Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

BAB I
DASAR TEORI

1.1 Latar Belakang


Dalam melaksanakan suatu bangunan, baik bangunan besar,
sedang dan yang kecil sekalipun memerlukan terlebih dahulu suatu
perencanaan yang matang. Tidak mungkin dapat dibuat suatu rencana
yang baik tanpa tersedia peta yang baik pula. Untuk mendapatkan peta
yang baik harus didasarkan atas hasil pengukuran yang benar dan cara
pengukuran yang dapat dipertanggungjawabkan. Pengukuran-pengukuran
yang dimaksud adalah Pemetaan lahan terapan.
Pemetaan lahan terapan merupakan bagian dari ilmu geodesi, yang
memfokuskan pada pengukuran-pengukuran bentuk permukaan bumi
untuk dipindahkan ke bidang datar. Ilmu ukur tanah adalah ilmu yang
mempelajari masalah kulit bumi yang berupa situasi atas permukaan kulit
bumi, perbedaan ketinggian, jarak dan luas.
Ilmu geodesi mempunyai dua maksud, yaitu maksud ilmiah dan
maksud praktis. Maksud ilmiah adalah menentukan permukaan bumi,
sedangkan maksud praktis membuat bayangan, yang dinamakan peta dari
sebagian besar atau kecil permukaan.
Mempelajari ilmu ukur tanah bertujuan untuk mengetahui
bagaimana bentuk permukaan bumi, baik situasi maupun beda tinggi suatu
titik dengan titik lain yang diamati pada permukaan tanah. Dengan
mengukur jarak, luas, ketinggian, dan sudut kita dapat mengetahui
keadaan dan beda tinggi titik-titik pada permukaan tanah.
Pada ilmu ukur tanah, sudut dan jarak menjadi unsur yang penting. Oleh
sebab itu pengukuran-pengukuran bentuk permukaan bumi difokuskan
pada pengukuran keduanya. Dalam hal ini, alat yang digunakan adalah
theodolit dan waterpass dengan merek Sokkia buatan Jepang. Hasil

FEBRY MARTIAN (2411161051) 1


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

pengukuran dengan menggunakan kedua alat tersebut akan mendapatkan


data-data yang akan dipakai untuk menggambarkan situasi suatu lokasi
pengukuran, seperti gedung, tanaman, saluran air, dan jalan. Unsur-unsur
itulah yang disebut topografi.
Hasil pengukuran tanah ini dipakai untuk :
1. Memetakan bumi di atas dan di bawah permukaan laut.
2. Menyiapkan peta-peta navigasi untuk penggunaan di udara, darat,
dan laut.
3. Menetapkan batas-batas pemilikan tanah.
4. Mengembangkan Bank Data Informasi Tata Guna Tanah dan
Sumber Daya Alam yang membantu dalam pengelolaan lingkungan
hidup kita.
5. Menentukan fakta-fakta tentang ukuran, bentuk, gaya berat, dan
medan magnet bumi.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Mengenal alat-alat yang digunakan dalam ilmu pemetaan
lahan terapan dan mengerti cara kerja dan penggunaan dari alat-alat
dalam ilmu pemetaan lahan terapan.
1.2.2 Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengenal mengenai ilmu pemetaan lahan
terapan.
2. Agar mahasiswa bisa memahami, mengolah, serta menghitung data
hasil pengukuran.

1.3 Manfaat Praktikum


Manfaat praktikum pemetaan lahan terapan adalah Materi Ilmu
pemetaan lahan terapan sangat bermanfaat untuk mengetahui letak
kedataran dan kemiringan tanah. Karena tanah merupakan dasar tempat

FEBRY MARTIAN (2411161051) 2


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

untuk terbuatnya jalan raya. Jika kita tidak mengetahui kedataran tanah
maka jalan yang akan kita buat tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Selain dapat mengetahui letak dasar tanah kita juga dapat mengaetahui
cara menggunakan alat-alat ukur tanah seperti : waterpass, tripod, bak ukur
dan sebagainya. Dari praktikum tersebut kita bisa menentukan letak
kedataran dari kemiringan suatu tanah.

1.4 Alat-alat Praktikum


1.4.1 Theodolit
Theodolit adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur jarak dan sudut, baik sudut vertical maupun horizontal.
Yang dimaksud dengan sudut vertical adalah sudut yang di ukur
pada skala tegak lurus. Sedangkan sudut horizontal adalah sudut
yang diukur pada skala mendatar.

Gambar 1.1 Theodolit


1.4.2 Statif/tripot (kaki tiga)
Berfungsi sebagai penyangga waterpass dengan ketiga
kakinya dapat menyanggapenempatan alat yang ada pada masing-
masing ujung yang runcing, Ketiga kaki statifini dapat diatur
tingginya sesuai dengan tanah tempat alat itu berdiri. Selain itu
jugastatif dilengkapi dengan sekrup pengunci waterpass, agar
waterpass tidak bergeser dan jatuh.

FEBRY MARTIAN (2411161051) 3


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

Gambar 1.2 Statif/Tripot (kaki tiga)


1.4.3 Rambu Ukur
Rambu ukur mempunyai penampang segi empat yang
berukuran kurang lebih 3– 4 cm, lebar 10 cm, panjang 300cm, dan
bahkan ada yang panjangnya mencapai 500 cm,ujung atas dan
bawahnya diberi sepatu diberi. Bidang lebar dilengkapi dengan
ukuranmilimeter dan diberi tanda pada bagian –bagiannya dengan
ca t yang mencolok. Bakukur diberi cat hitam dan merah dengan
dasar putih.

Gambar 1.3 Rambu Ukur


1.4.4 Kompas
Berfungsi untuk menentukan arah mata angin, dalam hal ini
yang digunakan adalah arah mata angina utara.

FEBRY MARTIAN (2411161051) 4


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

Gambar 1.4 Kompas


1.4.5 Tipe-X
Berfungsi untuk menandai titik pada pengukuran (pengganti
patok).

Gambar 1.5 Tipe-X


1.4.6 Alat Penunjang Lainnya
Alat penunjang lainnya seperti kalkulator, kompas , tipe-x
sebagai penanda titik dan alat tulislainnya, yang dipakai untuk
memperlancar jalannya praktikum.

Gambar 1.6 Alat Penunjang Lainnya

FEBRY MARTIAN (2411161051) 5


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

1.4.7 Waterpass
Waterpass adalah alat untuk mengukur beda tinggi antara
titik satu dengan yang lain.Serta menentukan kedataran suatu
bidang.

Gambar 1.7 Waterpass

1.5 Teknik Pengukuran


1.5.1 Polygon Tertutup
Poligon tertutup adalah kerangka dasar pengukuran yang
membentuk poligon segi banyak yang menutup. Yang dimaksud
menutup adalah apabila mulai dari titik 1 kemudian ke titik 2 dan
seterusnya akan kembali ke titik 1 lagi. Sehingga akan membentuk
segi banyak. Fungsi dari kembali ke titik awal adalah digunakan
untuk mengkoreksi besaran sudut pada tiap segi banyak tersebut.

Gambar 1.8 Polygon Tertutup

FEBRY MARTIAN (2411161051) 6


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

Pada gambar di atas terlihat semua sudut teratur namun


pada pengukuran di lapangan semua sudut mempunyai besaran
yang berbeda-beda.

1.5.2 Polygon Terbuka

Pengukuran poligon terbuka biasa digunakan untuk mengukur


jalan, sungai, maupun irigasi. tapi kenyataannya bisa digunakan
untuk mengukur luas lahan terbuka. namun tetap disarankan untuk
menggunakan poligon tertutup apabila mengukur luas lahan. Yang
dimaksud terbuka disini adalah poligon tersebut tidak mempunyai
sudut dalam seperti pada tertutup. jadi pengukuran di mulai dari
titik awal tapi tidak kembali ke titik awal seperti pada gambar di
bawah ini.

Gambar 1.9 Polygon Terbuka

Poligon terbuka sendiri terbagi menjadi 2 yaitu terikat sempurna


dan tidak terikat sempurna. Dikatakan terikat sempurna apabila kita
mempunyai data-data koordinat pada titik awal dan titik akhir
berupa data koordinat dan elevasi (x,y,z). Sedangkan terikat tidak
sempurna adalah hanya mempunyai data koordinat dan elevasi
pada titik awal saja.

FEBRY MARTIAN (2411161051) 7

Anda mungkin juga menyukai