Anda di halaman 1dari 13

BAKTERI DAN ARCHAEBACTERIA

Tujuan Pembelajaran
n Setelah mempelajari bab ini diharapkan siswa dapat:
n Mengetahui ciri-ciri organisme prokariot dan organisme
eukariot.
n Membandingkan ciri-ciri aubakteria dan archaebakteria.
n Menggolongkan bakteri dan archaebakteria.
n Mengetahui peranan bakteri dan archaebakteria bagi
kehidupan.
n Berdasarkan membran intinya, organisme dibedakan mejadi
kelompok organisme prokariotik dan organisme eukariotik.
n Organisme yang tergolong prokariotik adalah
Archaebacteria dan Bakteri.
n Organisme yang tergolong eukariotik adalah protista,
hewan dan tumbuhan.
n Bakteri merupakan organisme yang paling banyak
jumlahnya.
n Bakteri memiliki ratusan ribu spesies.
n Bakteri adalah organisme uniseluler, prokariot, dan
umumnya tidak memiliki klorofil.
n Nama bakteri berasal dari bahasa yunani bakterium, yang
berarti batang kecil.
n Bentuk bakteri tidak hanya seperti batang, tetapi juga dapat
berbentuk bola (Coccus) dan spiral (Spirilium).
n Ukuran bakteri sangat kecil sekitar 10 mikron.
CIRI-CIRI BAKTERI
n Merupakan mikroorganisme yang rata-rata berukuran lebar
0,5 - 1 mikrondan panjang hingga 10 mikron (1 mikron = 10 -3.
n Dapat hidup diberbagai lingkungan, misalnya ditubuh
organisme, tanah, airtawar dan laut.
n Dinding sel tersusun atas polisakarida yang berikatan
dengan protein membantuk peptidoglikan atau asam muramik
n Dari dalam selnya mengeluarkan lendir, lendir
membungkus dinding sel sehingga membentuk kapsul. Bakteri
kapsul biasanya merupakan bakrei patogen.
n Bakteri ada yang memiliki flagela (cambuk) dan ada yang
tidak berflagela. Flagela digunakan untuk bergerak.
n Pada kondisi buruk bakteri dapat membentuk spora didalam
sel.
BENTUK BAKTERI
Bakteri berbentuk batang:
n Bakteri berbentuk batang dikenal dengan basil. Kata basil
berasal dari kata(Bacillus) yang berarti batang.
Bakteri betuk basil dibedakan menjadi :
1. Basil tunggal. Bakteri yang hanya berbentuk satu batang.
Misalnya (Salmonella typi)
2. Diplobasil. Bakteri dengan bentuk batang bergandengan
dua-dua.
3. Streptobasil. Bakteri berbentuk batang yang
bergandengan memanjang membentuk rantai. Misalnya (bacillus
anthracis)
Bakteri dengan bentuk bola (Cocus)
n Monokokus. Bakteri berbentuk bola tunggal,
misalnya Neisserria gonorrhoeae.
n Diplokokus. Bakteri berbentuk bola bergandengan dua-
dua. Misalnya Diplococus pneumoniae.
n Sarkina. Bakteri berbentuk bola yang berkelompok empat-
empat sehingga berbentuk mirip kubus.
n beraturan, sehingga mirip dompolan buah anggur.
n Streptokokus. Bakteri berbentuk bola yang berkelompok
memanjang membentuk rantai.
n Stafilokokus. Bakteri berbentuk bola yang berkoloni
membentuk sekelompok sel tidak
n beraturan, sehingga mirip dompolan buah anggur.
n Streptokokus. Bakteri berbentuk bola yang berkelompok
memanjang membentuk rantai.
n Stafilokokus. Bakteri berbentuk bola yang berkoloni
membentuk sekelompok sel tidak
Bakteri bentuk spiral

Basillus Coccus Spirillum


n Vibrio atau bentuk komayang dianggap sebagai bentuk
spiraltak sempurna. Misalnya Vobrio cholerae.
n Spirochaeta. Golongan bakteri berbentuk spiral yang
bersifat lentur. Pada saat bergerak tubuhnya dapat memanjang dan
mengkerut.
n Spiral. Golongan bankteri yang bentuknya seperti spiral.
Misalnya Spirillum.
STRUKTUR TUBUH BAKTERI
n Kapsul.
Disebelah luar dinding sel terdapat kapsul yang
berfungsi untuk melindungi sel dari antibodi inang dan melindungi
sel dari kekeringan. Bakteri yang memiliki kapsul hanya bakteri
patogen.
n Flagela.
Terbuat dari protein flegelin. Berfungsi untuk
bergerak. Flagela melekat pada membran plasma. Berdasarkan
letak dan jumlahnya tipe flagela dibedakan menjadi amfitrik,
lofotrik, dan peritrik.
n Dinding sel.
Tersusun atas Peptodoglikan yaitu polisakarida
yangberikatan dengan protein. Fungsinya adalah melindungi sel.
Berdasarkan struktur protein dan polisakarida yang
terkandung dalam dinding. Bakteri dapat dibedakan menjadi
bakteri Gram positif dan Gram negatif
n Membran sel.
Membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein.
Bersifat semipermiabel dan berfungsi untuk mengatur keluar
masuknya zat keluar atau kedalam sel.
n Mesosom.
Mesosom adalah penonjolan membran sel ke arah
dalam atau ke arah sitoplasma. Tonjolan tersebut berfungsi sebagai
pabrik energi dan pusat pembentukan dinding sel baru diantara
kedua sel anak pada proses pembelahan.
n Lembar fotosintetik.
Khusus pada bakteri yang berfotoseintesis, terdapat
lipatan membran sel kerah dalam sitoplasma. Lipatan tersebut
berisi klorofil sehingga disebut lembaran fotosintetik. Lembaran
fotosintetik berfungsi untuk fotosintesis. Bakteri yang tidak
berfotosintesis tidak memiliki lipatan demikian.
n Sitoplasma.
Sitoplasma dalah cairan yang berada di dalam sel.
Sitoplasma tersusun atas koloid yang mengandung berbagai
molekul organik, seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral-
mineral, ribosom, DNA, dan enzim-emzim. Sitoplasma merupakan
tempat berlangsungnya reaksi-reaksi metabolisme.
n DNA.
Asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam nukleat,
merupakan materi genetik bakteri yang terdapat didalam
sitoplasma. Bentuk DNA bakteri seperti kalung yang tidak
berujung pangkal (DNA sirkuler). DNA merupakan zat pengontrol
sintesis protein bakteri dan merupakan pembawa sifat atau
gen.
n Plasmid.
Plasmid adalah DNA non-kromosom berbentuk
sirkuler dan letaknya di luar DNA kromosom. Ukuran plasmid
sekitar 1/1000 kali DNA kromosom. Plasmid mengandung gen-gen
tertentu, misalnya gen antibodi atau gen patogen. Plasmid juga bisa
melakukan replikasi dan membentuk kopiannya sendiri dalam
jumlah banyak.
n Ribosom.
Ribosom merupakan organel yang berfungsi dalam
sintesis protein atau sebagai pabrik protein. Bentuknya berupa
butiran-butiran kecil yang tidak diselubungi membran. Ribosom
tersusun atas protein dan RNA.
n Endospora
Beberapa bakteri dapat membentuk endospora.
Pembentukan endospora merupakan cara bakteri mengatasi kondisi
lingkunagn yang tidak menguntungkan. Endospora tahan terhadap
panas hingga 120 0C.
REPRODUKSI BAKTERI
n Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan
bener (pembelahan langsung tanpa melalui tahap pembelahan
miosis.
Pembelahan biner diawali proses replikasi DNA dan di
ikuti pembagian sitoplasma dan akhitanya terbentuk dinding
pemisah kedua sel.
Proses pembelahan berlangsung sangat cepat. Setiap 20 menit
sekali satu sel bakteri akan membelah. Dalam satu jam satu sel
bertambah 23 atau 8, dalam 24 jam bertambah sekitar 272.
Pembelahan pada bakteri juga memiliki batas. Misalnya
kekurangan makanan, suhu yang tidak sesuai, hasil ekskresi bakteri
dapat meracuni dirinya sendiri dan adanya organisme lain yan
memangsa bakteri tersebut.
n Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual dilakukan melalui proses
konjugasi. Konjugasi terjadi jika dua bakteri yang berdekatan
memunculkan saluran konjugasi sehingga saling berhubungan.
Saluran konjugasi berfungsi untuk saluran materi genetik dari satu
sel berpindah ke sel yang lain dan di ikuti oleh sitoplasmanya.
Kita tidak bisa menentukan jenis kelamin bakteri. Namun
bakteri yang memberikan DNA dikatakan bakteri “jantan” dan
yang menerima DNA dikatakan bakteri “betina”. Setelah DNA
berpindah terbentuklah rekombinasi DNA dan selanjutnya sel
bakteri penerima akan melakukan pembelahan biner.
REKOMBINASI DNA BAKTERI
Rekobinasi DNA artinya penggabungan dua DNA dari
sumber yang berbeda. Selain rekombinasi bakteri melalui
konjugasi, terdapat pula rekombinasi DNA bakteri melalui
peristiwa Tranformasi dan Transduksi.
Tranformasi
n Jika plasmid pembawa gen patogen berpindah ke bakteri
lain yang tidak patogen. Misalnya dari bakeri Pneomococcus yang
ganas ke yang jinak. Maka yang semula bakteri tidak patogen akan
berubah menjadi baktei yang patogen. Proses perubahan ini disebut
dengan tranformasi.
Transduksi
n Adalah perpindahan materi gentik satu sel bakteri ke sel
bakteri yang lain dengan perantara organisme lain yaitu
bakteriofage.
PENGOLONGAN BAKTERI BERDASARKAN CARA
MEMPEROLEH MAKANAN
Berdasarkan cara memperoleh makanan bakteri dapat di
golongkan bakteri heterotrof dan bakteri aoutotrof
Bakteri Heterotrof
n Bakteri heterotrof adalah bakteri yang hidup dengan
meperoleh makanan berupa zat organik dari lingkungan karena
tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang dibutuhkan. Zat
organik diperoleh dari sisa organisme lain, sampah, zat yang
terdapat dalam organisme lain.
n Bakteri heterotrof dapat dibedakan menjadi dua yaitu
bakteri saprofit (bakteri yang mendapat zat organik dari sampah,
kotoran, bangkai atau makanan) dan bakteri parasit (bakteri yang
mendapat zat organik dari orgenisme lain, baik manusia, hewan
dan tumbuhan).
Bakteri Aoutotrof
n Bakteri yang dapat menyusun zat-zat organik dari zat-zat
anorganik. Pengubahan zat anorganik menjadi organik dilakukan
melalui bantuan energi cahaya melalui porses fotosintesis, serta
dengan bantuan energi kimia dengan cara merombak zat kimia dari
molekulyang komplek nejadi melekul uyang sederhana.
PENGGOLONGAN BAKTERI BERDASARKAN
KEBUTUHAN OKESIGEN
n Bakteri yang memerlukan oksigen bebas untuk reaksi
pernafasannya digolongkan kedalam bakteri aerobik, sedangkan
bakteri yang tidak memerlukan okesigen untuk reaksi pernafasanya
digolongkan bakterianaerobik
Aerob
n Bakteri aerobik memerlukan oksigen untuk memecah
amoniak (NH2) menjadi nitrit (HNO2). Prosesnya sebagai berikut:
2NH3 + 3O2 2HNO2 + 2H2O + energi
Hasil pemecahan amoniak menjadi nitrit menghasilkan energi
yang akan dimanfaatkan oleh bakteri.
n Bakteri yang hidup secara aerob dapat gula menjadi air,
CO2, dan energi. Prosesnya sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + energi
Anaerob
n Bakteri yang dapat mengubah gula mejadi asam susu.
Reaksi respirasi anaerob adalah sebagai berikut:
n C6H12O6 2CH3CHOH.COOH + energi
n Contoh bakteri yang melakukan resporasi anaerob
adalah lactobacillus bulgarius, Clostridium tetani.
PERANAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN
MANUSIA
n Bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan.
Bakteri yang menguntungkan adalah bakteri yang dpat
dimanfaatkan dalam industri. Bakteri yang merugikan adalah
bakteri yang dapat membusukkan atau yang hidup parasit baik
pada manusia, hewan dan tumbuhan.
Contoh bakteri yang menguntungkan:
n Escherchia coli. Membantu membusukkan makanan
didalam usus besar dan menghasilkan vitamin K.
n Rizobium. Mengikat nitrogen bebas diudara, menyuburkan
tanah.
n Azotobacter. Mengikat nitrogen bebas diudara,
menyuburkan tanah.
n Lactobacillus casei. Membantu fermentasi pada proses
pembuatan keju.
n Acetobacter xylinun. Membantu dama proses
pembuatan Nata de coco yang terbuatdari air kelapa.
n Acetobacter. Membentu dalam proses fermentasi alkohol
menjadi asam cuka. Air tapai yang mengandugn gula diubah
menjadi alkohol.
n Streptomyces griceus. Penghasil antibiotik treptomisin.
n Lactobacillus bulgaricus. Membantu proses fermentasi
pembuatan susu asam (Yoghurt).
n Psodomonas denitrifikasi. Menghasilkan vitamin B12.
Bakteri yang merugikan
Contoh bakteri yang merugikan:
n Mycobacterium tubercolosis. Penyabab penyakit TBC.
n Mycobacterium leprae. Penyebab penyakit lepra.
n Treponema pallidum. Penyebab penyakit sifilis (raja singa).
STERILISASI
Dilakukan dengan cara:
n Dimasukkan ke dalam oven kemudian dipanaskan pada
suhu 170-180 0C selama 2 jam.
n Dimasukkan dalam uap air panas (ditanak). Alat yang
disterilkan harus dibungkus rapat. Dimasukkan dandang (pemeram
air) selama satu jam pada suhu 100 0C .
n Dimasukkan kedalam pensteril yang
0
disebut Aotoklaf. Didala aotoklaf suhu dapat mencapai 121 C dan
tekanan 15 atm/cm2. proses ini memerlukan waktu singkat sekitar
15 menit tanpa diulang.
PENGAWETAN MAKANAN
n Pengawetan makanan dilakukan dengan cara:
n Diberi garam, misalnya ikan asin.
n Diberi gula, misalnya dodo.
n Diberi asam, misalnya acar.
n Dikeringkan, misalnya kerupuk.
n Didinginkan, misalnya daging, ikan, buah dan sayuran.
n Diberibahan pengawet, misalnya asam benzoat.
n Selain itu terdapat pengawetan dengan pasteurisasi
(pemanasan dengan suhu 700C).
ALGA HIJAU-BIRU
Alga ini disebut alga hijau-biru karena berwarna hejau
kebiruan. Warna hijau-biru iakibatkan oleh klorofil dan pikmen
biru (fikosianin). Alga hijau-biru dapat dijumpai ditempat-tempat
yang lembab misalnya diatas tanah, batu, tembok sawah, parit dan
dilaut. Jika mengering koloni alga hijau-biru akan mengelupas
seperti kerak.
Ciri alga hijau-biru
Ciri utama adalah bersifat:
n Prokariotik. Alga hijau-biru tidak memiliki mebran inti.
bahan inti terdapat pada suatu daerah didalam sitplasma.
n Klorofilnya tidak dalam kloroplas alga ini memiliki klorofil
a dan pigmen biru. Klorofilnya tidak dalam klorolas melainkan
pada membran tilakoid.
Struktur sel alga hijau-biru
n Alga hijau-biru ada yang unuseluler, ada yangmembentuk
koloni, dan ada pula yang membentuk benang.
n Sel alga hijau-biru tersusun dari dinding sel, membran sel,
sitoplasma, dan asam inti atau asam nukleat (DNA).
Reproduksi alga hijau-biru
Reporduksi dilakukan dengan:
n Pembelahan sel. Alga hijau-biru bereproduksi dengan
pembelahan biner.
n Fragmentasi. Dilakukan oleh alga hijau-biru berbentuk
benang. Fragmentasi (pemengalan) filamen yang panjang akan
terputus menjadi dua tau lebih benang pendek yang
disebut hormogonium.
n Pembentukan spora.
Jika kondisi buruk, diantara sel-sel alga hijau ada yang
dapat membentuk endopsora. Dindingnya menebal dan ukurannya
membesar. Bentukan ini disebut Akinet.
Contoh alga hijau-biru
n Crorococcus.
n Gloeocapsa.
n Polycytis.
n Oscillatoria.
n Nostoc.
n Anabaena.
Peranan alga hijau-biru
n Alga hijau-biru yang merugikan.
Alga hijau-biru yang hidup di air ada yang
mengeluarkan racun, racun tersebut dapat dapat membunuh
organisme lain yang meminumnya.jika alga tumbuh ditembok,
maka tembok tersebut akan menjadi mudah lapuk. Penyebab licin
di lantai kamar mandi.
n Alga hijau-biru yang menguntungkan.
Alga hijau-biru bermanfaat dibidang pertanian dan
intustri makanan.Gloeocapsa, Nostoc, Anabaena merupakan alga
hijau-biru yang dapat mengikat nitrogen diudara sehingga dapat
menyuburkan tanah pertanian.

