Anda di halaman 1dari 268

i

MOTTO
Harta yang sangat berharga adalah orang tua karena tanpa
mereka kita tak ada di dunia ini.
Sesungguhnya allah tidak akan mengubah keadaan suatu umat,
sebelum mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka.
(Ar-Ra’d:4)
Setiap masalah pasti ada jalan keluar karena allah tidak
memberi masalah melebihi kemampuan umatnya.
Hidup dengan perasaan empati akan membuat hidup lebih
bermakna
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan
seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika
kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk.
sama halnya jika kesabaran hilang, maka seluruh
permasalahan akan rusak.
Kesuksesan dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang
disertai dengan doa, karena sesungguhnya nasib seorang
manusia tidak akan berubah dengan sendirinya tanpa berusaha.
Kerjakanlah, wujudnya, raih cita-citamu dengan memulainya
dari bekerja bukan hanya menjadi beban dalam impianmu.
Air mata dan tetesan keringat orang tua merupakan berlian
yang tak pernah ternilai harganya.
Sesungguhnya dibalik kesulitan ada kemudahan, maka apabila
kamu telah selesai (dari suatu urusan) tetaplah bekerja keras
(untuk urusan yang lain). (QS. Al-insyirah:6-7)
Do the best, be good, then you will be the best

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan komunitas ini tepat
pada waktunya. Shalawat beserta salam tak lupa pula kita hadiahkan kepada nabi
besar kita nabi besar Muhammad SAW. Yang telah membawa umatnya dari
zaman jahiliyah kepada zaman yang penuh ilmu pengetahuan yang kita rasakan
pada saat ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan komunitas
ini penulis banyak mendapatkan arahan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk
itu pada kesepatan ini ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis
sampaikan kepada yang terhormat:
1. Bapak Drs. H. S. Effendi, MS selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu.
2. Ibu Ners. Pawiliyah, S.Kep, MAN selaku Ketua Program Studi Profesi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu.
3. Ibu Vike Pebri Giena, S.Kep, Ns. MNS selaku pembimbing akademik stase
keperawatan komunitas.
4. Ibu Vike Pebri Giena, S.Kep, Ns. MNS Selaku pembimbing akademik stase
keperawatan keluarga.
5. Bapak Aidil Fitrio Fransisco, SSTP selaku Kepala Kelurahan Lingkar Barat
6. Ibu Anita Fitrianti, S.Kep selaku pembimbing klinik.
7. Bapak Drs. Septemilian, BSc selaku ketua RW 04 Kelurahan Lingkar Barat
8. Dan seluruh pihak yang telah membantu
Penulis menyadari bahwa laporan komunitas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi kesempurnaan laporan komunitas ini.

iii
Akhir kata penulis berharap semoga laporan komunitas ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan supaya kita selalu berada di bawah lindungan
Allah SWT

Bengkulu, November 2017

Kelompok 2

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


MOTTO DAN PRSEMBAHAN .................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.............................................................. ............ 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan.............................................................. ............ 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi komunitas, keperawatan dan keperawatan komunitas..... 4
B. Tujuan dan fungsi keperawatan komunitas ................................... 6
C. Sasaran keperawatan komunitas .................................................. 7
D. Strategi intervensi keperawatan komunitas .................................... 8
E. Prinsip keperawatan komunitas ..................................................... 9
F. Falsafah keperawatan komunitas .................................................. 10
G. Perbedaan pelayanan keperawatan di klinik/rumah sakit dengan
di komunitas .................................................................................. 11
H. Sejarah perkembangan keperawatan komunitas ........................... 12
I. Tanggung jawab perawat komunitas ............................................. 15
J. Peran perawat komunitas .............................................................. 15
Daftar Pustaka

BAB III LAPORAN HASIL


A. Pendahuluan ................................................................................... 18
B. Hasil Winshield Survey.................................................................. 18
Pre Planing MMK 1 ............................................................................. 24
Laporan Hasil MMK 1 ......................................................................... 33
Laporan Hasil Angket ......................................................................... 40

v
Analisa Data ........................................................................................ 129
Pre Planing MMK 2 ............................................................................. 132
Laporan Hasil MMK 2 ......................................................................... 143
Skoring ................................................................................................ 153
Diagnosa .............................................................................................. 154
Rencana Keperawatan ......................................................................... 155
Plan Of Action (POA) ......................................................................... 160
Pre Planing Gotoroyong ...................................................................... 164
Laporan Hasil Gotoroyong................................................................... 169
Pre Planing Senam Lansia ................................................................... 174
Laporan Hasil Senam Lansia .............................................................. 179
Pre Planing Hipertensi ......................................................................... 187
Laporan Hasil Hiperetnsi .................................................................... 216
Pre Planing Cuci Tangan ..................................................................... 220
Laporan Hasil Cuci Tangan ................................................................ 231
Pre Planing Gosok Gigi ....................................................................... 238
Laporan Hasil Gosok Gigi .................................................................. 250
Pre Planing Narkoba ........................................................................... 256
Laporan Hasil Narkoba ....................................................................... 262
Pre Planing One Dayi Care ................................................................. 278
Laporan Hasil One Dayi Care .............................................................. 281

LAMPIRAN

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang
kesehatan, serta bertambahnya penduduk dan masyarakat maka, maka perlu
adanya perawat kesehatan komunitas yang dapat melayani masyarakat dalam
dalam hal pencegahan, pemeliharaan, promosi kesehatan dan pemulihan
penyakit, yang bukan saja ditujukan kepada individu, keluarga, tetapi juga
dengan masyarakat dan inilah yang disebut dengan keperawatan komunitas.
Menurut WHO (2002), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan
khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu
kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program
kesehatan masyarakat secara keseluruhan guns meningkatkan kesehatan,
penyempumaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pence-
gahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu,
keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat
secara keseluruhan.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada
kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan keperawatan (Spradley, 1985; Logan and Dawkin, 1987).

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apa defenisi komunitas, keperawatan dan keperawatan komunitas ?
2. Apa saja tujuan dan fungsi keperawatan komunitas ?
3. Siapa saja sasaran keperawatan komunitas ?

1
4. Bagaimana strategi intervensi keperawatan komunitas?
5. Apa prinsip keperawatan komunitas ?
6. Bagaimana falsafah keperawatan komunitas ?
7. Apa perbedaan pelayanan keperawatan di klinik/rumah sakit dengan di
komunitas ?
8. Bagaimana sejarah perkembangan keperawatan komunitas ?
9. Bagaimana tanggungjawab perawat komunitas ?
10. Apa peran perawat komunitas ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Setelah proses pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat memahami dan
mengetahui tentang konsep komunitas dan konsep keperawatan komunitas
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami tentang :
a. Defenisi komunitas, keperawatan dan keperawatan komunitas
b. Tujuan dan fungsi keperawatan komunitas
c. Sasaran keperawatan komunitas
d. Strategi intervensi keperawatan komunitas
e. Prinsip keperawatan komunitas
f. Falsafah keperawatan komunitas
g. Perbedaan pelayanan keperawatan di klinik/rumah sakit dengan di
komunitas
h. Sejarah perkembangan keperawatan komunitas
i. Tanggungjawab perawat komunitas
j. Peran perawat komunitas

2
D. MANFAAT PENULISAN
1. Menambah pengetahuan dan informasi mengenai konsep komunitas dan
konsep keperawatan komunitas
2. Merangsang minat pembaca untuk lebih mengetahui konsep komunitas
dan konsep keperawatan komunitas
3. Mengetahui bagaimana konsep komunitas dan konsep keperawatan
komunitas

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI
1. KOMUNITAS
a. Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme
yang berbagi linggkunggan ,umumnya memiliki ketetarikan dan
habitat yang sama. (Wenger, 2002)
b. Komunitas sebagai sekumpulan orang yang saling bertukar
pengalaman penting dalam hidupnya (Spradley,1985)
c. Komunitas sebagai suatu kesatuan hidup manusia yang menempati
suatu wilayah nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat, serta terikat oleh rasa identitas suatu komunitas
(Koentjaraningrat,1990)
d. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu
lokasi yang sama degan di bawah pemerintahan yang sama, area atau
lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang
mempunyai interest yang sama (Riyadi,2007)
e. Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang
merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas,
dengan norma dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun dkk,2006)

2. KEPERAWATAN
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai
bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi,
psikologi, social dan spritual secara komprehensif, ditujukan kepada
individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup
siklus hidup manusia (Riyadi, 2007)

4
3. KEPERAWATAN KOMUNITAS
a. Komunitas adalah sekelompak masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang kelompok khusus
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai
yang telah melembaga (sumijatun et. Al, 2006).
Misalny didalam kesehatan dikenal kelompak ibu hamil, kelompak
ibu menyusui, kelompak anak balilka, kelompak lansia, kelompak
masyarakat suatu wilayah b inaan dan lain sebagainya. Sedangkan
dalam kelompak masyarakat ada masyarakat petani,
pedagang,pekerja,masyarakat terasing dan sebagainya (mubarak,
2006).
b. Keprawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang
merupan perpaduan anatara keperawatan dan kesahatan
masyarakat(public health) dengan dukungan peran serta masyarakat
secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif
secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan tertadu yang ditunjukan kepada
individu, keluarga, kelompok serta masyarat sebagai kesatuan utuh
melalui proses keperawatan untuk meningkatkan pungsi kehidupan
manusia secara optimal sehingga mampu mandiri dalam uapaya
kesehatan (mubarak, 2006).
c. Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan
keperawatan yang bersipat alamiah, sistematis, dinamis, kontinew,
dan berkesinambugan dalam rangka memecahkan masalah
kesehatan klien, keluarga, kelompak serta masyarakat serta langkah-
langkah seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi keperawatan (wahyudi, 2010).
d. Sasaran pelayan kesehatan masyarakat adalah individu,
keluarga/kelompok dan masyarakat dengan pokus upaya kesehatan
primer, skunder, dan tersier. Oleh karenanya pendidikan masyarakat
tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan membantu

5
masyarakat dalam mendorong semangat untuk merewat diri sendiri,
hidup mandiri dan mentukan nasibny sendiri dalam menciptakan
derajat kesehatan yang optimal (elisabet, 2007).

B. TUJUAN DAN FUNGSI KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Tujuan Keperawatan Komunitas
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk
pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya
sebagai berikut :
a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care ) terhadap
individu, keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks
komunitas.
b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat ( health
general community ) dengan mempertimbangkan permasalahan atau
isu kesehatan masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga,
individu, dan kelompok .
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat mempunyai kemampuan untuk :
a. Mengindentifikasi masalah kesehatan yang dialami
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan maslah tersebut
c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi
2. Fungsi Keperawatan Komunitas
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah
klien melalui asuhan keperawatan.
b. Agar masyarakt mendapatkan pelayan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannnya di bidang kesehatan.

6
c. Memeberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan
masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran
serta masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan
dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat
proses penyembuhan (Mubarak,2006)

C. SASARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu,
keluarga, kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang
mempunyai masalah kesehatan atau perawatan (sumijatun et. Al, 2006),
sasaran ini terdiri dari :
1. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, social dan spritual.
2. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara
terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan
maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau
masyarakat secara keseluruhan
3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang
sangat rawan terhadap masalah kesehatan.
Termasuk diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;
1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3) Balita

7
4) Anak usia sekolah
5) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit
kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tidak menular, seperti: penyakit
diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental
dan lain sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1) Panti wredha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4) Penitipan balita

D. STRATEGI INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Proses kelompok (group process)
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah
belajar dari pengalaman sebelumnya, selain faktor
pendidikan/pengetahuan individu, media masa, Televisi, penyuluhan yang
dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya. Begitu juga dengan masalah
kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit
yang paling sering mereka temukan sebelumnya sangat mempengaruhi
upaya penangan atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika
masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat individual tidak akan
mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu, maka mereka

8
telah melakukan pemecahan-pemecahan masalah kesehatan melalui
proses kelompok.
2. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang
dinamis, dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer
materi/teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat
prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari
dalam diri individu, kelompok atau masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan
dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23
Tahun 1992 maupun WHO yaitu ”meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental
dan sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial.
3. Kerjasama (Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan
masyarakat jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi
lingkungan masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat
dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas
melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat
akan dapat diatasi dengan lebih cepat.

E. PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Kemanfaatan
Intervensi yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya
bagi komunitas artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian.
2. Autonomi
Diberikan kebebasan untuk melakukan/memilih alternative yang terbaik
yang disediakan untuk komunitas
3. Keadilan
Melakukan upaya/tindakan sesuai dengan kemampuan/kapasitas
komunitas.

9
F. FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS
Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan
pelayanan terhadap pengaruh lingkunngan (bio-psiko-sosial-cultural-spritual)
terhadap kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada strategi
pencegahan penyakit dan peningkatan pencegahan. Falsafah yang melandasi
komunitas mengacu kepada falsafah atau paradigma keperawatan secara
umum yaitu manusia atau kemanusia merupakan titik sentral setiap upaya
pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan bertolak dari
pandangan ini disusun falsafah atau paradigma keperawatan komunitas yang
terdiri dari 4 komponen dasar , seperti yang digambarkan sebagai berikut :

Komunitas Dengan
Keluarga Sebagai Unit
Pelayanan Dasar.

MANUSIA

KEPERAWATAN KESEHATAN
3 Tingkatan (SEHAT-SAKIT)
Pencegahan.

LINGKUNGAN

(Physic, Biologic,
Psychologist, Social,
Cultural, Dan Spiritual.
Gambar : Komponen Paradigma Keperawatan ( Effendy,1998),

10
Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing-masing unsur sbg
berikut :
 Manusia.
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien yang berada
pada lokasi atau batas geografi tertentu yang memiliki niliai-nilai, keyakinan
dan minat yang relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk
mencapai tujuan.
 Kesehatan.
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan
dasar klien / komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis
sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi stressor.
 Lingkungan.
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang
bersifat biologis, psikologis, social, cultural dan spiritual.

 Keperawatan.
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui
pencegahan primer, sekunder dan tersier.

G. PERBEDAAN PELAYANAN KEPERAWATAN DI KLINIK / RUMAH


SAKI DENGAN DI KOMUNITAS
Perbedaan
No Aspek
Rumah Sakit Komunitas
1. Tempat kegiatan Bangsal Pukesmas
Perawatan klinik Rumah
Sekolah
Perusahan-perusahaan
Panti-panti
2. Tipe-tipe klien yang Orang sakit Orang Sehat
dilayani Orang meninggal Orang sakit

11
Orang meninggal
3. Ruang Lingkup Kuratif Promotif
pelayanan Rehabilitatif Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
Resosiasi
4. Fokus/perhatian utama Rasa aman selama Peningkatan
sakit kesehatan
Pencegahan penyakit
5. Sasaran pelayanan Individu Individu
Keluarga
Kelompok khusus
Masyarakat

H. SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


Perkembangan keperawatan komunitas tidak terlepas dari tokoh
metologi Yunani, yaitu Asclepius dan Hegeia. Berdasarkan mitos Yunani ,
Asclepius adalah seorang dokter sementara Hegeia adalah asisten Asclepius
yang juga merupakan istrinya.
Tabel 2.1 Perbedaan penanganan masalah kesehatan antara Asclepius dan Hegeia
Tokoh Cara penanganan masalah kesehatan masyarakat
Asclepius Dilakukan setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang
Hegeia Penanganan masalah melalui :
 Hidup seimbang
 Menghindari makanan atau minuman beracun
 Memakan makanan yang bergizi (cukup )
 Istirahat yang cukup
 Olahraga

12
Dari perbedaan pendekatan penanganan masalah kesehatan antara
Asclepius dan Hegeia tersebut , akhirnya muncul dua aliran/pendekatan
dalam penanganan masalah-masalah kesehatan pada masyarakat , yaitu
sebagai berikut :
1. Kelompok/aliran 1
Aliran ini cenderung menunggu terjadinya penyakit atau setelah orang
jatuh sakit. Pendekatan ini disebut dengan pendekatan kuratif. Kelompok
tersebut terdiri atas dokter, psikiater, dan praktisi-praktisi lain yang
melakukan perawatan atau pengobatan penyakit baik, fisik maupun
psikologis
2. Kelompok/aliran 2
Aliran ini cenderung melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit
sebelum terjadinya penyakit. Kelompok ini antara lain perawat komunitas.

 PERIODE PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT


Periode perkembangan kesehatan masyarakat terdiri atas periode sebelum
Ilmu pengetahuan dan periode ilmu pengetahuan.
1. Periode Sebelum Ilmu Pengetahuan
Perkembangan kesehatan masyarakat sebelum ilmu pengetahuan tidak
dapat dipisahkan dari sejarah kebudayan yang ada di dunia, di antaranya
adalah budaya dari bangsa Babilonia, Mesir, Yunani dan Romawi. Bangsa-
bangsa tersebut menunjukkan bahwa manusia telah melakukan usaha
untuk menanggulangi masalah-masalah kesehatan masyarakat dan
penyakit. Dari dokumen lain juga tercatat bahwa pada zaman Romawi
Kuno telah dikeluarkan suatu peraturan yang mengharuskan kepada
masyarakat untuk (Halon,1974) :
1. Mencatat pembangunan rumah
2. Melaporkan adanya binatang-binatang yang berbahaya
3. Melaporkan binatang peliharaan/ternak yang dapat menimbulkan bau

13
4. Pemerintah melakukan supervise ke tempat-tempat minuman, warung,
warung makanan, tempat prostitusi dan lain-lain.
Setelah itu kesehatan masyarakat makin dirasakan perlunya di awal abad
ke-1 sampai ke-7 dengan alasan sebagai berikut :
1. Berbagai penyakit menular mulai menyerang penduduk dan telah
menjadi epidemi, bahkan ada yang menjadi endemis
2. Di Asia, khususnya Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika muncul
penyakit kolera yang telah tercata sejak abad ke-7 bahkan penyakit
kolera di India telah menjadi endemis. Penyakit lepra telah menyebar
ke Mesir, Asia keil, dan Eropa melalui para emigran.

Berbagai upaya telah diupayakan untuk mengatasi kasus epidemic dan


endemis , di antaranya masyarakat mulai memperhatikan masalah :
1. Lingkungan terutama hygiene dan sanitasi lingkungan
2. Pembuangan kotoran manusia (latrin)
3. Mengusahakan air minum bersih
4. Pembuangan sampah
5. Pembuatan ventilasi yang memenuhi syarat
Pada abad ke-14 mulai terjadi wabah pes yang dahsyat di China dan
Indoia. Pada tahun 1340 telah tercatat 13 juta orang meninggal karena
wabah pes. Di India, Mesir dan Gaza dilaporkan bahwa 13 ribu orang
meninggal tiap hari karena serangan pes. Berdasarkan catatan, jumlah
orang yang meninggal karena wabah penyakit pes di seluruh dunia pada
waktu itu mencapai lebih dari 60 juta orang, sehingga kejadian pada waktu
itu disebut “The Black Death”. Serangan wabah penyakit menular ini
berlangsung sampai abad ke-18. Di samping wabah pes, awabah kolera
dan tifus juga masih berlangsung. Pada tahun 1603 lebih dari 1 dari 6
orang meninggal karena penyakit menular, dan tahun 1665 sekitar 1 dari 5
orang meninggal. Pada tahun 1759 dilaporkan 70 ribu orang penduduk di
kepulauan Cyprus meninggal karena penyakit menular. Penyakit lain yang
menjadi wabah antara lain difteri, tifus, disentri dan lain-lain

14
2. Periode Ilmu Pengetahuan
Pada akhir abad ke-18 dan diawal abad ke-19, bangkitnya ilmu
pengetahuan mempunyai dampak yang sangat luas dalam segala aspek
kehidupan manusia, termasuk pada aspek kesehatan. Pada abad ini
pendekatan dalam masalah kesehatan tidak hanya memandang pada aspek
biologis saja, tetapi sudah komprehensif dan multisektoral. Selain itu, telah
ditemukan berbagai macam penyebab penyakit dan vaksin sebagai
pencegahan penyakit.

I. TANGGUNG JAWAB PERAWAT KESEHATAN KOMUNITAS


Claudia M.Smith & Frances A Mauren (1995) menjelaskan bahwa
tanggung jawab perawat komunitas adalah menyediakan pelayanan bagi
orang sakit atau orang cacat di rumah mencakup pengajaran terhadap
pengasuhnya, mempertahankan lingkungan yang sehat, mengajarkan upaya-
upaya peningkatkan kesehatan, pencegahan, penyakit dan injuri, identifikasi
standar kehidupan yang tidak adekuat atau mengancam penyakit/injuri serta
melakukan rujukan, mencegah dan melaporkan adanya kelalaian atau
penyalahgunaan (neglect & abuse), memberikan pembelaan untuk
mendapatkan kehidupan dan pelayanan kesehatan yang sesuai standart,
kolaborasi dalam mengembangkan pelayanan kesehatan yang dapat diterima,
sesuai dan adekuat, melaksanakan pelayanan mandiri serta berpartisipasi
dalam mengembangkan pelayanan profesional, serta menjamin pelayanan
keperawatan yang berkualitas dan melaksanakan riset keperawatan.

J. PERAN PERAWAT KOMUNITAS


1. Pelaksana Pelayanan Keperawatan ( provider of nursing care )
Peranan yang utama perawat komunitas yaitu sebagai pelaksana asuhan
keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas , sehat
atau sakit atau mempunyai masalah kesehatan di rumah, disekolah,
dipanti, tempat kerja dan lain-lain.
2. Sebagai pendidik (health educator)

15
Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok
dan komunitas , yang dilaksanakan dirumah, di puskesmas, dikomunitas
secara terorganisir , menanamkan perilaku hidup sehat sehingga terjadi
perubahan perilaku untuk mencapai tingkat kesehatan optimal
3. Sebagai pengamat kesehatan (health monitor ).
Monitoring terhadap perubahan yg terjadi pada individu, keluarga,
kelompok, komunitas tentang masalah kesehatan/keperawatan yang timbul
serta dampak terhadap status kesehatan melalui :
 Kunjungan rumah
 Pertemuan-pertemuan
 Observasi
 Pengumpulan data
4. Koordinator Yankes (coordinator of servises)
Mengkoordinir seluruh kegiatan upaya yankesmasy dalam mencapai
tujuan kesehatan melalui kerjasama dengan team kesehatan lainya
sehingga tercipta keterpaduan dalam sistem yankes . Yankes merupakan
kegiatan yang menyeluruh dan tidak terpisah-pisah
5. Sebagai pembaharu ( inovator )
Pembaharu terhadap individu, keluarga, kelompok, komunitas yang dapat
merubah perilaku dan pola hidup sehingga tercapai peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan
6. Pengorganisir yankes (organisator)
Berperan serta dalam memberikan motivasi dalam rangka meningkatkan
peran serta individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam setiap
upaya yankes yang dilaksanakan oleh masyarakat . Misalnya : kegiatan
posyandu, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan
tahap penilaian, ikut berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan dan
pengorganisasian masyarakat dalam bidang kesehatan.
7. Sebagai panutan ( Role Model )

16
Dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat tentang bagaimana tata cara
hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.
8. Sebagai Tempat Bertanya ( Fasilitator )
 Tempat bertanya oleh individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam bidang kesehatan/
keperawatan yang dihadapi sehari-hari.
 Dapat membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah
kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi.
 Penghubung antara masyarakat dengan unit yankes dan instansi terkait
9. Sebagai Pengelola ( Manager )
 Dapat mengelola berbagai kegiatan yankes dan masyarakat sesuai
dengan beban tugas dan tanggung jawab yang diembankan kepadanya.
 Mengkoordinasikan upaya-upaya kesehatan yang dijalankan, melalui
puskesmas sebagai institusi pelayanan dasar utama, baik di dalam atau
di luar gedung ataukah di keluarga, terhadap kelompok-kelompok
khusus seperti kelompok ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas/menyususi,
anak balita, usia lanjut, sesuai dengan peran, fungsi dan tanggung
jawabnya.

17
BAB III
LAPORAN HASIL WINSHIELD SURVEY
RW 04 RT 14, 15, 16 & 17 KELURAHAN LINGKAR BARAT
KECAMATAN GADING CEMPAKA KOTA BENGKULU

1. PENDAHULUAN
Sehubungan dengan pelaksanaan Praktek Komunitas profesi ners
yang diadakan di RW 04 Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading
Cempaka, maka Mahasiswa kelompok 2 telah melakukan pengamatan
secara umum ( Winshield Survey ) tentang situasi dan keadaan wilayah di
RW 04.
Gambaran umum situasi dan keadaan wilayah di RW 04 Kelurahan
Lingkar Barat Kecamatan Gading Cempaka didapatkan melalui
wawancara dengan penduduk setempat, tokoh masyarakat dan observasi
lingkungan, sehingga dapat diperkirakan faktor risiko yang dapat
menimbulkan masalah kesehatan dan faktor penunjang untuk peningkatan
kesehatan masyarakat.
Perkiraan jumlah penduduk di RW 04 Kelurahan Lingkar Barat
kecamatan Gading Cempaka adalah 880 jiwa dengan jumlah kepala
keluarga lebih kurang mencapai 220 kepala keluarga (KK).
.
A. HASIL WINSHIELD SURVEY
a. Core atau Inti
1) Riwayat atau Sejarah Perkembangan Komunitas
Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas kelurahan Lingkar
Barat adalah wilayah adiministratif dari kecamatan Gading
Cempaka berdasarkan peraturan pemerintah RI Tahun 1997 tentang
pemekaran kelurahan. perumahan Palpabri ini yang pada awalnya
masih termasuk desa sidomulyo bengkulu utara kemudian karena
terjadi peluasan lahan untuk kota madya maka Desa sidomulyo
menjadi kelurahan Jalan Gedang kota madya kemudian terjadi

18
pemekaran kembali menjadi kelurahan Lingkar Barat. terbentuk
RW 04 dulunya merupakan terdiri dari 4 RT yaitu RT 14, 15, 16,
dan 17 kemudian terbentuk lagi RT 18 dan RT 23 pada 4 tahun
yang lalu.
2) Batas Wilayah
Batas wilayan kelurahan Lingkar Barat
Utara : Kel. Cempaka Permai dan Kel. Jalan Gedang
Timur : Kel. Pagar Dewa
Selatan : Samudra Hindia
Barat : Padang Harapan

RW 04 mempunyai :
Luas wilayah + 1000 M 2
Panjang + 49 M, memanjang dari timur ke barat
Lebar + 205 M, membentang dari utara ke selatan

b. Data Demografi
Dari hasil observasi selama lebih kurang 1 minggu di RW 04 (RT
14, 15, 16 dan 17) dimana di RT 14 terdiri dari 60 KK, di RT 15 terdiri
dari 100 KK, RT 16 terdiri dari 60 KK dan RT 17 terdiri dari 80 KK.
Usia penduduknya bervariasi namun didominasi oleh Anak usia
sekolah, dengan jumlah perempuan lebih banyak dari jumlah laki-laki.
Luas wilayah RW 04 lebih kurang 205 meter per segi yaitu panjang ±
49 m memanjang dari timur ke barat dan lebar ± 400 m membentang
dari utara ke selatan .
Untuk suku di RW 04 sebagian besar masyarakatnya dengan suku
serawai, batak, jawa, padang dan melayu, pendidikan penduduk terdiri
darai tamat SMA, DIII, dan S1, . Bahasa keseharian yang digunakan
adalah bahasa bengkulu. Jenis pekerjaan sebagian besar adalah swasta
dan pns. Agama yang di anut di RW 04 adalah islam dan non islam.

19
c. 8 Sub Sistem
1) Lingkungan Fisik
Perumahan di wilayah RW 04 pada umumnya adalah
bangunan permanen dan semi permanen dengan menggunakan
seng, multirup, genteng dan asbes dinding tembok dan kayu, lantai
rata-rata menggunakan keramik.
Adapun jarak antara rumah satu dengan yang lain tidak ada
jarak bahkan ada yang berdempetan, dan sebagian besar rumah di
RW 04 sebagian mempunyai pekarangan dimanfaatkan dengan
menanam pohon pelindung dan bunga, dan tanaman obat namun
ada juga yang tidak dimanfaatkan, sedangkan ada beberapa siring
terlihat tergenang air karena selokan sebagai saluran limbah, dan
sebagian selokan masih banyak sampah yang menumpuk. Penduduk
di RW 04 sebagian besar penduduk memiliki tempat pembuangan
sampah khusus, dan ada yang di tempat pembuangan umum. Dan
sebagian warga RW 4 memiliki kandang ternak yang jarak nya
tidak jauh dari rumahnya.
2) Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Dari hasil windshield survey di RW 04 Pusat pelayanan
kesehatan yang biasa digunakan oleh warga adalah puskesmas
pembantu yang teletakdi RT 17 yang terletak di Kelurahan Lingkar
Barat biasanya digunakan untuk memantau status kesehatan
terutama bayi, balita dan ibu hamil. tetapi ada juga sebagian dari
masyarakat RW 04 lebih memilih berobat ke praktek bidan atau
praktek dokter swasta yang ada di RW 04. Apabila sakitnya berat,
masyarakat langsung berobat ke rumah sakit umum. Dengan
demikian akan terjadi potensial terhadap dukungan peningkatan
derajat kesehatan.
3) Ekonomi
Di RW 04 pada umumnya kepala keluarga (KK) mempunyai mata
pencaharian sebagian besar adalah swasta, PNS, dan tani/ buruh,

20
pedagang serta polri. Dan di wilayah RW 04 ada rumah penduduk
yang memiliki warung-warung manisan. Dengan adanya mata
pencarian yang tetap maka akan terjadi peningkatan terhadap status
kesehatan.
4) Keamanan dan Transportasi
Sarana dan transportasi yang biasa digunakan masyarakat
setempat umumnya menggunakan kendaraan pribadi berupa
kendaraan roda 2 dan roda 4, sebagian besar lalulintas diwilayah ini
lancar, terdapat 1 pos kamling di setiap RT dan dijaga oleh
LINMAS secara bergantian.
5) Politik dan Pemerintahan
Di wilayah RW 04 (RT 14, 15, 16 dan 17) dari observasi yang
dilakukan terdapat sekretariat partai politik Dan terlihat bendera
papan partai politik diidepan rumah.
6) Sistem Komunikasi
Dari Hasil observasi di RW 04, Masjid merupakan salah satu pusat
penyebaran informasi dan tempat berkumpul di RW 04 (RT 14, 15,
16 dan 17), Masyarakat RW 04 (RT 14, 15, 16 dan 17) rata-rata
mempunyai handphone dan TV sebagai alat komunikasi
7) Pendidikan
Pada wilayah RW 04 Terdapat 1 buah sarana pendidikan yaitu TK
(Taman Kanak- kanak ) di wilayah RW 04 sedangkan tingkat SD
anak-anak bersekolah diwilayah lain yang memiliki fasilitas
pendidikan,Tingkat pendidikan penduduk RW 04 mayoritas tamat
SMA
8) Rekreasi
Di wilayah ini tidak ada tempat khusus rekreasi dan tidak ada
fasilitas rekreasi. Kegiatan rekreasi masyarakat RW 04 kel. Lingkar
Barat kota bngkulu biasanya dilaksanakan pada hari libur dan hari
raya. Tempeat rekreasi yang dikunjungi biasanya tidak jauh dari
wilayah RW 04 kel. Lingkar Barat kota bengkulu yaitu wisata

21
Pantai Panjang. Untuk tempat bermain sehari-hari anak-anak
biasanya bermain di halaman rumah dan lapangan, apabila kurang
pengawasan dari orang tua maka dapat terjadi resiko cidera pada
anak-anak.

