Anda di halaman 1dari 8

Kabinet

Burhanuddin
Harahap
Kelas : XII IPA 2
Kelompok :5
Nama Kelompok :
1. Achmad Khoirudin (01)
2. Ayu Mustika Sari (03)
3. Ellsa Aringga B. (09)
4. Erlita Dewi F (12)
5. Essa Febriana (13)
6. Jehan Aliyya (21)
A. Latar Belakang Kabinet Burhanuddin Harahap
Kabinet Ali – Arifin jatuh akibat dari pengangkatan Kolonel Bambang Utoyo yang
diangkat sebagai KSAD menggantikan Jenderal Bambang Sugeng dengan pangkat
Jenderal Mayor, yang diboikot Kolonel Zulkifli Lubis wakil KSAD yang merasa lebih
berhak menduduki KSAD tersebut dari Bambang Utoyo. Kejadian ini terjadi pada
tanggal 27 Juni 1955, tetapi akkibatnya pelantikan Bambang Utoyo gagal, lalu Kolonel
Zulkifli Lubis diskorsing sementara
Kejadian itu membuat wibawa pemerintah dalam Kabinet Ali – Arifin jatuh,
terutama terhadap angkatan bersenjata khususnya Angkatan Darat. Akhirnya kabinet
ini menyerahkan mandatnya kembali kepada presiden pada tanggal 24 Juli 1955.
Sebagai gantinya, Wakil Presiden Dr. Muh. Hatta menunjuk Mr. Burhanuddin Harahap
sebagai formatir kabinet. Kejadian ini baru pertama kali di Indonesia, formatir kabinet
ditunjuk oleh Wakil Presiden sebagai akibat dari kepergian Soekarno naik Haji ke
Mekkah. Kabinet ini terbentuk pada tanggal 11 Agustus 1955, berdasarkan Keputusan
Presiden Nomor 141 Tahun 1955 tertanggal 11 Agustus 1955 dan mulai bekerja setelah
dilantik tanggal 12 Agustus 1955.
Kabinet Burhanuddin Harahap merupakan kabinet koalisi yang terdiri atas
beberapa partai, bahkan hampir merupakan Kabinet Nasional, sebab jumlah partai
yang tergabung dalam koalisi kabinet ini berjumlah 13 partai. Tetapi karena masih ada
beberapa partai yang sebagai oposisi tidak duduk dalam kabinet, seperti PNI dan
beberapa partai lainnya, maka kabinet ini termasuk kabinet koalisi.
Kabinet ini didominir oleh Partai Masyumi, walaupun terdapat banyak partai
lain tersangkut di dalamnya, tetapi seakan-akan hanya pelengkap saja. Sehingga
sementara pihak ada yang menyebut kabinet sebagai Kabinet Masyumi karena
Masyumi yang paling banyak mewarnai kabinet ini.
B. Program Kabinet Burhanuddin Harahap
Kabinet Burhanuddin Harahap ini mempunyai Program Kabinet yaitu:
1. Mengembalikan kewibawaan (Gezag) moril pemerintah kepercayaan Angkatan
Darat dan Masyarakat kepada Pemerintah.
2. Melaksanakan Pemilihan Umum menurut rencana yang sudah diitetapkan dan
menyegerakan terbentuknya parlemen baru.
3. Menyelesaikan perundang-undangan desentralisasi sedapat-dapatnya dalam tahun
1955 ini juga.
4. Menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan inflasi.
5. Memberantas korupsi.
6. Meneruskan perjuangan mengembalikan Irian Barat ke dalam Wilayah Republik
Indonesia.
7. Memperkembangkan politik kerja sama Afrika – Asia berdasarkan politik bebas dan
aktif menuju perdamaian.
Program tersebut diatas cukup praktis dan tidak terlalu banyak. Diantaranya program
kabinet ini ada yang dapat dilaksanakan, tapi juga ada yang belum dapat terlaksana.
Program yang belum terlaksana adalah Pengembalian Irian Barat ke dalam Wilayah
Negara Indonesia. Usaha ini baru berhasil pada masa pemerintahan Kabinet Kerja III
yaitu pada tanggal 1 Mei 1963.
Program Kabinet yang berhasil dengan baik adalah :
1. Mengadakan perbaikan ekonomi, termasuk di dalamnya keberhasilan pengendalian
harga, menjaga agar jangan terjadi inflasi dan sebagainya. Dalam masalah ekonomi
kabinet ini berhasil cukup baik. Dapat dikatakan kehidupan rakyat semasa kabinet
cukup makmur, harga barang tidak melonjak naik akibat inflasi.
2. Berhasil menyelenggarakan pemilihan umum untuk anggota-anggota DPR.
3. Berhasil mengembalikan wibawa pemerintah terhadap Angkatan Darat
C. Jatuhnya Kabinet Burhanuddin Harahap

Anda mungkin juga menyukai