Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh manusia merupakan suatu system kesatuan yang didalamnya
terdiri dari berbagai macam system yang bekerja saling keterkaitan dan
berhubungan. Oleh karena itu, apabila ada dari salah satu organ atau
system tersebut mengalami ganggua, maka system yang lain akan
mengikutinya. Sehingga dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk
berfungsi dengan sebagai mana mestinya. Dengan itu dapat dikatakan
bahwa, system dan fungsi tubuh manusia sangat sistematis yang
didalamnya terdapat sel (Ross & Wilson, 2014).
Sel merupakan unit fungsional terkecil tubuh. Kumpulan sel
membentuk jaringan, yang memiliki fungsi tertentu (Waugh & Wilson,
2014). Dalam setiap system tubuh manusia terdiri dari berbagai sel yang
berbeda-beda yang dihubungkan satu sama lain oleh struktur penunjang.
Setiap sel secara khusus mempunyai fungsi khusus.dimana semua jenis
sel memiliki ciri-ciri yang sama walaupun masing-masing memiliki bentuk
yang berbeda (Irianto, 2012).
Sel merupakan bagian system didalam tubuh yang paling banyak
yaitusekitar 50 triliun sel. Seluruh tubuh mengandung sekitar 75 triliun sel.
Hampir semua sel juga mempunyai kemampuan untuk berkembang biak,
dan walaupun jenis sel-sel tertentu dirusak karenasuatu sebab atau seba-
sebab lain (Guyton, 2012). Oleh sebab itu, perlunya pengetahuan yang
lebih luas tentang sel itu sendiri.

B. Tujuan
1. Untuk menambah wawasan tentang struktur sel dan jaringan epitel
2. Untuk menambah wawasan tentang metabolisme sel
3. Untuk menambah wawasan tentang siklus sel
4. Untuk menambah wawasan tentang regenerasi sel
5. Untuk menambah wawasan tentang opoptasis dan kematian sel
BAB II
TINJAUAN MEDIS
A. Struktur Fisik Sel
sel merupakan suatu kantong yang berisi cairan, enzim, dan zat
kimia, selain itu juga terdapat struktur tubu yang sangat terstruktur yang
biasa disebut dengan organel, yang pentingnya dengan fungsi sebagai
unsur-unsur kimia sel. Seperti, tanpa salah satu organel, mitokondria, lebih
dari 95 persen energi yang disediakan sel akan terhenti dengan segera
(Guyton, 2012).
Menurut John (2010) menyatakan bahwa didalam organel tersebut,
organ utamanya adalah sel yang terdiri dari beberapa struktur yaitu :
1. Membran sel
Membrane sel terdiri dari beberapa bagian / struktur meliputi
seluruh sel yang elastis dan sangat tipis, tebalnya 7,5 sampai 10
nanometer. Susunan protein dan lipid tersebut kira-kira 55 % protein,
25% fosfolipid, 13% kolesterol, 4% lipid lain, dan 3% karbohidrat
(Guyton, 2012).
Membrane sel merupakan lapisan ganda lemak (lipid bilayer)
yang tersisipi oleh protein. Lapis ganda (bilayer) lemak hampir
seluruhnya tersusun oleh fosfolipid dan kolesterol. Fisfolipid memiliki
bagian larut-air danbagian yang hanya larut dalam lemak (hidrofobik).
Membrane lapis ganda lemak ini sangat permeable bagi bahan-bahan
larut lemak, misalnya oksigen, karbondiaoksida, dan alcohol. Tetapi
membrane ini berfungsi sebagai penghalang utama bagi bahan larut
air .
2. Membran inti
Membrane inti merupakan suatu bagian dari sel yang terdiri dari
dua membrane yang saling mengelilingi yang lainnya dan diantaranya
terdapat ruangan yang lebar. Tiap-tiap membrane hampir identic
dengan membrane sel, mempunyai struktur dasar lipid berlapis ganda
dengan protein globular terapung pada cairan lipid. Pada banyak
tempat, kedua membrane bersatu satu sama lain, dan pada tempat ini
membrane inti demikian permeable sehingga hampir semua zat yang
larut atau tersuspensi, termasuk yang sangat besar, ribosom yang
baru dibentuk, dapat bergerak dengan mudah antara cairan inti dan
sitoplasma.
3. Reticulum endoplasma
Reticulum endoplasma merupakan serangkaian saluran membrane
yang saling berhubungan didalam sitoplasma. Terdapat dua jenis
reticulum endoplasma yaitu halus dan kasar.
a. Retikulum endoplasma halus menyintesis lipid dan hormone
steroid serta berhubungan dengan detoksifikasi beberapa obat.
Beberapa bentuk digunakan untuk menggantikan dan memperbaiki
membrane plasma dan membrane-membran organel.
b. Reticulum endoplasma kasar juga merupakan tempat sintesis
protein yang dikirim keluar sel yaitu enzim dan hormone yang
digunakan sel ditempat lain (Ross & Wilson, 2014).
4. Mitokondria
Mitokondria disebut juga pusat tenaga bagi sel karena
mitokondria menyaring energi dari zat gizi dan oksigen dan selanjutnya
menyediakan sebagian besar energi yang diperlukan disemua bagian
sel untuk melakukan fungsi sel. Jumlah mitokondria dalam setiap sel
berbeda-beda dari beberapa puluh sampai beribu-ribu, tergantung
pada jumlah energi yang diperlukan oleh setiap sel. Selanjutnya,
mitokondria dikonsentrasikan pada bagian sel yang bertanggung
jawab atas sebagian besar metabolisme energinya.
5. Lisosom
Lisosom merupakan system pencernaan intraseluler. Lisosom
yang banyak terdapat diberbagai sel adalah vesikel bulat kecilyang
dikelilingi oleh membrane dan mengandung enzim-enzim pencernaan.
Enzim-enzim ini memungkinkan lisosom menguraikan bahan-bahan
intraseluler, terutama struktur sel yang rusak. Jika enzim tersebut
rusak, maka enzim-enzim tersebut terbebaskan dan menguraikan
berbagai bahan organic yang bersentuhan dengannya menjadi bahan
yang sangat mudah berdifusi (Hall, 2010).

Selain tersebut diatas, terdapat beberapa organel lain dalam sel yaitu
1. Kompleks golgi yang berfungsi
2. Sentriol
3. Silia
4. Mikrotubulus

B. Jaringan Epitel
Jaringan epitel dapat tersusun dalam du acara yang berbeda yang sesuai
dengan fungsinya :
1. Kebanyakan jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang tersusun dalam
lembaran-lembaran yang terdiri dari satu atau lebih lapisan.fungsi
lembaran ini adalah untuk menutupi permukaan rongga-rongga tubuh
atau saluran yang sering berhubungan dengan permukaan tubuh.
2. Jaringan epitel lain tersusun dalam kelenjar-kelenjar yang disesuaikan
untuk sekresi jaringan epitel yang dimodifikasi ini digolongkan sebagai
epitel kelenjar.
Dengan demikian jaringan epitel digolongkan sesuai dengan susunan
dan bentuknya sebagai berikut :
1. Epitel pipih selapis. Epitel jenis ini terdapat sebagai mukosa pembuluh
dsrsh, pleura, pericardium dan sebagainya. Jaringan ini berfungsi
dalam proses difusi, osmosis, filtrasi dan sekresi
2. Epitel silindris selapis. Epitel jenis ini terdpat pada lapis mukosa usus
dan saluraan pernapasan. Jaringan epitel ini berfungsi untuk
penyerapan nutrisi di usus dan sekresi
3. Epitel kubus selapis. Epitel jenis ini terdapat pada lapisan retina dan
ginjal
4. Epitel pipih berlapis banyak. Epitel ini terdapat pada lapisan mukosa
mulut , esofagus, fagina dan sebagainya. Epitel ini berfungsi sebagai
pelindung.
5. Epitel silindris berlapis banyak terdapat pada peralihan epitel orofaring
kelaring, forniks konjungtiva, dan kelenjar ludah.
6. Epitel kubusberlapis banyak merupakan epitel yang berlapis dengan
sel-sel permukaanya berbentuk kubus. Terdapat pada ductus
ekskretorius epitelium folikel ovarium, permukaan ovarium, testis dan
kelenjar keringat kulit.
7. Epitel transisionalyang berlapis sel-sel permukaan tidak dapat
digolongkan berdasarkan bentuknya. Karena berubah saat jaringan
bergelembung
8. Epitel kelenjar dikhususkan untuk pembuatan, penyimpanan dan
sekresi zat-zat kimia (Irianto, 2012).

Anda mungkin juga menyukai