Anda di halaman 1dari 10

Bab III Metode Penelitian

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen dengan melakukan

variable pencampuran (subtitusi) semen dari bahan serat eceng gondok pada campuran

beton yang dimana untuk mendapatkan data – data dan hasil dari pada penelitian ini.

Menurut Zulnaidi (2007: 17) yang di kutip oleh (https://idtesis.com/metode-

eksperimental/), yang di akses 10 Maret 2019, mengungkapkan bahwa metode

eksperimen adalah prosedur penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan hubungan

sebab akibat dua variabel atau lebih, dengan manipulasi atau perlakuan pengaruh

variabel yang lain. Menurut Bambang Prasetyo Lina Mifthaul Jannah yang di kutip dari

laporan “Metode Penelitian Kuantitatif” (2005 : 158) Penelitian eksperimen biasanya

dilakukan disuatu tempat yang disebut labolatorium. Melalui penelitian eksperimen ini

diharapkan diperoleh pengaruh yang terjadi pada beton yang diberi tambahan serat

eceng gondok apabila di subtitusi terhadap semen.

3.2. Proses Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan mempersiapkan bahan –bahan seperti pasir, kerikil,

semen, air dan juga bahan tambah serat eceng gondok. Lalu dilakukan pengujian bahan

dan dilanjutkan proses mix design. Setelah bahan siap, dilakukan pengadukan campuran

dan dilakukan slump test. Jika sudah beton segar di cetak menggunakan cetakan yang

kemudian di bongkar dari cetakan setelah 24 jam dan langsung dilakukan perendaman/

curring beton sampai pada hari yang telah di tentukan. Kemudian beton di uji kuat

tekannya dan didapatkan hasil untuk di analisa sehingga didapat kesimpulan.

III-1
Bab III Metode Penelitian

MULAI

Persiapan Alat & Bahan

Pengolahan Tanaman Eceng


Gondok Pengujian Serat Eceng Gondok

Pengujian Bahan

Semen Agregat Air

Halus Kasasr

Mix Desain
TIDAK

Trial Mix

Slump Test
OK
Pembuatan Sampel Benda Uji
Kubus 10x10x10

Perawatan Benda
Uji (Curing)

Pengujian Kuat Tekan Beton


Pada Umur 7, 14, 21 dan 28 hari

Analisis Data Penelitian

Kesimpulan & Saran

SELESAI

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian (FlowChart)

Sumber : Data Diri

III-2
Bab III Metode Penelitian

3.3. Variable Penelitian

Variabel penelitian dalam penelitian ini terdiri dari dua macam. Variabel yang pertama

merupakan variabel bebas (independent variable) yang diberi notasi X dan variabel

yang kedua merupakan variabel terikat (dependent variable) yang diberi notasi Y.

Variabel bebas (X) menentukan perubahan pada variabel terikat (Y), tetapi terlepas dari

pengaruh variabel terikat. Sementara variabel terikat (Y) merupakan variabel yang

dipengaruhi variabel bebas (X). Pada penelitian ini ditentukan bahwa variabel bebasnya

(X) adalah beton yang diberi tambahan serat eceng gondok sebagai subtitusi semen dan

variabel terikatnya (Y) kuat tekan beton.

Sampel yang dibuat adalah beton dengan standard mengikuti kutipan Soetoyo,

(Konstruksi Beton Pratekan: 11) yaitu dengan perbandingan berat campuran beton pada

umumnya semen 18%, pasir 31%, kerikil 44%, dan air 7%. Adapun persentase subtitusi

dari serat eceng gondok dengan semen yaitu 0%, 2,5%, 5%, dan 7,5% dari berat semen.

Beton di cetak dengan cetakan kubus ukuran 10x10x10 cm sebanyak 3 buah pada

masing – masing mutu beton uji. Dan akan di uji kuat tekan pada umur 7, 14, 21 dan 28

hari. Jumlah benda uji kuat tekan masing – masing 3 buah dengan ukuran kubus

10x10x10 cm, di maksudkan untuk melakukan penghematan dari segi volume beton

atau benda uji yang otomatis berujung pada penghematan bahan baku, waktu dan biaya.

