Definisi kredit Usaha Mikro (UU No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil&Menengah)
Kredit Usaha Mikro (KUM) adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada pengusaha mikro atau
wiraswata untuk membiayai kebutuhan usahanya yang disalurkan melalui fasilitas kredit modal kerja atau
kredit investasi.
Kredit Usaha Mikro merupakan kredit pembiayaan utuk mereka yang memiliki usaha kecil dan
oleh Bank “X” sebagai salah satu Bank terbesar di Indonesia yang berfokus untuk membantu
membesarkan usaha yang ingin maju tentunya, sehingga dapat berkembang menjadi lebih baik atau untuk
keperluan konsumtif. Kelebihan Kredit Usaha Mikro dibandingkan lainnya adalah :
Kredit Usaha Mikro (KUM) khusus diberikan kepada semua pemilik usaha mikro dan usaha
rumah tangga baik berbentuk perusahaan, kelompok usaha dan perorangan (seperti pedagang, petani,
peternak dan nelayan) dengan maksimum limit kredit sebesar Rp. 100 Juta, khusus untuk fasilitas top up
di perkenankan sampai dengan limit Rp.200 Juta.
Kredit Usaha Mikro PT Bank “X” dibagi menjadi 2(dua) produk , yaitu :
- Usaha klontongan
- Pedagang sembako
- Bengkel
- Kos-kosan
- Pakaian jadi
- Pembiayaan lain-lain
Sedangkan target market Kredit Usaha Mikro didasarkan pad sector usaha prioritasnya disalurkan
kepada :
1. Sector usaha unggulan dimasing-masing daerah.
2. Penyaluran kredit selain sector usaha unggulan, namun dengan mempertimbangkan
kelayakan usaha kelayakan usaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Bank.
SEKTOR UNGGULAN KREDIT USAHA MIKRO
Sector usaha unggulan merupakan usaha yang dominan dibutuhkan oleh masyarakat. Kelima
sector usaha tersebut antara lain :
1. Usaha kos-kosan
Usaha penyewaan kamar maupun rumah petak kepada perorangan yang dibayar secara
bulanan ataupun tahunan. Usaha kos yang dituju adalah:
Minimal mempunyai 5 (lima) kamar dan menghasilkan pendapatan sewa minimal
Rp. 3juta.
Lokasi usaha kos berada disekitar pabrik, perkantoran, kampus, sekolah atau pusat
bisnis.
Akseptasi tingkat hunian minimal 80%
Biaya operasional minimal 5% dari jumlah kamar dikali harga sewa.
Tempat usaha berdiri diats tanah milik sendiri atau keluarga satu derajat dengan
calon debitur.
Sederhana
Fasilitas yang diberikan hanya kamar kosong.
Minimal harga sewa Rp. 150 ribu.
Minimal izin usaha dari kelurahan setempat.
Minimal ukuran kamar 2x2m.
Bangunan dapat berbentuk semi permanen.
Standard
Fasilitas yang dimiliki setiap kamar minimal tempat tidur dan lemari
pakaian.
Minimal harga sewa Rp. 300 ribu.
Minimal memiliki izin usaha dari kelurahan setempat.
Ukuran kamar minimal 2x3m.
Memiliki tempat parkir motor.
Memiliki bukti pembayaran sewa yang dapat diverifikasi.
Bangunan permanen.
Mewah
Memiliki fasilitas setiap kamar yang lengkap antara lain kamar mandi di
dalam. AC, lantai keramik, tempat tidur, lemari, televisi, cuci, setrika,
meja dan kursi.
Minimal harga sewa Rp. 750 ribu.
Minimal memiliki izin usaha dari kelurahan setempat.
Memiliki pengelola.
Mempunyai bukti pembayaran sewa yang dapat diverifikasi.
Memiliki buku administrasi pembayaran.
Ukuran kamar minimal 3x3m.
Memiliki tempat parkir mobil dan motor.
Bangunan permanen.
3. Usaha Bengkel
Adalah usaha tempat perawatan/ pemeliharaan,, perbaikan, modifikasi alat dan mesin,
perakitan mesin dan sebagainya yang berhubungan dengan kendaraan bermotor. Lokasi usaha
yang dituju untu usaha bengkel ini adalah yang strategis, gampang ditemukan dari di jalur
yang ramai dilewati orang.