22
DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Harnilawati. 2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: Pustaka
As Salam
Hidayat Aziz Halimul. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba
Medika : Jakarta.
Sumijatun. 2005. Konsep Dasae Keperawatan Komunitas. Jakarta : EG
Suprajitno. 2003. Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi dalam Praktik. Jakarta :EGC

23
24
25
PRE PLANNING MMK I
RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17) KELURAHAN LINGKAR BARAT
KECAMATAN GADING CEMPAKA
PROVINSI BENGKULU

A. LATAR BELAKANG
Winshield Survey merupakan pengamatan terhadap suatu wilayah untuk
mendapatkan gambaran umum situasi dan keadaan suatu wilayah, yang didapat melalui
wawancara dengan penduduk setempat, tokoh masyarakat dan observasi lingkungan,
sehingga dapat diperkirakan hal-hal yang menjadi masalah, baik masalah kesehatan ataupun
masalah lain yang ada di lokasi tersebut. (Anderson, Elizabeth, 2006)
Dalam rangka pelaksanaan Praktek Profesi Keperawatan Komunitas STIKES TRI MANDIRI
SAKTI BENGKULU, yang diadakan di RW 04 (RT 14, RT 15,RT 16, dan RT 17)
Kelurahan lingkar barat Kecamatan gading cempaka Bangkahulu Provinsi Bengkulu.
Kelompok telah melakukan Winshield Survey pada tanggal 13– 18 November 2017.
Dimana Winshield Survey ini bertujuan untuk menginformasikan keadaan kesehatan secara
umum di RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16,dan RT 17) Kelurahan lingkar barat Kecamatan
gading cempaka Provinsi Bengkulu.
Untuk mendapatkan data-data hasil dari Winshield Survey tersebut kami
menggunakan panduan format yang telah baku. Adapun data yang kami dapatkan secara
umum ternyata kondisi kesehatan di RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16,dan RT 17) Kelurahan
lingkar barat Kecamatan gading cempaka Provinsi Bengkulu. umumnya sudah baik, namun
ada beberapa data yang menurut kami dapat menjadi ancaman kesehatan bagi warga di RW
04 (RT 14, RT 15, RT 16,dan RT 17) Kelurahan lingkar barat Kecamatan gading cempaka
Provinsi Bengkulu., salah satunya adalah pengelolaan sampah rumah tangga yang belum
memadai karena dari hasil observasi sebagian kecil warga masih ada yang membuang
sampah di sekitar dan membakarnya walaupun menurut warga sudah ada petugas kebersihan
yang mengambil sampah 3 kali dalam satu minggu, dan selokan terlihat air menggenang
karena penyumbatan oleh sampah, penumpukan tanah yang tidak dibersihkan serta kandang
ternak masyarakat yang belum memadai, dimana belum adanya tempat pembuangan sampah
dan banyaknya rumah penduduk yang berdekatan langsung dengan kandang ternak.
Oleh karena itu kami mahasiswa Profesi Ners STIKES TMS mencoba menerapkan
ilmu yang telah kami dapatkan selama pendidikan untuk mengatasi masalah yang ditemukan

26
di RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16,dan RT 17) Kelurahan lingkar barat Kecamatan gading
cempaka Provinsi Bengkulu, dibantu oleh partisipasi aktif masyarakat. Karena itu perlu
kiranya hasil winshield survey disampaikan kepada masyarakat, dan selanjutnya didiskusikan
bersama masyarakat untuk penanganan lebih lanjut.

PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti MMK I di RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16,dan RT 17) Kelurahan
lingkar barat Kecamatan gading cempaka Provinsi Bengkulu. diharapkan mahasiswa
mampu bersosialisasi dengan masyarakat dan mampu mengidentifikasi ancaman
kesehatan secara umum.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti MMK I di wilayah RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16,dan RT 17)
Kelurahan lingkar barat Kecamatan gading cempaka Provinsi Bengkulu. diharapkan
masyarakat dan mahasiswa mampu :
a. Berkenalan dengan masyarakat di wilayah RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16,dan RT
17) Kelurahan lingkar barat Kecamatan gading cempaka Provinsi Bengkulu.
b. Menyampaikan hasil Winshield Survey yang telah dilaksanakan di wilayah RW
04 (RT 14, RT 15, RT 16,dan RT 17) Kelurahan lingkar barat Kecamatan gading
cempaka Provinsi Bengkulu.Merencanakan tindak lanjut dari pemecahan masalah
kesehatan yang mungkin terjadi RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16,dan RT 17)
Kelurahan lingkar barat Kecamatan gading cempaka Provinsi Bengkulu. melalui
penyebaran kuesioner sebagai alat pengumpul data.

PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik/Judul Kegiatan
Judul kegiatan ini adalah “Sosialisasi dengan Aparat Pemerintahan RW, Tokoh
Masyarakat dan Masyarakat di Wilayah RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16,dan RT
17) Kelurahan lingkar barat Kecamatan gading cempaka Provinsi Bengkulu.serta
Presentasi Hasil Winshield Survey (MMK 1) di RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16,dan
RT 17) Kelurahan lingkar barat Kecamatan gading cempaka Provinsi Bengkulu.
2. Sasaran/target
Sasaran : RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16,dan RT 17) Kelurahan lingkar barat
Kecamatan gading cempaka Provinsi Bengkulu. Target:

27
c. Ketua RW beserta perangkatnya
d. Ketua RT beserta perangkatnya
e. Tokoh masyarakat
f. Tokoh agama
g. Tokoh pemuda
h. Kader Kesehatan
i. Organisasi Kemasyarakatan
j. Penggerak PKK
3. Metoda
Ceramah dan Diskusi
4. Media dan Alat
1. Mikrofon
2. LCD
3. Laptop
5. Waktu dan Tempat
1) Waktu : Rabu, 22 November 2017
2) Jam : 19.30 WIB (sesudah shalat isya) - Selesai
3) Kegiatan : Presentasi Winshield Survey (MMK I)
4) Tempat : Mushola RT 17 RW 04 Kelurahan lingkar barat
6. Pengorganisasian
1) Setting Tempat

PA

Keterangan : : Moderator
: Pembimbing
: Presenter
: Fasilitator
: Masyarakat
: Notulen
28
: Observer
PA : Pembawa Acara

i. Susunan Acara
No ACARA METODA WAKTU

1 Pembukaan Ceramah 10 menit


2 Pembacaan ayat suci al-quran Ceramah 5 menit
3 Kata Sambutan dari Ketua Kelompok
Praktek Keperawatan Komunitas dan
Keluarga Ceramah 5 menit
4 Kata sambutan dari Pembimbing Akademik
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES
TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU Ceramah 5 menit
5 Kata Sambutan dari Ketua RT 15 sekaligus
pembukaan acara Ceramah 20 menit
6 Presentasi hasil winshield survey
Musyawarah Diskusi 10 menit
- Tindak lanjut hasil presentasi
7 Doa Ceramah 5 Menit
8 Penutup Ceramah 5 Menit

b. Uraian tugas
Persiapan
a. Penanggung jawab :
 Bpk. Drs. Septemilian, BSc Ketua RW 04 Kelurahan lingkar barat kecamatan
gading cempaka Provinsi Bengkulu.
 Ajeng Siswandi, S.Kep Ketua Kelompok Praktek Profesi Komunitas.

29
Tugas ; mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan pertemuan masing-masing
kelompok di RW 04
Pembawa Acara : Ajeng Siswandi, S.Kep
1) Membuka acara
2) Menjelaskan pelaksanaan kegiatan
3) Membuat kontrak waktu
4) Menjelaskan tujuan pertemuan
5) Menyerahkan jalannya musyawarah kepada moderator
6) Menutup acara
b. Moderator : Dedi Robiansah, S.Kep
Tugas ;
 Memimpin jalannya musyawarah
 Mengarahkan alur musyawarah
c. Presenter: Elin Sonalia, S.Kep
Tugas ;
Menyajikan hasil winshield survey dalam pertemuan.
d. Notulen: Icha Alvionita, S.Kep dan Meta Angraini, S.Kep
Tugas ;
Mencatat pelaksanaan dan hasil musyawarah (pertemuan)
e. Observer : Yensi Yunarti, S.Kep
Tugas ;
1) Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
2) Membuat laporan hasil pelaksanaan musyawarah tingkat RW
f. Fasilitator: Mezi Ade Saputra, S.Kep, Reni AnggrainiS.Kep, Eka Safrina S.Kep
Tanti Resmi A.S.Kep, Aidi S.Kep, Zilvida Rama D.S.Kep, Herlis Pratama S.Kep,
Lasmaria S.S.Kep, Hana Hasris S.Kep, Zetri Elita S.Kep, Yensi Yunarti S.Kep,
Lilis Sumarni S.Kep, Dwi Putrawan S.Kep, Pebby Livia A. S.Kep, Adi Purna
Candra S.Kep, Gusti Randi S.Kep, Meta Anggraini S.Kep

Tugas ;
1) Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya musyawarah
2) Memfasilitasi peserta untuk berperan aktif selama pertemuan.

30
4. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. 75% dari undangan dapat menghadiri pertemuan
b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. 60 % dari undangan hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
c. Peserta berperan aktif dalam mengajukan pertanyaan dan mengemukakan
pendapat selama jalannya diskusi.
d. Tidak ada peserta yang keluar masuk selama jalannya kegiatan.
3. Evaluasi Hasil
a. Masyarakat dan mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah kesehatan yang
mungkin terjadi Wilayah RW 04 (RT 14, 15, 16 dan 17) Kelurahan Linkar
Kecamatan Gading Cempaka Provinsi Bengkulu.
b. Masyarakat dan mahasiswa mampu merencanakan tindak lanjut dari pemecahan
masalah kesehatan yang mungkin terjadi di RW 04 (RT 14, RT 15, 16 dan 17)
Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading Cempaka Provinsi Bengkulu melalui
penyebaran kuesioner sebagai alat pengumpul data.
Daftar Pustaka:
Anderson, Elizabeth T. 2006 Buku Ajar Keperawatan Komunitas : teori dan
praktek Edisi 3. Jakarta : EGC

Bengkulu, November 2017

Kelompok II

31
32
33
34
35
LAPORAN HASIL
MUSYAWARAH MASYARAKAT KELURAHAN (MMK I)
DI WILAYAH RW. 04 (RT 14, 15, 16, DAN 17) KEL. LINGKAR BARAT KEC.
GADING CEMPAKA
KOTA BENGKULU

Nama Acara : Musyawarah Masyarakat Kelurahan I (MMK I)


Hari/Tanggal : Rabu 22 november 2017
Waktu : 19.45 WIB s/d selesai
Tempat : Musholah Al-Abthal RT 17 RW 04

I. Tahap Persiapan
 Persiapan pre planning dan hasil winshield survey dan mengkonsultasi pada
pembimbing akademik, pak RW, dan pembimbing lapangan. Persiapan penyajian,
meliputi persiapan materi, tempat dan alat-alat lainnya yang dilakukan oleh semua
anggota kelompok sesuai dengan tanggung jawab masing-masing.
 Konsultasi dengan ketua RW 04 dan RT 14, 15, 16 dan 17 beserta perangkatnya
untuk penentuan tokoh masyarakat yang akan diundang.
 Menyiapkan undangan 1 hari sebelum acara.
 Menyebarkan undangan kepada pak lurah Lingkar Barat, pembimbing akademik,
pembimbing klinik dan ketua RW 04, ketua RT 14, 15, 16 dan 17 pemuka agama,
ketua adat, para remaja, ibu-ibu, dan tokoh masyarakat.
 Bekerja sama dengan ketua RW 04 dan ketua RT 14, 15, 16 dan 17 untuk
mengumumkan rencana kegiatan dalam pembagian undangan MMK I.
 Memasikan kembali tempast, waktu kegiatan serta tokoh masyarakat yang diundang
dan mengumumkan di Musholah Al-Abthal di RT 17.
II. Tahap Pelaksanaan
 Acara dimulai jam 20. 40 WIB, acara mundur 95 menit dari yang direncanakan
karena menunggu kehadiran para undangan.
 Jumlah undangan 200 orang dan yang hadir pada kegiatan sebanyak 3 orang, dan
tidak ada yang meninggalkan acara selama acara berlangsung.
 Mahasiswa terlibat dalam acara pertemuan dan telah berperan sesuai tanggung jawab
seperti sebagai pembawa acara, notulen, fasilitator.
 Selama pelaksanaan suasana tenang dan undangan sangat antusias dan aktif dalam
memberikan saran dan pendapatnya.

36
 Para undangan yang hadir mengikuti jalannya kegiatan dari awal sampai akhir
kegiatan yang berjumlah 3 orang.
 Waktu acara berlangsung dari awal sampai akhir selama ± 1 jam.
 Perwakilan masyarakat membenarkan jumlah KK di RT 15, memberi masukan
tentang pembuangan air limbah yang tidak mengalir dan menanyakan tentang TPA
yang masuk ke dalam sub system pendidikan di RW 04.
IV. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
 Undangan hadir sebanyak 3 Orang dari 200 undangan yang disebarkan.
 Tempat sesuai dengan perencanaan tetapi waktu tidak berjalan sesuai dengan
perencanaan, waktu mundur 95 menit dari perencanaan.
 Peran dan fungsi masing-masing mahasiswa sesuai dengan uraian tugas yang telah
ditetapkan bersama, baik sebagai penanggung jawab, moderator, presenter,
fasilitator, observer. Mahasiswa mampu memfasilitasi audiens selama kegiatan
berlangsung.
2. Evaluasi Proses
 Waktu pelaksanaan MMK I tidak sesuai dengan perencanaan, terjadi keterlambatan
acara selama 95 menit karena menunggu kehadiran masyarakat setempat.
 Peserta yang mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir berjumlah 3 orang.
 Audiens yang hadir antusias dalam memberikan usulan dan tanggapan tentang
kejelasan program kegiatan yang akan dilakukan, dan juga tentang hasil pemaparan
survey.
 Usulan dari ketua RT 1
3. Evaluasi Hasil
 Mahasiswa telah berkenalan dengan masyarakat di Wilayah RW. 04 (RT 14, 15,
16 dan 17) Kel. Lingkar Barat Kec. Gading Cempaka.
 Hasil winshield survey telah dimusyawarahkan dengan masyarakat RW. 04 (RT
14, 15, 16 dan 17) Kel. Lingkar Barat Kec. Gading Cempaka.

37
DOKEMENTASI

( Kata sambutan dari pembimbing Akademik )

(Kata sambutan dari ketua RT 15 dan sekaligus membuka acara)

38
(Panitia pelaksanaa MMK 1)

( Peserta MMK 1)

39
( Peserta MMK 1)

40
41
HASIL PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
RW 04 (RT 14,15,16 DAN 17) KEL.LINGKAR BARAT KEC.GADING CEMPAKA
KOTA BENGKULU
2. 1 Pengkajian Komunitas
a. Data Demografi
1) Distribusi penduduk berdasarkan usia
Table. 1
Distribusi frekuensi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin di RW 04
Kelurahan Lingkar Barat
Umur Frekuensi Persen

0-5 tahun 36 4%
5-11 tahun 58 7%
12-16 tahun 69 8%
17-25 tahun 178 22%
26-35 tahun 159 19%
36-45 tahun 91 11%
46-55 tahun 145 18%
56-65 tahun 77 9%
66 keatas 16 2%
Total 829 100.0%

Diagram. 1
2%
Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
4% 0-5 tahun
9% 7%
5-11 tahun
8% 12-16 tahun
18% 17-25 tahun
26-35 tahun
36-45 tahun
22%
46-55 tahun
11%
56-65 tahun
66 keatas
19%

42
Distribusi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin di RW 04 (RT 14,15, 16
dan 17) dari jumlah total penduduk 829 jiwa didapatkan bahwa sebagai berikut 4,3%
usia 0-5 tahun, 7,0% usia 5-11 tahun, 8,3% usia 12-16 tahun, 21,5% usia 17-25
tahun, 19,2% usia 26-35 tahun, 11,0%, usia 36-45, 17,5 %, usia 46-55, 9,3% 56-65
tahun, dan 1,9% usia diatas 66 tahun.
2. Distribusi Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel.2
Distribuusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di RW 04
Kelurahan Linngkar Barat Kec. Gading Cempaka
Jenis kelamin Frekuensi Persen
laki-laki 420 51%
perempuan 409 49%
Total 829 100%

Diagram 2.

Jenis Kelamin

49%
51%
laki-laki
perempuan

Distribusi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin di RW 04 (RT 14,15, 16


dan 17) dari jumlah total penduduk 829 jiwa didapatkan bahwa sebagai berikut data
laki- laki (51%) 420 orang dan perempuan seanyak (49%) 409 orang.

43
3. Distribusi penduduk berdasarkan pendidikan
Table.3
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di RW 04
Kelurahan Lingkar Barat Kec. Gading Cempaka
Pendidikan Frekuensi Persen

belum sekolah 24 3%
TK 16 2%
SD 80 10%
SMP 67 8%
SMA 300 36%
perguruan tinggi 342 41%
Total 829 100%

Diagram. 3

Pendidikan
3% 2%

10% belum sekolah


41% 8%
TK
SD
SMP
36%
SMA
perguruan tinggi

Distribusi penduduk berdasarkan pendidikan di RW 04 (RT 14,15,16 dan 17)


didapatkan bahwa sebagai berikut 3 % belum sekolah, 2% TK, SD 10 %, SMP 8%,
SMA 36%, dan perguruan tinggi 41%.

44
4. Distribusi penduduk berdasarkan pekerjaan
Table. 4
Distribusi Penduduk berdasarkan Pekerjaan di RW 04 kelurahan Lingkar Barat
Kec.Gading Cempaka

Pekerjaan frekuensi Persen


pelajar/belum bekerja 316 38%
tidak bekerja 72 9%
PNS 228 28%
TNI/polri 9 1%
Pensiunan 12 1%
Swasta 164 20%
tani/buruh 28 3%
Total 829 100%

Diagram. 4

Pekerjaan

3%
pelajar/belum bekerja
20% tidak bekerja
1% 38%
1% PNS
TNI/polri
28% 9% Pensiunan
Swasta
tani/buruh

Distribusi penduduk berdasarkan pekerjaan di RW 04 (RT 14,15, 16 dan 17)


didapatkan bahwa sebagai berikut tani/buruh 3%, pelajar/belum bekerja 38%, tidak
bekerja 9 %, PNS 28%, TNI/polri 1%, Pensiunan 1 %, swasta 20 %.

45
5. Distribusi penduduk berdasarkan agama
Table.5
Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama di RW 04 kelurahan Lingkar Barat Kec.
Gading Cempaka

Agama frekuensi Persen


islam 740 89%
kristen 87 10%
hindu 2 1%
Total 829 100%

Diagram. 5

agama
1%

10%

islam
kristen
hindu

89%

Distribusi penduduk berdasarkan agama di RW 04 (RT 14,15,16 dan 177)


didapatkan bahwa mayoritas penduduk yakni 89 %% beragama islam dan 11%
beragama kristen.

46
B. Data Ekonomi
1. Distribusi penduduk berdasarkan pendapatan keluarga per bulan
Table .6
Distribusi Penduduk berdasarkan Pendapatan Keluarga per bulan di RW 4
Kelurahan Lingkar Barat Kec.Gading Cempaka
Pendapatan Frekuensi Persen
kurang dari Rp. 780.000 perbulan 22 10%
lebih dari atau sama dengan Rp. 780.000- Rp.
156 73%
5.160.470 perbulan
lebih dari Rp. 5.160.470 perbulan 37 17%
Total 215 100.0

Diagram. 6

Pendapatan

kurang dari Rp. 780.000


17% 10% perbulan

lebih dari atau sama


dengan Rp. 780.000- Rp.
5.160.470 perbulan
73%
lebih dari Rp. 5.160.470
perbulan

Distribusi penduduk berdasarkan pendapatan keluarga per bulan di RW 04 Kelurahan


lingkar Barat kec. Gading Cempaka didapatkan bahwa sebagai berikut penghasilan
kurang dari Rp.780.000/bulan 10%, penghasilan Rp.780.000-Rp.5.160.470/bulan 73%,
dan penghasilan lebih dari Rp.5.160.470/bulan 17 %.

47
2. Distribusi penduduk berdasarkan pengeluaran total keluarga per bulan
Table. 7
Distribusi penduduk berdasarkan pengeluaran total keluarga per bulan di RW 04
Kelurahan Lingkar Barat Kec.Gading Cempaka

pengeluaran frekuensi persen


kurang dari Rp.780.000/bulan 28 13%
lebih dari/= Rp.780.000-
161 75%
Rp.5.160.470/bulan
lebih dari/= Rp.5.160.470/bulan 26 12%
Total 215 100%

Diagram.7

pengeluaran

12% 13%
kurang dari
Rp.780.000/bulan
lebih dari/= Rp.780.000-
Rp.5.160.470/bulan
75% lebih dari/=
Rp.5.160.470/bulan

Distribusi penduduk berdasarkan pengeluaran total keluarga per bulan di RW 04


kelurahan lingkar barat kec. Gading cempaka didapatkan bahwa sebagai berikut
pengeluaran kurang dari Rp.780.000/bulan 13 %, pengeluaran Rp.780.000-
Rp.5.160.470/bulan 75%, dan pengeluaran lebih dari Rp.5.160.470/bulan 12 %

48
C. Data lingkungan fisik
1. Tipe perumahan
Table. 8
Disrtibusi Rumah Penduduk I RW 04 Kelurahan Lingkar Barat Kec.Gading Cempaka
Tipe Rumah Frekuensi Persen
Permanen 212 99%
tidak permanen 3 1%
Total 215 100%

Diagram. 8

Tipe Rumah
1%

Permanen
tidak permanen
99%

Dari diagram dan tabel di atas berjumlah 215 rumah dapat dilihat bahwa sebagian

besar 3 (1%) jenis rumah penduduk di RT. 14, 15,16 dan 17 kelurahan Lingkar Barat

kecamatan Gading Cempaka terbuat dari semipermanen , sebagian lagi 212 (99%) permanen.

3. Status kepemilikan rumah


Table. 9
Distribusi Berdasarkan status kepemilikan rumah
di RW 04 kelurahan Lingkar Barat Kec.Gading Cempaka

Kepemilikan rumah frekuensi Persen


milik sendiri 207 96%
numpang 4 2%
Sewa 4 2%
Total 215 100%

49
Diagram. 9
Distribusi Berdasarkan status kepemilikan rumah
di RW 04 kelurahan lingkar barat kec.gading cempaka

Kepemilikan rumah
2% 2%

milik sendiri
numpang
Sewa
96%

Dari diagram dan tabel di atas berjumlah 215 rumah dapat dilihat bahwa rata-rata
rumah yang ditempati masyarakat RW 04 RT 14, 15, 16 dan 17 kelurahan Lingkar Barat
kecamatan Gading Cempaka berjumlah 207 yaitu milik sendiri sekitar 96 %, sewa 4 (2%),
numpang 4 (2%).

c. jenis lantai
Table. 10
Distribusi Berdasarkan Jenis Lantai Rumah di RW 04 Kelurahan Lingkar Barat
Kec.Gading Cempaka
Jenis lantai
Frekuensi Persen
rumah
keramik 200 77%
semen 11 23%
Total 215 100%

50
Diagram. 10

Jenis Lantai
Keramik Semen/plaster

23%

77%

Dari tabel dan diagram di atas berjumlah 215 lantai dapat dilihat bahwa rata-rata
masyarakat RW 04 RT 14, 15,16 dan 17 kelurahan Lingkar Barat kecamatan Gading
Cempaka rumah yang dengan jenis lantai keramik sebanyak 200 (77%), sedangkan yang
lantai semen/plester sebanyak 11 (23%).
d. Sistem Ventilasi
Table. 11
Distri berdasarkan Sistem Ventilasi Rumah di Rw 04 Kelurahan Lingkar Barat
Kec.Gading Cempaka
Ventilasi Rumah Frekuensi Persen
Ada, dipergunakan 205 95%
ada, tidak dipergunakan 9 4%
tidak ada 1 1%
Total 215 100%

Diagram. 11

Ventilasi Rumah

4%1%

Ada, dipergunakan
ada, tidak dipergunakan
95% tidak ada

51
Dari tabel dan diagram di atas berjumlah 215 rumah, yaitu terlihat bahwa(205) 95%

rumah penduduk RW 04 RT 14,15,16 dan 17 kelurahan Lingkar Barat kecamatan Gading

Cempaka mempunyai jendela dan dipergunakan,dan hanya (9) 4 % saja jendela yang tidak

dimanfaatkan.

e. Sistem Pencahayaan Rumah pada siang hari

Table. 12
Distribusi berdasarkan sistem pencahayaan rumah pada siang hari di RW 04 Kelurahan
Lingkar Barat Kec.Gading Cempaka.
Sistem pencahayaan Frekuensi Persen
Terang 210 98%
remang-remang 4 2%
Gelap 1 0%
Total 215 100%

Diagram. 12

Sistem pencahayaan
2%0%

Terang
remang-remang
Gelap
98%

Dari tabel dan diagram di atas berjumlah 215 terlihat bahwa (210) 98% rumah

penduduk RW 04 RT 14, 15,16 dan 17 kelurahan Lingkar Barat kecamatan Gading Cempaka

mempunyai pencahayaan yang terang ,dan hanya (4) 2 % saja pencahayaan yang remang-

remang.

52
f. Jarak rumah dengan tetangga

Table. 13
Distribusi berdasarkan sistem jarak rumah dengan tetangga di RW 04
Kelurahan Lingkar Barat Kec.Gading Cempaka
Jarak rumah Frekuensi Persen
bersatu 47 4%
Dekat 162 78%
terpisah 6 18%
Total 215 100%

Diagram. 13

Jarak Rumah Dengan Tetangga


Bersatu Dekat Terpisah

4%
18%

78%

Dari tabel dan diagram di atas berjumlah 215 terlihat bahwa 78% rumah penduduk RW

04 RT 14.15,16 dan 17 kelurahan Lingkar Barat kecamatan Gading Cempaka mempunyai

jarak rumah yang berdekatan,hanya 4% yang besatu dan 18% jarak rumah penduduk yang

terpisah

53
g. Halaman di sekitar rumah
Table. 14
Distribusi berdasarkan Halaman di sekitar rumah di RW 04 kelurahan Lingkar Barat
Kec.Gading Cempaka

Halaman disekitar rumah Frekuensi Persen


Ada dimanfaatkan 153 71%
ada tidak dimanfaatkan 27 13%
tidak ada 35 16%
Total 215 100%

Diagram. 14

Halaman disekitar rumah

16%

13% Ada dimanfaatkan


ada tidak dimanfaatkan
71%
tidak ada

Dari tabel dan diagram di atas halaman di sekitar rumah di RW 04 RT 14,15,16 dan 17
Lingkar Barat berjumlah 215 adalah ada dimanfaatkan (153) 71 %, ada tidak dimanfaatkan
(27) 13% dan tidak ada (35)16%.

54
H. Pemanfaatan perkarangan rumah
Table. 15
Distribusi berdasarkan Pemanfaatan perkarangan rumah di RW 04 Kelurahan
Lingkar Barat Kec.Gading Cempaka

Pemanfaatan
Frekuensi Persen
perkarangan rumah
Tidak ada 11 5%
pohon pelindung 36 16%
bunga 125 56%
Toga 17 8%
kandang 2 1%
tidak dimanfatkan 31 14%
Total 222 100%

Diagram. 15

Pemanfaatan perkarangan rumah

1% 14% 5%
16% Tidak ada
8% pohon pelindung
bunga
Toga
56% kandang
tidak dimanfatkan

Dari tabel dan diagram di atas Pemanfaatan perkarangan rumah di RW 04 RT


14, 15,16 dan 17 kelurahan Lingkar Barat kecamatan Gading Cempaka berjumlah 222
adalah pohon lindung (36) 16%, bunga (125) 56%, toga (17) 8%, kandang (2) 1%,
tidak dimanfaatkan (31) 14%.

55
2. Sumber air bersih
a. Sumber air untuk memasak dan minum
Table. 16
Distribusi berdasarkan Sumber air untuk memasak dan minum di RW 04 Kelurahan
Lingkar Barat Kec.Gading Cempaka

Sumber air untuk


Frekuensi Persen
memasak dan minum
PAM 121 55%
Sumur 81 36%
air mineral 20 9%
Total 222 100%

Diagram. 16

Sumber Air Untuk Memasak &


Minum

9%

PAM
36% 55%
sumur
air mineral

Dari tabel dan diagram di atas Sumber air untuk memasak dan minum di RW 04 RT
14, 15,16 dan 17 kelurahan Lingkar Barat kecamatan Gading Cepaka berjumlah 222 adalah
sumur (81) 36%, air mineral (20) 9%, dan PAM (121) s55 %.

56
b. Sumber Air Untuk Mandi dan Mencuci
Table. 17
Distribusi berdasarkan Sumber air untuk mandi dan mencuci di RW 04 Kelurahan
Lingkar Barat Kec. Gading Cempaka

Sumber air untuk mandi


Frekuensi Persen
dan mencuci
PAM 136 63%
sumur 76 35%
air sungai 3 2%
Total 215 100%

Diagram.17

Sumber air untuk mandi dan mencuci


2%

35%

PAM

63% sumur
air sungai

Dari tabel dan diagram di atas Sumber air untuk mandi dan mencuci di RW 04 RT 14,
15,16 dan 17 kelurahan Lingkar Barat kecamatan Gading Cempaka bejumlah 215 adalah
sumur (76) 35 % dan PAM (136) 63%.

57
c. Jarak Sumber Air Dengan Septic Tank

Table. 18
Distribusi berdasarka jarak sumber air dengan septic tank di RW 04 Kelurahan
Lingkar Barat Kec.Gading Cempaka

Jarak sumber air dengan septic tank Frekuensi Persen


Kurang dari 10 meter 93 74%
lebih dari 10 meter 122 26%
Total 215 100%

Diagram. 18

Jarak Sumber Air Dengan Septic


Tank
Kurang dari 10 meter Lebih dari 10 meter

26%

74%

Dari tabel dan diagram di atas Jarak sumber air (sumur) dengan septic tank di
RW 04 RT 14, 15,16 dan 17 kelurahan Lingkar Barat kecamatan Gading Cempaka
berjumlah 215 adalah kurang dari 10 meter (93) 74%, lebih dari 10 meter (122) 26%
d. Tempat penampung air sementara

Table. 19
Distribusi berdasarka tempat pembuangan air sementara di RW 04
kelurahan Lingkar Barat kec.gading cempaka

Tempat pembuangan
Frekuensi Persen
air sementara
Bak 191 89%
Ember 24 11%
Total 215 100%

58
Diagram. 19

Tempat pembuangan air sementara


11%

bak

89% ember

Dari tabel dan diagram di atas dapat di lihat bahwa Berdasarkan distribusi Tempat
penampung air sementara di RW 04 RT 14, 15, 16 dan 17 kelurahan Lingkar Barat
dengan jumlah rumah 215 didapatkan 89% ( 191 rumah) Tempat penampung air
dengan menggunakan Bak, 11% (24 rumah) tempat penampung air dengan
menggunakan ember.
Table. 20
Distribusi berdasarkan kondisi tempat penampuangan air di RW 04
Kelurahan Lingkar Barat Kec.Gading Cempaka

Tempat
Frekuensi Persen
penampungan air
tertutup 83 29%
Terbuka 132 71%
Total 215 100%

Diagram. 20

Kondisi Penampungan Air


Tertutup Terbuka

29%

71%

59
Dari tabel dan diagram di atas dapat di lihat bahwa Berdasarkan distribusi Kondisi
tempat penampung air di RW 04 RT 14, 15,16 dan 17 Kelurahan Lingkar Barat
dengan jumlah rumah 215 didapatkan 71% ( 132 rumah) Kondisi tempat
penampungan air terbuka, dan 29% (83 rumah) Kondisi tempat penampungan air
tertutup .

f. Frekuensi membersihkan tempat penampung air dan bak mandi

Table. 21
Distribusi Frekuensi membersihkan tempat penampung air dan bak mandi di RW 04
Kelurahan Lingkar Barat Kec.Gading Cempaka

Membersihkan tempat penampungan


Frekuensi Persen
air dan bak mandi
Kurang dari 1 minggu 159 33%
lebih dari 1 minggu 50 67%
tidak pernah 6 0%
Total 215 100%

Diagram. 21

Membersihkan Penampungan air


Kurang dari 1 minggu sekali Lebih dari 1 minggu sekali Tidak pernah

0%

33%

67%

Dari tabel dan diagram di atas dapat di lihat bahwa Berdasarkan distribusi
Frekuensi membersihkan tempat penampungan air dan bak mandi di RW 04 RT
14,15,16 dan 17 kelurahan Lingkar Barat dengan jumlah rumah 215 didapatkan 67 %

60
(50 rumah) Membersihkan bak Lebih dari 1 minggu sekali , dan 33% (159 rumah)
Membersihkan bak Kurang dari 1 minggu sekali .
g. Kondisi air
Table. 22
Distribusi berdasarkan kondisi air di RW 04 kelurahan Lingkar Barat Kec.Gading
Cempaka

Kondisi air Frekuensi Persen


Berwarna 0
Berbau 0 s0%
Berasa 1 0%
tdk berasa/tdk berwarna/tdk berbau 214 100%
Total 215 100%

Diagram. 22

kondisi air
0%
0%
Berwarna

Berbau

Berasa
100%
tdk berasa/tdk
berwarna/tdk berbau

Dari tabel dan diagram di atas dapat di lihat bahwa Berdasarkan distribusi
Kondisi air di RW 04 RT 14, 15,16 dan 17 Lingkar Barat dengan jumlah rumah 215
didapatkan 94,9%( 204 rumah) Kondisi air Tidak berasa/bewarna/tidak berbau, 0,9%
(2 rumah) Kondisi air Berwarna, dan 0,9% (2 rumah) berbau dan 3,3% (7 rumah)
kondisi air berasa.

61
3. Sistem pembuangan sampah
a. Pembuangan sampah
Table. 23
Distribusi frekuensi pembuangan sampah di RW 04 Kelurahan Lingkar Barat
Kec.Gading Cempaka

Pembuangan sampah Frekuensi Persen


Tempat pembuangan umum 212 49%
di bakar 3 1.4
Total 215 100.0

Diagram. 23

pembuangan sampah

tempat pembuangan
50% 49% umum
di bakar

Total

1%

Dari tabel dan diagram di atas dapat di lihat bahwa berdasarkan distribusi
Pembuangan sampah di RW 04 RT 14, 15,16 dan 17 kelurahan Lingkar Barat dengan
jumlah rumah 215 didapatkan 98,6% (212rumah) System pembuangan sampah
dengan menggunakan Tempat pembuangan umum , 1,4 % (3 rumah) System
pembuangan sampah dengan Dibakar.

62
a. Tempat penampungan sampah sementara
Table. 24
Ditribusi berdasarkan Tempat penampungan sampah sementara RW 04 kelurahan
Lingkar Barat Kec.Gading Cempaka

Tempat
penampungan frekuensi persentase
sampah
ada 215 100%
Tidak ada 0 0%

Diagram. 24

Tempat Penampungan Sampah


Sementara
0%

ada
Tidak ada
100%

Dari tabel dan diagram di atas dapat di lihat bahwa Berdasarkan distribusi Tempat
penampungan sampah sementara di RW 04 RT 14, 15,16 dan 17 Kelurahan Lingkar
Barat dengan jumlah rumah 215 didapatkan seluruhnya memiliki penampungan
semetara.
Table. 25
Distribusi frekuensi penampuangan sampah sementara di RW 04 kelurahan Lingkar
Barat Kec.Gading Cempaka

Terbuka 190 88.4


Tertutup 25 11.6
Total 215 100.0

63
Diagram. 25

Penampungan Sampah Sementara

44%
50% terbuka
tertutup
Total
6%

Dari tabel dan diagram di atas dapat di lihat bahwa Berdasarkan kondisi tempat
penampungan sampah sementara di wilayah RW 04 RT 14, 15,16 dan 17 kelurahan
lingkar Barat bahwa kondisi sampah terbuka 88,4% (190 rumah),serta kondisi sampah
tertutup 11,4%(25 rumah).
b. Jarak tempat penampungan sampah dengan rumah
Table. 26
Distribusi jarak tempat penampungan sampah dengan rumah di RW 04
Kelurahan Lingkar Barat Kec.Gading Cempaka

kurang dari 5 meter 175 81.4


lebih dari 5 meter 40 18.6
Total 215 100.0

64
Diagram. 26

Jarak Tempat Penampungan Sampah


Dengan Rumah

41% kurang dari 5 meter


50%
lebih dari 5 meter
9% Total

Dari tabel dan diagram di atas dapat di lihat bahwa Berdasarkan jarak tempat
penampungan sampah dengan rumah di wilayah RW 04 RT 14, 15,16 dan 17
kelurahan Lingkar Barat bahwa sebagai berikut jarak kurang dari 5 meter 81,4%(175
rumah) dan yang lebih dari 5 meter 18,6%(40 rumah).
c. Pengelolaan kaleng dan barang bekas
Table. 27
Frekuensi pengelolahan kaleng dan barang bekas di RW 04 kelurahan Lingkar Barat
Kec.Gading Cempaka

dibiarkan berserakan 91 42.3


Ditimbun 80 37.2
dibuang di tong sampah 44 20.5
Total 215 100.0

Diagram. 27

Pengelolahan Kaleng dan Barang


Bekas

21%
dibiarkan berserakan
50%
19% Ditimbun
dibuang di tong sampah
10%
Total

65
Dari tabel dan diagram di atas dapat di lihat bahwa Berdasarkan pengelolaan kaleng
dan barang bekas di wilayah RW 04 RT 14,15,16 dan 17 kelurahan Lingkar Barat
didapatkan bahwa sampah yang dibiarkan berserakan 42,3%(91 rumah) dan ditimbun
37,2% (80 rumah) dan dibuang ditong sampah 20,55%(45) .
d. Kegiatan gotong royong
Table. 28
Distribusi frekuensi kegiatan gotong royong di RW 4 kelurahan Lingkar Barat
Kec.Gading Cempaka

kurang dari 3 bulan sekali 105 48.8


lebih dari 3 bulan sekali 42 19.5
tidak pernah 68 31.6
Total 215 100.0

Diagram. 28

Kegiatan Gotong Royong

24%
kurang dari 3 bulan sekali
50%
10% lebih dari 3 bulan sekali
tidak pernah
16%
Total

Dari tabel dan diagram di atas dapat di lihat bahwa Berdasarkan kegiatan
gotong royong di wilayah RW 04 RT 14, 15, 16 dan 17 kelurahan Lingkar Barat
didapatkan bahwa kegiatan gotong royong dilakukan lebih dari 3 bulan sekali 19,5%
(42 rumah), kurang dari 3 bulan 48,8% (145 rumah) dan tidak pernah 31,6% (68
rumah).

66
Sistem pembuangan kotoran rumah tangga
a. Kebiasan keluarga buang air besar
Table. 29
Distribusi frekuensi Kebiasan keluarga buang air besar di RW 04 kelurahan
Lingkar Barat Kec.Gading Cempaka

WC 213 99.1
Sungai 2 .9
Total 215 100.0

Diagram. 29

Kebiasaan Keluarga Buang Air Besar

50% 50%
WC
Sungai
Total

0%

Dari tabel dan diagram di atas dapat di lihat bahwa Berdasarkan kebiasaan keluarga
BAB di wilayah RW 04 RT 14, 15, 16 dan 17 kelurahan Lingkar Barat didapatkan
bahwa 213 (99,1%) keluarga/ warga BAB di WC dan Sungai 2(0,9%).
b. Jenis jamban yang digunakan
Table. 30
Distribusi frekuensi jenis jamban di RW 04 Kelurahan Lingkar Barat Kec.Gading
Cempaka

cemplung 66 30.7
WC duduk 77 35.8
leher angsa 72 33.5
Total 215 100.0

67
Diagram. 30

Jenis Jamban

15%
cemplung
50%
18%
WC duduk

17% leher angsa


Total

Dari tabel dan diagram di atas dapat di lihat bahwa Berdasarkan jenis jamban
yang digunakan di wilayah RW 04 RT 14, 15,16 dan 17 kelurahan Lingkar Barat
didapatkan bahwa 33,5% (72 rumah) menggunakan jamban leher angsa, 35,8% (77
rumah) menggunakan wc duduk dan 30,7% (66 rumah ) dengan WC cemplung.
c. Frekuensi membersihkan WC
Table. 31
Disribusi frekuensi membersihkan WC di RW 04 Kelurahan Lingkar Barat
Kec.Gading Cempaka

setiap hari 61 28.4


kadang-kadang 151 70.2
tidak pernah 3 1.4
Total 215 100.0

Diagram. 31

Membersihkan WC

14%

setiap hari
50%
kadang-kadang
35%
tidak pernah
Total

1%

68
Dari tabel dan diagram di atas dapat di lihat bahwa Berdasarkan frekuensi
membersihkan WC diwilayah RW 04 RT 14, 15,16 dan 17 kelurahan Lingkar Barat
didapatkan bahwa yang membersihkan wc setiap hari 28,4% (61 rumah), kadang-
kadang 70,2% (151 rumah), serta ada 1,4 (3 rumah) yang tidak pernah membersihkan
WC.
d. Sistem pembuangan tinja
Table. 32
Distribusi frekuensi sistem pembuangan tinja di RW 04 kelurahan Lingkar Barat
Kec.Gading Cempaka

septic tank 201 93.5


Sungai 14 6.5
Total 215 100.0

Diagram. 32

Sistem Pembuangan Tinja

47% septic tank


50%
Sungai
Total

3%

Berdasarkan distribusi Syestem pembuangan tinja di RW 04 (RT 14, 15, 16 dan


17) kelurahan Lingkar Barat didapatkan 93.5% (201 keluarga). Tempat Pembuangan
dengan menggunakan Septic tank dan tempat pembuangan sungai 6,5% (14).
e. Sistem Pembuangan air limbah (SPAL)
Table. 33
Distribusi frekuensi Sistem Pembuangan air limbah (SPAL) di RW 04
Kelurahan Lingkar Barat Kec.Gading Cempaka

Resapan 95 44.2
selokan/got 117 54.4
sungai/kolam 3 1.4
Total 215 100.0

69
Diagram. 33

Sistem Pembuangan Air Limbah

22%

50% resapan
selokan/got
27% sungai/kolam
Total

1%

Berdasarkan distribusi tempat pembuangan sampah di RW 04 (RT 14, RT 15, RT


16,dan RT 17) kelurahan lingkar barat didapatkan 3% dengan system pembuangan
air limbah dengan resapan, dan 97% system pembuangan air limbah di selokan/got.
f. Kondisi sarana pembuangan air limbah (SPAL)
Table. 34
Distribusi frekuensi kondisi sarana pembuangan air limbah (SPAL) di RW 04
kelurahan lingkar barat kec.gading cempaka

terbuka dan mengalir 142 66.0


terbuka dan tergenang 9 4.2
Tertutup 64 29.8
Total 215 100.0

70
Diagram. 34

Kondisi Sarana Pembuangan Air


Limbah

33%
terbuka dan mengalir
50%
terbuka dan tergenang
tertutup
15%
Total
2%

Berdasarkan distribusi Kondisi SPAL di RW 04 (RT 14, 15,16 dan 17) Lingkar
Barat didapatkan 66,0% ( 142 keluarga) Kondisi SPAL Terbuka dan mengalir dan
4,2% (9 keluarga) Kondisi SPAL Terbuka dan tergenang dan 29,3% (62 keluarga)
Kondisi SPAL Tertutup.
Hewan Peliharaan
a. Kepemilikan hewan ternak di rumah
Table. 35
Distribusi Frekuensi kepemilikan hewan tenak di rumah di RW 04 Kelurahan Lingkar
Barat Kec.gading cempaka

ada 30 14.0
tidak ada 185 86.0
Total 215 100.0

71
Diagram. 35

Kepemilikan Hewan Ternak Dirumah

7%

50%
ada
43%
tidak ada
Total

Berdasarkan distribusi Kepemilikan hewan ternak di rumah di RW 04 (RT 14,


15,16 dan 17) Lingkar Barat didapatkan 86% (185 keluarga) tidak ada hewan
peliharaan dan14,0 % (30 keluarga) Ada Hewan peliharaan.
b. Letak kandang
Table. 36
Distribusi frekuensi letak kandang hewan ternak dirumah di RW 04 kelurahan
Lingkar Barat Kec.Gading Cempaka

tidak ada 184 85.6


dalam rumah 7 3.3
diluar rumah 24 11.2
Total 215 100.0

72
Diagram. 36

Letak Kandang Hewan Ternak

tidak ada
50% 43%
dalam rumah
diluar rumah
Total
5% 2%

Berdasarkan distribusi letak kandang di RW 04 (RT 14, 15, 16 dan 17) kelurahan
Lingkar Barat didapatkan 11,2% (24 keluarga) Letak kandang Luar rumah dan 3,3%
(7 keluarga) letak kandang dalam rumah
c. Jarak kandang
Table. 37
Distribusi frekuensi jarak kandang ternak dirumah di RW 04 Kelurahan Lingkar Barat
Kec.Gading Cempaka

tidak ada 185 86.0


kurang dari 5 meter 18 8.4
lebih dari 5 meter 12 5.6
Total 215 100.0

Diagram. 37

Jarak Kandang

43% tidak ada


50%
kurang dari 5 meter
lebih dari 5 meter
Total

3% 4%

73
Berdasarkan distribusi jarak kandang di RW 04 (RT 14, 15,16 dan 17) Lingkar
Barat didapatkan 8,4% (18 keluarga) Jarak kandang Kurang dari 5 meter dan 5,6%
(12 keluarga) Jarak kandang Lebih dari 5 meter.
d. Kondisi kandang
Table. 38
Distribusi frekuensi kondisi kandang hewan ternak dirumah RW 04 kelurahan
Lingkar Barat Kec.Gading Cempaka

tidak ada 185 86.0


Terawat 29 13.5
tidak terawat 1 .5
Total 215 100.0

Diagram. 38

Kondisi Kandang Hewan Ternak


tidak ada
50% 43%
terawat
tidak terawat
Total
0% 7%

Berdasarkan distribusi Kondisi kandang di RW 04 (RT 14, 15,16 dan 17) Lingkar
Barat didapatkan 13,5% Kondisi kandang Terawat dan 0,5% tidak terawat.
D. Kondisi Kesehatan Umum
1. Pelayanan Kesehatan
a. Sarana kesehatan yang paling dekat
Table. 40
Distribusi frekuensi sarana kesehatan yang paling dekat di RW 04 Kelurahan
Lingkar Barat Kec.Gading Cempaka

puskesmas 201 93.5


rumah sakit 7 3.3
praktik swasta 6 2.8
balai pengobatan 1 .5
Total 215 100.0

74
Diagram. 40

Sarana Kesehatan Yang Paling Dekat

puskesmas
47%
50% rumah sakit
praktik swasta
balai pengobatan
Total

0% 1% 2%

Berdasarkan distribusi Saranan kesehatan yang paling dekat di RW 04 Lingkar


Barat didapatkan 93,5% ( 201 keluarga ) Sarana kesehatan terdekat adalah
Puskesmas, .3,3 % (7 keluarga ) kerumah sakit, 2,8% (6 keluarga ) kepraktik
swasta,dan 0,5% (1 keluarga ) kebalai pengobatan.
b. Tempat berobat keluarga
Table. 41
Disrtibusi frekuensi tempat berobat keluarga di RW 04 Kelurahan Lingkar Barat
Kec.Gading Cempaka

Puskesmas 126 58.6


rumah sakit 23 10.7
dokter praktek 61 28.4
bidan atau perawat 4 1.9
balai pengobatan/poli klinik 1 .5
Total 215 100.0

75
Diagram. 41

Tempat Berobat Keluarga


Puskesmas
29%
50%
rumah sakit
14%
6% dokter praktek

0% 1%

Berdasarkan distribusi Tempat berobat keluarga di RW 04 kelurahan Lingkar


Barat didapatkan 58,6% ( 126 keluarga ) Tempat berobat keluarga adalah Puskesmas
,10,7%(23 keluarga) Tempat berobat keluarga adalah Rumah Sakit, Dokter praktek
swasta 28,4% (61 keluarga), 1,9%(4 keluarga) bidan atau perawat dan 0,5%(1
keluarga) tempat berobat keluarga adalah balai pengobatan/poli Klinik.
c. Kebiasaan Sebelum berobat
Table. 42
Distribusi frekuensi kebiasaan sebelum berobat di RW 04 kelurahan Lingkar Barat
Kec.Gading Cempaka

beli obat bebas 113 52.6


Jamu 6 2.8
tidak ada 96 44.7
Total 215 100.0
Diagram. 42

Kebiasaan Sebelum Berobat

26%
beli obat bebas
50%
2% Jamu
tidak ada
22%
Total

76
Berdasarkan distribusi Kebiasaan sebelum berobat di RW 04 kelurahan Lingkar
Barat didapatkan 52,6% ( 113 keluarga ) Kebiasaan Sebelum Berobat Beli obat bebas
96% 44,7( tidak ada ) Kebiasaan Sebelum Berobat minum jamu dan 2,8% (6
keluarga) kebiasaan sebelum berobat tidak ada.
d. Sumber pendanaan kesehatan kelurga
Table. 43
Ditribusi frekuensi sumber pendanaan kesehatan keluarga di RW 04 kelurahan
Lingkar Barat Kec.Gading Cempaka

ASKES/astek 166 77.2


dana sehat 11 5.1
JPS/askin/jmkesmas 38 17.7
Total 215 100.0

Diagram. 43

Sumber Pendanaan Kesehatan


Keluarga

39%
50% ASKES/astek
dana sehat
JPS/askin/jmkesmas
9% Total

2%

Berdasarkan distribusi Kebiasaan sebelum berobat di RW 04 kelurahan Lingkar


Barat didapatkan keadanaan kesehatan Umum,77,2 %(166 keluarga) pendanaan
kesehatan JPS/Askin/Jamkesmas ,17,1% (38 keluarga) pendanaan kesehatan Askes
/astek dan 5,1% (11 keluarga ) pendanaan kesehatan dana sehat.

77
e. Penyakit yang sering di derita keluarga dalam 6 bulan terakhir
Table. 44
NO Jenis penyakit frekuensi persentase
1 Batuk pilek 24 11%
2 Asma 0 0%
3 TB 0 0%
4 typhoid 4 2%
5 Asam urat 4 2%
6 Rematik 18 8%
7 hipertensi 26 12%
8 Lain-lain 12 6%
9 Tidak ada 127 59%
total 215 100%

Distribusi frekuensi Penyakit yang sering di derita keluarga dalam 6 bulan terakhir
di RW 04 Kelurahan Lingkar Barat Kec.Gading Cempaka
Diagram. 44

Jenis Penyakit 0%

0% Batuk pilek
2%
11% 2% Asma
8% TB
typhoid
12%
59% Asam urat
6% Rematik
hipertensi
Lain-lain
Tidak ada

Berdasarkan distribusi Jenis penyakit di RW 04 Kelurahan Gading Cempaka


didapatkan 7% (65 jiwa) Jenis penyakit Hipertensi, 69% (670 jiwa) Jenis penyakit
Batuk pilek, 1%(10 jiwa) Jenis penyakit Asam urat, 4% (40 jiwa) Jenis penyakit

78
rematik, 16% (160 jiwa) Jenis penyakit Lain-lain dan 2%(16 jiwa) Jenis penyakit
Typhoid.
2. hamil dan menyusui
a. Jumlah pasangan usia subur
Table. 45
Ditribusi frekuensi jumlah pasangan usia subur di RW 04 Kelurahan Lingkar
Barat, Kecamatan Gading Cempaka.

No PUS Frekuensi Prsentase

1 Ya 117 65%
2 Tidak 62 35%
Jumlah 179 100%

Diagram. 45

PUS

35%

Ya
65%
Tidak

Dari tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa Jumlah pasangan usia subur di
RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17) didapatkan 65% (177 keluarga ) ya PUS
dan 35% (62 keluarga) tidak PUS.

79
b. Pasangan usia subur yang menjadi aseptor KB
Table. 46
Distribusi frekuensi Pasangan usia subur yang menjadi aseptor KB di RW 04
Kelurahan Lingkar Barat, Kecamatan Gading Cempaka.

No Aseptor KB Frekuensi Prsentase


1 Ya ,menggunakan KB 87 74%
2 Tidak menggunakan KB 30 26%
Jumlah 117 100%

Diagram. 46

Aseptor KB

26%

ya menggunakan KB
74% tidak menggunakan KB

Dari tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa di RW 04 Kelurahan Lingkar
Barat, Kecamatan Gading Cempaka didapatkan Pasangan usia subur yang menjadi
aseptor KB 74% (87 orang) menggunakan KB , dan 26% (30 orang) Aseptor KB
Tidak menggunakan KB

80
Jenis kontrasepsi yang digunakan
Table. 47
Distribusi Frekuensi Jenis kontrasepsi yang digunakan di

No Jenis kontrasepsi Frekuensi Prsentase


1 IUD 22 25%
2 Suntik 25 29%
3 Pil 19 22%
4 Susuk 7 8%
5 Tubektomi 0 0%
6 Kalender 14 16%
Jumlah 87 100%

Diagram. 47

Jenis Kontrasepsi yang digunakan

0% 16%
25% IUD
8%
Suntik
Pil
22% Susuk
29%
Tubektomi
Kalender

81
Jenis Kontrasepsi yang digunakan
0%
8% 16% 25%

22%
29%

Dari tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa di RW 04 kelurahan lingkar
barat didapatkan jenis kontrasepsi IUD 25% (22 orang), Jenis kontrasepsi suntik 29%
(25 orang), Jenis kontrasepsi pil 22% (19orang), Jenis kontrasepsi susuk 8% (7
orang), jenis kontrasepsi tubektomi 0% (0 tidak ada), dan Jenis kontrasepsi kalender
16% (14 orang).
c. Jumlah ibu hamil
Table. 48
Distribusi frekuensi jumlah ibu hamil di RW 04 kelurahan Lingkar Barat
No Jumlah ibu hamil Frekuensi Prsentase
1 Ya hamil 3 100%
2 Tidak hamil 0 0%
Jumlah 3 100%

Diagram. 48

Jumlah Ibu Hamil


0%

Ya hamil
Tidak hamil

100%

82
Dari tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa di RW 04 lingkar barat
didapatkan jumlah ibu hamil di RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17) berjumlah
100% (3) ibu hamil dan 0% (0 orang) tidak hamil
D. Usia kehamilan
Table. 49
Distribusi frekuensi usia kehamilan di RW 04 Kelurahan Lingkar Barat
No Usia kehamilan Frekuensi Prsentase
1 Trimester I 0 0%
2 Trimester II 2 67%
3 Trimester III 1 33%
Jumlah 3 100%

Diagram 49

Usia Kehamilan
0%

33%

Trimester I
Trimester II
67%
Trimester III

Dari tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa di RW 04 lingkar barat
didapatkan usia kehamilan sebanyak 0% (0 orang) trimester I, 67% (2 orang)
trisemester II, dan 33% (1 orang ) trimester III.
d. frekuensi kehamilan
Table. 5
Distribusi frekuensi kehamilan di RW 04 kelurahan lingkar barat
No Kehamilan keberapa frekuensi Prsentase

83
1 I 0 0%
2 II 2 67%
3 III 1 33%
Jumlah 3 100%

Diagram. 50

Frekuensi Kehamilan
0%

33%

I
II
67%
III

Dari tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa di RW 04 lingkar barat
didapatkan frekuensi kehamilan dengan jumlah 0% (0 orang) kehamilan pertama,
67% (2 orang ) kehamilan ke dua, 33% (1 orang) kehamilan ke tiga.
e. Usia ibu hamil
Table. 51
Distribusi frekuensi usia ibu hamil RW 04 kelurahan lingkar barat
No Usia ibu hamil frekuensi Prsentase
1 Kurang dari 20 tahun 0 30%
2 20-35 tahun 3 70%
3 Lebih dari 35 tahun 0 0%
Jumlah 3 100%

84
Diagram. 51

Usia Ibu Hamil


0%

Kurang dari 20 tahun


20-35 tahun
100% Lebih dari 35 tahun

Dari tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa di RW 04 lingkar barat
didapatkan usia ibu hamil usia kurang dari 20 tahun 0% (0 orang), usia ibu hamil 20-
35 tahun 100% (3 orang), dan usia ibu hamil lebih dari 35 tahun 0% (0 tidak ada).
f. Jarak kehamilan sekarang
Table. 52
Distribusi frekuensi jarak kehamilan sekarang di RW 04 kelurahan lingkar barat
No Jarak kehamilan Frekuensi Prsentase
1 Kurang dari 2 tahun 0 10%
2 Lebih dari 2 tahun 3 100%
Jumlah 3 100%

Diagram. 52

Jarak Kehamilan

0%

Kurang dari 2 tahun


Lebih dari 2 tahun
100%

Dari tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa di RW 04 (RT 14, RT 15,
RT 16 dan RT 17) lingkar barat didapatkan jarak kehamilan sekarang yang kurang

85
dari dua tahun sebanyak 0%(0 orang) dan jarak kehamilan lebih dari 2 tahun ada
100% (3 orang)
g. Tempat periksa kehamilan
Table. 53
Didtribusi frekuensi tempat pemeriksaan kehamilan RW 04 Kelurahan lingkar
barat
No Tempat periksa kehamilan Frekuensi Prsentase
1 Puskesmas 3 100%
2 Bidan 0 0%
3 Lainnya 0 0%
4 Tidak pernah 0 0%
Jumlah 3 100%

Diagram. 53

Tempat Periksa Kehamilan


0%
0%

Puskesmas
Bidan
Lainnya
100% Tidak pernah

Dari tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa di RW 04 (RT 14, RT 15, RT
16 dan RT 17) didapatkan 100% (3 orang) periksa kehamilan di puskesmas, 0% (0
orang) periksa di bidan, 0% (0 orang) periksa di lain lainnya dan tidak pernah ada 0%
(tidak ada).

86
h. Frekuensi pemeriksaaan kehamilan
Table. 54
Distribusi frekuensi pemeriksaan kehamilan di RW 04 kelurahan lingkar barat
No Pemeriksaan kehamilan Frekuensi Prsentase
1 2 kali 1 33%
2 4 kali /lebih 2 67%
Jumlah 3 100%

Diagram. 58

Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan

33%

2 kali
67% 4 kali /lebih

Dari tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa di RW 04 (RT 14, RT 15, RT
16 dan RT 17) lingkar barat didapatkan 33% (1 orang) dengan frekuensi periksa
kehamilan 2 kali dan frekuensi periksa kehamilan 4 kali/lebih sebayak 467% (2
orang).
i. Imunisasi tetanus toksoid (TT)
Table. 55
Distribusi frekuensi imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di RW. 04 kelurahan lingkar
barat
No Imunisasi TT Frekuensi Prsentase
1 Lengkap 3 100%
2 Tidak lengkap 0 0%
Jumlah 3 100%

87
Diagram. 5

Imunisasi TT
0%

Lengkap
Tidak lengkap
100%

Dari tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa di RW 04 (RT 14, RT 15, RT
16 dan RT 17) kelurahan lingkar barat didapatkan 100% (3 orang) menggunakan
imunisasi TT dan 0% (0 orang) tidak menggunakan imunisasi TT.
j. Pil Penambah Darah
Table. 56
Distribusi Frekuensi Pil Penambah Darah di RW 04 kelurahan lingkar barat

No Pil penambah darah Frekuensi Prsentase


1 Diminum setiap hari 3 11%
2 Kadang-kadang 0 2%
3 Tidak pernah 0 87%
Jumlah 3 100%

88
Diagram. 56

Pil Penambah Darah

0%

Diminum setiap hari


Kadang-kadang
Tidak pernah
100%

Dari tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa di RW 04 (RT 14, RT 15,
RT 16 dan RT 17) kelurahan lingkar barat didapatkan 100% (3 orang) diminum setiap
hari, 0% (0 orang) kadang- kadang, dan 0% (0 orang) tidak pernah menggunakan pil
penambah darah.
k. Penyakit yang diderita ibu hamil
Table. 57
Distribusi Frekuensi Penyakit yang diderita ibu hamil di RW 04 kelurahan lingkar
barat
No Penyakit yang diderita ibu Frekuensi Prsentase
hamil
1 Hipotensi 0 0%
2 Hipertensi 0 0%
3 Anemia 0 0%
4 Bengkak 1 33%
5 Mual/ muntah 0 0%
6 Varises 0 0%
7 Tidak ada keluhan 2 67%
Jumlah 3 100%

Diagram. 57

89
Penyakit Yang Di Derita Ibu Hamil
0%
0%
0%
Hipotensi
33% Hipertensi
Anemia
Bengkak
67%
0% Mual/ muntah
0% Varises
Tidak ada keluhan

Dari tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa di RW 04 (RT 14, RT 15, RT
16, dan RT 17) kelurahan lingkar barat didapatkan penyakit yang di derita ibu hamil
0% (0 orang) hipotensi, 0% (0 tidak ada) hipertensi, 0% (0 orang) anemia,0% ( 0
orang) bengkak 33% (1tidak ada), mual/muntah 0% (tidak ada), varises 0% (tidak
ada) dan tidak ada keluhan 67% (2 orang).
l. Jumlah ibu menyusui
Distribusi frekuensi jumlah ibu menyusui di RW 04 kelurahan Lingkar Barat
NO Jumlah buteki Frekuensi Prsentase
1 Ya, meneteki 33 52%
2 Tidak meneteki 31 48%
Jumlah 64 100%

Diagram. 58

Jumlah Ibu Menyusui

48%
52% Ya, meneteki
Tidak meneteki

90
Berdasarkan distribusi jumlah ibu menysui di RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16, dan
RT 17) kelurahan Lingkar Barat didapatkan 52% (33 orang) jumlah ibu yang
menyusui dan 48% (31 orang) jumlah ibu yang tidak menyusui.

m. Alasan tidak menyusui


Tabulasi. 59
Distribusi frekuensi alasan tidak menyusui di RW 04 kelurahan lingkar barat.
No Alasan tidak menyusui Frekuensi Prsentase
1 ASI sedikit 2 7%
2 Putting susu lecet atau 15 48%
terbenam
3 Tidak boleh oleh suami 0 0%
4 Menjagga penampilan 0 0%
5 Bekerja 14 45%
Jumlah 31 100%

Diagram. 59

Alasan Tidak Menyusui


ASI sedikit
7%
45% Putting susu lecet atau
terbenam
48% Tidak boleh oleh suami

Menjagga penampilan

0% 0% Bekerja

Berdasarkan distribusi jumlah alasan tidak menyusui di RW 04 (RT 14, RT


15, RT 16, dan RT 17) kelurahan Lingkar Barat didapatkan dari 16 ibu
menyusui, jumlah ASI sedikit 7% (2 orang), jumlah puting susu lecet atau
terbenam sebanyak 48% (15 orang), tidak boleh oleh suami sebanyak 0% (tidak
ada), jumlah ibu yang tidak menyusui karena untuk menjaga penampilan 0%
(tidak ada) dan dikarenakan bekerja sebanyak 45% (14 orang).
n. Lama ibu menyusui

91
Table. 60
Distribusi frekuensi lama ibu menyusui di RW 04 kelurahan Lingkar Barat
No Lama menyusui Frekuensi Presentasse
1 Kurang dari satu bulan 0 0%
2 1-4 bulan 2 6%
3 5-12 bulan 29 88%
4 Lebih dari 12 bulan 2 6%
Jumlah 33 100%

Diagram. 60

Lama Ibu Menyusui


6% 0% 6%

Kurang dari satu bulan


1-4 bulan
5-12 bulan
88% Lebih dari 12 bulan

Berdasarkan distribusi lama ibu menyusui di RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16 dan


RT 17) didapatkan 0% (tidak ada) dengan lama menyusui kurang dari satu bulan, 6%
(2 orang) dengan lama menyusui 1-4 bulan, 88% (29 orang) dengan lama menyusui 5-
12 bulan, dan 6% (2 orang) dengan lama menyusui lebih dari 12 bulan.
o. Pengetahuan tentang asi ekslusif
Table. 61
Distribusi frekuensi Pengetahuan tentang asi ekslusif di RW 04 kelurahan Lingkar
Barat
No Pengetahuan ASI ekslusif Frekuensi Prsentase
1 Tahu 31 100%
2 Tidak tahu 0 0%
Jumlah 31 100%

Diagram. 61

92
Pengetahuan Tentang Asi Eklusif
0%

Tahu
Tidak tahu
100%

Berdasarkan distribusi pengetahuan tentang ASI eksklusif di RW 04 (RT 14, RT


15, RT 16 dan RT 17) didapatkan 100% (31 ibu) tahu tentang pengetahuan ASI
eksklusif, 0% (0 ibu) tidak tahu tentang ASI eksklusif.
p. Cara perawatan payudara selama menyusui
Table. 62
Distribusi frekuensi Cara perawatan payudara selama menyusui di RW 04
kelurahan Lingkar Barat
No Cara perawatan payudara Frekuensi Prsentase
1 Dengan air hangat 13 40%
2 Dengan Baby oil 11 33%
3 Lain-lain 6 18%
4 Tidak pernah 3 9%
Jumlah 33 100%

Diagram. 62

Cara Perawatan Payudara Selama


Menyusui
9%

40% Dengan air hangat


18%
Dengan Baby oil

33% Lain-lain
Tidak pernah

93
Berdasarkan distribusi cara perawatan payudara selama menyusui di RW 04 (RT
14, RT 15, RT 16 dan RT 17) didapatkan 40% (13 ibu) merawat payudara selama
menyusui dengan air hangat, 33% (11 ibu) merawat payudara selama menyusui
dengan baby oil, 18% (6 ibu) merawat payudara selama menyusui dengan cara
lainnya dan 6% (3 ibu) tidak pernah melakukan perawatan payudara.

q. Cara menyusui yang baik


Table. 63
Distribusi frekuensi Cara menyusui yang baik di RW RW 04 kelurahan Lingkar
Barat

NO Cara menyusui yang baik Frekuensi Prsentase


1 Sambil berbaring 13 39%
2 Posisi duduk dan memandang bayi 5 15%
3 Sesuka hati 15 46%
Jumlah 33 100%

Diagram. 63

Cara Menyusui yang Baik

39% Sambil berbaring


46%

Posisi duduk dan


memandang bayi
15% Sesuka hati

Berdasarkan distribusi cara menyusui di RW 04 (RT. 14, 15, 16 dan 17)


didapatkan 39% (13 ibu) cara menyusui dengan berbaring, 15% (5 ibu) dengan cara
menyusui duduk dan memandang bayi dan sebanyak 46% (15 ibu) dengan cara
menyusui bayi dengan sesuka hati.

94
3. bayi dan balita
a. jumlah balita
Table. 64
Distribusi frekuensi jumlah balita di RW 04 Kelurahan lingkar barat
No Jumlah balita Frekuensi Prsentase
1 Ya, tergolong balita 24 67%
2 Tidak, tergolong balita 12 33%
Jumlah 36 100%

Diagram. 64

Jumlah Balita

33%

Ya, tergolong balita


67% Tidak, tergolong balita

Berdasarkan jumlah balita di RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16, dan RT 17)


kelurahan lingkar barat didapatkan sebanyak 67% (24 balita) jumlah balita dan
sebanyak 33% (12 balita) tidak tergolong balita.
b. Umur balita
Table. 65
Distribusi frekuensi umur balita di RW 04 kelurahan lingkar barat
No Umur balita Frekuensi Presentase
1 0-12 bulan 16 25%
2 1-5 tahun 47 75%
Jumlah 36 100%

95
Diagram. 65

Umur Balita

25%

0-12 bulan
75% 1-5 tahun

Berdasarkan umur balita di RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17) kelurahan


lingkar barat dengan jumlah balita 36 balita, didapatkan 25% (16 balita) berumur 0-12
bulan dan 75% (47 balita) berumur 1-5 tahun.
c. Kebiasaan ke posyandu
Table. 66
Distribusi frekuensi Kebiasaan ke posyandu di RW 04 kelurahan lingkar barat
No Kebiasaan ke posyandu Frekuensi Prsentase
1 Ke posyandu 33 95%
2 Tidak ke posyandu 3 5%
Jumlah 36 100%

Diagram. 66

Chart Title

8%

Ke posyandu
Tidak ke posyandu
92%

96
Berdasarkan jumlah balita di RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17 dengan jumlah
balita 36 orang kebiasaan ke posyandu 92% (33 balita ) dan yang tidak keposyandu
sebanyak 8% (3 balita).
d. Imunisasi balita
Table. 67
Distribsi Frekuensi Imunisasi balita di RW 04 kelurahan lingkar barat
No Imunisasi Frekuensi Presentase
1 Lengkap 28 89%
2 Belum lengkap 5 8%
3 Tidak lengkap 3 3%
Jumlah 36 100%

Diagram. 67

Imunisasi Balita

8%
14%
Lengkap
Belum lengkap
78%
Tidak lengkap

Berdasarkan ju mlah balita di RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17 lingkar barat


dengan jumlah balita 36 balita, yang menggunakan imunisasi lengkap 78% (28
balita), belum lengkap 14% (5 balita) dan tidak lengkap 8% (3 balita).
e. Alasan tidak imunisasi balita
Tabulasi. 68
Distribusi frekuensi alasan tidak imunisasi balita di RW 04 Kelurahan lingkar barat
No Alasan tidak imunisasi Frekuensi Prsentase
1 Takut sakit 4 11%
2 Tidak sempat 2 6%
3 Lain-lain 30 83%
Jumlah 36 100%

97
Diagram 68

Alasan Tidak Imunisasi Balita


11%
6%
Takut sakit
Tidak sempat
83%
Lain-lain

Berdasarkan jumlah balita di RT 14, RT 15, RT 16, dan RT 17 dengan jumlah


balita 36 balita, dimana yang tidak imunisasi, terdapat 11% (4 balita) dengan alasan
takut sakit, tidak sempat 6% (2 balita), dan lain-lain 83% (30 balita).
f. Kepemilikan kartu menuju sehat
Table. 69
Distribusi frekuensi Kepemilikan kartu menuju sehat di RW 04 Kelurahan lingkar
barat
No KMS Frekuensi Prsentase
1 Ya, memiliki 30 91%
2 Tidak, memiliki 3 9%
Jumlah 33 100%

Diagram. 69

Kepemilikan Kartu Menuju Sehat

9%

Ya, memiliki
Tidak, memiliki
91%

98
Berdasarkan jumlah balitadi RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17 dengan jumlah
balita 36 balita, yang memiliki kartu menuju sehat 91% (30 balita) yang memiliki
kartu dan 9% (3 balita) tidak memiliki tidak ada kartu.
g. Hasil penimbangan balita
Tabulasi. 70
Distribusi frekuensi Hasil Penimbangan Balita RW 04 kelurahan lingkar barat
No Hasil penimbangan KMS Frekuensi Prsentase
1 Hijau 29 88%
2 Diatas hijau kuning 4 12%
3 Di bawa titik-titik 0 0%
4 Di bawah merah 0 0%
Jumlah 33 100%

Diagram. 70

Hasil Pembagian Balita


0% 0%
12%

Hijau
Diatas hijau kuning
Di bawa titik-titik
88%
Di bawah merah

Berdasarkan jumlah balitadi RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17 kelurahan lingkar


barat dengan jumlah balita 63 balita, yang imunisasi balita dengan hasil penimbangan
warna hijau 88% (29 balita), diatas hijau kuning 12% ( 4 balita ), dibawah titik-titik
0% ( tidak ada), dan di bawah merah 0% ( tidak ada).

99
h. Status gizi balita
Table. 71
Diagram frekuensi status gizi balita RW 04 Kelurahan lingkar barat
No Status gizi balita Frekuensi Presentase

1 Gizi baik 28 78%

2 Gizi kurang 8 22%

3 Gizi buruk 0 0%

Jumlah 36 100%

Diagram. 71

Status Gizi Balita


0%

22%

Gizi baik
Gizi kurang
78% Gizi buruk

Dari tabel dan diagram diatas terlihat bahwa gizi balita di RW 04 (RT 14, RT 15,
RT 16 dan RT 17) dengan jumlah balita 36 balita,terdapat balita dengan gizi baik
sebanyak 78% (28 balita), gizi kurang 22% (8 balita), dan gizi buruk 0% (tidak ada).

100
i. kondisi makan balita
Table. 72
Distribusi frekuensi kondisi makan balita di RW 04 Kelurahan lingkar barat
No Kondisi makan balita Frekuensi Presentase

1 Selalu habis 32 89%

2 Tidak habis 2 6%

3 Malas makan 2 6%

Jumlah 36 100%

Diagram. 72

Kondisi Makan Balita


5%
6%

Selalu habis
Tidak habis
Malas makan
89%

Dari tabel dan diagram diatas terlihat bahwa gizi anak di dengan jumlah balita 63
balita, dengan kondisi makan selalu habis 89% (32 balita), tidak habis 6% (2 balita),
dan malas makan 5% (2 balita).

101
j. jenis makan balita
Table. 73
Distribusi frekuensi jenis makan balita di RW 04 kelurahan lingkar barat
No Jenis makan balita Frekuensi Prsentase

1 Nasi+sayur+lauk pauk 27 75%

2 Nasi+sayur 1 3%

3 Nasi+lauk pauk 8 22%

Jumlah 36 100%

Diagram. 73

Jenis Makan Balita

22%

3% Nasi+sayur+lauk pauk
Nasi+sayur
75%
Nasi+lauk pauk

Dari tabel dan diagram diatas terlihat bahwa dengan jumlah balita 63 balita, yang
mengkonsumsi jenis makanan Nasi+sayur+lauk pauk 75% (27 balita), nasi+sayur 3%
(1 balita), Nasi+lauk pauk 22% (8 balita).

102
ANALISA DATA

No Data Masalah Diagnosa


1 Kesehatan Lingkungan Resiko Defisit keperawatan Resiko Defisit keperawatan
Hasil Quisioner : komunitas komunitas d.d
Dari jumlah 215 rumah penduduk ditemukan  56% menggunakan PAM
sebagai sumber air untuk
 56% menggunakan PAM sebagai sumber air untuk memasak dan minum.
memasak dan minum.  63% PAM sumber air untuk
 63% PAM sumber air untuk mandi dan cuci mandi dan cuci
 100 % tempat penampungan air sementara terbuka  100 % tempat penampungan
 26 % penduduk membersihkan tempat penampungan air air sementara terbuka
lebih dari 1 minggu sekali  26 % penduduk membersihkan
 1% pembuangan sampah pendudukan dengan cara tempat penampungan air lebih
dibakar dari 1 minggu sekali
 93% kondisi tempat penampungan sampah sementara  1% pembuangan sampah
yang terbuka pendudukan dengan cara
 100% tempat pembuangan sampah kurang dari 5 meter dibakar
 17% tidak melakukan kegiatan gotong royong lebih dari 3  93% kondisi tempat
bulan penampungan sampah
 68% membersihkan jamban dibersihkan kadang-kadang sementara yang terbuka
 3% letak kandang hewan peliharaan terletak di dalam  100% tempat pembuangan
rumah sampah kurang dari 5 meter
 14% Jarak Kandang Hewan Kurang Dari 5 meter  17% tidak melakukan kegiatan
Hasil Observasi : . gotong royong lebih dari 3
 Sebagian besar penduduk membuang sampah ditempat bulan
pembuangan sampah sementara  68% membersihkan jamban
 Masih ada ditemukan sampah dan barang bekas dibiarkan dibersihkan kadang-kadang
berserakan  3% letak kandang hewan
 Tempat pembuangan air limbah tertutup peliharaan terletak di dalam
rumah 14% Jarak Kandang

103
Hasil Wawancara Hewan Kurang Dari 5 meter
 Warga mengatakan kondisi air PAM tidak berwarna, tidak
berbau.
 Warga mengatakan sampah dibuang di tong sampah sementara
 Warga mengatakan sistem pembuangan air limbah mengalir
2 Anak Usia sekolah Resiko deficit kesehatan komunitas (  Resiko deficit kesehatan
Hasil Quisioner dari 58 Anak Usia Sekolah karies dentis) komunitas ( karies dentis)
1. Hasil Quisioner : d.d sebesar :
 36% gigi anak sekolah mengalami karies dentis  36% gigi anak sekolah
 71% anak sekolah menyikat gigi 2 kali dalam sehari mengalami karies dentis
 29% anak sekolah menyikat gigi 1 kali dalam sehari  29% anak sekolah
 53% anak tidak pernah meriksakan gigi ke pelayanan kesehatan menyikat gigi 1 kali
 38% anak memiliki kebiasaan jajanan terbuka dalam sehari
 14% suka jajan cokelat dan 17% jajan permen.  53% anak tidak pernah
Hasil Wawancara : meriksakan gigi ke
 Sebagian besar orang tua mengatakan anaknya sering jajan pelayanan kesehatan
terbuka seperti permen dan coklat di luar rumah atau di sekolah  38% anak memiliki
 Masih ada orang tua mengatakan anaknya tidak pernah kebiasaan jajanan terbuka
memeriksakan gigi  14% suka jajan cokelat
Hasil Observasi : dan 17% jajan permen.
 Sering terlihat anak sekolah membeli cokelat dan permen

3 Remaja Kesiapan peningkatan pengetahuan Kesiapan peningkatan


Hasil Quesioner dari 247 orang remaja pengetahuan d/d
Hasil Quesioner :  15% remaja yang bekerja
 15% remaja yang bekerja  85% remaja masih sekolah
 85% remaja masih sekolah  40% tidak ada kegiatan remaja
 47 % olah raga dimasyarakat
 22% yang mengikuti keagamaan  100% remaja pernah
 27 % mengikuti prifat mendengar informasi tentang

104
 8 % mengukuti kegiatan karangtaruna kesehatan reproduksi, seks
 43 % menggunakan waktu luang dengan berolah raga bebas, narkoba, HIV/HAIDS
 94% menggunakan waktu luang dengan menonton TV dan musik
 40% tidak ada kegiatan remaja dimasyarakat
 100% remaja pernah mendengar informasi tentang kesehatan
reproduksi, seks bebas, narkoba, HIV/HAIDS
4 Lansia Manajemen kesehatan tidak efektif Manajemen kesehatan tidak efektif
Hasil Quesioner dari 93 Orang lansia b.d gagal melakukan tindakan
Hasil Quesioner : untuk mengurangi resiko d.d
 35 % lansia menderita hipertensi  68 % Lansia ada keluhan
 6 % lansia menderita DM  35 % lansia menderita
 40 % lansia menderita rematik hipertensi
 16 % lansia menderita penyakit lain (gastritis, asam urat,  6 % lansia menderita DM
stroke)  40 % lansia menderita
 68 % Lansia ada keluhan rematik
 32 % Lansia tidak ada keluhan  16 % lansia menderita
 95% penanganan penyakit lansia ke sarana kesehatan penyakit lain (gastritis, asam
 5% penanganan penyakit lansia ke nonmedis urat, stroke)
 42% pemeriksaan kesehatan lansia setiap bulan
 31% lansia memeriksakan kesehatan setiap 3 bulan sekali
 16% lansia memeriksakan kesehatan setiap 6 bulan sekali
 11% lansia memeriksakan kesehatan lebih 6 bulan sekali
Hasil wawancara :
 Lansia mengatakan malas keluar rumah karena lelah jika
banyak beraktivitas
 Lansia mengatakan tidak dibolehkan beraktivitas oleh anaknya
 Lansia mengatakan jarang melakukan pemeriksaan kesehatan.
 Lansia mengatakan adanya senam lansia

Hasil Observasi:
 Para lansia terlihat tidak banyak diluar rumah

105
PRE PLANNING

PRESENTASI HASILANGKET (MMK II)DI RW 04 (RT 14,RT 15,RT 16 dan RT


17)KELURAHAN LINGKAR BARATKECAMATAN GADING CEMPAKA

Oleh :
KELOMPOK II

Yensi Yunarti S.Kep Reni AnggrainiS.Kep


Dwi Putrawan S.Kep Eka Safrina S.Kep
Pebby Livia A. S.Kep Tanti Resmi A.S.Kep
Elin Sonalia S.Kep Aidi S.Kep
Adi Purna Candra S.Kep Zilvida Rama D.S.Kep
Mezi Ade Saputra S.Kep Herlis Pratama S.Kep
Lilis Sumarni S.Kep Lasmaria S.S.Kep
Gusti Randi S.Kep Marwan M. S.Kep
Dedi Robiansyah S.Kep Hana Hasris S.Kep
Ajeng Siswandi S.Kep Zetri Elita S.Kep
Icha Alvionita S.Kep
Meta Anggraini S.Kep
Rizki Ayu Fitri. P. S.Kep

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2017

106
PRE PLANNING PRESENTASI HASIL ANGKET (MMK II) RW 04
(RT 14,RT 15,RT 16 DAN RT 17)KELURAHAN LINGKAR BARAT
KECAMATAN GADING CEMPAKA KOTA BENGKULU

B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil MMK I yang telah dilaksanakan di MusholahRT 17, pada tanggal 22
November 2017 didapatkan kesepakatan dengan warga untuk menindak lanjuti hasil winshield
survey tersebut. Untuk mendapatkan data yang lebih valid diperlukan format pengkajian
keperawatan komunitas yang disusun dalam bentuk kuesioner format wawancara dan observasi
yang merupakan alat bantu dalam mengkaji ancaman kesehatan masyarakat di RW 04 ini sebagai
tindak lanjut dari penyusunan format pengkajian keperawatan komunitas tersebut telah dilakukan
pengumpulan data kesehatan dimasyarakat untuk kemudian dianalisa. Dari hasil analisa tersebut
akan dipresentasikan pada masyarakat untuk dicarikan solusinya.
Adapun tujuan dari presentasi hasil analisa data ini adalah untuk menentukan bersama
masyarakat rencana tindakan yang akan dilaksanakan oleh masyrakat dan mahasiswa yang
disesuaikan dengan sumber daya dan kemampuan masyarakat RW 04 ( RT 14,RT 15,RT 16 dan
RT 17) Kelurahan Lingkar Barat Kec. Gading Cempaka Kota Bengkulu.
Rencana tindakan tersebut tentu tidak akan dapat teratasi tanpa adanya dukungan dan kerja
sama yang baik dari masyarakat dari setiap rencana yang akan dijalankan.

C. TUJUAN
1. TujuanUmum
SetelahmengikutiMusyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK II) diharapkan masyarakat dan
mahasiswa dapat mengetahui masalah kesehatan di RW 04( RT 14,RT 15,RT 16 dan RT 17)
Kelurahan Lingkar Barat, Kec. Gading Cempaka Kota Bengkulu.
2. TujuanKhusus
Setelahmengikuti Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK) diharapkan masyarakat dan
mahasiswa mampu:
a. Menetapkan masalah kesehatan yang ada RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17)
Kelurahan Lingkar BaratKec. Gading Cempaka Kota Bengkulu.
b. Menyusun prioritas masalah kesehatan yang ditemukan di RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16
dan RT 17) Kelurahan Lingkar Barat Kec. Gading Cempaka Kota Bengkulu.

107
c. Menyusun rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi
masalah kesehatan masyarakat di RW 04 ( RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17) Kelurahan
Lingkar Barat Kec. Gading Cempaka Kota Bengkulu.
d. Rapat kerja kegiatan POKJAKES
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik/JudulKegiatan
Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK II) , Pemaparan masalah kesehatan yang
didapatkan dari proses pengkajian dan perencanaan tindakan yang akan dilakukan .
2. Sasaran/target
Sasaran : Masyarakat RW 04 ( RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17) Kelurahan Lingkar Barat
Kec. Gading Cempaka Kota Bengkulu.
Target:
a. Ketua RW besertaketua-ketuakelompok
b. Tokohmasyarakat
c. Tokoh agama
d. Penggerak PKK
e. Tokohpemuda
f. Kader Kesehatan
g. Organisasikemasyarakatan (LPM)
h. Masyarakat
3. Metode
Presentase, ceramah, diskusidanTanyajawab
4. Media danAlat
a. Laptop
b. LCD
c. Wireless
d. Mikrofon
e. Spidol
f. Penunjuk
g. Leaflet
5. WaktudanTempat
a. Waktu : Selasa, 05Desember 2017
b. Jam : 15.30 WIB s/d selesai (ba’da Asar)
c. Kegiatan : Musyawarah Masyarakat Kelurahan II (MMK II)
d. Tempat : Musholah RT 17 Kel Lingkar Barat, Kec Gading Cempaka
6. Pengorganisasian
a. Setting Tempat

108
O



 

Keterangan :
 :Moderator : Dedi Robiansyah, S.Kep
O: Pembimbing : Vike Pebri Giena, S. Kep, Ns, MNS
: Pembawa Acara : Hana Haris, S.Kep
: : Presenter : Gusti Randi, S. Kep
 : Fasilitator : Dwi Putrawan, S. Kep, Ajeng Siswandi, S. Kep
Meta Angraini, Rizki Ayu, S. Kep, Mezi Ade S, S.Kep,
Reni AnggrainiS.Kep, Eka Safrina S,Kep, Tanti Resmi A.
S,Kep, Aidi S,Kep, Zilvida Rama D S,Kep, Herlis Pratama S,Kep,
Lasmaria S. S,Kep, Marwan M. S,Kep, Hana Haris S,Kep, Zetri
Elita S,Kep
: Observer : Elin Sonalia S.Kep
 : Masyarakat : warga RW 04 (RT 14, 15, 16 dan 17)

109
b. SusunanAcara

No ACARA METODE WAKTU

1 Pembukaan Ceramah 2Menit


2 Kata sambutan ketua Ceramah 5 Menit
kelompok 2
3 Kata sambutanDosen Ceramah 5 Menit
Pembimbing
4 KatasambutanPembimbing Ceramah 3 menit
Klinik
5 Kata sambutandariketua Ceramah 10 menit
RW 04 sekaligus membuka
acara
6 Tindak lanjut dari hasil Ceramah 5menit
presentasi MMK 1
7 Pembacaan pengurus Diskusi 20menit
POKJAKES RW 04
8 Doa Ceramah 3 menit
9 Penutup Ceramah 2 menit

c. Rencana POKJAKES
NO Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Masyarakat

1. 5 menit Pembukaan:

Mengucapkan salam Menjawab salam

Menjelaskan topik kegiatan Mendengarkan dan

memperhatikan

2. 20 menit pembacaan pengurus POKJAKES di Menyetujui pembentukan

RW 04 (RT 14, 15, 16 dan 17). POKJAKES

3. 5 menit Penutup:

110
Mengucapkan salam Menjawab salam

Mengevaluasi jalannya hasil Mendengarkan dan

kegiatan memperhatikan

Memberi salam penutup Menjawab salam

111
URAIANTUGAS
A. Persiapan
1. Penanggungjawab :
 RW 04 Kelurahan Lingkar Barat Kec. Gading Cempaka Kota Bengkulu, bapak Drs.
Septemilian, BSc
 Mahasiswa Program Profesi Ners Stikes Tri Mandiri Sakti Bengkulu,Gusti Randi,
S.Kep.
 Mengkoordinasikan persiapan dan pelaksanaan pertemuan tingkat RW 04 Kelurahan
Lingkar BaratKec. Gading Cempaka Kota Bengkulu.
2. Ketua:
 Ketua RT 14 : Azarudin S.sos
 Ketua RT 15 : Ruspan Efendi SH
 Ketua RT 16 : Nindiyo Kusmanto S.ag
 Ketua RT 17: Junaidi SH
3. Pembawa Acara : Hana Haris, S.Kep
Tugas-Tugas:
7) Membukaacara
8) Memperkenalkanpelaksanaankegiatan
9) Menjelaskantujuanpertemuan
10) Menyerahkanjalanmusyawarah pada moderator
11) Menutupacara
4. Moderator :Dedi Robiansyah, S.kep
Tugas-tugas:
a. Memimpinjalanmusyawarah
b. Mengarahkanalurmusyawarah
c. MembuatKontrakwaktu
5. Presenter: Gusti Randi, S.Kep
Tugas : MenyajikanhasilAngket
6. Notulen:Meta Angraini, S.Kep
Tugas: Mencatatpelaksanaandanhasilmusyawarah masyarakat kelurahan II(pertemuan)
7. Observer : Elin Sonalia, S.Kep
8. Pembaca Do’a : Ajeng Siswandi, S.Kep
9. Fasilitator:Dwi Putrawan, S. Kep, Febi Livia Alternando, S.Kep, Mezi Ade, S.Kep, Rizky Ayu,
F,S.Kep
Tugas-Tugas :
a. Memotivasipesertauntukberperanaktifselamajalannyamusyawarah
b. Memfasilitasipesertauntukberperanaktifselamapertemuan.

112
B. Kriteriahasil/Evaluasi
1. Struktur
d. 75% dariundangandapatmenghadiripertemuan
e. Tempatdanalattersediasesuaiperencanaan
f. Perandantugasmahasiswasesuaiperencanaan
g. Pre planning telah disetujui oleh dosen pembimbing
h. Melakukan koordinasi dengan lurah
i. Melakukan koordinasi puskesmas
2. Proses
e. Pelaksanaankegiatansesuaidenganwaktu yang direncanakan
f. 75 % dariundanganhadirmengikutikegiatandariawalsampaiakhir.
g. Pesertaberperanaktifdalammengajukanpertanyaandanmengemukakanpendapatselamajalan
nyadiskusi.
h. Tidakadapeserta yang keluarmasukselamajalannyakegiatan.
3. Hasil
c. Masyarakatdanmahasiswamampumengidentifikasimasalahkesehatan yang
mungkinterjadidi RW 04 ( RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17).
d. Masyarakatdanmahasiswamampumerencanakantindaklanjutdaripemecahanmasalahkeseha
tan yang mungkinterjadi di RW 04 ( RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17)
melaluipenyebarankuesionersebagaialatpengumpul data.
e. Menyusun rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah
kesehatan masyarakat di RW 04 wilayah kelurahan Lingkar Barat Kec. Gading Cempaka
Kota Bengkulu.
f. Rapat kerja kegiatan POKJAKES.

Bengkulu, 25 November 2017

PembimbingAkademik PenanggungJawab

(Vike Pebri giena ,S.kep,.Ns. MNS) ( Gusti Randi,S.Kep)

113
LAPORAN HASIL
MUSYAWARAH MASYARAKAT KELURAHAN (MMK II)
DI WILAYAH RW 04 KELURAHAN LINGKAR BARAT
KECAMATAN GADING CEMPAKA
KOTA BENGKULU

NamaAcara : Musyawarah Masyarakat Kelurahan II (MMK II)


Hari / Tanggal : Selasa, 05 Desember 2017
Waktu : 16.30 wib s/d Selesai
Tempat : PNPM RT 14 RW 04
I. TAHAP PERSIAPAN
a. Pelaksanaan penyebaran angket dilaksanakan pada tanggal 24-28 November 2017 dan
dilakukan pengolahan data dan kemudian dilakukan persiapan preplanning dan
mengkonsultasikan pada pembimbing akademik, Ketua RW 04 dua hari sebelum
kegiatan dan pak lurah Kelurahan Lingkar Barat.
b. Melakukan konsultasi dengan pihak kelurahan untuk pembentukan pengurus Pokjakes.
c. Persiapan penyajian, meliputi persiapan materi (Hasil Angket), tempat dan alat-alat
lainnya seperti (LCD, surat peminjaman alat, dll) yang dilakukan oleh semua anggota
kelompok sesuai dengan tanggung jawab masing-masing.
d. Konsultasi dengan ketua RW 04 dan ketua RT 14, 15, 16, dan 17) beserta perangkatnya
untuk menentukan tokoh masyarakat yang akan diundang.
e. Menyiapkan undangan 2 hari sebelum acara.
f. Menyebarkan undangan kepada Pak Lurah, Pimpinan Puskesmas, ketua RW 04 ( Bapak
Drs. Septimilian, Bsc), Pak RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17 dan tokoh-tokoh
masyarakat, serta pengurus masjid.
g. Meminta izin dengan ketua RW 04 dan ketua RT 14 untuk mengadakan kegiatan MMK
II di Aula/ gedung PNPM RT 14 RW 04.
h. Memastikan kembali tempat, waktu kegiatan serta tokoh masyarakat yang diundang.

II. TAHAP PELAKSANAAN


a. Acara diadakan di PNPM RT 14 RW 04 Kel. Lingkar Barat dimulai pukul 16.30 wib,
acara terlambat dimulai 30 menit dikarenakan banyak masyarakat yang datang
terlambat. Jumlah undangan 150 orang dan yang hadir pada kegiatan sebanyak 36
orang.
b. Kata sambutan dari ketua RW 04, kelurahan Lingkar Barat.
c. Mahasiswa terlibat dalam acara pertemuan dan telah berperan sesuai dengan tanggung
jawab yang teah diberikan seperti sebagai presenter, moderator, observer, fasilitator.
d. Pada saat pembentukan POKJAKES dipimpin oleh Bapak Lurah Kelurahan Lingkar
Barat, ketua RW 04 kelurahan Lingkar Barat dan pembimbing akademik profesi Ners.
e. Selama pelaksanaan, suasana tenang dan para undangan sangat antusias dan aktif dalam
memberikan saran dan pendapatnya, tampak warga RW 04 antusias terhadap
pelaksanaan kegiatan MMK II.

114
f. Para undangan yang hadir mengikuti acara dari awal sampai akhir, namun ada beberapa
orang yang datang ketika acara sudah dimulai.
g. Waktu acara berlangsung dari awal sampai akhir lebih kurang 1 jam 45 menit.
h. Pada saat musyawarah berlangsung warga tampak antusias dan mengikuti jalannya
musyawarah sampai dengan selesai.
i. Acara berakhir pada pukul 17.45 WIB dan pada saat penutupan dipimpin do’a oleh
Mezi Ade Saputra, S. Kep

III. Susunan Acara Pada Saat Pelaksanaan MMK II


NO JAM ACARA METODE
1. 15.45 wib Pembukaan : Ceramah
Oleh pembawa acara
1. Mengucapkan salam
2. Membuka acara
2. 15.50- Kata sambutan dari: Ceramah
16.25wib 1. Adi Purna Candra, S.kep
2. Vike Pebri Giena, S,
Kep, Ns,. MNS
3. Anita Fitrianti S,Kep
4. Bapak Drs. Septemilian,
BSc

3. 16.25-17.45 Kegiatan :
 Presentasi review hasil  Ceramah
penyebaran kuesioner.
 Musyawarah  Diskusi
Masyarakat Kelurahan II
(MMK II) dan tindak
lanjut dari hasil
penyajian masalah yang
ditemukan di RW 04 .
 Moderator
menyimpulkan hasil
musyawarah.  ceramah
 Pembentukan pengurus
POKJAKES
 Pembacaan do’a oleh  pelantikan
Mezi Ade Saputra,
S.Kep  ceramah
 Pembawa acara menutup
acara

 ceramah

115
IV. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
 Undangan hadir sebanyak 36 orang dari 150 undangan yang disebarkan
 Tempat sesuai dengan perencanaan, walaupun waktu pelaksanaan kegiatan
terlambat 30 menit.
 Peran dan fungsi masing-masing mahasiswa sesuai dengan uraian tugasyang telah
ditetapkan bersama baik sebagai penanggung jawab, moderator, presenter,
fasilitator, dan observer.

2. Evaluasi Proses
 Waktu pelaksanaan MMK II tidak sesuai dengan perencanan, terjadi keterlambatan
acara selama 15 menit karena menunggu kedatangan Bapak RW 04 serta
masyarakat yang terlambat.
 Semua peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir yaitu berjumlah 36 orang
 Seluruh audient tampak antusias mengikuti proses musyawarah yang berlansung.

3. Evaluasi Hasil
 Masyarakat telah mengetahui masalah kesehatan yang ada di RT 14, RT 15, RT,16,
dan RT 17 (RW 04) Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading Cempaka Kota
Bengkulu.
 Masyarakat dan mahasiswa sudah menyusun prioritas masalah kesehatan yang
ditemukan di RW 04 Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading Cempaka Kota
Bengkulu.
 Masyarakat dan mahasiswa telah merencanakan tindakan untuk mengatasi masalah
kesehatan masyarakat di RW 04 Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading
Cempaka Kota Bengkulu.

116
PRIORITAS MASALAH

Kriteria Penapisan
Tersedia Sumber

Sesuai dengan peran perawat

Kemungkinan untuk penkes

Kemungkinan untuk diatasi

Sesuai dengan program

Sumber daya Peralatan


Sumber daya manusia
Jumlah yang beresiko

Sumber daya tempat


Diagnosa Keperawatan

Sumber daya waktu


Minat Masyarakat
Besarnya risiko

Sumber dana

Jumlah skor
pemerintah
komunitas

Resiko Defisit keperawatan 5 5 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 48


komunitas (lingkungan)
Kesiapan peningkatan 5 3 5 4 3 3 4 2 2 3 3 3 40
pengetahuan (remaja)

Resiko deficit kesehatan 5 4 5 4 5 3 3 2 3 3 4 2 43


komunitas ( karies dentis

Manajemen kesehatan tidak 5 4 5 4 5 3 4 3 3 3 3 3 45


efektif (lansia)

Keterangan :
1 : sangat rendah
2 : rendah
3 : cukup
4 : tinggi
5 : sangat tinggi
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

Berdasarkan hasil analisa data, maka dapat dirumuskan beberapa diagnosa keperawatan komunitas, yaitu :

1. Resiko Defisit keperawatan komunitas


2. Kesiapan peningkatan pengetahuan (remaja )
3. Resiko deficit kesehatan komunitas ( karies dentis)
4. Manajemment kesehatan tidak efektif
RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS

DIAGNOSA TUPAN TUPEN STRATEGI RENCANA SUMBER TEMPAT WAKTU KRITERIA STANDAR EVALUATOR
KEPERAWATAN KEGIATAN EVALUASI
Resiko Defisit Setelah Setelah STRATEGI : Lakukan Masyarakat Gedung Verbal Minimal 60% Mahasiswa
keperawatan dilakukan dilakukan program dan serba guna Psikomotor Masyarakat
komunitas d.d intervensi intervensi  Komu edukasi dari mahasiswa PNPM yang hadir
 56% keperawatan keperawata nikasi kelompok RW 04 RT mampu
menggunakan selama 1 n selama 1  Infor beresiko 14 menjelskan
minggu minggu - Penyuluha kembali
PAM sebagai masi
diharapkan diharapkan n tentang tentang
sumber air masyarakat pengetahua  eduka perilaku hidup
untuk memasak PHBS
dapat n si bersih dan
dan minum. (Perilaku
menerapkan masyarakat Hidup sehat
 63% PAM perilaku m tentang
sumber air Bersih
hidup besih lingkungan
untuk mandi dan sehat. dapat dan Sehat)
dan cuci meningkat. Penyebara
 100 % tempat n leaflet
penampungan PHBS
air sementara
terbuka
 26 % penduduk
membersihkan
tempat
penampungan - Pembagia Masyarakat Gedung Verbal Minimal 60% Mahasiswa
KIM/KIE
air lebih dari 1 n Liflet , dan serba guna Psikomotor leaflet terbagi
minggu sekali mahasiswa PNPM kepada
perilaku
 1% hidup RW 04 RT masyarakat.
pembuangan bersih dan 14
sampah sehat
pendudukan (PHBS).
dengan cara
dibakar - Kegiatan
 93% kondisi Gotong
tempat Royong
penampungan KIM/KIE 1. Gotong Gedung Verbal Mahasiswa
sampah Royong Masyarakat serba guna Psikomotor Minimal 60%
dan Masyarakat
sementara yang PNPM RT
Mahasiswa dapat
terbuka 14 mengikuti
 100% tempat kegiatan
pembuangan GORO
sampah kurang
dari 5 meter
 17% tidak
melakukan
kegiatan gotong
royong lebih
dari 3 bulan
 68%
membersihkan
jamban
dibersihkan
kadang-kadang
 3% letak
kandang hewan
peliharaan
terletak di
dalam rumah
14% Jarak
Kandang
Hewan Kurang
Dari 5 meter
KIM/KIE Lingkunga Verbal Mahasiswa
Resiko deficit Setelah Setelah 1. Penyuluhan Masyarakat n RW 04 Psikomotor
kesehatan dilakukan dilakukan Cara dan (RT 14, Minimal 60%
komunitas ( karies intervensi intervensi meggosok mahasiswa 15, 16 dan leaflet terbagi
dentis) d.d sebesar keperawatan keperawata
gigi yang 17) kepada
selama 1 n selama 1 masyarakat.
: baik dan
minggu minggu di
 36% gigi anak diharapkan harapkan benar. warga RW
Masyaraka
sekolah resiko peningkata KIM/KIE 2. penyebaran 04 Mahasiswa
t dan Psikomotor
mengalami penurunan n leaflet Minimal 60%
mahasiswa
karies dentis derajat pengetahua tentang masyarakat
 29% anak kesehatan ibu n motivasi gosok gigi mengikuti
sekolah dan dan yang baik GORO
menyikat gigi bayi/balita keaktifan dan benar.
1 kali dalam tidak terjadi Masy. Ttg Mahasiswa
kesehatan
sehari
ibu
 53% anak menyusui
tidak pernah Minimal 60%
meriksakan bubuk abate
gigi ke terbagi kepada
pelayanan masyarakat
kesehatan RW 05 Mahasiswa
 38% anak
memiliki
kebiasaan Minimal 60%
Ibu yang hadir
jajanan mampu
terbuka menjelaskan
 14% suka kembali
jajan cokelat tentang materi
dan 17% jajan yang sudah
permen. dijelaskan
Lansia Mahasiswa
KIM/KIE RW 04 RT Verbal
Manajemen 1. penyuluha 14, 15, 16 psikomotor Minimal 60%
kesehatan tidak n tentang Dan 17 ibu-ibu dapat
penyakit menyebutkan
efektif b.d gagal
yang penyakit yang
melakukan tindakan sering diderita
untuk mengurangi sering
lansia
resiko d.d diderita
 68 % Lansia lansia
ada keluhan
 35 % lansia
menderita 2. Penyebara
hipertensi n leafleat
tentang
 6 % lansia
Penyakit
menderita
yang
DM
sering Aula
 40 % lansia KIM/KIE diderita Masyaraka PNPM RT Verbal
menderita
lansia t dan 17 psikomotor
rematik
mahasiswa
 16 % lansia 3. Pemeriksa
menderita an
penyakit lain tekanan
(gastritis, Darah
asam urat,
stroke 4. Senam
Lansia
Peningkatan mahasiswa
Minimal 60 %
kesiapan 1. Penyuluha Aula Verbal
Setelah Setelah KIM/KIE remaja dapat
pengetahuan d/d dilakukan n narkoba Masyaraka PNPM RT Psikomotor menjawab
 15% remaja dilakukan t dan 17
intervensi intervensi pertanyaan
yang bekerja keperawata 2. Pembagia mahasiswa
keperawatan
 85% remaja n selama 1 n liflet
selama 1
masih sekolah minggu minggu di
 47 % olah diharapkan harapkan 3. Tanya
raga resiko peningkata jawab
 22% yang penurunan n dengan
mengikuti derajat pengetahua remaja
keagamaan kesehatan n motivasi
dan
 27 % remaja dapat
diatasi keaktifan
mengikuti Remaja
prifat tentang
 8% narkoba
mengukuti
kegiatan
karangtaruna
 43 %
menggunakan
waktu luang
dengan
berolah raga
 94%
menggunakan
waktu luang
dengan
menonton TV
dan musik
 40% tidak
ada kegiatan
remaja
dimasyarakat
 100% remaja
pernah
mendengar
informasi
tentang
kesehatan
reproduksi,
seks bebas,
narkoba,
HIV/HAIDS
PLAN OF ACTION (POA)
KESEHATAN LINGKUNGAN

MASALAH SUMBER PENANGGUNG


KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU TEMPAT
KESEHATAN DANA JAWAB
Resiko Defisit keperawatan komunitas
d.d Penyuluhan Meningkatkan Masyarakat Mahasiswa 10 Desember Jalur 2 Mahasiswa dan
 56% menggunakan PAM sebagai tentang PHBS pengetahuan 2017 Pelpabri Pokjakes
sumber air untuk memasak dan (Perilaku Hidup tentang hidup
minum. Bersih dan bersih dan
 63% PAM sumber air untuk mandi Sehat) sehat
dan cuci Penyebaran
leaflet PHBS
 100 % tempat penampungan air
sementara terbuka
 26 % penduduk membersihkan
tempat penampungan air lebih dari
1 minggu sekali
 1% pembuangan sampah
pendudukan dengan cara dibakar
 93% kondisi tempat penampungan
sampah sementara yang terbuka
 100% tempat pembuangan sampah
kurang dari 5 meter
 17% tidak melakukan kegiatan
gotong royong lebih dari 3 bulan
 68% membersihkan jamban
dibersihkan kadang-kadang
 3% letak kandang hewan
peliharaan terletak di dalam rumah
14% Jarak Kandang Hewan
Kurang Dari 5 meter
PLAN OF ACTION (POA)
ANAK USIA SEKOLAH

MASALAH SUMBER PENANGUN


KESEHATAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN DANA WAKTU TEMPAT G JAWAB

Resiko deficit kesehatan 1. Penyuluhan


komunitas ( karies dentis) d.d Cara Setelah dilakukan Anak usia Mahasiswa 16 Desember Sekre Co. Mahasiswa
sebesar : meggosok intervensi sekolah yang 2017 Ners dan Pokjakes
 36% gigi anak sekolah gigi yang keperawatan berada di RT. kelompok 2
mengalami karies dentis baik dan selama 1 minggu 14, 15, 16 dan
 29% anak sekolah menyikat benar. di harapkan 17 di RW 04
gigi 1 kali dalam sehari peningkatan Kelurahan
 53% anak tidak pernah pengetahuan Lingkar Barat
meriksakan gigi ke 2. Demonstrasi motivasi dan
pelayanan kesehatan Gosok Gigi keaktifan Anak
 38% anak memiliki tentang
kebiasaan jajanan terbuka menggosok gigi
 14% suka jajan cokelat dan meningkat
17% jajan permen.
PLAN OF ACTION (POA)
LANSIA

MASALAH SUMBER PENANGUN


KESEHATAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN DANA WAKTU TEMPAT G JAWAB

Manajemen kesehatan tidak


efektif b.d gagal melakukan 1. penyuluhan Meningkatkan Lansia yang Mahasiswa 14 Desember Aula PNPM Mahasiswa
tindakan untuk mengurangi resiko tentang pengetahuan ada di Rt. 14, 2017 dan Pokjakes
d.d penyakit masyarakat 15,16 dan 17
 68 % Lansia ada keluhan yang sering tentang di RW 04
 35 % lansia menderita diderita Penyuluhan Kelurahan
hipertensi lansia penyakit yang Lingkar Barat
 6 % lansia menderita DM diderita lansia
 40 % lansia menderita 2. Penyebaran
rematik leafleat
 16 % lansia menderita tentang
penyakit lain (gastritis, Penyakit
asam urat, stroke yang sering
diderita
lansia

3. Pemeriksaa
n tekanan
darah

4. Senam
Lansia
PLAN OF ACTION (POA)
LANSIA

MASALAH SUMBER PENANGUN


KESEHATAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN DANA WAKTU TEMPAT G JAWAB

Peningkatan kesiapan 1. penyuluhan Meningkatkan Remaja yang Mahasiswa 19 Desember Aula PNPM Mahasiswa
pengetahuan d/d tentang pengetahuan ada di Rt. 14, 2017 dan Pokjakes
NARKOBA masyarakat 15,16 dan 17
 15% remaja yang bekerja
tentang di RW 04
 85% remaja masih sekolah
2. Penyebaran NARKOBA Kelurahan
 47 % olah raga
leafleat Lingkar Barat
 22% yang mengikuti
keagamaan tentang
 27 % mengikuti prifat NARKOBA
 8 % mengukuti kegiatan
karangtaruna
 43 % menggunakan waktu
luang dengan berolah raga
 94% menggunakan waktu
luang dengan menonton TV
dan musik
 40% tidak ada kegiatan
remaja dimasyarakat
100% remaja pernah
mendengar informasi tentang
kesehatan reproduksi, seks
bebas, narkoba, HIV/HAIDS
PRE PLANING
KEGIATAN BAKTI SOSIAL GOTONG ROYONG RW. 04 (RT 14, RT 15,
RT 16 dan RT 17) KEL. LINGKAR BARAT KECAMATAN GADING
CEMPAKA KERJA SAMA MAHASISWA PROFESI NERS DENGAN
ANGGOTA POKJAKES PEPABRI SEHAT
MINGGU, 10 DESEMBER 2017

A. Latar Belakang
Gotong royong berasal dari kata dalam Bahasa Jawa, atau setidak
nya mempunyai nuansa Bahasa Jawa. Kata gotong dapat dipadankan
dengan kata pikul atau angkat, sebagai contoh ada pohon yang besar roboh
menghalangi jalan di suatu desa. Masyarakat mengangkatnya bersama-
sama untuk memindahkan kayu itu ke pinggir jalan. Orang desa
menyebutnya dengan nggotong atau menggotong (Abdillah, 2011).
Menurut Rary (2010), gotong royong atau tolong menolong dalam
komunitas kecil bukan saja terdorong oleh keinginan spontan untuk
berbakti kepada sesama, tetapi dasar tolong menolong adalah perasaan
saling membutuhkan yang ada dalam jiwa masyarakat
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kualitas sumber daya
manusia dan masa depan bangsa adalah kesehatan yang merupakan hak
setiap manusia (Depkes RI, 2005). Kesehatan juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya adalah faktor lingkungan yang mana
didalamnya termasuk lingkungan perumahan dan pemukiman.
Berdasarkan data yang diperoleh di RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16
dan RT 17) kel. Lingkar Barat diperoleh data sebagai berikut: terdapatnya
67% sarana pembuangan air limbah yang terbuka dan tergenang, 100%
penampungan air terbuka, 74 % dibersihkan kurang dari seminggu sekali,
selain itu terdapat sampah sampah yang masih dibakar sebanyak 1 %. Bila
semua keadaan diatas dibiarkan saja terus menerus maka dikhawatirkan
akan mengancam kesehatan warga masyarakat di RW 04 (RT 14, RT 15,
RT 16 dan RT 17) kel. Lingkar Barat kecamatan Gading Cempaka.
Sehubungan dengan hal diatas maka masyarakat di RW 04 (RT 14,
RT 15, RT 16 dan RT 17) kel. Lingkar Barat akan mengadakan kerja bakti
sosial berupa gotong royong secara serempak berupa kebersihan
lingkungan (got-got, halaman, masjid, halaman rumah, dan jalan)
B. Proses Keperawatan Komunitas
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti gotong royong diharapkan mahasiswa dan
masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti goro diharapkan mahasisiwa dan masyarakat
RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17) kel. Lingkar Barat
segera dapat :
a. Membersihkan lingkungan RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16 dan
RT 17) kel. Lingkar Barat sehingga bebas dari sampah
b. Membersihkan aliran got dan limbah
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik : Gotong royong
2. Sasaran : Seluruh warga di RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17)
kel. Lingkar Barat.
3. Metode : Kerja bakti sosial
4. Alat : Sapu lidi, cangkul, parang, keranjang sampah dan arit.
5. Waktu dan tempat
Hari : Minggu, 10 Desember 2017
Jam : 07.00 s.d selesai
Tempat : Jalur 2 RT 14 dan RT 15 kel. Lingkar Barat
6. Pengorganisasiaan
Penanggung jawab : Mezi Ade Saputra, S.Kep
Perlengkapan : Dedi Robiansyah S.Kep
Gusti Randi, S.Kep
Humas : Adi Purna Candra, S.Kep
Dwi Putrawan, S.Kep
Fasilitator : Icha Alvionita, S.Kep
Elin Sonalia, S.Kep
Lilis Sumarni, S.Kep
Meifi Anggraini, S.Kep
Observer : Mardaliva, S.Kep
D. Uraian Tugas
1. Penanggung jawab
mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan gotong royong
2. Fasilitator
Memotivasi masyarakat berperan aktif dalam kegiatan gotong
royong dimasing-masing wilayah kelompok.
3. Seksi humas
 Membuat pengumuman kegiatan
 Menghubungi ketua kelompok yang ada di RW 01 (RT 01,RT 02,
RT 23) untuk pelaksanaan gotong royong .
 Menghubungi pimpinan puskesmas dan keluruhan untuk
perencanaan kegiatan
4. Seksi perlengkapan
Mempersiapkan alat serta tempat untuk melaksanakan kegiatan
5. Observer
 Mengamati proses kegiatan dari awal sampai akhir
 Membuat laporan hasil kegiatan yang dilaksanakan

E. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
 60 % atau lebih masyarakat terlibat dalam kegiatan gotong
royong
 Alat tersedia sesuai rencana
 Peran dan fungsi masing–masing fasilitator dan masyarakat sesuai
dengan yang direncanakan

2. Evaluasi proses
 Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
tanggal 15 November 2015, pukul 07:00 WIB.
 Masyarakat dapat hadir melaksanakan kegiatan dari awal sampai
akhir
 Selama kegiatan masyarakat berperan aktif
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan kegiatan gotong royong :
 Lingkungan di RW 01 (RT 01,RT 02, RT 23) kelurahan
Pematang Gubernur bebas dari sampah
 Got dalam keadaan bersih dan mengalir
REFERENSI

Abdillah, B. (2011). Gotong Royong Cermin Budaya Bangsa Arus Globalisas,


STIMK Amikom : Jogyakarta.
Depkes RI, (2005). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No.
1114/Menkes/SK/VII/2005/Tentang Pedoman Pelaksanaan
Promosi Kesehatan di Daerah. Depkes RI: Jakarta.
Rary, (2010). Bentuk-Bentuk Gotong Royong Masyarakat Desa.
http://rarysblog.blogspot.com
LAPORAN HASIL
GOTONG ROYONG (GORO)
DI RW 04 KEL. LINGKAR BARAT KEC. GADING CEMPAKA
KERJA SAMA MAHASISWA PROFESI NERS DAN MASYARAKAT RT 14,
15, 16 & 17
Tanggal, 10 Desember 2017

Nama acara : Gotong Royong


Hari / Tanggal : Minggu, 10 Desember 2017
Waktu : 07.00 WIB s/d selesai
Tempat : RW 04 (RT 14, 15, 16 dan 17)

I. Tahap Persiapan
Kegiatan gotong royong dilakukan di RW 04 kelurahan Lingkar Barat
kecamatan Gading Cempaka yang dilaksanakan pada hari Minggu 10
Desember 2017 pada RT (14, 15, 16 & 17) di pekarangan rumah, got, jalan,
dan jalan-jalan. Kegiatan ini di rencanakan pada pukul 07.00 WIB
pemberitahuan pada masyarakat dilakukan dengan cara memasang
pengumuman di depan rumah perangkat desa, rumah warga dan warung.
II. Pelaksanaan
Gotong royong dimulai pada pukul 07.30-10.00 WIB, ini mundur sedikit dari
waktu yang direncanakan karena berhubungan dengan adanya keterlambatan
warga . Kendala dalam pelaksaan kegiatan adalah dari keempat Rt hanya
yang banyak melaksanakan kegiatan GORO hanya rt 15 dan 14 , seangkan rt
16 & 17 hanya sedikit yang melaksanakan gotong royong dikarenakan
sabagian warga mempunyai kegiatan rutinitas masing-masing.
III. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
 30% warga RT berperan aktif dalam kegiatan gotong royong terutama
dilingkungan rumah masing-masing
 Tempat dan alat sudah tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan
 Peran dan fungsi mahasiswa sesuai dengan uraian tugas yang telah
ditetapkan bersama baik penanggung jawab, observer dan fasilitator
2. Evaluasi Proses
 Kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana
 30% warga yang ikut gotong royong berperan aktif dalam kegiatan
3. Evaluasi Hasil
 Lingkungan RW 04, terutama rt 14 dan 15 yang sudah mulai bersih
 Warga termotivasi untuk membersihkan lingkungan sekitar.
DOKUMENTASI
PRE PLANNING
KEGIATAN DEMONTRASI SENAM LANSIA
DI RW 04 KELURAHAN LINGKAR BARAT
KECAMATAN GADING CEMPAKA
MAHASISWA PROFESI NERS STIKES TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
TANGGAL 14 DESEMBER 2017

A. Latar belakang
Dalam keluarga khususnya seorang ibu, kehamilan merupakan hal yang
paling ditunggu – tunggu. Secara umum pada masa – masa kehamilan
banyak mengalami perubahan fisik, alat reproduksi-nya, maupun
psikologisnya. Seperti pada muka timbul kecoklatan, alat kandungan
makin besar, payudara makin besar dan keras (Manuaba, 1998). Pada saat
kehamilan postur tubuh seorang ibu pada umumnya berubah. hal ini dapat.
menimbulkan beberapa masalah jika tidak dilakukan senam hamil.
Senam hamil adalah merupakan kebutuhan bagi setiap orang tetapi kadang
selama masa kehamilan ada beberapa orang yang mengalami masalah
dalam menjalani olahraga. Manfaat senam hamil sangat banyak meskipun
gerakannya terlihat ringan dan tidak membutuhkan banyak energijika
dibandingkan senam lainya.
Berdasarkan data yang di peroleh di RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16 dan
RT 17) kel. Lingkar Barat kec. Gading Cempaka di peroleh data sebagai
berikut : terdapat 93 orang lansia.
Sehubungan dengan hal di atas maka di RW 04 kel. Lingkar Barat
kec. Gading Cempaka akan mengadakan demontrasi senam lansia di RW
04 kel. Lingkar Barat kec.Gading Cempaka.
B. proses keperawatan komunitas
1. Tujuan umum
Setelah melaksanakan demontrasi senam lansia di diharapkan para lansia
di RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17) dapat melakukan senam
pada waktu luang.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan demontrasi senam lansia diharapkan para lansia di RW
04 (RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17) mengetahui tentang :
a. Mampu melakukan senam Lansia
C. PELAKSAANAN KEGIATAN
1. Topik : demontrasi senam lansia
2. Sasaran : seluruh lansia di RW 4 kel. Lingkar Barat kec.
Gading Cempaka
3. Metode : Tanya jawab dan demonstrasi
4. Media dan alat : speker, LCD dan Leptop
5. Waktu dan tempat
Hari : Kamis, 14 Desember 2017
Jam : 15:30 Wib s/d Selesai
Tempat : di Aula PNPM RT 14
6. Pengorganisasian
a. Moderator : Icha Alvionita, S.Kep
Tugas :
1) Memimpin jalannya penyuluhan
2) Mengarahkan alur penyuluhan
3) Presenter : Lasmaria Sinaga, S.Kep
Tugas : Menyajikan materi penyuluhan
b. Observer : Lilis sumarni, S.Kep
Tugas :
1) Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai
akhir
2) Membuat laporan hasil pelaksanaan penyuluhan mencuci
tangan
c. Fasilitator
 Gusti Randi S. Kep
 Rizki Ayu Fitri Pebriani, S. Kep
 Reni Angraini, S,Kep
 Eka Safrina, S. Kep
 Tanti Resmianita, S.Kep
 Aidi, S.Kep
 Zilvida Rama Dianti, S.Kep
 Herlis Pratama Sari, S.Kep
 Marwan Manggala, S.Kep
 Hana Haris, S.Kep
 Zetri Elita, S.Kep

d. Setting Tempat

Keterangan :
: Moderator : Icha Alvionita, S. Kep

: Presenter : Lasmaria Sinaga, S.Kep

: Pembimbing : Vike Pebri Giena, S.Kep, Ns,. MNS


: Fasilitator :
 Gusti Randi S. Kep
 Rizki Ayu Fitri Pebriani, S. Kep
 Reni Angraini, S,Kep
 Eka Safrina, S. Kep
 Tanti Resmianita, S.Kep
 Aidi, S.Kep, Zilvida Rama Dianti, S.Kep
 Herlis Pratama Sari, S.Kep
 Marwan Manggala, S.Kep
 Hana Haris, S.Kep, Zetri Elita, S.Kep
: Obsever : Lilis Sumarni
: Audiens

D. Setting Tempat

e.

Keterangan :
: Moderator

: Laptop
f. : Presenter

: Pembawa Acara
: Pembimbing
: Fasilitator
: Obsever
: Audien
LAPORAN HASIL
KEGIATAN SENAM LANSIA DI RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16 DAN RT 17)
KELURAHAN LINGKAR BARAT KECAMATAN GADING CEMPAKA
KOTA BENGKULU
14 DESEMBER 2017

Nama acara : Senam Lansia


Hari / Tanggal : Kamis, 14 Desember 2017
Waktu : 15.30 WIB s/d selesai
Tempat : AULA PNPM RT 14 RW 04 Kelurahan Lingkar Barat

IV. Tahap Persiapan


 Mempersiapkan preplanning dan mengkonsultasikan pada pembimbing
akademik Persiapan penyajian, meliputi persiapan materi, tempat dan
alat-alatnya lainnya yang dilakukan oleh semua anggota kelompok sesuai
dengan tanggung jawab masing-masing.
 Bekerja sama dengan pengurus POKJAKES unit lansia tentang
penggunaan tempat dan waktu serta untuk mengumumkan rencana
kegiatan.
 Memastikan kembali tempat, waktu kegiatan dan memberitahukan
kepada masyarakat melalui undangan dan selebaran.S
 Menyediakan alat untuk senam lansia.
V. Pelaksanaan
 Acara di adakan di AULA PNPM RT 14 RW 04 Kelurahan Lingkar
Barat yang dimulai pada jam 15.30 WIB , dimana acara dihadiri 30 orang
masyarakat.
 Peserta mengikuti senam bersama mahasiswa dan instruktur senam.
 Seluruh mahasiswa terlibat dalam acara senam dan mahasiswa telah
berperan sesuai dengan peran serta fungsi dan masing-masing :
Penanggung jawab : 1. Rizki Ayu Fitri Pebriani S.Kep
2. Meta Anggraini S.Kep
Perlengkapan : 1. Dedi Robiansyah S.Kep
2. Gusti Randi S.Kep
Humas : 1. Adi Purna Candra S.Kep
2. Dwi Putrawan S.Kep
Fasilitator : 1. Icha Alvionita S.Kep
2. Elin Sonalia S.Kep
3. Lilis Sumarni S.Kep
4. Lasmaria Sinaga S.Kep
5. Hana Haris S.Kep
6. Tanti Resmianita S.Kep
7. Zetri Elita S.Kep
8. Reni Anggraini S.kep
9. Eka Safrina S.Kep
10. Aidi S.kep
11. Zilvida Rama Dianti S.kep
12. Herlis Pratama Sari S.Kep
13. Marwan Manggala S.Kep
14. Mezi Ade Saputra S.kep
15. Yensi Yunarti S.Kep
Observer : 1. Ajeng Siswandi S.Kep
2. Febby Livia Alternando S.Kep
 Para undangan yang hadir, yang mengikuti jalannya kegiatan dari awal
sampai akhir berjumlah 30 orang dan tidak ada meninggalkan acara.
 Waktu acara berlangsung dari awal sampai akhir lebih kurang 30 menit
 Kegiatan senam semua peserta berbaris dan siap senam.

VI. Evaluasi
4. Evaluasi Struktur
 Dari 50 undangan 30 orang lansia terlibat dalam kegiatan demonstrasi
senam lansia.
 Undangan kegiatan senam lansia dan penyuluhan hipertensi telah
disebarkan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan.
 Alat dan media sesuai dengan rencana
 Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan yang direncanakan.

5. Evaluasi Proses
 Waktu pelaksanaan tidak sesuai dengan perencanaan, terjadi
keterlambatan 10 menit.
 Peserta yang mengikuti dari awal sampai akhir sebanyak 30 orang
 Lansia mengerti tentang senam lansia.

6. Evaluasi Hasil
 30 orang lansia RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17) mengetahui
tentang senam lansia.
 30 orang lansia RW 04 (RT14, RT 15, RT 16 dan RT 17) mengetahui
tentang gerakkan lansia.
DAFTAR PUSTAKA

PKPU.2011 Launhing Komunitas Peduli Lansia.


http://pkpusemarang.blogspot.com diakses tanggal 12 desember 2017.

Hilda Fauzia (2012) http://pps.unud.ac.id//thesis/pdf_thesis /unud-680-


thesisfinalhjstrohanaoke.pdf.

Santosa Agus (2010) peran serta keluarga pada lansia yang mengalami post
power syndrome.
DOKUMENTASI SENAM LANSIA
PRE PLANNING PENYULUHAN HIPERTENSI
DI RW 04 RT 14, RT 15, RT 16 Dan RT 17 KEL. LINGKAR BARAT, KEC.
GADING CEMPAKA KOTA BENGKULU
TANGGAL : 14 Desember 2017

LATAR BELAKANG
Seiring dengan meningkatnya umur harapan hidup yang ditandai dengan banyaknya lanjut usia/

lansia yang hidup di tahun 2005 sebanyak 19,9 % atau 15,3 juta jiwa. Diperkirakan umur harapan hidup tersebut

akan meningkat pada tahun 2020 bagi kelompok lansia menjadi 11,09 % atau 28,28 juta jiwa.

Sesuai dengan program pemerintah yang menetapkan umur harapan hidup yaitu 65 tahun

diharapakan lansia dapat mempertahankan kesehatan agar tetap produktif dalam kehidupannya. Secara individu pada

usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan secara alamiah. Hal ini tentu saja menimbulkan masalah fisik, mental,

social, ekonomi dan psikologis. Dengan bergesernya pola perekonomian dari pertanian ke industri, maka pola

penyakit juga bergeser dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular (Nugroho, 2000)).

Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), penyakit hipertensi merupakan

penyakit degeneratif ( yaitu suatu penyakit yang muncul akibat kemunduran fungsi sel tubuh dari keadaan normal

menjadi lebih buruk) yang banyak di derita oleh klien 40 tahun keatas. Hampir setengah dari lansia khususnya di

Indonesia pernah mengalami gejala hipertensi begitu juga lansia di wilayah kerja Kelurahan Lingkar Barat

kec.gading cempaka Kota Bengkulu, beberapa lansia mengalami hipertensi.

Dengan permasalahan diatas maka dirasa perlu suatu usaha untuk

memberikan tambahan pengetahuan kepada lansia khususnya lansia di wilayah kerja

kelurahan Lingkar Barat. Pemberian pengetahuan tersebut tidak hanya di tujukan

kepada yang menderita penyakit, tetapi juga pada lansia yang tidak menderita

penyakit ini, sehingga dengan tambahan pengetahuan tersebut, selain dapat

mengurangi timbulnya gejala hipertensi juga dapat mencegah meningkatnya angka

kesakitan khususnya di wilayah kerja Puskesmas kelurahan Lingkar Barat

Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu.

E. TUJUAN

1. TujuanUmum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan lansia yang mengalami resiko hipertensi di

wilayah RW 04 kelurahan Lingkar Barat Kota Bengkulu mengetahui dan memahami

tentang hipertensi serta perawatannya.

2. Tujuan Khusus :

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan 60 % lansia yang hadir dapat :

a. Menyebutkan pengertian hipertensi

b. Menyebutkan faktor-faktor yang menyebabkan hipertensi

c. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi

d. Menyebutkan komplikasi dari hipertensi

e. Melakukan demontrasi kembali

C. PELAKSANAAN KEGIATAN

Topik : Hipertensi

Sasaran : masyarakat RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17)

kelurahan Lingkar Barat Kota Bengkulu

Metode : Ceramah, mendemonstrasikan, dan tanya jawab.

Media danAlat :

Laptop

LCD

Leaflet

Alat peraga : Seledri dan Timun

Waktu danTempat

Hari/Tgl : Kamis, 14 Desember 2017

Jam : 15.30 WIB

Tempat : Di Aula PNPM RT 14 RW 04 Kelurahan Lingkar Barat.

6. Pengorganisasian
PenanggungJawab : Tanti Rasmianita, S. Kep dan Zetri Elita S.Kep

Moderator : Lilis Sumarni S. Kep

Presenter : Zetri Elita, S. Kep

Observer : Elin Sonalia, S. Kep

Fasilitator : 1. Icha Alvionita, S. Kep

2. Meta Anggraini, S. Kep

3. Rizki Ayu Fitri, S. Kep

4. Gusti Randi, S. Kep

5. Adi Purna Candra, S. Kep

6. Hana Haris, S. Kep

7. Setting Tempat

Keterangan : : Presenter

: Moderator

: Peserta

: Fasilitator

: Observer

: Dosen pembimbing

: Penanggungjawab

: Perangkat kelurahan/Pak Lurah


D. SUSUNAN ACARA

Tahap Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens


dan Waktu
Pendahuluan Moderator :
( 5 menit )  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Membuat kontrak waktu  Menyetujui kontrak waktu
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan dan
penyuluhan yang akan memperhatikan
dicapai
Pelaksanaan Moderator :
( 45 menit )  Memberi kesempatan pada  Mendengarkan dan
presenter untuk memperhatikan
menjelaskan materi
Presenter :
 Menggali pengetahuan  Mengemukakan pendapat
audiens tentang pengertian
hipertensi, faktor-faktor
yang mempengaruhi
ketuaan, batasan-batasan
lansia
 Memberi reinforcemen
positif pada audiens atas
pendapat audiens
 Menjelaskan materi
penyuluhan tentang ;  Mendengarkan dan
 Pengertian hipertensi memperhatikan
 Faktor-faktor yang
mempengaruhi
hipertensi
 Klasifikasi hipertensi
 Menggali pengetahuan
audiens tentang hipertensi
dan cara mengatasi dampak
yang terjadi  Mengemukakan pendapat
 Memberi reinforcemen
positif pada audiens atas
pendapat audiens
 Menjelaskan tentang :
 Pengertian hipertensi
 Cara mengatasi dampak
yang terjadi
a. Memberikan kesempatan
audiens untuk bertanya  Mendengarkan dan
b. Memberi reinforcement memperhatikan
pada audiens atas
pertanyaan audiens
c. Memberikan kesempatan  Mengemukakan pendapat
audiens lain untuk memberi
pendapat  Mendengarkan dan
d. Melengkapi atau memperhatikan
memberikan penjelasan
atas pertanyaan audiens  Mengajukan pertanyaan
 Menjelaskan serta
mendemonstrasikan obat-
obatan tradisional yang
 Mendengarkan
bisa digunakan untuk
mencegah terjadi
hipertensi
 Mendengarkan dan
memperhatikan
Penutup Presenter :
( 5 menit )  Presenter mengajukan  Menjawab. Mendengarkan
pertanyaan pada audiens dan memperhatikan
mengenai materi yang
dibahas untuk
mengevaluasi pemahaman
audiens
 Presenter mengucapkan
salam  Menjawab salam
Moderator :
 Menyimpulkan jalannya
hasil diskusi  Mendengarkan dan
memperhatikan
 Member salam penutup
 Mengucapkan salam

E. URAIAN TUGAS

1. Penanggung Jawab

 Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.

2. Moderator:

 Membuka acara

 Menjelaskan tujuan dan topic penyuluhan

 Membuat kontrak waktu pelaksanaan kegiatan


 Menyerahkan penjelasan materi kepada presenter

 Mengarahkan jalannya diskusi

 Menutup cara kegiatan

3. Presenter :

 Menyampaikan materi penyuluhan

4. Observer :

 Mengamati proses pelaksanaan dari awal sampai akhir kegiatan.

 Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan.

5. Fasilitator

 Memotivasi peserta agar berperan aktif selama penyuluhan

 Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta

 Membuat absensi kegiatan

F. KRITERIA EVALUASI :

1. Evaluasi Struktur

 undangan tentang acara penyuluhan telah disebarkan 1 hari sebelum kegiatan

penyuluhan dilakukan.

 Leaflet telah selesai dicetak 2 hari sebelum kegiatan dilakukan

 Peminjaman tempat dan alat sudah dilakukan 2 hari sebelum kegiatan

dilakukan

 Mahasiswa selaku panitia kegiatan melaksanakan tugas dan peran sesuai

yang telah ditetapkan.

2. Evaluasi Proses

 Kegiatan dilaksanakan tepat pada waktu kegiatan yang telah ditetapkan

 80 % undangan datang tepat waktu


 60 % Audiens terlibat dan aktif (mampu mengemukakan pendapatnya,

mampu mengemukakan pertanyaan dan memahami tentang hipertensi) dalam

kegiatan penyuluhan.

 70 % Audiens mengikuti jalannya kegiatan sampai selesai penyuluhan.

 Panitia kegiatan melaksanakan tugas dan peran yang telah ditetapkan

 Kegiatan selesai tepat pada waktu yang telah ditetapkan

3. Evaluasi Hasil

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan 70 % peserta mampu :

a. Menyebutkan pengertian hipertensi dengan bahasa sendiri

b. Menyebutkan 4 dari 6 faktor-faktor yang menyebabkan hipertensi

c. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi

d. Menyebutkan cara perawatan hipertensi

e. Menyebutkan lingkungan yang baik bagi penderita hipertensi

f. Menyebutkan obat-obatan tradisional untuk pengobatan hipertensi

g. Mendemontrasikan alat peraga untuk hipertensi


MATERI

1. Pengertian
Hipertensi adalah terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik yang lebih dari 140
mmHg dan tekanan diastolic lebih dari 90 mmHg.
2. Etiologi
Hipertensi bias terjadi karena :
a. Karena penyakit keturunan
b. Karena kebiasaan merokok
c. Makan makanan yang berkolesterol tinggi
d. Makan makanan yang banyak mengandung garam
e. Kegemukan/obesitas
f. Suka mengkonsumsi alcohol
g. Kerana stress/emosi
h. Sakit ginjal
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
a. Sakit kepala
b. Rasa berat di tengkuk/kuduk
c. Mudah emosian dan marah
d. Sulit untuk tidur
e. Napas sesak
f. Mudah menjadi letih
g. Mata berkunang-kunang
h. Dada menjadi berdebar-debar
i. Kepala menjadi pusing
4. Komplikasi Hipertensi
. Pada mata
 Pandangan menjadi kabur
 Perubahan pada bola mata seperti perdarahan
 Penyempitan pembuluh darah
b. Pada jantung
 Sesak napas setelah bekerja atau melakukan kegiatan
 Mudah menjadi lelah
 Kaki bengkak
 Bisa menyebabkan penurunan curah jantung dan gagal jantung kiri
c. Pada ginjal
 Gangguan saluran kemih
 Sering kencing pada saat tidur di malam hari
d. Pada otak
 Bisa stroke atau pecahnya pembuluh darah otak
 Gangguan peredaran darah
 Lumpuh bagian tubuh sebelah
5. Cara Perawatan Hipertensi
a. Pengaturan makanan (diit rendah garam, kurangi kolesterol, makan tinggi
serat)
b. Olah raga ringan yang teratur seperti jalan kaki dan bersepeda
c. Hentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alcohol
d. Istirahat yang cukup (8jam/hari)
e. Mengendalikan berat badan agar tidak kegemukan
f. Memeriksakan diri secara teratur kepelayanan kesehatan seperti
puskesmas dan rumah sakit.
6. Obat–obatan tradisional untuk mengatasi penyakit hipertensi yang telah diteliti
oleh Syaifuddin dkk (2012), antara lain :
a. Daun seledri
Masukkan seikat daun seledri, dibelender, seringkan dan di minimal 2x/hari
b. Buah mahkota dewa
Ambil beberapa buah mahkota dewa yang sudah kering, seduh dengan air
panas
c. Buah belimbing
Buah belimbing yang cukup besar dan sudah agak matang, diparut
halus. Kemudian, air parutan diperas sebanyak satu gelas. Air perasan
ini diminum setiap pagi. Lakukan selama 3 minggu sampai satu bulan.
Setelah satu bulan dikurangi menjadi
d. Buah mengkudu/pace
Hampir sama dengan cara untuk buah belimbing, yaitu dengan memarut
halus, kemudian diperas pakaikain kasa yang bersih, diambil airnya.
Minum pagi/sore hari secara teratur.
DAFTAR PUSTAKA

Sjaifoellah Noer. (1996). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. FKUI. Jakarta.
Syaifuddin Muh., Sudaryanto Agus & Maliya Arina. (2012). Penggunaan
Tanaman Herbal pada Lansia Penderita Hipertensi di Kecematan Gatak
Kabupaten Sukaharjo. Jurnal.
Wahyudi Nugroho. (2000). Asuhan Keperawatan Gerontik. EGC. Jakarta
Tekanan darah tinggi
atau hipertensi adalah  Sakit kepala
kondisi di mana terjadi  Mudah Marah
peningkatan tekanan darah  Telinga berdenging
secara kronis (dalam jangka
 Jantungberdebar-debar
waktu lama)
 Rasa berat di tengkuk
 Sukar tidur
Penyebab primer :
 Mata berkunang-kunang
1. Usia  Pusing
2. Keturunan  Telinga berdenging
OLEH :
3. Emosi
Kelompok 2 4. Kegemukan
Kelurahan Lingkar Barat 5. Alkohol
6. Merokok
7. Makanan yang
mengandunggaram
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 8. Makanan berkolesterol
TRI MANDIRI SAKTI tinggi.
BENGKULU
2017 9.Sakit gula/kencing manis
 Istirahat 1. Daun alpukat
 Gangguan penglihatan 7-10 lembar daun alpokat dicuci bersih,
 Mengurangi konsumsi garam rebus dengan 3 gelas air hingga menjadi 1
 Gangguan saraf
gelas. Kemudian diinginkan, saring lalu
 Gagal jantung dan lemak diminum 2x sehari
 Gangguan fungsi ginjal 2. Daun saledri
 Menghentikan kebiasaan
 Gangguan serebral (otak) 5 tangkai daun seledri dicuci bersih,
masukan dalam gelas, kemudian
yg mengakibatkan kejang merokok tuangkan air mendidih ke dalam gelas,
dan pendarahan pembuluh diinginkan, saring lalu minum 2x
 Melakukan olahraga secara
darah otak yang sehari
mengakibatkan 3. Buah Mengkudu
teratur
Ambil buah mengkudu secukupnya dan
kelumpuhan, gangguan kupas kulitnya, kemudian peras airnya
 Menjauhkan dan menghindari
kesadaran hingga koma. sambil disaring kemudian langsung
diri dari stress diminum dengan dicampur madu,
dianjurkan minum 3x pada pagi hari
sss setelah bangun tidur
4. Kunyit
Rimpang kunyit ½ jari dicuci bersih,
diparut, tambah madu 1 sendok makan,
diaduk, lalu peras, minum 2-3 x
sehari.
5. Daun kumis kucing
Daun kumis kucing 1 genggam (50
gram) dicuci bersih, kemudian direbus
dengan 3 gelas air hingga menjadi ¾
gelas air, diinginkan lalu diminum 2
kali sehari.
LAPORAN HASIL KEGIATAN
PENYULUHAN HIPERTENSI DI RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16 DAN RT
17) KEL. LINGKAR BARAT KEC. GADING CEMPAKA
Tanggal 14 Desember 2017

Nama Acara : Penyuluhan Hipertensi


Hari/ Tanggal : Kamis, 14 Desember 2017
Waktu : 17.00 wib s.d 17.50 wib
Tempat : Aula PNPM RT 14 RW 04 di kelurahan Lingkar Barat

I. Tahap Persiapan
 Persiapan preplanning mengkonsultasikan pada pembimbing akademik Persiapan
penyajian, meliputi persiapan materi, tempat dan alat-alat lainnya yang dilakukan
oleh semua anggota kelompok sesuai dengan tanggung jawab masing-masing.
 Bekerja sama dengan pengurus POKJAKES Unit Lansia tentang penggunaan
tempat dan waktu serta untuk mengumumkan rencana kegiatan.
 Memastikan kembali tempat, waktu kegiatan dan memberitahukan kepada
masyarakat melalui undangan dan selebaran.
 Membuat media penyuluhan seperti Power Point dan leaflet.
 Menyediakan alat untuk pemeriksaan tekanan darah.

II. Tahap Pelaksanaan


 Acara diadakan di Aula PNPM RT 14 RW 04 Kel. Lingkar Barat Kec. Gading
Cempak Kota bengkulu yang dimulai pada jam 17.00 WIB dimana acara dihadiri
30 orang masyarakat.
 Peserta mengikuti pemeriksaan darah dari mahasiswa yang bertugas.
 Peserta mendengarkan penyuluhan dengan dengan seksama, dimana ada 1 peserta
yang bertanya dan pertanyaan dapat dijawab oleh mahasiswa.
 Seluruh mahasiswa terlibat dalam acara pengukuran tekanan darah, dan
penyuluhan hipertensi dan mahasiswa telah berperan sesuai dengan peran serta
fungsi masing-masing :
 Penanggung Jawab : tanti Rasmianita, S.Kep, Zetri Elita, S.Kep
 Moderator : Lilis Sumarni, S.Kep
 Presenter : Zetri Elita, S.Kep
 Observer : Elin Sonalia, S.Kep
 Fasilitator : Icha Alvionita, S.Kep, Meta Anggraini, S.Kep, Rizki
Ayu F, S.Kep, Gusti Randi, S.Kep, Hana Haris, S.Kep
 Para undangan yang hadir, yang mengikuti jalannya kegiatan dari awal sampai
akhir berjumlah 30 orang dari 50 undangan yang disebarkan dan tidak ada yang
meninggalkan acara sampai acara selesai.
 Waktu acara berlangsung dari awal sampai akhir lebih kurang 50 menit.
 Ibu Yeni bertanya “ bagaimana penanganan pasien hipertensi yang tiba-tiba
pinsan yang jarak rumahnya jauh dari pelayanan kesehatan?”.
Pertnyaan kemudian dijawab oleh Zetri Elita, S.Kep : langkah pertama yang
harus dilakukan adalah mengetahui penyebab pinsan nya kemudian segera
mencari pertolongan medis yang terdekat. Kemudian jawaban ditambahkan oleh
ibu Anita Fitrianti, S.Kep, pada saat pasien jatuh pasien jangan diangkat terlebih
dahulu tetapi beri rangsangan pada bagian tubuh (telinga) dengan jarum yang
steril.
 Kegiatan
No Waktu Acara
1. 10 menit  Moderator membuka acara
 Moderator membuat kontrak waktu
 Moderator mengajak masyarakat untuk mengantri
untuk pengukuran tekanan darah.
 Moderator mempersilahkan masyarakat untuk diukur
tekanan darahnya
 Moderator mempersilakan lansia beristirahat sejenak
kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi
penyuluhan.
 Moderator mempersilahkan presenter untuk
menyampaikan penyuluhan
2. 20 menit  Presenter menjelaskan :
 Pengertian hipertensi
 Penyebab hipertensi
 Tanda dan gejala hipertensi
 Akibat lanjut hipertensi
 Cara pencegahan hipertensi
 Cara perawatan penderita hipertensi
 Pengobatan tradisional hipertensi
3. 15 menit  Moderator membuka sesi tanya jawab
 Moderator memberikan kesempatan audiens untuk
bertanya
 Moderator memberikan kesempatan audiens lain
untuk memberi pendapat
4 5 menit  Moderator menyimpulkan materi penyuluhan
 Moderator menutup acara

III. Tahap Evaluasi


1. Evaluasi Struktur
 30 orang lansia yang hadir dari 50 undangan yang disebarkan mengikuti
kegiatan pengukuran tekanan darah dan penyuluhan hipertensi.
 undangan kegiatan penyuluhan hipertensi telah disebarkan 1 hari sebelum
pelaksanaan kegiatan.
 Preplaning kegiatan telah dikonsulkan ke dosen pembimbing 1 hari sebelum
pelaksanaan kegiatan.
 Peran serta dan tugas dari mahasiswa dapat terlaksana dengan baik sesuai
dengan yang direncanakan.
1. Penanggung Jawab : Tanti Rasmianita, S.Kep, Zetri Elita, S.Kep
2. Moderator : Lilis Sumarni, S.Kep
3. Presenter : Zetri Elita, S.Kep
4. Observer : Elin Sonalia, S.Kep
5. Fasilitator : Icha Alvionita, S.Kep, Meta Anggraini, S.Kep,
Rizki Ayu F, S.Kep, Gusti Randi, S.Kep, Hana Haris, S.Kep
 Tempat dan alat-alat yang diperlukan tersedia sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi Proses
 Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan yaitu
pada hari Kamis, 14 Desember 2017 pada pukul 17.00 WIB.
 Peserta yang hadir sebanyak 30 orang mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir.
 Banyak peserta yang ikut melakukan pemeriksaan tekanan darah.
3. Evaluasi Hasil
 Peserta mengetahui tekanan darah normal yang dievaluasi pada 3 orang
peserta yang dijawab benar.
 Peserta memahami tentang materi penyuluhan hipertensi yang dievaluasi
dengan menanyai pada 5 orang tentang pengertian, penyebab, cara
pencegahan dan obat tradisional hipertensi dan dijawab dengan benar oleh
peserta penyuluhan hipertensi.
DOKUMENTASI PENYULUHAN HIPERTENSI

(Moderator Membuka Acara Penyuluhan Hipertensi )

Penjelasan tambahan dari pembimbing akademik (Anita Fitrianti, S.Kep)


(Foto Bersama Audiens Penyuluhan Hipertensi)
PRE PLANNING
PENYULUHAN MENCUCI TANGAN DI RW 04 KELURAHAN
LINGKAR BARAT KECAMATAN GADING CEMPAKA
KOTA BENGKULU
Latar Belakang
Menurut Ferry dan Poter (2005) mencuci tangan meruakan tehnik
dasar yang paling penting dalam pencegahan dan pengontrolan infeksi,
cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanik
dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air (
Tietjen,et.al,2004)
Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir
untuk menghindari penyakit , agar kuman yang menempel pada tangan
benar – benar hilang . mencuci tangan juga pemindahan mikroba dan
menghambat pertubuhan mikroorganisme yang berada pada kuku, tangan
dan lengan ( Schaffer,et.al.,2000)
Sehubungan dengan hasil pengkajian komunitas yang telah
dilakukan mahasiswa profesi Ners Stikes Tri Mandiri sakti kelompok 2
didapatkan hasil jumlah anak dengan anak usia pra sekolah diwilayah RW
04 di Kelurahan Lingkar Barat dan dari hasil wawancara kepada anak anak
sekolah bahwa mereka tidak mencuci tangannya menggunakan sabun
setelah bermain, BAB, ataupun mau makan.
Mencuci tangan dengan 6 langkah benar sulit diatasi karena anak
anak menganggap mencuci tangan adalah hal yang biasa. Untuk itu
pendidikan kesehatan secara dini sangatlah penting khususnya masalah
kebersihan tangan. Dari hasil kesepakatan bersama bahwa pada tanggal 16
Desember 2017 akan diadakan penyuluhan dan demonstrasi tentang
mencuci tangan yang benar dengan menggunakan sabun.
1. Tujuan
 Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan serta lomba mencuci tangan
diharapkan anak usia 7-10 tahun di RW 04 Kel Lingkar Barat kota
Bengkulu dapat mengetahui lebih banyak tentang pentingnya kesehatan
tangan. Tujuan mencuci tangan dan langkah-langkah mencuci tangan yang
benar.
 Tujuan khusus
Setelah mengikuti lomba mencuci tangan di harapkan peserta
mampu :
 Menyebutkan Pengertian Mencuci Tangan
 Menyebutkan Tujuan Mencuci Tangan
 Menyebutkan Waktu Pencucian Tangan
 Menyebutkan Peralatan Yang Disiapkan Dalam Mencuci Tangan
 Menyebutkan 6 Langkah Mencuci Tangan.
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Topik
Penyuluhan tentang Mencuci Tangan
b. Sasaran
Anak-anak usia 7-10 tahun di RW 04 Kelurahan Lingkar Barat
Kecamatan Gading Cempaka
c. Metode
Ceramah, dan demonstrasi
d. Media
 Micropon
 Gambar
e. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Sabtu, 16 Desember 2017
Jam : 15. 45 WIB s/d Selesai
Tempat : Sekretariat kelompok 2 RT 15/RW 04
f. Pengorganisasian
g. Moderator : Icha Alvionita, S.Kep
Tugas :
4) Memimpin jalannya penyuluhan
5) Mengarahkan alur penyuluhan
6) Memimpin jalannya perlombaan
h. Presenter : Lasmaria Sinaga, S.Kep
Tugas : Menyajikan materi penyuluhan
i. Observer : Lilis sumarni, S.Kep
Tugas :
3) Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai
akhir
4) Membuat laporan hasil pelaksanaan penyuluhan mencuci
tangan
j. Fasilitator
 Gusti Randi S. Kep
 Rizki Ayu Fitri Pebriani, S. Kep
 Reni Angraini, S,Kep
 Eka Safrina, S. Kep
 Tanti Resmianita, S.Kep
 Aidi, S.Kep
 Zilvida Rama Dianti, S.Kep
 Herlis Pratama Sari, S.Kep
 Marwan Manggala, S.Kep
 Hana Haris, S.Kep
 Zetri Elita, S.Kep
k. Setting Tempat
Keterangan :
: Moderator : Icha Alvionita, S. Kep

: Presenter : Lasmaria Sinaga, S.Kep

: Pembimbing : Vike Pebri Giena, S.Kep, Ns,. MNS

: Fasilitator :
 Gusti Randi S. Kep
 Rizki Ayu Fitri Pebriani, S. Kep
 Reni Angraini, S,Kep
 Eka Safrina, S. Kep
 Tanti Resmianita, S.Kep
 Aidi, S.Kep, Zilvida Rama Dianti, S.Kep
 Herlis Pratama Sari, S.Kep
 Marwan Manggala, S.Kep
 Hana Haris, S.Kep, Zetri Elita, S.Kep
: Obsever : Lilis Sumarni
: Audiens
l. Rencana Kegiatan
Tahapan Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience
dan Waktu
Pembukaan (5 Moderator :
menit)  Pembukaan mengucapkan salam  Menjawab salam
 Membuat kontrak waktu  Menyetujui kontrak
waktu
 Menjelaskan tujuan penyuluhan  Mendengarkan dan
yang akan dicapai memperhatikan
Pelaksanaan (40 Moderator :
menit)  Memberikan kesempatan pada  Mendengarkan dan
presenter untuk menjelaskan memperhatikan
materi
Presenter :
 Menggali pengetahuan audience  Mengemukakan
tentang mencuci tangan yang pendapat
baik dan benar
 Memberikan reinforcement  Mendengarkan dan
positif pada audience atas memperhatikan
pendapat audience
 Menjelaskan materi penyuluhan  Mendengarkan dan
tentang : memperhatikan
 Waktu mencuci tangan
 Pengertian mencuci tangan
 Manfaat mencuci tangan
 Akibat tidak mencuci tangan  Mendengarkan dan
dijelaskan dengan memperhatikan
menggunakan Power point
 Memberikan reinforcement  Mengajukan
positif pada audience atas pertanyaan
pendapat audience  Mendengarkan dan
 Memberikan kesempatan pada memperhatikan
audience untuk bertanya
 Memberi reinforcement positif  Mengemukakan
pada audience atas pertanyaan pendapat
audience  Mendengarkan dan
 Memberi kesempatan audience memperhatikan
lain untuk memberi pendapat
 Melengkapi atau memberi
penjelasan atas pertanyaan
audience
Penutup (5 menit) Presenter :
 Menyimpulkan  Mendengarkan dan
 Mengajukan pertanyaan pada memperhatikan
audience mengenai materi yang  Menjawab
dibahas untuk mengevaluasi pertanyaan
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
Moderator :
 Menyimpulkan jalannya hasil  Mendengarkan dan
diskusi memperhatikan
 Memberi salam penutup  Menjawab salam
Materi Mencuci Tangan yang Baik dan Benar
A. Pengertian
Mencuci tangan menurut suatu kebiasaan yang baik yang perlu kita
tanamkan sejak dini, yang mempunyai manfaat untuk kesehatan manusia
karena dapat menghindari berbagai macam penyakit berbahaya (Depkes RI,
2010).
B. Tujuan mencuci tangan
Menurut Hidayat (2008):
Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk
menghindari masuknya kuman kedalam tubuh.
Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan:
o Supaya tangan bersih
o Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme
o Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh
C. Waktu mencuci tangan
Menurut, Wira (2012), mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan
lepas kapanpun. Karena merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar.
Waktu yang tepat untuk melakukan cuci tangan, yaitu :
 Sebelum dan sesudah makan
Untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh saat kita makan
 Setelah buang air besar
Besar kemungkinan tinja masih tertempel di tangan, sehingga diharuskan
untuk mencuci tangan
 Setelah bermain
Kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang kotor seperti tanah.
Dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman didalam tanah, jadi selesai
bermain harus mencuci tangan supaya kuman dari tanah hilang dan tidak
menempel ditangan.
 Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
Bagi adik-adik mencuci tangan ini juga bisa dilakukan sebelum dan
sesudah belajar, sebelum dan sesudah bangun tidur dan sesudah
melakukan kegiatan yang lain.
 Sebelum & sesudah kontak dengan pasien di RS
Sebelum dan sesudah bertemu dengan seseorang di Rumah Sakit, supaya
bebas kuman
Akibat tidak mencuci tangan :
 Sakit perut
 Diare
 Pilek
 Batuk
 Cacingan
Langkah – langkah dalam mencuci tangan
Menurut Kamarudin (2009), Langkah-langkah dalam melakukan cuci tangan
yang benar dan sehat dijelaskan dengan mengunakan video berikut tata
caranya :
 Telapak dengan telapak
 Telapak kanan di atas punggung tangan kiri di atas punggung tangan
kanan
 Telapak dengan telapak dan jari saling terkait
 Letakan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci
 Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya
 Jari kiri menguncup, gosok memutar ke kanan dan ke kiri pada telapak
kanan dan sebaliknya

Referensi :
Depkes RI, tahun 2010. Buku pedoman Peringatan cuci tangan seduinia ke 3.
Jakarta.
Hidayat . A . Aziz Alimul, 2008, Pengantar konsep dasar keperawatan , Jakarta:
Salemba.
Kamarudin (2009) Hubungan mencuci tangan dengan infeksi nasokomial RSUD
Purworejo, Medical journal Of Indonesia.
Potter & Perry, (2005) Buku Ajar Fundamental keperawatan konsep, Proses dan
praktik , edisi 4 volume 1. EGC. Jakarta
Schaffer et al, (2000) Pencegahan infeksi dan praktik yang aman Jakarta:EGC
Tietjen, et.al (2004) Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dengan Sumberdaya terbatas , Yayasan bina Pustaka dengan
Sarwono Prawiharjo. Jakarta
WHO 2016. Word Health Organization. Definisi sehat WHO.
MENCUCI TANGAN .......?
Mencuci tangan

WAKTU MENCUCI 7 LANGKAH MENCUCI TANGAN


TANGAN : YANG BAIK DAN BENAR :
 Sebelum dan sesudah buang air
besar  Telapak dengan telapak
 Setelah bermain
 Sebelum dan sesudah makan
Disusun oleh :
AKIBAT TIDAK MENCUCI TANGAN
Kelompok IV  Telapak kanan diatas punggung tangan kiri
dan sebaliknya

PROGRAM PROFESI NERS  Telapak tangan telapak dan jari saling terkait
STIKES RI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2015
 Letakkan punggung jari pada telapak satunya
dengn jari saling mengunci

 Jempol kanan digosok memutar oleh telapak


kiri dan sebaliknya

Apabila tidak membiasakan


mencuci tangan bahaya kuman
yang menempel ditangan kita
 Kuncupkan jari jari satu tangan kemudian
putarkan ke telapak tangan satunya lakukan
sebaliknya.

 Pegang pergelangan tangan kiri dengan


tangan kanan dan sebaliknya.

Biasakanlah mencuci tangan


setelah atau sebelum melakukan
apapun kegiatan sehari hari
LAPORAN HASIL
PENYULUHAN CUCI TANGAN
DI RW 04 (RT 14,15,16 DAN 17) KELURAHAN LINGKAR BARAT
KECAMATAN GADING CEMPAKA
Tanggal, 16 Desember, 2017

Nama acara : PENYULUHAN CUCI TANGAN


Hari / Tanggal : Sabtu, 16 Desember 2017
Waktu : 15.45 WIB s/d selesai
Tempat : Sekretariat Mahasiswa Profesi Ners

VII.Tahap Persiapan
 Mempersiapkan preplanning dan mengkonsultasikan pada pembimbing akademik
1 hari sebelum kegiatan di laksanakan.
 Persiapan penyajian meliputi, tempat dan alat-alat lainnya seperti (LCD, powert
point, sabun/ hand scrub, tisu air, hadia, dan leafleat) yang dilakukan oleh semua
anggota kelompok sesuai dengan tanggung jawab masing-masing.
 Mengumumkan secara langsung pada masyarakat RW 04.
VIII. Pelaksanaan Kegiatan
Tahapan kegiatan dan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan audience
waktu
Pembukaan Moderator :
(5 menit)  Pembukaan  Menjawab salam
mengucapkan salam
 Membuat kontrak waktu  Menyetujui kontrak waktu

 Menjelaskan tujuan
penyuluhan yang akan  Mendengarkan dan
dicapai memperhatikan
Pelaksanaan Moderator :
(20 menit)  Memberikan  Mendengarkan dan
kesempatan pada memperhatikan
presenter untuk
menjelaskan materi
Presenter :
 Menggali  Mengemukakan pendapat
pengetahuan
audience tentang
mencuci tangan
yang baik dan benar
 Memberikan  Mendengarkan dan
reinforcement memperhatikan
positif pada
audience atas
pendapat audience
 Menjelaskan materi  Mendengarkan dan
penyuluhan tentang memperhatikan
:
 Pengertian
mencuci tangan
 Manfaat mencuci
tangan
 Akibat tidak
mencuci tangan
 Memberikan  Mendengarkan dan
reinforcement positif memperhatikan
pada audience atas
pendapat audience
 Memberikan  Mengajukan pertanyaan
kesempatan pada
audience untuk bertanya
 Memberi reinforcement  Mendengarkan dan
positif pada audience memperhatikan
atas pertanyaan
audience
 Memberi kesempatan
audience lain untuk
memberi pendapat
Penutup Presenter :
(5 menit)  Menyimpulkan  Mendengarkan dan
memperhatikan
 Mengajukan  Menjawab pertanyaan
pertanyaan pada
audience mengenai
materi yang dibahas
untuk mengevaluasi
 Mengucapkan  Menjawab salam
salam
Moderator :
 Menyimpulkan  Mendengarkan dan
jalannya hasil memperhatikan
diskusi

 Memberi salam  Menjawab salam


penutup

Evaluasi struktur
 Peserta yang hadir sebanyak 32 orang.
 Tempat dan alat sudah tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan
 Peran dan fungsi mahasiswa sesuai dengan uraian tugas yang telah ditetapkan
bersama baik penanggung jawab (Adi Purna Candra,S.Kep) , moderator ( icha
alvionita, S.Kep), presentator (Lasmaria Sinaga, S.Kep), observer (Lilis Sumarni,
S.Kep ) dan fasilitator (seluruh anggota kelompok 2).

Evaluasi Proses
 Kegiatan terlaksana sesuai dengan waktu yang direncanakan
 Peserta yang mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir sebanyak 32 orang
 95% audien tampak antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan
Evaluasi hasil
 32 (55%) anak mengikuti penyuluhan cuci tangan dari 58 (45%) jumlah anak di
RW 04 kelurahan lingkar barat.
PRE PLANNING
PENYULUHAN PERAWATAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI RW
04 (RT 14, 15, 16 DAN 17) KELURAHAN LINGKAR BARAT
KECAMATAN GADING CEMPAKA KOTA BENGKULU

3. Latar Belakang
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan yang melekat pada setiap
upaya kesehatan, penyuluhan kesehatan dilakukan untuk mengubah
prilaku seseorang agar hidup sehat melalui komunikasi, informasi dan
edukasi (Ali, 2010). Gigi adalah jaringan tubuh yang paling keras
dibandingkan yang lainnya. Strukturnya berlapis-lapis mulai dari email
yang amat keras, dentin (tulang gigi) didalamnya, pulpa yang berisi
pembuluh darah, pembuluh saraf, dan bagian lain yang memperkokoh gigi,
gigi merupakan jaringan tubuh yang mudah sekali mengalami kerusakan
yang terjadi bila gigi tidakmemperoleh perawatan semestinya, gigi sehat
adalah gigi yang mempunyai warna putih bersih (Hermawan, 2010).
Berbagai macam penyakit rongga mulut, penyakit kelenjar ludah
dan rahang banyak dijumpai, kejadian yang terbesar adalah caries gigi.
Penyakit ini menyerang hampir 80% penduduk Indonesia. Bila sudah
terkena penyakit gigi dan tidak segera ditanggulangimaka kesehatan gigi
itu tidak bisakembali seperti semula. Maka dapat dipastikan orang tersebut
akan menderita kesakitan yang sangat dan akan kehilangan giginya serta
akan membawa akibat terganggunya fungsi tubuh yang lainnya (sloane,
2003).
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan oleh
mahasiswa Program Profesi Ners di RW 04 (RT 14, 15, 16 dan 17)
Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu
sebanyak 36% yang mengalami karies dentis.
Atas dasar itulah maka penyuluhan dan pemeriksaan gigi pada
anak perlu dilakukan dengan harapan meningkatkan pengetahuan anak
tentang perawatan dan mencegah terjadinya dampak lanjut dari penyakit
gigi.
4. Tujuan
 Tujuan Umum
Setelah mengkuti penyuluhuhan tentang perawatan gigi diharapakan
dapat meningkatkan pengetahuan anak tentang perawatan gigi yang
baik dan benar.
 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang perawatan gigi diharapkan
anak-anak mampu:
- Menyebutkan bagian dari gigi
- Menyebutkan fungsi gigi
- Menyebutkan penyakit dan kelainan gigi
- Menyebutkan cara perawatan gigi
- Mendemonstrasikan cara menyikat gigi yang benar
- Mengetahui pertumbuhan gigi anak serta kelainan gigi yang dialami
-
5. Pelaksanaan Kegiatan
d. Topik
Penyuluhan tentang Perawatan gigi
e. Sasaran
Seluruh anak-anak di RW 04 (RT 14, 15, 16 dan 17) Kelurahan
Lingkar Barat Kecamatan Gading Cempaka
f. Metode
Ceramah, diskusi, tanya jawab
g. Media
 Laptop
 LCD
 Micropon
 Pantom gigi
h. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Sabtu, 16 Desember 2017
Jam : 16.30 s/d selesai
Tempat : Di sekretariat Mahasiswa Profesi Ners STIKES TMS di
RT 04
i. Pengorganisasian
m. Penanggung jawab : Ketua RW 04 (Drs Septemilian Bsc)
Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading Cempaka
n. Ketua kelompok praktik profesi Ners keperawatan komunitas
keluarga
Tugas : Mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan
penyuluhan sikat gigi
o. Moderator : Icha Alvionita S,Kep
Tugas :
7) Memimpin jalannya penyuluhan
8) Mengarahkan alur penyuluhan
p. Presenter : Zilvida ,S.Kep
Tugas : Menyajikan materi penyuluhan
q. Observer : Lilis Sumarni,S.Kep
Tugas :
5) Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
6) Membuat laporan hasil pelaksanaan penyuluhan sikat gigi
r. Fasilitator
a) Gusti randi, S. Kep
b) Rizki Ayu Fitri Pebriani, S. Kep
c) Reni Angraini, S,Kep
d) Eka Safrina, S. Kep
e) Tanti Resmianita, S.Kep
f) Aidi, S.Kep
g) Zilvida Rama Dianti, S.Kep
h) Herlis Pratama Sari, S.Kep
i) Marwan Manggala, S.Kep
j) Hana Haris, S.Kep
k) Zetri Elita, S.Kep
s. Setting Tempat

Keterangan :
: Moderator

: Anak-anak

: Presenter

: Fasilitator

: Obsever
i. Rencana Kegiatan
Tahapan kegiatan dan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan audience
waktu
Pembukaan (5 menit) Moderator :
 Pembukaan  Menjawab salam
mengucapkan salam  Menyetujui kontrak
 Membuat kontrak waktu waktu
 Mendengarkan dan
 Menjelaskan tujuan memperhatikan
penyuluhan yang akan
dicapai
Pelaksanaan (20 menit) Moderator :
 Memberikan  Mendengarkan dan
kesempatan pada memperhatikan
presenter untuk
menjelaskan materi  Mengemukakan
gosok gigi, dengan pendapat
powert point dan video.
Presenter :
- Menyebutkan bagian  Mendengarkan dan
dari gigi memperhatikan
- Menyebutkan fungsi
gigi  Mendengarkan dan
- Menyebutkan penyakit memperhatikan
dan kelainan gigi
- Menyebutkan cara
perawatan gigi
- Mendemonstrasikan
cara menyikat gigi  Mendengarkan dan
yang benar memperhatikan
- Mengetahui
pertumbuhan gigi anak
serta kelainan gigi  Mengajukan pertanyaan
yang dialami  Mendengarkan dan
- Memberikan memperhatikan
kesempatan pada
audience untuk  Mengemukakan
bertanya pendapat
- Memberi  Mendengarkan dan
reinforcement positif memperhatikan
pada audience atas
pertanyaan audience
 Menjawab pertanyaan
audience
Penutup (5 menit) Moderator :
 Menyimpulkan materi  Mendengarkan dan
bersama audien memperhatikan
 Mengajukan  Menjawab pertanyaan
pertanyaan pada
audience mengenai
materi yang dibahas
untuk mengevaluasi
 Mengucapkan salam  Menjawab salam

6. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi struktur
- Seluruh anak-anak di RW 04 (RT 14, 15, 16 dan 17) dapat mengikuti
penyuluhan
- Tempat, alat dan media stersedia sesuai dengan perencanaan
- Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana
b. Evaluasi Proses
- Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan perencanaan
- Peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan penyuluhan
- Peserta dapat menyebutkan bagian dari gigi
- Peserta dapat menyebutkan fungsi gigi
- Peserta dapat menyebutkan penyakit dan kelainan gigi
- Peserta dapat menyebutkan cara perawatan gigi
- Peserta dapat mendemonstrasikan cara menyikat gigi yang benar
- Mengetahui pertumbuhan gigi anak serta kelainan gigi yang dialami
c. Evaluasi Hasil

Setelah 30 menit diharapkan:

- Seluruh peserta mampu menyebutkan bagian dari gigi


- Seluruh peserta mampu menyebutkan fungsi gigi
- Seluruh peserta mampu menyebutkan 3 dari 4 penyakit atau kelainan
gigi
- Seluruh peserta mampu mendemonstrasikan cara menyikat gigi yang
benar
PERAWATAN GIGI

1. Macam-macam gigi
Bentuk gigi satu dengan yang lainnya tidak sama, bentuk gigi depan dan
belakang beda sesuai fungsinya, menurut (Aryani 2010), gigi dibagi 4
bagian yaitu:
a. Gigi seri
b. Gigi taring
c. Gigi geraham kecik
d. Gigi geraham besar
2. Fungsi gigi
Menurut (Rahmadhan, 2010) gigi memiliki beberapa fungsi diantaranya:
Gigi seri untuk memotong makanan
Gigi taring untuk mengoyak makanan
Gigi geraham untuk menghaluskan makanan
3. Penyakit dan kelainan gigi
- Caries gigi
Penyakit jaringn keras gigi yang dimulai pada kerusakan lapisan
email gigi
- Karang gigi
Adanya timbunan/endapan kalsium gigi
- Pyorrhoea
Gigi goyang, tanggal dan mengeluarkan darah
- Letak gigi yang tidak teratur
Karena perawatan dan pertumbuhan gigi yang kurang teratur
4. Cara merawat gigi
Cara perawatan gigi menurut (Rahmadhan, 2010)
a. Menggosok gigi kinimal 3x sehari (pagi, sesudah makan dan malam
sebelum tidur)
b. Kumur-kumur dengan air bersih setelah makan
c. Konsumsi vitamin dan flour
d. Hindari makanan dan minuman yang terlalu panas atau dingin seperti
es dan air panas
e. Kurangi makanan yang terlalu manis dan terlalu asam seperti permen
dan coklat
f. Periksa gigi setiap 6 bulan
5. Cara menggosok gigi yang benar
Langkah-langkah menggosok gigi menurut (Rahmadhan, 2010)
a. Alat
- Air bersih
- Sikat gigi yang terlalu lembut
- Pasta gigi
b. Cara Gosok gigi
- Berkumur-kumur dengan air
- Oleskan pasta gigi pada sikat gigi
- Bersihkan bagian permukaan gigi bagian luar yang menghadap ke
bibir dan pipi dengan cara menjalankan sikat gigi pelan-pelan dan
naik turun. Mulai pada rahang atas terlebi dahulu kemudian
dilanjutkan dengan rangang bawah.
- Bersihkan seluruh permukaan kunyah gigi (gigi graham) pada
lengkung gigi sebelah kanan dan kiri dengan gerakan memutar
sebanyak 10 sampai 20 kali lakukan pada rahang atas terlebi dahulu
lalu rahang bawah.
- Bersihkan permukaan dalam gigi yang menghadap ke lidah dan
langit-langit.
- Sikat lidah dengan menggunakan sikat gigi atau sikat lidah
- Berkumur-kumur dengan air bersih
Referensi :
Ali, Z. (2010). Dasar-dasar kesehatan masyarakat dan promosi kesehatan.
Jakarta: trans Info Medika.
Aryani, A. (2010). Kesehatan anak problem dan solusinya. Jakarta: semba
Medika.
Hermawan, R. (2010). Menyehatkan daerah mulut. Yogyakarta: buku biru.
KEMENKKES RI. (2012). Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Pedoman
Paket Dasar Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Puskesmas.
Jakarta.
Rahmadhan, (2010). Serba serbi kesehatan gigi dan mulu. Jakarta : bukune.
Sloane, (2003). Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: penerbit buku
kedokteran EGC.
LAPORAN HASIL
PENYULUHAN TENTANG GOSOK GIGI
DI RW 04 (RT 14,15,16 DAN 17) KELURAHAN LINGKAR BARAT
KECAMATAN GADING CEMPAKA
Tanggal, 16 Desember, 2017

Nama acara : penyuluhan tentang gosok gigi


Hari / Tanggal : Sabtu, 16 Desember 2017
Waktu : 16.20 WIB s/d selesai
Tempat : Sekretariat Mahasiswa Profesi Ners

IX. Tahap Persiapan


 Mempersiapkan preplanning dan mengkonsultasikan pada pembimbing
akademik 1 hari sebelum kegiatan dilakukan.
 Persiapan penyajian meliputi, tempat dan alat-alat lainnya seperti
(powert point, LCD, speaker, laptop, pengeras suara, pantom gosok gigi
dll) yang dilakukan oleh semua anggota kelompok sesuai dengan
tanggung jawab masing-masing.
 Mengumumkan kepada warga RW 04 satu hari sebelum penyuluhan
dilakukan.
X. Pelaksanaan
 Acara dimulai jam 16.20 WIB
 Selama pelaksanaan, suasana tenang dan peserta penyuluhan sangat
antusias dan aktif terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan
oleh beberapa peserta.
 Peserta yang hadir ada 32 orang dan peserta mengikuti acara dari awal
sampai akhir dan tidak ada peserta yang terlambat.
 Waktu acara berlangsung dari awal sampai akhir lebih kurang 30 menit
 Acara berakhir pada pukul 17.05 WIB
 Susunan acara pada saat pelaksaan penyuluhan sikat gigi
Jam (WIB) Acara
16.20  Moderator membuka acara, menyampaikan
kontrak dan tujuan

16.25  Presenter menyampaikan materi

16.35  Moderator memberikan kesempatan adik –


adik untuk bertanya

16.36
 Presenter mengevaluasi materi yang
diberikan
16.44
 Moderator menyimpulkan jalannya hasil
diskusi
17.05
 Moderator menutup acara penyuluhan dan
memberi salam penutup

XI. Evaluasi
7. Evaluasi Struktur
 Peserta yang hadir sebanyak 32 orang.
 Tempat sesuai dengan perencanaan, anak-anak cukup antusias untuk
hadir walaupun cuacah mendung sebelum acara dimulai
 Peran dan fungsi masing-masing mahasiswa sesuai dengan uraian
tugas yang telah ditetapkan bersama, baik sebagai penanggung
jawab(Herlis Pratama Sari, S.Kep), presenter (icha alvionita S.Kep),
fasilitator (seluruh anggota kelompok 2) dan observer (Gusti Randi,
S.Kep) .
8. Evaluasi Proses
 Waktu pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan perencanaan, tidak
terjadi keterlambatan
 Peserta yang mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir sebanyak 32
orang
 90% audient tampak antusias mengikuti penyuluhan.
9. Evaluasi Hasil
 32 anak mengikuti penyuluhan gosok gigi dari 58 jumlah anak di RW
04 kelurahan lingkar barat.
DOKUMENTASI GOSOK GIGI
PRE PLANNING
PENYULUHAN TENTANG NARKOBA
DI RW 04 (RT 14,15,16 dan 17) KELURAHAN LINGKAR BARAT
KECAMATAN GADING CEMPAKA KOTA BENGKULU

7. Latar Belakang
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan
Bahan Adiktif lainnya. Terminologi narkoba familiar digunakan oleh
aparat penegak hukum; seperti polisi (termasuk didalamnya Badan
Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain
narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah
Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza
biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan
rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah
tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.( Suyadi, 2013 dan
Dedy Humas BNN 2014).
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan
pengertian Narkotika adalah Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan”.
Selain itu, untuk melindungi masyarakat dari bahaya
penyalahgunaan Narkotika dan mencegah serta memberantas peredaran
gelap Narkotika, dalam Undang-Undang No 35 tahun 2009 diatur juga
mengenai Prekursor Narkotika karena Prekursor Narkotika merupakan zat
atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam
pembuatan Narkotika dan disertai peraturan mengenai sanksi pidana bagi
penyalahgunaan Prekursor Narkotika untuk pembuatan Narkotika. Untuk
menimbulkan efek jera terhadap pelaku penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, diatur mengenai pemberatan
sanksipidana, baik dalam bentuk pidana minimum khusus, pidana penjara
20 (dua puluh) tahun, pidana penjara seumur hidup, maupun pidana mati.
Pemberatan pidana tersebut dilakukan dengan mendasarkan pada
golongan, jenis, ukuran, dan jumlah Narkotika. Untuk lebih
mengefektifkan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, diatur mengenai
penguatan kelembagaan yang sudah ada yaitu Badan Narkotika Nasional
(BNN). BNN tersebut didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 83
Tahun 2007 tentang Badan Narkotika Nasional, Badan Narkotika Provinsi,
dan Badan Narkotika Kabupaten/Kota. BNN tersebut merupakan lembaga
non struktural yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Presiden, yang hanya mempunyai tugas dan fungsi
melakukan koordinasi.(UUD No 35 tahun 2009).
8. Tujuan
 Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang narkoba diharapakan dapat
meningkatkan pengetahuan anak tentang narkoba.
 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang narkoba diharapkan remaja
termotivasi:
- Pengetahuan bagi para remaja tentang bahasa narkoba bagi dirinya.
- Sebuah refrensi sehingga para remaja itu bisa mengerti tentang
jenis-jenis narkoba.
- Sebuah upaya yang dapat ditempuh untuk menanggulangi resiko
penyalahgunaan narkoba dan upaya pencegahan
9. Pelaksanaan Kegiatan
g. Topik
Penyuluhan tentang narkoba
h. Sasaran
Seluruh remaja di RW 04 (RT 14, 15, 16 dan 17) Kelurahan Lingkar
Barat Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu
i. Metode
Penyuluhan
j. Media
 Materi
 infocus
 laptop
 Micropon
k. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Selasa, 19 Desember 2017
Jam : 16.00 s/d selesai
Tempat : Di Gedung PNPM RW 04
l. Pengorganisasian
a) Penanggung jawab : Ketua Yensi Yunarti, S.Kep
b) Ketua kelompok praktik profesi Ners keperawatan komunitas
keluarga
Tugas :Mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan
penyuluhan narkoba
c) MC : Icha Alvionita, S.Kep
Tugas : Memimpin jalannya penyuluhan
d) Pemateri : IPDA Julita Widiyanti
e) Moderator : Lilis Sumarni, S.Kep
Tugas : Mengarahkan alur penyuluhan
f) Observer : Meta Anggraini,S.Kep
Tugas :
1. Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal
sampai akhir
2. Membuat laporan hasil pelaksanaan penyuluhan
Narkoba
g) Fasilitator
o Aidi, S.Kep
o Reni Anggraini, S.Kep
o Eka Safrina, S.Kep
o Tanti Rosmianita, S.Kep
o Herlis Pratama Sari, S.Kep
o Marwan Manggal,S.Kep
o Dwi Pratama,S.Kep
o Adi Purna Candra, S.Kep
o Mezi Ade Saputra, S.Kep
o Rizki Ayu Fitri Febriani, S.Kep
o Zetri Elita, S.Kep
o Elin Sonaliia, S.Kep
h) Setting Tempat

Keterangan :
: Moderator

: Remaja

: MC
: Fasilitator

: Observer

: Pemberi Materi

i) Rencana Kegiatan
Tahapan kegiatan dan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan audience
waktu
Pembukaan (5 menit) Presenter:
 Pembukaan  Menjawab salam
mengucapkan salam
 Membuat kontrak waktu  Menyetujui kontrak
 Menjelaskan tujuan waktu
penyuluhan yang akan  Mendengarkan dan
dicapai memperhatikan
 Memberikan kepada
moderator untuk
menjalankan penyuluhan
Pelaksanaan (40 menit) Moderator :
 Memberikan  Mendengarkan dan
kesempatan kepada memperhatikan
pemberi materi untuk
menjelaskan tentang
pengertian, jenis dan
bahaya narkoba
 Mendengarkan dan
memperhatikan
Penutup (15 menit) Moderator :
 Memberi kesempatan  Mendengarkan dan
pada audience untuk memperhatikan
bertanya  Mendengarkan dan
 Memberi kesempatan memperhatikan
kepada pemberi materi
untuk menjawab
REFRENSI
http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2014/03/10/929/pengertian-
narkoba.
Suyadi, 2013, Mencegah Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Melalui Pendidikan
Budaya dan Karakter Bangsa, PT. Andi Publisher
Undang-Undang Dasar tahun 1997 No.22
Undang-Undang Dasar No 35 tahun 2009
http://www.negarahukum.com/hukum/pengertiannarkoba
LAPORAN HASIL
PENYULUHAN NARKOBA
DI RW 04 (RT 14,15, 16 DAN 17) KELURAHAN LINGKAR BARAT
KECAMATAN GADING CEMPAKA
Tanggal, 19 Desember, 2017

Nama acara : Penyuluhan Narkoba


Hari / Tanggal : Selasa, 19 Desember 2017
Waktu : 16.45 WIB s/d selesai
Tempat : Aula PNPM RW 04

XII.Tahap Persiapan
 Mempersiapkan preplanning dan mengkonsultasikan pada pembimbing
akademik 2 hari sebelum kegiatan.
 Persiapan penyajian meliputi, tempat dan alat-alat lainnya seperti
(laptop, infocus, pengeras suara, pulpen, buku) yang dilakukan oleh
semua anggota kelompok sesuai dengan tanggung jawab masing-
masing.
 Konsultasi dengan ketua RW 04 dan RT (14,15,16 dan 17) beserta
perangkatnya untuk menentukan tokoh masyarakat yang akan diundang.
 Menyiapkan undangan 2 hari sebelum acara dilaksanakan.
 Menyebarkan undangan kepada Pimpinan Puskesmas, Bapak RW 04,
Bapak RT 14, 15, 16, 17 dan tokoh-tokoh masyarakat dan pengurus
masjid.
XIII. Pelaksanaan
 Acara dimulai jam 16.45 WIB
 Jumlah undangan 50 dan undangan yang hadir 43 orang
 Selama pelaksanaan, suasana tenang dan peserta penyuluhan sangat
antusias dan aktif terlihat ada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh
peserta.
 Peserta yang hadir ada sekitar 43 orang dan peserta mengikuti
penyuluhan dari awal sampai akhir dan ada beberapa peserta yang
terlambat.
 Waktu acara berlangsung dari awal sampai akhir lebih kurang 60 menit.
 Kegiatan

No Waktu Acara
1. 10 menit  MC membuka acara
 MC membuat kontrak waktu
 MC menjelaskan acara penyuluhan narkoba dan
pemberi materi dari mana?
 MC mempersilahkan moderator menlajutkan acara
penyuluhan narkoba.
2. 45 menit  Moderator mempersilahkan pemberi acara untuk
menyampaikan penyuluhan.
 Pemberi materi menjelaskan :
 Pengertian Narkoba
 Pengetian pencadu narkoba
 Pengertian penyalahgunaan narkoba
 Pengertian rehabilitas medis
 Bahaya narkoba
 Tanda-tanda pemakai narkoba
 Jenis-jenis narkoba
 Hukum narkoba di indonesia
 Moderator memberikan kesempatan audiens untuk
bertanya
 Moderator memberikan kesempatan audiens lain
untuk memberi pendapat
Pemberi materi menjawab pertanyaan audiens
 Moderator mengevaluasi materi
 Moderator menyimpulkan materi
3. 5 menit  Moderator Merpersilakan audies menyantap snack
yang disediakan mahasiswa setelah dilakukan
penyuluhan narkoba.
 Setelah dilakukan penyuluhan narkoba.
 Moderator mengucapkan salam
 Acara berakhir pada pukul 18:00 WIB

Evaluasi struktur
 Peserta yang hadir sebanyak 43 orang dari 50 undangan yang disebarkan
 Tempat dan alat sudah tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan
 Peran dan fungsi mahasiswa sesuai dengan uraian tugas yang telah
ditetapkan bersama baik penanggung jawab, observer, dan fasilitator
Evaluasi Proses
 Kegiatan terlaksana sesuai dengan waktu yang direncanakan
 Peserta yang mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir sebanyak 43
orang
 Audien tampak antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan.
Evaluasi hasil
 Peserta mengikuti penyuluhan narkoba.
 Peserta mampu menjelaskan Pengertian narkoba
 Peserta mampu menjelaskan Pengertian pencandu narkoba
 Peserta mampu menjelaskan penyalahgunaan narkoba
 Peserta mampu menjelaskan pengertian rehabilitas medis
 Peserta mampu menjelaskan bahaya narkoba
 Peserta mampu menjelaskan tanda-tanda pemakai narkoba
 Peserta mampu menjelaskan jenis-jenis narkoba
 Peserta mampu menjelaskan hukum narkoba di Indonesia
PRE PLANNING
ONE DAY ONE CARE
DI RW 04 (RT 14, RT 15, RT16 dan RT 17) KELURAHAN LINGKAR
BARAT KEC.GADING CEMPAKA PROVINSI BENGKULU
sabtu, 23 Desember 2017
1. Latar Belakang
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
nikmat yang tak terhingga banyaknya. Sholawat dan salam untuk junjungan
kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah berjuang keras menyampaikan
risalah islam kepada umatnya sehingga kita dapat seperti sekarang ini.
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri
ataupun secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningakatakan kasehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun
masyarakat(Depkes RI, 2009). Pelayanan keperawatan merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang dapat menentukan keberhasilan
pelayanan kesehatan (Kamaruzzaman, 2009).
Sebagai tenaga kesehatan professional keperawatan bekewajiban
untuk turut serta mewujudkan tercapainya pembangunan nasional
khususnya pembangunan dibidang kesehatan. dimana dalam melaksanakan
perannya dititik beratkan pada promotif, preventif dengan tidak
mengabaikan kuratif dan rehabilitative dalam setiap tindakan keperawatan,
sejalan dengan hal tersebut maka jelaslah bahwa tindakan pencegahan dan
peningkatan kesehatan menjadi area perhatian perawat yang bertujuan untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal (Nursalam, 2014).
Melihat betapa pentingnya tindakan promotif, preventif dan untuk
mengatasi masalah kesehatan yang ada sehingga masyarakat dapat
meningkatkan kualitas hidupnya serta besarnya peran yang dapat dilakukan
oleh perawat di masyarakat maka perlukan kegiatan keperawatan komunitas
di masyarakat.
Dari latar belakang inilah kami, mahasiswa profesi Ners STIKES Tri
Mandiri Sakti Bengkulu yang sedang berpraktek di RW 04(RT 14,RT 15,
RT 16 dan RT 17) di Kelurahan Lingkar Barat kec.Gading Cempaka, akan
melakukan kegiatan kesehatan di RW 04(RT 14,RT 15, RT 16 dan RT 17)
Kelurahan Lingkar Barat.
Semoga kegiatanyang akan kami lakukan ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat di RW 04(RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17) Kelurahan Lingkar
Barat.
2. Tujuan
A. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta/masyarakat di RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17) Kel.
Lingkar Barat sehingga memungkinkan masyarakat untuk
meningkatkan produktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan dari kegiatan “ONE DAY ONE CARE” adalah :
1. Sebagai wadah untuk menyadarkan kembali untuk meningkatkan
kesehatan.
2. Membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di RW 04
(RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17) Kel. lingkar barat.
3. Sebagai wadah untuk membantu masyarakat di RW04(RT 14, RT
15, RT 16 dan RT 17) Kel lingkar barat kec.gading cempaka
C. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah :
 Masyarakat di RW04(RT 14, RT 15, RT 16 DAN 17) kel lingkar
barat Kec. Gading cempaka.
D. Nama Kegiatan
Nama kegiatan ini adalah :”ONE DAY ONE CARE”
E. Bentuk Kegiatan
Adapun bentuk-bentuk kegiatan adalah sebagai berikut :
 Pendaftaran
 Pengukuran BB,TB
 Pengukuran TTV
 Pemerikasaan GDS, Asam Urat, kolestrol
F. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut :
Hari : Sabtu
Tanggal : 23 Desember 2017
Waktu : 09.00 s/d selesai.
G. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini dalam pelaksaannya bertempat di sekretariat kelompok 2
di rw 04 RT 15 Kel. Lingkar barat.
H. Secretariat Panitia Pelaksanaan
Sekretariat panitia kegiatan bertempat di RT 15 RW 04 Kel. Lingkar
barat
I. Panitia Pelaksanaan Kegiatan
Ketua Panitia : Gusti Randi, S.Kep
Sekretaris : Lilis Sumarni, S.Kep
Bendahara : Elin Sonalia, S.Kep
Seksi acara : Lasmaria Sinaga, S.Kep
Icha Alvionita, S.Kep
Mezi Ade Saputra, S.Kep
Dedi Robiansah, S.Kep
Seksi perlengkapan : Marwan manggala, S.Kep
Zilvida ramadianti, S.Kep
Herlis Pratama sari, S.Kep
Seksi konsumsi : Meta Anggraini S.Kep
Rizki Ayu Fitri Pebriani, S.Kep
Yensi yunarti, S.Kep
J. Susunan Acara
Hari, Waktu Kegiatan Tempat Penanggung
Tanggal Jawab
Sabtu , 23 09.00 Wib Pembukaan Sekretariat Seksi Acara
Desember Pendaftaran kelompok 2, RT
2017 15 RW 04 kel.
Lingkar arat
09.10-17.00 Kegiatan Mahasiswa
Wib 1. Pengukuran Profesi Ners
BB,TB
2. Pengukuran
tekanan darah
3. Pengukuran TTV
4. Pemerikasaan
BSS, Asam Urat,
kolestrol

Penutup
17.30 Wib

K. Penutup
Demikianlah Proposal ini kami buat, untuk menjadi pertimbangan
bagi Bapak/Ibu/Sdr/I dalam mendukung sukses dan lancarnya kegiatan
tersebut. Kami mohon maaf bila didalam penyajian proposal ini terdapat
hal-hal yang kurang berkenaan di mata Bapak/Ibu/Sdr/I sekalian, atas
perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta
Kamaruzzaman, 2009 Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan
Terhadap Kepuasan Pasien. Jakarta : Selemba Medika
Nursalam, 2014/Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional Edisi 4. Jakarta : Selemba Medika
LAPORAN HASIL
ONE DAY CARE
DI RW 04 (RT 14, RT 15, RT 16 DAN RT 17) KEL. LINGKAR BARAT
KEC. CEMPAKA PERMAI KOTA BENGKULU

Nama acara : One day care


Hari / Tanggal : sabtu, 23 Desember 2017
Waktu : 09 :00 s/d selesai
Tempat : Deler yamaha dan sekretariat kelompok 2 RW 04 RT 15

XIV. Tahap Persiapan


 mempersiapkan preplanning dan mengkonsultasikan pada pembimbing
akademik 1 hari sebelum kegiatan dilaksanakan.
 Persiapan penyajian meliputi, tempat dan alat-alat lainnya seperti (meja,
kursi, tenda, dll) yang dilakukan oleh semua anggota kelompok sesuai
dengan tanggung jawab masing-masing.
 Memberikan informasi ke RT (14, 15, 16 dan 17) satu hari sebelum acara
dilakukan tentang acara yang akan dilaksanakan “One Day Care”

XV. Pelaksanaan
 Acara dimulai jam 09:00 WIB dimulai dari deler yamaha tempat dimana
anak ners kelompok 2 biasa senam dengan warga RT 04 setiap hari sabtu.
 Jumlah peserta yang hadir sebanyak 38 orang
 Mahasiswa terlibat dalam kegiatan dan telah berperan sesuai tanggung
jawab dan jadwal kegiatan masing-masing anggota (pendaftaran, tensi,
body pat,konsultasi, pemeriksaan)
 Selama pelaksanaan peserta sangat antusias dan aktif dalam mengikuti
pemeriksaan
Kegiatan
Waktu Kegiatan mahasiswa Kegiatan Audien

09:00- Pelaksanaan  Mengikuti alur


18:00  Pendaftaran acara
 Pemeriksaan TTV
 Konsultasi I
 Pemeriksaan gula darah
 Pemeriksaan asam urat
 Pemeriksaan kolesterol
 Konsultasi II

XVI. Evaluasi
10. Evaluasi Struktur
 Peserta yang hadir sebanyak 38 orang
 Tempat sesuai dengan perencanaan
 Peran dan fungsi masing-masing mahasiswa sesuai dengan uraian
tugas yang telah ditetapkan bersama, baik sebagai penanggung jawab
dll. Dan posko (pendaftaran, tensi, body pat,konsultasi, pemeriksaan)
11. Evaluasi Proses
 Waktu pelaksanaan kegiatan one day care berjalan lancar dan sesuai
dengan waktu yang di tentukan.
 Peserta yang mengikuti pemeriksaaan kesehatan sebanyak 38 orang
 75% masyarakat RW 04 tampak antusias memeriksa kesehatan
12. Evaluasi Hasil
 Semua peserta yang datang di lakukan pemeriksaan TTV, dan
mendapatkan tempat untuk berkonsultasi, serta geratis pemeriksaan 1
dari 3 kesehatan seperti pemeriksaan asam urat atau gula darah, atau
kolesterol, dan jika lebih dari satu pemeriksaan kesehatan maka akan
dikenakan biaya 5000 untuk pemeriksaan yang lainnya.
PRE PLANNING

MUSYAWARAH MASYARAKAT KELURAHAN III


MAHASISWA PROFESI NERS STIKES TRI MANDIRI SAKTI
DI RW 04 KEL. LINGKAR BARAT KEC. GADING CEMPAKA KOTA
BENGKULU TANGGAL 26 DESEMBER 2017

A. Latar Belakang
Pada pertemuan Musyawarah Mayarakat Kelurahan ( MMK ) 2, pada Tanggal 5
Desember 2017 bersama Masyarakat RW 04 (RT 14, 15, 16 & 17) Kelurahan Lingkar
Barat kecamatan gading Cempaka, telah disusun rencana dan penyusunan Plan Of
Action (POA). Dari POA tersebut telah dilakukan serangkaian kegiatan (Implementasi)
yang ditujukan pada masyarakat RW 04 (RT 14, 15, 16 & 17) Kelurahan Lingkar Barat
Kecamatan Gading Cempaka. Kegiatan dilakukan bersama-sama masyarakat RW 04
(RT 14, 15, 16 & 17) Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading Cempaka dengan
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners STIKES TMS Bengkulu.
Implementasi dilakukan sejak tanggal 10 Desember 2017 sampai 23 Desember 2017.
Adapun tujuan dari presentasi hasil implementasi kegiatan ini adalah untuk
mendapatkan gambaran kegiatan yang telah dilaksanakan dan menyusun Rencana
Tindak Lanjut ( RTL ) dari setiap unit yang akan dilaksanakan oleh masyarakat RW 04
(RT 14, 15, 16 & 17) Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading Cempaka setelah
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners STIKES TMS Bengkulu
meninggalkan wilayah RW 04 (RT 14, 15, 16 & 17) Kelurahan Lingkar Barat
Kecamatan Gading Cempaka disesuaikan dengan sumber daya dan kemampuan
masyarakat RW 04 (RT 14, 15, 16 & 17) Kelurahan lingkar barat dan melakukan
terminasi dan menyerahkan tugas-tugas dari hasil kegiatan.
B. Proses Keperawatan Komunitas
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK) III
diharapkan masyarakat mendapatkan gambaran kegiatan yang telah
dilaksanakan dan dapat mengidentifikasi kebutuhan pelaksanaan kegiatan dalam
bentuk penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK) III
diharapkan mahasiswa dan masyarakat mampu :
a. Mempresentasikan hasil kegiatan yang telah dilakukan bersama-sama
Mahasiswa, untuk meningkatkan kesehatan dan mengatasi ancaman
kesehatan yang ada
b. Menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) kegiatan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
c. Penyampaian Terminasi dengan warga RW 04 (RT 14, 15, 16 & 17)

