BAB 1
PENDAHULUAN
merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang kita. Bertitik tolak dari sumber
bahan alam hayati ini yang mempunyai peranan penting di dalam penyediaan
senyawa-senyawa kimia dalam bidang obat-obatan maka pemerintah menghimbau
para ahli untuk meningkatkan penelitiannya dalam bidang tersebut, hal ini merupakan
suatu tantangan bagi para ahli untuk melibatkan diri dalam senyawa-senyawa baru
yang dihasilkan dari tumbuhan-tumbuhan tersebut. (Effendi, 1982).
Air rebusan kulit batang digunakan sebagai obat penguat dan obat demam.
Rebusan kulit batang beserta bunganya digunakan untuk mengatasi murus yang
disertai demam. Kulit batang pohon direbus bersama air dan dibuat kumur selama
empat hari, merawat luka. Air rebusan kulit batang pohon digunakan untuk mencuci
luka, dan mewangikan rambut. (Heyne, 1987)
Dari hasil skrinning fitokimia diketahui bahwa di dalam kulit batang bunga
Tanjung terdapat senyawa flavonoida. Oleh karena uraian diatas dan berdasarkan
literatur, maka penulis tertarik untuk mengisolasi senyawa kimia bahan alam hayati
dari golongan flavonoida yang terkandung dalam kulit batang bunga Tanjung.
1.2 Permasalahan
Bagaimana cara mengisolasi senyawa flavonoida yang terdapat dalam kulit batang
tumbuhan bunga tanjung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa flavonoida dari kulit batang
tumbuhan bunga tanjung.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah dalam bidang
kimia bahan alam hayati dalam upaya pengembangan zat-zat kimia flavonoida dalam
kulit batang tumbuhan bunga tanjung.
Sampel yang digunakan diperoleh dari daerah Padang bulan, Medan, Provinsi
Sumatera Utara. Penelitian dilakukan di laboratorium kimia Bahan Alam FMIPA
USU. Analisis Spektrofotometer UV-Visible, Spektrofotometer Infra Merah (FT-IR)
dan Spektrometer Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR) dilakukan di
Laboratorium Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Serpong.
Dalam penelitian ini, isolasi senyawa flavonoida dilakukan terhadap kulit batang
bunga tanjung 1000 g. Tahap awal dilakukan uji skrining fitokimia untuk senyawa
flavonoida, yaitu dengan menggunakan pereaksi FeCl3 1%, NaOH 10%, H2SO4(p),
dan Mg- HCl.
2.Ekstraksi Partisi
3.Analisis Kromatografi Lapis Tipis
4.Analisis Kromatografi Kolom
5.Rekristalisasi