1. Latar Belakang
a. Bisnis Utama (core business): produk utama yang dihasilkan oleh puskesmas
(misalnya core business Puskesmas adalah kegiatan promosi kesehatan,
pencegahan, kuratif dan rehabilitatif).
b. Visi: cita-cita atau tujuan yang ingin dicapai oleh puskesmas. Pernyataan Visi
puskesmas dapat ditemukan di dokumen Tata Kelola. Berdasarkan Surat Edaran
Menteri Dalam Negeri Tahun 2008 tentang Pedoman Penilaian BLUD, visi
adalah:
1) gambaran mengenai masa depan yang seolah-olah terjadi
saat ini
2) pernyataan yang menantang dan menggerakkan semangat
3) harus realistis
4) bisa terukur (ada indikatornya)
c. Misi: pernyataan mengenai apa yang akan dikerjakan, dan sesuatu yang harus
diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan, siapa yang akan
mengerjakan dan siapa yang dilayani sesuai dengan bidangnya (berdasarkan
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Tahun 2008 tentang Pedoman Penilaian
BLUD). Biasanya misi hampir “tak lekang oleh waktu” karena sepanjang alasan
itu ada, maka sepanjang itulah puskesmas tersebut dibutuhkan dan harus ada.
Sebagaimana visi, pernyataan misi puskesmas juga dapat ditemukan di
dokumen Tata Kelola.
d. Analisis lingkungan eksternal: analisis atau kajian yang dilakukan dengan
mengamati dan mengolah data yang berasal dari luar lingkungan lembaga.
e. Trend pertumbuhan: perubahan jumlah yang terjadi dari satu waktu ke waktu
berikutnya, biasanya ditunjukkan dalam persen.
1) Trend pertumbuhan penduduk: perubahan jumlah penduduk yang terjadi
dari satu waktu ke waktu berikutnya.
2) Trend pertumbuhan pasien: perubahan jumlah pasien yang terjadi dari
satu waktu ke waktu berikutnya.
f. Analisis lingkungan internal: analisis atau kajian yang dilakukan dengan
mengamati dan mengolah data yang berasal dari lingkungan internal lembaga.
Data dapat berupa data kuantitatif maupun data kualitatif (misalnya hasil
pengamatan atau observasi).
g. Analisis SWOT: Analisis dengan mengidentifikasi S (Strengths/Kekuatan), W
(Weaknesses/Kelemahan), O (Opportunities/Peluang) dan T (Threats/Ancaman
atau tantangan).
h. Indikator: ukuran yang digunakan untuk menunjukkan suatu kondisi apakah
lebih baik atau tidak dibandingkan dengan standar.
Indikator kinerja: ukuran yang dipakai untuk menunjukkan apakah kinerja
puskesmas lebih baik, sama dengan atau lebih buruk dari standar atau target
yang telah ditetapkan sebelumnya. Indikator ini disusun dalam empat
perspektif (sudut pandang) yaitu perspektif SDM, perspektif proses
pelayanan, perspektif kepuasan pengguna dan perspektif keuangan.
Indikator perspektif SDM menunjukkan adanya perbaikan atau mendekatkan
pada pencapaian visi puskesmas dari sudut pandang SDM. Demikian juga
dengan indikator pada perspektif proses pelayanan (mulai dari proses
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif), kepuasan pengguna
(masyarakat, pasien) dan keuangan (pendapatan, biaya, pengelolaan
keuangan) yang menunjukkan ukuran kemajuan masing-masing perspektif.
i. Strategi: cara-cara yang dipilih/akan digunakan oleh puskesmas untuk mencapai
target atau tujuannya.
Pilihan strategi adalah sebagai berikut:
1. puskesmas bisa memilih strategi pertumbuhan jika hasil analisis SWOT
menunjukkan lebih banyak kekuatan dibandingkan kelemahan dan lebih
banyak peluang dibandingkan dengan ancaman/tantangan
2. puskesmas bisa memilih strategi bertahan jika hasil analisis SWOT
menunjukkan lebih banyak kekuatan daripada kelemahan, namun lebih
banyak tantangan/ancaman daripada peluang
3. puskesmas bisa memilih strategi rekonsiliasi internal bila peluang lebih
banyak daripada tantangan/ancaman, namun kelemahan lebih banyak
daripada kekuatan
4. puskesmas bisa memilih strategi pengurangan kegiatan bisa kelemahan
lebih banyak daripada kekuatan dan tantangan/ancaman lebih banyak
daripada peluang.
j. Program: cara-cara yang akan digunakan oleh puskesmas untuk mencapai
target atau tujuannyayanglebih konkrit daripada strategi dan merupakan
turunan dari strategi.
k. Proyeksi Laporan Operasional: merupakan perkiraan pendapatan dan biaya
puskesmas periode tahunan untuk lima tahun ke depan. Pada proyeksi laporan
operasional ini dapat dilihat kedepannya puskesmas beroperasi dalam kondisi
surplus atau defisit.
l. Proyeksi Laporan Arus Kas: merupakan perkiraan kas masuk dan kas
keluarpuskesmas periode untuk lima tahun ke depan.
m. Neraca Proyeksian: merupakan hasil proyeksi neraca yang memberi gambaran
tentangposisiaset, kewajiban dan ekuitas tahunan untuklima tahun yang akan
datang.
n. Rasio keuangan: indikator keuangan yang menunjukkan kemampuan puskesmas
mencapai tujuannya dalam aspek keuangan.
3. CaraMenyusun RSB
a. Langkah-langkah penyusunan:
1. Tulis misi puskesmas. Pastikan bahwa misi puskesmas sejalan dengan misi
Dinas Kesehatan;
2. Tulis visi puskesmas. Pastikan bahwa visi puskesmas sejalan dengan visi Dinas
Kesehatan;
3. Tulis tujuan puskesmas. Pastikan bahwa tujuan puskesmas sejalan dengan visi
Dinas Kesehatan;
4. Kumpulkan Data Eksternal
a. data mengenai jumlah penduduk (berdasarkan usia, jenis kelamin,
geografis, pekerjaan, pendidikan, status perkawinan dan karakter lain
yang perlu diketahui). Analisis data ini untuk melihat proporsi dari
masing-masing karakteristik dan bagaimana proporsi ini seharusnya
mempengaruhi upaya penyediaan layanan kesehatan. Juga bisa melihat
bagaimana perilaku masyarakat terkait dengan kesehatan (jika ada
datanya);
b. data mengenai fasilitas kesehatan primer lain, layanan kesehatan
rujukan, ketersediaan alat dan bahan medis, dukungan pemerintah,
regulasi dan sebagainya;
5. Kumpulkan Data Internal
a. Pelayanan
Analisis tren pelayanan minimal 3 tahun terakhir.
b. SDM
Analisis jumlah dan kualifikasi SDM dibandingkan dengan standar
c. Sarana Prasarana
Analisis kecukupan dan kondisi sarana prasarana, bandingkan dengan
standar
d. Keuangan
Analisis tren keuangan minimal 3 tahun terakhir
6. Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman/tantangan yang
dihadapi puskesmas;
7. Tentukan indikator atau ukuran kinerja puskesmas. Ada dua cara yang dapat
digunakan, yaitu dengan mengadopsi ukuran pencapaian SPM atau dengan
menentukan ukuran pencapaian visi puskesmas.
a. jika mengadopsi ukuran kinerja SPM, dari seluruh indikator SPM pilih
beberapa diantaranya yang dapat mewakili kinerja puskesmas di level
organisasi. Indikator-indikator tersebut harus mampu menggambarkan
kemajuan puskesmas dari perspektif SDM, proses pelayanan, kepuasan
pengguna dan keuangan.
b. jika menentukan ukuran pencapaian visi puskesmas, terjemahkan visi
tersebut kedalam satu set indikator/ukuran yang menunjukkan kinerja
puskesmas dari keempat perspektif tersebut di atas.
c. Tentukan target dari masing-masing indikator/ukuran kinerja.
8. Tentukan strategi yang akan dipilih melalui langkah-langkah berikut. Lihat
kembali hasil analisis SWOT.Bandingkan antara kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman dengan misi, visi dan ukuran kinerja. Peluang mana dan
kekuatan apa yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai cita-cita atau tujuan
puskesmas? Bagaimana caranya menghindari atau menghadapi
ancaman/tantangan? Bagaimana mengelola kelemahan agar tidak
menghambat? Gunakan pemikiran ini untuk menentukan strategi apa yang
akan ditempuh agar target kinerja tercapai.
9. Break-down strategi ini menjadi program-program kerja, tentukan siapa tahun
berapa program tersebut akan dilaksanakan, berapa banyak atau bagaimana
frekuensinya, siapa yang bertanggung jawab untuk setiap program, darimana
sumber dana untuk menjalankan program, bagaimana prosedur pelaksanaan
masing-masing program. Jangan lupa untuk mengidentifikasi program-
program pencapaian SPM untuk dimasukkan/diintegrasikan dengan rencana
keseluruhan di RSB. Pastikan juga bahwa secara keseluruhan tujuan yang
ingin dicapai oleh puskesmas melalui program-program ini sejalan dengan
Renstra Dinas Kesehatan dan RPJMD.
