Anda di halaman 1dari 4

Assalamualallaikum wr.

wb

Salam sejahtera bagi kita semua.

Sampurasun.

Yang terhormat Bapak Walikota Bandung, beserta Ibu Ridwan Kamil, yang terhormat Bapak Ketua DPAD,
barangkali ada yg mewakili kota madya Bandung, yang terhormat bapak-bapak Mukmida Kota Madya
Bandung yang tadi saya sudah lihat, kemudian para inohong Kota Bandung, hadirin undangan yang kami
muliakan, serta Keluarga Besar Wiranatakusuma. Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji dan syukur
kepada ilahi robbi Allah Swt, Yang Mahakuasa atas segala rahmat dan karunianya, sehingga kita bisa
berkumpul di tempat yang sangat indah ini. Untuk meresmikan Taman Sejarah Kota Bandung sholawat
serta salam kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., beserta para sahabat dan
keluarganya yang telah membawa kita dari alam jahiliyah yang gelap gulita ke alam yang terang-
menderang penuh dengan keilmuan dan ketakwaan. Bapak Walikota Kang Emil yang kami hormati dan
kami banggakan, serta hadirin yang berbahagia. Pertama-tama sekiranya pada apabila kami, atas Nama
Besar Wiranatakusuma, dan keluarga besar lainnya untuk menyampaikan ucapan terimakasih serta
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Ridwan Kamil, dengan seluruh jajaran instansi terkait
di Pemda Kota Madya Bandung atas selaku prakasa yang sangat mulia, untuk mencoba menggali dan
menampilkan sebagian dari sejarah Kota Bandung melalui media yang visual dan komunikatif sehingga
tentunya di harapkan akan menjadi informasi yang sangat berguna khususnya bagi masyarakat
Bandung, ,masyarakat Jawa Barat, dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Terobosan yang Bapak
Walikota lakukan ini, sangat relefan dengan ungkapan Bung Karno sebagai pandang ponding polados
NKRI yang menyatakan, "Bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya".
Monumen ini adalah sebagian dari sejarah Kota Bandung yang tentunya menjadi milik dari seluruh
masyarakat Kota Bandung dan masyarakat Jawa Barat pada umumnya. Ini adalah satu momentum bahwa
dalam kepemimpinan Bapak Ridwan Kamil, sejarah diwujudkan dalam suatu media edukasi terbuka ,
media yang luar biasa baiknya yang bisa di Nikmati bukan saja oleh orang Bandung, tapi bagi siapapun
yang datang ke Kota Bandung yang tercinta ini. Akan datang orang-orang dari mancanegara dan bercerita
tentang Bandung, tentang bupati-bupati yang dulu-dulu, kemudian Pemimpin Kota Bandung, yaitu
Walikota dari zaman dahulu sampai dengan saat ini, yang juga para penggagah serta para pengukir
sejarah. Sebagai warga Bandung kita patut bangga memiliki putra-putra daerah yang tercatat sebagai
pejuang di inspairing widenes berjuang untuk kemaslahatan orang banyak. Para pemimpin yang
membuat hari ini kita menjadi bangga sebagai warga Bandung. Kebanggaan ini tentunya adalah sebuah
bekal, bahwa prestasi, dan pengorbanan, serta karya yang bisa kita nikmati oleh masyarakat luas yang
memiliki nilai sepanjang masa dan sepanjang hidup ini. Dan kita semua bisa melihat, mendengar, dan
merasakan, bahwa apa yang di lakukan Kang Emil sebagai Walikota selama ini, telah memberikan
keyakinan kepada kami. Bapak adalah seorang yang jadi peminpin yang sangat pantas. Sebagai generasi
penerus dari pada pendiri Kota Bandung yang kita cintai ini. Kami mendengar program bapak yang
lainnya, adalah perencanaan Bandung sebagai kota berbudaya. Menurut pandangan kami adalah sangat
tepat sekali. Bukankah kemajuan suatu bangsa di nilai dari ketinggian nilai budayanya. Sebagai contoh:
antara lain seperti, negara jepang, korea, dan cina. Kami meliahat usaha-usaha yang keras dari Bapak
Walikota dengan seluruh jajarannya untuk mengajak warga Bandung agar menegakan budaya bersih,
someah, silih ajenang, sabanda sariksa. Parakana tanggetna budaya urang sunda yang sudah dimulai dan
dilaksanakan dimana hal ini walupun perlahan-lahan tapi sudah terlihat hasilnya. Jati diri Orang Sunda
harus di tanamkan kembali sekiranya kita semua sependapat, bahwa bukan perkara mudah untuk
menjaga keasikan Bandung heurin ku tangtung, pada hampir setiap sabtu minggu, dan hari libur besar
kedatangan turis, baik lokal, nasional, maupun dari mancanegara yang bekunjung ke Bandung dengan di
topang oleh resort-resort lainnya, ini berarti bahwa Kota Bandung memiliki daya tarik bagi mereka, serta
problema kemacetan yang tidak mudah di tanggulangi. Aya paripaos sunda, "adat ka gulung ku iga".
Kahayang urang ngajak masyarakat supados sadar bersih, sadar apik, taat berlalulintas dengan santun
dan kesadaran bermasyarakat, serta kesadaran berbangsa dan bernegara lainnya. Sungguh memerlukan
kesabaran dan kekuatan. Akhir kata seperti ungkapan tidak ada gading yang tak retak, tentunya apabila
di dalam sambutan kami yang singkat ini ada kata atau ucapan yang tidak pantas pada tempatnya di
mohon di bukakan pintu maaf yang sebesar besarnya demikian sambutan dari pihak kami, semoga kita
selau mendapatkan ridha, hidayah dan di berikan perlindungan oleh Allah Swt.

