1.

Fakta :
a. Dokter gigi berdedikasi tinggi untuk kesehatan warga
b. Anak dengan tingkat karies tinggi dan abses parah
c. Orang tua anak menganggap anaknya dikutuk dan menolak berobat
d. Dokter dan warga bekerja sama untuk melakukan pengobatan untuk anak
diam-diam
e. Orang tua melaporkan dokter gigi pada pihak berwajib dengan tuduhan
penculikan
2. Pihak yang terlibat:
dokter gigi, pasien anak, orang tua anak, polisi, warga
3. Definisi moral issue
(+)
a. Dokter gigi memiliki dedikasi tinggi dalam menolong warga.
b. Dokter gigi memiliki inovasi dan memanfaatkan teknologi dengan tepat guna
meskipun dalam keterbatasan karena di desa terpencil.
c. Dokter gigi memiliki ambisi yang besar dalam menolong pasiennya dalam
merawat gigi
(-)
Dokter gigi semena mena dalam mengambil tindakan, dan tidak menghargai hak
pasien. Karena dalam kode etik kedokteran gigi pasal 10 menyatakan "Dokter
Gigi di Indonesia wajib menghormati hak pasien untuk menentukan pilihan
perawatan dan rahasianya."
4. Definisi norma issue
a. Norma agama
Berdasarkan norma agama, sikap dokter gigi dalam melakukan perawatan
dan menolong warga desa yang membutuhkannya merupakan tindakan yang baik.
Hal ini sesuai dengan sabda rasulullah SAW:

‫ عل يع ن‬، ‫اعنلـِامنسلهام أعاخنو انلـِامنسلههم‬

‫ عوعمنن فعرَرعج ععنن‬، ‫ عكاَعن اا فهني عحاَعجتههه‬، ‫ عوعمنن عكاَعن هفـِني عحاَعجهة أعهخنيهه‬، ‫ظلهامها عوعل يانسلهامها‬
‫ عستععرها اا يعنوعم انلقهعياَعمهة‬، َ‫ عوعمنن عستععر امنسلهممـِا‬، ‫ب يعنوهم انلقهعياَعمهة‬
‫ فعرَرعج اا ععننها اكنربعةم همنن اكعر ه‬، ‫امنسلهمم‬.

“Seorang Muslim adalah saudara orang Muslim lainnya. Ia tidak boleh

menzhaliminya dan tidak boleh membiarkannya diganggu orang lain (bahkan ia
wajib menolong dan membelanya). Barangsiapa membantu kebutuhan
 saudaranya, maka Allâh Azza wa Jalla senantiasa akan menolongnya.
Barangsiapa melapangkan kesulitan orang Muslim, maka Allâh akan
melapangkan baginya dari salah satu kesempitan di hari Kiamat dan barangsiapa
menutupi (aib) orang Muslim, maka Allâh menutupi (aib)nya pada hari Kiamat.
b. Norma Kesusilaan
Dokter gigi melakukan tindakan yang mulia, sebab ia melakukan perawatan
terhadap warga dengan ikhlas atas dasar ingin menolong sesama, namun
tindakannya dalam melakukan perawatan kepada anak tanpa sepengetahuan orang
tuanya merupakan tindakan yang buruk dan melanggar norma kesusilaan.
c. Norma disiplin etik dan hukum kedokteran
Dokter gigi telah berdedikasi tinggi untuk kesehatan warga desa dengan
mengerahkan kemampuannya semaksimal mungkin, hal ini sesuai dengan kode
etik pasal 11 yang menyatakan “setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan
mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan
penderita”.
Namun, dengan melaksanakan perawatan terhadap anak secara diam-diam
tanpa sepengetahuan orang tua, dokter gigi telah melanggar kode etik kedokteran
gigi pasal 10 yang menyatakan “dokter gigi di Indonesia wajib menghormati
hak pasien untuk menentukan pilihan perawatan dan rahasianya”.
d. Norma hukum
Menurut norma hukum yang berlaku, tindakan dokter gigi dalam membawa
dan melakukan perawatan kepada anak secara diam diam merupakan sikap yang
salah dan tidak seharusnya dilakukan karena termasuk tindakan penculikan.
Seperti yang disebutkan dalam pasal 330 KUHP ayat (1) yang berbunyi “barang
siapa dnegan sengaja menarik seseorang yang belum cukup umur dari kekuasaan
yang menurut undang-undang ditentukan atas dirinya, atau dari pengawasan
orang yang berwenang untuk itu (dalam kasus ini orang tua anak), diancam
dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun”
5. Definisi nilai issue
nilai (+) :
a. Dokter gigi memiliki niat baik untuk mencoba menolong si pasien yang
membutuhkan penangan segera.
b. Dokter gigi berdedikasi tinggi dalam menolong pasien.
nilai (-):
 a. Dokter gigi tidak menghargai privasi dan hak pasien dalam menentukan
keputusan. Hal tersebut sudah jelas dilarang dalam islam yang tertera dalam
(QS. An-nur : 27-28) yang memiliki arti:
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang
bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada
penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.
Dan jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah
kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu,
"Kembalilah!" Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan"
Yang dapat di tafsirkan bahwa manusia memiliki hak dan privasi masing2,
dan sebagai sesama manusia, islam melarang kita untuk mengusik privasi
orang lain.
b. Islam juga telah mengatur manusia dalam larangannya memaksakan
kehendak orang lain, kebebasan beraspirasi dan berfikir yang telah tercantum
pada (QS. 18: 29) yang memiliki arti
"Kebenaran itu datangnya dari Rabb-mu, barangsiapa yang ingin beriman
hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin kafir, biarlah ia kafir."
6. Definisi akhlak issue
Secara akhlak, dokter gigi Ratri sangat mendedikasikan diri untuk warga desa.
Seperti kata hadits:
‫س أعننفعاعهانم هللناَ ه‬
‫س‬ ‫عخنيار الناَ ه‬
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath
Thabrani, ad-Daruqutni)
Dokter Ratri berniat ingin menolong anak tersebut agar dapat kembali sembuh.
Namun ketika keinginan dan kenyataan tidak sejalan, dokter Ratri tidak dapat
mengontrol tindakannya sehingga terjadilah usaha yang melampaui batas akhlak.
Dimana ketika dokter ratri sudah tidak mendapat izin dari orangtua, seharusnya dokter
Ratri ikhlas saja bukan malah memaksa atau sampai membawa si anak pergi.
Di sisi lain, orang tua juga perlu memerhatikan kondisi si anak dan perlu
membuka wawasan tentang penyakit yang diderita anak tersebut. Hal tersebut
bertujuan agar anak tidak terus menerus tersiksa dan segera mendapat penanganan
yang tepat. Hal tersebut berdasar pada QS. Al-Kahfi ayat 46
‫نلعماَال عوانلبعانوعن هزينعةا انلعحعياَهة الددننعياَ }الكهف‬:
“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia”
Juga firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
‫ عوعل تعنقتاالوا أعنوعلعداكنم همنن إهنمعل م‬:‫وكقوله سبحاَنه‬:
‫ق نعنحان نعنرازقااكنم عوإهرَياَهانم }النعاَم‬
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami
akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka” (QS. Al An’am: 151).
7. Definisi Bioetik issue
Definisi bioetik pada kasus tersebut adalah dokter gigi melakukan perawatan
dengan maksimal terhadap pasiennya, namun melakukan tindakan yang melampaui
batas dengan merawat anak secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang tuanya.
Tindakan tersebut menyebabkan kekecewaan orang tua anak yang seharusnya berhak
menentukan rencana perawatan untuk anaknya.
8. Empat prinsip bioetik
1. Otonomi
(+) : Orang tua pasien berhak menentukan keputusan perawatan untuk anaknya
(-) : Dokter gigi melampaui batas dalam kebebasan bertindak dengan diam-diam
membawa anak tersebut untuk dirawat
2. Beneficence
(+) : Anak mendapat perhatian khusus untuk ditangani oleh dokter gigi
(-) : Timbulnya kepanikan dari keluarga dikarenakan anak yang dibawa pergi tanpa
sepengetahuan orang tua
3. Non mal-eficiance:
(+) : Dokter sangat memperhatikan kondisi sang pasien anak dan berusaha maksimal
untuk merawat agar kembali normal
4. Justice
(-) : Tidak ada kesepakatan kedua belah pihak untuk melakukan tindakan medis
terhadap pasien anak, hal tsb dapat memberikan efek jangka panjang jika terjadi
komplikasi pasca tindakan dan tidak ada persetujuan tentang biaya yang dikenakan
9. Kemungkinan konsekuensi
a. Sanksi Etik: Berupa teguran, pembinaan etik
b. Sanksi Pelanggaran Disiplin: Berupa peringatan tertulis, pencabutan STR
c. Sanksi Hukum: Di proses pidana / perdata sesuai pasal yang terlibat, Pasien
tidak puas dan mengadu ke pihak berwajib (polisi)
10. Ringkasan sikap dan pandangan saudara
a. Dokter telah melaksanakan tugasnya sebagai dokter gigi dengan baik karena
melakukan perawatan secara maksimal dan ikhlas pada warga desa.
b. Dokter gigi berniat baik untuk membantu anak.
c. Dokter gigi telah menyalahi kode etik karena melakukan perawatan diam-
diam pada anak.
d. Sikap dokter gigi dalam mengambil keputusan perawatan secara sepihak
dapat menimbulkan kesalahpahaman yang berakhir merugikan dirinya
sendiri.