PADA………DENGAN ………
DIRUANG ……………………………….
…………………………………………………..
Disusun Oleh :
Nama :…………………………………………………
Nim :………………………………………………….
2019
LAPORAN PENDAHULUAN
“MANAJEMEN BAYI BARU LAHIR (BBL)”
KONSEP MEDIS
1.1 PENGERTIAN BAYI BARU LAHIR
Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan37- 42
mingguatau 294 hari dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram, bayi
baru lahir (newborn atau neonatus) adalah bayi yang baru dilahirkan sampai dengan
usia empat minggu (Wahyuni, 2012). Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai
umur 12 bulan, namun tidak ada batasan yang pasti.Menurut psikologi, bayi adalah
periode perkembangan yang panjang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan.Asuhan
tidak hanya diberikan kepada ibu, tapi juga sangat diperlukan oleh bayi baru lahir
(BBL). Walaupun sebagian besar proses persalinan terfokus pada ibu, tetapi karena
proses tersebut merupakan pengeluaran hasil kehamilan (Bayi) maka penatalaksanaan
persalinan baru dapat dikatakan berhasil apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan
juga berada dalam kondisi yang optimal. Memberikan asuhan yang segera, aman, dan
bersih untuk BBL merupakan bagian esensial asuhan BBL.
Bayi “cukup bulan” adalah bayi yang dilahirkan setelah usia kehamilan genap
mencapai 37 minggu dan sebelum usia kehamilan genap mencapai 41 minggu
(Williamson, 2014 : 3).
Interpretasi:Nilai 1-3 asfiksia berat, Nilai 4-6 asfiksia sedang, Nilai 7-10 asfiksia
ringan.Hasil nilai APGAR skor dinilai setiap variabel dinilai dengan 0, 1, dan 2 nilai
tertinggi adalah 10, selanjutnya dapat ditentukan keadaan bayi sebagai berikut:
1. Nilai 7-10 menunjukkan bahwa bayi dalam keadaan baik (Vigrous baby)
2. Nilai 4-6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang dan membutuhkan
tindakan resusitasi
3. Nilai 0-3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius dan membutuhkan
resusitasi segera sampai ventilasi (Walyani dan Purwoastuti, 2015).
Kepala bayi melewati Perubahan suhu tubuh dari Pemotongan tali pusat Adaptasi psikologis ibu
jalan lahir suhu intra uterin yang stabil
(35-37o C) Perubahan peran
Adanya luka terbuka
Banyaknya cairan Suhu ruangan Cemas
Amnion di jalan lahir
Kontaminasi pada luka
Koordinasi reflek menelan Penghilangan suhu tubuh Sekresi oksitosin
Menghisap belum sempurna (konveksi, radiasi, evaporasi) terhambat
Resti infeksi
Akumulasi cairan amnion Perubahan drastis suhu tubuh Pressure the ejection
Pada jalan napas of breast feeding
2) Terapi
a. Non Farmakologi
(1) Pengukuran nilai APGAR Score (pada menit pertama dan menit kelima
setelah dilahirkan)
(2) Kontrol suhu, suhu rektal sekali kemudian suhu aksila
(3) Penimbangan BB setiap hari
(4) Jadwal menyusui
(5) Higiene dan perawatan tali pusat
b. Farmakologi
(1) Suction dan oksigen
(2) Vitamin K
(3) Perawatan mata (obat mata entromisin 0,5% atau tetrasimin 1%, perak nitral
atau neosporin)
(4) Vaksinasi hepatitis B
Vaksinasi hepatitis B direkomendasikan untuk semua bayi. Tempat yang biasa
dipakai untuk menyuntikkan obat ini pada bayi baru lahir adalah muskulus
vastus lateralis. (Bobak, M Irene, 2005)
Ibrahim, Cristina, s.Dra, 1996, Perawatan kebidanan jilid II, Bratara, Jakarta
Saifudin, Abdul Bahri, Prof, Dr, SPOG, MPH, 2000, Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Jakarta, Yayasan bina Pustaka Sarwono
Syahlan, Dr. SKM, 1993. Asuhan Kebidanan pada anak dalam konteks keluarga, Jakarta:
Depkes RI