Berikut kebutuhan volume beton yang dibutuhkan dalam studi pengujian kuat tekan ini.

III-3
Bab III Metode Penelitian

Tabel 3.1 Kebutuhan total volume beton untuk pembuatan benda uji

No. Jenis Uji Jenis P L t Jumlah Benda Volume


Benda uji (cm) (cm) (cm) uji Total
(m3)
1 Kuat Tekan Kubus 10 10 10 48 0,048
Beton
Total+10% 0,0528

3.4. Tahap Persiapan Alat dan Bahan

Tahapan persiapan yaitu menyiapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam

penelitian pembuatan beton dengan penambahan serat eceng gondok sebagai subtitusi

pada semen. Pada tahap ini penulis mempersiapkan alat apa saja yang dibutuhkan untuk

menunjang penelitian, dan pengumpulan atau pemilihan bahan-bahan, seperti :

1. Bahan pembuatan campuran beton

a. Semen

Semen yang digunakan pada penelitian ini adalah semen Portland tipe I dengan

merk Semen Tiga Roda.

b. Pasir

Jenis pasir yang akan digunakan pada penelitian ini adalah pasir hitam.

c. Kerikil

d. Eceng gondok

Eceng gondok yang digunakan pada penelitian ini adalah eceng gondok yang

berasal dari sekitaran rawa-rawa dan setu daerah Bekasi. Batang tanaman eceng

gondok di cuci, kemudian dioven kering selama ± 1 hari. Pengambilan serat dari

tanaman eceng gondok dengan menggunakan bantuan sikat kawat, tanaman

III-4
Bab III Metode Penelitian

eceng gondok tersebut setelah kering disikat dengan cara membujur searah

dengan sikat kawat tersebut, setelah itu serat dipotong ± 2cm, setelah itu serat

ditumbuk hingga halus. Kemudian di saring menggunakan saringan 0,15 mm

dan di timbang sesuai kebutuhan rencana.

e. Air

Air yang dipakai dalam penelitian ini adalah air yang tersedia di Laboratorium

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana kampus D.

2. Alat pembuatan campuran beton

a. Ayakan

Ayakan dengan nomer saringan bervariasi yang dilengkapi dengan tutup pan dan

alat penggetar, digunakan untuk mengetahui gradasi pasir, kerikil dan serat

eceng gondok

b. Timbangan

Timbangan digunakan untuk mengukur bahan susun adukan campuran beton.

c. Mixer

Mixer digunakan untuk mengaduk/mencampur bahan – bahan beton.

d. Slump test

Uji Slump pada penelitian ini digunakan untuk menentukan

konsistensi/kekakuan dari campuran beton segar (fresh concrete) untuk

menentukan tingkat workability nya.

e. Cetakan Kubus, cetakan kubus yang digunakan berukuran 10x10x10 cm

III-5
Bab III Metode Penelitian

f. Universal Testing Machine

Alat yang digunakan untuk pengujian kuat tekan beton pada penelitian ini.

3.5. Tahap Pemeriksaan Atau Pengujian Agregat

a. Semen

Dilakukan pengecekan takaran berat semen dan kondisi fisik semen, sudah

terjadi pengerasan atau belum. Apabila kualitas semen sudah tidak baik maka

harus di ganti.

b. Pasir

Dilakukan pengujian agregat halus yang meliputi Gradasi butir, Kadar air, Berat

jenis, Absorpsi, dan Kadar lumpur. Pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik

Sipil Mercu Buana Kampus D.

c. Kerikil

Dilakukan pengujian agregat kasar yang meliputi Gradasi butir, Berat jenis,

Absorpsi, dan Kadar lumpur. Pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil

Mercu Buana Kampus D.

d. Serat Eceng Gondok

Serat eceng gondok di ayak oleh saringan 0,15 mm, ditimbang sesuai kebutuhan

rencana. Serat eceng gondok diambil 0%, 2,5%, 5%, dan 7,5% dari berat semen.

e. Air

Persiapan air dilakukan pada saat melakukan pengecoran, jumlah air yang

digunakan sesuai dengan jumlah air yang telah direncanankan.

