MAKALAH
Oleh:
Kelompok 3/Offering A
Adelia Dwinta P (170341615071)
Fahrul Ghani M (170341615083)
Fikri Syahir R (170341615037)
Witia Ardipeni (170341615073)
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................
KataPengantar ........................................................................................
Daftar Isi .................................................................................................
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................
1.3 Tujuan .........................................................................................
2. PEMBAHASAN
2.1 Mekanisme Fermentasi pada Kecap............................................
2.2 Mekanisme Fermentasi pada Oncom..........................................
2.3 Mekanisme Fermentasi pada Kimchi..........................................
2.4 Mekanisme Fermentasi pada Keju..............................................
2.5 Mekanisme Fermentasi pada Tauco............................................
2.6 Mekanisme Fermentasi pada Tempoyak.....................................
2.7 Mekanisme Fermentasi pada Kefir..............................................
2.8 Mekanisme Fermentasi pada Kombucha.....................................
3. PENUTUP
3.1 Simpulan......................................................................................
3.2 Saran............................................................................................
DAFTAR RUJUKAN.............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
2.11 Tujuan
2.11.1 Untuk mengetahui mekanisme fermentasi pada kecap.
2.11.2 Untuk mengetahui mekanisme fermentasi pada oncom.
2.11.3 Untuk mengetahui mekanisme fermentasi pada kimchi.
2.11.4 Untuk mengetahui mekanisme fermentasi pada keju.
2.11.5 Untuk mengetahui mekanisme fermentasi pada tauco.
2.11.6 Untuk mengetahui mekanisme fermentasi pada tempoyak.
2.11.7 Untuk mengetahui mekanisme fermentasi pada kefir.
2.11.8 Untuk mengetahui mekanisme fermentasi pada kombucha.
BAB II
PEMBAHASAN
Pembentukan warna terjadi ketika asam amino dan gula bereaksi maka
akan membentuk warna kuning kecokelatan (soymelanin). Selanjutnya
pembentukan aroma disebabkan oleh asam lemak bebas tersebut dapat bereaksi
dengan alkohol, asam organik, dan asam asetat membentuk ester yang berperan
dalam pembentukan aroma. Lalu rasa gurih tersebut disebabkan karena adanya
peptida-peptida pendek hasil dari hidrolisis protein oleh enzim protese selama
fermentasi serta berbagai asam amino yang tercampur dengan garam yang
ditambahkan (Rosida, et all. 2014).
Tauco tentunya juga memiliki kandungan nilai gizi yang bermanfaat bagi
manusia. Dari hasil beberapa penelitian yang dilakukan oleh Krisnadi (2003)
menunjukkan bahwa tauco mengandung vitamin A sebanyak 23 IU dan vitamin
B1 0.05 miligram. Selain itu tauco juga mengandung energi sebesar 166
kilokalori, karbohidrat 24.1 gram, lemak 4.9 gram, protein 10.4 gram, kalsium 55
miligram, fosfor 365 miligram, dan zat besi 1 miligram. Hasil tersebut didapat
dari penelitian terhadap 100 gram Tauco.
Fermentasi tempoyak dapat dilakukan secara spontan dan atau bisa juga
dengan penambahan kultur atau ragi. Umumnya pembuatan tempoyak di
masyarakat dilakukan secara tradisional dan sifatnya spontan tanpa penambahan
inokulum atau kultur murni. Fermentasi durian secara spontan merupakan
fermentasi yang dilakukan dengan mengikuti kebiasaan masyarakat yaitu
fermentasi yang tidak dikontrol dengan penambahan starter atau kultur (Yuliana,
2008). Pembuatan dengan metode ini dilakukan dengan cara melumatkan daging
buah durian dan diberi garam sampai homogen, kemudian ditempatkan pada
sebuah wadah tertutup rapat dan diinkubasi pada suhu kamar selama satu minggu
sampai sepuluh hari.
Bakteri asam laktat (BAL) dapat mendegradasi gula reduksi (glukosa dan
fruktosa) menjadi asam-asam organik. Hasil penelitian Nur (2005) dan Yuliana
(2005) melaporkan bahwa asam-asam organik pada tempoyak yang teridentifikasi
seperti asam laktat, asam asetat, asam malat, asam sitrat dan asam butirat. Asam-
asam yang dihasilkan tersebut dapat mencegah pertumbuhan mikroba lain
sehingga produk fermentasi tempoyak ini dapat disimpan lama. Selain itu asam
organik tersebut menciptakan kekayaan rasa khas tempoyak yaitu rasa masam.
Penambahan garam pada pembuatan tempoyak secara garis besar
ditambahkan agar dapat menghasilkan dua jenis tempoyak yang berbeda yaitu
tempoyak asam jika kandungan garam kurang dari 5% dan tempoyak asin jika
diberi penambahan garam lebih dari 5%. Penambahan garam pada bahan akan
menyebabkan pelepasan cairan dari bahan dasar. Cairan tersebut mengandung
gula, protein terlarut, mineral dan zat-zat lain yang dapat digunakan sebagai
substrat oleh bakteri asam laktat (BAL). Larutan garam juga berfungsi sebagai
media selektif pertumbuhan mikroorganisme (Yuliana, 2008)
3.1 Simpulan
Dari makalah yang telah dirumuskan maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa fermentasi merupakan cara untuk mengubah substrat menjadi produk
tertentu yang dikehendaki dengan bantuan agen mikroba. hasil fermentasi yang
berbeda-beda pada setiap jenis makanan dikarenakan adanya perilaku dari setiap
jenis dan rekasi metabolisme dari setiap mikroba berbeda-beda. Seperti jenis
makanan yang telah dikaji yaitu kecap, oncom, kimchi, keju, tauco, tempoyak,
kefir, dan kombucha memiliki jenis mikroba yang berbeda serta reaksi mekanisme
metabolisnya yang berbed-beda sehingga menciptakan rasa yang khas.
3.2 Saran
Sebaiknya perlu dilakukannya pengkajian lebih dalam dari sumber
litetarur, sehingga dapat diketahui lebih rinci terkait peranan mikroba dalam
proses fermentasi pada makanan agar informasi tersebut dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan kulitas pangan.
DAFTAR RUJUKAN
Adib, A. 2015. Fungsi Probiotik dalam Saluran Cerna dan Kesehatan, ( Online ) ,
(http://foodtech.binus.ac.id/2015/07/08/fungsi-probiotik-dalam-saluran-
cerna-dan-kesehatan/), diakses 8 September 2019.
Astawan M. 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-Bijian. Jakarta (ID):
Penebar Swadaya
Frank, G.W. 1995. Kombucha. Translated by Althea Tysndale. 8th Ed. Publishing
House Enssthaler Australia.
Hidayati, D. 2003. Pembentukan Conjugated Linoleic Acid ( CLA) oleh Bakteri
Asam Laktat Selama Fermentasi Susu Kedelai. Tesis. Yogyakarta: Prodi
Ilmu dan Teknologi Pangan. Program Pasca Sarjana jurusan Ilmu Pertanian
UGM.
Henky, Isnawan. 2009. Jurnal Pengaruh Pertumbuhan Mikroba Terhadap Mutu
Kecap Selama Penyimpanan. Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Bioindustri.
Kim J, Chun J, Han H. 2000. Leuconostoc kimchii sp. nov., A New Species from
Kimchi. Republic Korea: International Journal of Systematic and
Evolutionary Microbiology 50: 1915–1919.
Krisnadi KN. 2003. Penentuan aktivitas antioksidan dan identifikasi isoflavon
tauco dengan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) [thesis]. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Diponegoro.
Naland, H. 2004. Kombucha Teh Ajaib Pencegah & Penyembuh Aneka Penyakit.
Jakarta. Agromedia Pustaka.
Naland, Henry. 2008. Kombucha; Teh dengan Seribu Khasiat. Agromedia:
Jakarta.
Nisrina, R. 2015. Ragam Kimchi di Indonesia. Skripsi. Universitas Indonesia :
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya.
Nudyanto, Zubaidah. 2015. Isolasi Bakteri Asam Laktat Penghasil
Eksopolisakarida Dari Kimchi Isolation Of Lactic Acid Bacteria Producing
Exopolysaccharide From Kimchi. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 3(2),
743-748.
Nurbaiti. 2005. Isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat yang berpotensi sebagai
probiotik dari tempoyak. Skripsi, Fakultas Pertanian Unila. Bandar
Lampung
Nur HS. 2005. Pembentukan asam organik oleh isolat bakteri asam laktat pada
media ekstrak daging buah Durian (Durio zibethinus Murr). J Bioscientiae.
2(1): 15-24.
Sadiah Djayasupena, Giana Suci Korinna, Saadah Diana Rachman & Uji
Pratomo. Potensi Tauco Sebagai Pangan Fungsional. Bandung: Universitas
Padjajaran
Susilorini, T.E., Sawitri, M.E. 2006. Produk Olahan Susu.Penebar Swadaya.
Yogyakarta: Lacticia press.
Usmiati, S. 2007. Kefir, Susu fermentasi dengan rasa menyegarkan. Warta
Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor. 29(2) :12-
14.
Wirawati CU. 2002. Potensi bakteri asam laktat yang diisolasi dari tempoyak
sebagai probiotik [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Yuliana N. 2008. Kinetika pertumbuhan bakteri asam laktat isolat T5 yang berasal
dari tempoyak. J Teknol Indust Pert. 13 (2) : 108-116.