1. Post Partum
a. Definisi
Postpartum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar
lepas dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali
1) Puerperiumdiniyaitukeadaanyangterjadisegerasetelahpersalinaa sampai24
berjalan –jalan.
setelah melahirkan.
1) PerubahanSistemReproduksi
Perubahan uterus terjadi pada saat kontraksi uterus yang meningkat setelah
menyebabkaniskemiapadalokasiperlekatanplasenta(plasentalsite)
sehinggajaringanperlekatanantaraplasentadan dindinguterus,mengalaminekrosis
danlepas.Ukuranuterusmengecilkembali(setelah2haripascapersalinan,setinggisekit
arumbilikus,setelah2minggumasukpanggul,setelah4minggukembalipada
ukuransebelumhamil).
perineum pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada
lakukanlahpenjahitandanperawatandenganbaik.
2) PerubahanpadaSistemPencernaan
Seringterjadikonstipasipadaibusetelahmelahirkan.Halini umumnyakarena
dalammasalaktasi.
3) PerubahanPerkemihan
Keadaan/statussebelumpersalinan(2)lamanyapartuskala II dilalui(3)besarnya
pemeriksaansistokopiksegerasetelahpersalinantidakmenunjukkanadanyaedema
4) PerubahandalamSistemEndokrin
Selamaproseskehamilandan persalinanterdapatperubahanpadasistem
endokrin,terutamapadahormon-hormonyangberperandalamprosestersebut.
mempertahankankontraksi,sehinggamencegahperdarahan.Isapanbayi dapat
danpada
permulaanadarangsanganfolikeldalamovariumyangditekan.Padawanitayang
tidakmenyusuibayinyatingkatsirkulasiprolaktinmenurundalam 14-21harisetelah
pertumbuhanfolikel,ovulasi,danmenstruasi.
5) PerubahanTanda-tandaVital
meningkatnyakerja otot,dehidrasidanperubahanhormonaljikaterjadipeningkatan
kemih,endometritis(peradanganendometrium),pembengkakanpayudara,dan lain-
lain.
Dalamperiodewaktu6-7jam sesudahmelahirkan,seringditemukanadanya
berlangsungsampai6-10 harisetelahmelahirkan.Takhikardiakurangseringterjadi,
yanglama.
2. Sectio Caesarea
a. Definisi
SectioCaesareamerupakansuatutindakanpembedahandengan
caramembukadinding abdomendandindingrahimuntukmelahirkan
janin,dengansyaratanrahimdalamkeadaan utuhserta
beratjanindiatas500gramdanusiajanin>28minggu
yangdilakukandengancaramelakukansuatuirisan pembedahanyang
dilakukan secarapervaginam5.
Terdapatbeberapa indikasiseorangibuharusmenjalani
persalinandenganmetodepembedahanSectioCaesareasebagai berikut7:
Keadaandimanaibumemilikipanggulsempit,sehinggabayi denganukuranyang
tidakproporsionaldenganukuranpanggul ibunyamengalami
Keadaandimanaterjadisuatukondisigawatjanin,yaitupada
kondisiterinfeksi,KetubanPecahDini(KPD), kejadianbayiyang
3) Plasenta Previa
4) LetakLintang
5) IncoordinateUterineAction
Keadaandimanaadanyasuatukontraksirahimyang tidak
6) Preeklampsia
8) RiwayatSectio Caesareasebelumnya.
Pada kondisiibuyangpernahmelakukanSectioCaesarea pada
c. JenisSectio Caesarea
caramenginsisidisegmenbagianbawahuterus. Beberapa
keuntunganmenggunakanjenispembedahanini,yaitu perdarahanlukainsisiyang
segmenbagianbawahuterustidakbanyakmengalami
Merupakantindakanpembedahandenganpembuatan insisi
padabagiantengahdarikorpusuterisepanjang 10-12cmdengan
perutkarenariwayatpersalinanSectioCaesarea
sebelumnya,insisidisegmenbawahuterusmengandungbahayadari
selanjutnya.Setelahdilakukan tindakanSectioCaesarea
risikoyang ada.
3) Sectio CaesareaEkstraperitoneal
kearahkepalauntuk
memaparkansegmenbawahuterus.Jenispembedahaninidilakukan untuk
kemajuanpengobatan terhadapinfeksi,pembedahanSectio
pembedahannya.
Adaduajenis sayatandalamoperasisectiocaesareayaitu6:
1) Sayatanmelintang
Sayataninidilakukandibagianbawahrahimdariujungselangkangan
dibagianatasbatasrambutkemaluansekitar10-14cm.Keuntungan
darijenisiniadalah meminimalkanresikorobekrahim,karenapada
sehinggalukadapatsembuhdengansempurna(Kasdu,2003).
2) Sayatanmemanjang(bedahsesarklasik)
Sayatandibuat secaravertikalatau mediana, tegak lurus mulaidari tepatdi
beresikountukmenyebabkankomplikasi.
persalinanSectioCaesareajarang diperlukanjikajaninsudahmati
seminimalmungkindengan
melakukantindakanpersalinanpervaginamyanglebihdisukaiuntuk
sebagianbesarkeadaan. Karenapadasaatibumelakukanpersalinan
SectioCaesarea,ibukehilangansejumlah500mldarahbahkanlebih8.
1) Perubahan Fisiologis
Perubahan fisiologis pada masa nifas terjadi pada sistem reproduksi, payudara dan
laktasi, traktus urenareus, sistem gastro intestinal, sistem kardiovaskuler, dan after
pain.
2) Perubahan fisiologi sistem reproduksi yaitu vulva dan vagina, uterus, loche,
serviks, perinium. Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang
sangat besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama
sesudah proses tersebut kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendor.
Setelah 3 minggu masa nifas, vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak
pada uterus, pada akhir kala III persalinan, fundus uteri setinggi umbilicus atau
(sebesar buah jeruk) tebal 10 cm, serta berat kira-kira 1000 gram. Setelah 24 jam
persalinan fundus uteri berada kurang lebih 1-2 cm di bawah umbilikus dan
setelah 9 hari post partumuterus sudah tidak berada lagi di abdomen. Lochea
adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas,
lochea memiliki beberapa jenis yaitu : Lochea rubra berisi darah segar dan sisa-
merah kuning berisi darah dan lendir, hari ke 3-7 post partum, lochea
serosaberwarna kuning cairan tidak berdarah lagi, lochea alba cairan putih selama
2 minggu, lochea purulentabila terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah dan
berbau busuk, lochea statis yaitu lochea tidak lancar. Sedangkan pada serviks
masih bisa masuk karena rahim setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari, dan
setelah 7 hari dapat dilalui 1 jari. Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem
reproduksi yang terakhir adalah terjadi pada perinium, segera setelah melahirkan
perineumkembali menjadi kendor karena sebelum teregang oleh tekanan kepala
3) Perubahan fisiologi pada payudara dan laktasi, payudara akan mencapai maturitas
yang penuh selama masa nifas, terkecuali jika laktasi disupresi payudara akan
menjadi lebih besar, lebih kencang dan nyeri tekan sebagai reaksi terhadap
4) Perubahan fisiologi pada traktus urinarius, buang air kecil akan sulit selama 24
jam pertama, sesudah bagian ini mengalami komprosi antara kepala janin dan
5) Perubahan fisiologi pada sistem gastrointestinal kerap kali diperlukan waktu 3-4
hari sebelum faal usus kembali normal. Meskipun kadar progesterone menurun
hari. Gerak tubuh berkurang dan usus bagian bawah sering kosong jika sebelum
keinginan ke belakang.
7) After pain atau mules, after pain terjadi sesudah melahirkan akibat reaksi usus
yang kadang-kadang sangat mengganggu selama 3-4 hari post partum Perasaan
saat itu timbul bila masih terdapat sisa selaput ketuban sisa-sisa plasenta atau
3. Nyeri
a. Definisi
Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat individualis
yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh pikiran
akibat dari kerusakan jaringan yang adekuat atau potensial. Nyeri / pertanyaan akan
Perbedaan tersebut bukanlah semata – mata karena etiologinya, namun banyak faktor
seseorang12.
b. Klasifikasi Nyeri
a) Nyeri Superfisial
pada laserasi, luka bakar, dan sebagainya. Nyeri jenis ini memiliki durasi
yang pendek, terlokalisir, dan memiliki sensasi yang tajam. Nyeri Kutaneus
(superfisial) merupakan nyeri yang berasal dari kulit atau jaringan subkutan.
Luka akibat teriris kertas menimbulkan nyeri tajam dengan sedikit rasa
terbakar menimbulkan nyeri tajam dengan sedikit rasa terbakar merupakan
Nyeri somatik dalam adalah nyeri yang terjadi pada otot dan tulang
merupakan nyeri yang berasal dari ligamen, tendon, tulang, pembuluh darah
c) Nyeri Viseral
Nyeri yang timbulbersifat difus dan durasinya cukup lama, sensasi yang
organ dalam, nyeri bersifat difus dan dapat menyebar ke beberapa arah.
Nyeri dapat terasa tajam, tumpul atau unik tergantung organ yang terlibat.
Nyeri alih adalah nyeri yang timbul akibat adanya nyeri visceral yang
menjalar ke organ lain, sehingga dirasakan nyeri pada beberapa tempat atau
lokasi. Nyeri jenis ini dapat timbul karena masuknya neuron dari organ yang
jaringan sekitar. Nyeri jenis ini biasanya dirasakan oleh klien seperti berjalan
/ bergerak dari daerah asal ke sekitar atau ke sepanjang bagian tubuh tertentu.
Nyeri dapat bersifat intermiten atau konstan. Nyeri Radiasi (nyeri yang
menyebar) merupakan nyeri yang dirasakan pada tempat sumber nyeri dan
Nyeri bayangan adalah nyeri khusus yang dirasakan oleh klien yang
mengalami amputasi. Nyeri oleh klien dipersepsikan berada pada organ yang
sensasi nyeri yang sangat menyakitkan yang dirasa pada bagian tubuh yang
2) Berdasarkan Organ
a) Nyeri Organik
akibat adanya cedera, penyakit, atau pembedahan terhadap salah satu atau
beberapa organ.
b) Nyeri Neurologik
neuralgia. Nyeri ini dapat terjadi secara akut maupun kronis. Nyeri neuropatik
merupakan nyeri yang disebabkan oleh kerusakan sistem saraf pusat atau tepi
yang terjadi saat ini atau masa lalu dan tidak memiliki stimulus nyeri, seperti
c) Nyeri Psikogenik
Gangguan ini lebih mengarah pada gangguan psikologis dari pada gangguan
organ.
a) Nyeri Akut
lain : respirasi meningkat, denyut jantung dan tekanan darah meningkat dan
pallor. Nyeri akut merupakan nyeri yang datang secara tiba-tiba atau lambat
b) Nyeri kronis
Nyeri kronis berkembang lebih lambat dan terjadi dalam waktu lebih
lama dank lien sering sulit mengingat sejak kapan nyeri mulai dirasakan.
Nyeri kronik merupakan nyeri yang muncul berkepanjangan, biasanya nyeri
muncul berulang-ulang atau menetap sampai enam bulan atau lebih dan
c. Intensitas Nyeri
Indikator tunggal yang paling penting untuk mengetahui intensitas nyeri adalah
laporan klien tentang nyeri. Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah
nyeri dirasakan oleh individu, pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan
individual dan kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat
berbeda oleh dua orang yang berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri
fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri. Namun, penggukuran dengan tehnik ini
juga tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri13.
Gambar 2.1
sebagai yang ringan, sedang atau parah. Namun, makna istilah-istilah ini berbeda
bagi bidan dan klien. Dari waktu kewaktu informasi jenis ini juga sulit
dipastikan.
Skala deskriptif merupakan alat pengukuran tingkat keparahan nyeri yang
merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsi
yang tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang garis. Pendeskrisi ini
dirangking dari “tidak terasa nyeri” sampai “nyeri yang tidak tertahankan”.
Bidan menunjukkan klien skala tersebut dan meminta klien meminta untuk
seberapa jauh nyeri terasa paling menyakitkan dan seberapa jauh nyeri terasa
paling tidak menyakitkan. Alat VDS ini memungkinkan klien memilih sebuah
Gambar 2.2
yaitu :
0 : Tidak Nyeri
kondisi delirium
Gambar 2.3
pada angka, VAS adalah suatu garis lurus, yang mewakili intensitas nyeri yang
terus menerus dan pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Skala ini member
keparahan nyeri yang lebih sensitive karena klien dapat mengidentifikasi setiap
titik pada rangkaian dari pada dipaksa memlih satu kata atau satu angka.
Keterangan :
Wajah 0 : wajah yang sangat bahagia karena tidak menderita sakit sama
sekali
Wajah 10 : wajah yang menderita paling sakit yang dapat anda bayangkan,
ini.
d. Manifestasi Nyeri
1) Respon Psikologis
berpandangan sulit sembuh dan berpandangan hal tersebut hukuman dari tuhan .
2) Respon fisiologis terhadap nyeri .
3. Fasokonstriksi perifer.
5. Diaphoresis.
7. Dilatasi pupil .
1. Muka pucat.
2. Otot mengeras.
3. Penurunan HR dan BP .
e. Efek Nyeri
1) Vokalisasi
sesak nafas.
2) Ekspresi wajah
gigi, menggerutkan dahi, menutup mata mulut dg rapat atau membuka mulut dan
3) Gerakan tubuh
4) Interaksi sosial
1) Usia
Usia merupakan variabel penting yang mempengaruhi nyeri, khususnya
kelompok usia ini dapat mempengaruhi bagaimana anak-anak dan lansia bereaksi
terhadap nyeri.
2) Jenis kelamin.
Banyak orang yang berpendapat laki-laki lebih mempunyai daya tahan lebih
baik dari wanita dalam menghadapi nyeri tetapi laki-laki dan wanita tidak berbeda
secara signifikan dalam merespon nyeri, justru lebih dipengaruhi faktor budaya.
3) Kebudayaan
nyeri. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang diterima oleh
kebudayaan mereka.
4) Makna Nyeri
5) Perhatian
6) Ancietas
Hubungan antara nyeri dan kecemasan sangat bersifat komplek. Ansietas
sering kali meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat menimbulkan
7) Keletihan
sebelumnya tidaklah selalu berarti bahwa individu tersebut akan menerima nyeri
8) Gaya Koping
seperti di rumah sakit, klien merasa tidak berdaya dengan rasa seperti itu. Hal ini
yang sering terjadi adalah klien merasa kehilangan control tehadap lingkungan
dan kehilangan control terhadap hasil peristiwa yang terjadi, dengan demikian
g. Penatalaksanaan Nyeri
1) Farmakologi
Analgetik opoid terdiri dari turunan opium seperti morfin dan kodein.
Analgetik non opoid (analgetik non narkotik) atau yang sering disebut
asetaminofen, dan ibuprofen selain memiliki efek anti nyeri juga memiliki
efek anti inflamasi dan anti demam (anti piretik). Obat-obat golongan ini
peradangan yang dibangkitkan oleh sel-sel yang mengalami cidera. Obat ini
memiliki efek maksimum (ceiling effect), yaitu meningkatkan dosis obat ini
c) Analgetik penyerta
kala nyeri akut, selain kerja utamanya. Misalnya, sedative ringan atau
yang mendasari tetapi dapat juga meningkatkan strategi nyeri yang lain.
2) Non Farmakologi.
terapeutik.
berikut :
a. Meningkatkan kenyamanan
b) Kompres
suhu yang terlalu dingin selain memberikan rasa tidak nyaman juga
c) Stimulasi Kontralateral
di sisi yang berlawanan dari daerah yang terjadi nyeri. Stimulasi kontralateral
dapat berupa garukan pada daerah yang berlawanan jika terjadi gatal,
mengosok (mesase) jika kram (kejang) atau pemberian kompres dingin atau
Medote ini mungkin berguna jika daerah yang mengalami nyeri tidak
dapat disentuh karena hipersensitif, tertutup perban atau gips atau ketika
d) Acupresure(Pijat Refleksi)
Acupressure dikembangkan dari ilmu pengobatan kuno Cina dengan
berbagai titik organ tubuh, seperti pada akupunktur. Tindakan ini merupakan
membahas tentang tehnik pijat refleksi ini. Apabila dengan tehnik ini terbukti
efektif untuk mengatasi nyeri, tehnik ini dapat terus digunkan bahkan
tertentu.
f) Imobilisasi
g) Distraksi.
stimulus yang lain. Teknik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori
informasi kepada klien tentang respon fisiologis tubuh terhadap nyeri yang
dialami klien (misalnya, tekanan darah atau ketegangan otot serta EKG) dan
j) Sentuhan Terapeutik
waktu singkat sebelum kontak dengan klien. Pada periode ini perawat
4. Kompres Hangat
a. Definisi
telahdiprogramkan.Panasdapat
40°C17.
otottubuhlebihrileks,menurunkanrasanyeri, danmemperlancarpasokanaliran
berfungsiuntukmelebarkanpembuluhdarah, menstimulasisirkulasidarah,dan
mengurangi kekakuan18.
konveksi,radiasievaporasi17.
1) Konduksi
paparandenganudara,dansifatisolatorbenda menyebabkanprosesperpindahan
padaaliran udarayang
denganudarasekitaryanglebihdingin,udara yangbersentuhandengankulit
menjadi hangat. Karena udara panas lebih ringan dibandingkan udara dingin,
udarapanasberpindah ketikaudaradinginbergerakkekulituntukmenggantikan
panas dari tubuh. Kombinasi dari proses konveksi dan konduksi guna
membawa pergipanasdaritubuhdibantuoleh
pergerakanpaksaudaramelintasipermukaan
tubuh,sepertikipasangin,angin,pergerakantubuhsaatmenaikisepedadanlain-
lain.
3) Radiasi
tubuh memilikipanjanggelombang5–20mikrometer.Tubuh
4) Evaporasi
kehilangan panastubuhsebesar0,58kilokalori.Padakondisiindividutidak