Bilahitaufiqwalhidayah wassalamualaikum wr.wb

Inggris

Assalamualallaikum wr.wb
Peace for us all.

Sampurasun.

Dear Mr. Mayor of Bandung, and Mrs. Ridwan Kamil, the honorable Mr. Chairman DPAD, perhaps
someone representing municipalities Bandung, honorable fathers Mukmida Municipality of Bandung,
which I'd already seen, then the inohong Bandung, attendees invites us Gentlemen, as well as Big Family
Wiranatakusuma. First let us pray praise and thanksgiving to the divine robbi Allah, the Almighty, the
graces and gifts, so that we can gather in this very beautiful place. To inaugurate Bandung sholawat
Historical Park and greetings we convey to our master the Prophet Muhammad., Along with friends and
family who have brought us from the realm of darkness of ignorance to the light of nature-menderang
full scholarship and piety. Mayor Kang Emil which we respect, and we are proud of, and the audience
happy. First of all if it were on when we, in the name of the Wiranatakusuma, and extended family to
express gratitude and appreciation highest to Mr. Ridwan Kamil, the whole range of relevant agencies in
the Government of the Municipality of Bandung on as prakasa very noble, for trying to explore and
display portions of the historical city of Bandung through visual media and communicative so certainly
expected would be very useful information, especially for the people of Bandung, West Java community,
and the people of Indonesia in general. The breakthrough did Mr. Mayor, it is very relefan with
expressions of Bung Karno as ponding of view polados Homeland stating, "That great nation is a nation
that does not forget its history". This monument is part of the history of Bandung, which would be
owned by the whole people of Bandung and West Java community in general. This is the momentum
that the leadership of Mr. Ridwan Kamil, the history embodied in an open educational media, media
incredibly good that can enjoy not only the people of Bandung, but for anyone who comes to this
beloved Bandung. People will come from abroad and tells of Bandung, about regents who had known,
then leader of the city of Bandung, the mayor of the ancient times until today, which is also the
penggagah and woodcarvers history. As citizens of Bandung we should be proud to have sons of the area
recorded as a fighter in inspairing widenes fight on behalf of others. The leaders who made today we be
proud as citizens of Bandung. This pride certainly was a provision that the achievements and sacrifices,
as well as the work that we can enjoy by many people who have the values of all time and throughout
life. And we all can see, hear, and feel, that what is done Emil Kang as Mayor over the years, has our
confidence. The father is a so leading people in a very inappropriate. As the next generation of the
founder of the city of Bandung which we love. We heard the father of the other programs, is planning
Bandung as a cultured city. According to our view is very precisely. Is not the advancement of a nation in
the value of the height of its cultural value. For example: among other things such as, country Japan,
Korea, and China. We view the strong efforts of the mayor with his management to invite the citizens of
Bandung in order to uphold the culture of clean, someah, penance ajenang, sabanda sariksa. Parakana
tanggetna urang Sundanese culture that has been initiated and implemented where it even though
slowly but have seen the results. The identity of Sundanese people must be instilled back in case we all
agree, that it was not easy to keep keasikan Bandung heurin ku tangtung, on almost every Saturday
week, and a great holiday tourist arrivals, whether local, national or from abroad that bekunjung to
Bandung the strut by the resorts other, this means that Bandung has a fascination for them, as well as
the problems of congestion which is not easy in the tackle. Aya paripaos Sundanese, "ka custom roll my
ribs". Kahayang urang invites the public aware supados clean, neat conscious, obedient berlalulintas with
courtesy and awareness of society, as well as other national and state consciousness. It requires patience
and strength. Final words as the phrase is no ivory that is not cracked, of course, if the action in our
welcome this short a word or utterance is inappropriate in place at the beg at open the door of
forgiveness of magnitude so welcome on our part, hopefully we'd always get pleasure, guidance and is
given protection by Allah.

Bilahitaufiqwalhidayah Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai