Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Saintia Kimia

Vol. 1, No. 2, 2013

PENENTUAN KADAR UNSUR BESI, KROMIUM, DAN ALUMINIUM


DALAM AIR BAKU DAN PADA PENGOLAHAN AIR BERSIH DI
TANJUNG GADING DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI
SERAPAN ATOM

Mara Fajar, Zul Alfian, Harry Agusnar

DEPARTEMEN KIMIA FMIPA USU

Abstrak
Telah dilakukan penelitian pengukuran kadar unsur besi (Fe), aluminium (Al), dan kromium (Cr) pada
air baku dan pada pengolahan air bersih di Tanjung Gading dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom.
Sampel air baku diambil dari air sungai Siparepare dan air bersih diambil dari hasil pengolahan water station di
Tanjung Gading. Ke dalam sampel air ditambahkan HNO3 pekat dan didestruksi. Kemudian ditentukan
konsentrasi dari logam besi (Fe) aluminium (Al), dan kromium (Cr) menggunakan Spektrofotometer Serapan
Atom melalui kurva kalibrasi. Pada pengukuran logam Fe dalam air bersih rata-rata 0,0150 ppm sedangkan
pengukuran rata-rata Fe dalam air baku adalah 3,4862 ppm. Dan pada pengukuran logam Al dalam air bersih
rata-rata 0,0097 ppm sedangkan pengukuran rata-rata Al dalam air baku adalah 0,0115 ppm. Dan pada
pengukuran logam Cr dalam air bersih rata-rata 0,0011 ppm sedangkan pengukuran rata-rata Cr dalam air baku
adalah 0,0013 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi logam besi (Fe) aluminium (Al), dan
kromium (Cr) berada dalam ambang batas peraturan pemerintah. Peraturan pemerintah nomor:
492/MENKES/PER/IV/2010 dan PERMENKES RI Nomor : 416/MENKES/PER/IX/1990 untuk air bersih dan
Peraturan pemerintah No.82 tahun 2001 untuk air baku.

Kata kunci : Besi, Kromium, dan Aluminium dengan metode spektrofotometri serapan atom

Abstract
The consentration of iron (Fe), aluminum (Al) and chromium (Cr) have been measurement in raw
water and potable water with Atomic Absorption Spectrophotometric method. Raw water samples taken from
siparepare river water and potabel water taken from the water treatment tanjung gading. Into a sample of water
was added HNO3(concentrated). Then determined the concentration of iron (Fe) Aluminium (Al) and chromium
(Cr) using Atomic Absorption Spectrophotometer with a calibration curve. In the measurement of Fe metal in
the potable water an average of 0.00 ppm while the average measurement of Fe in the raw water is 3.49 ppm.
And the measurement of Al metal in the potable water an average of 0.01196 ppm while the average
measurements of Al in the raw water is 0.01411 ppm. And the measurement of Cr metal in the potable water an
average of 0.00118 ppm while the average measurements of Cr in the raw water is 0.00138 ppm. The results
showed that the concentration of metallic iron (Fe) Aluminium (Al) and chromium (Cr) is corresponding with
PERMENKES No.492/MENKES/PER/IV/2010 and PERMENKES RI Nomor : 416/MENKES/PER/IX/1990 on
Drinking Water Quality Requirements and PP No.82 tahun 2001 on raw water.

Keyword : Iron, Chromium and Aluminium with Atomic Absorption Spectrophotometry method.

1. Pendahuluan akan air semakin meningkat, bukan hanya


Salah satu sumber daya alam yang paling disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk
penting bagi hidup manusia adalah sumber akan tetapi disebabkan oleh kebutuhan per
daya air. Air merupakan kebutuhan pokok kapita yang meningkat sesuai dengan
manusia sehari-hari, sehingga dapat dikatakan perkembangan pola hidup manusia (Mahida,
manusia tidak dapat hidup tanpa air. Oleh U.N. 1986).
karena itu perlu dipelihara kualitasnya agar
Pencemaran air yang disebabkan oleh
tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan
komponen – komponen anorganik dan organik
manusia serta makhluk hidup lainnya.
yang berasal dari kegiatan manusia seperti
Diperkirakan dari tahun ke tahun kebutuhan
industri maupun buangan domestik

Jurnal Online Saintia Kimia


Jurnal Saintia Kimia
Vol. 1, No. 2, 2013

diantaranya berbagai logam berat berbahaya. perindustrian di sekitar jalur sungai Siparepare,
Beberapa logam tersebut banyak digunakan dimana besi (Fe) bisa berasal dari sisa buangan
dalam berbagai keperluan, karena diproduksi rumah tangga atau buangan sisa-sisa buangan
secara rutin dalam skala industri. Penggunaan inadustri terutama pipa buangan yang korosif,
logam – logam berat tersebut ternyata sedangkan kromium (Cr) berasal dari pabrik
langsung maupun tidak langsung telah semen PT.Panatra yang berada di sekitar
mencemari lingkungan melebihi batas yang sungai Siparepare, dan aluminium (Al) berasal
berbahaya jika ditemukan dalam konsentrasi dari pabrik aluminium.
tinggi dalam lingkungan, karena logam
tersebut mempunyai sifat merusak tubuh Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
makhluk hidup. Logam – logam tersebut melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk
diketahui dapat mengumpul di dalam tubuh mengetahui kadar logam berat pada air muara
suatu organisme dan tetap tinggal dalam tubuh Sungai Siparepare dengan menggunakan
untuk jangka waktu yang lama sebagai racun Spetrofotometer Serapan Atom (SSA).
yang terakumulasi.
1. Metode Penelitian
Telah diketahui bahwa persediaan air
dari berbagai sumber air sangat terbatas Penelitian ini bersifat penelitian
dengan distribusi yang tidak merata, sehingga laboratorium, sampel yang dianalisa adalah air
perlu dicari upaya-upaya untuk mengatasi baku yang berasal dari sungai Siparepare dan
kelangkaan air bagi generasi yang akan datang. air bersih yang berasal dari pengolahan air
Kelangkaan air akan merangsang pemanfaatan bersih di Tanjung Gading.
air dari berbagai sumber air.
Penelaah parameter kualitas 2. Hasil dan Pembahasan
lingkungan, termasuk kualitas air memerlukan
suatu pengetahuan dan pemahaman yang Telah dilakukan analisis logam Besi
memadai tentang pengertian parameter kualitas (Fe), Kromium (Cr), dan Aluminium (Al)
lingkungan, keterkaiatan antara parameter, dalam air baku dan air bersih. Air baku ini
hubungan kausatif antar-parameter, peranan berasal dari sungai sipare – pare yang diolah di
parameter-parameter tersebut dalam pengolahan air tanjung gading (water station).
keseimbangan lingkungan. (Effendi.H,2003) Sedangkan air bersih merupakan hasil dari
pengolahan air baku di water station tersebut,
Kehadiran unsur besi (Fe) dalam air air bersih inilah yang akan dialirkan ke rumah-
bersih menyebabkan timbulnya rasa bau rumah penduduk permukiman Tanjung gading.
logam, menimbulkan warna koloid merah
(karat) dalam air akibat oksidasi oleh oksigen Sampel air baku diambil dari sungai
terlarut dan dapat merupakan racun bagi sipare-pare, dimana teknik pengambilan
manusia. Demikian juga kehadiran unsur sampel dilakukan pada satu titik pada kedalam
kromium (Cr) yang mempunyai daya racun 0,5 kali kedalaman dari permukaan sehingga
yang tinggi, sifat yang dibawa oleh racun ini diperoleh contoh air dari permukaan sampai
juga mengakibatkan terjadinya keracunan akut dasar secara merata teknik pengambilan
dan keracunan kronis, sedangkan kehadiran sampel ini dengan SNI 6989.57-2008.
unsur aluminium (Al) dapat menimbulkan Sedangkan sampel air bersih diambil dari hasil
gangguan neurologis pada manusia. pengolahan water satation , dimana titik
pengambilan sampelnya yaitu pada pipa utama
Parameter besi (Fe), kromium (Cr), yang akan menuju ke perumahan penduduk
dan Aluminium (Al) dipilih sebab sumber air tanjung gading.
baku untuk produksi air bersih di ambil dari Analisa ini bertujuan untuk
sungai Siparepare yang terletak di sebelah mengetahui kadar logam Besi (Fe), Kromium
timur kota Tanjung Gading. Sungai Siparepare (Cr), dan Aluminium (Al) dalam air baku dan
adalah salah satu sungai yang bermuara di air bersih. Sehingga dapat membedakan
pantai timur Sumatera Utara. Hulu sungai kualitas air baku sebelum diolah ke water
berawal dari mata air kabupaten Simalungun station dan air bersih setelah diolah di water
yang melewati kawasan hutan, perkebunan, station, kemudian membandingkannya dengan