5. Usaha kelontongan
Adalah usaha suatu toko kecil yang umumnya mudah diakses umum atau berdifat lokal.
Lokasi yang dituju adalah pada umumnya yang berloksi di jalan yang ramai, stasiun
pengiisisan bahan bakar, perumahan-perumahan dan tempat lainnya.
Sektor usaha unggulan memang lebih unggul dibandingkan dengan sektor usaha umum karena
sektor usaha unggulan merupakan usaha-usaha yang banyak diminati masyarakat, karena merupakan
usaha-usaha yang menjadi kebutuhan yang diperlukan sehari-hari masyarakat. Sebagai contoh warung
makan, masyarakat pasti butuh makan untuk mengisi perutnya yang lapar sebagai tambahan energi untuk
melakukan aktivitas seperti belajar, bekerja, dan lain-lain. Kemudian usaha kos-kosan itu cukup besar tapi
penghasilan perbulannya cukup menjanjikan dan usaha ini termasuk kedalam usaha properti yang setiap
tahun harga properti itu semakin naik. Kalau sektor usaha unggulan bisa dikatakan tingkat kerugian yang
diperoleh relatif kecil dibandingkan dengan sektor usaha umum. Contohnya usaha meubelair, tidak setiap
hari orang-orang perlu perlengkapan rumah tangga, dan juga toko bahan bangunan tidak setiap haari
prang perlu mengecat rumahnya.
Selain dilihat dari segi kebutuhannya, dari segi pengajuan ke pusat juga kalau sektor usaha
unggulan mudah dan cepat karena dengan melihat bahwa pengajuan yang diberikan adalah sektor usaha
unggulan maka pusat pun cepat merespon pengajuan tersebut, berbeda apabila jenis yang diajukan sektor
usaha umum bisa memakan waktu karena harus diteliti dulu dengan jelas.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon debitur adalah sebagai berikut :
- Perjanjian Kredit
Dokumen.Legal
CREDIT
OPERATION
*Alur pemberian Kredit Usaha Mikro
Sebelumnya MKS sudah mencaricalon debitur yang ingin melakukan pinjaman dengan cara
menawarkan produk kredit kepada masyarakat/ atas rekomendasi nasabah lama/ nasabah lama yang ingin
meminjam kredit lagi.
Berikut ini adalah Prosedur Pemberian Kredit Usaha Mikro (KUM) pada PT. Bank “X” (Persero
Tbk Kantor Cabang Tasikmalaya:
1. Nasabah
Mengisi aplikasi permohonan Kredit usaha mikro dengan menyerahkan persyaratan
dokumen-dokumen seperti foto copy KTP calon debitur dan KTP pasangan, Kartu Keluarga,
Surat Nikah, pas photo ukuran 4x3 beserta pasangannya dan melengkapi formulir Kredit
Usaha Mikro.
2. Mikro Kredit Sales(MKS)
a. Menerima aplikasi Kredit Usaha Mikro yang telah diisi dengan lengkap dan
ditandatangani oleh nasabah.
b. Menerima data-data atau dokumen yang tercantum dalam persyaratan pemberian
Kredit Usaha Mikro.
c. Melakukan pemeriksaan terhadap kebenaran pengisian aplikasi seperti tanggal,
tandatangan nasabah (apakah sesuai dengan tanda bukti diri), jumlah kredit yang
diinginkan serta jangka waktu Kredit Usaha Mikro tersebut.
d. Memeriksa kelengkapan dokumen serta memeriksa masa berlaku dari dokumen atau
data-data tersebut.
e. Membuat permihonan BI Checking/ IDI-BI yang isinya tentang pengisian No. KTP,
nama dan alamat nasabah pasangan serta tempat dan tanggal lahir nasabah dan
pasangan.
f. Permohonan BI Checkingtersebut kemudian ditandatangani oleh MBM kemudian
diberikan kepada Cluster.
3. Cluster
BI Checking atau IDI-BI merupakan pengecekan terhadap nasabah dan pasangannya sebelum
memberikan Kredit Usaha Mikro. Dengan melakukan IDI-BI, akan diketahui apakah suatu
rahasia nasbah yang tidak boleh diketahui oleh sembarang orang (orang luar) atau disebar
luaskan. Setelah melakukan IDI-BI maka hsilnya akan diberikan kepada MKS untuk
disatukan dengan file dokumen lainnya dan diserahkan kepada MKA.
4. Mikro Kredit Analisis (MKA)
a. Menerima file dokumen dari MKS
b. Melakukan analisi kembali terhadap dokumen yang telah diterima
c. Melakukan penginputan data dan scoring ke Loan Origination System (LOS)
d. Menyerahkan hasil scorin, verifikasi dan nota analisa keapada MBMuntuk memutuskan
apakah kredit tersebut layak diberikan atau tidak.
e. Apabila kredit tersebut layak diterima, maka MKA akan mempersiapkan pembukaan
rekening pinjaman, perjanjia Kredit Usaha Mikro dan biaya-biaya yang harus dibayar
nasabah sebelum pemberian kredit diberikan.
5. Mikro Banking Manager (MBM)
a. Mengevaluasi, menganalisa dan memutus permohonan Kredit Usaha Mikro
b. Melakukan perjanjian Kredit Usaha Mikro
c. Menjelaskan kepada nasabah isi dari perjanjian Kredit Usaha Mikro. Perjanjian
tersebut ditandatangani oleh MBM dan nasabah disertai materai Rp. 6.000.-
sebanyak 7 buah.
6. Credit Operation
Menerima dan mengamankan semua dokumen legal Kredit Usaha Mikro.
PROSES PENCAIRAN KREDIT
MKA MBM
MKA
MKA
Advice
TELLER
VERIFIKATOR
Advice
Pencairan Kredit Usaha Mikro ini dilakukan setelah nasabah melakukan perjanjian Kredit Usaha Mikro.
1. Limit kredit yang hanya mencapai Rp. 100 juta saja, tetapi khusus top up diperkenankan
sampai Rp. 200 juta.
2. Jangka waktu kredit maksimal hanya 36 bulan saja.
3. Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah sehingga para pengusaha muda yang masih
dibawah 21 tahun yang sedang merintis usaha tidak bisa diberikan pinjaman kredit.
4. Maksimal usia 60 tahun saat krdit lunas, sehingga seseorang yang ingin mengajukan kredit
usaha mikro tetapi berumur 60 tajun otomatis langsung ditolak.
5. Tidak mendapatkan jumlah sesuai yang diinginkan, Bank akan memberikan krdit sesuai
dengan nilai jaminan yang diajukan. Dalam hal ini, ketika ternyata nilai taksiran bank lebih
rendah dari yang dibutuhkan oleh debitur, maka berarti nasabah tersebut harus mencari
tambahan dari sumber lain.
6. Apabila syarat yang diajukan tidak lengkap maka pihak bank akan meminta debitur untuk
melengkapi terlebih dahulu persyaratn yang kurang tersebut. Hal ini akan berpengaruh pada
waktu keputusan kredit.
7. Apabila ingin mengambil kembali jaminan yang menjadi agunan kredit sudah lunas,
membutuhkan beberapa hari untuk pengambilannya karena jaminan tersebut disimpan di
tempat yang aman juga harus melalui Berita Acara Serah Terima yang perlu disetujui oleh
pihak yang berwenang.
Hambatan-hambatan yang dihadap oleh Micro Business Unit PT Bank “X” adalah sebagai berikut:
Adapun upaya-upaya untuk menanggulangi atau mengatsi hambatan-hambatan diatas adalah sebagai
berikut:
1. Mengenal lebih dekat debitur dengan pendekatan yang lebih dekat lagi, untuk memudahkan
proses yang akan dihadapi.
2. Jika IDI BI ingin lancar kembali atau kolektabilitasnya lancar debitur harus melunasi kreditnya.
3. Melakukan perbaikan sistem agar tidak menghambat dalam proses IDI BI/ BI Checking.
4. Jika jaminan tidak mengcover maka jaminan harus ditambah kembali.
5. Jika dokumen yang kurang lengkap, maka harus diurus-urus kembali sehingga lengkap.
6. Ketika cek lingkungan, tidak bertanya pada satu orang saja apalagi pada pengusaha yang sedang
bersaing.
7. Mengganti jaminan dengan jaminan yang lain yang bisa memenuhi ketentuan-ketentuan jaminan.
8. Melalui surat peringatan dan membuat surat pernyataan janji membayar dan pengakuan utang
diatas kertas bermaterai yang disahkan oleh pihak berwenang.