III-6
Bab III Metode Penelitian

3.6. Perancangan Mix Design

Perancangan mix design beracuan kepada SNI 03-2834-2000 (tata cara pembuatan

rencana campuran beton normal) yang nantinya akan memperoleh perbandingan

proporsi campuran antara air : semen : pasir : kerikil

3.7. Pelaksanaan Trial Mix

Dari hasil perhitungan mix design lalu diteruskan dengan pelaksanaan trial mix yang

mengubah variasi dari berat semen dengan serat eceng gondok, seperti berikut :

Serat Eceng Gondok 0% dengan Semen Tiga Roda 0% = 12 sampel

Serat Eceng Gondok 2,5% dengan Semen Tiga Roda 7,5% = 12 sampel

Serat Eceng Gondok 5% dengan Semen Tiga Roda 5% = 12 sampel

Serat Eceng Gondok 7,5% dengan Semen Tiga Roda 2,5% = 12 sampel

3.8. Pengujian Slump Test (SNI 03 – 1972 -1990)

Pengujian ini dilakukan untuk mencari nilai slump pada beton segar untuk pemakaian

beton segar pada elemen-elemen struktur untuk mendapatkan workability yang

diperlukan, berikut adalah tabel nilai slump untuk pemakaian beton segar pada elemen-

elemen struktur menurut PBI 1971 N.I.-2

Tabel 3.2 nilai slump untuk pemakaian beton segar pada elemen-elemen struktur

Sumber: http://lauwtjunnji.weebly.com/pengukuran-slump.html

Ukuran kekentalan adukan beton dinyatakan dalam mm ditentukan dengan alat kerucut

III-7
Bab III Metode Penelitian

abram (SNI 03-1972-1990) bertujuan untuk memperoleh angka slump beton. Jika

setelah diuji nilai slump tidak sesuai rencana yaitu 6-12 cm maka penulis mengulang

perhitungan mix design, jika sesuai langsung ke tahap pembuatan benda uji.

3.9. Pembuatan Benda Uji

a. Timbang atau takar semua bahan yang akan diaduk.

b. Kemudian menyiapkan mesin pengaduk beton dan peralatan yang akan

digunakan, lalu nyalakan mesin pengaduk.

c. Ketika mesin pengaduk berjalan, agregat kasar dan pasir dimasukan , setelah itu

semen. Lalu serat eceng gondok dimasukan dan diikuti air setengahnya dari

keperluan pengadukan.

d. Setelah selesai pengadukan hingga rata, campuran beton terlebih dahulu diuji

workabilitynya, umumnya menggunakan alat slump.

e. Untuk pembuatan sampel beton. Beton segar dimasukan kedalam cetakan yang

terlebih dahulu dilumasi bagian dalamnya dengan bahan pelumas.

f. Sampel dimasukan kedalam cetakan dalam tiga lapis, setiap lapis dipadatkan 25

kali menggunakan tongkat.

g. Kemudian permukaan diratakan dengan mistar perata. Pada permukaan diberi

tanda, supaya sampel tidak tertukar dengan sampel lain.

h. Setelah di diamkan selama 24 jam, buka benda uji dari cetakan kubus.

i. Lalu benda uji disimpan ditempat perawatan atau curing tank atau tempat teduh

dan lembab. Jika udara panas sampel ditutup dengan karung lembab. Pada

tahapan ini beton direndam dalam rendaman air laut selama kurun waktu 7, 14,

21 dan 28 hari.