Jurnal Online Saintia Kimia


Jurnal Saintia Kimia
Vol. 1, No. 2, 2013

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI


NOMOR: 492/MENKES/PER/IV/2010 dan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik 3. Kesimpulan dan Saran
Indonesia Nomor : Berdasarkan Dari data yang diperoleh
416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal : 3
N Para Rata – rata
September 1990 untuk air bersih dan Peraturan Nilai Ambang Batas
pemerintah No. 82 tahun 2001 untuk air baku. o meter Hasil Analisis
Sehingga masyarakat yang tinggal di 0,3 (ppm)
permukiman tanjung gading mendapatkan (PERMENKES No.
1 Fe 0,0150 (ppm)
hasil yang ilmiah. 492/MENKES/PER/
Dari hasil penelitian di atas dapat IV/2010)
dilihat bahwa kadar logam Fe, Cr, dan Al pada 0,3 (ppm)
air baku memiliki kadar logam yang lebih (PERMENKES No.
tinggi bila dibandingkan dengan kadar logam 2 Al 0,0098 (ppm)
492/MENKES/PER/
yang terdapat dalam air bersih. IV/2010)
Dimana besi (Fe) bisa berasal dari sisa 0,05 (ppm)
buangan rumah tangga atau sisa buangan
(PERMENKES N0 :
industri terutama pipa buangan yang korosif, 3 Cr 0,0012 (ppm)
sedangkan kromium (Cr) diduga berasal dari 416/MENKES/PER/
pabrik semen PT. Panatra karena salah satu IX/1990)
sumber kromium adalah pabrik semen dan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan
aluminium(Al) di duga berasal dari pabrik bahwa kadar logam Fe, Al dan Cr yaitu :
aluminium. Pada pengukuran logam Fe dalam air bersih
Berdasarkan hasil pengamatan, kadar rata-rata 0,0150 ppm sedangkan pengukuran
unsur Fe, Cr dan Al masih tergolong rendah, rata-rata Fe dalam air baku adalah 3,4862 ppm.
tidak melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) Dan pada pengukuran logam Al dalam air
Persyaratan Kualitas Air Minum bersih rata-rata 0,0098 ppm sedangkan
(PERMENKES No. pengukuran rata-rata Al dalam air baku adalah
492/MENKES/PER/IV/2010) dan Peraturan 0,0115 ppm. Dan pada pengukuran logam Cr
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor dalam air bersih rata-rata 0,0012 ppm
: 416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal : 3 sedangkan pengukuran rata-rata Cr dalam air
September 1990 unutk air bersih dan Peraturan baku adalah 0,0014 ppm
pemerintah No. 82 tahun 2001 untuk air baku Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa air
bersih dan air baku memiliki kandungan logam
Tabel 4.17. Perbandingan Hasil Analisis yang lebih rendah bila dibandingkan dengan
Peraturan Mentri Kesehatan RI NOMOR:
Logam Fe, Al, Cr Dalam Air Baku
492/MENKES/PER/IV/2010 dan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Tabel 4.16. Perbandingan Hasil Analisis : 416/MENKES/PER/IX/1990 untuk air bersih
Logam Fe, Al, Cr Dalam Air Bersih dan Peraturan pemerintah No.82 tahun 2001
untuk air baku
PERATURAN Disarankan adanya penelitian
PEMERINTAH selanjutnya untuk menganalisis kembali logam
Rata - rata
N Param NOMOR 82 TAHUN aluminium(Al), kromium (Cr), dan besi (Fe) di
Hasil
o eter 2001 daerah hilir sungai Siparepare.
Analisis TANGGAL 14
DESEMBER 2001
3,4862
1 Fe 5 (ppm)
(ppm)
0,0115 4. Daftar Pustaka
2 Al - (ppm)
(ppm)
0,0014 Agusnar, H. 2007. Kimia lingkungan.
3 Cr 0,05 (ppm) Medan : USU – Press.
(ppm)

Jurnal Online Saintia Kimia


Jurnal Saintia Kimia
Vol. 1, No. 2, 2013

A.M. Baetjer, Arch. Ind. Health, 20, 136, Palar, H. 2008. Pencemaran dan
1959. Toksikologi Logam Berat. Jakarta:
Rineka Cipta.
Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan
Pencemaran Hubungannya Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi
dengan Toksikologi Senyawa Analisis. Yogyakarta : Rineka
Logam. Jakarta: UI-Press. Cipta.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Sastrawijaya, A.T. 2000. Pencemaran
Cetakan Pertama. Yogyakarta : Lingkungan. Cetakan Kedua.
Penerbit Konisius. Jakarta :Erlangga.
Gabriel,J.F. 2001. Fisika Lingkungan. Vogel,A.I. 1994. Buku Teks Anorganik
Cetakan Pertama. Jakarta : Kualitatif Makro dan Semimikro.
Penerbit Hipokrates. Edisi Kelima. Jakarta: PT.Kalman
Media Pustaka.
Gandjar, I. G. dan Rohman, A. 2007.
Kimia Farmasi Analisis. Cetakan Widowati, W. 2008. Efek Toksik Logam
1 dan 3. Yogyakarta: Pustaka Pencegahan dan Penanggulangan
Pelajar Pencemaran. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Haswell, S. J. 1991. Atomic Absorption
Spectrometry Theory, Design, and Walsh,A.1955. Application of Atomic
Application. New York: Elsevier Absorbtion Spectro to Chemical
Science Publishing Company Inc. Analysis, Spectrochemical,
ACTA. Volume 7.
Kennedy, J. H. 1984. Analytical http://adinfobogor.blogspot.com/2008/01/b
Chemistry: Principles. New York: ahaya-pencemaran-logam-berat-
Saunders College dalamair_31.html. Tanggal 14
Publishing. Maret 2012
http://kumpulan.info/sehat/artikel-
Khopkar, S. M. 2003. Konsep Dasar Kimia kesehatan/48-artikel-
Analitik. Jakarta: UI-Press. kesehatan/311-logam-dalam-
Mahida,U.N. 1986. Pencemaran Air dan tubuh.html. Tanggal 23 Maret
Pemanfaaatan Limbah Industri. 2012.
Jakarta: UGM- Press.
Mulja, M. 1995. Analisis Instrumental.
Surabaya: Airlangga University
Press.

Mulia,R.M. 2005. Kesehatan Lingkungan .


Jakarta : Penerbit Graha Ilmu.
Nurcahyo. Kekurangan dan kelebihan zat
besi,
http//www.Indonesia.com/f/7053
diet-kaya-zat besi.

Jurnal Online Saintia Kimia

Anda mungkin juga menyukai