian abdomen, selalu menangis dan mukosa
bibir kering.
c. Region
1) Dimana lokasinya
Daerah abdomen
2) Apakah menyebar
Tidak menyebar
d. Severity
Klien tampak lemas.
e. Time
Hal yang di alami si anak 3 hari yang lalu.

Universitas Sumatera Utara


D. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang serius
sebelumnya, hanya demam atau flu.
b. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Pasien mengatakan jika demam ia meminum air hangat dan
mengkonsumsi obat yang dibeli di apotek, jika 3 hari tidak sembuh
barulah pasien berobat kepuskesmas.
c. Pernah dirawat/dioperasi
Pasien belum pernah dirawat atau dioperasi ketika terjadi diare inilah
pasien dirawat di rumah sakit
d. Lama dirawat
Tidak ada.
e. Alergi
Pasien tidak mempunyai riwayat alergi.
f. Imunisasi
Tidak lengkap.

E. Riwayat Kesehatan Keluarga


a. Orang tua
Orang tua tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.
b. Saudara kandung
Saudara kandung dari si anak tidak menderita penyakit.
c. Penyakit keturunan yang ada
Pasien mengatakan tidak ada penyakit keturunan dari kelurga.
d. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Tidak ada yang mengalami gangguan jiwa dalam keluarga.
e. Anggota keluarga yang meninggal
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang meninggal
f. Penyebab meninggal
Pasien mengatakan tidak ada riwayat kesehatan penyebab meninggal.

Universitas Sumatera Utara


F. Riwayat Keadaan Psikososial
a. Persepsi pasien tentang penyakitnya
-
b. Keadaan emosional
Klien hanya bisa menangis dan gelisah saat BAB.
c. Hubungan sosial
1) Orang yang berarti : Anak
2) Hubungan dengan keluarga : Klien sebagai anak di keluarga
3) Hubungan dengan orang lain : Hubungan dengan orang lain sebagai
tetangga di lingkungan.
4) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Tidak ada hambatan
dalam berhubungan dengan orang lain, hanya saja klien masih belum
bisa bersosialisasi dengan lingkungan nya karena klien masih berumur
10 bulan.
d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan : Keluarga mengikuti dan menaati nilai
keyakinan yang ada didalam keluarga.
2) Kegiatan Ibadah : Klien belum bisa mengikuti kegiatan
ibadah karena masih berumur 10 bulan.

G. Pemeriksaan Fisik
Pengkajian dilakukan pada tanggal : Selasa 2 Juni 2016.
a. Keadaan umum
Pasien terlihat lemah, meringis ketika menahan nyeri, gelisah.
b. Tanda-tanda vital
- Suhu tubuh : 38C
- Nadi : 125x/i
- Pernafasan : 34x/i
- TB : 80 cm
- BB : 8,2 kg

Universitas Sumatera Utara


c. Pemeriksaan head to toe Kepala dan rambut
- Bentuk : Bulat, simetris, tidak ada masa
- Ubun-ubun : Tertutup dan keras
- Kulit kepala : Bersih
Rambut
- Penyebaran dan keadaan rambut : Penyebaran rambut rata dan bersih
- Bau : Tidak ada
- Warna kulit : Coklat atau sawo matang
Wajah
- Warna kulit : Sawo matang
- Struktur wajah : Bulat, tidak ada edema
Mata
- Kelengkapan dan kesimetrisan
Mata lengkap, simetris kanan dan kiri
- Palpebra
Tidak ada tanda peradangan
- Konjungtiva dan sklera
Tidak normal, mata cekung
- Pupil
Pupil isokor
- Cornea dan iris
Normal, tidak ada peradangan dan pengapuran
- Tekanan bola mata
Tidak dilakukan pemeriksaan
Hidung
- Tulang hidung dan posisi septum
Normal, simetris
- Lubang hidung
Simetris kanan dan kiri
- Cuping hidung
Tidak ada pernafasan cuping hidung

Universitas Sumatera Utara


Telinga
- Bentuk telinga
Simetris kanan dan kiri, tidak ada kelainan
- Ukuran telinga
Normal, simetris kanan dan kiri
- Lubang telinga
Normal, bersih tidak ada kotoran telinga
- Ketajaman pendengaran
Baik
Mulut dan faring
- Keadaan bibir Mukosa
Kering
- Keadaan gusi dan gigi
Baik
- Keadaan lidah
Bersih
- Orofaring
Tidak dilakukan pemeriksaan, karena pasien dapat menelan
Leher
- Posisi trachea : Normal, tidak ada masa
- Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
- Suara : Normal, jelas
- Kelenjar limfe : Normal, tidak ditemukan adanya pembesaran
- Vena jugularis : Tidak dilakuan pemeriksaan
- Denyut nadi karotis : Normal, denyut teraba
Pemeriksaan integument
- Kebersihan : Bersih
- Kehangatan : Normal
- Warna : Sawo matang
- Turgor : Bersih bila dicubit kembali < 3 detik
- Kelembaban : Normal, kulit tampak lembab, tidak ada lesi kulit