n Ada pula alga hijau-biru yang dijadikan makanan


kerena mengandung protein yng cukup tinggi. Misalnya alga hijau-
biru yan tubuhny berbentuk spiral dan
disebut Arthrospira (spirulina).
ARCHAEBAKTERIA
n Archaebakteria dimasukkan dalam kelompok prokariot
karena tidak memiliki membran inti. Struktur sel dan metabolisme
archaebakteria sama denga organisme prokariotik lainnya.
Archaebakteria tidak ditemukan didaerah berkondisi ekstrem,
misalnya sumber air panas dan air asin.
Perbandingan ciri bakteri dan Archaebakteria
Karakteristrik Bakteri Archaebakteria

Membran inti Tidak ada Tidaka ada


Mengandung Tidak mengandung
Dinding sel
Peptidoglikan Peptidoglikan

RNA polimerase Satu jenis Beberapa jenis

Hidrokarbon tidak
Lipid membran Hidrokarbon bercabang
bercabang

Jenis-jenis Archaebakteria
n Metanogen
Archaebakteria jenis metanogen hidup dilingkungan
aerobik. Akanmati jika ada oksigen. Metanogen menghasilkan gas
metana (CH4) dari gas hidrogen (H2) dan karbon dioksida (CO2).
Contoh genus metanogen
adalah Metanopyrus danMethanobacterium.
n Halofil
Halofil hidup di lingkungan dengan kadar garam
tinggi, biasanya 12-15 %, sementara kadar garam laut sekitar 3,5%.
Halofil dapat ditemui di Great salt lake di utah, di laut mati.
Contoh archaebakteria ini antara lain: halococcus,
halorubrum, haloarcula danhalobakterium.
n Termoasidofil (termofil ekstrem)
Termoasidofil hidup didaerah bersuhu tinggi dan
bersifat asam, misanya sumber air panas. Kondisi optimum untuk
hidupnya 60-80 0C. Sebagian besar termoasidofil merupakan
organisme autotrof dan metabolismenya bergantung pada silfur.
n Contoh archaebakteria ini adalah Sulfolubus yang hidup
dimata air panas di yellowstone national park. Contoh lain
adalah Polylobus fumarii yang hidup pada suhu 106-113 0C.
Manfaat Archaebakteria Dalam Kehidupan
n Archaebakteria memiliki peranan sebagai organisme
pengurai. Metanogen dapat menguraikan sampah dan kotoran
hewan menjadi metana. Metanogen juga bermanfaat untuk
menguraikan kelebihan hidrogen dan prosuk fermentasi yang
dihasilkan oleh organisme anaerobik lainnya.
n Beberapa jenis archaebakteria diambil enzimnya untuk
digunakan sebagai zat tambahan dalam detergen. Enzim yang
dihasilkan tersebut juga dapat mengubah pati jagung menjadi
dekstrin (bahan pengental makanan

Anda mungkin juga menyukai