III-8
Bab III Metode Penelitian

3.9. Tahap Pengujian Test Tekan Beton

Tahapan – tahapan untuk pengujian test tekan beton adalah sebagai berikut:

a. Ambil benda uji yang akan di test kekuatan tekannya dari bak perendam.

b. Kemudian di lap hingga kering, lalu masing-masing sampel di beri tanda/ nomor

agar tidak saling tertukar.

c. Tentukan berat dan ukuran benda uji yang telah dilap dengan cara di timbang

dan di ukur.

d. Letakan benda uji secara presisi sesuai dengan tempat pada mesin test kuat tekan

beton.

e. Atur jarum petunjuk sampai menunjuk angka o (nol) dengan cara memutarnya.

f. Lalu mesin tekan dijalankan dengan menekan tombol start kemudian tombol

rapid approach ditekan agar sampel terangkat menempel pada plat atas mesin

tekan, sampai jarum penunjuk bergerak sedikit.

g. Lepas tombol rapid approach, sehingga mesin bergerak sendiri. Kecepatan

pembebanan diatur dengan memutar load rate antara 0.14 – 0.34 Mpa / detik.

h. Lakukan pembebanan sampai benda uji hancur dan jarum penunjuk berhenti

kemudian kembali ke angka nol.

i. Pada saat tersebut dicatat besar beban maksimum P maks (KN).

j. Pengujian kuat tekan beton ini dilakukan pada saat beton berumur 7, 14, 21 dan

28 hari, lalu diambil rata – rata.

III-9
Bab III Metode Penelitian

3.10. Tahap Analisis Hasil Penelitian

Tahapan analisis dapat dilakukan setelah pengolahan data. Data yang dimaksud adalah

data yang diperoleh dari tahap awal persiapan benda uji hingga pengujian benda uji.

Tahapan ini akan dibahas lebih lanjut pada bab IV.

3.11. Tahap Kesimpulan Penelitian

Tahap kesimpulan hasil penelitian merupakan simpulan akhir dari rangkaian proses

pelaksanaan penelitian dan juga saran yang diberikan guna penelitian dan

pengembangan lebih lanjut. Tahap ini akan dibahas lebih lanjut pada bab V.

3.12. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Penelitian ini dilakukan di Laboratotium Struktur dan Bahan Bangunan

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana

Bekasi Kampus D.

Waktu : Penelitian ini dimulai dari Maret 2019 sampai dengan Juli 2019

III-10

Anda mungkin juga menyukai

  • Tri Mulyono - Teknologi Beton
    Tri Mulyono - Teknologi Beton
    Dokumen37 halaman
    Tri Mulyono - Teknologi Beton
    Tisna Nur Rusliana
    100% (1)
  • Renc
    Renc
    Dokumen2 halaman
    Renc
    Tisna Nur Rusliana
    Belum ada peringkat
  • Letter - 2022 08 03 022445
    Letter - 2022 08 03 022445
    Dokumen2 halaman
    Letter - 2022 08 03 022445
    Tisna Nur Rusliana
    Belum ada peringkat
  • Invoice M
    Invoice M
    Dokumen1 halaman
    Invoice M
    Tisna Nur Rusliana
    Belum ada peringkat
  • 1254 2744 1 PB
    1254 2744 1 PB
    Dokumen8 halaman
    1254 2744 1 PB
    Dehaoooo
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Acc 15.3.19 Done
    Bab 3 Acc 15.3.19 Done
    Dokumen10 halaman
    Bab 3 Acc 15.3.19 Done
    Tisna Nur Rusliana
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Tisna Nur Rusliana
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Tisna Nur Rusliana
    Belum ada peringkat
  • Judul
    Judul
    Dokumen1 halaman
    Judul
    Tisna Nur Rusliana
    Belum ada peringkat
  • Abstrak
    Abstrak
    Dokumen1 halaman
    Abstrak
    Tisna Nur Rusliana
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Tisna Nur Rusliana
    Belum ada peringkat
  • Silabus Jalan Rel
    Silabus Jalan Rel
    Dokumen2 halaman
    Silabus Jalan Rel
    Haikal Putra Tama
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Tisna Nur Rusliana
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen6 halaman
    Daftar Isi
    Tisna Nur Rusliana
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Tisna Nur Rusliana
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Tisna Nur Rusliana
    Belum ada peringkat
  • Splow House
    Splow House
    Dokumen26 halaman
    Splow House
    Tisna Nur Rusliana
    Belum ada peringkat
  • Cover PDF
    Cover PDF
    Dokumen1 halaman
    Cover PDF
    Tisna Nur Rusliana
    Belum ada peringkat