Universitas Sumatera Utara


- Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan pada kulit
Pemeriksaan paru
- Palpasi getaran suara
Tidak dilakukan pemeriksaan
- Perkusi
Bunyi nafas bronchial
- Auskultasi (suara nafas, suara ucapan, suara tambahan)
Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan abdomen
- Inspeksi (bentuk, benjolan):
Bentuk simetris, tidak ada benjolan
- Auskultasi
Tympani
- Palpasi (tanda nyeri tekan, benjolan, ascietas, hepar, lien)
Tidak ada nyeri dan benjolan
- Perkusi (suara abdomen)
Sonor
Pemeriksaan kelamin dan sekitarnya
- Genitalia (rambut pubis, lubang uretra) : Lubang uretra pada puncak glen
penis
- Anus dan perineum (lubang anus, kelainan pada anus, perineum) : Lubang
anus paten, perineum bersih
- Testis : Testis dapat diraba dalam skrotum
- Skrotum : Skrotum lengkap ada dua, edema, pendulus dan tertutup
- Pigmentasi : Lebih gelap pada kulit kelompok etnik.

H. Pola Kebiasaan Sehari Hari


a. Pola makan dan minum
- Frekuensi makanan/hari : 3x/sehari
- Nafsu/selera makan : Selera makan
- Nyeri ulu hati : Tidak ada nyeri ulu hati

Universitas Sumatera Utara


- Alergi : Tidak ada alergi
- Mual dan muntah : Sering mual dan muntah sesudah makan
- Waktu pemberian makan : 3x/sehari
- Jumlah dan jenis makan : Bubur
- Masalah makan dan minum : Tidak ada masalah makan dan minum setelah
menelan.
b. Perawatan diri/personal hygiene
- Kebersihan tubuh : Bersih
- Kebersihan gigi dan mulut : Bersih
- Kebersihan kuku kaki dan tangan : Bersih
c. Pola kegiatan/Aktivitas
- Klien belum melakukan kegiatan/aktifitas karena masih berumur 10 bulan.
d. Pola eliminasi
1) BAB
- Pola BAB : 1x sehari
- Karakter feses : Sudah mulai padat
- Diare : Diare sudah berkurang
2) BAK
- Pola BAK : Tidak teratur
- Karakter urin : Kuning
- Nyeri : Tidak ada nyeri saat berkemih

Universitas Sumatera Utara


2. Analisa Data
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
1 DS : - - Output yang Gangguan volume
Ny. S mengatakan bayinya berlebihan cairan
sering BAB kuning - Dehidrasi sedang
kehijauan bercampur lendir - Kekurangan volume
DO : - cairan
- Mulut Klien terlihat
kering
- Klien terlihat lemas
- BAB 5 s/d 4x/sehari
- Rasa haus meningkat
- Urin kekuningan
2 DS : - Peningkatan suhu Gangguan rasa
Ny. S mengatakan suhu tubuh nyeri
bayinya 38 c
DO : -
- Klien tampak meringis
dan kesakitan
- Skala nyeri 5
- BB menurun

3. Masalah Keperawatan
a. Gangguang keseimbangan cairan
b. Gangguan rasa nyeri.

4. Diagnosa Keperawatan (Prioritas)


a. Gangguan volume cairan berhubungan dengan pengeluaran berlebihan
b. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan suhu tubuh meningkat.

Universitas Sumatera Utara


5. Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Gangguan - Setelah - Kaji tingkat - Mengetahui
volume cairan dilakukan cairan tubuh keseimbang
berhubungan tindakan dan elektrolit an cairan
dengan keperawatan - Catat hasil - Mengurangi
pengeluaran diharapkan intake output kehilangan
yang berlebihan gangguan tidak cairan cairan
terjadi - Anjurkan klien - Menentukan
- Volume cairan untuk banyak intervensi
dalam tubuh minum selanjutnya
seimbang
(kurangnya
volume cairan)
2 Gangguan rasa - Rasa nyaman - Teliti keluhan - Mengurangi
nyaman terpenuhi nyeri bertambah
berhubungan - Berikan obat beratnya
dengan suhu oral IV & penyakit
tubuh meningkat inhalasi - Analgesik
Analgestik: untuk
injeksi novalgin mengurangi
3x1 amp nyeri
(500mg/ml)
Antasida dan
ulkus: injeksi
ulsikur 3x1
amp (200 mg/ 2
ml)

Universitas Sumatera Utara


6. Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
Hari/ No.
Implementasi Evaluasi
Tanggal Diagnosa
Jumat 1 1. Menerapkan prinsip S : Ny. S mengatakan sudah
31/05/16 pencegahan diare mulai menerapkan
2. Mengkaji kondisi pencegahan diare pada
abdomen anaknya
3. Mengkaji penyebab O : Klien terlihat pucat
diare A : Masalah Hampir Teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Sabtu 1 1. Mengkaji kembali S : Ny. S mengatakan bahwa
31/05/16 pengetahuan pasien anaknya sudah mulai
mengenai penyakit berkurang membuang
2. Membantu Ny. S feses
dalam menjelaskan O : Kurang pengetahuan
pengetahuan tentang A : Masalah Belum Teratasi
penyakit P : Intervensi dilanjutkan
3. Gangguan disebabkan
karena klien sering
terbangun pada
malam hari untuk
BAB
Minggu 1 1. Mengkaji penyebab S : Ny. S mengatakan bahwa
31/05/16 menurun BB nafsu makan anaknya
2. Memberikan makan sudah mulai bertambah
yang cukup O : Ny. S mengatakan bahwa
3. Menimbang berat anaknya menghabiskan 1
badan bayi porsi makan
A : Masalah Belum Teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

Universitas Sumatera Utara


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada An. T yang
mengalami masalah gangguan kekurangan cairan dan elektrolit didapatkan hasil
sebagai berikut:
1. Keseimbangan cairan adalah untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat.
2. Faktor resiko gangguan keseimbangan cairan pada An. T dikarenakan pola
makan yang sembarangan.
3. Tindakan penanganan gangguan keseimbangan cairan dilakukan dengan
mengkonsumsi makanan yang bergizi.
4. Masalah keperawatan yang ditemukan pada An. T adalah kurangnya
pengetahuan tentang gangguan keseimbangan cairan.
5. Dari data yang telah didapat, prioritas masalah utama klien adalah Gangguan
Keseimbangan Cairan.
6. Implementasi yang sudah dilakukan pada Ny. S dapat mengatur pola makanan
yang baik sehingga An. T sudah ada perubahan membuang BAB tidak cair
dan berlendir.

3.2 Saran
1. Klien sebaiknya dapat melaksanakan bentuk anjuran untuk dapat memperbaiki
keseimbangan cairan pemenuhan agar tetap terpenuhi.
2. Keluarga bekerja sama untuk dapat memperbaiki pola makanan, agar klien
tidak mengalami keseimbangan cairan.
3. Untuk setiap tindakan asuhan keperawatan yang diberikan, sebaiknya klien
melaksanakannya demi tercapainya asuhan keperawatan yang baik untuk
klien.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Aziz Alimul Hidayat. 2008 Buku Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, buku 2.
Salemba Medika.

Hidayat A Aziz Alimul, 2005. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia (KDM),
pendekatan kurikulum berbasis kompetensi: editor: Moh. Wildan
Surabaya: Health Books Pulishing.

Potter & Perry, 2010 Fundamental Keperawatan, buku 3 edisi 7, Salemba


Medika.

Potter & Perry, 2005 Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan
Praktik, Edisi 4 Volume 2, Salemba Medika.

Tarwoto Wartonah, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan proses keperawatan:


edisi ketiga. Jakarta: Salemba Medika.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran
Catatan Perkembangan

Diagnosa
No Tanggal Implementasi Soap
Keperawatan
1 01/06/ 1 1. Menerapkan S : Ny. S mengatakan
2016 prinsip sudah mulai
pencegahan diare menerapkan
2. Mengkaji kondisi pencegahan diare pada
abdomen anaknya
3. Mengkaji O : Klien terlihat pucat
penyebab diare A : Masalah Hampir
Teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2 02/06/ 2 1. Mengkaji S : Ny. S mengatakan
2016 kembali bahwa anaknya sudah
pengetahuan mulai berkurang
pasien mengenai membuang feses
penyakit O : Kurang pengetahuan
2. Membantu Ny. S A : Masalah Belum
dalam Teratasi
menjelaskan P : Intervensi dilanjutkan
pengetahuan
tentang penyakit
3. Gangguan
disebabkan
karena klien
sering terbangun
pada malam hari
untuk BAB

Universitas Sumatera Utara


Diagnosa
No Tanggal Implementasi Soap
Keperawatan
3 03/06/ 3 1. Mengkaji S : Ny. S mengatakan
2016 penyebab bahwa nafsu makan
penurunan BB anaknya sudah
2. Memberikan mulai bertambah
makan yang O : Ny. S mengatakan
cukup bahwa anaknya
3. Menimbang menghabiskan 1 porsi
berat badan bayi makanan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai