MOTOR INDUKSI
BANJARMASIN
2019
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur atas limpah rahmat Tuhan yang maha
Esa, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Motor Induksi Tiga Fasa
dengan tujuan mengetahui dan memahami sistem kerja pada Motor Induksi Tiga
Fasa tersebut.
Makalah ini hanya memuat hal-hal pokok berkaitan dengan Motor Induksi Tiga
Fasa tersebut. Baik dari pengertian, konstruksi, sistem kerja dan keuntungan dari
motor ini. Makalah ini bersumber dari buku referensi dan referensi dari internet
kelemahan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun, penulis berharap makalah ini mudah-mudahan bisa berguna bagi kita
semua, dan mejadi amal soleh bagi kita semua. atas perhatianya penulis ucapkan
terima kasih.
Penulis,
Kelompok 8
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling
luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja
berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini
bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi
sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar
(rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator. Motor induksi ini terdiri
dari dua jenis, yaitu: motor induksi satu fasa, dan motor induksi tiga fasa. Motor
induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di industri
maupun di rumah tangga. Hal ini disebabkan karena motor induksi memiliki
berbagai keunggulan dibanding dengan motor listrik yang lain, yaitu diantaranya
karena harganya yang relatif murah, konstruksinya yang sederhana dan kuat serta
karakteristik kerja yang baik.
Motor induksi tiga fasa merupakan jenis motor yang paling banyak
digunakan pada perindustrian, motor inilah yang akan digunakan untuk memutar
beban yang ada diperindustrian. motor induksi tiga fasa keluaran besarannya berupa
torsi untuk menggerakkan beban. Jika torsi beban yang dipikul motor induksi tiga
fasa lebih besar, maka motor induksi tiga fasa tidak akan berputar. Dan jika torsi
beban yang dipikul motor induksi tiga fasa terlalu kecil, maka ini dianggap suatu
hal yang berlebihan.
Motor induksi tiga fasa yang mempunyai efisiensi tinggi biasanya memiliki
tahanan rotor yang kecil. Akibatnya motor ini akan menghasilkan torsi awal yang
kecil dan menarik arus awal yang besar. Namun terkadang batangan yang rusak
pada cangkang rotor dapat menyebabkan belitan motor yang tidak seimbang, yang
memberikan pengaruh terhadap torsi dan putarannya.
1
Oleh karena itu semua kita perlu mengetahui dan mempelajari konsep serta
melakukan analisa hal-hal yang berkaitan dengan motor induksi tiga phasa ini.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
Jadi pengertian motor induksi tiga fasa adalah suatu mesin listrik yang merubah
energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan
mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor yang dioperasikan pada sistem tenaga tiga
fasa.
Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi energi gerak
dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan stator dan
medan rotor. Motor induksi 3-fasa dioperasikan pada sistem tenaga 3-fasa dan
banyak digunakan di dalam berbagai bidang industri dengan kapasitas yang besar.
Bentuk gambaran motor induksi 3 fasa diperlihatkan padagambar 2.1, dan contoh
penerapan motor induksi ini di industri diperlihatkan pada gambar 2.2.
a) bentuk fisik b) motor induksi dilihat ke dalam
Data-data motor induksi mengenai daya, tegangan dan data lain yang
berhubungan dengan kerja motor induksi dibuatkan pada plat nama (name plate)
motor induksi. Contoh data yang ditampilkan pada plat nama motor induksi ini
diperlihatkan pada gambar 2.3
Gambar 2.3 Contoh data yang ada di plat nama motor induksi
Metode Direct Torque Control merupakan tipe kontrol close loop. Kontrol close
loop umum digunakan di dalam pengaturan kecepatan motor induksi karena
memberikan respon kecepatan yang lebih baik dari pada open loop. Kontrol close
loop disebut juga kontrol umpan balik yang menjadikan output sebagai
perbandingan dengan input (referensi) untuk memperoleh suatu error. Didalam
suatu sistem yang handal, adanya error merupakan suatu kerugian. Oleh karena itu,
digunakan control PI yang diharapkan dapat menekan error sampai nilai minimal.