C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
MMK III di RW 04 (RT 14, 15, 16 & 17) Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan
Gading Cempaka
2. Sasaran /Target
Sasaran : Seluruh masyarakat di RW 04 (RT 14, 15, 16 & 17) Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan
Gading Cempaka.
Target :Masyarakat RW 04 (RT 14, 15, 16 & 17) Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading Cempaka
Metode :Presentasi, ceramah, diskusi dan tanya jawab

3. Media dan Alat


LCD, , microphone, dan Laptop
4. Waktu dan tempat
Waktu : Selasa, 26 Desember 2017
Pukul : 15.30 wib s/d selesai
Tempat : Aula PNPM RT 14 RW 04
5. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Dwi Putrawan, S.Kep
Pembawa acara : Hana Haris,S.Kep
Moderator : Elin Sonalia, S.Kep
Presenter : Lilis Sumarni, S.kep
Observer/notulen : Meta Anggraini ,S.Kep
Pembacaan doa : Dedi Robiansyah ,S.Kep
Fasilitator : Yensi Yunarti,S.Kep
Rizki Ayu Fitri P, S.Kep
Gusti Randi,S.Kep
Dwi putrawan, S. Kep
Adi Purna Candra, S.Kep

Setting Tempat

Keterangan :
: Moderator
: Pembimbing
: Pembawa acara
: Presenter
: Fasilitator
: Masyarakat
: Observer
a. Susunan Acara
No ACARA METODA WAKTU
1. Pembukaan
a. Kata sambutan dari Ceramah 2 Menit
ketua kelompok
b. Kata sambutan dari Ceramah 5 Menit
pembimbing klinik
c. Kata sambutan dari Ceramah 5 Menit
pembimbing akademik
d. Kata Sambutan Ketua Ceramah 5 Menit
RW 04
2. Pelaksanaan :
a. Presentasi hasil Ceramah 25 Menit
b. Musyawarah masyarakat Diskusi 50 Menit
Kelurahan III (MMK
III)
c. Menyusun Rencana Diskusi 45 Menit
Tindak Lanjut (RTL)
d. Pemberian kenang- Ceramah 20 Menit
kenangan.
3. Penutup :
a. Menyimpulkan hasil Ceramah 2 Menit
diskusi
b. Doa Ceramah 2 Menit
c. Pembawa acara menutup Ceramah 3 Menit
acara
b. Uraian Tugas
1. Penanggung Jawab :
Mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan pertemuan tingkat RW
04 ((RT 14, 15, 16 & 17) Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading
Cempaka.
2. Pembawa acara :
- Membuka acara
- Membuat kontrak waktu
- Menjelaskan tujuan pertemuan
- Menjelaskan jalan musyawarah kepada moderator
- Menutup acara
3. Presenter :
- Menyajikan hasil-hasil kegiatan dalam pertemuan
4. Moderator :
- Memimpin jalannya musyawarah
- Mengarahkan alur musyawarah
5. Notulen :
- Mencatat pelaksanaan dan hasil musyawarah (pertemuan )
6. Observer :
- Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
- Membuat laporan hasil pelaksanaan musyawarah tingkat RW 04
(RT 14, 15, 16 & 17) Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan
Gading Cempaka
7. Fasilitator :
- Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya
musyawarah
- Memfasilitator peserta untuk berperan aktif selama pertemuan
D. Kriteria Hasil :
1. Struktur :
o 60 % dari undangan dapat menghadiri pertemuan
o Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
o Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan
2. Proses :
o Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
o 60% undangan yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
o 60 % peserta berperan aktif dengan mengemukakan pendapat dan
mengajukan pertanyaan selama jalannya diskusi ( pertemuan )

3. Hasil :
o Mahasiswa dapat mempresentasikan hasil kegiatan yang sudah
dilaksanakan bersama-sama mahasiswa, untuk meningkatkan
kesehatan dan mengatasi ancaman kesehatan yang ada.
o Mahasiswa dan masyarakat dapat menyusun Rencana Tindak Lanjut
(RTL) kegiatan sesuai kebutuhan masyarakat.
o Mahasiswa dapat melakukan Terminasi dengan warga RW 04 ((RT 14,
15, 16 & 17).
LAPORAN HASIL
MUSYAWARAH MASYARAKAT KELURAHAN (MMK III)
DI WILAYAH RW 01 KELURAHAN BENTIRING PERMAI
KECAMATAN MUARA BANGKAHULU
KOTA BENGKULU

Nama Acara : Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK III)


Hari / Tanggal : minggu, 13 desember 2015
Waktu : 15.30 wib s/d Selesai
Tempat : Masjid Abdullah Ibnu Umar RW 01 RT 02 Kel. Bentiring
Permai
V. TAHAP PERSIAPAN
i. Konsultasi dengan ketua RW01 dan RT 01, 02, dan 23 beserta
perangkatnyantuk penentuan tokoh masyarakat yang akan diundang dan
waktu pelaksanaan.
j. Pelaksanaan penyebaran undangan dilaksanakan 2 hari sebelum acara
dimulai yaitu pada tanggal 11 Desember 2015
k. persiapan preplanning dan mengkonsultasikan pada pembimbing akademik
2 hari sebelum kegiatan dan pak lurah Kelurahan Bentiring Permai.
l. Persiapan laporan hasil kegiatan, tempat dan alat-alat lainnya seperti (LCD,
surat peminjaman alat, dll) yang dilakukan oleh semua anggota kelompok
sesuai dengan tanggung jawab masing-masing.
m. Menyiapkan undangan 3 hari sebelum acara.
n. Menyebarkan undangan kepada Pak Lurah, Pimpinan Puskesmas, ketua RW
01 ( bapak Buyung Sukardi), pak RT 01, RT 02, RT 23 dan tokoh-tokoh
masyarakat, dan pengurus masjid.
o. Miminta izin dengan pengurus masjid untuk mengadakan kegiatan MMK III
di Masjid Abdullah Ibnu Umar.

VI. TAHAP PELAKSANAAN


j. Acara diadakan di masjid Abdullah Ibnu Umar RW 01 RT 02 Kel. Bentiring
Permai dimulai pukul 16.00 wib, acara mundur 50 menit dikarenakan
keterlambatan dari warga setempat.
k. Jumlah undangan 324 undangan yang di sebarkan, dan yang hadir pada
kegiatan hanya sebanyak 10 orang dan tidak ada yang meninggalkan
kegiatan selama pelaksanaan kediatan.
l. Kata sambutan perwakilan dari kelurahan sesuai dengan rencana.
m. Mahasiswa terlibat dalam acara pertemuan dan telah berperan sesuai dengan
tanggung jawab yang teah diberikan seperti sebagai presenter, moderator,
observer, fasilitator.
n. Selama pelaksanaan, suasana tenang,dan para undangan sangat antusias dan
aktif dalam memberikan saran dan pendapatnya, tampak warga RW 01
antusias terhadap pelaksanaan kegiatan MMK III.
o. Para undangan yang hadir mengikuti acara dari awal sampai akhir kegiatan
yang berjumlah 10 orang.
p. Waktu acara berlangsung dari awal sampai akhir lebih kurang 1 jam.
q. Pada saat musyawarah berlangsung pemaparan laporan hasil kegiatan
tampak jelas semuanya, sehingga tidak ada pertanyaan dari audiens.
r. Acara berakhir pada pukul 17.00 WIB dan pada saat penutupan dipimpin
do’a oleh Dodi Satria, S. Kep

VII.Susunan Acara Pada Saat Pelaksanaan MMK II


NO JAM ACARA METODE
1. 16,00-16.05 Pembukaan : Ceramah
wib Oleh pembawa acara
3. Mengucapkan salam
4. Membuka acara
5. Kontrak waktu
2. 16.05-16.15 Kata sambutan dari: Ceramah
wib 5. Kata sambutan dari
mahasiswa oleh
Doresmanto S.Kep
6. Ketua RW 01bapak
Buyunh Sukardi
S,sos

3. 16.15-17.00 Kegiatan :
wib  Moderator  Ceramah
memimpinnya
musyawarah,
menyampaikan
tujuan musyawarah
dan mengarahkan
alur musyawarah.
 Presenter
mempresentasikan
hasil kegiatan yang
 ceramah
telah dilakukan di
RW 01 RT 01,02,
dan 23 kel. Bentiring
Permai kec. Muara
Bangkahulu kota
Bengkulu.
 Moderator
memimpin
musyawarah untuk
mendiskusikan
kegiatan rencana
tindak lanjut.
 Pembawa acara
 ceramah
mempersilakan serah
terima kenang-
kenangan dari
mahasiswa untuk
masyarakat.
 Pembacaah doa oleh
Dodi Satria S.Kep
 Pembawa acara
menutup acara.  ceramah

 ceramah

 ceramah

VIII. EVALUASI
4. Evaluasi Struktur
 Undangan hadir sebanyak orang dari 234 undangan yang disebarkan
 Tempat sesuai dengan perencanaan, walaupun waktu pelaksanaan
kegiatan terlambat 50 menit.
 Peran dan fungsi masing-masing mahasiswa sesuai dengan uraian
tugasyang telah ditetapkan bersama baik sebagai penanggung jawab,
moderator, presenter, fasilitator, dan observer.

5. Evaluasi Proses
 Waktu pelaksanaan MMK III tidak sesuai dengan perencanan, terjadi
keterlambatan acara selama 50 menit karena menunggu kedatangan
pembimbing akademik, pembimbing klinik dan masyarakat yang
setempat.
 Semua peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir yaitu
berjumlah 10 orang
 Penyampaian laporan hasil kegiatan tampak jelas, tidak ada pertanyaan
dari audiens.

6. Evaluasi Hasil
 Laporan hasil kegiatan selama 6 minggu di RW 01 yaitu RT 01, RT 02,
RT 023. Kelurahan Bentiring Permai Kecamatan Muara Bangkahulu
Kota Bengkulu telah tersampaikan.
 Masyarakat dan mahasiswa bersama-sama telah mengevaluasikan hasil
kegiatan yang telah dilaksanakan di di RT 01, RT 02, RT,23, (RW 01)
Kelurahan Bentiring Permai Kecamatan Muara Bangkahulu Kota
Bengkulu.
 Mahasiswa profesi Ners STIKES Tri Mandiri Sakti (kelompok 1 telah
melakukan perpisahan dengan masyarakat di RT 01, RT 02, RT,23, RT
(RW 01) Kelurahan Bentiring Permai Kecamatan Muara Bangkahulu
Kota Bengkulu.
J urn a I Keperawatan
Community of
Publishing in Nursing
(COPING) NERS

PENGARUH BERNYANYI LAGU CUCI TANGAN TERHADAP


PELAKSANAAN TEKNIK MENCUCI TANGAN PADA ANAK USIA
PRASEKOLAH (5-6 TAHUN)
DI PAUD KUMARA LOKA
DENPASAR

Jayastri, Christin., Ns. I Dewa Ayu Ketut Surinati, S.Kep. M. Kes (1), Ns. Lilis W, S.Kep. (2)
Program Studi ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Abstract. Singing method is one of the learning method by preschool student. Daily attitude very
influence to the condition of the children like wash the hand. This research is purpose to know effects of
singing hand wash song to hand washing implementation technique to preschool children. This reseach is
pre-experiment by the program one group pre-test post test design. The total sample utilized 48 peoples
with the total sampling technique. The kind of data is primier data by use the observation sheet. All the
children get the lesson of health by singing method 6 times meeting and every meeting sing a song 4
time. The results of this research realize that there are of 36 children (80%) with very bad category
before singing songs hand washing. And there were 24 children (53.3%) with good category. Based on
analysis data by wilcoxson signed rank test show result that the obtained value p=0.000, which means
the are effect of singing hand wash song to hand washing implementation technique to preschool
children.

Keywords: Preschool, hand washing implementation technique

Penyakit pada dasarnya ditimbulkan Bibit penyakit akan lebih mudah masuk
oleh empat faktor, yaitu lingkungan (30%), ke dalam tubuh apabila tangan dalam keadaan
perilaku (40%), genetik (20%), akses pada kotor yang dapat mengakibatkan penyakit
tempat pelayanan kesehatan (10%) seperti diare, ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan
(Sidipraptomo dalam Bararah (2011). Perilaku Atas), cacingan, dan demam tifoid (Anugrah,
sehari-hari dapat memberi pengaruh sangat 2007). Berdasarkan data Dinas Kesehatan
besar terhadap kondisi sehat seorang anak. Provinsi Bali (2012) diperoleh kasus penyakit
Salah satu perilaku yang mempengaruhi kondisi infeksi paling tinggi adalah diare dan menyerang
sehat tersebut adalah perilaku mencuci tangan. Balita yaitu sekitar 7.975 anak. Kasus diare
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan tertinggi di Bali adalah daerah Denpasar yaitu
sanitasi dengan cara membersihkan tangan dan 1.551 anak (Dinkes, 2012).
jari-jemari dengan menggunakan air atau cairan
Menurut World Health Organization
lainnya yang bertujuan agar tangan menjadi
(WHO), CTPS mampu mengurangi angka diare
bersih. Tangan sering menjadi agen yang
sebanyak 45% dan mampu menurunkan kasus
membawa kuman berpindah dari satu orang ke
ISPA serta flu Burung hingga 50%. (Depkes RI,
orang lain, baik dengan kontak langsung atau
2013).
kontak tidak langsung (Danuwirahadi, 2010).
Hasil penelitian dari Ponidjan (2013)
menyebutkan bahwa ada hubungan antara
perilaku cuci tangan pakai sabun dengan

Jurnal keperawatan COPING NERS Edisi September-Desember2014 Vol 2, No


(2014): JURNAL
J urn a I Keperawatan
Community of
Publishing in Nursing
(COPING) NERS
terjadinya diare pada anak. Demikian pula kesehatan tentang cuci tangan pada anak
perilaku CTPS yang tidak benar masih tinggi dengan metode demonstrasi, sudah ada fasilitas
ditemukan pada anak usia 10 tahun ke bawah seperti tempat cuci tangan, sabun, dan lap.
(Depkes RI, 2007). Pramono (2011) juga Namun anak-anak belum melakukan cuci tangan
menyebutkan sebanyak 76,8% responden belum dengan maksimal.
benar dalam perilaku cuci tangan.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti
Hasil penelitian Fazlin (2012) tertarik untuk melakukan penelitian tentang
menunjukkan bahwa semakin kurang tingkat Pengaruh Bernyanyi Lagu Cuci Tangan terhadap
pengetahuan siswa tentang teknik mencuci Pelaksanaan Teknik Mencuci Tangan pada Anak
tangan yang benar maka kejadian diare semakin Usia Prasekolah (5-6 Tahun) di PAUD Kumara
tinggi. Loka Denpasar.

Dunia anak adalah bermain dan METODE PENELITIAN


bernyanyi, sehingga ketika anak-anak berada di
sekolah TK (Taman Kanak-kanak) kegiatan tidak Rancangan Penelitian
lepas dari bermain dan bernyanyi dengan tujuan Penelitian ini merupakan Pra-
untuk mendidik dan mengembangkan Eksperimen dengan rancangan One group pre-
ketrampilan anak ( Lestari, 2012). test post-test design tanpa kelompok kontrol.

Bernyanyi merupakan salah satu unsur Populasi dan Sampel


yang menciptakan kegembiraan dan suasana
Populasi dalam penelitian ini adalah
riang. Pelatihan, pembiasaan dan pedidikan pada
semua siswa PAUD Kumara Loka Denpasar usia
usia dini akan lebih efektif apabila digunakan
5-6 tahun yang berjumlah 48 anak. Peneliti
media bernyanyi. Selain tidak terkesan
mengambil 45 anak karena tiga anak di dropped
menggurui, memerintah atau melarang dan
out. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
mudah diingat (Wiflihani, 2007).
Non probality sampling dengan teknik Total
De Porter dalam Rachmayanti (2011) sampling.
mengatakan dari kutipan yang berasal dari Instrumen penelitian
Magnesen, berpendapat bahwa 10% kita belajar
dari apa yang kita baca, 20% kita belajar dari apa Pengumpulan data dilakukan dengan
yang kita dengar, 30% kita belajar dari apa yang cara observasi pelaksanaan teknik mencuci
kita lihat, 50% kita belajar dari apa yang kita lihat tangan dengan menggunakan lembar observasi.
dan kita dengar, 70% kita belajar dari apa yang
Prosedur pengumpulan dan analisis data
kita katakan, dan 90% kita belajar dari apa yang
kita katakan dan kita lakukan. Sebelumnya mengajukan ijin pada pihak
sekolah kemudian orang tua/wali siswa
Berdasarkan Studi Pendahuluan melalui menandatangani inform consent
wawancara dengan Kepala Sekolah bahwa sudah
memberikan pendidikan

Jurnal keperawatan COPING NERS Edisi September-Desember 2014 Vol 2, No


(2014): JURNAL
Jurnal Keperawatan
Community of Publishing in
Nursing
(COPING) NERS
sebagai responden. Pengambilan data dilakukan Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa
dengan cara observasi pelaksanaan teknik sebagian besar responden berjenis kelamin laki-
mencuci tangan menggunakan lembar observasi laki sebanyak 25 anak (55.6%).
sebelum dan setelah bernyanyi lagu cuci tangan.

Setelah data terkumpulkan maka data 80


& 80 ■\L <6^ 53.3
60
diberikan skor sesuai kategori pelaksanaan 40 . 15.6 289
teknik mencuci tangan sebelum dan setelah f20

OmJ
bernyanyi lagu cuci tangan. 0

f
l
1 0J 03.3
Uji statistik untuk mengetahui
pelaksanaan teknik mencuci tangan sebelum 1
bernyanyi dan setelah bernyanyi pada anak
prasekolah usia 5-6 tahun dengan uji wilcoxon B Pre test B Post Test
signed rank test dengan (tingkat kepercayaan
95%, p<0,05).
Gambar 1Pelaksanaan
Hasil Penelitian
Teknik Mencuci Tangan pada
Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Anak Usia Prasekolah (5-6
Usia tahun) di PAUD Kumara Loka
Denpasar

Hasil analisa data menggunakan uji


Usia Jumlah Presentase (%)
(anak) Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh nilai
5 19 42.2 Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.000 yang
6 26 57.8 memiliki nilai lebih kecil dari a (p value<a,
Total 45 100 a=0,05), yang menunjukan pengaruh yang
signifikan. Maka, dapat diartikan bahwa ada
pengaruh bernyanyi lagu cuci tangan terhadap
Tabel 1 di atas menunjukan sebagian besar
pelaksanaan teknik mencuci tangan pada anak
responden berusia enam tahun sebanyak 26
usia prasekolah.
responden (57.8%).
PEMBAHASAN
Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin Pelaksanaan teknik mencuci tangan
sebagian besar sangat buruk yaitu 80%. Hasil
Jenis Jumlah Presentase penelitian ini sebanding dengan pendapat
Kelamin (anak) (%) Pramono (2011) menyebutkan sebanyak 76,8%
Laki-laki 25 55.6 responden belum benar dalam perilaku mencuci
Perempuan 20 44.4 tangan. Hasil penelitian lain juga sejenis dengan
Total 45 100.0 hasil penelitian ini yaitu penelitian Fazlin (2012)

Jurnal keperawatan COPING NERS Edisi September-Desember 2014 Vol 2, No


(2014): JURNAL
J urn a I Keperawatan
Community of
Publishing in Nursing
(COPING) NERS

yang menyebutkan tingkat pengetahuan siswa mencuci tangan pre test dan post test, mean
tentang teknik mencuci tangan yang benar pelaksanaan teknik mencuci tangan sebelum
didapatkan kategori yang terbanyak adalah bernyanyi lagu cuci tangan adalah 1.24
kategori kurang yaitu sebanyak 29 anak (39,2%). (tergolong kategori buruk) sedangkan mean
pelaksanaan teknik mencuci tangan setelah
Pendidikan kesehatan mempunyai
bernyanyi lagu cuci tangan adalah 3,76
peranan yang penting untuk mengubah perilaku.
(tergolong kategori baik). Hal tersebut
Cara tepat untuk mengubah perilaku adalah
menunjukan ada pengaruh bernyanyi lagu cuci
dengan cara pendekatan edukatif, salah satu
tangan terhadap pelaksanaan teknik mencuci
kegiatan edukatif adalah bernyanyi (Mantra
tangan, dimana rata-rata
dalam Yuliantantri, 2013). Perilaku juga
dipengaruhi oleh sikap, kepercayaan, keyakinan, pelaksanaan teknik mencuci tangan sebelum
nilai, ketersediaan sarana dan prasarana (Green bernyanyi lagu cuci tangan lebih rendah
dalam Maulana, 2009). daripada pelaksanaan teknik mencuci tangan
sesudah diberikan lagu cuci tangan.
Pelaksanaan teknik mencuci tangan
setelah bernyanyi lagu cuci tangan sebagian Berdasarkan uji statistik
besar termasuk dalam kategori baik 53.3%. Hasil
menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test
penelitian ini sebanding dengan penelitian
dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%, p<
Iswara (2013) dengan metode bernyanyi dapat
0.05. Hasil analisa data menggunakan uji
meningkatkan pengetahuan membaca, menulis
Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh nilai
dan berhitung yang dilaksanakan selama enam
Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.000 yang
kali pertemuan.
memiliki nilai lebih kecil dari a (p value<a,
Hasil analisis pelaksanaan teknik a=0,05), yang
mencuci tangan sebelum dan sesudah diberikan
menunjukan pengaruh yang signifikan. Maka,
bernyanyi lagu cuci tangan pada anak usia
dapat diartikan bahwa ada pengaruh bernyanyi
prasekolah menunjukan adanya pengaruh yang
lagu cuci tangan terhadap pelaksanaan teknik
signifikan antara pelaksanaan teknik mencuci
mencuci tangan pada anak usia prasekolah (5-6
tangan sebelum dan setelah bernyanyi lagu cuci
tahun) di PAUD Kumara Loka Denpasar.
tangan. Hal ini terbukti dengan meningkatnya
pelaksanaan teknik mencuci tangan yaitu 24 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
responden memiliki kategori baik dalam merupakan pendidikan yang paling mendasar
pelaksanaan teknik mencuci tangan setelah menempati posisi yang sangat strategis dalam
diberikan bernyanyi lagu cuci tangan dengan pengembangan sumber daya manusia
presentase 53.3%. Secara deskriftif perubahan (Depdiknas, 2006). Karena rentang usia dini
pelaksanaan teknik mencuci tangan pada anak merupakan rentangan usia kritis dan sekaligus
prasekolah dapat dilihat dari rata-rata skor strategis dalam proses pendidikan dan
pelaksanaan teknik pembelajaran selajutnya. Usia kritis adalah saat
dimana individu memperoleh rangsangan,
perlakuan atau

Jurnal keperawatan COPING NERS Edisi September-Desember2014 Vol 2, No 3


(2014): JURNAL
J urn a I Keperawatan
Community of
Publishing in Nursing
(COPING) NERS

pengaruh dari lingkungan pada saat yang tepat metode menyanyi mempunyai pengaruh yang
(Mutiah 2010). cukup/sedang terhadap motivasi belajar siswa.
Hal ini sebanding dengan pendapat
Peningkatan pelaksanaan teknik
Sangkanparan bahwa otak tengah sebagai
mencuci tangan merupakan pengaruh dari
tempat pengaturan motivasi, emosi dan perilaku
bernyanyi lagu cuci tangan. Melalui kegiatan
(Sangkanparan, 2010). Hal ini diperkuat dengan
menyanyi banyak pesan-pesan pendidikan yang
pendapat Wiflihani (2007) yang menyatakan
bisa disampaikan kepada anak. Dengan demikian
bahwa pelatihan, pembiasaan, pembelajaran
maka pengetahuan dan keterampilan perilaku
dan pedidikan pada usia dini akan lebih efektif
hidup sehat bisa disampaikan kepada anak
jika digunakan media bernyanyi. Selain tidak
melalui kegiatan bernyanyi. Melalui kegiatan
terkesan menggurui, memerintah atau
bernyanyi apalagi kalau dilakukan bersama-sama
melarang, juga disampaikan dengan suasana
antara pendidik dan anak maka akan tercipta
riang gembira, mudah diingat dan tidak
suasana yang menyenangkan, sehingga pesan
menyakitkan hati anak.
disampaikan pendidik mudah diserap oleh anak.
Jadi metode bernyanyi bisa digunakan dalam TK (Taman Kanak-kanak) memiliki peran
mengembangkan perilaku hidup sehat pada penting untuk mengembangkan karakter positif
anak usia dini (Ismaniar, 2010). pada anak. Pada masa ini perkembangan anak
sangat cepat dan akan berpengaruh pada masa
Belum terdapat penelitian yang serupa
yang akan datang sehingga perlu distimulasi agar
mengenai pengaruh bernyanyi lagu cuci tangan
berkembang secara optimal. Oleh karena itu
terhadap pelaksanaan teknik mencuci tangan
pendidik perlu menggunakan metode yang
pada anak prasekolah. Akan tetapi penelitian
kreatif dan inovatif. Salah satu metode yang bisa
dari Iswara (2013) dapat menguatkan penelitian
digunakan adalah dengan nyanyian karena
ini karena adanya pengaruh bernyanyi dalam
nyanyian menjadi bagian dari kehidupan anak
meningkatkan pengetahuan tentang berhitung,
selain aktivitas bermain. Metode ini dianggap
menulis, dan membaca tanpa merasa ada
lebih tepat bagi anak-anak karena terkesan
paksaan. Penelitian dari Iswara dilaksanakan
gembira dan tidak membosankan. Jika nyanyian
enam kali selama dua minggu. Hal ini
tersebut sering dinyanyikan dan didengarkan
menyatakan bahwa metode bernyanyi sangat
diharapkan dapat mensugesti dan mengajak
besar pengaruhnya terhadap pengetahuan anak.
anak-anak untuk memiliki karakter seperti dalam
Jika dibandingkan dengan penelitian makna nyanyian tersebut (Lestari, 2012).
dilakukan oleh Achmad (2012) tetang pengaruh KESIMPULAN DAN SARAN
metode menyanyi terhadap motivasi belajar
siswa yaitu 22 (32,43%) responden menunjukkan Sebelum bernyanyi lagu cuci tangan sebagian
kategori sangat baik. Sehingga diperoleh bahwa besar pelaksanaan teknik mencuci tangan
aplikasi dengan kategori sangat buruk yaitu

Jurnal keperawatan COPING NERS Edisi September-Desember 2014 Vol 2, No


(2014): JURNAL
J urn a I Keperawatan
Community of
Publishing in Nursing
(COPING) NERS

80%. Setelah diberikan lagu cuci sebagian besar 992205topnews, diakses 2 oktober
pelaksanaan teknik mencuci tangan dengan 2013)
kategori baik yaitu 53.3%. Berdasarkan uji
Danuwirahadi, P. (2010). Efektifitas metode
wilcoxon signed Rank Test dengan tingkat
expository teaching terhadap
kepercayaan sebesar 95%, p< 0.05 diperoleh
perilaku mencuci tangan dengan
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.000 yang
menggunakan sabun. Tesis tidak
memiliki nilai lebih kecil dari a (p value<a,
diterbitkan. Fakultas Psikologi
a=0,05), yang
Universitas Katolik Soegijapranata
menunjukan pengaruh yang signifikan. Maka, Semarang.
dapat diartikan bahwa ada pengaruh bernyanyi
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
lagu cuci tangan terhadap pelaksanaan teknik
(2007). Panduan Penyelenggaraan
mencuci tangan pada anak usia prasekolah (5-6
Hari Cuci Tangan Pakai Sabun
tahun) di PAUD Kumara Loka Denpasar. Saran
Sedunia (HCTPS) Kedua. Jakarta
dalam penelitian ini untuk institusi pendidikan
:Departemen Kesehatan Republik
dan keperawatan komunitas yaitu menggunakan
Indonesia
metode bernyanyi untuk menyampaikan
pendidikan kesehatan khususnya mencuci Departemen Kesehatan Republik
tangan. Indonesia. (2013). Biasakan cuci
tangan pakai sabun pada 5 waktu kritis,
DAFTAR PUSTAKA
(online),
Achmad, S. (2012) . Pengaruh metode menyanyi (http://www.depkes.go.id/index.phpib
terhadap motivasi belajar siswa pada erita/press-release/1694-biasakan- cuci-
mata pelajaran PAI ( Pendidikan Agama tangan-pakai-sabun-pada-5- waktu-
Islam) di SDN 01 Rowosari Limpung kritis.html, diakses 2 Oktober 2013).
Batang. Stain pekalongan.
Depdiknas. (2006). Pedoman Pembelajaran di
Anugrah, H. (2007). Permasalahan umum Taman Kanak-kanak, Dikjen
kesehatan anak usia sekolah, (Online), Mandiknas, Jakarta.

(Http://Anugerah.Hendra.Or.Id/Pasc Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2013). Profil


a-Nikah/3-Anak- Anak/Permasalahan- kesehatan provinsi Bali tahun 2010-
Umum- Kesehatan-Anak- Usia-Sekolah/, 2012. Bali: Dinas Kesehatan Provinsi
diakses 28 September 2013). Bali.

Bararah, V. F. (2011). Penyakit dipicu dari empat Fazlin, S. (2012). Tingkat pengetahuan
hal. News Detik, (online). siswa tentang teknik mencuci tangan
(http://news.detik.com/surabaya/read yang benar terhadap kejadian diare di
/2011/07/21/070234/1685726/595/?y SDN 01 Pontianak Utara. Skripsi tidak
diterbitkan. Program Studi

Jurnal keperawatan COPING NERS Edisi September-Desember2014 Vol 2, No 3


(2014): JURNAL
J urn a I Keperawatan
Community of Publishing in
Nursing
(COPING) NERS
Keperawatan Fakultas Kedokteran kecamatan Tareran. Ejournal
Universitas Tanjungpura Pontianak Keperawatan (E-Kp), Volume 1 (1): 1-
8.
Ismaniar. (2010). Metode-metode
pengembangan perilaku hidup sehat Pramono, dkk. (2011). Pengembangan
anak usia dini. Jurnal Ilmiah Ilmu permainan multimedia interaktif
Pendidikan, 10(2): 36-41. tentang perilaku hidup bersih dan
sehat pada siswa sekolah dasar. Pusat
Iswara, P.P. (2013). Studi tentang kegiatan
Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan
bernyanyi pada pembelajaran “Calistung
Pemberdayaan Masyarakat, Badan
” untuk anak usia dini di TK Sekolah
Penelitian dan Pengembangan
Alam Bandung, Jurnal Jurusan
Kesehatan
Pendidikan Seni Musik Fakultas
Pedidikan Bahasa dan Seni Rachmayanti S. D. (2009). Penggunaan media
Universitas Indonesia, 1(3): 1-9 panggung boneka dalam pendidikan
personal hygiene cuci tangan
Lestari, dkk. (2012). Pengaruh
menggunakan sabun di air mengalir.
kegiatan rutin mencuci tangan di
Departemen Promosi Kesehatan dan
sekolah dengan perilaku mencuci tangan
Ilmu Perilaku. Fakultas Kesehatan
anak prasekolah usia 4-6 tahun di TK
Islam terpadu As-Salam kota Malang. Masyarakat Universitas Airlangga
Jurnal diterbitkan. Universitas Surabaya.
Muhammadiyah Sangkanparan, H. (2010). Keajaiban
otak kanan: rahasia cara anak balita
Semarang.
mempelajari benda, bahasa, dan
Lestari, R. (2012). Nyanyian sebagai metode manusia. Bandung: PT. Mizan
pendidikan karakter pada anak.
Pustaka.
Jurnal diterbitkan. Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Wiflihani. (2007). Musik sebagai salah satu cara
untuk meningkatkan kecerdasan anak.
Surakarta Jurnal diterbitkan. Fakultas Bahasa
dan Seni Universitas Negeri Medan
Maulana, H. (2009). Promosi Kesehatan.
Jakarta: ECG Yuliantantri, N. (2013). Pengaruh
penerapan metode bernyanyi terhadap
Mutiah, D. (2010). Psikologi bermain anak penguasaan kosakata bahasa inggris
usia dini. Edisi Pertama. Jakarta: anak kelompok A di TK Ketintang Jaya
Kencana Prenada Media Group Surabayaninda. Program Studi PG-
PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Ponidjan, T. dkk. (2013). Hubungan antara
Universitas Negeri Surabaya.
perilaku cuci tangan pakai sabun dengan
terjadinya diare pada anak usia sekolah
di SD GMIM dua

Jurnal keperawatan COPING NERS Edisi September-Desember2014 Vol 2, No 3


(2014): JURNAL

Anda mungkin juga menyukai