Indikasi Program Dan APZ

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 62

Tabel 4.1.

Indikasi Program SRS Masjid Pathok Negoro Mlangi


Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
A PROGRAM PERWUJUDAN SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI
A1 Peningkatan Jaringan Jalan
Jalan lokal Zona Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY DPUP ESDM DIY
Koridor utama Masjid
Pathok Negoro Mlangi
(Jalan Masjid Patok
Negoro)
Jalan lingkungan Zona Inti APBD Dana Keistimewaan DIY DPUP ESDM DIY
Zona Penyangga
A2 Pengembangan Prasarana Jaringan Jalan
Jalur pedestrian yang juga ramah Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
difabel dan jalur non motorized Koridor utama Masjid
Pengadaan jalur hijau Pathok Negoro Mlangi APBD Dana Keistimewaan DIY DPUP ESDM DIY
(Jalan Masjid Patok
Negoro)
Pengadaan jaringan jalan baru berupa Zona Inti APBD Dana Keistimewaan DIY DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, DPTR DIY
jalan lingkar menuju Masjid Pathok
Negoro Mlangi (jalan lingkungan)
Sosialisasi terhadap masyarakat dan Zona Inti APBD Dana Keistimewaan DIY DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, DPTR DIY
stakeholder kawasan terkait rencana
perwujudan sistem jaringan
transportasi
B PROGRAM PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN
B1 Perwujudan Jaringan Energi/Listrik
Peningkatan kapasitas jaringan listrik APBD Dana Keistimewaan DIY, PLN, DPUP ESDM DIY
Zona Inti
sesuai kebutuhan Investasi swasta dan/ atau
Zona Penyangga
kerjasama pendanaan
Pengembangan jaringan kabel bawah APBD Dana Keistimewaan DIY, PLN, DPUP ESDM DIY
tanah Zona Inti Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
B2 Perwujudan Jaringan Telekomunikasi
Pengembangan jaringan APBD Dana Keistimewaan DIY, TELKOM, Bappeda DIY, Diskominfo DIY
Zona Inti
telekomunikasi FO APBN, Investasi swasta dan/ atau
Zona Penyangga
kerjasama pendanaan
B3 Perwujudan Jaringan Sumber Daya Air
Konservasi sungai dan DAS Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
Sub zona Peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY, BLH DIY
Perlindungan Setempat kerjasama pendanaan
Pengembangan jaringan sumber daya Zona Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
air untuk irigasi pertanian Sub zona peruntukan Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY, BLH DIY
pertanian kerjasama pendanaan
Pengembangan jaringan air baku untuk APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
kebutuhan air bersih Zona Inti dan Penyangga Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY, BLH DIY
kerjasama pendanaan

1
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Pengembangan sistem pengendalian Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
banjir Sub zona Peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY, BLH DIY
Perlindungan Setempat kerjasama pendanaan
B4 Perwujudan Sistem Pengolahan Air Limbah
Pembangunan IPAL komunal untuk Zona Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, BLH DIY
pengunjung Masjid Pathok Negoro Sub zona peruntukan Investasi swasta dan/ atau
(khusus kegiatan pariwisata) RTNH kerjasama pendanaan
Perbaikan sistem dan teknologi sistem Zona Inti APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, BLH DIY
setempat Zona Penyangga Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
B5 Perwujudan Sistem Persampahan
Sosialisasi kegiatan pemilihan dan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, BLH DIY
Zona Inti
pemilahan sampah Investasi swasta dan/ atau
Zona Penyangga
kerjasama pendanaan
Penyediaan kontainer sampah sebagai Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, BLH DIY
lokasi pembuangan sementara Sub Zona Peruntukan Investasi swasta dan/ atau
Perumahan, sub zona kerjasama pendanaan
peruntukan sarana
pelayanan umum, sub
zona peruntukan RTNH
Pengembangan sistem angkutan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, BLH DIY
Zona Inti
sampah terpadu APBN, Investasi swasta dan/ atau
Zona Penyangga
kerjasama pendanaan
B6 Perwujudan Jaringan Drainase
Pengembangan sistem jaringan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
drainase terpadu Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
Pengembangan kolam retensi dan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
Zona Inti
lubang penyerapan air hujan Investasi swasta dan/ atau
Zona Penyangga
kerjasama pendanaan
Pemeliharaam sistem jaringan drainse APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
C PERWUJUDAN POLA RUANG
C1 Sub Zona Peruntukan Perlindungan Setempat
Pengendalian pemanfaatan ruang APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, Kementerian
sempadan sungai APBN, Investasi swasta dan/ atau Lingkungan Hidup dan Kehutanan, DPUP
kerjasama pendanaan ESDM DIY, BLH DIY, Bappeda DIY
Pengembangan bangunan pengaman Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, Kementerian
sungai Sub zona Peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau Lingkungan Hidup dan Kehutanan, DPUP
Perlindungan Setempat kerjasama pendanaan ESDM DIY, BLH DIY, Bappeda DIY
Penanaman pohon di sekitar area APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, Kementerian
sempadan sungai APBN, Investasi swasta dan/ atau Lingkungan Hidup dan Kehutanan, DPUP
kerjasama pendanaan ESDM DIY, BLH DIY, Bappeda DIY
C2 Sub Zona Cagar Budaya Dan Ilmu Pengetahuan
Rehabilitasi dan revitalisasi bangunan APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian Pariwisata, BPCB DIY,
Zona Inti
cagar budaya (masjid dan makam) APBN, Investasi swasta dan/ atau DP2WB DIY, DPTR DIY, Bappeda DIY,
Sub zona Cagar Budaya
tanpa merubah bentuk asli kerjasama pendanaan

2
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Dinas Kebudayaan DIY, Dinas Pariwisata
DIY
Sosialisasi rehabilitasi dan revitalisasi APBD Dana Keistimewaan DIY BPCB DIY, DP2WB DIY, DPTR DIY,
bangunan masjid dan makam Zona Inti Bappeda DIY, Dinas Kebudayaan DIY,
Dinas Pariwisata DIY
Pengembangan untuk wisata budaya APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian Pariwisata, BPCB DIY,
dan sejarah, penelitian dan Zona Inti APBN, Investasi swasta dan/ atau DP2WB DIY, DPTR DIY, Bappeda DIY,
pengembangan ilmu pengetahuan Di seluruh sub zona yang kerjasama pendanaan Dinas Kebudayaan DIY, Dinas Pariwisata
melalui travel guide dengan melatih berada di zona inti DIY
penduduk sekitar menjadi guide
Pengembangan bangunan pendukung APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian Pariwisata, BPCB DIY,
Zona inti
fungsi cagar budaya berupa museum APBN, Investasi swasta dan/ atau DP2WB DIY, DPTR DIY, Bappeda DIY,
Sub zona Peruntukan
budaya kerjasama pendanaan Dinas Kebudayaan DIY, Dinas Pariwisata
Pelayanan Umum
DIY
Penyusunan rencana pembangunan APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian Pariwisata, BPCB DIY,
museum dan kawasan wisata APBN, Investasi swasta dan/ atau DP2WB DIY, DPTR DIY, Bappeda DIY,
(masterplan dan DED) kerjasama pendanaan Dinas Kebudayaan DIY, Dinas Pariwisata
DIY
Sosialisasi pembangunan museum dan APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian Pariwisata, BPCB DIY,
Zona Inti
pengembangan wisata APBN, Investasi swasta dan/ atau DP2WB DIY, DPTR DIY, Bappeda DIY,
Zona Penyangga
kerjasama pendanaan Dinas Kebudayaan DIY, Dinas Pariwisata
DIY
Pengendalian pemanfaatan ruang APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian Pariwisata, BPCB DIY,
berupa pembatasan bangunan dengan APBN, Investasi swasta dan/ atau DP2WB DIY, DPTR DIY, Bappeda DIY,
fungsi yang bertentangan dengan fungsi kerjasama pendanaan Dinas Kebudayaan DIY, Dinas Pariwisata
cagar budaya DIY
Pengembangan jalur hijau dan ruang Zona Inti APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian Pariwisata, BPCB DIY,
hijau dengan penanaman vegetasi khas  Sub zona Cagar APBN, Investasi swasta dan/ atau DP2WB DIY, DPTR DIY, Bappeda DIY,
Kraton Yogyakarta dan vegetasi khas Budaya kerjasama pendanaan Dinas Kebudayaan DIY, Dinas Pariwisata
kawasan (jika ada)  Koridor utama Masjid DIY
Pathok Negoro Mlangi
(Jalan Masjid Patok
Negoro)
C3 Sub Zona Peruntukan Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Pengembangan sub zona RTNH sebagai Zona Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, Dinas
area parkir bagi pengunjung Masjid Sub zona peruntukan Investasi swasta dan/ atau Pariwisata DIY dan Sleman, DPUP-KP
Pathok Negoro (parkir wisata) Ruang Terbuka Non Hijau kerjasama pendanaan Sleman, Dishub Sleman
(RTNH)
Sosialisasi rencana parkir wisata Zona Inti APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, Dinas
Zona Penyangga Investasi swasta dan/ atau Pariwisata DIY dan Sleman, DPUP-KP
kerjasama pendanaan Sleman, Dishub Sleman
Pembangunan sarana dan prasarana Zona Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, Dinas
pendukung aktivitas parkir seperti Sub zona peruntukan Investasi swasta dan/ atau Pariwisata DIY dan Sleman, DPUP-KP
toilet, container sampah, gazebo, serta Ruang Terbuka Non Hijau kerjasama pendanaan Sleman, Dishub Sleman
signage (RTNH)
Pengembangan ruang hijau berupa APBD Dana Keistimewaan DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY, DPTR DIY,
penanaman vegetasi khas Kraton Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY Dinas Pariwisata DIY, BLH
kerjasama pendanaan DIY, Dinas Kebudayaan DIY

3
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Yogyakarta dan vegetasi khas kawasan
(jika ada)
C4 Sub Zona Peruntukan Perumahan
Pengendalian pembangunan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
perumahan kepadatan tinggi dan sangat Investasi swasta dan/ atau
tinggi kerjasama pendanaan
Peningkatan prasarana sarana dan Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
utilitas umum di permukiman Sub zona Peruntukan Investasi swasta dan/ atau
Perumahan kerjasama pendanaan
Pengembangan taman sebagai ruang APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, BLH DIY
publik Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
C5 Sub Zona Peruntukan Pelayanan Umum
Pengembangan sub zona peruntukan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Dinas Pendidikan,
pelayanan umum berupa pendidikan APBN, Investasi swasta dan/ atau Pemuda dan Olah Raga DIY, Yayasan
Zona Inti
terutama berbasis agama untuk kerjasama pendanaan pendidikan keagamaan
Sub zona peruntukan
menguatkan citra kawasan
Prasarana Sarana Umum
Penyediaan dan peningkatan fasilitas APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, DPTR DIY
(PSU)
kesehatan, sosial, dan ekonomi Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
C6 Sub Zona Peruntukan Pertanian
Pengembangan kawasan pertanian Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian
lahan basah dan lahan kering/ Sub zona peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau DIY, Dinas Pertanian, Pangan dan
holtikultura pertanian kerjasama pendanaan Perikanan Sleman
Pembangunan sarana penunjang Zona Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian
pertanian seperti gudang penyimpanan
Sub zona peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau DIY, Dinas Pertanian, Pangan dan
hasil pertanian pertanian kerjasama pendanaan Perikanan Sleman
Pembangunan prasarana penunjang Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Dinas Pertanian DIY, Dinas Pertanian,
pertanian seperti saluran irigasi Sub zona peruntukan Investasi swasta dan/ atau Pangan dan Perikanan Sleman
pertanian kerjasama pendanaan
C6 Sub Zona Peruntukan Perdagangan dan Jasa
Pengembangan kawasan dan kegiatan Zona Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
perdagangan-jasa skala regional Sub zona peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau Menengah DIY, Dinas Koperasi, Usaha
Perdagangan dan Jasa kerjasama pendanaan Kecil dan Menengah Bantul, DPTR DIY
Koridor jalan arteri (Jalan dan Bantul, Dinas Penanaman Modal dan
Ringroad Barat/Jalan Pelayanan Perizinan Terpadu
Siliwangi)
Pengembangan kawasan dan kegiatan APBD Dana Keistimewaan DIY, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
perdagangan-jasa skala lokal Investasi swasta dan/ atau Menengah DIY, Dinas Koperasi, Usaha
Zona Inti dan Penyangga kerjasama pendanaan Kecil dan Menengah Bantul, DPTR DIY
 Sub Zona Peruntukan dan Bantul, Dinas Penanaman Modal dan
Perumahan Pelayanan Perizinan Terpadu
Pembangunan sarana dan prasarana  Sub zona peruntukan APBD Dana Keistimewaan DIY, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
penunjang kegiatan perdagangan dan pelayanan umum APBN, Investasi swasta dan/ atau Menengah DIY, Dinas Koperasi, Usaha
jasa kerjasama pendanaan Kecil dan Menengah Bantul, DPTR DIY
dan Bantul, Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu

4
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Pengendalian pemanfaatan ruang APBD Dana Keistimewaan DIY, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
sebagai kawasan perdagangan dan jasa Investasi swasta dan/ atau Menengah DIY, Dinas Koperasi, Usaha
yang tidak sesuai dengan karakteristik kerjasama pendanaan Kecil dan Menengah Bantul, DPTR DIY
wilayah sekitar (terutama yang dan Bantul, Dinas Penanaman Modal dan
bertentangan dengan kawasan cagar Pelayanan Perizinan Terpadu
budaya/kawasan inti)

Tabel 4.2. ARAHAN PERATURAN ZONASI SRS MASJID PATHOK NEGORO MLANGI

A. KAWASAN INTI

1. ARAHAN KETENTUAN PENGENDALIAN SISTEM JARINGAN


Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
a. SISTEM JARINGAN JALAN
Jalan lokal Fasilitas layanan Pengembangan RTH/jalur  Kegiatan komersial yang berupa  Kegiatan komersial yang  Garis sempadan  Prasarana dan sarana  PP No. 34 Tahun 2006
skala kecamatan hijau di sepanjang jalan yang perdagangan jasa skala lokal dengan bertentangan dengan bangunan untuk ruas minimum alat penerangan tentang Jalan
memiliki fungsi konservasi intensitas sedang dan menyediakan karakteristik sebagai kawasan milik jalan yang jalan, fasilitas untuk  Peraturan Menteri
dan penyediaan oksigen prasarana tersendiri dengan spiritual dan budaya kurang dari 8 m, GSB sepeda, dan fasilitas ramah Pekerjaan Umum
Pemanfaatan untuk sirkulasi memenuhi standar keamanan dan  Kegiatan pembangunan sama dengan 0,5 kali difabel Nomor:
transportasi orang dan yang tidak menimbulkan kemacetan peruntukan permukiman lebar ruas milik jalan.  Penyediaan penempatan 20/PRT/M/2010
barang dengan berbagai di sepanjang jalan dengan kepadatan tinggi rambu yang sesuai dengan Tentang Pedoman
moda  Kegiatan pembangunan peruntukan  Kegiatan lain yang berpotensi tipe penggunaan lahan dan Pemanfaatan Dan
permukiman dengan kepadatan membahayakan pengguna pengguna jalan; Penggunaan Bagian-
sedang dengan memenuhi standar jalan  Penyediaan penempatan Bagian Jalan
keamanan dan yang tidak  Pemanfaataan jalan yang iklan yang sesuai dengan
menimbulkan kemacetan di melebihi ketentuan muatan, tipe penggunaan lahan dan
sepanjang jalan dimensi, muatan sumbu pengguna jalan
 Kegiatan pendidikan, khususnya terberat, dan/atau beban;
pendidikan berbasis agama Islam  Penggunaan ruang
yang memenuhi standar keamanan pengawasan jalan yang
dan tidak menimbulkan kemacetan di mengganggu keselamatan
sepanjang jalan pengguna jalan dan
 Kegiatan pelayanan umum lainnya keamanan konstruksi jalan;
seperti pariwisata, kesehatan, dan
olahraga disediakan sesuai  Penutupan jalan tanpa
klebutuhan masyarakat dengan mendapatkan izin dari
memenuhi standar keamanan dan instansi yang berwenang.
tidak menimbulkan kemacetan di  Kegiatan pembangunan
sepanjang jalan bangunan dan atau reklame
 Pemasangan utilitas prasarana umum; yang menutupi ruas jalan
pelengkap jalan dan kelengkapan yang memiliki scenic view
jalan (street furniture)

5
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
Jalan Fasilitas layanan Pengembangan RTH/jalur  Kegiatan komersial yang berupa  Kegiatan komersial yang  Garis sempadan Prasarana dan sarana  PP No. 34 Tahun 2006
lingkungan skala kecamatan/ hijau di sepanjang jalan yang perdagangan jasa skala lokal dengan bertentangan dengan bangunan untuk ruas minimum alat penerangan tentang Jalan
desa memiliki fungsi konservasi intensitas sedang dan menyediakan karakteristik sebagai kawasan milik jalan yang jalan, fasilitas untuk sepeda,  Peraturan Menteri
dan penyediaan oksigen prasarana tersendiri dengan spiritual dan budaya kurang dari 8 m, GSB dan fasilitas ramah difabel Pekerjaan Umum
Pemanfaatan untuk sirkulasi memenuhi standar keamanan dan  Kegiatan pembangunan sama dengan 0,5 kali Nomor:
transportasi orang dan yang tidak menimbulkan kemacetan peruntukan permukiman lebar ruas milik jalan. 20/PRT/M/2010
barang dengan berbagai di sepanjang jalan dengan kepadatan tinggi Tentang Pedoman
moda  Kegiatan pembangunan peruntukan  Kegiatan lain yang berpotensi Pemanfaatan Dan
permukiman dengan kepadatan membahayakan pengguna Penggunaan Bagian-
sedang dengan memenuhi standar jalan Bagian Jalan
keamanan dan yang tidak  Pemanfaataan jalan yang
menimbulkan kemacetan di melebihi ketentuan muatan,
sepanjang jalan dimensi, muatan sumbu
 Kegiatan pendidikan, khususnya terberat, dan/atau beban;
pendidikan berbasis agama Islam  Penggunaan ruang
yang memenuhi standar keamanan pengawasan jalan yang
dan tidak menimbulkan kemacetan di mengganggu keselamatan
sepanjang jalan pengguna jalan dan
 Kegiatan pelayanan umum lainnya keamanan konstruksi jalan;
seperti pariwisata, kesehatan, dan
olahraga disediakan sesuai  Penutupan jalan tanpa
klebutuhan masyarakat dengan mendapatkan izin dari
memenuhi standar keamanan dan instansi yang berwenang.
tidak menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan
 Pemasangan utilitas prasarana umum;
pelengkap jalan dan kelengkapan
jalan (street furniture)
Jalur Jalur khusus bagi  Pemanfaatan untuk Pemanfaatan untuk becak, andong,  Pemanfaatan jalur pejalan -  Adanya fasilitas pejalan Permen PU Nomor 3
pedestrian pejalan kaki, kaum sirkulasi pejalan kaki, sepeda dengan kereta samping dan kaki untuk segala jenis kaki yang ramah difabel Tahun 2014 tentang
dan non difabel, dan kaum difabel, dan sepeda kendaraan tidak bermotor lainnya (non kendaraan bermotor  Fasilitas peneduh dan Pedoman perencanaan,
motorized pengguna kendaraan  Pengadaan jalur hijau motorized)  Parkir kendaraan bermotor tempat istirahat bagi Penyediaan dan
non motorized  Kegiatan perdagangan, jasa, pejalan kaki pada jarak Pemanfaatan prasarana
hunian, dan segala jenis paling jauh setiap 400 dan Sarana Jaringan
kegiatan budidaya tetap meter Pejalan Kaki di Kawasan
ataupun temporer Perkotaan
b. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN ENERGI/KELISTRIKAN
Sistem  Pembangkit  Pengembangan jaringan Pada kawasan yang dilewati jaringan  Kegiatan budidaya yang dapat Intensitas pemanfaatan Prasarana dan sarana  PP Nomor 14 Tahun
Jaringan energi listrik dan instalasi energi listrik diperbolehkan kegiatan budidaya mengganggu fungsi dan ruang berupa penentuan minimum berupa pengaman 2012 tentang
Energi dan  Jaringan kabel kelistrikan yang tidak mengganggu fungsi dan pelayanan energi listrik KDB, KLB dan KDH pada pembangkit energi listrik Kegiatan Usaha
Kelistrikan listrik yang  RTH berupa taman pelayanan energi listrik  Fasilitas pelayanan umum, menyesuaikan dengan Penyediaan Listrik
melayani komersial, dan perumahan jenis peruntukan yang  SNI 04-0225-2000
kebutuhan memenuhi ketentuan tentang Persyaratan
kawasan energi dan kelistrikan Umum Instalasi
Listrik 2000
c. RENCANA SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI
Sistem Jaringan telematika  Pengembangan jaringan Pengembangan menara microcell dengan Kegiatan yang dapat mengganggu  Ketinggian bangunan Mengacu pada Permen
Jaringan telematika berupa fiber memperhatikan keamanan dan fungsi dan pelayanan jaringan terbatas Kominfo
Telematika optic di bawah tanah karakteristik kawasan. telematika  Bebas interferensi 01/PER/M/01/2010

6
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
sesuai peraturan Tentang Penyelengaraan
perundangan yang berlaku Jaringan Telekomunikasi
 Pengembangan jaringan
telematika sesuai
peraturan perundangan
yang berlaku
d. RENCANA SISTEM JARINGAN SUMBER DAYA AIR
Jaringan air Jaringan dan fasilitas  Kegiatan pengambilan air  Kegiatan pembangunan bangunan  Pembangunan yang tidak Intensitas bangunan Prasarana dan sarana  Peraturan Menteri
baku untuk layanan untuk baku, bangunan instalasi penunjang pariwisata; berhubungan secara langsung berupa KDB yang pelindung terhadap Pekerjaan Umum Dan
kebutuhan air penyediaan air pengolahan air bersih,  Kegiatan pembangunan bangunan dengan fungsi mata air dan diijinkan 10%, KLB 10%, kemungkinan banjir dan Perumahan Rakyat
bersih bersih reservoir dan bangunan pengontrol debit dan kualitas air. sumber air lainnya; dan KDH 90% sesuai pencemaran sumber air Republik Indonesia
pendukung SPAM (sistem  Kegiatan baik berupa ketentuan bangunan yang Nomor
penyediaan air minum) bangunan maupun bukan dimaksud; 01/Prt/M/2016
lainnya, serta jaringan yang potensi mencemari mata Tentang Tata Cara
perpipaan untuk air dan sumber air lainnya. Perizinan
pemenuhan air bersih. Pengusahaan Sumber
 Pertanian berupa tanaman Daya Air Dan
keras, perdu, tanaman Penggunaan Sumber
pelindung mata air; Daya Air
 Peraturan Daerah
Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta
Nomor 5 Tahun 2012
tentang Pengelolaan
Air Tanah
Sistem Jaringan dan fasilitas  Pengembangan embung  Kegiatan yang mendukung  Kegiatan budidaya terbangun Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana  Peraturan Menteri
pengendalian pengendalian banjir dan sarana pengendali pengendalian banjir yang tidak meresapkan air KDH disesuaikan dengan minimum berupa pelindung PUPR No 28 Tahun
banjir banjir lain sebagai  Kegiatan pembangunan bangunan tanah peraturan yang berlaku terhadap kemungkinan banjir 2015 - Penetapan
penahan air hujan; penunjang kegiatan pariwisata  Kegiatan yang berpotensi Garis Sempadan
 Pembangunan bangunan merusak prasarana dan Sungai Dan Garis
penunjang pengendali sarana pengendali banjir Sempadan Danau
banjir  Penyediaan rambu
Perda DIY Nomor 11
Tahun 2016 tentang
Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai dan
peringatan
keselamatan terkait
dengan badan air.
e. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Sistem Sistem Pengelolaan Kegiatan budidaya di atas  Kegiatan yang berpotensi Intensitas KDB, KLB dan Bak pengumpul, bak Perda DIY Nomor 2
Jaringan Air Limbah secara jaringan limbah yang tidak merusak jaringan sistem air KDH disesuaikan dengan penangkap pasir, kolam Tahun 2013 tentang
Pengelolaan individu mengganggu fungsi dan limbah peraturan yang berlaku fakultatif dan kolam maturasi Pengelolaan Air Limbah
Air Limbah layanan jaringan  Kegiatan pembuangan sampah Domestik
ke dalam jaringan air limbah
 Kegiatan mengalirkan air ke
dalam jaringan air limbah
f. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PERSAMPAHAN

7
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
Sistem Sistem pengelolaan  Kegiatan pemilihan, Seluruh kegiatan yang tidak Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana  Ketentuan lain-lain
Jaringan dan pengangkutan pemilahan, dan berhubungan dengan KDH disesuaikan dengan minimum berupa unit berupa kerjasama
Persampahan sampah pengangkutan sampah; pengelolaan sampah peraturan yang berlaku pengumpulan dan antara pelaku
 RTH produktif maupun pengangkutan sampah pengolah sampah
non produktif; dan dilakukan melalui
 Bangunan pendukung kerjasama tersendiri
pengangkutan dan sesuai dengan
pengolahan sampah. perundang-undangan
Sistem pengumpulan  Kegiatan pemilihan, Seluruh kegiatan yang tidak Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana yang berlaku.
sampah sementara pemilahan, dan berhubungan dengan KDH disesuaikan dengan minimum berupa unit  Mengacu Permen PU
pengangkutan sampah; pengelolaan sampah peraturan yang berlaku container yang tidak permanen No. 3 Tahun 2013
 RTH produktif maupun tentang
non produktif; dan Penyelenggaraan
 Bangunan pendukung Prasarana dan Sarana
pengangkutan dan Persampahan dalam
pengolahan sampah. Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis
Sampah Rumah
Tangga)
g. SISTEM JARINGAN DRAINASE
Sistem Jaringan drainase  Pengembangan jaringan Bangunan pengontrol debit air  Penutupan saluran drainase Saluran dapat Mengacu Permen PU No
Jaringan untuk meresapkan drainase; tanpa izin; mengalirkan air hujan ke 12/PRT/M/2014
Drainase air hujan dan  Pengembangan kolam  Pembuangan sampah dan sungai lintas Penyelenggaraan Sistem
mengalirkan air retensi dan lubang limbah pada saluran drainase; kabupaten/kota dan lintas Drainase Perkotaan
hujan yang tidak penyerapan air hujan;  Semua kegiatan yang provinsi
tertampung dalam  Pengembangan jalur mengganggu fungsi jaringan
resapan ke badan inspeksi untuk drainase
sungai pemeliharaan sistem
jaringan drainase.
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

2. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – KAWASAN LINDUNG


Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat Diperbolehkan
a. SUB ZONA PERUNTUKAN PERLINDUNGAN SETEMPAT
Sempadan  Tanaman hijau  Kegiatan pengembangan sistem peringatan  Pariwisata yang tidak  Mendirikan bangunan Pada sub zona Prasarana dan sarana Mengacu Permen PUPR
sungai dan Ruang dini (early warning system) berpotensi merusak hunian, perdagangan dan Peruntukan Perlindungan minimum berupa pelindung No. 28 tahun 2015
Terbuka Hijau  Penghijauan berupa tanaman keras, perdu, ekosistem sungai; jasa, sertaa prasarana Setempat tidak sungai, jalan setapak, tentang Penetapan Garis
(RTH) tanaman pelindung sungai  Kegiatan pengolahan sarana umum dengan diperbolehkan kelengkapan bangunan yang Sempadan Sungai dan
 Bangunan  Kegiatan pengontrol/ pengukuran debit air limbah dan bahan bentuk bangunan massif pemanfaatan ruang yang diijinkan, dan bangunan Garis Sempadan Danau
pengendalian pencemar yang tidak  Kegiatan yang berpotensi berupa bangunan dengan pengendali banjir
banjir berpotensi merusak mengurangi dimensi fungsi yang bertentangan
ekosistem sungai tanggul dan/atau dengan fungsi
mencemari sungai seperti perlindungan setempat,

8
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat Diperbolehkan
 Kegiatan pengambilan air dalam hal ini adalah
baku, bangunan instalasi sempadan sungai,
pengolahan air minum, sehingga KDB, KL, dan
reservoir dan bangunan KDH adalah 0 (nol)
pendukung SPAM (sistem
penyediaan air minum)
lainnya, serta jaringan
perpipaan SPAM.
 Pembangunan pondasi
sarana dan prasarana
publik (seperti: jalan dan
jembatan)
b. KAWASAN SUAKA ALAM, PELESTARIAN ALAM, DAN CAGAR BUDAYA
Kawasan Kawasan yang  Wisata budaya dan sejarah, penelitian dan Faslitas penunjang kegiatan  Kegiatan yang berpotensi  Pada bangunan cagar Prasarana dan sarana Peraturan Daerah
Cagar Budaya memiliki dua Situs pengembangan ilmu pengetahuan wisata seperti perdagangan mengurangi luas kawasan budaya mengikuti minimum berupa penyediaan Provinsi Daerah Istimewa
dan Ilmu Cagar Budaya atau  Bangunan pendukung fungsi kawasan dan jasa skala lokal yang cagar budaya dan ilmu intensitas bangunan sarana dan prasarana yang Yogyakarta Nomor 6
Pengetahuan lebih cagar budaya dan ilmu pengetahuan berbasis rumah tangga pengetahuan eksisting menunjang kelestarian cagar Tahun 2012 Tentang
 kegiatan budidaya yang  Pada bangunan non budaya dan ilmu pengetahuan Pelestarian Warisan
dapat mengganggu fungsi Cagar Budaya KDB 50 - Budaya Dan Cagar
lindung kawasan cagar 60%, KLB 1,2, dan KDH Budaya
budaya dan ilmu 40%
pengetahuan

3. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – KAWASAN BUDIDAYA


Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No Ketentuan Pemanfaatan Ruang
sistem jaringan Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan Syarat Diperbolehkan
a. SUB ZONA PERUNTUKAN PERUMAHAN
Peruntukan  Peruntukan permukiman  Pertanian dengan  Kegiatan beternak (beternak  Kegiatan yang Intensitas pengembangan Prasarana dan sarana  Pengembangan
rumah  Hunian masyarakat jenis kegiatan seperti ayam, ikan) mempunyai intensitas kawasan terbangun minimum berupa jaringan permukiman kompak
kepadatan berkebun  Kegiatan industri skala rumah besar yang mengganggu dengan ketentuan KDB jalan lingkungan, jaringan ke arah vertikal
rendah  Sarana dan prasarana tangga; fungsi kawasan 40-50%, KLB 1, KDH 40% listrik, jaringan air bersih,  Fasilitas permukiman
permukiman  Pariwisata budaya maupun permukiman jaringan pembuangan limbah, (mengacu Kepmen
 Fasilitas sosial buatan seperti desa wisata yang  Pertambangan RTH, dan jaringan pelayan Kimpraswil No.
ekonomi yang bersinergis dengan kawasan  Industri skala besar – minimal 534/KPTS/M/2011
merupakan bagian permukiman (tidak mengganggu menengah tentang Pedoman
dari permukiman masyarakat) Penentuan Standar
 Jalur evakuasi Pelayanan Minimal
bencana Bidang Penataan
Ruang, Perumahan
dan Permukiman dan
Pekerjaan Umum)
b. SUB ZONA PERUNTUKAN PELAYANAN UMUM
Kawasan Sarana pendidikan dasar sampai  Sarana pendidikan  Kegiatan komersial yang berupa  Kegiatan komersial yang Intensitas KDB 50-70%, Prasarana dan sarana minimal  Merujuk pada SNI 03-
Pendidikan dengan pendidikan tinggi, dasar sampai dengan perdagangan jasa skala lokal bertentangan dengan KLB 1,2, dan KDH 40% adalah berupa: 1733- 2004 Tentang
pendidikan formal dan informal, pendidikan tinggi, dengan intensitas sedang fungsi kawasan  Jaringan jalan minimal Tata Cara Perencanaan
lokal primer Lingkungan

9
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No Ketentuan Pemanfaatan Ruang
sistem jaringan Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan Syarat Diperbolehkan
serta dikembangkan secara pendidikan formal  Permukiman dengan kepadatan  Permukiman kepadatan  Jaringan listrik Perumahan di
horizontal dan vertikal dan informal sedang tinggi dan sangat tinggi  Jaringan air bersih Perkotaan
 Bangunan pendukung  Kegiatan pelayanan umum  Jaringan persampahan  Peraturan Daerah
fungsi kawasan lainnya seperti pariwisata,  Jaringan drainase Provinsi Daerah
pendidikan kesehatan, olahraga disediakan  Jaringan telekomunikasi Istimewa Yogyakarta
sesuai kebutuhan fungsi kawasan  Penyediaan parkir Nomor 5 Tahun 2011
Tentang Pengelolaan
Dan Penyelenggaraan
Pendidikan Berbasis
Budaya
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

B. KAWASAN PENYANGGA
1. ARAHAN KETENTUAN PENGENDALIAN SISTEM JARINGAN

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
a. SISTEM JARINGAN JALAN
Jalan Arteri Fasilitas layanan  Pengembangan RTH  Kegiatan pembangunan  Kegiatan komersial berupa industri,  Bangunan harus  Prasarana dan sarana
Primer skala nasional dan sepanjang jaringan jalan peruntukan permukiman perdagangan dan jasa dengan memiliki sempadan minimum berupa rambu
provinsi yang mempunyai fungsi dengan kepadatan sedang intensitas tinggi dan berorientasi bangunan dengan lalu lintas, marka jalan, alat
konservasi dan penyediaan sampai rendah dengan syarat langsung pada jalan arteri primer; ketentuan sekurang- pemberi isyarat lalu lintas,
oksigen tidak berorientasi langsung  Kegiatan pembangunan peruntukan kurangnya setengah alat penerangan jalan, alat
 Transportasi orang dan pada jalan arteri primer yang permukiman dengan kepadatan ruang milik jalan pengendali dan pengaman
barang dengan berbagai tidak menimbulkan parkir di tinggi yang berorientasi langsung (rumija) ditambah 1 pengguna jalan, alat
jenis moda transportasi badan jalan arteri ; pada jalan arteri primer; (satu) meter pengawasan dan
yang menyesuaikan kelas  Kegiatan lain berupa pariwisata,  Kegiatan lain berupa pariwisata,  Untuk jalar arteri pengamanan jalan, dan
jalan arteri primer dari pendidikan, kesehatan, olahraga primer GSB adalah fasilitas pendukung  PP No. 34 Tahun 2006
pendidikan, kesehatan, olahraga
masing-masing ruas jalan disediakan secara terbatas sebesar 10 meter kegiatan lalu lintas dan tentang Jalan
yang berorientasi langsung pada
melalui penyediaan sarana dan jalan arteri primer;  Bangunan tidak boleh angkutan jalan yang berada  Mengacu Peraturan
prasarana dengan memenuhi di jalan dan di luar badan Menteri Pekerjaan
 Kegiatan lain yang berpotensi memiliki akses
standar keamanan dan yang langsung jalan. Umum Nomor:
membahayakan pengguna jalan
tidak menimbulkan parkir di  Penyediaan tempat 20/PRT/M/2010
arteri primer; dan
badan jalan arteri; pemberhentian angkutan Tentang Pedoman
 Pemanfaataan jalan yang melebihi
 Pemasangan utilitas prasarana yang sesuai dengan tipe Pemanfaatan Dan
ketentuan muatan, dimensi, muatan
umum; kelengkapan jalan penggunaan lahan dan Penggunaan Bagian-
sumbu terberat, dan/atau beban;
(street furniture); dan pengguna jalan. Bagian Jalan
 Penggunaan ruang pengawasan
pemasangan reklame sepanjang jalan yang mengganggu  Tempat istirahat mimimum
tidak mengganggu fungsi jalan keselamatan pengguna jalan dan setiap 25 km.
dan keamanan pengguna jalan. keamanan konstruksi jalan; dan
 Penutupan jalan tanpa
mendapatkan izin dari instansi
yang berwenang.
 Bangunan dan atau reklame yang
menutupi ruas jalan yang memiliki
scenic view.

10
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
Jalan lokal Fasilitas layanan Pengembangan RTH/jalur  Kegiatan komersial yang berupa  Kegiatan komersial yang  Garis sempadan  Prasarana dan sarana
skala kecamatan hijau di sepanjang jalan yang perdagangan jasa skala lokal bertentangan dengan karakteristik bangunan untuk ruas minimum alat penerangan
memiliki fungsi konservasi dan dengan intensitas sedang dan sebagai kawasan spiritual dan milik jalan yang jalan, dan fasilitas untuk
penyediaan oksigen menyediakan prasarana budaya kurang dari 8 m, GSB sepeda
Pemanfaatan untuk sirkulasi tersendiri dengan memenuhi  Kegiatan pembangunan peruntukan sama dengan 0,5 kali  Penyediaan penempatan
transportasi orang dan barang standar keamanan dan yang permukiman dengan kepadatan lebar ruas milik jalan. rambu yang sesuai dengan
dengan berbagai moda tidak menimbulkan kemacetan tinggi tipe penggunaan lahan dan
di sepanjang jalan  Kegiatan lain yang berpotensi pengguna jalan;
 Kegiatan pembangunan membahayakan pengguna jalan  Penyediaan penempatan
peruntukan permukiman  Pemanfaataan jalan yang melebihi iklan yang sesuai dengan
dengan kepadatan sedang ketentuan muatan, dimensi, muatan tipe penggunaan lahan dan
dengan memenuhi standar sumbu terberat, dan/atau beban; pengguna jalan
keamanan dan yang tidak  Penggunaan ruang pengawasan
menimbulkan kemacetan di jalan yang mengganggu
sepanjang jalan keselamatan pengguna jalan dan
 Kegiatan pendidikan, khususnya keamanan konstruksi jalan; dan
pendidikan berbasis agama  Penutupan jalan tanpa
Islam yang memenuhi standar mendapatkan izin dari instansi
keamanan dan tidak yang berwenang.
menimbulkan kemacetan di  Kegiatan pembangunan bangunan
sepanjang jalan dan atau reklame yang menutupi
 Kegiatan pelayanan umum ruas jalan yang memiliki scenic view
lainnya seperti pariwisata,
kesehatan, olahraga disediakan
sesuai klebutuhan masyarakat
dengan memenuhi standar
keamanan dan tidak
menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan
 Pemasangan utilitas prasarana
umum; pelengkap jalan dan
kelengkapan jalan (street
furniture)

11
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
Jalan Fasilitas layanan Pengembangan RTH/jalur  Kegiatan komersial yang berupa  Kegiatan komersial yang Menyesuaikan dengan Prasarana dan sarana
lingkungan skala kecamatan/ hijau di sepanjang jalan yang perdagangan jasa skala lokal bertentangan dengan karakteristik jenis peruntukan yang minimum alat penerangan
desa memiliki fungsi konservasi dan dengan intensitas sedang dan sebagai kawasan spiritual dan memenuhi ketentuan jalan, dan fasilitas untuk
penyediaan oksigen menyediakan prasarana budaya ruang pengawasan jalan sepeda
Pemanfaatan untuk sirkulasi tersendiri dengan memenuhi  Kegiatan pembangunan peruntukan
transportasi orang dan barang standar keamanan dan yang permukiman dengan kepadatan
dengan berbagai moda tidak menimbulkan kemacetan tinggi
di sepanjang jalan  Kegiatan lain yang berpotensi
 Kegiatan pembangunan membahayakan pengguna jalan
peruntukan permukiman  Pemanfaataan jalan yang melebihi
dengan kepadatan sedang ketentuan muatan, dimensi, muatan
dengan memenuhi standar sumbu terberat, dan/atau beban;
keamanan dan yang tidak  Penggunaan ruang pengawasan
menimbulkan kemacetan di jalan yang mengganggu
sepanjang jalan keselamatan pengguna jalan dan
 Kegiatan pendidikan, khususnya keamanan konstruksi jalan; dan
pendidikan berbasis agama  Penutupan jalan tanpa
Islam yang memenuhi standar mendapatkan izin dari instansi
keamanan dan tidak yang berwenang.
menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan
 Kegiatan pelayanan umum
lainnya seperti pariwisata,
kesehatan, olahraga disediakan
sesuai klebutuhan masyarakat
dengan memenuhi standar
keamanan dan tidak
menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan
 Pemasangan utilitas prasarana
umum; pelengkap jalan dan
kelengkapan jalan (street
furniture)

b. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN ENERGI/KELISTRIKAN


Sistem  Pembangkit  Pengembangan jaringan dan Pada kawasan yang dilewati  Kegiatan budidaya yang dapat Intensitas pemanfaatan Prasarana dan sarana  PP Nomor 14 Tahun
Jaringan energi listrik instalasi energi kelistrikan jaringan listrik diperbolehkan mengganggu fungsi dan pelayanan ruang berupa penentuan minimum berupa pengaman 2012 tentang Kegiatan
Energi dan  Jaringan kabel  RTH berupa taman kegiatan budidaya yang tidak energi listrik KDB, KLB dan KDH pada pembangkit energi listrik Usaha Penyediaan
Kelistrikan listrik yang mengganggu fungsi dan pelayanan  Fasilitas pelayanan umum, menyesuaikan dengan Listrik
melayani energi listrik komersial, dan perumahan jenis peruntukan yang  SNI 04-0225-2000
kebutuhan memenuhi ketentuan tentang Persyaratan
kawasan energi dan kelistrikan Umum Instalasi Listrik
2000
c. RENCANA SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI
Sistem Jaringan telematika  Pengembangan jaringan Pengembangan menara microcell Kegiatan yang dapat mengganggu  Ketinggian bangunan Mengacu pada Permen
Jaringan telematika berupa fiber dengan memperhatikan keamanan fungsi dan pelayanan jaringan terbatas Kominfo
Telematika optic di bawah tanah sesuai dan karakteristik kawasan. telematika  Bebas interferensi 01/PER/M/01/2010
peraturan perundangan Tentang Penyelengaraan
yang berlaku Jaringan Telekomunikasi

12
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
 Pengembangan jaringan
telematika sesuai peraturan
perundangan yang berlaku
d. RENCANA SISTEM JARINGAN SUMBER DAYA AIR
Jaringan  Jaringan dan  Pengembangan jaringan Bangunan pengolahan limbah dan  Bangunan yang tidak berhubungan Intensitas pemanfaatan Prasarana dan sarana  Peraturan Menteri
sumber daya fasilitas layanan irigasi; bahan pencemar lainnya secara langsung dengan fungsi ruang berupa KDB yang minimum berupa pelindung Pekerjaan Umum Dan
air untuk skala  Pembangunan jalur inspeksi jaringan sumber daya air diijinkan 0-10%, KLB jaringan berupa jalan setapak, Perumahan Rakyat
mendukung provinsi/kabupa di sepanjang jalur irigasi; pendukung pertanian; 10%, KDH 90% kelengkapan bangunan yang Republik Indonesia
irigasi ten/ kota yang  Pemasangan papan  Kegiatan baik berupa bangunan diijinkan, dan bangunan Nomor
pertanian bekerjasama pengumuman maupun bukan yang potensi pelindung terhadap 01/Prt/M/2016
antar daerah  Pemasangan fondasi dan mencemari jaringan sumber daya kemungkinan banjir; Tentang Tata Cara
 Jaringan dan rentangan kabel listrik; air pendukung pertanian. Perizinan
fasilitas layanan  Fondasi jembatan/jalan; Pengusahaan Sumber
skala  Bangunan Daya Air Dan
kecamatan/desa bendung/bendungan dan Penggunaan Sumber
dalam bangunan lalu lintas air Daya Air
mendukung seperti dermaga, gardu  Peraturan Daerah
irigasi pertanian listrik, bangunan Provinsi Daerah
telekomunikasi dan Istimewa Yogyakarta
pengontrol/pengukur debit Nomor 6 Tahun 2010
air. tentang Irigasi
Jaringan air Jaringan dan  Kegiatan pengambilan air  Kegiatan pembangunan  Pembangunan yang tidak Intensitas bangunan Prasarana dan sarana  Peraturan Menteri
baku untuk fasilitas layanan baku, bangunan instalasi bangunan penunjang pariwisata; berhubungan secara langsung berupa KDB yang pelindung terhadap Pekerjaan Umum Dan
kebutuhan air untuk penyediaan pengolahan air bersih,  Kegiatan pembangunan dengan fungsi mata air dan sumber diijinkan 10%, KLB 10%, kemungkinan banjir dan Perumahan Rakyat
bersih air bersih reservoir dan bangunan bangunan pengontrol debit dan air lainnya; dan KDH 90% sesuai pencemaran sumber air Republik Indonesia
pendukung SPAM (sistem kualitas air.  Kegiatan baik berupa bangunan ketentuan bangunan yang Nomor
penyediaan air minum) maupun bukan yang potensi dimaksud; 01/Prt/M/2016
lainnya, serta jaringan mencemari mata air dan sumber air Tentang Tata Cara
perpipaan untuk lainnya. Perizinan
pemenuhan air bersih. Pengusahaan Sumber
 Pertanian berupa tanaman Daya Air Dan
keras, perdu, tanaman Penggunaan Sumber
pelindung mata air; Daya Air
 Peraturan Daerah
Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta
Nomor 5 Tahun 2012
tentang Pengelolaan
Air Tanah
Sistem Jaringan dan  Pengembangan embung dan  Kegiatan yang mendukung  Kegiatan budidaya terbangun yang Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana  Peraturan Menteri
pengendalian fasilitas sarana pengendali banjir pengendalian banjir tidak meresapkan air tanah KDH disesuaikan dengan minimum berupa pelindung PUPR No 28 Tahun
banjir pengendalian lain sebagai penahan air  Kegiatan pembangunan  Kegiatan yang berpotensi merusak peraturan yang berlaku terhadap kemungkinan banjir 2015 - Penetapan
banjir hujan; bangunan penunjang kegiatan prasarana dan sarana pengendali Garis Sempadan
 Pembangunan bangunan pariwisata banjir Sungai Dan Garis
penunjang pengendali Sempadan Danau
banjir  Penyediaan rambu
Perda DIY Nomor 11
Tahun 2016 tentang
Pengelolaan Daerah

13
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
Aliran Sungai dan
peringatan
keselamatan terkait
dengan badan air.
e. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Sistem Sistem Pengelolaan Kegiatan budidaya di atas  Kegiatan yang berpotensi merusak Intensitas KDB, KLB dan Bak pengumpul, bak Peraturan Daerah Daerah
Jaringan Air Limbah secara jaringan limbah yang tidak jaringan sistem air limbah KDH disesuaikan dengan penangkap pasir, kolam Istimewa Yogyakarta
Pengelolaan individu mengganggu fungsi dan  Kegiatan pembuangan sampah ke peraturan yang berlaku fakultatif dan kolam maturasi Nomor 2 Tahun 2013
Air Limbah layanan jaringan dalam jaringan air limbah Tentang Pengelolaan Air
Sistem Pengelolaan Kegiatan budidaya di atas  Kegiatan yang berpotensi merusak Intensitas pemanfaatan Limbah Domestik
Air Limbah secara jaringan limbah yang tidak jaringan sistem air limbah ruang pada sistem
komunal mengganggu fungsi dan  Kegiatan pembuangan sampah ke pengelolaan air
layanan jaringan dalam jaringan air limbah limbahnkomunal adalah
berupa toilet umum
dengan KDB 80 %,
f. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PERSAMPAHAN
. Sistem Sistem pengelolaan  Kegiatan pemilihan, Seluruh kegiatan yang tidak Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana  Ketentuan lain-lain
Jaringan dan pengangkutan pemilahan, dan berhubungan dengan pengelolaan KDH disesuaikan dengan minimum berupa unit berupa kerjasama
Persampahan sampah pengangkutan sampah; sampah peraturan yang berlaku pengumpulan dan antara pelaku
 RTH produktif maupun non pengangkutan sampah pengolah sampah
produktif; dan dilakukan melalui
 Bangunan pendukung kerjasama tersendiri
pengangkutan dan sesuai dengan
pengolahan sampah. perundang-undangan
Sistem  Kegiatan pemilihan, Seluruh kegiatan yang tidak Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana yang berlaku.
pengumpulan pemilahan, dan berhubungan dengan pengelolaan KDH disesuaikan dengan minimum berupa unit  Mengacu Permen PU
sampah sementara pengangkutan sampah; sampah peraturan yang berlaku container yang tidak permanen No. 3 Tahun 2013
 RTH produktif maupun non tentang
produktif; dan Penyelenggaraan
 Bangunan pendukung Prasarana dan Sarana
pengangkutan dan Persampahan dalam
pengolahan sampah. Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis
Sampah Rumah
Tangga)
g. SISTEM JARINGAN DRAINASE
Sistem Jaringan drainase  Pengembangan jaringan Bangunan pengontrol debit air  Penutupan saluran drainase tanpa Saluran dapat Mengacu Permen PU No
Jaringan untuk meresapkan drainase; izin; mengalirkan air hujan ke 12/PRT/M/2014
Drainase air hujan dan  Pengembangan kolam  Pembuangan sampah dan limbah sungai lintas Penyelenggaraan Sistem
mengalirkan air retensi dan lubang pada saluran drainase; kabupaten/kota dan lintas Drainase Perkotaan
hujan yang tidak penyerapan air hujan;  Semua kegiatan yang mengganggu provinsi
tertampung dalam  Pengembangan jalur fungsi jaringan drainase
resapan ke badan inspeksi untuk
sungai pemeliharaan sistem
jaringan drainase.
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

14
2. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – KAWASAN LINDUNG

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


Klasifikasi
Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem
Pemanfaatan Ruang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat Diperbolehkan
a. SUB ZONA PERLINDUNGAN SETEMPAT
Sempadan  Tanaman hijau dan  Kegiatan pengembangan sistem  Pariwisata yang tidak  Mendirikan bangunan Pada sub zona Prasarana dan sarana Mengacu Permen PUPR
sungai Ruang Terbuka peringatan dini (early warning system) berpotensi merusak hunian, perdagangan dan Peruntukan Perlindungan minimum berupa pelindung No. 28 tahun 2015
Hijau (RTH)  Penghijauan berupa tanaman keras, ekosistem sungai; jasa, sertaa prasarana Setempat tidak sungai, jalan setapak, tentang Penetapan Garis
 Bangunan perdu, tanaman pelindung sungai  Kegiatan pengolahan sarana umum dengan diperbolehkan kelengkapan bangunan yang Sempadan Sungai dan
pengendalian  Kegiatan pengontrol/ pengukuran debit limbah dan bahan bentuk bangunan massif pemanfaatan ruang yang diijinkan, dan bangunan Garis Sempadan Danau
banjir air pencemar yang tidak  Kegiatan yang berpotensi berupa bangunan dengan pengendali banjir
berpotensi merusak mengurangi dimensi fungsi yang bertentangan
ekosistem sungai tanggul dan/atau dengan fungsi
 Kegiatan pengambilan air mencemari sungai seperti perlindungan setempat,
baku, bangunan instalasi dalam hal ini adalah
pengolahan air minum, sempadan sungai,
reservoir dan bangunan sehingga KDB, KL, dan
pendukung SPAM (sistem KDH adalah 0 (nol)
penyediaan air minum)
lainnya, serta jaringan
perpipaan SPAM.
 Pembangunan pondasi
sarana dan prasarana
publik (seperti: jalan dan
jembatan)

3. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – KAWASAN BUDIDAYA

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


Klasifikasi
Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem
Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Syarat Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan
Diperbolehkan Diperbolehkan
a. SUB ZONA PERUNTUKAN RUANG TERBUKA NON HIJAU (RTNH)
1. Peruntukan  Peruntukan parkir  Kegiatan yang terkait  Melakukan pembangunan dengan fungsi  Kegiatan yang terkait Intensitas pemanfaatan  Mengacu pada
dengan  Kelengkapan area dengan parkir pendukung kegiatan parkir seperti rest dengan pembangunan ruang di sub zona Permen PU Nomor 12
rungsi ruang parkir  Melakukan pembangunan area (dapat berupa gazebo), bangunan hunian, peruntukan RTNH adalah Tahun 2009 tentang
sebagai Rumah petugas parkir perdagangan dan jasa dengan jumlah pendidikan, dan KDB 80 %, KDH 20 % Pedoman Penyediaan
parkir (parking booths) terbatas sehingga tidak mengurangi perkantoran dan Pemanfaatan
 Melakukan pembangunan kapasitas parkir Ruang Terbuka Non
dengan fungsi pendukung  Melakukan penyediaan sarana Hijau di Wilayah
kegiatan parkir seperti persampahan seperti container pada Kota/Kawasan
toilet dan signage lokasi yang mengganggu visual dan Perkotaan
 Penanaman ruang hijau kenyamanan pengguna ruang  Mengikuti Permenhub
dengan vegetasi khas No 66 Tahun
Kraton atau khas kawasan 1993tentang Fasilitas
(jika ada) Parkir untuk Umum
b. SUB ZONA PERUNTUKAN PERUMAHAN
2. Peruntukan  Peruntukan  Pertanian dengan jenis  Kegiatan beternak (beternak ayam,  Kegiatan yang Intensitas pengembangan Prasarana dan sarana  Pengembangan
rumah permukiman kegiatan seperti berkebun ikan) mempunyai intensitas kawasan terbangun minimum berupa jaringan permukiman kompak
kepadatan  Hunian masyarakat  Sarana dan prasarana  Kegiatan industri skala rumah tangga; besar yang mengganggu dengan ketentuan KDB jalan lingkungan, jaringan ke arah vertikal
rendah permukiman 40-50%, KLB 1, KDH 40% listrik, jaringan air bersih,

15
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi
Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem
Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Syarat Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan
Diperbolehkan Diperbolehkan
 Fasilitas sosial ekonomi  Pariwisata budaya maupun buatan fungsi kawasan jaringan pembuangan limbah,  Fasilitas permukiman
yang merupakan bagian seperti desa wisata yang bersinergis permukiman RTH, dan jaringan pelayan (mengacu Kepmen
dari permukiman dengan kawasan permukiman (tidak  Pertambangan minimal Kimpraswil No.
 Jalur evakuasi bencana mengganggu masyarakat)  Industri skala besar – 534/KPTS/M/2011
menengah tentang Pedoman
Penentuan Standar
Pelayanan Minimal
Bidang Penataan
Ruang, Perumahan
dan Permukiman dan
Pekerjaan Umum)
Peruntukan  Peruntukan  Pertanian dengan jenis  Kegiatan industri skala rumah tangga;  Kegiatan yang Intensitas pengembangan Prasarana dan sarana  Pengembangan
rumah permukiman kegiatan seperti berkebun  Pariwisata budaya maupun buatan mempunyai intensitas kawasan terbangun minimum berupa jaringan permukiman kompak
kepadatan  Hunian masyarakat  Sarana dan prasarana seperti desa wisata yang bersinergis besar yang mengganggu dengan ketentuan KDB jalan lingkungan, jaringan ke arah vertikal
sedang permukiman dengan kawasan permukiman (tidak fungsi kawasan 40-60%, KLB 1,8, dan listrik, jaringan air bersih,  Fasilitas permukiman
 Fasilitas sosial ekonomi mengganggu masyarakat) permukiman KDH min 28% jaringan pembuangan limbah, (mengacu Kepmen
yang merupakan bagian  Pertambangan RTH, dan jaringan pelayan Kimpraswil No.
dari permukiman  Industri skala besar – minimal 534/KPTS/M/2011
 Jalur evakuasi bencana menengah tentang Pedoman
Penentuan Standar
Pelayanan Minimal
Bidang Penataan
Ruang, Perumahan
dan Permukiman dan
Pekerjaan Umum)
c. SUB ZONA PERUNTUKAN PERTANIAN
Lahan Budidaya tanaman Pembangunan sarana  Kegiatan wisata alam berbasis  Pengembangan kawasan Intensitas KDB 0-10%, Prasarana dan sarana Mengacu Permen
pertanian pertanian dapat berupa penunjang pertanian seperti ekowisata tanpa merusak fungsi terbangun pada lahan KLB 0,1 dan KDH 90% minimum berupa pemanfaatan Pertanian No.
tanaman pangan dan seed center atau gudang kawasan pertanian lahan basah basah beririgasi untuk pembangunan 41/Permentan/OT.
holtikultura penyimpanan hasil pertanian  Alih fungsi lahan infrastruktur penunjang 140/9/2009 tentang
Pembangunan prasarana pertanian lahan basah kegiatan pertanian (irigasi) Kriteria Teknis Zona
pendukung pertanian seperti yang telah Peruntukan Pertanian
saluran irigasi pertanian ditetapkan/diproyeksikan
sebagai Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan;
 Kegiatan terbangun
maupun tidak terbangun
yang memutus jaringan
irigasi (tanpa adanya
pemindahan jaringan
irigasi)
d. SUB ZONA PERUNTUKAN PERDAGANGAN DAN JASA
Kawasan Peruntukan ruang yang Kegiatan pertokoan, jasa, Kegiatan perdagangan dan jasa yang Kegiatan perdagangan dan Intensitas pemanfaatan Penyediaan prasarana dan  Peraturan Presiden
Peruntukan merupakan bagian dari kreasi dan pelayanan menimbulkan gangguan secara kronis jasa yang bertentangan perdagangan dan jasa sarana berupa: No. 112 Tahun 2007
Perdagangan kawasan budi daya masyarakat dengan skala maupun kaut seperti menimbulkan efek dengan nilai filosofi kawasan adalah memiliki KDB  Jaringan jalan minimal lokal tentang Penataan dan
dan Jasa difungsikan untuk regional dan kota kebisingan berebihan, dan dapat secara keseluruhan (SRS 50%, KLB 2,5 dan KDH primer Pembinaan Pasar
pengembangan kegiatan menimbulkan sakit atau bahkan kematian Masjid Pathok Negoro) 40%  Jaringan listrik Tradisional, Pusat
usaha yang bersifat (limbah kegiatan kesehatan seperti rumah  Jaringan air bersih perbelanjaan dan Toko
sakit)  Jaringan persampahan Modern

16
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi
Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem
Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Syarat Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan
Diperbolehkan Diperbolehkan
komersial, tempat  IPAL  Peraturan Menteri
bekerja, tempat  Jaringan drainase Pekerjaan Umum
berusaha, serta tempat  Jaringan telekomunikasi Nomor:
hiburan dan rekreasi,  Parkir 41/PRT/M/2007
serta fasilitas Tentang Pedoman
umum/sosial Kriteria Teknis
pendukungnya. Kawasan Budi Daya
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

17
Tabel 4.3. Indikasi Program SRS Masjid Pathok Negoro Babadan
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
A Sistem Jaringan Transportasi
A1 Peningkatan Kualitas Jalan
Jalan Lingkungan Zona Inti APBD DANA KEISTIMEWAAN DIY DPUP ESDM DIY
Zona Penyangga
A2 Pengembangan Prasarana Jaringan Jalan
Sosialisasi rencana jalur pedestrian dan Zona Inti APBD DANA KEISTIMEWAAN DIY DPUP ESDM DIY
jalur non motorized
Jalur pedestrian dan jalur non Zona Inti Koridor Jalan APBD DANA KEISTIMEWAAN DIY DPUP ESDM DIY
motorized Sidoluhur V
Pengadaan Jalur Hijau dengan vegetasi Zona Penyangga Koridor APBD DANA KEISTIMEWAAN DIY DPUP ESDM DIY
khas Kraton atau vegetasi khas Jalan Janti Gang Surya
kawasan Zona Inti Koridor Jalan
Sidoluhur V
B Sarana dan Prasarana Lingkungan
B1 Perwujudan Jaringan Energi
Pengembangan jaringan energi listrik Zona Inti APBN, APBD DANA PLN, DPUP ESDM DIY
sesuai kebutuhan Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
B2 Perwujudan Jaringan Telekomunikasi
Pengembangan jaringan Zona Inti APBN, APBD DANA TELKOM, DPUP ESDM DIY, Diskominfo
telekomunikasi FO Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, Kemenkominfo
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
B3 Perwujudan Sistem Jaringan Sumber Daya Air
Konservasi sungai dan DAS Zona Inti APBN, APBD DANA Kementerian PUPR, Dinas PUP-ESDM DIY
Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Peningkatan dan perbaikan sistem Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pertanian
irigasi Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
B4 Perwujudan Sistem Air Limbah
Pembangunan IPAL komunal khusus APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, BLH DIY
pariwisata KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
Zona Penyangga
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Pembangunan IPAL secara individu APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, BLH DIY
Zona Inti KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
Zona Penyangga swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
B5 Perwujudan Sistem Persampahan
Penyediaan TPST atau kontainer Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, BLH DIY
sampah Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi

18
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Penyediaan tempat sampah tunggal APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, BLH DIY
dengan desain khusus Zona Inti KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
Zona Penyangga swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Pengembangan sistem angkutan Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, BLH DIY
sampah terpadu Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
B6 Perwujudan Sistem Drainase
Pengembangan sistem drainase APBN, APBD DANA Kementerian PUPR, Dinas PUP-ESDM DIY
terpadu Zona Inti KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
Zona Penyangga swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Pemeliharaan sistem jaringan drainase Zona Inti APBN, APBD DANA Kementerian PUPR, Dinas PUP-ESDM DIY
Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
C Perwujudan Pola Ruang
C1 Sub Zona Peruntukan Perlindungan Setempat
Pengendalian pemanfaatan ruang Zona Inti APBN, APBD DANA Kementerian PUPR, Dinas PUP-ESDM
sempadan sungai Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, BLH DIY, DPTR DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Pembuatan struktur pengaman sungai Zona Inti APBN, APBD DANA Kementerian PUPR, Dinas PUP-ESDM
berupa tanggul Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, BLH DIY, DPTR DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Penanaman pohon di sekitar area Zona Inti APBN, APBD DANA Kementerian PUPR, Dinas PUP-ESDM
sempadan sungai Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, BLH DIY, DPTR DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
C2 Sub Zona Suaka Alam dan Cagar Budaya
Sosialisasi rehabilitasi dan revitalisasi Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pariwisata
bangunan masjid KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY,
swasta dan/ atau kerjasama Dinas Kebudayaan DIY
pendanaan
Rehabilitasi dan revitalisasi bangunan Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pariwisata
masjid dan makam tanpa merubah KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY,
bentuk asli swasta dan/ atau kerjasama Dinas Kebudayaan DIY
pendanaan
Pengembangan jalur hijau dengan Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pariwisata
vegetasi khas Kraton atau vegetasi khas Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY,
kawasan swasta dan/ atau kerjasama Dinas Kebudayaan DIY
pendanaan

19
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Penyediaan gazebo-gazebo untuk rest Zona Penyangga APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pariwisata
area KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY,
swasta dan/ atau kerjasama Dinas Kebudayaan DIY
pendanaan
C3 Sub Zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Sosialisasi rencana parkir wisata Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pariwisata
Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY, Dinas Kebudayaan DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Pembebasan lahan untuk fasilitas Zona Penyangga APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pariwisata
parkir wisata KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY, Dinas Kebudayaan DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Penyediaan fasilitas parkir wisata Zona Penyangga APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pariwisata
KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY, Dinas Kebudayaan DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Penyediaan gazebo-gazebo untuk rest Zona Penyangga APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pariwisata
area KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY, Dinas Kebudayaan DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Pembangunan fasilitas kepariwisataan Zona Penyangga APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pariwisata
KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY, Dinas Kebudayaan DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
C4 Sub Zona Peruntukan Pertanian
Pengendalian alih fungsi lahan APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pertanian
pertanian Zona Inti KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY
Zona Penyangga swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Peningkatan budidaya tanaman Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pertanian
pertanian Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Pengembangan budidaya perikanan Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Perikanan
Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
C5 Sub Zona Peruntukan Perumahan
Pengendalian pembangunan APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, DPTR DIY
perumahan kepadatan sedang Zona Inti KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
Zona Penyangga swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Peningkatan prasarana sarana dan Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, DPTR DIY
utilitas umum Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan

20
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Sosialisasi rencana pembangunan Zona Inti APBN, APBD DANA DPTR DIY, Dinas Pariwisata DIY, Dinas
museum budaya Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi Kebudayaan DIY, DP2WB
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Pembebasan lahan untuk Zona Inti APBN, APBD DANA DPTR DIY, Dinas Pariwisata DIY, Dinas
pembangunan museum budaya KEISTIMEWAAN DIY, Investasi Kebudayaan DIY, DP2WB
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Pembangunan museum budaya Zona Inti APBN, APBD DANA DPTR DIY, Dinas Pariwisata DIY, Dinas
KEISTIMEWAAN DIY, Investasi Kebudayaan DIY, DP2WB
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Pembangunan fasilitas kepariwisataan Zona Penyangga APBN, APBD DANA DPTR DIY, Dinas Pariwisata DIY, Dinas
KEISTIMEWAAN DIY, Investasi Kebudayaan DIY, DP2WB
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
C6 Sub Zona Peruntukan Perdagangan dan Jasa
Pengendalian pembangunan Zona Penyangga Koridor APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, DPTR DIY
perdagangan dan jasa tunggal skala Jalan Kusumanegara dan KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
lokal Jalan Janti swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Penyediaan sarana dan prasarana Zona Penyangga APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, DPTR DIY
perdagangan dan jasa skala lokal Sub Zona Perumahan KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
C7 Sub Zona Peruntukan Perkantoran Pemerintahan
Pengendalian pembangunan Zona Penyangga APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, DPTR DIY
perkantoran pemerintah KEISTIMEWAAN DIY
Penyediaan sarana dan prasarana Zona Penyangga APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, DPTR DIY
perkantoran pemerintah KEISTIMEWAAN DIY
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

Tabel 4.4. ARAHAN PERATURAN ZONASI SRS MASJID PATHOK NEGORO BABADAN

A. ZONA INTI
1. ARAHAN KETENTUAN PENGENDALIAN SISTEM JARINGAN
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
a. SISTEM JARINGAN JALAN
Jalan lokal  Fasilitas  Pengembangan fasilitas  Kegiatan komersial  kegiatan komersial berupa industri,  Intensitas KDB, KLB  Prasarana dan sarana  PP No. 34 Tahun 2006
layanan skala penunjang kegiatan perdagangan dan jasa dengan perdagangan dan jasa dengan dan KDH minimum berupa rambu tentang Jalan
kecamatan wisata dengan ketentuan intensitas rendah dan intensitas tinggi dan berorientasi menyesuaikan dengan lalu lintas, marka jalan, alat  Peraturan Menteri
terbatas. menyediakan prasarana langsung pada jalan jenis peruntukan yang pemberi isyarat lalu lintas, Pekerjaan Umum
tersendiri dengan memenuhi memenuhi ketentuan alat penerangan jalan, alat Nomor:

21
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
 Pengembangan RTH standar keamanan dan yang  perumahan dengan kepadatan tinggi ruang pengawasan pengendali dan pengaman 20/PRT/M/2010
sepanjang jaringan jalan tidak menimbulkan parkir di yang langsung berorientasi langsung jalan pengguna jalan, alat Tentang Pedoman
yang mempunyai fungsi badan jalan. pada jalan  Garis sempadan pengawasan dan Pemanfaatan Dan
konservasi dan  Perumahan dengan kepadatan  kegiatan lain berupa pariwisata, bangunan untuk ruas pengamanan jalan, fasilitas Penggunaan Bagian-
penyediaan oksigen. sedang dengan syarat tidak pendidikan, kesehatan, olahraga yang milik jalan yang untuk sepeda, dan fasilitas Bagian Jalan
berorientasi langsung pada langsung berorientasi langsung pada kurang dari 8 m, GSB pendukung kegiatan lalu
jalan kolektor primer dengan jalan sama dengan 0,5 kali lintas dan angkutan jalan
memenuhi standar keamanan  kegiatan lain yang berpotensi lebar ruas milik jalan yang berada di jalan dan di
dan yang tidak menimbulkan membahayakan pengguna jalan luar badan jalan.
parkir di badan jalan.  Pemanfaataan jalan yang melebihi  Penyediaan penempatan
 Kegiatan lain berupa pariwisata, ketentuan muatan, dimensi, muatan rambu yang sesuai dengan
pendidikan, kesehatan, olahraga sumbu terberat, dan/atau beban; tipe penggunaan lahan dan
disediakan secara terbatas  Penggunaan ruang pengawasan jalan pengguna jalan;
melalui penyediaan sarana dan yang mengganggu keselamatan
prasarana dengan memenuhi pengguna jalan dan keamanan
standar keamanan dan yang konstruksi jalan; dan
tidak menimbulkan parkir di  Penutupan jalan tanpa mendapatkan
badan jalan. izin dari instansi yang berwenang.
 Pemasangan utilitas prasarana  Bangunan dan atau reklame yang
umum; pelengkap jalan dan menutupi ruas jalan yang memiliki
kelengkapan jalan (street scenic view
furniture).
Jalan Fasilitas layanan Pengembangan RTH/jalur  Kegiatan komersial yang berupa  Kegiatan komersial yang bertentangan  Intensitas KDB, KLB Prasarana dan sarana  PP No. 34 Tahun 2006
lingkungan skala kecamatan/ hijau di sepanjang jalan yang perdagangan jasa skala local dengan karakteristik sebagai Zona dan KDH minimum alat penerangan tentang Jalan
desa memiliki fungsi konservasi dengan intensitas sedang dan spiritual dan budaya menyesuaikan dengan jalan, dan fasilitas untuk  Peraturan Menteri
dan penyediaan oksigen menyediakan prasarana  Permukiman kepadatan tinggi jenis peruntukan yang sepeda Pekerjaan Umum
Pemanfaatan untuk sirkulasi tersendiri dengan memenuhi  Kegiatan lain yang berpotensi memenuhi ketentuan Nomor:
transportasi orang dan standar keamanan dan yang membahayakan pengguna jalan ruang pengawasan 20/PRT/M/2010
barang dengan berbagai tidak menimbulkan kemacetan  Pemanfaataan jalan yang melebihi jalan Tentang Pedoman
moda di sepanjang jalan ketentuan muatan, dimensi, muatan  Garis sempadan Pemanfaatan Dan
 Permukiman dengan kepadatan sumbu terberat, dan/atau beban; bangunan untuk ruas Penggunaan Bagian-
sedang dengan memenuhi  Penggunaan ruang pengawasan jalan milik jalan yang Bagian Jalan
standar keamanan dan yang yang mengganggu keselamatan kurang dari 8 m, GSB
tidak menimbulkan kemacetan pengguna jalan dan keamanan sama dengan 0,5 kali
di sepanjang jalan konstruksi jalan; dan lebar ruas milik jalan
 Kegiatan pendidikan, khususnya  Penutupan jalan tanpa mendapatkan
pendidikan berbasis agama izin dari instansi yang berwenang.
Islam yang memenuhi standar
keamanan dan tidak
menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan
 Kegiatan pelayanan umum
lainnya seperti pariwisata,
kesehatan, olahraga disediakan
sesuai klebutuhan masyarakat
dengan memenuhi standar
keamanan dan tidak
menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan

22
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
 Pemasangan utilitas prasarana
umum; pelengkap jalan dan
kelengkapan jalan (street
furniture)
Jalur  Jalur khusus  Pemanfaatan jalur  Pemanfaatan jalur pedestrian  Parkir kendaraan bermotor  Intensitas KDB, KLB  Adanya fasilitas pejalan Permen PU Nomor 3
Pedestrian bagi pejalan pedestrian dan pesepeda dan pesepeda dan KDH kaki yang ramah difabel Tahun 2014 tentang
kaki, kaum untuk sirkulasi pejalan menyesuaikan dengan  Fasilitas peneduh dan Pedoman perencanaan,
difabel, dan kaki, kaum difabel, kursi jenis peruntukan yang tempat istirahat bagi Penyediaan dan
pengguna roda, dan sepeda memenuhi ketentuan pejalan kaki pada jarak Pemanfaatan prasarana
sepeda  Jalur hijau ruang pengawasan paling jauh setiap 300 dan Sarana Jaringan
jalan meter Pejalan Kaki di Kawasan
Perkotaan
b. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN ENERGI/KELISTRIKAN
Sistem  Pembangkit  Pengembangan jaringan  Pada Zona yang dilewati  Kegiatan budidaya yang dapat  Intensitas  Prasarana dan sarana  PP Nomor 14 Tahun
Jaringan energi listrik dan instalasi energi jaringan listrik diperbolehkan mengganggu fungsi dan pelayanan pemanfaatan ruang minimum berupa 2012 tentang Kegiatan
Energi dan  Jaringan kabel kelistrikan kegiatan budidaya yang tidak energi listrik dan BBM berupa penentuan pengaman pada Usaha Penyediaan
Kelistrikan listrik yang  Pengembangan jaringan mengganggu fungsi dan KDB, KLB dan KDH pembangkit energi listrik Listrik
melayani dan instalasi BBM pelayanan energi listrik menyesuaikan dengan  SNI 04-0225-2000
kebutuhan Zona  RTH berupa taman dan jenis peruntukan yang tentang Persyaratan
pertanian tanaman memenuhi ketentuan Umum Instalasi Listrik
pangan. energi dan kelistrikan 2000

c. RENCANA SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI


Sistem Jaringan  Pengembangan jaringan  Pengembangan menara  Kegiatan yang dapat mengganggu  Ketinggian bangunan Prasarana dan sarana • Mengacu pada Permen
Jaringan telematika telematika berupa fiber microcell dengan fungsi dan pelayanan jaringan terbatas minimum berupa Kominfo
Telematika optic di bawah tanah memperhatikan keamanan dan telematika  Bebas interferensi pengaman jaringan 01/PER/M/01/2010
sesuai peraturan karakteristik Zona. telekomunikasi Tentang
perundangan yang Penyelengaraan
berlaku Jaringan
 Pengembangan jaringan Telekomunikasi
telematika sesuai
peraturan perundangan
yang berlaku

d. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH

Instalasi  Tempat  Kegiatan pemrosesan air  Kegiatan pendidikan dan  Kegiatan yang tidak terkait dengan  Intensitas KDB, KLB  Bak pengumpul, bak Perda DIY Nomor 2
Pengolah Pengolahan air limbah menjadi air baku penelitian yang terkait dengan pemrosesan air limbah dan KDH disesuaikan penangkap pasir, kolam Tahun 2013 tentang
Air Limbah limbah secara atau sisa lainnya pengolahan air limbah  Kegiatan fungsi budidaya di sekitar dengan peraturan fakultatif dan kolam Pengelolaan Air
(IPAL) individu  Bangunan pendukung kawasan yang berpotensi mengganggu yang berlaku maturasi Limbah Domestik
IPAL instalasi air limbah
 Kegiatan yang berpotensi merusak
prasarana dan sarana di IPAL
e. RENCANA SISTEM JARINGAN SUMBER DAYA AIR
Jaringan  Jaringan dan  Pengembangan jaringan  Bangunan pengolahan limbah  Bangunan yang tidak berhubungan  Intensitas  Prasarana dan sarana  Sepanjang ruang
sumber fasilitas layanan irigasi; dan bahan pencemar lainnya. secara langsung dengan fungsi pemanfaatan ruang minimum berupa sempadan dapat
daya air skala kabupaten  Pembangunan jalur jaringan sumber daya air pendukung berupa KDB yang pelindung jaringan berupa dikembangkan RTH
untuk atau kecamatan inspeksi di sepanjang jalur pertanian; diijinkan 10%, KLB jalan setapak, kelengkapan produktif;
mendukung dalam irigasi; 10%, KDH 90%; bangunan yang diijinkan,

23
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
irigasi mendukung air  Pemasangan fondasi dan  Kegiatan baik berupa bangunan dan bangunan pelindung  Penyediaan rambu
pertanian baku pertanian rentangan kabel listrik; maupun bukan yang potensi terhadap kemungkinan dan peringatan
mencemari jaringan sumber daya air banjir; keselamatan terkait
pendukung pertanian. dengan badan air.
f. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PERSAMPAHAN
Sistem  Sistem  Kegiatan pemilihan,  Kegiatan penelitian.  Seluruh kegiatan yang tidak  Intensitas KDB, KLB  Prasarana dan sarana  Ketentuan lain-lain
Jaringan pengelolaan pemilahan, dan berhubungan dengan pengelolaan dan KDH disesuaikan minimum berupa unit berupa kerjasama
Persampaha dan pengangkutan sampah; sampah dengan peraturan pengumpulan dan antara pelaku
n pengangkutan  Pengembangan fasilitas yang berlaku pengangkutan sampah pengolah sampah
sampah Intermediate Transfer dilakukan melalui
Facilities (ITF) kerjasama tersendiri
 RTH produktif maupun sesuai dengan
non produktif; dan perundang-undangan
 Bangunan pendukung yang berlaku.
pengangkutan dan  Mengacu Permen PU
pengolahan sampah. No. 3 Tahun 2013
tentang
Penyelenggaraan
Prasarana dan Sarana
Persampahan dalam
Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis
Sampah Rumah
Tangga)
g. SISTEM JARINGAN DRAINASE
Sistem  Jaringan  Pengembangan jaringan  Bangunan pengontrol debit air  Penutupan saluran drainase tanpa  Saluran dapat Prasarana dan sarana Mengacu Permen PU
Jaringan drainase untuk drainase; izin; mengalirkan air hujan minimum berupa saluran No 12/PRT/M/2014
Drainase meresapkan air  Pengembangan kolam  Pembuangan sampah dan limbah pada ke sungai lintas drainase Penyelenggaraan
hujan dan retensi dan lubang saluran drainase; kabupaten/kota dan Sistem Drainase
mengalirkan air penyerapan air hujan;  Semua kegiatan yang mengganggu lintas provinsi Perkotaan
hujan yang  Pengembangan jalur fungsi jaringan drainase
tidak inspeksi untuk
tertampung pemeliharaan sistem
dalam resapan jaringan drainase.
ke badan sungai
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

2. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – ZONA LINDUNG


Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
sistem jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat Diperbolehkan
a. SUB ZONA PERLINDUNGAN SETEMPAT
Sempadan  Tanaman hijau dan  Bangunan pengendali air, dan  Pariwisata yang tidak  mendirikan bangunan  Besaran intensitas  Prasarana dan sarana  Mengacu Permen
Sungai Ruang Terbuka sistem peringatan dini (early berpotensi merusak untuk peruntukan KDB yang diijinkan minimum berupa PUPR No. 28 tahun
Hijau (RTH) warning system) ekosistem sungai; budidaya (perumahan, ≤10%, KLB ≤ 0,1, dan pelindung sungai, jalan 2015 tentang
 Bangunan  Pertanian berupa tanaman keras,  Bangunan pengolahan perdagangan dan jasa, KDH ≥ 90% setapak, kelengkapan Penetapan Garis
pengendalian banjir perdu, tanaman pelindung sungai limbah dan bahan industri, dsb) bangunan yang diijinkan, Sempadan Sungai dan

24
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
sistem jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat Diperbolehkan
 Fondasi sarana dan prasarana pencemar yang tidak  Kegiatan yang berpotensi dan bangunan pengendali Garis Sempadan
publik (seperti: jalan dan jembatan) berpotensi merusak mengurangi dimensi banjir Danau
 Bangunan pengontrol/ pengukur ekosistem sungai tanggul dan/atau
debit air mencemari sungai
 Bangunan pengambilan air baku,
bangunan instalasi pengolahan air
minum, reservoir dan bangunan
pendukung SPAM (sistem
penyediaan air minum) lainnya,
serta jaringan perpipaan SPAM.

b. SUB ZONA SUAKA ALAM, PELESTARIAN ALAM, DAN CAGAR BUDAYA
Cagar Budaya  Zona yang memiliki  Wisata budaya dan sejarah,  Faslitas penunjang  Kegiatan yang berpotensi  Pada bangunan cagar  Prasarana dan sarana Perda DIY nomor 11
dan Ilmu Situs Cagar Budaya penelitian dan pengembangan ilmu kegiatan wisata dengan mengurangi luas Zona budaya mengikuti minimum berupa Tahun 2005 tentang
Pengetahuan pengetahuan syarat tidak berpotensi cagar budaya dan ilmu intensitas bangunan penyediaan sarana dan Pengelolaan Kawasan
 Bangunan pendukung fungsi Zona merusak Zona cagar pengetahuan eksisting prasarana yang menunjang Cagar Budaya dan
cagar budaya dan ilmu pengetahuan budaya dan ilmu  Pencegahan kegiatan  Untuk bangunan non kelestarian cagar budaya Benda Cagar Budaya
pengetahuan budidaya yang dapat BCB memiliki besaran dan ilmu pengetahuan
mengganggu fungsi KDB 60 %, KLB 0,8
lindung Zona cagar
budaya dan ilmu
pengetahuan
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

3. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – ZONA BUDIDAYA


Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
sistem jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat
a. SUB ZONA PERUNTUKAN PERTANIAN
Pertanian  Budidaya tanaman  Bangunan prasarana  Kegiatan wisata alam  Pengembangan Zona terbangun  Intensitas KDB, KLB  Prasarana dan sarana Mengacu Permen
pertanian lahan penunjang pertanian lahan berbasis ekowisata tanpa pada lahan basah beririgasi dan KDH minimum berupa Pertanian No.
basah basah seperti irigasi dan seed merusak fungsi Zona  Alih fungsi lahan pertanian lahan menyesuaikan dengan pemanfaatan untuk 41/Permentan/OT.
 Budidaya tanaman center pertanian lahan basah basah yang telah jenis peruntukan yang pembangunan 140/9/2009 tentang
pertanian lahan  Permukiman petani ditetapkan/diproyeksikan memenuhi ketentuan infrastruktur penunjang Kriteria Teknis Zona
kering, termasuk pemilik lahan yang sebagai Lahan Pertanian Pangan ruang per Zona yang kegiatan pertanian (irigasi) Peruntukan Pertanian
tanaman berdekatan dengan Berkelanjutan; diatur dengan
holtikultura permukiman lainnya  Kegiatan terbangun maupun peraturan detail tata
 tidak terbangun yang memutus ruang
jaringan irigasi (tanpa adanya
pemindahan jaringan irigasi)
b. SUB ZONA PERUNTUKAN PERIKANAN
Perikanan  Perikanan budidaya  Sarana dan prasarana  Kegiatan wisata alam,  Permukiman, fasilitas sosial dan Intensitas KDB, KLB  Prasarana dan sarana  Penanganan limbah
Budidaya berupa kolam, pendukung budidaya penelitian dan pendidikan ekonomi dan industri yang dan KDH minimum berupa sarana perikanan ramah
keramba, dan perikanan (bangunan secara terbatas berdampak negatif terhadap menyesuaikan dengan dan prasarana pendukung lingkungan
tambak pendukung pemijahan dan perikanan jenis peruntukan yang budidaya ikan dan kegiatan
pemeliharaan) memenuhi ketentuan lainnya

25
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
sistem jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat
 Kegiatan penunjang  Permukiman, fasilitas ruang per Zona yang
minapolitan sosial dan ekonomi secara diatur dengan
 Permukiman petani dengan terbatas peraturan detail tata
kepadatan rendah  Industri pengolahan hasil ruang
perikanan serta prasarana
dan sarana yang ramah
lingkungan (dengan
pengolahan limbah)
c. SUB ZONA PERUNTUKAN PERUMAHAN
Perumahan  Perumahan  Ruang Terbuka Hijau  Kegiatan perdagangan dan  Kegiatan yang mempunyai  Intensitas  Prasarana dan sarana  Pengembangan
Kepadatan perkotaan  Sarana dan prasarana jasa skala lokal intensitas besar yang pengembangan Zona minimum berupa jaringan permukiman kompak
Sedang berkepadatan permukiman  Kegiatan industri rumah mengganggu fungsi Zona terbangun dengan jalan lingkungan, jaringan ke arah vertikal
sedang  Fasilitas sosial ekonomi yang tangga permukiman ketentuan KDB 70%, listrik, jaringan air bersih,  Fasilitas permukiman
merupakan bagian dari  Pariwisata budaya  Pertambangan KLB 1,2, dan KDH 30% jaringan pembuangan (mengacu Kepmen
permukiman maupun buatan seperti  Industri skala besar - menengah limbah, RTH, dan jaringan Kimpraswil No.
 Jalur evakuasi bencana kampung wisata yang  Prasarana wilayah yang pelayan minimal 534/KPTS/M/2011
bersinergis dengan Zona mengganggu fungsi Zona permukiman perkotaan tentang Pedoman
permukiman (tidak permukiman seperti pengolah sesuai Penentuan Standar
mengganggu masyarakat) limbah dan sampah skala Pelayanan Minimal
regional Bidang Penataan
Ruang, Perumahan
dan Permukiman dan
Pekerjaan Umum)
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

B. ZONA PENYANGGA
1. ARAHAN KETENTUAN PENGENDALIAN SISTEM JARINGAN

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


Klasifikasi sistem Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan dengan Syarat
a. SISTEM JARINGAN JALAN
Jalan Lokal  Fasilitas layanan  Pengembangan RTH  Kegiatan komersial berupa  Kegiatan komersial berupa  Intensitas KDB, KLB  Prasarana dan sarana  PP No. 34 Tahun 2006
skala provinsi, sepanjang jaringan jalan industri, perdagangan dan industri, perdagangan dan jasa dan KDH minimum berupa rambu tentang Jalan
kabupaten dan yang mempunyai fungsi jasa dengan intensitas dengan intensitas tinggi dan menyesuaikan dengan lalu lintas, marka jalan, alat  Mengacu Peraturan
kecamatan konservasi dan sedang dan menyediakan berorientasi langsung pada jalan jenis peruntukan yang pemberi isyarat lalu lintas, Menteri Pekerjaan
penyediaan oksigen. prasarana tersendiri  perumahan dengan kepadatan memenuhi ketentuan alat penerangan jalan, alat Umum Nomor:
 Transportasi orang dan dengan memenuhi standar tinggi yang langsung ruang pengawasan pengendali dan pengaman 20/PRT/M/2010
barang dengan berbagai keamanan dan yang tidak berorientasi langsung pada jalan jalan pengguna jalan, alat Tentang Pedoman
jenis moda transportasi menimbulkan parkir di  kegiatan lain berupa pariwisata,  Garis sempadan pengawasan dan Pemanfaatan Dan
yang menyesuaikan kelas badan jalan pendidikan, kesehatan, olahraga bangunan untuk ruas pengamanan jalan, fasilitas Penggunaan Bagian-
jalan kolektor primer dari  Perumahan dengan yang langsung berorientasi milik jalan yang untuk sepeda, dan fasilitas Bagian Jalan
masing-masing ruas jalan kepadatan rendah dan langsung pada jalan kurang dari 8 m, GSB pendukung kegiatan lalu
sedang dengan syarat tidak  kegiatan lain yang berpotensi sama dengan 0,5 kali lintas dan angkutan jalan
berorientasi langsung pada membahayakan pengguna jalan lebar ruas milik jalan yang berada di jalan dan di
jalan dengan memenuhi luar badan jalan.

26
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi sistem Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan dengan Syarat
standar keamanan dan yang  Pemanfaataan jalan yang  Penyediaan penempatan
tidak menimbulkan parkir melebihi ketentuan muatan, rambu yang sesuai dengan
di badan jalan dimensi, muatan sumbu terberat, tipe penggunaan lahan dan
 Kegiatan lain berupa dan/atau beban; pengguna jalan;
pariwisata, pendidikan,  Penggunaan ruang pengawasan  Penyediaan penempatan
kesehatan, olahraga jalan yang mengganggu iklan yang sesuai dengan
disediakan secara terbatas keselamatan pengguna jalan dan tipe penggunaan lahan dan
melalui penyediaan sarana keamanan konstruksi jalan; dan pengguna jalan; dan
dan prasarana dengan  Penutupan jalan tanpa
memenuhi standar mendapatkan izin dari instansi
keamanan dan yang tidak yang berwenang.
menimbulkan parkir di  Bangunan dan atau reklame
badan jalan yang menutupi ruas jalan yang
 Pemasangan utilitas memiliki scenic view
prasarana umum;
pelengkap jalan dan
kelengkapan jalan (street
furniture); dan pemasangan
reklame.
Jalan lingkungan Fasilitas layanan skala Pengembangan RTH/jalur  Kegiatan komersial yang  Kegiatan komersial yang  Intensitas KDB, KLB Prasarana dan sarana  PP No. 34 Tahun 2006
kecamatan/ desa hijau di sepanjang jalan yang berupa perdagangan jasa bertentangan dengan dan KDH minimum alat penerangan tentang Jalan
memiliki fungsi konservasi skala local dengan karakteristik sebagai Zona menyesuaikan dengan jalan, dan fasilitas untuk  Mengacu Peraturan
dan penyediaan oksigen intensitas sedang dan spiritual dan budaya jenis peruntukan yang sepeda Menteri Pekerjaan
Pemanfaatan untuk sirkulasi menyediakan prasarana  Permukiman kepadatan tinggi memenuhi ketentuan Umum Nomor:
transportasi orang dan tersendiri dengan  Kegiatan lain yang berpotensi ruang pengawasan 20/PRT/M/2010
barang dengan berbagai memenuhi standar membahayakan pengguna jalan jalan Tentang Pedoman
moda keamanan dan yang tidak  Pemanfaataan jalan yang  Garis sempadan Pemanfaatan Dan
menimbulkan kemacetan di melebihi ketentuan muatan, bangunan untuk ruas Penggunaan Bagian-
sepanjang jalan dimensi, muatan sumbu terberat, milik jalan yang Bagian Jalan
 Permukiman dengan dan/atau beban; kurang dari 8 m, GSB
kepadatan sedang dengan  Penggunaan ruang pengawasan sama dengan 0,5 kali
memenuhi standar jalan yang mengganggu lebar ruas milik jalan
keamanan dan yang tidak keselamatan pengguna jalan dan
menimbulkan kemacetan di keamanan konstruksi jalan; dan
sepanjang jalan  Penutupan jalan tanpa
 Kegiatan pendidikan, mendapatkan izin dari instansi
khususnya pendidikan yang berwenang.
berbasis agama Islam yang
memenuhi standar
keamanan dan tidak
menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan
 Kegiatan pelayanan umum
lainnya seperti pariwisata,
kesehatan, olahraga
disediakan sesuai
klebutuhan masyarakat
dengan memenuhi standar
keamanan dan tidak

27
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi sistem Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan dengan Syarat
menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan
 Pemasangan utilitas
prasarana umum;
pelengkap jalan dan
kelengkapan jalan (street
furniture)
Jalur Pedestrian  Jalur khusus bagi  Pemanfaatan jalur  Pemanfaatan jalur  Kegiatan perdagangan, jasa,  Intensitas KDB, KLB  Adanya fasilitas pejalan Permen PU Nomor 3
pejalan kaki, kaum pedestrian dan pesepeda pedestrian dan pesepeda hunian, dan segala jenis kegiatan dan KDH kaki yang ramah difabel Tahun 2014 tentang
difabel, dan untuk sirkulasi pejalan untuk becak, dokar, andong, budidaya tetap ataupun menyesuaikan dengan  Fasilitas peneduh dan Pedoman perencanaan,
pengguna sepeda kaki, kaum difabel, kursi sepeda dengan kereta temporer jenis peruntukan yang tempat istirahat bagi Penyediaan dan
roda, dan sepeda samping, dan kendaraan  Pemanfaatan jalur pejalan kaki memenuhi ketentuan pejalan kaki pada jarak Pemanfaatan prasarana
 Jalur hijau tidak bermotor lainnya untuk segala jenis kendaraan ruang pengawasan paling jauh setiap 400 dan Sarana Jaringan
dengan jumlah roda lebih bermotor jalan meter Pejalan Kaki di Kawasan
dari 2.  Parkir kendaraan bermotor Perkotaan
b. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN ENERGI/KELISTRIKAN
Sistem Jaringan  Pembangkit energi  Pengembangan jaringan  Pada Zona yang dilewati  Kegiatan budidaya yang dapat  Intensitas Prasarana dan sarana  PP Nomor 14 Tahun
Energi dan listrik dan instalasi energi jaringan listrik mengganggu fungsi dan pemanfaatan ruang minimum berupa 2012 tentang Kegiatan
Kelistrikan  Jaringan kabel kelistrikan diperbolehkan kegiatan pelayanan energi listrik dan BBM berupa penentuan pengaman pada Usaha Penyediaan
listrik yang  Pengembangan jaringan budidaya yang tidak  KDB, KLB dan KDH pembangkit energi listrik Listrik
melayani dan instalasi BBM mengganggu fungsi dan menyesuaikan dengan  SNI 04-0225-2000
kebutuhan Zona  RTH berupa taman dan pelayanan energi listrik jenis peruntukan yang tentang Persyaratan
pertanian tanaman memenuhi ketentuan Umum Instalasi Listrik
pangan. energi dan kelistrikan 2000

c. RENCANA SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI


Sistem Jaringan Jaringan  Pengembangan jaringan  Pengembangan menara  Kegiatan yang dapat  Ketinggian bangunan Prasarana dan sarana  Mengacu pada
Telematika telematika telematika berupa fiber microcell dengan mengganggu fungsi dan terbatas minimum berupa Permen kominfo
optic di bawah tanah memperhatikan keamanan pelayanan jaringan telematika  Bebas interferensi pengaman pada jaringan 01/PER/M/01/2010
sesuai peraturan dan karakteristik Zona. telekomunikasi Tentang
perundangan yang Penyelengaraan
berlaku Jaringan
 Pengembangan jaringan Telekomunikasi
telematika sesuai
peraturan perundangan
yang berlaku

d. RENCANA SISTEM JARINGAN SUMBER DAYA AIR


Jaringan sumber  Jaringan dan  Pengembangan jaringan  Bangunan pengolahan  Bangunan yang tidak  Intensitas  Prasarana dan sarana  Sepanjang ruang
daya air untuk fasilitas layanan irigasi; limbah dan bahan berhubungan secara langsung pemanfaatan ruang minimum berupa sempadan dapat
mendukung irigasi skala kabupaten  Pembangunan jalur pencemar lainnya. dengan fungsi jaringan sumber berupa KDB yang pelindung jaringan berupa dikembangkan RTH
pertanian atau kecamatan inspeksi di sepanjang jalur daya air pendukung pertanian; diijinkan 10%, KLB jalan setapak, kelengkapan produktif;
dalam mendukung irigasi;  Kegiatan baik berupa bangunan 10%, KDH 90%; bangunan yang diijinkan,  Penyediaan rambu
air baku pertanian  Pemasangan fondasi dan maupun bukan yang potensi dan bangunan pelindung dan peringatan
rentangan kabel listrik; mencemari jaringan sumber terhadap kemungkinan keselamatan terkait
daya air pendukung pertanian. banjir; dengan badan air.
 Perda DIY Nomor 11
Tahun 2016 tentang

28
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi sistem Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan dengan Syarat
Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai
Sistem  Jaringan dan  Pengembangan embung  Kegiatan yang mendukung  Kegiatan budidaya terbangun  Intensitas KDB, KLB  Prasarana dan sarana  Penyediaan rambu
pengendalian fasilitas dan sarana pengendali pengendalian banjir yang tidak meresapkan air tanah dan KDH disesuaikan minimum berupa dan peringatan
banjir pengendalian banjir lain sebagai  Bangunan penunjang  Kegiatan yang berpotensi dengan peraturan pelindung terhadap keselamatan terkait
banjir penahan air hujan; kegiatan pariwisata merusak prasarana dan sarana yang berlaku kemungkinan banjir dengan badan air.
 Bangunan penunjang pengendali banjir  Perda DIY Nomor 11
pengendali banjir Tahun 2016 tentang
Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai
e. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Instalasi Pengolah  Tempat  Kegiatan pemrosesan air  Kegiatan pendidikan dan  Kegiatan yang tidak terkait  Intensitas KDB, KLB  Bak pengumpul, bak Perda DIY Nomor 2
Air Limbah (IPAL) Pengolahan air limbah menjadi air baku penelitian yang terkait dengan pemrosesan air limbah dan KDH disesuaikan penangkap pasir, kolam Tahun 2013 tentang
komunal limbah komunal atau sisa lainnya dengan pengolahan air  Kegiatan fungsi budidaya di dengan peraturan fakultatif dan kolam Pengelolaan Air Limbah
pariwisata  Bangunan pendukung limbah sekitar Zona yang berpotensi yang berlaku maturasi Domestik
 Tempat IPAL mengganggu instalasi air limbah
pengolahan air  Kegiatan yang berpotensi
limbah komunal merusak prasarana dan sarana
individu di IPAL
f. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PERSAMPAHAN
Sistem Jaringan  Sistem  Kegiatan pemilihan,  Kegiatan penelitian.  Seluruh kegiatan yang tidak  Intensitas KDB, KLB  Prasarana dan sarana  Ketentuan lain-lain
Persampahan pengelolaan dan pemilahan, dan berhubungan dengan dan KDH disesuaikan minimum berupa unit berupa kerjasama
pengangkutan pengangkutan sampah; pengelolaan sampah dengan peraturan pengumpulan dan antara pelaku
sampah  Pengembangan fasilitas yang berlaku pengangkutan sampah pengolah sampah
Intermediate Transfer dilakukan melalui
Facilities (ITF) kerjasama tersendiri
 RTH produktif maupun sesuai dengan
non produktif; dan perundang-undangan
 Bangunan pendukung yang berlaku.
pengangkutan dan  Mengacu Permen PU
pengolahan sampah. No. 3 Tahun 2013
tentang
Penyelenggaraan
Prasarana dan Sarana
Persampahan dalam
Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis
Sampah Rumah
Tangga)
g. SISTEM JARINGAN DRAINASE
Sistem Jaringan  Jaringan drainase  Pengembangan jaringan  Bangunan pengontrol debit  Penutupan saluran drainase  Saluran dapat Prasarana dan sarana Mengacu Permen PU
Drainase untuk meresapkan drainase; air tanpa izin; mengalirkan air hujan minimum berupa saluran No 12/PRT/M/2014
air hujan dan  Pengembangan kolam  Pembuangan sampah dan limbah ke sungai lintas drainase Penyelenggaraan
mengalirkan air retensi dan lubang pada saluran drainase; kabupaten/kota dan Sistem Drainase
hujan yang tidak penyerapan air hujan;  Semua kegiatan yang lintas provinsi Perkotaan
tertampung dalam  Pengembangan jalur mengganggu fungsi jaringan
resapan ke badan inspeksi untuk drainase
sungai

29
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi sistem Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan dengan Syarat
pemeliharaan sistem
jaringan drainase.
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

2. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – ZONA LINDUNG

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


Klasifikasi
Ketentuan Pemanfaatan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem
Ruang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat Diperbolehkan
a. SUB ZONA PERLINDUNGAN SETEMPAT
Sempadan  Tanaman hijau dan  Bangunan pengendali air, dan  Pariwisata yang tidak  mendirikan bangunan  Besaran intensitas  Prasarana dan sarana  Mengacu Permen
Sungai Ruang Terbuka Hijau sistem peringatan dini (early berpotensi merusak untuk peruntukan KDB yang diijinkan minimum berupa PUPR No. 28 tahun
(RTH) warning system) ekosistem sungai; budidaya (perumahan, ≤10%, KLB ≤ 0,1, dan pelindung sungai, jalan 2015 tentang
 Bangunan  Pertanian berupa tanaman keras,  Bangunan pengolahan perdagangan dan jasa, KDH ≥ 90% setapak, kelengkapan Penetapan Garis
pengendalian banjir perdu, tanaman pelindung sungai limbah dan bahan industri, dsb) bangunan yang diijinkan, Sempadan Sungai dan
 Fondasi sarana dan prasarana pencemar yang tidak  Kegiatan yang berpotensi dan bangunan pengendali Garis Sempadan
publik (seperti: jalan dan jembatan) berpotensi merusak mengurangi dimensi banjir Danau
 Bangunan pengontrol/ pengukur ekosistem sungai tanggul dan/atau
debit air mencemari sungai
 Bangunan pengambilan air baku,
bangunan instalasi pengolahan air
minum, reservoir dan bangunan
pendukung SPAM (sistem
penyediaan air minum) lainnya,
serta jaringan perpipaan SPAM.

Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

3. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – ZONA BUDIDAYA

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


Klasifikasi Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
sistem jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan dengan Syarat
a. SUB ZONA PERUNTUKAN PERTANIAN
Pertanian  Budidaya tanaman  Bangunan prasarana  Kegiatan wisata alam  Pengembangan Zona terbangun  Intensitas KDB, KLB  Prasarana dan sarana Mengacu Permen
pertanian lahan penunjang pertanian berbasis ekowisata tanpa pada lahan basah beririgasi dan KDH minimum berupa Pertanian No.
basah lahan basah seperti irigasi merusak fungsi Zona  Alih fungsi lahan pertanian lahan menyesuaikan dengan pemanfaatan untuk 41/Permentan/OT.
dan seed center pertanian lahan basah basah yang telah jenis peruntukan yang pembangunan 140/9/2009 tentang
 Permukiman petani pemilik ditetapkan/diproyeksikan sebagai memenuhi ketentuan infrastruktur penunjang Kriteria Teknis Zona
lahan yang berdekatan Lahan Pertanian Pangan ruang per Zona yang kegiatan pertanian (irigasi) Peruntukan Pertanian
dengan permukiman Berkelanjutan; diatur dengan
lainnya  Kegiatan terbangun maupun tidak peraturan detail tata
terbangun yang memutus jaringan ruang

30
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
sistem jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan dengan Syarat
irigasi (tanpa adanya pemindahan
jaringan irigasi)
b. SUB ZONA PERUNTUKAN PERIKANAN
Perikanan  Perikanan budidaya  Sarana dan prasarana  Kegiatan wisata alam,  Permukiman, fasilitas sosial dan Intensitas KDB, KLB  Prasarana dan sarana  Penanganan limbah
Budidaya berupa kolam, pendukung budidaya penelitian dan pendidikan ekonomi dan industri yang dan KDH minimum berupa sarana perikanan ramah
keramba, dan perikanan (bangunan secara terbatas berdampak negatif terhadap menyesuaikan dengan dan prasarana pendukung lingkungan
tambak pendukung pemijahan  Permukiman, fasilitas sosial perikanan jenis peruntukan yang budidaya ikan dan kegiatan
 Zona minapolitan dan pemeliharaan) dan ekonomi secara memenuhi ketentuan lainnya
 Kegiatan penunjang terbatas ruang per Zona yang
minapolitan  Industri pengolahan hasil diatur dengan
 Permukiman petani perikanan serta prasarana peraturan detail tata
dengan kepadatan rendah dan sarana yang ramah ruang
lingkungan (dengan
pengolahan limbah)
c. cZONA PERUNTUKAN PERUMAHAN
Perumahan  Perumahan  Ruang Terbuka Hijau  Kegiatan perdagangan dan  Kegiatan yang mempunyai  Intensitas  Prasarana dan sarana  Pengembangan
Kepadatan berkepadatan  Sarana dan prasarana jasa skala lokal intensitas besar yang mengganggu pengembangan Zona minimum berupa jaringan permukiman kompak
Sedang sedang permukiman  Kegiatan industri rumah fungsi Zona permukiman terbangun dengan jalan lingkungan, jaringan ke arah vertikal
 Fasilitas sosial ekonomi tangga  Industri yang berpotensi ketentuan KDB 70%, listrik, jaringan air bersih,  Fasilitas permukiman
yang merupakan bagian  Pariwisata budaya maupun mencemari lingkungan KLB 1,8, dan KDH 30% jaringan pembuangan (mengacu Kepmen
dari permukiman buatan seperti kampung  Prasarana wilayah yang limbah, RTH, dan jaringan Kimpraswil No.
 Jalur evakuasi bencana wisata yang bersinergis mengganggu fungsi Zona pelayanan minimal 534/KPTS/M/2011
dengan Zona permukiman permukiman seperti pengolah tentang Pedoman
(tidak mengganggu limbah dan sampah skala regional Penentuan Standar
masyarakat) Pelayanan Minimal
Bidang Penataan
Ruang, Perumahan
dan Permukiman dan
Pekerjaan Umum)
d. SUB ZONA PERKANTORAN PEMERINTAH
Perkantoran  Sarana pelayanan  Kegiatan rumah  Kegiatan perdagangan dan  Segala kegiatan perdagangan dan  Intensitas  Jaringan listrik  Permen PU Nomor 45
Pemerintah umum lingkungan kepadatan rendah jasa skala kecil yang sudah jasa skala modern KDB,KLB,KDH  Jaringan telekomunikasi Tahun 2007 tentang
pemerintah  Kegiatan pelayanan ada jumlah dan luasanya  Segala kegiatan industri besar nmenyesuaikan  Jaringan drainase Pedoman Teknis
umum tidak dapat bertambah lagi  Segala kegiatan rumah kepadatan dengan jenis Pembangunan
kesehatan,pendidikan  Kegiatan pelayanan umum tinggi peruntukan fungsi Bangunan Gedung
 Perdagangan dan jasa pendidikan,kesehatan dan kawasan Negara
skala kecil peribadatan
 Hutan rakyat dan  Kegiatan Rumah kepadatan
perkebunan rendah yang sudah ada
 Kegiatan RTH seperti tidak dapat bertambah lagi
Makam baik jumlah dan luasannya
e. SUB ZONA PERDAGANGAN DAN JASA
Perdagangan  Aktivitas  Perdagangan dan jasa  Desain bangunan  Jenis kegiatan rumah kepadatan  Intensitas  Jaringan listrik  Peraturan Presiden No.
dan Jasa Skala Perdagangan dan deret skala lokal atau kecil menyesuaikan dengan tinggi KDB,KLB,KDH  Jaringan telekomunikasi 112 Tahun 2007
jasa deret  Kegiatan ruang terbuka desain arsitektur dari  Segala jenis kegiatan industri nmenyesuaikan  Jaringan drainase tentang Penataan dan
non hijau berupa tempat bangunan lain yang ada di besar dengan jenis Pembinaan Pasar
parkir sekitar  Segala jenis kegiatan pelayanan peruntukan fungsi Tradisional, Pusat
 Kegiatan rumah kepadatan umum seperti kawasan perbelanjaan dan Toko
rendah yang sudah ada Modern.

31
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
sistem jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan dengan Syarat
jumlah dan luasannya tidak kesehatan,pendidikan,
dapat bertambah lagi olahraga,Kanto pemerintah
 Kegiatan pendidikan yang
sudah ada jumlah dan
luasannya tidak dpat
bertambah lagi
 Kegiatan perkantoran
pemerintah yang sudah ada
jumlah dan luasannya tidak
dapat bertambah lagi
f. SUB ZONA RUANG TERBUKA NON HIJAU (RTNH)
Ruang Terbuka  Tempat parkir  Pada RTNH publik  Fasilitas wisata berupa  Permukiman yang bersifat  intensitas berupa  Sarana prasarana bagi  Mengacu pada
Non Hijau diperbolehkan untuk gazebo tetap/permanen kegiatan pembangunan masyarakat/pengunjung Permen PU Nomor 12
kegiatan sosial dan wisata  Perdagangan dan jasa  Kegiatan yang mengganggu dengan besaran KDB RTNH seperti jalan setapak, Tahun 2009 tentang
 Pelayanan Parkir sirkulasi kendaraan keluar masuk yang diijinkan ≤80%, lapangan terbuka, kursi Pedoman Penyediaan
 Tempat naik turun tempat parkir KLB ≤ 0,1, dan KDH ≥ taman, toilet umum dan dan Pemanfaatan
pengunjung Zona  Kegiatan yang mengurangi 20 %; tempat parkir Ruang Terbuka Non
 Pengembangan RTH di kapasitas daya tampung tempat  Ruang sirkulasi keluar Hijau di Wilayah
internal maupun di sekitar parkir masuk tempat parker Kota/Kawasan
Zona tempat parkir yang  Akses pejalan kaki Perkotaan
mempunyai fungsi  Fasilitas ramah difabel  Mengikuti Permenhub
konservasi dan No 66 Tahun 1993
penyediaan oksigen. tentang Fasilitas
Parkir untuk Umum
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

32
Tabel 4.5. Indikasi Program Kawasan Inti SRS Masjid Pathok Negoro Dongkelan
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
A PROGRAM PERWUJUDAN SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI
A1 Peningkatan Jaringan Jalan
Jalan lokal Zona Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY
Koridor utama Masjid APBN
Pathok Negoro Dongkelan
(Jalan Senggotan)
Jalan lingkungan Zona Inti APBD Dana Keistimewaan DIY DPUP ESDM DIY
Zona Penyangga
A2 Pengembangan Prasarana Jaringan Jalan
Jalur pedestrian yang ramah difabel Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
Koridor utama Masjid APBN
Pengadaan jalur hijau Pathok Negoro Dongkelan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY
(Jalan Senggotan) APBN
Pembangunan jembatan Zona Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, DPTR DIY
penyeberangan sebagai salah satu pintu Sub zona peruntukan
masuk utama menuju kawasan inti Perlindungan Setempat
(dari sisi timur kawasan)
Sosialisasi terhadap masyarakat dan Zona Inti APBD Dana Keistimewaan DIY DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, DPTR DIY
stakeholder kawasan terkait rencana
perwujudan sistem jaringan
transportasi
B PROGRAM PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN
B1 Perwujudan Jaringan Energi/Listrik
Peningkatan kapasitas jaringan listrik APBD Dana Keistimewaan DIY, PLN, DPUP ESDM DIY
Zona Inti
sesuai kebutuhan Investasi swasta dan/ atau
Zona Penyangga
kerjasama pendanaan
Pengembangan jaringan kabel bawah APBD Dana Keistimewaan DIY, PLN, DPUP ESDM DIY
tanah Zona Inti Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
B2 Perwujudan Jaringan Telekomunikasi
Pengembangan jaringan APBD Dana Keistimewaan DIY, TELKOM, Bappeda DIY, Diskominfo DIY
Zona Inti
telekomunikasi FO APBN, Investasi swasta dan/ atau
Zona Penyangga
kerjasama pendanaan
B3 Perwujudan Jaringan Sumber Daya Air
Konservasi sungai dan DAS Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
Sub zona Peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY, BLH DIY
Perlindungan Setempat kerjasama pendanaan
Pengembangan jaringan air baku untuk Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
kebutuhan air bersih Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY, BLH DIY
kerjasama pendanaan
Pengembangan sistem pengendalian Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
banjir Sub zona Peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY, BLH DIY
Perlindungan Setempat kerjasama pendanaan
B4 Perwujudan Sistem Pengolahan Air Limbah

33
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Pembangunan IPAL komunal untuk Zona Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, BLH DIY
pengunjung Masjid Pathok Negoro Sub zona peruntukan Investasi swasta dan/ atau
(khusus kegiatan pariwisata) RTNH kerjasama pendanaan
Perbaikan sistem dan teknologi sistem Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, BLH DIY
setempat Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
B5 Perwujudan Sistem Persampahan
Sosialisasi kegiatan pemilihan dan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, BLH DIY
Zona Inti
pemilahan sampah Investasi swasta dan/ atau
Zona Penyangga
kerjasama pendanaan
Penyediaan kontainer sampah sebagai Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, BLH DIY
lokasi pembuangan sementara Sub Zona Peruntukan Investasi swasta dan/ atau
Perumahan, sub zona kerjasama pendanaan
peruntukan sarana
pelayanan umum, sub
zona peruntukan RTNH
Pengembangan sistem angkutan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, BLH DIY
Zona Inti
sampah terpadu APBN, Investasi swasta dan/ atau
Zona Penyangga
kerjasama pendanaan
B6 Perwujudan Jaringan Drainase
Pengembangan sistem jaringan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
drainase terpadu Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
Pengembangan kolam retensi dan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
Zona Inti
lubang penyerapan air hujan Investasi swasta dan/ atau
Zona Penyangga
kerjasama pendanaan
Pemeliharaam sistem jaringan drainse APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
C PERWUJUDAN POLA RUANG
C1 Sub Zona Peruntukan Perlindungan Setempat
Pengendalian pemanfaatan ruang APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
sempadan sungai APBN, Investasi swasta dan/ atau BLH DIY, Bappeda DIY
kerjasama pendanaan
Pengembangan bangunan pengaman Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
sungai Sub zona peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau BLH DIY, Bappeda DIY
Perlindungan Setempat kerjasama pendanaan
Penanaman pohon di sekitar area APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, Kementerian
sempadan sungai APBN, Investasi swasta dan/ atau Lingkungan Hidup dan Kehutanan, DPUP
kerjasama pendanaan ESDM DIY, BLH DIY, Bappeda DIY
C2 Konservasi sub zona Cagar Budaya Dan Ilmu Pengetahuan
Rehabilitasi dan revitalisasi bangunan APBD Dana Keistimewaan DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY, DPTR DIY,
Zona Inti
cagar budaya (masjid dan makam) APBN, Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY, Dinas Kebudayaan DIY,
Sub zona Cagar Budaya
tanpa merubah bentuk asli kerjasama pendanaan Dinas Pariwisata DIY
Sosialisasi rehabilitasi dan revitalisasi APBD Dana Keistimewaan DIY BPCB DIY, DP2WB DIY, DPTR DIY,
bangunan masjid dan makam Zona Inti Bappeda DIY, Dinas Kebudayaan DIY,
Dinas Pariwisata DIY

34
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Pengembangan bangunan pendukung Zona Inti APBD Dana Keistimewaan DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY, DPTR DIY, Dinas
fungsi cagar budaya berupa museum Sub Zona Peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau Kebudayaan DIY, Dinas Pariwisata DIY
budaya Perumahan kerjasama pendanaan
Penyusunan rencana pembangunan APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian Pariwisata, BPCB DIY,
museum dan kawasan wisata APBN, Investasi swasta dan/ atau DP2WB DIY, DPTR DIY, Bappeda DIY,
(masterplan dan DED) kerjasama pendanaan Dinas Kebudayaan DIY, Dinas Pariwisata
DIY
Sosialisasi pembangunan museum dan APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian Pariwisata, BPCB DIY,
Zona Inti
pengembangan wisata APBN, Investasi swasta dan/ atau DP2WB DIY, DPTR DIY, Bappeda DIY,
Zona Penyangga
kerjasama pendanaan Dinas Kebudayaan DIY, Dinas Pariwisata
DIY
Pengendalian pemanfaatan ruang APBD Dana Keistimewaan DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY, DPTR DIY,
berupa pembatasan bangunan dengan APBN, Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY, Dinas Kebudayaan DIY,
fungsi yang bertentangan dengan fungsi kerjasama pendanaan Dinas Pariwisata DIY
cagar budaya
Pengembangan jalur hijau dan ruang Zona Inti APBD Dana Keistimewaan DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY, DPTR DIY,
terbuka hijau dengan penanaman  Sub zona Cagar APBN, Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY Dinas Pariwisata DIY, BLH
vegetasi khas Kraton Yogyakarta dan Budaya kerjasama pendanaan DIY, Dinas Kebudayaan DIY
vegetasi khas kawasan (jika ada)  Koridor utama Masjid
Pathok Negoro
Dongkelan
C3 Sub Zona Peruntukan Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Sosialisasi rencana parkir wisata APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, Dinas
Investasi swasta dan/ atau Pariwisata DIY dan Bantul, DPUP-KP
kerjasama pendanaan Bantul, Dishub Bantul
Pembebasan lahan untuk Zona penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, Dinas
pengembangan sub zona peruntukan Sub zona peruntukan Investasi swasta dan/ atau Pariwisata DIY dan Bantul, DPUP-KP
ruang terbuka hijau berupa area parkir RTNH kerjasama pendanaan Bantul, Dishub Bantul
Pembangunan sub zona RTNH sebagai APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, Dinas
area parkir bagi pengunjung Masjid Investasi swasta dan/ atau Pariwisata DIY dan Bantul, DPUP-KP
Pathok Negoro kerjasama pendanaan Bantul, Dishub Bantul
Pembangunan sarana dan prasarana APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, Dinas
Zona Penyangga
pendukung aktivitas parkir seperti Investasi swasta dan/ atau Pariwisata DIY dan Bantul, DPUP-KP
Sub zona peruntukan
toilet, container sampah, gazebo, serta kerjasama pendanaan Bantul, Dishub Bantul
Ruang Terbuka Non Hijau
signage
(RTNH)
Pengembangan ruang hijau berupa APBD Dana Keistimewaan DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY, DPTR DIY,
penanaman vegetasi khas Kraton Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY Dinas Pariwisata DIY, BLH
Yogyakarta dan vegetasi khas kawasan kerjasama pendanaan DIY, Dinas Kebudayaan DIY
(jika ada)
C4 Sub Zona Peruntukan Perumahan
Pengendalian pembangunan Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
perumahan kepadatan sangat tinggi Sub Zona Peruntukan Investasi swasta dan/ atau
Perumahan kerjasama pendanaan
Peningkatan prasarana sarana dan APBD Dana Keistimewaan DIY,
utilitas umum di permukiman Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan

35
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Pengembangan taman sebagai ruang APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
publik Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
Penyediaan dan fasilitasi hunian bagi Zona penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
masyarakat yang terkena program Sub Zona Peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau DPUP-KP Bantul, Dinas Pariwisata DIY
pembebasan lahan untuk Perumahan kerjasama pendanaan dan Bantul
pengembangan museum
C5 Sub Zona Peruntukan Perdagangan dan Jasa
Pengembangan kawasan dan kegiatan Zona Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
perdagangan-jasa skala regional Sub zona peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau Menengah DIY, Dinas Koperasi, Usaha
Perdagangan dan Jasa kerjasama pendanaan Kecil dan Menengah Bantul, DPTR DIY
Koridor jalan arteri (Jalan dan Bantul, Dinas Penanaman Modal dan
Ringroad Selatan/Jalan Pelayanan Perizinan Terpadu
Brawijaya)
Pengembangan kawasan dan kegiatan Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
perdagangan-jasa skala lokal  Sub Zona Peruntukan Investasi swasta dan/ atau Menengah DIY, Dinas Koperasi, Usaha
Perumahan kerjasama pendanaan Kecil dan Menengah Bantul, DPTR DIY
 Sub zona peruntukan dan Bantul, Dinas Penanaman Modal dan
pelayanan umum Pelayanan Perizinan Terpadu
Pembangunan sarana dan prasarana APBD Dana Keistimewaan DIY, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
penunjang kegiatan perdagangan dan APBN, Investasi swasta dan/ atau Menengah DIY, Dinas Koperasi, Usaha
jasa kerjasama pendanaan Kecil dan Menengah Bantul, DPTR DIY
dan Bantul, Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu
Pengendalian pemanfaatan ruang APBD Dana Keistimewaan DIY, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
sebagai kawasan perdagangan dan jasa Investasi swasta dan/ atau Menengah DIY, Dinas Koperasi, Usaha
yang tidak sesuai dengan karakteristik kerjasama pendanaan Kecil dan Menengah Bantul, DPTR DIY
wilayah sekitar (terutama yang dan Bantul, Dinas Penanaman Modal dan
bertentangan dengan kawasan cagar Pelayanan Perizinan Terpadu
budaya/kawasan inti)
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

Tabel 4.6. ARAHAN PERATURAN ZONASI SRS MASJID PATHOK NEGORO DONGKELAN
A. KAWASAN INTI
1. ARAHAN KETENTUAN PENGENDALIAN SISTEM JARINGAN

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
a. SISTEM JARINGAN JALAN
Jalan lokal Fasilitas layanan Pengembangan RTH/jalur  Kegiatan komersial yang berupa  Kegiatan komersial yang  Garis sempadan  Prasarana dan sarana  PP No. 34 Tahun 2006
skala kecamatan hijau di sepanjang jalan yang perdagangan jasa skala lokal dengan bertentangan dengan bangunan untuk jalan minimum alat penerangan tentang Jalan
memiliki fungsi konservasi dan intensitas sedang dan menyediakan karakteristik sebagai kawasan lokal adalah 6 m jalan, fasilitas untuk  Peraturan Menteri
penyediaan oksigen prasarana tersendiri dengan spiritual dan budaya sepeda, dan fasilitas ramah Pekerjaan Umum
memenuhi standar keamanan dan difabel

36
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
Pemanfaatan untuk sirkulasi yang tidak menimbulkan kemacetan  Kegiatan pembangunan  Penyediaan penempatan Nomor:
transportasi orang dan barang di sepanjang jalan peruntukan permukiman rambu yang sesuai dengan 20/PRT/M/2010
dengan berbagai moda  Kegiatan pembangunan peruntukan dengan kepadatan tinggi tipe penggunaan lahan dan Tentang Pedoman
permukiman dengan kepadatan  Kegiatan lain yang berpotensi pengguna jalan; Pemanfaatan Dan
sedang dengan memenuhi standar membahayakan pengguna jalan  Penyediaan penempatan Penggunaan Bagian-
keamanan dan yang tidak  Pemanfaataan jalan yang iklan yang sesuai dengan Bagian Jalan
menimbulkan kemacetan di melebihi ketentuan muatan, tipe penggunaan lahan dan
sepanjang jalan dimensi, muatan sumbu pengguna jalan
 Kegiatan pendidikan, khususnya terberat, dan/atau beban;
pendidikan berbasis agama Islam  Penggunaan ruang pengawasan
yang memenuhi standar keamanan jalan yang mengganggu
dan tidak menimbulkan kemacetan keselamatan pengguna jalan
di sepanjang jalan dan keamanan konstruksi
 Kegiatan pelayanan umum lainnya jalan; dan
seperti pariwisata, kesehatan,  Penutupan jalan tanpa
olahraga disediakan sesuai mendapatkan izin dari instansi
klebutuhan masyarakat dengan yang berwenang.
memenuhi standar keamanan dan  Kegiatan pembangunan
tidak menimbulkan kemacetan di bangunan dan atau reklame
sepanjang jalan yang menutupi ruas jalan yang
 Pemasangan utilitas prasarana memiliki scenic view
umum; pelengkap jalan dan
kelengkapan jalan (street furniture)
Jalan Fasilitas layanan Pengembangan RTH/jalur  Kegiatan komersial yang berupa  Kegiatan komersial yang  Garis sempadan Prasarana dan sarana
lingkungan skala kecamatan/ hijau di sepanjang jalan yang perdagangan jasa skala lokal dengan bertentangan dengan bangunan untuk jalan minimum alat penerangan
desa memiliki fungsi konservasi dan intensitas sedang dan menyediakan karakteristik sebagai kawasan lingkunga adalah 2,5 jalan, fasilitas untuk sepeda,
penyediaan oksigen prasarana tersendiri dengan spiritual dan budaya m dan fasilitas ramah difabel
Pemanfaatan untuk sirkulasi memenuhi standar keamanan dan  Kegiatan pembangunan
transportasi orang dan barang yang tidak menimbulkan kemacetan peruntukan permukiman
dengan berbagai moda di sepanjang jalan dengan kepadatan tinggi
 Kegiatan pembangunan peruntukan  Kegiatan lain yang berpotensi
permukiman dengan kepadatan membahayakan pengguna jalan
sedang dengan memenuhi standar  Pemanfaataan jalan yang
keamanan dan yang tidak melebihi ketentuan muatan,
menimbulkan kemacetan di dimensi, muatan sumbu
sepanjang jalan terberat, dan/atau beban;
 Kegiatan pendidikan, khususnya  Penggunaan ruang pengawasan
pendidikan berbasis agama Islam jalan yang mengganggu
yang memenuhi standar keamanan keselamatan pengguna jalan
dan tidak menimbulkan kemacetan dan keamanan konstruksi
di sepanjang jalan jalan; dan
 Kegiatan pelayanan umum lainnya  Penutupan jalan tanpa
seperti pariwisata, kesehatan, mendapatkan izin dari instansi
olahraga disediakan sesuai yang berwenang.
klebutuhan masyarakat dengan
memenuhi standar keamanan dan
tidak menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan

37
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
 Pemasangan utilitas prasarana
umum; pelengkap jalan dan
kelengkapan jalan (street furniture)
Jalur Jalur khusus bagi  Pemanfaatan untuk Pemanfaatan untuk becak, andong,  Pemanfaatan jalur pejalan kaki -  Adanya fasilitas pejalan Permen PU Nomor 3
pedestrian pejalan kaki, kaum sirkulasi pejalan kaki, kaum sepeda dengan kereta samping dan untuk segala jenis kendaraan kaki yang ramah difabel Tahun 2014 tentang
difabel difabel, dan sepeda kendaraan tidak bermotor lainnya bermotor  Fasilitas peneduh dan Pedoman perencanaan,
 Pengadaan jalur hijau  Parkir kendaraan bermotor tempat istirahat bagi Penyediaan dan
 Kegiatan perdagangan, jasa, pejalan kaki pada jarak Pemanfaatan prasarana
hunian, dan segala jenis paling jauh setiap 400 dan Sarana Jaringan
kegiatan budidaya tetap meter Pejalan Kaki di Kawasan
ataupun temporer Perkotaan
b. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN ENERGI/KELISTRIKAN
Sistem  Pembangkit  Pengembangan jaringan dan Pada kawasan yang dilewati jaringan  Kegiatan budidaya yang dapat Intensitas pemanfaatan Prasarana dan sarana  PP Nomor 14 Tahun
Jaringan energi listrik instalasi energi kelistrikan listrik diperbolehkan kegiatan budidaya mengganggu fungsi dan ruang berupa penentuan minimum berupa pengaman 2012 tentang
Energi dan  Jaringan kabel  RTH berupa taman yang tidak mengganggu fungsi dan pelayanan energi listrik KDB, KLB dan KDH pada pembangkit energi listrik Kegiatan Usaha
Kelistrikan listrik yang pelayanan energi listrik  Fasilitas pelayanan umum, menyesuaikan dengan Penyediaan Listrik
melayani komersial, dan perumahan jenis peruntukan yang  SNI 04-0225-2000
kebutuhan memenuhi ketentuan tentang Persyaratan
kawasan energi dan kelistrikan Umum Instalasi
Listrik 2000
c. RENCANA SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI
Sistem Jaringan telematika  Pengembangan jaringan Pengembangan menara microcell Kegiatan yang dapat mengganggu  Ketinggian bangunan Mengacu pada Permen
Jaringan telematika berupa fiber dengan memperhatikan keamanan dan fungsi dan pelayanan jaringan terbatas Kominfo
Telematika optic di bawah tanah sesuai karakteristik kawasan. telematika  Bebas interferensi 01/PER/M/01/2010
peraturan perundangan Tentang Penyelengaraan
yang berlaku Jaringan Telekomunikasi
 Pengembangan jaringan
telematika sesuai peraturan
perundangan yang berlaku
d. RENCANA SISTEM JARINGAN SUMBER DAYA AIR
Jaringan air Jaringan dan  Kegiatan pengambilan air  Kegiatan pembangunan bangunan  Pembangunan yang tidak Intensitas bangunan Prasarana dan sarana  Peraturan Menteri
baku untuk fasilitas layanan baku, bangunan instalasi penunjang pariwisata; berhubungan secara langsung berupa KDB yang pelindung terhadap Pekerjaan Umum Dan
kebutuhan untuk penyediaan pengolahan air bersih,  Kegiatan pembangunan bangunan dengan fungsi mata air dan diijinkan 10%, KLB 10%, kemungkinan banjir dan Perumahan Rakyat
air bersih air bersih reservoir dan bangunan pengontrol debit dan kualitas air. sumber air lainnya; dan KDH 90% sesuai pencemaran sumber air Republik Indonesia
pendukung SPAM (sistem  Kegiatan baik berupa bangunan ketentuan bangunan yang Nomor
penyediaan air minum) maupun bukan yang potensi dimaksud; 01/Prt/M/2016
lainnya, serta jaringan mencemari mata air dan Tentang Tata Cara
perpipaan untuk sumber air lainnya. Perizinan
pemenuhan air bersih. Pengusahaan Sumber
 Pertanian berupa tanaman Daya Air Dan
keras, perdu, tanaman Penggunaan Sumber
pelindung mata air; Daya Air
 Peraturan Daerah
Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta
Nomor 5 Tahun 2012
tentang Pengelolaan
Air Tanah

38
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
Sistem Jaringan dan  Pengembangan embung dan  Kegiatan yang mendukung  Kegiatan budidaya terbangun Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana  Peraturan Menteri
pengendalian fasilitas sarana pengendali banjir pengendalian banjir yang tidak meresapkan air KDH disesuaikan dengan minimum berupa pelindung PUPR No 28 Tahun
banjir pengendalian lain sebagai penahan air  Kegiatan pembangunan bangunan tanah peraturan yang berlaku terhadap kemungkinan banjir 2015 - Penetapan
banjir hujan; penunjang kegiatan pariwisata  Kegiatan yang berpotensi Garis Sempadan
 Pembangunan bangunan merusak prasarana dan sarana Sungai Dan Garis
penunjang pengendali pengendali banjir Sempadan Danau
banjir  Penyediaan rambu
Perda DIY Nomor 11
Tahun 2016 tentang
Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai dan
peringatan
keselamatan terkait
dengan badan air.
e. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Sistem Sistem Pengelolaan Kegiatan budidaya di atas  Kegiatan yang berpotensi Intensitas KDB, KLB dan Bak pengumpul, bak Perda DIY Nomor 2
Jaringan Air Limbah secara jaringan limbah yang tidak merusak jaringan sistem air KDH disesuaikan dengan penangkap pasir, kolam Tahun 2013 tentang
Pengelolaan individu mengganggu fungsi dan limbah peraturan yang berlaku fakultatif dan kolam maturasi Pengelolaan Air Limbah
Air Limbah layanan jaringan  Kegiatan pembuangan sampah Domestik
ke dalam jaringan air limbah
 Kegiatan mengalirkan air ke
dalam jaringan air limbah
f. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PERSAMPAHAN
Sistem Sistem pengelolaan  Kegiatan pemilihan, Seluruh kegiatan yang tidak Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana  Ketentuan lain-lain
Jaringan dan pengangkutan pemilahan, dan berhubungan dengan pengelolaan KDH disesuaikan dengan minimum berupa unit berupa kerjasama
Persampahan sampah pengangkutan sampah; sampah peraturan yang berlaku pengumpulan dan antara pelaku
 RTH produktif maupun non pengangkutan sampah pengolah sampah
produktif; dan dilakukan melalui
 Bangunan pendukung kerjasama tersendiri
pengangkutan dan sesuai dengan
pengolahan sampah. perundang-undangan
Sistem  Kegiatan pemilihan, Seluruh kegiatan yang tidak Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana yang berlaku.
pengumpulan pemilahan, dan berhubungan dengan pengelolaan KDH disesuaikan dengan minimum berupa unit  Mengacu Permen PU
sampah sementara pengangkutan sampah; sampah peraturan yang berlaku container yang tidak permanen No. 3 Tahun 2013
 RTH produktif maupun non tentang
produktif; dan Penyelenggaraan
 Bangunan pendukung Prasarana dan Sarana
pengangkutan dan Persampahan dalam
pengolahan sampah. Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis
Sampah Rumah
Tangga)
g. SISTEM JARINGAN DRAINASE
Sistem Jaringan drainase  Pengembangan jaringan Bangunan pengontrol debit air  Penutupan saluran drainase Saluran dapat Mengacu Permen PU No
Jaringan untuk meresapkan drainase; tanpa izin; mengalirkan air hujan ke 12/PRT/M/2014
Drainase air hujan dan  Pengembangan kolam  Pembuangan sampah dan sungai lintas Penyelenggaraan Sistem
mengalirkan air retensi dan lubang limbah pada saluran drainase; kabupaten/kota dan lintas Drainase Perkotaan
hujan yang tidak penyerapan air hujan; provinsi

39
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
tertampung dalam  Pengembangan jalur  Semua kegiatan yang
resapan ke badan inspeksi untuk mengganggu fungsi jaringan
sungai pemeliharaan sistem drainase
jaringan drainase.
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

2. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – KAWASAN LINDUNG

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


Klasifikasi
Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem
Pemanfaatan Ruang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat Diperbolehkan
a. SUB ZONA PERUNTUKAN PERLINDUNGAN SETEMPAT
Sempadan  Tanaman hijau dan  Kegiatan pengembangan sistem  Pariwisata yang tidak  Mendirikan bangunan Building Coverage tidak Prasarana dan sarana Mengacu Permen PUPR
sungai Ruang Terbuka Hijau peringatan dini (early warning berpotensi merusak hunian, perdagangan dan lebih dari 10% luas total minimum berupa pelindung No. 28 tahun 2015
(RTH) system) ekosistem sungai; jasa, sertaa prasarana area sungai, jalan setapak, tentang Penetapan Garis
 Bangunan  Penghijauan berupa tanaman keras,  Kegiatan pengolahan sarana umum dengan kelengkapan bangunan yang Sempadan Sungai dan
pengendalian banjir perdu, tanaman pelindung sungai limbah dan bahan bentuk bangunan massif diijinkan, dan bangunan Garis Sempadan Danau
 Kegiatan pengontrol/ pengukuran pencemar yang tidak  Kegiatan yang berpotensi pengendali banjir
debit air berpotensi merusak mengurangi dimensi
ekosistem sungai tanggul dan/atau
 Kegiatan pengambilan air mencemari sungai seperti
baku, bangunan instalasi
pengolahan air minum,
reservoir dan bangunan
pendukung SPAM (sistem
penyediaan air minum)
lainnya, serta jaringan
perpipaan SPAM.
 Pembangunan pondasi
sarana dan prasarana
publik (seperti: jalan dan
jembatan)
b. KAWASAN SUAKA ALAM, PELESTARIAN ALAM, DAN CAGAR BUDAYA
Kawasan Kawasan yang memiliki  Wisata budaya dan sejarah,  Kegiatan perdagangan dan  Kegiatan yang berpotensi  Pada bangunan cagar Prasarana dan sarana Peraturan Daerah
Cagar Budaya dua Situs Cagar Budaya penelitian dan pengembangan ilmu jasa berupa mengurangi luas kawasan budaya mengikuti minimum berupa penyediaan Provinsi Daerah Istimewa
dan Ilmu atau lebih pengetahuan restoran/rumah makan cagar budaya dan ilmu intensitas bangunan sarana dan prasarana yang Yogyakarta Nomor 6
Pengetahuan  Bangunan pendukung fungsi  Sarana pelayanan umum pengetahuan eksisting menunjang kelestarian cagar Tahun 2012 Tentang
kawasan cagar budaya dan ilmu berupa pendidikan, gedung  Kegiatan budidaya yang  Pada bangunan non budaya dan ilmu pengetahuan Pelestarian Warisan
pengetahuan pertemuan, lapangan dapat mengganggu fungsi Cagar Budaya KDB 40 - Budaya Dan Cagar
parkir lindung kawasan cagar 50%, KLB 0-1,5 dan Budaya
budaya dan ilmu KDH 50%
pengetahuan seperti
pembangunan hunian,
pertanian, perkantoran
 Kegiatan wisata yang
bertentangan dengan

40
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi
Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem
Pemanfaatan Ruang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat Diperbolehkan
fungsi cagar budaya dan
ilmu pengetahuan
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

3. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – KAWASAN BUDIDAYA

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


Klasifikasi
Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum Ketentuan Khusus
No sistem
Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang
jaringan
Diperbolehkan Syarat Diperbolehkan
a. SUB ZONA PERUNTUKAN PERUMAHAN
Peruntukan  Peruntukan  Pertanian dengan  Kegiatan beternak (beternak ayam,  Kegiatan yang Intensitas Prasarana dan sarana minimum berupa  Pengembangan
Rumah permukiman jenis kegiatan ikan) mempunyai intensitas pengembangan jaringan jalan lingkungan, jaringan listrik, permukiman kompak
Kepadatan  Hunian masyarakat seperti berkebun  Kegiatan industri skala rumah besar yang mengganggu kawasan terbangun jaringan air bersih, jaringan pembuangan ke arah vertikal
Tinggi  Sarana dan tangga; fungsi kawasan dengan ketentuan : limbah, RTH, dan jaringan pelayan minimal  Fasilitas permukiman
prasarana  Pariwisata budaya maupun buatan permukiman  KDB maksimal (mengacu Kepmen
permukiman seperti desa wisata yang bersinergis  Pertambangan 70% Kimpraswil No.
 Fasilitas sosial dengan kawasan permukiman (tidak  Industri skala besar –  KLB maksimum 534/KPTS/M/2011
ekonomi yang mengganggu masyarakat) menengah 30% dari luas tentang Pedoman
merupakan bagian lahan/persil Penentuan Standar
dari permukiman  KDH minimal 30% Pelayanan Minimal
 Jalur evakuasi dari keseluruhan Bidang Penataan
bencana luas perumahan Ruang, Perumahan
dan Permukiman dan
Pekerjaan Umum)
b. SUB ZONA PERUNTUKAN PERDAGANGAN DAN JASA
Kawasan Peruntukan ruang Kegiatan pertokoan, Kegiatan perdagangan dan jasa yang Kegiatan perdagangan dan Intensitas Penyediaan prasarana dan sarana berupa:  Peraturan Presiden
Peruntukan yang merupakan jasa, kreasi dan menimbulkan gangguan secara kronis jasa yang bertentangan pemanfaatan  Jaringan jalan minimal lokal primer No. 112 Tahun 2007
Perdagangan bagian dari kawasan pelayanan masyarakat maupun kaut seperti menimbulkan efek dengan nilai filosofi perdagangan dan jasa  Jaringan listrik tentang Penataan dan
dan Jasa budi daya difungsikan dengan skala regional kebisingan berebihan, dan dapat kawasan secara adalah memiliki KDB  Jaringan air bersih Pembinaan Pasar
untuk pengembangan dan kota menimbulkan sakit atau bahkan keseluruhan (SRS Masjid 80%, KLB 3,2 dan  Jaringan persampahan Tradisional, Pusat
kegiatan usaha yang kematian (limbah kegiatan kesehatan Pathok Negoro) KDH minimal 20%  IPAL perbelanjaan dan Toko
bersifat komersial, seperti rumah sakit)  Jaringan drainase Modern
tempat bekerja,  Jaringan telekomunikasi  Peraturan Menteri
tempat  Parkir Pekerjaan Umum
berusaha, serta tempat Nomor:
hiburan dan rekreasi, 41/PRT/M/2007
serta fasilitas Tentang Pedoman
umum/sosial Kriteria Teknis
pendukungnya. Kawasan Budi Daya
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

41
B. KAWASAN PENYANGGA

1. ARAHAN KETENTUAN PENGENDALIAN SISTEM JARINGAN


Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Ketentuan
Klasifikasi Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No Pemanfaatan
sistem jaringan Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Ruang
Diperbolehkan dengan Syarat
a. SISTEM JARINGAN JALAN
Jalan Arteri Fasilitas layanan  Pengembangan RTH  Kegiatan pembangunan  Kegiatan komersial berupa  Untuk jalan arteri  Prasarana dan sarana
Primer skala nasional dan sepanjang jaringan jalan peruntukan permukiman industri, perdagangan dan jasa memiliki garis minimum berupa rambu
provinsi yang mempunyai fungsi dengan kepadatan sedang dengan intensitas tinggi dan sempadan bangunan lalu lintas, marka jalan, alat
konservasi dan penyediaan sampai rendah dengan syarat berorientasi langsung pada jalan sebesar 9 m pemberi isyarat lalu lintas,
oksigen tidak berorientasi langsung arteri primer;  Bangunan tidak boleh alat penerangan jalan, alat
 Transportasi orang dan pada jalan arteri primer yang  Kegiatan pembangunan memiliki akses pengendali dan pengaman
barang dengan berbagai tidak menimbulkan parkir di peruntukan permukiman dengan langsung pengguna jalan, alat
jenis moda transportasi badan jalan arteri ; kepadatan tinggi yang pengawasan dan
yang menyesuaikan kelas  Kegiatan lain berupa berorientasi langsung pada jalan pengamanan jalan, dan
jalan arteri primer dari pariwisata, pendidikan, arteri primer; fasilitas pendukung
masing-masing ruas jalan kesehatan, olahraga  Kegiatan lain berupa pariwisata, kegiatan lalu lintas dan  PP No. 34 Tahun 2006
disediakan secara terbatas pendidikan, kesehatan, olahraga angkutan jalan yang berada tentang Jalan
melalui penyediaan sarana yang berorientasi langsung pada di jalan dan di luar badan  Mengacu Peraturan
dan prasarana dengan jalan arteri primer; jalan. Menteri Pekerjaan
memenuhi standar keamanan  Kegiatan lain yang berpotensi  Penyediaan tempat Umum Nomor:
dan yang tidak menimbulkan membahayakan pengguna jalan pemberhentian angkutan 20/PRT/M/2010
parkir di badan jalan arteri; arteri primer; dan yang sesuai dengan tipe Tentang Pedoman
 Pemasangan utilitas prasarana  Pemanfaataan jalan yang melebihi penggunaan lahan dan Pemanfaatan Dan
umum; kelengkapan jalan ketentuan muatan, dimensi, pengguna jalan. Penggunaan Bagian-
(street furniture); dan muatan sumbu terberat, dan/atau  Tempat istirahat mimimum Bagian Jalan
pemasangan reklame beban; setiap 25 km.
sepanjang tidak mengganggu  Penggunaan ruang pengawasan
fungsi jalan dan keamanan jalan yang mengganggu
pengguna jalan. keselamatan pengguna jalan dan
keamanan konstruksi jalan; dan
 Penutupan jalan tanpa
mendapatkan izin dari instansi
yang berwenang.
 Bangunan dan atau reklame yang
menutupi ruas jalan yang memiliki
scenic view.
2 Jalan lokal Fasilitas layanan Pengembangan RTH/jalur hijau  Kegiatan komersial yang  Kegiatan komersial yang Untuk jalan lokal memiliki  Prasarana dan sarana
skala kecamatan di sepanjang jalan yang berupa perdagangan jasa skala bertentangan dengan garis sempadan bangunan minimum alat penerangan  PP No. 34 Tahun 2006
memiliki fungsi konservasi dan lokal dengan intensitas sedang karakteristik sebagai kawasan sebesar 6 m jalan, dan fasilitas untuk tentang Jalan
penyediaan oksigen dan menyediakan prasarana spiritual dan budaya sepeda  Mengacu Peraturan
Pemanfaatan untuk sirkulasi tersendiri dengan memenuhi  Permukiman kepadatan tinggi  Penyediaan penempatan Menteri Pekerjaan
transportasi orang dan barang standar keamanan dan yang  Kegiatan lain yang berpotensi rambu yang sesuai dengan Umum Nomor:
dengan berbagai moda tidak menimbulkan kemacetan membahayakan pengguna jalan tipe penggunaan lahan dan 20/PRT/M/2010
di sepanjang jalan  Pemanfaataan jalan yang melebihi pengguna jalan; Tentang Pedoman
 Permukiman dengan ketentuan muatan, dimensi,  Penyediaan penempatan Pemanfaatan Dan
kepadatan sedang dengan muatan sumbu terberat, dan/atau iklan yang sesuai dengan Penggunaan Bagian-
memenuhi standar keamanan beban; tipe penggunaan lahan dan Bagian Jalan
dan yang tidak menimbulkan  Penggunaan ruang pengawasan pengguna jalan
kemacetan di sepanjang jalan jalan yang mengganggu

42
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Ketentuan
Klasifikasi Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No Pemanfaatan
sistem jaringan Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Ruang
Diperbolehkan dengan Syarat
 Kegiatan pendidikan, keselamatan pengguna jalan dan
khususnya pendidikan keamanan konstruksi jalan; dan
berbasis agama Islam yang  Penutupan jalan tanpa
memenuhi standar keamanan mendapatkan izin dari instansi
dan tidak menimbulkan yang berwenang.
kemacetan di sepanjang jalan  Bangunan dan atau reklame yang
 Kegiatan pelayanan umum menutupi ruas jalan yang memiliki
lainnya seperti pariwisata, scenic view
kesehatan, olahraga
disediakan sesuai klebutuhan
masyarakat dengan memenuhi
standar keamanan dan tidak
menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan
 Pemasangan utilitas prasarana
umum; pelengkap jalan dan
kelengkapan jalan (street
furniture)
3 Jalan Fasilitas layanan Pengembangan RTH/jalur hijau  Kegiatan komersial yang  Kegiatan komersial yang Untuk jalan lingkungan Prasarana dan sarana
lingkungan skala kecamatan/ di sepanjang jalan yang berupa perdagangan jasa skala bertentangan dengan memiliki garis sempadan minimum alat penerangan
desa memiliki fungsi konservasi dan lokal dengan intensitas sedang karakteristik sebagai kawasan bangunan sebesar 2,5 m jalan, dan fasilitas untuk
penyediaan oksigen dan menyediakan prasarana spiritual dan budaya sepeda
Pemanfaatan untuk sirkulasi tersendiri dengan memenuhi  Permukiman kepadatan tinggi
transportasi orang dan barang standar keamanan dan yang  Kegiatan lain yang berpotensi
dengan berbagai moda tidak menimbulkan kemacetan membahayakan pengguna jalan
di sepanjang jalan  Pemanfaataan jalan yang melebihi
 Permukiman dengan ketentuan muatan, dimensi,
kepadatan sedang dengan muatan sumbu terberat, dan/atau
memenuhi standar keamanan beban;
dan yang tidak menimbulkan  Penggunaan ruang pengawasan
kemacetan di sepanjang jalan jalan yang mengganggu
 Kegiatan pendidikan, keselamatan pengguna jalan dan
khususnya pendidikan keamanan konstruksi jalan; dan
berbasis agama Islam yang  Penutupan jalan tanpa
memenuhi standar keamanan mendapatkan izin dari instansi
dan tidak menimbulkan yang berwenang.
kemacetan di sepanjang jalan
 Kegiatan pelayanan umum
lainnya seperti pariwisata,
kesehatan, olahraga
disediakan sesuai klebutuhan
masyarakat dengan memenuhi
standar keamanan dan tidak
menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan
 Pemasangan utilitas prasarana
umum; pelengkap jalan dan
kelengkapan jalan (street
furniture)

43
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Ketentuan
Klasifikasi Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No Pemanfaatan
sistem jaringan Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Ruang
Diperbolehkan dengan Syarat
b. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN ENERGI/KELISTRIKAN
Sistem  Pembangkit  Pengembangan jaringan dan Pada kawasan yang dilewati  Kegiatan budidaya yang dapat Intensitas pemanfaatan Prasarana dan sarana  PP Nomor 14 Tahun
Jaringan energi listrik instalasi energi kelistrikan jaringan listrik diperbolehkan mengganggu fungsi dan pelayanan ruang berupa penentuan minimum berupa pengaman 2012 tentang Kegiatan
Energi dan  Jaringan kabel  RTH berupa taman kegiatan budidaya yang tidak energi listrik KDB, KLB dan KDH pada pembangkit energi listrik Usaha Penyediaan
Kelistrikan listrik yang mengganggu fungsi dan pelayanan  Fasilitas pelayanan umum, menyesuaikan dengan Listrik
melayani energi listrik komersial, dan perumahan jenis peruntukan yang  SNI 04-0225-2000
kebutuhan memenuhi ketentuan tentang Persyaratan
kawasan energi dan kelistrikan Umum Instalasi Listrik
2000
c. RENCANA SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI
Sistem Jaringan telematika  Pengembangan jaringan Pengembangan menara microcell Kegiatan yang dapat mengganggu  Ketinggian bangunan Mengacu pada Permen
Jaringan telematika berupa fiber dengan memperhatikan fungsi dan pelayanan jaringan terbatas Kominfo
Telematika optic di bawah tanah sesuai keamanan dan karakteristik telematika  Bebas interferensi 01/PER/M/01/2010
peraturan perundangan kawasan. Tentang Penyelengaraan
yang berlaku Jaringan Telekomunikasi
 Pengembangan jaringan
telematika sesuai peraturan
perundangan yang berlaku
d. RENCANA SISTEM JARINGAN SUMBER DAYA AIR
Jaringan air Jaringan dan fasilitas  Kegiatan pengambilan air  Kegiatan pembangunan  Pembangunan yang tidak Intensitas bangunan Prasarana dan sarana  Peraturan Menteri
baku untuk layanan untuk baku, bangunan instalasi bangunan penunjang berhubungan secara langsung berupa KDB yang pelindung terhadap Pekerjaan Umum Dan
kebutuhan air penyediaan air pengolahan air bersih, pariwisata; dengan fungsi mata air dan diijinkan 10%, KLB 10%, kemungkinan banjir dan Perumahan Rakyat
bersih bersih reservoir dan bangunan  Kegiatan pembangunan sumber air lainnya; dan KDH 90% sesuai pencemaran sumber air Republik Indonesia
pendukung SPAM (sistem bangunan pengontrol debit  Kegiatan baik berupa bangunan ketentuan bangunan yang Nomor
penyediaan air minum) dan kualitas air. maupun bukan yang potensi dimaksud; 01/Prt/M/2016
lainnya, serta jaringan mencemari mata air dan sumber Tentang Tata Cara
perpipaan untuk air lainnya. Perizinan
pemenuhan air bersih. Pengusahaan Sumber
 Pertanian berupa tanaman Daya Air Dan
keras, perdu, tanaman Penggunaan Sumber
pelindung mata air; Daya Air
 Peraturan Daerah
Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta
Nomor 5 Tahun 2012
tentang Pengelolaan
Air Tanah
Sistem Jaringan dan fasilitas  Pengembangan embung dan  Kegiatan yang mendukung  Kegiatan budidaya terbangun yang Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana  Peraturan Menteri
pengendalian pengendalian banjir sarana pengendali banjir pengendalian banjir tidak meresapkan air tanah KDH disesuaikan dengan minimum berupa pelindung PUPR No 28 Tahun
banjir lain sebagai penahan air  Kegiatan pembangunan  Kegiatan yang berpotensi merusak peraturan yang berlaku terhadap kemungkinan banjir 2015 - Penetapan
hujan; bangunan penunjang kegiatan prasarana dan sarana pengendali Garis Sempadan
 Pembangunan bangunan pariwisata banjir Sungai Dan Garis
penunjang pengendali Sempadan Danau
banjir  Penyediaan rambu
Perda DIY Nomor 11
Tahun 2016 tentang
Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai dan
peringatan

44
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Ketentuan
Klasifikasi Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No Pemanfaatan
sistem jaringan Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Ruang
Diperbolehkan dengan Syarat
keselamatan terkait
dengan badan air.
e. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Sistem Sistem Pengelolaan Kegiatan budidaya di atas  Kegiatan yang berpotensi merusak Intensitas KDB, KLB danBak pengumpul, bak Peraturan Daerah Daerah
Jaringan Air Limbah secara jaringan limbah yang tidak jaringan sistem air limbah KDH disesuaikan dengan penangkap pasir, kolam Istimewa Yogyakarta
Pengelolaan individu mengganggu fungsi dan  Kegiatan pembuangan sampah ke peraturan yang berlaku fakultatif dan kolam maturasi Nomor 2 Tahun 2013
Air Limbah layanan jaringan dalam jaringan air limbah Tentang Pengelolaan Air
Sistem Pengelolaan Kegiatan budidaya di atas  Kegiatan yang berpotensi merusak Intensitas pemanfaatan Bak pengumpul, bak Limbah Domestik
Air Limbah secara jaringan limbah yang tidak jaringan sistem air limbah ruang pada sistem penangkap pasir, kolam
komunal mengganggu fungsi dan  Kegiatan pembuangan sampah ke pengelolaan air fakultatif dan kolam maturasi
layanan jaringan dalam jaringan air limbah limbahnkomunal adalah
berupa toilet umum
dengan KDB 80 %,
f. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PERSAMPAHAN
Sistem Sistem pengelolaan  Kegiatan pemilihan, Seluruh kegiatan yang tidak Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana  Ketentuan lain-lain
Jaringan dan pengangkutan pemilahan, dan berhubungan dengan pengelolaan KDH disesuaikan dengan minimum berupa unit berupa kerjasama
Persampahan sampah pengangkutan sampah; sampah peraturan yang berlaku pengumpulan dan antara pelaku
 RTH produktif maupun non pengangkutan sampah pengolah sampah
produktif; dan dilakukan melalui
 Bangunan pendukung kerjasama tersendiri
pengangkutan dan sesuai dengan
pengolahan sampah. perundang-undangan
Sistem pengumpulan  Kegiatan pemilihan, Seluruh kegiatan yang tidak Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana yang berlaku.
sampah sementara pemilahan, dan berhubungan dengan pengelolaan KDH disesuaikan dengan minimum berupa unit  Mengacu Permen PU
pengangkutan sampah; sampah peraturan yang berlaku container yang tidak permanen No. 3 Tahun 2013
 RTH produktif maupun non tentang
produktif; dan Penyelenggaraan
 Bangunan pendukung Prasarana dan Sarana
pengangkutan dan Persampahan dalam
pengolahan sampah. Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis
Sampah Rumah
Tangga)
g. SISTEM JARINGAN DRAINASE
Sistem Jaringan drainase  Pengembangan jaringan Bangunan pengontrol debit air  Penutupan saluran drainase tanpa Saluran dapat Mengacu Permen PU No
Jaringan untuk meresapkan drainase; izin; mengalirkan air hujan ke 12/PRT/M/2014
Drainase air hujan dan  Pengembangan kolam  Pembuangan sampah dan limbah sungai lintas Penyelenggaraan Sistem
mengalirkan air retensi dan lubang pada saluran drainase; kabupaten/kota dan lintas Drainase Perkotaan
hujan yang tidak penyerapan air hujan;  Semua kegiatan yang mengganggu provinsi
tertampung dalam  Pengembangan jalur fungsi jaringan drainase
resapan ke badan inspeksi untuk
sungai pemeliharaan sistem
jaringan drainase.
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

45
2. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – KAWASAN LINDUNG
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
sistem jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat Diperbolehkan
a. SUB ZONA PERLINDUNGAN SETEMPAT
1. Sempadan  Tanaman hijau dan  Kegiatan pengembangan sistem  Pariwisata yang tidak  Mendirikan bangunan Building Coverage tidak Prasarana dan sarana Mengacu Permen PUPR
sungai Ruang Terbuka peringatan dini (early warning berpotensi merusak hunian, perdagangan dan lebih dari 10% luas total minimum berupa pelindung No. 28 tahun 2015
Hijau (RTH) system) ekosistem sungai; jasa, sertaa prasarana area sungai, jalan setapak, tentang Penetapan Garis
 Bangunan  Penghijauan berupa tanaman keras,  Kegiatan pengolahan sarana umum dengan kelengkapan bangunan yang Sempadan Sungai dan
pengendalian perdu, tanaman pelindung sungai limbah dan bahan bentuk bangunan massif diijinkan, dan bangunan Garis Sempadan Danau
banjir  Kegiatan pengontrol/ pengukuran pencemar yang tidak  Kegiatan yang berpotensi pengendali banjir
debit air berpotensi merusak mengurangi dimensi
ekosistem sungai tanggul dan/atau
 Kegiatan pengambilan air mencemari sungai seperti
baku, bangunan instalasi
pengolahan air minum,
reservoir dan bangunan
pendukung SPAM (sistem
penyediaan air minum)
lainnya, serta jaringan
perpipaan SPAM.
 Pembangunan pondasi
sarana dan prasarana
publik (seperti: jalan dan
jembatan)
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

3. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – KAWASAN BUDIDAYA

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


Klasifikasi sistem Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan Syarat Diperbolehkan
a. SUB ZONA PERUNTUKAN RUANG TERBUKA NON HIJAU (RTNH)
Peruntukan dengan  Peruntukan parkir  Kegiatan yang terkait  Melakukan pembangunan  Kegiatan yang terkait Intensitas pemanfaatan  Mengacu pada
rungsi ruang sebagai  Kelengkapan area dengan parkir dengan fungsi pendukung dengan pembangunan ruang di sub zona Permen PU Nomor 12
parkir parkir  Melakukan kegiatan parkir seperti rest area bangunan hunian, peruntukan RTNH adalah Tahun 2009 tentang
pembangunan Rumah (dapat berupa gazebo), pendidikan, dan KDB 80 %, KDH 20 % Pedoman Penyediaan
petugas parkir perdagangan dan jasa dengan perkantoran dan Pemanfaatan
(parking booths) jumlah terbatas sehingga tidak Ruang Terbuka Non
 Melakukan mengurangi kapasitas parkir Hijau di Wilayah
pembangunan dengan  Melakukan penyediaan sarana Kota/Kawasan
fungsi pendukung persampahan seperti container Perkotaan
kegiatan parkir seperti pada lokasi yang mengganggu  Mengikuti Permenhub
toilet dan signage visual dan kenyamanan No 66 Tahun
 Penanaman ruang pengguna ruang 1993tentang Fasilitas
hijau dengan vegetasi Parkir untuk Umum
khas Kraton atau khas
kawasan (jika ada)

46
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi sistem Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan Syarat Diperbolehkan
b. SUB ZONA PERUNTUKAN PERUMAHAN
Peruntukan Rumah  Peruntukan  Pertanian dengan jenis  Kegiatan beternak (beternak  Kegiatan yang Intensitas pengembangan Prasarana dan sarana  Pengembangan
Kepadatan Tinggi permukiman kegiatan seperti ayam, ikan) mempunyai intensitas kawasan terbangun minimum berupa jaringan permukiman kompak
 Hunian masyarakat berkebun  Kegiatan industri skala rumah besar yang mengganggu dengan ketentuan : jalan lingkungan, jaringan ke arah vertikal
 Sarana dan prasarana tangga; fungsi kawasan  KDB maksimal 70% listrik, jaringan air bersih,  Fasilitas permukiman
permukiman  Pariwisata budaya maupun permukiman  KLB maksimum 30% jaringan pembuangan limbah, (mengacu Kepmen
 Fasilitas sosial buatan seperti desa wisata yang  Pertambangan dari luas lahan/persil RTH, dan jaringan pelayan Kimpraswil No.
ekonomi yang bersinergis dengan kawasan  Industri skala besar –  KDH minimal 30% dari minimal 534/KPTS/M/2011
merupakan bagian permukiman (tidak mengganggu menengah keseluruhan luas tentang Pedoman
dari permukiman masyarakat) perumahan Penentuan Standar
 Jalur evakuasi bencana Pelayanan Minimal
Bidang Penataan
Ruang, Perumahan
dan Permukiman dan
Pekerjaan Umum)
d. KAWASAN PERDAGANGAN DAN JASA
. Kawasan Peruntukan Peruntukan ruang yang Kegiatan pertokoan, jasa, Kegiatan perdagangan dan jasa yang Kegiatan perdagangan dan Intensitas pemanfaatan Penyediaan prasarana dan  Peraturan Presiden
Perdagangan dan Jasa merupakan bagian dari kreasi dan pelayanan menimbulkan gangguan secara jasa yang bertentangan perdagangan dan jasa sarana berupa: No. 112 Tahun 2007
kawasan budi daya masyarakat dengan skala kronis maupun kaut seperti dengan nilai filosofi kawasan adalah memiliki KDB  Jaringan jalan minimal lokal tentang Penataan dan
difungsikan untuk regional dan kota menimbulkan efek kebisingan secara keseluruhan (SRS 80%, KLB 3,2 dan KDH primer Pembinaan Pasar
pengembangan kegiatan berebihan, dan dapat menimbulkan Masjid Pathok Negoro) minimal 20%  Jaringan listrik Tradisional, Pusat
usaha yang bersifat sakit atau bahkan kematian (limbah  Jaringan air bersih perbelanjaan dan Toko
komersial, tempat kegiatan kesehatan seperti rumah  Jaringan persampahan Modern
bekerja, tempat sakit)  IPAL  Peraturan Menteri
berusaha, serta tempat  Jaringan drainase Pekerjaan Umum
hiburan dan rekreasi,  Jaringan telekomunikasi Nomor:
serta fasilitas  Parkir 41/PRT/M/2007
umum/sosial Tentang Pedoman
pendukungnya. Kriteria Teknis
Kawasan Budi Daya
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

47
Tabel 4.7. Indikasi Program SRS Masjid Pathok Negoro Ploskuning
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
A Sistem Jaringan Transportasi
A1 Peningkatan Kualitas Jalan
Jalan Lingkungan Zona Inti APBD DANA KEISTIMEWAAN DIY DPUP ESDM DIY
Zona Penyangga
A2 Pengembangan Prasarana Jaringan Jalan
Sosialisasi rencana jalur pedestrian dan Zona Inti APBD DANA KEISTIMEWAAN DIY DPUP ESDM DIY
jalur non motorized Zona Penyangga
Jalur pedestrian dan jalur non Zona Inti Koridor Utama APBD DANA KEISTIMEWAAN DIY DPUP ESDM DIY
motorized Masjid
Pengadaan Jalur Hijau dengan vegetasi Zona Inti Koridor Jalan APBD DANA KEISTIMEWAAN DIY DPUP ESDM DIY
khas Kraton atau vegetasi khas Plosokuning Raya dan
kawasan Koridor Jalan Utama
Masjid
Pembangunan jembatan untuk pejalan Zona Penyangga Sungai APBD DANA KEISTIMEWAAN DIY DPUP ESDM DIY
kaki Klanduhan
B Sarana dan Prasarana Lingkungan
B1 Perwujudan Jaringan Energi
Pengembangan jaringan energi listrik Zona Inti APBN, APBD DANA PLN, DPUP ESDM DIY
sesuai kebutuhan Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
B2 Perwujudan Jaringan Telekomunikasi
Pengembangan jaringan Zona Inti APBN, APBD DANA TELKOM, DPUP ESDM DIY, Diskominfo
telekomunikasi FO Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, Kemenkominfo
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
B3 Perwujudan Sistem Jaringan Sumber Daya Air
Konservasi sungai dan DAS Zona Inti APBN, APBD DANA Kementerian PUPR, Dinas PUP-ESDM DIY
Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Peningkatan dan perbaikan sistem Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pertanian
irigasi Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
B4 Perwujudan Sistem Air Limbah
Pembangunan IPAL komunal khusus APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, BLH DIY
pariwisata KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
Zona Penyangga
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Pembangunan IPAL secara individu APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, BLH DIY
Zona Inti KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
Zona Penyangga swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
B5 Perwujudan Sistem Persampahan

48
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Penyediaan TPST atau kontainer APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, BLH DIY
sampah Zona Inti KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
Zona Penyangga swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Penyediaan tempat sampah tunggal APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, BLH DIY
dengan desain khusus Zona Inti KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
Zona Penyangga swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Pengembangan sistem angkutan Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, BLH DIY
sampah terpadu Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
B6 Perwujudan Sistem Drainase
Pengembangan sistem drainase APBN, APBD DANA Kementerian PUPR, Dinas PUP-ESDM DIY
terpadu Zona Inti KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
Zona Penyangga swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Pemeliharaan sistem jaringan drainase Zona Inti APBN, APBD DANA Kementerian PUPR, Dinas PUP-ESDM DIY
Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
C Perwujudan Pola Ruang
C1 Sub Zona Peruntukan Perlindungan Setempat
Pengendalian pemanfaatan ruang Zona Inti APBN, APBD DANA Kementerian PUPR, Dinas PUP-ESDM
sempadan sungai Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, BLH DIY, DPTR DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Pembuatan struktur pengaman sungai Zona Inti APBN, APBD DANA Kementerian PUPR, Dinas PUP-ESDM
berupa tanggul Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, BLH DIY, DPTR DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Penanaman pohon di sekitar area Zona Inti APBN, APBD DANA Kementerian PUPR, Dinas PUP-ESDM
sempadan sungai Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, BLH DIY, DPTR DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
C2 Sub Zona Suaka Alam dan Cagar Budaya
Sosialisasi rehabilitasi dan revitalisasi Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pariwisata
bangunanmasjid dan makam KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY,
swasta dan/ atau kerjasama Dinas Kebudayaan DIY
pendanaan
Rehabilitasi dan revitalisasi bangunan Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pariwisata
masjid dan makam tanpa merubah KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY,
bentuk asli swasta dan/ atau kerjasama Dinas Kebudayaan DIY
pendanaan
Sosialisasi pemindahan bangunan Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pariwisata
pendidikan di dalam sub zona suaka KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY,
alam dan cagar budaya swasta dan/ atau kerjasama Dinas Kebudayaan DIY
pendanaan

49
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Pemindahan bangunan pendidikan di Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pariwisata
dalam sub zona suaka alam dan cagar KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY,
budaya swasta dan/ atau kerjasama Dinas Kebudayaan DIY
pendanaan
Pengembangan jalur hijau dengan Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pariwisata
vegetasi khas Kraton atau vegetasi khas Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY,
kawasan swasta dan/ atau kerjasama Dinas Kebudayaan DIY
pendanaan
Penyediaan gazebo-gazebo untuk rest Zona Penyangga APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pariwisata
area KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY,
swasta dan/ atau kerjasama Dinas Kebudayaan DIY
pendanaan
C3 Sub Zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Sosialisasi rencana pemebangunan Zona Penyangga APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pariwisata
fasilitas parkir wisata KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY, Dinas Kebudayaan DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Pembebasan lahan untuk fasilitas Zona Penyangga APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pariwisata
parkir wisata KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY, Dinas Kebudayaan DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Penyediaan fasilitas parkir wisata Zona Penyangga APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pariwisata
KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY, Dinas Kebudayaan DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Penyediaan gazebo-gazebo untuk rest Zona Penyangga APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pariwisata
area KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY, Dinas Kebudayaan DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Pembangunan fasilitas kepariwisataan Zona Penyangga APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pariwisata
KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY, Dinas Kebudayaan DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
C4 Sub Zona Peruntukan Pertanian
Pengendalian alih fungsi lahan APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pertanian
pertanian Zona Inti KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY
Zona Penyangga swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Peningkatan budidaya tanaman Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Pertanian
pertanian Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi DIY, DPTR DIY
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
C5 Sub Zona Peruntukan Perumahan
Pengendalian pembangunan APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, DPTR DIY
perumahan kepadatan rendah Zona Inti KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan

50
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Pengendalian pembangunan APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, DPTR DIY
perumahan kepadatan sedang Zona Inti KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
Zona Penyangga swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Pengendalian pembangunan APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, DPTR DIY
perumahan kepadatan tinggi Zona Inti KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
Zona Penyangga swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Peningkatan prasarana sarana dan Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, DPTR DIY
utilitas umum Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Sosialisasi pembanguan museum Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, DPTR DIY
budaya KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Pembebasan lahan untuk Zona Inti PBN, APBD DANA DPTR DIY, Dinas Pariwisata DIY, Dinas
pembangunan museum budaya KEISTIMEWAAN DIY, Investasi Kebudayaan DIY, DP2WB
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Pembangunan museum budaya Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, DPTR DIY
KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Pembangunan fasilitas kepariwisataan Zona Penyangga APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, DPTR DIY
KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
C6 Sub Zona Peruntukan Perdagangan dan Jasa
Pengendalian pembangunan Zona Inti koridor Jalan APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, DPTR DIY
perdagangan dan jasa tunggal skala Plosokuning Raya KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
lokal Zona Penyangga koridor swasta dan/ atau kerjasama
Jalan Plosokuning Raya pendanaan
Penyediaan sarana dan prasarana Zona Inti APBN, APBD DANA Dinas PUP-ESDM DIY, DPTR DIY
perdagangan dan jasa skala lokal Zona Penyangga KEISTIMEWAAN DIY, Investasi
swasta dan/ atau kerjasama
pendanaan
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

51
Tabel 4.8. ARAHAN PERATURAN ZONASI SRS MASJID PATHOK NEGORO PLOSOKUNING

A. ZONA INTI
1. ARAHAN KETENTUAN PENGENDALIAN SISTEM JARINGAN
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
a. SISTEM JARINGAN JALAN
Jalan lokal  Fasilitas  Pengembangan fasilitas  Kegiatan komersial  kegiatan komersial berupa industri,  Intensitas KDB, KLB  Prasarana dan sarana  PP No. 34 Tahun 2006
layanan skala penunjang kegiatan perdagangan dan jasa dengan perdagangan dan jasa dengan dan KDH minimum berupa rambu tentang Jalan
kecamatan wisata dengan ketentuan intensitas rendah dan intensitas tinggi dan berorientasi menyesuaikan dengan lalu lintas, marka jalan, alat  Peraturan Menteri
terbatas. menyediakan prasarana langsung pada jalan jenis peruntukan yang pemberi isyarat lalu lintas, Pekerjaan Umum
 Pengembangan RTH tersendiri dengan memenuhi  perumahan dengan kepadatan tinggi memenuhi ketentuan alat penerangan jalan, alat Nomor:
sepanjang jaringan jalan standar keamanan dan yang yang langsung berorientasi langsung ruang pengawasan pengendali dan pengaman 20/PRT/M/2010
yang mempunyai fungsi tidak menimbulkan parkir di pada jalan jalan pengguna jalan, alat Tentang Pedoman
konservasi dan badan jalan.  kegiatan lain berupa pariwisata, pengawasan dan Pemanfaatan Dan
penyediaan oksigen.  Perumahan dengan kepadatan pendidikan, kesehatan, olahraga yang pengamanan jalan, fasilitas Penggunaan Bagian-
sedang dengan syarat tidak langsung berorientasi langsung pada untuk sepeda, dan fasilitas Bagian Jalan
berorientasi langsung pada jalan pendukung kegiatan lalu
jalan kolektor primer dengan  kegiatan lain yang berpotensi lintas dan angkutan jalan
memenuhi standar keamanan membahayakan pengguna jalan yang berada di jalan dan di
dan yang tidak menimbulkan  Pemanfaataan jalan yang melebihi luar badan jalan.
parkir di badan jalan. ketentuan muatan, dimensi, muatan  Penyediaan penempatan
 Kegiatan lain berupa pariwisata, sumbu terberat, dan/atau beban; rambu yang sesuai dengan
pendidikan, kesehatan, olahraga  Penggunaan ruang pengawasan jalan tipe penggunaan lahan dan
disediakan secara terbatas yang mengganggu keselamatan pengguna jalan;
melalui penyediaan sarana dan pengguna jalan dan keamanan
prasarana dengan memenuhi konstruksi jalan; dan
standar keamanan dan yang  Penutupan jalan tanpa mendapatkan
tidak menimbulkan parkir di izin dari instansi yang berwenang.
badan jalan.  Bangunan dan atau reklame yang
 Pemasangan utilitas prasarana menutupi ruas jalan yang memiliki
umum; pelengkap jalan dan scenic view
kelengkapan jalan (street
furniture).
Jalan Fasilitas layanan Pengembangan RTH/jalur  Kegiatan komersial yang berupa  Kegiatan komersial yang bertentangan Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana  PP No. 34 Tahun 2006
lingkungan skala kecamatan/ hijau di sepanjang jalan yang perdagangan jasa skala local dengan karakteristik sebagai Zona KDH menyesuaikan minimum alat penerangan tentang Jalan
desa memiliki fungsi konservasi dengan intensitas sedang dan spiritual dan budaya dengan jenis peruntukan jalan, dan fasilitas untuk  Peraturan Menteri
dan penyediaan oksigen menyediakan prasarana  Permukiman kepadatan tinggi yang memenuhi sepeda Pekerjaan Umum
Pemanfaatan untuk sirkulasi tersendiri dengan memenuhi  Kegiatan lain yang berpotensi ketentuan ruang Nomor:
transportasi orang dan standar keamanan dan yang membahayakan pengguna jalan pengawasan jalan 20/PRT/M/2010
barang dengan berbagai tidak menimbulkan kemacetan  Pemanfaataan jalan yang melebihi Tentang Pedoman
moda di sepanjang jalan ketentuan muatan, dimensi, muatan Pemanfaatan Dan
 Permukiman dengan kepadatan sumbu terberat, dan/atau beban; Penggunaan Bagian-
sedang dengan memenuhi  Penggunaan ruang pengawasan jalan Bagian Jalan
standar keamanan dan yang yang mengganggu keselamatan
tidak menimbulkan kemacetan pengguna jalan dan keamanan
di sepanjang jalan konstruksi jalan; dan

52
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
 Kegiatan pendidikan, khususnya  Penutupan jalan tanpa mendapatkan
pendidikan berbasis agama izin dari instansi yang berwenang.
Islam yang memenuhi standar
keamanan dan tidak
menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan
 Kegiatan pelayanan umum
lainnya seperti pariwisata,
kesehatan, olahraga disediakan
sesuai klebutuhan masyarakat
dengan memenuhi standar
keamanan dan tidak
menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan
 Pemasangan utilitas prasarana
umum; pelengkap jalan dan
kelengkapan jalan (street
furniture)
Jalur  Jalur khusus  Pemanfaatan jalur  Pemanfaatan jalur pedestrian  Parkir kendaraan bermotor  Intensitas KDB, KLB  Adanya fasilitas pejalan Permen PU Nomor 3
Pedestrian bagi pejalan pedestrian dan pesepeda dan pesepeda dan KDH kaki yang ramah difabel Tahun 2014 tentang
kaki, kaum untuk sirkulasi pejalan menyesuaikan dengan  Fasilitas peneduh dan Pedoman perencanaan,
difabel, dan kaki, kaum difabel, kursi jenis peruntukan yang tempat istirahat bagi Penyediaan dan
pengguna roda, dan sepeda memenuhi ketentuan pejalan kaki pada jarak Pemanfaatan prasarana
sepeda  Jalur hijau ruang pengawasan paling jauh setiap 300 dan Sarana Jaringan
jalan meter Pejalan Kaki di Kawasan
Perkotaan
b. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN ENERGI/KELISTRIKAN
Sistem  Pembangkit  Pengembangan jaringan  Pada Zona yang dilewati  Kegiatan budidaya yang dapat  Intensitas  Prasarana dan sarana  PP Nomor 14 Tahun
Jaringan energi listrik dan instalasi energi jaringan listrik diperbolehkan mengganggu fungsi dan pelayanan pemanfaatan ruang minimum berupa 2012 tentang Kegiatan
Energi dan  Jaringan kabel kelistrikan kegiatan budidaya yang tidak energi listrik dan BBM berupa penentuan pengaman pada Usaha Penyediaan
Kelistrikan listrik yang  Pengembangan jaringan mengganggu fungsi dan KDB, KLB dan KDH pembangkit energi listrik Listrik
melayani dan instalasi BBM pelayanan energi listrik menyesuaikan dengan  SNI 04-0225-2000
kebutuhan Zona  RTH berupa taman dan jenis peruntukan yang tentang Persyaratan
pertanian tanaman memenuhi ketentuan Umum Instalasi Listrik
pangan. energi dan kelistrikan 2000

c. RENCANA SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI


Sistem Jaringan  Pengembangan jaringan  Pengembangan menara  Kegiatan yang dapat mengganggu  Ketinggian bangunan Prasarana dan sarana • Mengacu pada Permen
Jaringan telematika telematika berupa fiber microcell dengan fungsi dan pelayanan jaringan terbatas minimum berupa Kominfo
Telematika optic di bawah tanah memperhatikan keamanan dan telematika  Bebas interferensi pengaman pada jaringan 01/PER/M/01/2010
sesuai peraturan karakteristik Zona. telekomunikasi Tentang
perundangan yang Penyelengaraan
berlaku Jaringan
 Pengembangan jaringan Telekomunikasi
telematika sesuai
peraturan perundangan
yang berlaku

53
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
d. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH

Instalasi  Tempat  Kegiatan pemrosesan air  Kegiatan pendidikan dan  Kegiatan yang tidak terkait dengan  Intensitas KDB, KLB  Bak pengumpul, bak Perda DIY Nomor 2
Pengolah Pengolahan air limbah menjadi air baku penelitian yang terkait dengan pemrosesan air limbah dan KDH disesuaikan penangkap pasir, kolam Tahun 2013 tentang
Air Limbah limbah secara atau sisa lainnya pengolahan air limbah  Kegiatan fungsi budidaya di sekitar dengan peraturan fakultatif dan kolam Pengelolaan Air
(IPAL) individu  Bangunan pendukung kawasan yang berpotensi mengganggu yang berlaku maturasi Limbah Domestik
IPAL instalasi air limbah
 Kegiatan yang berpotensi merusak
prasarana dan sarana di IPAL
e. RENCANA SISTEM JARINGAN SUMBER DAYA AIR
Jaringan  Jaringan dan  Pengembangan jaringan  Bangunan pengolahan limbah  Bangunan yang tidak berhubungan  Intensitas  Prasarana dan sarana  Sepanjang ruang
sumber fasilitas layanan irigasi; dan bahan pencemar lainnya. secara langsung dengan fungsi pemanfaatan ruang minimum berupa sempadan dapat
daya air skala kabupaten  Pembangunan jalur jaringan sumber daya air pendukung berupa KDB yang pelindung jaringan berupa dikembangkan RTH
untuk atau kecamatan inspeksi di sepanjang jalur pertanian; diijinkan 10%, KLB jalan setapak, kelengkapan produktif;
mendukung dalam irigasi;  Kegiatan baik berupa bangunan 10%, KDH 90%; bangunan yang diijinkan,  Penyediaan rambu
irigasi mendukung air  Pemasangan fondasi dan maupun bukan yang potensi dan bangunan pelindung dan peringatan
pertanian baku pertanian rentangan kabel listrik; mencemari jaringan sumber daya air terhadap kemungkinan keselamatan terkait
pendukung pertanian. banjir; dengan badan air.

f. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PERSAMPAHAN


Sistem  Sistem  Kegiatan pemilihan,  Kegiatan penelitian.  Seluruh kegiatan yang tidak  Intensitas KDB, KLB  Prasarana dan sarana  Ketentuan lain-lain
Jaringan pengelolaan pemilahan, dan berhubungan dengan pengelolaan dan KDH disesuaikan minimum berupa unit berupa kerjasama
Persampaha dan pengangkutan sampah; sampah dengan peraturan pengumpulan dan antara pelaku
n pengangkutan  Pengembangan fasilitas yang berlaku pengangkutan sampah pengolah sampah
sampah Intermediate Transfer dilakukan melalui
Facilities (ITF) kerjasama tersendiri
 RTH produktif maupun sesuai dengan
non produktif; dan perundang-undangan
 Bangunan pendukung yang berlaku.
pengangkutan dan  Mengacu Permen PU
pengolahan sampah. No. 3 Tahun 2013
tentang
Penyelenggaraan
Prasarana dan Sarana
Persampahan dalam
Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis
Sampah Rumah
Tangga)
g. SISTEM JARINGAN DRAINASE
Sistem  Jaringan  Pengembangan jaringan  Bangunan pengontrol debit air  Penutupan saluran drainase tanpa  Saluran dapat Prasarana dan sarana Mengacu Permen PU
Jaringan drainase untuk drainase; izin; mengalirkan air hujan minimum berupa saluran No 12/PRT/M/2014
Drainase meresapkan air  Pengembangan kolam  Pembuangan sampah dan limbah pada ke sungai lintas drainase Penyelenggaraan
hujan dan retensi dan lubang saluran drainase; kabupaten/kota dan Sistem Drainase
mengalirkan air penyerapan air hujan;  Semua kegiatan yang mengganggu lintas provinsi Perkotaan
hujan yang  Pengembangan jalur fungsi jaringan drainase
tidak inspeksi untuk
tertampung

54
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
dalam resapan pemeliharaan sistem
ke badan sungai jaringan drainase.
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

2. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – ZONA LINDUNG


Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
sistem jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat Diperbolehkan
a. SUB ZONA PERLINDUNGAN SETEMPAT
Sempadan  Tanaman hijau dan  Bangunan pengendali air, dan  Pariwisata yang tidak  mendirikan bangunan  Besaran intensitas  Prasarana dan sarana  Mengacu Permen
Sungai Ruang Terbuka sistem peringatan dini (early berpotensi merusak untuk peruntukan KDB yang diijinkan minimum berupa PUPR No. 28 tahun
Hijau (RTH) warning system) ekosistem sungai; budidaya (perumahan, ≤10%, KLB ≤ 0,1, dan pelindung sungai, jalan 2015 tentang
 Bangunan  Pertanian berupa tanaman keras,  Bangunan pengolahan perdagangan dan jasa, KDH ≥ 90% setapak, kelengkapan Penetapan Garis
pengendalian banjir perdu, tanaman pelindung sungai limbah dan bahan industri, dsb) bangunan yang diijinkan, Sempadan Sungai dan
 Fondasi sarana dan prasarana pencemar yang tidak  Kegiatan yang berpotensi dan bangunan pengendali Garis Sempadan
publik (seperti: jalan dan jembatan) berpotensi merusak mengurangi dimensi banjir Danau
 Bangunan pengontrol/ pengukur ekosistem sungai tanggul dan/atau
debit air mencemari sungai
 Bangunan pengambilan air baku,
bangunan instalasi pengolahan air
minum, reservoir dan bangunan
pendukung SPAM (sistem
penyediaan air minum) lainnya,
serta jaringan perpipaan SPAM.

b. SUB ZONA SUAKA ALAM, PELESTARIAN ALAM, DAN CAGAR BUDAYA
Cagar Budaya  Zona yang memiliki  Wisata budaya dan sejarah,  Faslitas penunjang  Kegiatan yang berpotensi  Pada bangunan cagar  Prasarana dan sarana Perda DIY nomor 11
dan Ilmu Situs Cagar Budaya penelitian dan pengembangan ilmu kegiatan wisata dengan mengurangi luas Zona budaya mengikuti minimum berupa Tahun 2005 tentang
Pengetahuan pengetahuan syarat tidak berpotensi cagar budaya dan ilmu intensitas bangunan penyediaan sarana dan Pengelolaan Kawasan
 Bangunan pendukung fungsi Zona merusak Zona cagar pengetahuan eksisting prasarana yang menunjang Cagar Budaya dan
cagar budaya dan ilmu pengetahuan budaya dan ilmu  Pencegahan kegiatan  Untuk bangunan non kelestarian cagar budaya Benda Cagar Budaya
pengetahuan budidaya yang dapat BCB memiliki besaran dan ilmu pengetahuan
mengganggu fungsi KDB 60 %, KLB 0,8
lindung Zona cagar
budaya dan ilmu
pengetahuan
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

55
3. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – ZONA BUDIDAYA
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
sistem jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat
a. SUB ZONA PERUNTUKAN PERUMAHAN
Perumahan  Perumahan  Ruang Terbuka Hijau  Kegiatan perdagangan dan  Kegiatan yang mempunyai  Intensitas  Prasarana dan sarana  Pengembangan
Kepadatan berkepadatan  Sarana dan prasarana jasa skala lokal intensitas besar yang pengembangan Zona minimum berupa jaringan permukiman kompak
Rendah rendah permukiman  Kegiatan industri rumah mengganggu fungsi Zona terbangun dengan jalan lingkungan, jaringan ke arah vertikal
 Fasilitas sosial ekonomi yang tangga permukiman ketentuan KDB 40 %, listrik, jaringan air bersih,  Fasilitas permukiman
merupakan bagian dari  Pariwisata budaya  Pertambangan KLB 0,6 dan KDH 60 % jaringan pembuangan (mengacu Kepmen
permukiman maupun buatan seperti  Industri skala besar - menengah limbah, RTH, dan jaringan Kimpraswil No.
 Jalur evakuasi bencana kampung wisata yang  Prasarana wilayah yang pelayan minimal 534/KPTS/M/2011
bersinergis dengan Zona mengganggu fungsi Zona permukiman perkotaan tentang Pedoman
permukiman (tidak permukiman seperti pengolah sesuai Penentuan Standar
mengganggu masyarakat) limbah dan sampah skala Pelayanan Minimal
regional Bidang Penataan
Ruang, Perumahan
dan Permukiman dan
Pekerjaan Umum)
b.  SUB ZONA PERDAGANGAN DAN JASA
Perdagangan  Aktivitas  Perdagangan dan jasa deret  Desain bangunan  Jenis kegiatan rumah kepadatan  Intensitas  Jaringan listrik  Peraturan Presiden No.
dan Jasa Skala Perdagangan dan skala lokal atau kecil menyesuaikan dengan tinggi KDB,KLB,KDH  Jaringan telekomunikasi 112 Tahun 2007
BWP jasa deret  Kegiatan ruang terbuka non desain arsitektur dari  Segala jenis kegiatan industri nmenyesuaikan  Jaringan drainase tentang Penataan dan
hijau berupa tempat parkir bangunan lain yang ada di besar dengan jenis Pembinaan Pasar
sekitar  Segala jenis kegiatan pelayanan peruntukan fungsi Tradisional, Pusat
 Kegiatan rumah umum seperti kawasan perbelanjaan dan Toko
kepadatan rendah yang kesehatan,pendidikan, Modern.
sudah ada jumlah dan olahraga,Kanto pemerintah
luasannya tidak dapat
bertambah lagi
 Kegiatan pendidikan yang
sudah ada jumlah dan
luasannya tidak dpat
bertambah lagi
 Kegiatan perkantoran
pemerintah yang sudah
ada jumlah dan luasannya
tidak dapat bertambah
lagi
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

56
B. ZONA PENYANGGA
1. ARAHAN KETENTUAN PENGENDALIAN SISTEM JARINGAN

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


Klasifikasi sistem Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan dengan Syarat
a. SISTEM JARINGAN JALAN
Jalan Lokal  Fasilitas layanan  Pengembangan RTH  Kegiatan komersial berupa  Kegiatan komersial berupa  Intensitas KDB, KLB  Prasarana dan sarana  PP No. 34 Tahun 2006
skala provinsi, sepanjang jaringan jalan industri, perdagangan dan industri, perdagangan dan jasa dan KDH minimum berupa rambu tentang Jalan
kabupaten dan yang mempunyai fungsi jasa dengan intensitas dengan intensitas tinggi dan menyesuaikan dengan lalu lintas, marka jalan, alat  Mengacu Peraturan
kecamatan konservasi dan sedang dan menyediakan berorientasi langsung pada jalan jenis peruntukan yang pemberi isyarat lalu lintas, Menteri Pekerjaan
penyediaan oksigen. prasarana tersendiri  perumahan dengan kepadatan memenuhi ketentuan alat penerangan jalan, alat Umum Nomor:
 Transportasi orang dan dengan memenuhi standar tinggi yang langsung ruang pengawasan pengendali dan pengaman 20/PRT/M/2010
barang dengan berbagai keamanan dan yang tidak berorientasi langsung pada jalan jalan pengguna jalan, alat Tentang Pedoman
jenis moda transportasi menimbulkan parkir di  kegiatan lain berupa pariwisata, pengawasan dan Pemanfaatan Dan
yang menyesuaikan kelas badan jalan pendidikan, kesehatan, olahraga pengamanan jalan, fasilitas Penggunaan Bagian-
jalan kolektor primer dari  Perumahan dengan yang langsung berorientasi untuk sepeda, dan fasilitas Bagian Jalan
masing-masing ruas jalan kepadatan rendah dan langsung pada jalan pendukung kegiatan lalu
sedang dengan syarat tidak  kegiatan lain yang berpotensi lintas dan angkutan jalan
berorientasi langsung pada membahayakan pengguna jalan yang berada di jalan dan di
jalan dengan memenuhi  Pemanfaataan jalan yang luar badan jalan.
standar keamanan dan yang melebihi ketentuan muatan,  Penyediaan penempatan
tidak menimbulkan parkir dimensi, muatan sumbu terberat, rambu yang sesuai dengan
di badan jalan dan/atau beban; tipe penggunaan lahan dan
 Kegiatan lain berupa  Penggunaan ruang pengawasan pengguna jalan;
pariwisata, pendidikan, jalan yang mengganggu  Penyediaan penempatan
kesehatan, olahraga keselamatan pengguna jalan dan iklan yang sesuai dengan
disediakan secara terbatas keamanan konstruksi jalan; dan tipe penggunaan lahan dan
melalui penyediaan sarana  Penutupan jalan tanpa pengguna jalan; dan
dan prasarana dengan mendapatkan izin dari instansi
memenuhi standar yang berwenang.
keamanan dan yang tidak  Bangunan dan atau reklame
menimbulkan parkir di yang menutupi ruas jalan yang
badan jalan memiliki scenic view
 Pemasangan utilitas
prasarana umum;
pelengkap jalan dan
kelengkapan jalan (street
furniture); dan pemasangan
reklame.
Jalan lingkungan Fasilitas layanan skala Pengembangan RTH/jalur  Kegiatan komersial yang  Kegiatan komersial yang Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana  PP No. 34 Tahun 2006
kecamatan/ desa hijau di sepanjang jalan yang berupa perdagangan jasa bertentangan dengan KDH menyesuaikan minimum alat penerangan tentang Jalan
memiliki fungsi konservasi skala local dengan karakteristik sebagai Zona dengan jenis peruntukan jalan, dan fasilitas untuk  Mengacu Peraturan
dan penyediaan oksigen intensitas sedang dan spiritual dan budaya yang memenuhi sepeda Menteri Pekerjaan
Pemanfaatan untuk sirkulasi menyediakan prasarana  Permukiman kepadatan tinggi ketentuan ruang Umum Nomor:
transportasi orang dan tersendiri dengan  Kegiatan lain yang berpotensi pengawasan jalan 20/PRT/M/2010
barang dengan berbagai memenuhi standar membahayakan pengguna jalan Tentang Pedoman
moda keamanan dan yang tidak  Pemanfaataan jalan yang Pemanfaatan Dan
menimbulkan kemacetan di melebihi ketentuan muatan, Penggunaan Bagian-
sepanjang jalan dimensi, muatan sumbu terberat, Bagian Jalan
 Permukiman dengan dan/atau beban;
kepadatan sedang dengan

57
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi sistem Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan dengan Syarat
memenuhi standar  Penggunaan ruang pengawasan
keamanan dan yang tidak jalan yang mengganggu
menimbulkan kemacetan di keselamatan pengguna jalan dan
sepanjang jalan keamanan konstruksi jalan; dan
 Kegiatan pendidikan,  Penutupan jalan tanpa
khususnya pendidikan mendapatkan izin dari instansi
berbasis agama Islam yang yang berwenang.
memenuhi standar
keamanan dan tidak
menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan
 Kegiatan pelayanan umum
lainnya seperti pariwisata,
kesehatan, olahraga
disediakan sesuai
klebutuhan masyarakat
dengan memenuhi standar
keamanan dan tidak
menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan
 Pemasangan utilitas
prasarana umum;
pelengkap jalan dan
kelengkapan jalan (street
furniture)
Jalur Pedestrian  Jalur khusus bagi  Pemanfaatan jalur  Pemanfaatan jalur  Kegiatan perdagangan, jasa,  Intensitas KDB, KLB  Adanya fasilitas pejalan Permen PU Nomor 3
pejalan kaki, kaum pedestrian dan pesepeda pedestrian dan pesepeda hunian, dan segala jenis kegiatan dan KDH kaki yang ramah difabel Tahun 2014 tentang
difabel, dan untuk sirkulasi pejalan untuk becak, dokar, andong, budidaya tetap ataupun menyesuaikan dengan  Fasilitas peneduh dan Pedoman perencanaan,
pengguna sepeda kaki, kaum difabel, kursi sepeda dengan kereta temporer jenis peruntukan yang tempat istirahat bagi Penyediaan dan
roda, dan sepeda samping, dan kendaraan  Pemanfaatan jalur pejalan kaki memenuhi ketentuan pejalan kaki pada jarak Pemanfaatan prasarana
 Jalur hijau tidak bermotor lainnya untuk segala jenis kendaraan ruang pengawasan paling jauh setiap 400 dan Sarana Jaringan
dengan jumlah roda lebih bermotor jalan meter Pejalan Kaki di Kawasan
dari 2.  Parkir kendaraan bermotor Perkotaan
b. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN ENERGI/KELISTRIKAN
Sistem Jaringan  Pembangkit energi  Pengembangan jaringan  Pada Zona yang dilewati  Kegiatan budidaya yang dapat  Intensitas Prasarana dan sarana  PP Nomor 14 Tahun
Energi dan listrik dan instalasi energi jaringan listrik mengganggu fungsi dan pemanfaatan ruang minimum berupa 2012 tentang Kegiatan
Kelistrikan  Jaringan kabel kelistrikan diperbolehkan kegiatan pelayanan energi listrik dan BBM berupa penentuan pengaman pada Usaha Penyediaan
listrik yang  Pengembangan jaringan budidaya yang tidak  KDB, KLB dan KDH pembangkit energi listrik Listrik
melayani dan instalasi BBM mengganggu fungsi dan menyesuaikan dengan  SNI 04-0225-2000
kebutuhan Zona  RTH berupa taman dan pelayanan energi listrik jenis peruntukan yang tentang Persyaratan
pertanian tanaman memenuhi ketentuan Umum Instalasi Listrik
pangan. energi dan kelistrikan 2000

c. RENCANA SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI


Sistem Jaringan Jaringan  Pengembangan jaringan  Pengembangan menara  Kegiatan yang dapat  Ketinggian bangunan Prasarana dan sarana  Mengacu pada
Telematika telematika telematika berupa fiber microcell dengan mengganggu fungsi dan terbatas minimum berupa Permen kominfo
optic di bawah tanah memperhatikan keamanan pelayanan jaringan telematika  Bebas interferensi pengaman pada jaringan 01/PER/M/01/2010
sesuai peraturan dan karakteristik Zona. telekomunikasi Tentang
Penyelengaraan

58
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi sistem Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan dengan Syarat
perundangan yang Jaringan
berlaku Telekomunikasi
 Pengembangan jaringan
telematika sesuai
peraturan perundangan
yang berlaku

d. RENCANA SISTEM JARINGAN SUMBER DAYA AIR


Jaringan sumber  Jaringan dan  Pengembangan jaringan  Bangunan pengolahan  Bangunan yang tidak  Intensitas  Prasarana dan sarana  Sepanjang ruang
daya air untuk fasilitas layanan irigasi; limbah dan bahan berhubungan secara langsung pemanfaatan ruang minimum berupa sempadan dapat
mendukung irigasi skala kabupaten  Pembangunan jalur pencemar lainnya. dengan fungsi jaringan sumber berupa KDB yang pelindung jaringan berupa dikembangkan RTH
pertanian atau kecamatan inspeksi di sepanjang jalur daya air pendukung pertanian; diijinkan 10%, KLB jalan setapak, kelengkapan produktif;
dalam mendukung irigasi;  Kegiatan baik berupa bangunan 10%, KDH 90%; bangunan yang diijinkan,  Penyediaan rambu
air baku pertanian  Pemasangan fondasi dan maupun bukan yang potensi dan bangunan pelindung dan peringatan
rentangan kabel listrik; mencemari jaringan sumber terhadap kemungkinan keselamatan terkait
daya air pendukung pertanian. banjir; dengan badan air.
 Perda DIY Nomor 11
Tahun 2016 tentang
Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai
Sistem  Jaringan dan  Pengembangan embung  Kegiatan yang mendukung  Kegiatan budidaya terbangun  Intensitas KDB, KLB  Prasarana dan sarana  Penyediaan rambu
pengendalian fasilitas dan sarana pengendali pengendalian banjir yang tidak meresapkan air tanah dan KDH disesuaikan minimum berupa dan peringatan
banjir pengendalian banjir lain sebagai  Bangunan penunjang  Kegiatan yang berpotensi dengan peraturan pelindung terhadap keselamatan terkait
banjir penahan air hujan; kegiatan pariwisata merusak prasarana dan sarana yang berlaku kemungkinan banjir dengan badan air.
 Bangunan penunjang pengendali banjir  Perda DIY Nomor 11
pengendali banjir Tahun 2016 tentang
Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai
e. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Instalasi Pengolah  Tempat  Kegiatan pemrosesan air  Kegiatan pendidikan dan  Kegiatan yang tidak terkait  Intensitas KDB, KLB  Bak pengumpul, bak Perda DIY Nomor 2
Air Limbah (IPAL) Pengolahan air limbah menjadi air baku penelitian yang terkait dengan pemrosesan air limbah dan KDH disesuaikan penangkap pasir, kolam Tahun 2013 tentang
komunal limbah komunal atau sisa lainnya dengan pengolahan air  Kegiatan fungsi budidaya di dengan peraturan fakultatif dan kolam Pengelolaan Air Limbah
pariwisata  Bangunan pendukung limbah sekitar Zona yang berpotensi yang berlaku maturasi Domestik
 Tempat IPAL mengganggu instalasi air limbah
pengolahan air  Kegiatan yang berpotensi
limbah komunal merusak prasarana dan sarana
individu di IPAL
f. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PERSAMPAHAN
Sistem Jaringan  Sistem  Kegiatan pemilihan,  Kegiatan penelitian.  Seluruh kegiatan yang tidak  Intensitas KDB, KLB  Prasarana dan sarana  Ketentuan lain-lain
Persampahan pengelolaan dan pemilahan, dan berhubungan dengan dan KDH disesuaikan minimum berupa unit berupa kerjasama
pengangkutan pengangkutan sampah; pengelolaan sampah dengan peraturan pengumpulan dan antara pelaku
sampah  Pengembangan fasilitas yang berlaku pengangkutan sampah pengolah sampah
Intermediate Transfer dilakukan melalui
Facilities (ITF) kerjasama tersendiri
 RTH produktif maupun sesuai dengan
non produktif; dan perundang-undangan
 Bangunan pendukung yang berlaku.
pengangkutan dan  Mengacu Permen PU
pengolahan sampah. No. 3 Tahun 2013

59
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi sistem Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan dengan Syarat
tentang
Penyelenggaraan
Prasarana dan Sarana
Persampahan dalam
Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis
Sampah Rumah
Tangga)
g. SISTEM JARINGAN DRAINASE
Sistem Jaringan  Jaringan drainase  Pengembangan jaringan  Bangunan pengontrol debit  Penutupan saluran drainase  Saluran dapat Prasarana dan sarana Mengacu Permen PU
Drainase untuk meresapkan drainase; air tanpa izin; mengalirkan air hujan minimum berupa saluran No 12/PRT/M/2014
air hujan dan  Pengembangan kolam  Pembuangan sampah dan limbah ke sungai lintas drainase Penyelenggaraan
mengalirkan air retensi dan lubang pada saluran drainase; kabupaten/kota dan Sistem Drainase
hujan yang tidak penyerapan air hujan;  Semua kegiatan yang lintas provinsi Perkotaan
tertampung dalam  Pengembangan jalur mengganggu fungsi jaringan
resapan ke badan inspeksi untuk drainase
sungai pemeliharaan sistem
jaringan drainase.
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

2. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – ZONA LINDUNG

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


Klasifikasi
Ketentuan Pemanfaatan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem
Ruang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat Diperbolehkan
a. SUB ZONA PERLINDUNGAN SETEMPAT
Sempadan  Tanaman hijau dan  Bangunan pengendali air, dan  Pariwisata yang tidak  mendirikan bangunan  Besaran intensitas  Prasarana dan sarana  Mengacu Permen
Sungai Ruang Terbuka Hijau sistem peringatan dini (early berpotensi merusak untuk peruntukan KDB yang diijinkan minimum berupa PUPR No. 28 tahun
(RTH) warning system) ekosistem sungai; budidaya (perumahan, ≤10%, KLB ≤ 0,1, dan pelindung sungai, jalan 2015 tentang
 Bangunan  Pertanian berupa tanaman keras,  Bangunan pengolahan perdagangan dan jasa, KDH ≥ 90% setapak, kelengkapan Penetapan Garis
pengendalian banjir perdu, tanaman pelindung sungai limbah dan bahan industri, dsb) bangunan yang diijinkan, Sempadan Sungai dan
 Fondasi sarana dan prasarana pencemar yang tidak  Kegiatan yang berpotensi dan bangunan pengendali Garis Sempadan
publik (seperti: jalan dan jembatan) berpotensi merusak mengurangi dimensi banjir Danau
 Bangunan pengontrol/ pengukur ekosistem sungai tanggul dan/atau
debit air mencemari sungai
 Bangunan pengambilan air baku,
bangunan instalasi pengolahan air
minum, reservoir dan bangunan
pendukung SPAM (sistem
penyediaan air minum) lainnya,
serta jaringan perpipaan SPAM.

Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

60
3. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – ZONA BUDIDAYA

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


Klasifikasi Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
sistem jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan dengan Syarat
a. SUB ZONA PERUNTUKAN PERTANIAN
Pertanian  Budidaya tanaman  Bangunan prasarana  Kegiatan wisata alam  Pengembangan Zona terbangun  Intensitas KDB, KLB  Prasarana dan sarana Mengacu Permen
pertanian lahan penunjang pertanian berbasis ekowisata tanpa pada lahan basah beririgasi dan KDH minimum berupa Pertanian No.
basah lahan basah seperti irigasi merusak fungsi Zona  Alih fungsi lahan pertanian lahan menyesuaikan dengan pemanfaatan untuk 41/Permentan/OT.
dan seed center pertanian lahan basah basah yang telah jenis peruntukan yang pembangunan 140/9/2009 tentang
 Permukiman petani pemilik ditetapkan/diproyeksikan sebagai memenuhi ketentuan infrastruktur penunjang Kriteria Teknis Zona
lahan yang berdekatan Lahan Pertanian Pangan ruang per Zona yang kegiatan pertanian (irigasi) Peruntukan Pertanian
dengan permukiman Berkelanjutan; diatur dengan
lainnya  Kegiatan terbangun maupun tidak peraturan detail tata
terbangun yang memutus jaringan ruang
irigasi (tanpa adanya pemindahan
jaringan irigasi)
b. cZONA PERUNTUKAN PERUMAHAN
Perumahan  Perumahan  Ruang Terbuka Hijau  Kegiatan perdagangan dan  Kegiatan yang mempunyai  Intensitas  Prasarana dan sarana  Pengembangan
Kepadatan berkepadatan  Sarana dan prasarana jasa skala lokal intensitas besar yang mengganggu pengembangan Zona minimum berupa jaringan permukiman kompak
Sedang sedang permukiman  Kegiatan industri rumah fungsi Zona permukiman terbangun dengan jalan lingkungan, jaringan ke arah vertikal
 Fasilitas sosial ekonomi tangga  Industri yang berpotensi ketentuan KDB 60 %, listrik, jaringan air bersih,  Fasilitas permukiman
yang merupakan bagian  Pariwisata budaya maupun mencemari lingkungan KLB 1,2, dan KDH 40 jaringan pembuangan (mengacu Kepmen
dari permukiman buatan seperti kampung  Prasarana wilayah yang % limbah, RTH, dan jaringan Kimpraswil No.
 Jalur evakuasi bencana wisata yang bersinergis mengganggu fungsi sub zona pelayanan minimal 534/KPTS/M/2011
dengan Zona permukiman perumahan seperti pengolah tentang Pedoman
(tidak mengganggu limbah dan sampah skala regional Penentuan Standar
masyarakat) Pelayanan Minimal
Bidang Penataan
Ruang, Perumahan
dan Permukiman dan
Pekerjaan Umum)

Perumahan  Perumahan  Ruang Terbuka Hijau  Kegiatan perdagangan dan  Kegiatan yang mempunyai  Intensitas  Prasarana dan sarana  Pengembangan
Kepadatan berkepadatan tinggi  Sarana dan prasarana jasa skala lokal intensitas besar yang mengganggu pengembangan Zona minimum berupa jaringan permukiman kompak
Tinggi permukiman  Kegiatan industri rumah fungsi Zona permukiman terbangun dengan jalan lingkungan, jaringan ke arah vertikal
 Fasilitas sosial ekonomi tangga  Industri yang berpotensi ketentuan KDB 70%, listrik, jaringan air bersih,  Fasilitas permukiman
yang merupakan bagian  Pariwisata budaya maupun mencemari lingkungan KLB 1,8, dan KDH 30% jaringan pembuangan (mengacu Kepmen
dari permukiman buatan seperti kampung  Prasarana wilayah yang limbah, RTH, dan jaringan Kimpraswil No.
 Jalur evakuasi bencana wisata yang bersinergis mengganggu fungsi sub zona pelayanan minimal 534/KPTS/M/2011
dengan Zona permukiman perumahan seperti pengolah tentang Pedoman
(tidak mengganggu limbah dan sampah skala regional Penentuan Standar
masyarakat) Pelayanan Minimal
Bidang Penataan
Ruang, Perumahan
dan Permukiman dan
Pekerjaan Umum)

c. 4SUB ZONA RUANG TERBUKA NON HIJAU (RTNH)
Ruang Terbuka  Tempat parkir  Pada RTNH publik  Fasilitas wisata berupa  Permukiman yang bersifat  intensitas berupa  Sarana prasarana bagi  Mengacu pada
Non Hijau diperbolehkan untuk gazebo tetap/permanen kegiatan pembangunan masyarakat/pengunjung Permen PU Nomor 12
kegiatan sosial dan wisata  Perdagangan dan jasa dengan besaran KDB RTNH seperti jalan setapak, Tahun 2009 tentang

61
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
sistem jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan dengan Syarat
 Pelayanan Parkir  Kegiatan yang mengganggu yang diijinkan ≤80%, lapangan terbuka, kursi Pedoman Penyediaan
 Tempat naik turun sirkulasi kendaraan keluar masuk KLB ≤ 0,1, dan KDH ≥ taman, toilet umum dan dan Pemanfaatan
pengunjung Zona tempat parkir 20 %; tempat parkir Ruang Terbuka Non
 Pengembangan RTH di  Kegiatan yang mengurangi  Ruang sirkulasi keluar Hijau di Wilayah
internal maupun di sekitar kapasitas daya tampung tempat masuk tempat parker Kota/Kawasan
Zona tempat parkir yang parkir  Akses pejalan kaki Perkotaan
mempunyai fungsi  Fasilitas ramah difabel  Mengikuti Permenhub
konservasi dan No 66 Tahun 1993
penyediaan oksigen. tentang Fasilitas
Parkir untuk Umum
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

62

Anda mungkin juga menyukai