Namun hal ini membutuhkan perhitungan matematik yang rumit dan komplek
dalam menentukan Kp dan Ki yang sesuai, agar diperoleh kinerja motor yang bagus.
Direct Torque Control (DTC) adalah kontrol berdasarkan fluks stator dalam
kerangka seferensi stator menggunakan kontrol langsung dari switching inverter.
Ide dasar dari DTC adalah perubahan torsi sebanding dengan slip antara fluk stator
dan fluk rotor pada kondisi fluk bocor stator tetap. Hal ini banyak dikenali untuk
pengaturan torsi dan fluk cepat dan robust. Pada motor induksi dengan rotor sangkar
untuk waktu tetap rotor menjadi sangat besar, fluk bocor rotor berubah perlahan
dibanding dengan perubahan fluk bocor stator. Oleh karena itu, pada keadaan
perubahan yang cepat fluk rotor cenderung tidak berubah. Perubahan cepat dari
torsi elektromagnetik dapat dihasilkan dari putaran fluk stator, sebagai arah torsi.
Dengan kata lain fluk stator dapat seketika mempercepat atau memperlambat
dengan menggunakan vektor tegangan stator yang sesuai. Torsi dan fluk kontrol
bersama-sama dan decouple dicapai dengan pengaturan langsung dari tegangan
stator, dari error respon torsi dan fluk. DTC biasanya digunakan sesuai vektor
tegangan dalam hal ini untuk memelihara torsi dan fluk stator dengan dua daerah
histerisis, yang menghasilkan perilaku bang bang dan variasi prosedur frekuensi
pensaklaran dan ripple fluk, torsi dan arus yang penting.
b. Kontrol PI
A. Stator
Stator pada motor induksi adalah sama dengan yang dimiliki oleh motor
sinkron dan generator sinkron. Konstruksi stator terbuat dari laminasi-laminasi dari
bahan besi silikon dengan ketebalan (4 s/d 5) mm dengan dibuat alur sebagai tempat
meletakan belitan/kumparan, secara detail ditunjukan pada gambar 2 berikut.
B. Rotor
Ini adalah bagian yang berputar dari motor. Seperti dengan stator atas, rotor
terdiri dari satu set laminasi baja beralur ditekan bersama dalam bentuk jalur
magnetik silinder dan sirkuit listrik. Rangkaian listrik dari rotor dapat berupa :
Menurut jenis rotor pada motor induksi dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
Jenis rotor sangkar tupai, yang terdiri dari satu set tembaga atau potongan
aluminium yang dipasang ke dalam slot, yang terhubung ke sebuah akhir-cincin
pada setiap akhir rotor. Konstruksi gulungan rotor ini menyerupai 'kandang tupai'.
Potongan aluminium rotor biasanya dicor mati ke dalam slot rotor, yang membuat
konstruksinya sangat kasar. Meskipun potongan rotor aluminium berada dalam
kontak langsung dengan laminasi baja, hampir semua arus rotor melalui jeruji
aluminium dan tidak di laminasi. Sejumlah motor induksi yang beredar dipasaran
maupun yang banyak digunakan sekitar 90% adalah motor induksi dengan ”Rotor
Sangkar”. Alasan umum yang diperoleh adalah karena konstruksi yang sederhana
dan juga lebih murah harganya. Konstruksi rotor sebagaimana gambar 2.7. berikut
ini, menunjukkan konstruksi batang-batang konduktor dari bahan tembaga atau
alumunium yang dihubungkan singkat.
Motor dengan jenis rotor belitan biasanya diperlukan pada saat pengasutan atau
pengaturan kecepatan dimana dikehendaki torsi asut yang tinggi
Gambar 2.9. Jenis rotor sangkar dan belitan pada motor induksi 3 fasa
C. Parts lainnya
Bagian lain, yang dibutuhkan untuk melengkapi motor induksi adalah:
Dua flensa di ujung untuk mendukung dua bantalan, satu di drive-end (DE)
dan yang lainnya di non drive-end (NDE)
Dua bantalan untuk mendukung berputarnya poros, pada DE dan NDE
Poros baja untuk transmisi torsi ke beban
Kipas pendingin yang terletak di NDE untuk memberi pendinginan yang
kuat untuk stator dan rotor
Kotak terminal di atas atau kedua sisi untuk menerima sambungan listrik
eksternal.
