Anda di halaman 1dari 3

Perubahan hutan primer menjadi hutan sekunder diakibatkan adanya pemanenan kayu

dengan siklus pendek ataupun perubahan menjadi lahan pertanian konvensional. Hal tersebut
membuat lahan menjadi marjinal dan hanya ditumbuhi alang-alang. Oleh karena itu di aplikasikan
metode konservasi agroforestry untuk dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat namun tetap
mengedapankan ekologi juga memberi keuntungan bagi masyarakat.

Luasnya lahan marjinal yang ada di Lampung Utara diperlukan rencana yang sangat matang.
Langkah awal yang harus dilakukan adalah penelitian tentang identifikasi pola agroforestri yang ada
agar dapat menentukan langkah-langkah yang sesuai serta sesuai dengan keinginan masyarakat.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pola-pola agroforestri berbasis pohon dan tanaman pangan
atau tanaman jenis lainnya yang diaplikasikan oleh masyarakat pada lahan marjinal atau daerah bekas
alang-alang.

Para petani di area benchmark ASB Lampung Utara (Noordwjik et al., 1998) telah
menunjukkan kesungguhannya dalam mengembangkan tanaman berkayu sebagai sistem produksi
terbaik. Mereka mengkombinasikan pohon dengan tanaman pangan pada lahannya seperti
Nepheliumlappaceum dan Tectona grandis .

Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2007 di Kabupaten Lampung Utara
meliputi desa-desa Karang Sari, Karang Sakti, Karang Mulya, dan SPI. Sampel yang diambil sebanyak
40 orang petani ysng tinggsl di sekitar lahan marjinal atau lahan bekas alang-alang. Sampel dipilih
secara purposive (terencana) dan berdasarkan hasil konsultasi dengan tokoh masyarakat atau Ketua
Kelompok Tani dan atau melalui observasi lapangan. Observasi lapangan dimaksudkan untuk
mencari/menemukan ladang yang ditanami dengan sistem wanatani baru kemudian pemiliknya
dihubungi (diwawancarai).

Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik umum responden; faktor-faktor sosial ekonomi
(seperti pekerjaan, pendapatan, pamilikan lahan dan sistem usaha tani), aspek agronomi dan
silvikultur wanatani; pengetahuan lokal (indigenous; local knowledge, sejarah pembukaan lahan,
spesies pohon dan tanaman pangan/hortikultur yang mereka tanaman beserta dengan latar belakang
pemilihannya).

Data fisik seperti iklim dan kondisi tanah, karakteristik biologis pohon dan tanaman
pangan/hortikultura diperoleh dari data sekunder yang diperoleh dari pustaka atau instansi terkait
seperti ICRAF, dan laporan-laporan penelitian Biological Management of Soil Fertility (BSMF) -
Universitas Brawijaya.

Dari hasil peneltian dapat dilihat pada Tabel 1. Hairiah e t al., (1995) menyatakan bahwa
semua sistem yang berbasis pada pohon akan lestari secara agronomi (baik agroforestry, sistem tanam
monokulturnya petani, dan termasuk juga untuk lahan yang luas seperti perkebunan).

Keberlanjutan agronomi pada setiap sistem agroforestry berhubungan dengan cara


budidayanya mulai dari pemupukan,penyiangan gulma dan jenis hama dan penyakit. Aplikasi pupuk
dengan dosis tinggi menunjukkan keretanan sistem dan akan menjadi masalah lingkungan dan
ketergantungan petani pada pupuk buatan. Banyaknya jenis hama dan penyakit yang dikeluhkan
petani menunjukkan kerentanan sistem tersebut.

Penyiangan gulma yang intensif dapat menyebabkan terjadinya erosi dan menurunkan
produktifitas lahan(Handaryanto et al., 1995). Pemanfaatan pohon pelindung ataupun cover crop
dapat dimanfaatkan sebagai tanaman untuk memperbaiki lahan (Noordijwk et al 1995).

Pada tabel 1 diketahui bahwa pola agrofrestri hutan karet – P . lobatum (jengkol) mempunyai
potensi karon yang paling tinggi yaitu 116 Mg/ha dan juga keanekaragaman yang paling tinggi karena
ditemukan adanya 60 spesies di area tersebut. Tabel tersebut disusun berdasarkan hasil penelitian
ASB Phase II. Adapan pola yang mempunyai potensi karbon paling rendah sebesar 78 Mg/ha adalah
pola kombinasi agroforestri jati dengan tanaman pangan. Sedangkan potensi keanekaragaman
terendah adalah pada pola karet klonal monokultur dan kelapa sawit monokultur (dengan jumlah yang
ditermuakan adalah 25 jenis spesies).

Anda mungkin juga menyukai

  • Nama
    Nama
    Dokumen10 halaman
    Nama
    Annisa Nadiah Aprilia
    Belum ada peringkat
  • Diagram Fishbone
    Diagram Fishbone
    Dokumen1 halaman
    Diagram Fishbone
    Annisa Nadiah Aprilia
    Belum ada peringkat
  • Pengendalian Gulma Secara Biologis
    Pengendalian Gulma Secara Biologis
    Dokumen10 halaman
    Pengendalian Gulma Secara Biologis
    Annisa Nadiah Aprilia
    Belum ada peringkat
  • Pendekatan Klasik Dan Indudatif
    Pendekatan Klasik Dan Indudatif
    Dokumen14 halaman
    Pendekatan Klasik Dan Indudatif
    Annisa Nadiah Aprilia
    Belum ada peringkat
  • Nama
    Nama
    Dokumen10 halaman
    Nama
    Annisa Nadiah Aprilia
    Belum ada peringkat
  • Nama
    Nama
    Dokumen10 halaman
    Nama
    Annisa Nadiah Aprilia
    Belum ada peringkat
  • Jenis Jenis Gulma
    Jenis Jenis Gulma
    Dokumen5 halaman
    Jenis Jenis Gulma
    Annisa Nadiah Aprilia
    Belum ada peringkat
  • Risau Atiek CB
    Risau Atiek CB
    Dokumen1 halaman
    Risau Atiek CB
    Annisa Nadiah Aprilia
    Belum ada peringkat
  • KAMPUS
    KAMPUS
    Dokumen2 halaman
    KAMPUS
    Annisa Nadiah Aprilia
    Belum ada peringkat
  • Laporan Desa RW 05 Edit
    Laporan Desa RW 05 Edit
    Dokumen12 halaman
    Laporan Desa RW 05 Edit
    Annisa Nadiah Aprilia
    Belum ada peringkat
  • Disiplin Tata Tertib
    Disiplin Tata Tertib
    Dokumen13 halaman
    Disiplin Tata Tertib
    Annisa Nadiah Aprilia
    Belum ada peringkat
  • 9 Substansi PKN
    9 Substansi PKN
    Dokumen7 halaman
    9 Substansi PKN
    Annisa Nadiah Aprilia
    100% (1)
  • Modul 6
    Modul 6
    Dokumen2 halaman
    Modul 6
    Annisa Nadiah Aprilia
    Belum ada peringkat
  • Jenis-Jenis Gulma
    Jenis-Jenis Gulma
    Dokumen50 halaman
    Jenis-Jenis Gulma
    budhipras
    100% (2)
  • Kriteria Panen - Ica
    Kriteria Panen - Ica
    Dokumen4 halaman
    Kriteria Panen - Ica
    Annisa Nadiah Aprilia
    Belum ada peringkat
  • 11,12 Dit Modul 3
    11,12 Dit Modul 3
    Dokumen4 halaman
    11,12 Dit Modul 3
    Annisa Nadiah Aprilia
    Belum ada peringkat
  • DIT Modul 6
    DIT Modul 6
    Dokumen15 halaman
    DIT Modul 6
    Annisa Nadiah Aprilia
    Belum ada peringkat
  • Tugas Konservasi Vegetatif
    Tugas Konservasi Vegetatif
    Dokumen16 halaman
    Tugas Konservasi Vegetatif
    Annisa Nadiah Aprilia
    Belum ada peringkat
  • Makalah Konservasi Lahan Basah
    Makalah Konservasi Lahan Basah
    Dokumen17 halaman
    Makalah Konservasi Lahan Basah
    Annisa Nadiah Aprilia
    Belum ada peringkat
  • 9 Substansi PKN
    9 Substansi PKN
    Dokumen7 halaman
    9 Substansi PKN
    Annisa Nadiah Aprilia
    100% (1)