Anda di halaman 1dari 7

XII MIPA 3

LIBERALISME
Boerhanoeddin Harahap

Nama kelompok:

1. Firdah Ulfiyatul Chusna / 09


2. Miftahul Maulidiya / 16
3. Muhammad Rafly Pramana / 20
4. Nihayatul Karimah / 25
5. Renando Anggi Bonatua S. / 30
6. Yolanda Dwi Novita / 35

PERDANA MENTERI INDONESIA


Harahap dipilih oleh presiden

Kabinet Burhanuddin Harahap ini terbentuk setelah Kabinet Ali Sastroamijoyo 1 menyerahkan
mandatnya kepada Presiden Soekarno. Kemudian, pada tanggal 29 Juli 1955, Wapres Moh. Hatta
mengumumkan 3 nama formatur yang memiliki tugas untuk membentuk susunan kabinet
baru.Ketiga nama formatur tersebut adalah Wilopo dari Partai Nasionalis Indonesia (PNI),
Sukiman dari Masyumi, dan Asaat yang tidak tergabung dalam partai politik manapun. Ketiganya
sepakat untuk memilih Moh. Hatta sebagai perdana menteri sekaligus Menteri Pertahanan. Namun,
karena pada saat itu Moh. Hatta masih menjabat sebagai Wakil Presiden, hal itu tidak
terlaksana.Setelah itu, Moh. Hatta menunjuk Mr. Burhanuddin Harahap dari Masyumi untuk
membentuk kabinet. Maka, Tanggal 12 Agustus 1955 terbentuklah Kabinet Burhanuddin Harahap
yang diketuai oleh Beliau sendiri dari partai Masyumi, dan berakhir pada 3 Maret 1956
Peralihan Kekuasaan
Pada 18 Januari 1956, Wakil Perdana Menteri II Harsono Tjokroaminoto dan Menteri Sosial Sudibjo, yang keduanya
dari Partai Syarikat Islam Indonesia mengundurkan diri dari jabatannya. Kemudian, jabatan Wakil Perdana Menteri
II dihapus dan jabatan Menteri Sosial ad interim dirangkap oleh Sutomo.
Pada 19 Januari 1956, Menteri Dalam Negeri R. Sunarjo dan Menteri Agama Muhammad Ilyas yang keduanya dari
NU mengundurkan diri dari jabatannya. Kemudian, jabatan Menteri Dalam Negeri ad interim dirangkap oleh Pandji
Suroso dan Menteri Agama ad interim dirangkap oleh Mohammad Sardjan.
Karena Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga belum dilantik, maka untuk sementara dirangkap oleh Wakil Perdana
Menteri I R. Djanu Ismadi. Baru pada tanggal 26 Agustus 1955, Pandji Suroso dilantik menjadi Menteri Pekerjaan
Umum dan Tenaga yang baru (berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 142 Tahun 1955).
Karena Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan belum dilantik, maka untuk sementara dirangkap oleh
Wakil Perdana Menteri II Harsono Tjokroaminoto. Baru pada tanggal 26 Agustus 1955, R.M. Suwandi dilantik
menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang baru (berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 142
Tahun 1955).
Program Kerja
Mengembalikan kewibawaan (gezag) moril
pemerintah, contohnya kepercayaan Memperkembangkan politik Kerjasama Asia-Afrika
A Angkatan Darat dan masyarakat kepada E berdasarkan politik bebas dan aktif menuju
pemerintah. perdamaian.

Melaksanakan pemilihan umum menurut


Meneruskan perjuangan mengembalikan
rencana yang sudah ditetapkan dan
B F Irian Barat ke dalam wilayah Republik
menyegerakan terbentuknya parlemen yang
Indonesia.
baru.

Menyelesaikan perundang-undangan
C desentralisasi sedapat-dapatnya dalam tahun G Memberantas korupsi.
1955 ini juga.

Menghilangkan faktor-faktor yang


D menimbulkan inflasi.
Permasalahan yang dihadapi dan penyelesainnya

• Masalah yang dihadapi oleh kabinet ini adalah banyaknya mutasi dalam lingkungan
pemerintahan dianggap menimbulkan ketidaktenangan. Dengan berakhirnya pemilu maka tugas
kabinet Burhanuddin dianggap selesai. Pemilu tidak menghasilkan dukungan yang cukup
terhadap kabinet sehingga kabinet pun jatuh.

• Penyelesaiannya yaitu tidak terlalu menjunjung kabinet Burhanuddin Harahap karena


banyaknya pendapat rakyat tentang mutasi dalam lingkungan pemerintahan.
Alasan Dimakzulkan
Penyebab jatuhnya kabinet Burhanuddin Harahap adalah karena tugasnya dianggap sudah
selesai dengan terselenggaranya Pemilihan Umum tahun 1955.

Dengan terselenggaranya pemilihan umum, maka tugas kabinet ini dianggap selesai dan
kabinet dibubarkan dan digantikan kabinet dari partai pemenang pemilihan umum.

Pada tanggal 2 Maret 1956, Perdana Menteri Burhanuddin Harahap selaku formatur kabinet
menyerahkan mandatnya kepada Presiden Soekarno sehingga kabinet ini resmi dinyatakan
demisioner.

Kabinet Burhanudin Harahap digantikan kabinet Ali II, yang dibentuk dari partai PNI,
Masyumi dan NU, yang merupakan 3 partai dengan suara terbanyak pada pemilihan umum
1955.
TERIMA KASIH !!!

Anda mungkin juga menyukai