Laporan Resmi 1 Hukum Ohm
Laporan Resmi 1 Hukum Ohm
TEOREMA SUPERPOSISI
A. Tujuan Percobaan
B. Dasar Teori
Teorema Superposisi adalah teorema yang digunakan untuk memperoleh penyelesaian pada
rangkaian listrik yang memiliki dua buah sumber atau lebih. Penerapan teorema Superposisi
memungkinkan rangkaian listrik yang rumit dengan beberapa sumber tegangan dan atau sumber
arus di dalamnya, dapat disederhanakan menjadi rangkaian yang lebih sederhana dengan hanya
sebuah sumber tegangan atau sumber arus. Metode yang digunakan dalam teorema Superposisi
adalah mengeliminasi semua sumber yang ada pada rangkaian listrik, kemudian hanya
menyisakan satu sumber saja yang pada saat itu juga sedang beroperasi; dan menganalisa
rangkaian itu dengan konsep rangkaian seri-paralel, masing-masing saat sumber beroperasi
sendiri-sendiri.
Berikut teorema Superposisi: “Pada rangkaian listrik yang terdiri lebih dari satu sumber
tegangan atau sumber arus, arus yang melalui beberapa cabang merupakan jumlah aljabar dari
arus-arus yang dihasilkan oleh setiap sumber secara independen, dimana semua sumber
independen lain diganti dengan impedansi internal itu sendiri.”
Mengganti sumber independen yang ada (sumber tegangan) menjadi short circuit yang
bertujuan untuk mengurangi perbedaan potensial, misal V=0; dengan nilai impedansi
internal pada sumber tegangan sama dengan nol (short circuit).
Mengganti sumber independen lain (sumber arus) menjadi open sirkuit yang bertujuan
untuk mengurangi perbedaan potensial pada sisi arus, misal I=0; dan nilai impedansi
internal pada sumber arus adalah tidak terbatas (open circuit). Langkah-langkah
menggunakan teorema superposisi adalah sebagai berikut:
R1 R3
E1 E2
R2
Setelah menentukan rangkaian asli, langkah selanjutnya adalah melepas salah satu
sumber tegangan dan menggantinya menjadi short circuit. Dalam contoh ini, tegangan yang
dilepas adalah E2.
R1 R3
E1
R2
Kemudian, hitung masing-masing hambatan dari resistor yang ada. Lalu cari arus
keseluruhan, dan dilanjutkan mencari arus yang mengalir di masing-masing resistor dan
tegangannya. Selanjutnya kembalikan sumber tegangan E2 ke dalam rangkaian dan lepas sumber
tegangan yang lain (E1).
R1 R3
R2 E2
Kemudian, lakukan perhitungan yang sama seperti pada rangkaian superposisi 1. Lalu
jumlahkan masing-masing tegangan dan arus pada tiap resistor pada rangkaian superposisi 1 dan
rangkaian superposisi 2 dengan memperhatikan arah arusnya.
D. Rangkaian Percobaan
R1 = 5 KΩ
R1 R2 R3
R2 = 4 KΩ
IL
R3 = 3 KΩ
A
S1
RL = 2 KΩ
S2 S3
E1; E2; E3 adalah
1 2 1 2 1 2 RL
tegangan DC
E2
E1 E3
S1; S2; S3 adalah saklar
Catatan:
IL1 = Arus yang terukur pada amperemeter pada saat S1 pada posisi 1 dan S yang lain
pada posisi 2
IL2 = Arus yang terukur pada amperemeter pada saat S2 pada posisi 1 dan S yang lain
pada posisi 2
IL3 = Arus yang terukur pada amperemeter pada saat S3 pada posisi 1 dan S yang lain