Menurut Azhary (2011) jika dijelaskan secara sistematis maka prinsip kerja motor
induksi itu sebagai berikut:
a) Pada keadaan beban nol ketiga phasa stator yang dihubungkan dengan
sumber tegangan tiga phasa yang setimbang menghasilkan arus pada tiap
belitan phasa.
b) Arus pada tiap fasa menghasilkan fluks bolak-balik yang berubah-ubah.
c) Amplitudo fluksi yang dihasilkan berubah secara sinusoidal dan arahnya
tegak lurus terhadap belitan phasa.
d) Akibat fluks yang berputar timbul ggl pada stator motor yang besarnya
adalah e1 = -N d Ф / dt ( Volt ) atau 4,44FN1 Ф (Volt ).
e) Penjumlahan ketiga fluks bolak-balik tersebut disebut medan putar yang
berputar dengan kecepatan sinkron ns, besarnya nilai ns ditentukan oleh
jumlah kutub p dan frekuensi stator f yang dirumuskan dengan Ns = 120 F
/ P ( rpm ).
f) Fluksi yang berputar tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor.
Akibatnya pada kumparan rotor timbul tegangan induksi (ggl) sebesar E2
yang besarnya 4,44FN2 Ф ( Volt )
dimana :
E2 = Tegangan induksi pada rotor saat rotor dalam keadaan diam (Volt)
Dimana:
l) Bila ns = nr, tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak akan mengalir
pada kumparan rotor, karenanya tidak dihasilkan kopel. Kopel ditimbulkan
jika nr < ns.
Rangkaian Ekivalen Motor Induksi
Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor
sangkar.
Harganya relatif murah dan kehandalannya tinggi.
Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga rugi
gesekan kecil.
Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor hampir tidak
diperlukan.
Hampir semua inti motor dibuat dari baja silikon atau baja gulung dingin
yang dihilangkan karbonnya, sifat-sifat listriknya tidak berubah dengan usia. Walau
begitu, perawatan yang buruk dapat memperburuk efisiensi motor karena umur
motor dan operasi yang tidak handal. Sebagai contoh, pelumasan yang tidak benar
dapat menyebabkan meningkatnya gesekan pada motor dan penggerak transmisi
peralatan. Kehilangan resistansi pada motor, yang meningkat dengan kenaikan
suhu. Kondisi ambien dapat juga memiliki pengaruh yang merusak pada kinerja
motor. Sebagai contoh, suhu ekstrim, kadar debu yang tinggi, atmosfir yang korosif,
dan kelembaban dapat merusak sifat-sifat bahan isolasi; tekanan mekanis karena
siklus pembebanan dapat mengakibatkan kesalahan penggabungan. Perawatan
yang tepat diperlukan untuk menjaga kinerja motor. Sebuah daftar periksa praktek
perawatan yang baik akan meliputi sebagai berikut.
Salah satu jenis pesawat pengangkat yang berfungsi untuk membawa barang
maupun penumpang dari suatu tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi
ataupun sebaliknya. Adapun jenis mesin lift dibagi menjadi dua yaitu mesin lift
penumpang dan lift barang. Gerak kerja dari mesin lift ini adalah dengan cara
menaik turunkansangkar pada sebuah lorong lift dimana gerakannya berasal dari
putaran motor listrik. Konstuksi umum mesin lift/elevator berupa sebuah sangkar
yang dinaik turunkan oleh mesin pengangkat, dimana yang akan direncanakan
disini adalah dua sangkar tanpa penyeimbang(Counter Weight) yang mana apabila
salah satu sangkar naik maka sangkar yang satu lagi harus turun begitu pula untuk
sebaliknya. Sangkar tersebut dijalankan pada rel-rel dengan menggunakan alat
penuntun sangkar yang terpasang tetap, hal ini dimaksudkan agar lift tersebut tidak
bergoyang pada saat berjalan.
Gambar 2.13. Bagian- bagian elevator
Mesin penggerak ini menggunakan motor listrik tiga fasa yang putarannya
diteruskan dengan transmisi roda gigi. Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem
magnet (magnetic brake) yang berfungsi menahan motor ketika kereta elevator
telah sampai pada lantai yang dituju, pergerakan cepat atau lambatnya elevator
diatur oleh PLC (Programable Logic Control) . Motor penggerak dalam menarik
dan menurunkan elevator menggunakan tali baja ( rope ) yang melingkar pada puli
mesin ( sheave ).
2. Pulley
Sistem pulley dalam konstruksi mesin lift terdiri atas sistem tunggal dan
majemuk.
3. Tali Baja
Tali baja berfungsi untuk meneruskan gerakan dari putaran puli ke gerakan
naik turun sangkar pertama dan sangkar kedua. Jumlah dan diameter tali baja
ditentukan dari besarnya beban yang akan diangkat.
4. Sangkar / Kereta
Sangkar adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengangkut
penumpang maupun barang. sangkar elevator beroperasi pada ruang luncur dan
menapak pada rail di kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail
( sliding guide ) yang berfungsi memandu atau menapaki rail. Selain pemandu rail
( sliding guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer rubber ) yang berfungsi untuk
mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai start, selain itu pula
terdapat pendeteksi beban ( switch overload ) yang terdapat dibawah kereta
elevator. Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor gerak ( safety ray ) dan
sensor sentuh (safety shoe) yang terpasang pada pintu kereta dan berfungsi supaya
untuk penumpang elevator tidak terjepit pintu elevator, didalam kereta elevator juga
terdapat tombol-tombol pemesanan lantai ( floor button ) yang akan dituju oleh
pengguna elevator. Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh
motor stepper yang bekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor
kedekatan ( proximity ) yang berfungsi menentukan level atau tidaknya lantai,
setelah lantai dinyatakan level atau rata maka motor stepper akan membuka pintu
secara otomatis.
6. Rem
Mesin lift dilengkapi dengan rel elektromagnetik tertutup. Yang paling
umum adalah rem lift terdiri dari perakitan kompresi pegas , sepatu rem dengan
lapisan, dan perakitan sebuah solenoida . Bila solenoida tidak berenergi, kekuatan
pegas sepatu rem untuk mencengkeram drum rem yang menimbulkan torsiatau
tekanan pengereman. Magnet dapat mengerahkan gaya horizontal untuk menahan
rem terbuka dan kembali menutup saat tidak digunakan. Hal ini dapat dilakukan
secara langsung di salah satu lengan operasi atau melalui sistem linkage. Dalam
kedua kasus, hasilnya adalah sama. Saat diaktifkan pegas sepatu rem ditarik magnet
menjauh dari poros drum rem bersamaan dengan putaran mesin elevator tersebut.
7. Governor
Governor ini dihubungkan ke kereta dengan menggunakan tali baja
pengaman. Tali pengaman ini meneruskan gerakan dari kereta ke governer dan
memutar roda governor. Apabila kecepatan kereta melebihi kecepaan aman yang
diijinkan, maka governor akan bekerja dengan cara sebagai berikut :
a. Memutus jalur kontrol melalui saklar pembatas kecepatan.
b. Menjepit tali governor dan membuat rem pengaman bekerja
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Kusumah, Inu.H. “ Teknik Listrik dan Elektronika”. ( Diakses pada tanggal 10
https://www.academia.edu/8900519/MAKALAH_MESIN_INDUKSI_3-
PHASA
Seifer, Marc J., "Wizard, the Life and Times of Nikola Tesla," 1998. ISBN (HC),
ISBN (SC)
Magnetic Field
http://www.scribd.com/doc/11026244/Motor-Induksi-Tiga-Phase
http://pakendy.weebly.com
http://student.eepis-its.edu
http://www.te.ugm.ac.id
www.energyefficiencyasia.org
Komponen Motor Listrik dengan ijin dari Biro Efisiensi Energi India, 2005.