Anda di halaman 1dari 11

SPACE MAINTENANCE USING REMOVABLE SPACE MAINTAINER

APPLIANCE

PEMELIHARAAN RUANG MENGGUNAKAN ALAT SPACE MAINTAINER


LEPASAN

Fibrianti1, drg. Anie A., Sp.KGA2


1
Internship Program, Faculty of Dentistry, Maranatha Christian University, Bandung, 40164.
2
Departement of Pediatric Dentistry, Faculty of Dentistry, Maranatha Christian University,
Bandung, 40164

ABSTRACT

Space management is an important responsibility of the general dentist and the


pediatric dentis. Inadequate space management can cause problems which are long
lasting and severe. The premature loss of primary teeth may cause loss of arch length,
resulting in crowding of the permanent dentition, impaction of permanent teeth,
esthetic difficulties, malocclusion, and other problems. We recommend prompt and
appropriate space management therapies to help insure optimal lifelong dental health.
In this case report, successful space maintenance using removable space maintainer
appliance in a 9 years old boy patient are described.
Keywords: space maintainer, removable appliance, premature loss.

1
2

PENDAHULUAN

Space maintainer fixed atau lepasan adalah alat untuk mempertahankan lengkung

rahang yang disebabkan oleh premature loss atau pecabutan gigi. Secara utama space

maintainer berfungsi untuk menjaga hubungan mesiodistal pada gigi yang premature

loss. Sebuah space maintainer digunakan ketika terjadi premature loss dari gigi molar

sulung dimana alat tersebut dapat mencegah atau mengurangi keparahan dari

maloklusi.

Cara terbaik untuk menghindari masalah ini adalah mempertahankan ruang gigi

sulung pada lengkung rahang hingga waktu gigi sulung lepas.

LAPORAN KASUS

Riwayat Kasus

Pasien anak laki-laki usia 9 tahun datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut Maranatha

bersama orang tuanya dengan keluhan ingin melanjutkan perawatan space maintainer

yang telah dilakukan oleh dokter gigi muda di RSGM maranatha sebelumnya. Pada

anamnesis riwayat kesehatan umum, pasien tidak memiliki riwayat penyakit. Pasien
3

memiliki personality yang kooperatif, perilaku sangat positif, dan usia mental sesuai

dengan usia kronologis.

Pada pemeriksaan intra oral pasien dalam tahapan gigi geligi campuran awal dengan

hubungan molar kanan dan kiri kelas I angle, hubungan kaninus kanan dan kiri tidak

dapat ditentukan, overbite sebesar 1,5 mm dan overjet sebesar 2 mm, terdapat crowding

RA & RB, urutan erupsi pasien normal, gigi tanggal dini region 64, 84, 73. Tidak

terdapat persistensi gigi sulung.

Gambar 1. Odontogram gigi pasien.

A B
Gambar 2. Keadaan intraoral pasien. A. Premature Loss gigi 84 B. Pasien dari arah
anterior
4

Gambar 3. Foto rontgen pasien.

Rencana Perawatan

Perawatan yang akan dilakukan meliputi OHI dan DHE, restorasi kelas I gigi 65,

74, 36, serta pembuatan space maintainer pada regio 84 dan space regainer gigi 14.

Pada laporan kasus ini akan dibahas perawatan space regainer gigi 84.

Disain Space Regainer

1. Riwayat keadaan gigi

a. Lama tidak bergigi: regio 84 selama 11 bulan, region 73 selama 12

bulan, region 64 selama 13 bulan.

b. Bentuk linggir: ovoid

c. Hubungan RA/RB: relasi molar kanan dan kiri kelas I

d. Hubungan gigi lawan: gigi 33 tidak estrusi.


5

e. Hubungan gigi sebelahnya: 46 dan 83 tidak drifting.

2. Klasifikasi: Kelas II

3. Diagnosis klinik: premature loss ar. 84 & 73

4. Indikasi perawatan: mendapatkan ruang untuk gigi 43 & 33.

5. Pengukuran ruang yang tersisa:

a. Ruang pada model region 84: 7,5 mm

b. Ruang pada foto: 7 mm

c. Lebar mesio distal gigi foto: 10 mm

d. Lebar mesio distal sebenarnya: 9,3 mm

e. Ruang yang kurang: 2,3 mm

6. Disain:

a. Labial bow dengan U-loop pada gigi 32 & 42 untuk retensi dan

mempertahankan lengkung gigi.

b. C-clasp pada gigi 75 dan 85 untuk retensi

c. Landasan di lingual di atas retromylohyoid, landasan di bukal hingga

1/3 mucobuccal fold.

d. Pontik pada gigi 84


6

Gambar 4. Disain space maintainer rahang bawah.

Gambar 5. Space maintainer rahang bawah.

Kemajuan Perawatan

Alat yang sudah jadi diinsersikan pada mulut pasien, dilakukan kontrol dan

penyesuaian setiap 1 minggu sekali. Perawatan dilakukan selama 16 bulan (8 Februari

2017 – 4 Juni 2018. (Gambar 6).

A B
7

Gambar 6. Keadaan intraoral pasien setelah 7 bulan perawatan menggunakan space


maintainer rahang bawah. A. Gigi 11 dan 21 sudah erupsi. B. Gigi 35 belum erupsi.

PEMBAHASAN

Definisi space regainer

Hal-hal yang harus diperhatikan Dalam merencanakan penggunaan space

maintainer, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh dokter gigi, yaitu:7

 Waktu setelah kehilangan gigi

Jika penutupan ruang terjadi, biasanya terjadi selama 6 bulan pertama setelah

ekstraksi. Jika gigi sulung dicabut dan seluruh faktor mengindikasikan

penggunaan space maintainer, lebih baik insersi alat sesegera mungkin setelah

ekstraksi.

 Usia dental pasien

Usia kronologis pasien tidak sepenting usia perkembangan. Menurut Gron,

munculnya gigi permanen berdasarkan jumlah perkembangan akar saat dilihat

dari radiografi pada waktu erupsi, penulis tersebut menemukan bahwa gigi

erupsi jika ¾ akar telah terbentuk, tanpa memperhatikan usia kronologis anak.

 Jumlah tulang yang menutupi gigi yang belum erupsi

Jika terdapat tulang yang menutupi mahkota, dapat diprediksi bahwa erupsi

tidak akan terjadi selama beberapa bulan, sehingga alat space maintainer

diindikasikan.
8

 Sekuens erupsi gigi

Dokter gigi harus mengobservasi hubungan dari gigi yang berkembang dan

erupsi yang berdekatan dengan ruang yang dibuat oleh kehilangan gigi.

 Erupsi gigi permanen yang terhambat

Pada kasus gigi permanen yang impaksi, penting untuk mengekstraksi gigi

sulung, membuat space maintainer, dan memungkinkan gigi permanen erupsi

pada posisinya yang normal. Jika gigi permanen pada area yang sama dari geligi

yang berlawanan telah erupsi, lebih baik membuat occlusal stop pada alat untuk

mencegah supraerupsi gigi yang berlawanan.

 Tidak adanya gigi permanen secara kongenital

Jika gigi permanen tidak ada secara kongenital, dokter gigi harus menentukan

apakah bijak untuk mempertahankan ruang selama bertahun-tahun hingga

penggantian yang cekat dapat diberikan atau apakah lebih baik membiarkan

ruangannya menutup. Jika ruangan dibiarkan menutup, jarang sekali gigi

sebelahnya akan bergerak secara bodily, sehingga perawatan orthodonti akan

dibutuhkan untuk memandu gigi ke posisi yang diinginkan.

 Menjelaskan masalah kepada orang tua pasien

Dalam menjelaskan kepada orang tua pasien, dibutuhkan waktu yang cukup

untuk mejelaskan kondisi yang ada dan mendiskusikan kemungkinan

perkembangan maloklusi di masa yang akan datang jika tidak dilakukan space

maintenance untuk memandu perkembangan oklusi. Selain itu juga harus


9

dijelaskan bahwa alat space maintainer tidak akan mengkoreksi maloklusi yang

ada tetapi hanya untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan menjadi lebih

parah atau lebih rumit.

Dalam kasus ini, pasien menggunakan alat space maintainer lepasan pada rahang

bawah, dengan pertimbangan alat lepasan mudah dibersihkan dan memungkinkan

pemeliharaan oral hygiene yang baik, dapat mempertahankan atau merestorasi dimensi

vertikal, dapat digunakan paruh waktu sehingga memungkinkan sirkulasi darah ke

jaringan lunak, ruangan dapat dibuat untuk gigi permanen erupsi tanpa mengganti alat,

dapat menstimulasi erupsi gigi permanen, dan mencegah pembentukan kebiasaan

mendorong lidah ke ruang bekas ekstraksi.6

Secara umum, alat space maintainer lepasan memiliki indikasi yaitu jika

dibutuhkan estetik, pada kasus dimana gigi penyangga tidak dapat mendukung alat

cekat, pada pasien celah palatum yang membutuhkan obturasi defek palatal, pada kasus

dimana radiografi memperlihatkan gigi permanen yang belum erupsi tidak akan erupsi

dalam waktu kurang dari 5 bulan, jika gigi permanen belum erupsi sempurna sehingga

sulit untuk mengadaptasikan band, kehilangan gigi sulung multipel sehingga

membutuhkan penggantian fungsional dalam bentuk gigi tiruan sebagian atau parsial.6

Namun penggunaan alat space maintainer lepasan juga memiliki kekurangan-

kekurangan yang harus dipertimbangkan, yaitu alat dapat hilang atau rusak oleh pasien,

jika pasien tidak kooperatif kemungkinan pasien tidak akan menggunakan alat,

perkembangan rahang ke lateral mungkin dapat terhambat jika digunakan cangkolan,

dan dapat menyebabkan iritasi pada jaringan lunak dibawahnya.7 Pada kasus ini
10

penggunaan alat space maintainer lepasan cukup efektif dalam mempertahankan ruang

pada regio 75.

KESIMPULAN

Pasien perempuan berusia 7 tahun dengan premature loss gigi 75 dirawat

menggunakan alat space maintainer lepasan untuk mempertahankan ruangan yang ada

agar gigi permanen dapat erupsi dengan benar. Perawatan menggunakan space

maintainer lepasan selama 8 bulan cukup efektif dalam mempertahankan ruangan pada

regio 75, perawatan tetap dilanjutkan hingga gigi 35 erupsi.

Definisi

Fungsi

Proses erupsi & urutan erupsi


11

DAFTAR PUSTAKA

1. Barberia E, Lucavechi T. Free end Space Maintainers: Design Utilisation and

Advantages. J Clin Pediatr Dent. 2006, Fall;31(1):5–8.

2. Rao AK, Sarkar S. Changes in arch length following premature loss of

deciduous molars. J Indian Soc Pedo Prev Dent. 1999; March:28–32.

3. Vikas S. Space Maintainers in Dentistry: Past to Present. J Clin Diagn Res,

2013 Oct; 7(10):2402-2405

4. Ralph E. Mc Donald, David R. Avery. Dentistry for the child and adolescent 8th edition.

C.V. Mosby Company. 2004

5. Richard R. Welbury; Paediatric Dentistry 2nd ed. Oxford Medical publications. 2011

6. Graber TM.Orthodontics principle and practice 3rd ed. Elsevier. 2012

7. Gurkreet Singh. Text book of Orthodontics 1st edition. Jitendra P. Vij. 2011

Anda mungkin juga menyukai