Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH CONTOH ETIKA LINGKUNGAN

“BANK SAMPAH”

Disusun Oleh

Kelompok :2

Fatimatuzzahro 17030234026

Essa Febriana 17030234028

Tia Ayu N. 17030234053

Amelia Putri D. 17030234055

Fatimatuz Zahroh 17030234060

Kelas : Kimia B 2017

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah atas rahmat Yang Maha Kuasa sehingga dapat
terselesaikannya makalah contoh etika lingkungan tentang bank sampah.
Sekalipun terdapat banyak kesalahan dalam pembuatan makalah ini, namun tidak
dapat menyusutkan semangat generasi muda untuk mengetahui beberapa
pengetahuan di lingkungan masyarakat seperti yang ada dan telah dijelaskan
dalam makalah ini.

Tidak lupa diucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang turut
membantu dan mendorong dalam pembuatan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini dimaksimalkan untuk memenuhi harapan


serta target kompetensi sesuai dengan apa yang ditujukan dari awal penyusunan.
Meski disadari dalam penyusunan ini masih mempunyai banyak kekurangan
bahkan jika dinilai dengan angka maka akan mempunyai nilai yang kurang
sempurna, maka dari itu penyusun dengan senang hati menerima kritik serta saran
perbaikannya.

Surabaya, 6 April 2018

Penyusun

4
DAFTAR ISI

A. Kata Pengantar 2

B. Daftar Isi 3

C. BAB I 4

a. Latar Belakang 4

b. Rumusan Masalah 5

c. Tujuan 5

D. BAB II 6

1.1. Pengertian Bank Sampah 6

1.2. Fungsi Bank Sampah 6

1.3. Mekanisme dan Cara Kerja Bank Sampah 6

1.4. Pengelolaan Bank Sampah 7

1.5. Permasalahan yang Dihadapi di Bank Sampah 8

E. BAB III 10

a. Kesimpulan 10

b. Saran 10

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Seiring


peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi saat ini pengelolaan sampah
sebagian besar kota masih menimbulkan permasalahan yang sulit dikendalikan.
Masalah sampah perkotaan merupakan masalah yang selalu hangat dibicarakan
baik di Indonesia maupun kota–kota di dunia, karena hampir semua kota
menghadapi masalah persampahan. Salah satu faktor yang menyebabkan
rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi
“PR” besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah
sampah plastik.

Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah


beserta Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 mengamanatkan perlunya
perubahan paradigma yang mendasar dalam pengelolaan sampah yaitu dari
paradigma kumpul–angkut–buang menjadi pengolahan yang bertumpu pada
pengurangan sampah dan penanganan sampah. Kegiatan pengurangan sampah
bermakna agar seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah, dunia usaha
maupun masyarakat luas melaksanakan kegiatan pembatasan timbulan sampah,
pendauran ulang dan pemanfaatan kembali sampah atau yang lebih dikenal
dengan sebutan Reduce, Reuse dan Recycle (3R) melalui upaya-upaya cerdas,
efisien dan terprogram.

Untuk mengurangi volume sampah dan menjadikan sampah tersebut


menghasilkan nilai rupiah maka harus dikelola oleh masyarakat melalui
program bank sampah. Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan
bank sampah itu sendiri, tetapi untuk membangun kepedulian masyarakat agar
dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi
langsung dari sampah. Jadi, manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya
ekonomi saja, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat.

4
B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan bank sampah?

2. Apakah fungsi dari bank sampah?

3. Bagaimana mekanisme dan cara kerja bank sampah?

4. Bagaimana pengelolaan sampah yang sudah di tabung?


5. Permasalahan apa yang dihadapi oleh bank sampah?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi bank sampah

2. Untuk mengetahui fungsi dari bank sampah

3. Untuk mengetahui mekanisme dan cara kerja bank sampah

4. Untuk mengetahui pengelolaan sampah yang sudah di tabung

5. Untuk mengetahui masalah apa yang di hadapi di bank sampah tersebut

4
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Bank Sampah

Definisi Bank Sampah menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI


Nomor 13 Tahun 2012 adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah
yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi.
Sedangkan menurut Astuti, N.A. 2013 menyatakan bahwa pengertian bank
sampah yaitu suatu unit kerja yang melakukan pengelolaan sampah dimana
kegiatannya meliputi pemilahan sampah dari sumbernya yang kemudian
dikumpulkan pada suatu tempat kemudian dijual ke pihak ketiga. Bank
Sampah dibuat dengan menerapkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008
Tentang Pengelolaan Sampah bahwa prinsip pengelolaan sampah adalah
reduce, reuse, dan recycle yaitu mengurangi, menggunakan kembali dan
mengolah sampah.

1.2. Fungsi Bank Sampah

Adapun fungsi dari bank sampah dapat kita kategorikan sebagai berikut;

- Sebagai media edukasi bagi anak-anak usia dini tentang bagaimana kita
memelihara lingkungan

- Sarana belajar untuk masyarakat lebih terampil dalam mengolah sampah

- Menghindari pencemaran lingkungan

- Menjadikan sampah yang tidak dipandang menjadi sesuatu yang bernilai


ekonomis

- Dari segi ekonomi, membantu para pengepul sampah dan bagi masyarakat
yang mengumpulkan sampah akan memperoleh imbalan berupa uang.