pada posisi 2
IL = Arus yang terukur pada amperemeter pada saat semua S pada posisi 1
IL’ = Penjumlahan dari semua arus IL1, IL2, dan IL3
I1 − IL ′
Error = × 100%
IL
R2 // R3 E1
IL1 = RL +R2 //R3
×R +(R //R
1 2 3 //RL )
E2 ≠ 0; E1 = 0; E3 = 0
R1 // R3 E2
IL2 = RL +R1 //R3
×R
2 +(R1 //R3 //RL )
E3 ≠ 0; E1 = 0; E2 = 0
R1 // R2 E3
IL3 = RL +R1 //R2
×R +(R //R
3 1 2 //RL )
F. Tugas:
R 2 // R 3 E1
IL1 = ×
R L + R 2 //R 3 R1 + (R 2 //R 3 //R L )
4// 3 10
IL1 = ×
12 5 + (4//3//2)
2 + 7
1.71 10
IL1 = ×
2 + 1.71 5 + 0.92
IL1 = 0.46 × 1.69
IL1 = 0.78 mA
Menghitung IL2
R1 // R 3 E2
IL2 = ×
R L + R1 //R 3 R 2 + (R1 //R 3 //R L )
5//3 5
IL2 = ×
2 + 5//3 4 + (5//3//2)
1.875 5
IL2 = ×
2 + 1.875 4 + 0.96
IL2 = 0.48 × 1.008
IL2 = 0.48 mA
Menghitung IL3
R1 // R 2 E3
IL3 = ×
R L + R1 //R 2 R 3 + (R1 //R 2 //R L )
5//4 −3
IL3 = ×
2 + 5//4 3 + (5//4//2)
2.22 −3
IL3 = ×
2 + 2.22 3 + 1.05
IL3 = 0.52 × 0.74
IL3 = −0.38 mA
Menghitung IL’ data 2
IL = IL1 + IL2 + IL3
0.78 + 0.48 + 0.38 = 1.64 mA
Menghitung IL1
R 2 // R 3 E1
IL1 = ×
R L + R 2 //R 3 R1 + (R 2 //R 3 //R L )
4// 3 10
IL1 = ×
12
2 + 7 5 + (4//3//2)
1.71 10
IL1 = ×
2 + 1.71 5 + 0.92
IL1 = 0.46 × 1.69
IL1 = 0.78 mA
Menghitung IL2
R1 // R 3 E2
IL2 = ×
R L + R1 //R 3 R 2 + (R1 //R 3 //R L )
5//3 5
IL2 = ×
2 + 5//3 4 + (5//3//2)
1.875 5
IL2 = ×
2 + 1.875 4 + 0.96
IL2 = 0.48 × 1.008
IL2 = 0.48 mA
Menghitung IL3
R1 // R 2 E3
IL3 = ×
R L + R1 //R 2 R 3 + (R1 //R 2 //R L )
5//4 −(−3)
IL3 = ×
2 + 5//4 3 + (5//4//2)
2.22 3
IL3 = ×
2 + 2.22 3 + 1.05
IL3 = 0.52 × 0.74
IL3 = 0.38 mA
Menghitung IL’ data 3
IL = IL1 + IL2 + IL3
0.62 + 0.57 − 0.51 = 0.68 mA
Menghitung IL1
R 2 // R 3 E1
IL1 = ×
R L + R 2 //R 3 R1 + (R 2 //R 3 //R L )
4// 3 8
IL1 = ×
2 + 1.71 5 + (4//3//2)
1.71 8
IL1 = ×
2 + 1.71 5 + 0.92
IL1 = 0.46 × 1.35
IL1 = 0.62 mA
Menghitung IL2
R1 // R 3 E2
IL2 = ×
R L + R1 //R 3 R 2 + (R1 //R 3 //R L )
5//3 6
IL2 = ×
2 + 5//3 4 + (5//3//2)
1.875 6
IL2 = ×
2 + 1.875 4 + 0.96
IL2 = 0.48 × 1.2
IL2 = 0.57 mA
Menghitung IL3
R1 // R 2 E3
IL3 = ×
R L + R1 //R 2 R 3 + (R1 //R 2 //R L )
5//4 −(4)
IL3 = ×
2 + 5//4 3 + (5//4//2)
2.22 −4
IL3 = ×
2 + 2.22 3 + 1.05
IL3 = 0.52 × 0.74
IL3 = −0.51 mA
Menghitung IL’ data 4
IL = IL1 + IL2 + IL3
0.62 + 0.57 + 0.51 = 1.7 mA
Menghitung IL1
R 2 // R 3 E1
IL1 = ×
R L + R 2 //R 3 R1 + (R 2 //R 3 //R L )
4// 3 8
IL1 = ×
2 + 1.71 5 + (4//3//2)
1.71 8
IL1 = ×
2 + 1.71 5 + 0.92
IL1 = 0.46 × 1.35
IL1 = 0.62 mA
Menghitung IL2
R1 // R 3 E2
IL2 = ×
R L + R1 //R 3 R 2 + (R1 //R 3 //R L )
5//3 6
IL2 = ×
2 + 5//3 4 + (5//3//2)
1.875 6
IL2 = ×
2 + 1.875 4 + 0.96
IL2 = 0.48 × 1.2
IL2 = 0.57 mA
Menghitung IL3
R1 // R 2 E3
IL3 = ×
R L + R1 //R 2 R 3 + (R1 //R 2 //R L )
5//4 −(−4)
IL3 = ×
2 + 5//4 3 + (5//4//2)
2.22 4
IL3 = ×
2 + 2.22 3 + 1.05
IL3 = 0.52 × 0.74
IL3 = 0.51 mA
2. Bandingkan IL’ hasil perhitungan dengan hasil pengukuran, kemudian hitung errornya.
E1 E2 E3 IL IL’ Error
No.
(Volt) (Volt) (Volt) Teori (mA) Praktik (mA) (%)
1 10 5 3 0,8 0,82 3,75%
2 10 5 -3 1,58 1,58 0%
3 8 6 4 0,65 0,68 4,6%
4 8 6 -4 1,68 1,61 3,5%
IL − IL ′
% Error = | | × 100%
IL
0,8−0,82
1) % Error = | 0,8
| × 100% = 0,0375 × 100% = 3,75%
1,58−1,58
2) % Error = | 1,58 | × 100% = 0 × 100% = 0 %
0,65−0,68
3) % Error = | 0,65 | × 100% = 0,046 × 100% = 4,6%
1,68−1,61
4) % Error = | 1,68 | × 100% = 0,035 × 100% = 3,5%
Teorema Superposisi adalah suatu cara untuk membuat rangkaian yang kompleks
(rumit) menjadi rangkaian yang sederhana. Pada percobaan kali ini, teorema ini dilakukan
dengan cara menghilangkan 3 sumber tegangan dan menyisakan satu sumber tegangan saja
kemudian menganalisa rangkaian itu dengan konsep rangkaian seri dan paralel dan catat
arus yang mengalir pada rangkaian. Ulangi langkah tersebut untuk sumber tegangan yang
lainnya. Setelah itu jumlahkan arus yang telah dicatat dari semua percobaan masing-masing
sumber tegangan tersebut sehingga diperoleh nilai arus yang sebenarnya pada rangkaian.
Berdasarkan data hasil praktikum dapat diketahui bahwa hanya ada 1 data yang sesuai
dengan teorema superposisi yaitu data nomor 2. Untuk data yang lainnya didapatkan nilai
error. Hal ini terjadi karena nilai resistansi yang ditunjukkan oleh gelang resistor berbeda
dengan nilai resistansi resistor sebenarnya, dan juga disebabkan oleh kesalahan dalam
pembacaan pengukuran karena Ammeter yang digunakan berupa Ammeter analog.
A. Analisa
Teorema Superposisi adalah suatu cara untuk membuat rangkaian yang kompleks
(rumit) menjadi rangkaian yang sederhana. Pada percobaan kali ini, teorema ini dilakukan
dengan cara menghilangkan 3 sumber tegangan dan menyisakan satu sumber tegangan saja
kemudian menganalisa rangkaian itu dengan konsep rangkaian seri dan paralel dan catat
arus yang mengalir pada rangkaian. Ulangi langkah tersebut untuk sumber tegangan yang
lainnya. Setelah itu jumlahkan arus yang telah dicatat dari semua percobaan masing-masing
sumber tegangan tersebut sehingga diperoleh nilai arus yang sebenarnya pada rangkaian.
Berdasarkan data hasil praktikum dapat diketahui bahwa hanya ada 1 data yang sesuai
dengan teorema superposisi yaitu data nomor 2. Untuk data yang lainnya didapatkan nilai
error. Hal ini terjadi karena nilai resistansi yang ditunjukkan oleh gelang resistor berbeda
dengan nilai resistansi resistor sebenarnya, dan juga disebabkan oleh kesalahan dalam
pembacaan pengukuran karena Ammeter yang digunakan berupa Ammeter analog.
B. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dan analiisa data dapat disimpulkan bahwa teorema
superposisi digunakan untuk menyederhanakan suatu rangkaian yang kompleks. Dan pada
data praktikum hanya ada 1 data yang sesuai dengan teorema superposisi yaitu data nomor
2. Untuk data yang lainnya didapatkan nilai error. Hal ini terjadi karena nilai resistansi yang
ditunjukkan oleh gelang resistor berbeda dengan nilai resistansi resistor sebenarnya, dan
juga disebabkan oleh kesalahan dalam pembacaan pengukuran karena Ammeter yang
digunakan berupa Ammeter analog.