Anda di halaman 1dari 2

Kemoterapi

Definisi
Kemoterapi adalah terapi yang dilakukan pada penderita kanker dengan
menggunakan obat sitotoksika atau anti neoplasma yang merupakan obat anti
kanker yang digunakan untuk pengobatan dengan menghentikan sel-sel ganas
(malignae) thay dan Rahardja, 2008). Tujuan kemoterapi kanker payudara dengan
merusak secara selektif sel tumor yang berbahaya tanpa mengganggu sel normal,
sedikit sekali obat anti kanker yang bekerja secara selektif dan banyak mengalami
kegagalan. (siswandono, 2000)
Prinsip penggunaan obat anti kanker dengan merusak DNA sel dengan
menstimulir apoptosis Kemoterapi dengan sitostatika seringkali dilakukan dengan
radioterapi dengan tujuan mempercepat penyembuhan penyakit dengan
meningkatakan evektifitasnya dan memperlambat resistensi serta menghambat
proses penyakit dari tahapan stadium ( Thay dan Rahardja, 2008).
Efek samping kemoterapi
Obat sitotoksik dengan merusak sel kanker yang sifatnya cepat membelah
tetapi memiliki efek merusak pada sel yang normal yang mempunyai proliferasi
tinggi. Obat antineoplama bersifat toksik pada organ seperti gagal jantung
kongestif (CHF), hati, sistem urinari dan sistem syaraf (Sudiyono dkk, 2009 ;
Suyono, 2001).
Efek samping yang sering dijumpai akibat pemberian kemoterapi antara
lain mual dan muntah, depresi sumsum tulang, alopesia dan nyeri.

Epidemiologi kanker payudara


Persebaran pasien baru kanker payudara yahun 2008 menempati peribngkat
pertama dengan kejadian 1.383.000 kasus dengan jumlah kematian terbeasar
189.500 kasus persebaran pasien baru di negara berkembang juga juga menempati
peringkat pertama dengan jumlah kasus sebesar 268.900 (American cancer
sosiety, 2009) penyakit kanker payudara menyebar di hampir seluruh wilayah
dunia, seperti Eropa, Australia, Afrika Utara, Amerika Utara, Asia Barat dan
sebagian Asia Tenggara termasuk Indonesia. (ACS, 2011)
Prevalensi terbesar kanker payudara pada perempuan usia diatas 45 tahun sebesar
55.820 dengan kasus kematian sebesar 37.350 kasus. Prevalensi terendah kanker
payudara pada perempuan usia di bawah 45 tahun sebesar 6.460 kasus dengan
kasus kematian sebesar 2.820 kasus. (ACS, 2011)

Etiologi dan Faktor risiko kanker payudar


Faktor eksternal dari lingkungan merupakan penyebab utama kanker payudara
antara lain paparan sinar ultraviolet, virus, kandungan senyawa dalam rokok,
polusi dan substansi kimia seperti obat kanker. Sedangkan faktor internal
penyebab kanker payudara adalah imunitas. (Hasnida dan Lubis 2009)
Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara adalah jenis
kelamin, usia, faktor riwayat penyakit dan genetik.
a. Jenis Kelamin
Perempuan memiliki kemungkinan 100 kali mengalami kanker payudara
dibandingkan laki-laki. Faktor endokrin yaitu hormon estrogen dan
progesteron yang dapat menigkatkan pertumbuhan sel kanker. (ACS,
2011)
b. Usia
Insiden kanker payudara meningkat dengan bertambahnya usia. Pada
perempuan yang mengalami menopouse pada usia diatas 55 tahun dan
menstruasi sebelum usia 12 tahun memiliki risiko yang lebih besar
mengalami kanker payudara (Dipiro dkk., 2008; Pearson, et al., 2000)
c. Faktor genetik
Gen BRCA1 dan BRCA2 berperan dalam mencegah terjadinya kanker
melaui mekanisme pembentukan protein yang menjaga agar sel tidak
tumbuh secara abnormal. Kerusakan pada gen BRCA1 dan BRCA2
menyebabkan terjadinya kanker payudara. Riwayat keluarga dengan
kanker payudara berisiko mengalami kanker payudara dan kanker ovarium
sebesar 80 % (ACS, 2012)
d. Ras dan Etnis
Morbiditas dan mortalitas kanker payudara pada permpuan berkulit putih
memiliki risiko lebih besar pada usia diatas 45 tahun sedangkan
perempuan campuran Amerika-Afrika risiko lebih besar pada usia dibawah
45 tahun

Anda mungkin juga menyukai