1.3. Mekanisme dan Cara Kerja Bank Sampah

a. Mekanisme Menabung Bank Sampah

Menurut Astuti, N.A. 2013 dalam (Suwerda, 2009), mekanisme dalam


menabung sampah di bank sampah ada dua, yaitu menabung sampah

4
secara individual dan menabung sampah secara komunal. Mekanisme
menabung sampah secara individual, warga memilah sampah kertas,
plastik, kaleng/botol, dari rumah dan secara berkala ditabung ke bank
sampah, sedangkan mekanisme menabung sampah secara komunal, warga
memilah sampah kertas, plastik, kaleng/botol, dari rumah dan secara
berkala ditabung di TPS (Tempat Penampungan Sementara) yang ada di
tiap RT atau kelompok masyarakat (POKMAS), kemudian petugas bank
sampah mengambil sampah di tiap TPS.
b. Cara Kerja Bank Sampah
1. Nasabah Memilah sampah dari rumah
2. Dibawa ke Bank Sampah untuk ditabung
3. Teller menimbang, membeli, menentukan jenis dan berat sampah
4. Penabung menerima bukti slip setoran
5. Pembeli sampah mengambil sampah di bank sampah
6. Pembeli sampah menentukan nilai ekonomi setiap sampah dan

mengirimkan uang hasil penjualan sampah ke teller


7. Teller memasukkan pendapatan bersih masing-masing penabung ke

buku rekening
8. Penabung mengambil tabungan dengan saldo minimal di buku

rekening Rp. 5.000 atau sesuai.


1.4. Pengelolaan Bank Sampah
Menurut relawan di bank sampah, sampah di pilah menjadi 3 kantong,

kantong I berisi sampah plastik, kantong ke II berisi sampah kertas, dan

kantong III berisi kaleng dan botol. Untuk harga per kilogram kertas-kertas

tergantung dengan jenis kertasnya. Sedangkan plastik, botol, dan kaleng

harganya menyesuaikan ukuran. Setiap bulan pihak bank sampah

mendatangkan pengepul untuk membeli.


Pada mulanya nasabah atau mereka yang menyetor sampah pada bank

sampah ini terdiri dari warga desa Lidah Kulon RT 02 RW 02. Namun

sekarang sudah bertambah dari warga RT lainnya di sekitarnya. Nasabah yang

tergolong individu sudah mencapai 150 orang, sedangkan yang komunal

sudah 16 kelompok. Pihak bank sampah hanya memotong 15 % dari setiap

4
individu, untuk yang komunal dipotong 30 %, dari nilai jual sampah.

Potongan tersebut untuk membiayai kegiatan operasional bank sampah

tersebut.
Tidak semua sampah di setor ke pengepul, ada sebagian sampah yang

dikelola menjadi aneka aksesoris rumah tangga, seperti tas, dompet, baju

rompi. Semua itu dibuat dari plastik sachet. Barang-barang tersebut di jual

dengan harga Rp 20.000 sampai Rp 60.000. Untuk memproduksi barang-

barang tersebut dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga desa Lidah Kulon RT 02

RW 02 sebagai kerja sambilan. Karena melihat banyak mesin jahit ibu-ibu

sekitar banyak yang menganggur sehingga diajaklah mereka untuk membuat

kerajinan dari sampah yang di dapat dari para nasabah. Untuk sampah

organik sendiri diolah menjadi pupuk kompos melalui proses composting.


1.5. Permasalahan yang Dihadapi
Menurut salah satu relawan di Bank Sampah, bawasannya masalah yang

di hadapi adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum sadar dan masih

banyak dengan memakai pradigma “ sampah itu dikumpul, diangkut oleh

DPU dan pada akhirnya, dibuang atau dibakar”. Dari pihak relawan bank

sendiri sudah sering melakukan sosialisasi dan merubah paradigma tersebut

untuk menjadi paradigma menabung “sampah itu dikumpul, dipilah, diangkut

dan pada akhirnya di tabung dibank sampah”.


Penyuluhan tersebut memuai hasil yang baik, namun masih banyak pula
masyarakat di sekitar daerah Lidah Kulon yang belum melakukan atau
menerapkan paradigma yang di gagas oleh relawan sendiri.

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah dipaparkan tersebut sehingga dapat ditarik
kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Definisi Bank Sampah menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI
Nomor 13 Tahun 2012 adalah tempat pemilahan dan pengumpulan
sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki
nilai ekonomi.
2. Adapun fungsi dari bank sampah yaitu salah satunya sebagai sarana
belajar untuk masyarakat lebih terampil dalam mengolah sampah

3. Mekanisme dalam menabung sampah di bank sampah ada dua, yaitu


menabung sampah secara individual dan menabung sampah secara
komunal.

4. Pengelolaan sampah di pilah menjadi 3 kantong, kantong I berisi sampah


plastik, kantong ke II berisi sampah kertas, dan kantong III berisi kaleng
dan botol

5. Masalah yang di hadapi dalam bank sampah adalah Sumber Daya


Manusia (SDM) yang belum sadar dan masih banyak dengan memakai
pradigma “ sampah itu dikumpul, diangkut oleh DPU dan pada
akhirnya, dibuang atau dibakar”.

4
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai