Teori behavioristik menjelaskan perubahan perilaku yang dapat
diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulans) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon). Karekteristik Teori Behavioristik yaitu : mementingkan faktor lingkungan, menekankan pada faktor bagian, menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan menggunakan obyektif. A. Edward Lee Thorndike (1874-1949): Teori Koneksionisme Teori koneksionisme menyebutkan pula konsep transfer of training, yaitu kecakapan yang telah diperoleh yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang lain. Perkembangan teorinya berdasarkan pada percobaan terhadap kucing dengan problem box- nya. B. Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936). Pavlov melalui percobaanny terhadap anjing. Bisa diterapkan kepada manusia sebagai contoh, suara musik dari penjual roti yang berkeliling dari rumah ke rumah. Strategi Pavlov ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya. C. Burrhus Frederic Skinner (1904-1990). Pendekatan model instruksi langsung dan meyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses operant conditioning. Suatu proses perilaku operant (penguatan positif atau negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai dengan keinginan. Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan, jika benar diberi penguatan.