Anda di halaman 1dari 1

Pengamatan dilakukan dengan mengukur pertumbuhan tanaman secara berkala yaitu 1 kali sehari

dalam 12 hari. Data yang didapat dicatat dan disusun berdasarkan per hari hingga waktu 12 hari.
Pada saat praktikum dilakukan pengukuran faktor fisik akhir seperti yang dilakukan di awal.
Tanaman yang diberi perlakuan berbeda dan dipisahkan setiap plot kemudian di ukur tinggi
tanaman. Analisis data terhadap faktor fisik dilakukan dengan melakukan pengukuran faktor fisik
sebelum tanam berkecambah dan setelah tanaman tumbuh dengan menggunakan alat ukur yaitu
penggaris. Data yang di tulis dalam bentuk tabel berasal dari hasil pengukuran pertambahan tinggi
tanaman selama kurang lebih 12 hari.

Kecepatan perkecambahan biji tumbuhan dan pertumbuhan anakan (seedling) merupakan suatu
faktor yang menentukan kemampuan spesies tumbuhan tertentu untuk menghadapi dan
menaggulangi persaingan yang terjadi. Apabila suatu tanaman berkecambah terlebih dahulu di
banding suatu tanaman yang lain maka tanaman yang tumbuh lebih dahulu dapat menyebar lebih
luas sehingga mampu memperoleh cahaya matahari, air, dan unsur hara tanah lebih banyak di
bandingkan dengan yang lain (Setiadi, 1989).

Penambahan panjang akar dan panjang plumula pada kacang tanah pada perlakuan kontrol lebih
baik dibandingkan dengan perlakuan ekstrak jarak pada konsentrasi berapapun. Terdapat
kecenderungan bahwa ekstrak daun jarak lebih kuat menghambat panjang plumula, dibanding
menghambat pemanjangan radikulanya kacang.

Adanya pengaruh penghambatan perkecambahan pada biji kacang tanah oleh ekstrak daun
tanaman jarak pagar diduga berkaitan dengan efek alelopati.

Pada pertumbuhan kacang tanah menggunakan ekstrak jarak dapat menghambat pertumbuhan

tanaman kacang tanah, terlihat dari pertumbuhan dari pengukuran tiap harinya. Yang di mana

ekstrak jarak merupakan senyawa beracun yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kacang.

Tumbuhan kacang tersebut mengalami keterhambatan untuk tumbuh dan berkembang dapat

terlihat dari tabel pengamatan. Tumbuhan yang telah mati dan sisa-sisa tumbuhan yang kemudian

ditumbuhi jamur. Alelopati dapat menghambat penyerapan hara, pembelahan sel-sel akar,

pertumbuhan tanaman, fotosintesis, respirasi, sitesis protein, menurunkan daya permeabilitas

membran sel dan menghambat aktivitas enzim.

Sedangkan pada tanaman kontrol, tanaman tumbuh normal, baik plumula, panjang akar dan

bahkan mulai terlihat batang berbeda dengan tanaman lainnya yang diberikan perlakuan. Selain

dari pada itu, menurut penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa orang biologiawan ahli bidang

fisiologi tanaman Setyowati dan Yuniarti (1999) mengatakan bahwa pertumbuhan tanaman kacang

yang diberi perlakuan ellelopati ekstrak jarak dengan konsentrasi (ndelok o data e pus) umumnya

tidak terpengaruh oleh ekstrak ini, bukan hanya dalam hal pertumbuhan tanamannya tetapi juga

dalam proses perkecambahannya, hanya saja berpengaruh terhadap pemanjangan akarnya.

Periksaen sek pus...

Anda mungkin juga menyukai