10. Hitung jumlah kebutuhan uang dari program-program yang sudah
direncanakan, sehingga nanti dapat diperoleh jumlah uang yang dibutuhkan
dalam satu tahun. Untuk program-program yang sifatnya operasional, nanti
akan dimasukkan kedalam biaya-biaya administrasi dan umum pada proyeksi
laporan keuangan. Hal ini secara otomatis juga akan dimasukkan di laporan
arus kas pada aktifitas operasional. Untuk program-program yang sifatnya
belanja modal, penghitungannya hanya akan dimasukkan di aktifitas investasi
pada proyeksi laporan arus kas.
11. Untuk menyusun proyeksi laporan keuangan pada dokumen RSB, sebaikknya
digunakan asumsi-asumsi keuangan. Hal ini dikarenakan ketidakpastian
dimasa yang akan datang.
12. Proyeksi laporan operasional terdapat 6 jenis pendapatan dan biaya
operasional pelayanan serta biaya operasional administrasi dan umum. Untuk
pengisian proyeksi laporan operasional, dapat dilihat pada format dokumen
RSB.
13. Proyeksi laporan arus kas. Pada laporan terdapat tiga aktifitas, yaitu aktifitas
operasional, aktifitas investasi dan aktifitas pendanaan. Untuk aktifitas
operasional, kas masuk diambil dari pendapatan operasional dan kas keluar
dari biaya operasional. Aktifitas investasi, kas masuk sepertinya tidak ada,
karena pengertian kas masuk pada aktifitas infestasi adalah menjual aset
tetap. Pada puskesmas, hal ini mungkin bisa terjadi, tapi bisa juga jarang
terjadi. Jika terjadi penjualan aset tetap, maka dimasukkan ke aktid=fitas
investasi pada kas masuk. Untuk kas keluar, jumlah yang diambil dari hasil
perhitungan pada program yang sifatnya belanja modal. Untuk aktifitas
pendanaan, kas masuk dihitung berdasarkan uang yang diterima dari
pendapatan APBD/APBN dan untuk kas keluar jika pemda mengambil uang
dari RS.
b. Narasi hubungan dokumen-dokumen yang saling terkait
Kaitan antar-dokumen dapat digambarkan sebagai berikut.
Dokumen Tata Kelola memuat prinsip-prinsip dan filosofi dasar lembaga. Ini
menjadi dasar bagi pengembangan-pengembangan berikutnya, dimana rencana
pengembangan ini tertuang dalam RSB. Selain itu, filosofi ini pula yang menjadi
salah satu dasar disusunnya SPM lembaga.
SPM akan bermuara ke indikator dan rencana pencapaian SPM, sedangkan RSB
bermuara ke program tahunan. Rencana pencapaian SPM dimasukkan juga dalam
program tahunan yang ada di RSB. Dengan demikian, saat menyusun anggaran,
maka program pencapaian SPM juga akan mendapat alokasi anggaran setiap
tahunnya.
I. RENCANA ORGANISASI
A. LATAR BELAKANG
B. MISI
{Tuliskan misi Puskesmas yang terbaru dan akan digunakan dalam tahun-tahun
mendatang}.
Catatan:
Misi adalah tugas yang diemban oleh organisasi (Puskesmas) dan merupakan
alasan mengapa organisasi (Puskesmas) ada.
Misi Puskesmas …. <nama Puskesmas>adalah ……………………………………
C. VISI
{Tuliskan visi Puskesmas yang terbaru dan akan digunakan dalam tahun-tahun
mendatang.}
D. TUJUAN
{Tuliskan tujuan Puskesmas secara global (tujuan yang ingin dicapai, misalnya
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu…)}
Contoh:
Grafik Trend Pertumbuhan Penduduk Kecamatan … Tahun ….
(Menggambarkan Kondisi penduduk di wilayah kerja/cakupan Puskesmas).
Sumber: …
Penjelasan:
{Fasilitas kesehatan apa saja yang ada di wilayah kerja Puskesmas? Jika
memungkinkan, gambarkan juga kapasitas masing-masing fasilitas kesehatan
tersebut.}
C. ANALISIS SWOT
1. Kekuatan (faktor positif dari dalam Puskesmas)
Kekuatan Puskesmas …. <nama Puskesmas>adalah:
a. …
b. …
c. …
2. Kelemahan (faktor negatif dari dalam Puskesmas)
Kelemahan Puskesmas …. <nama Puskesmas> adalah:
a. …
b. …
c. …
3. Peluang (faktor positif dari luar Puskesmas, misalnya masyarakat,
pemerintah, pola penyakit, dll)
Peluang yang dimiliki oleh Puskesmas …. <nama Puskesmas>adalah:
a. …
b. …
c. …
4. Ancaman/Tantangan (faktor negatif dari luar)
Ancaman yang dihadapi oleh Puskesmas …. <nama Puskesmas> adalah:
a. …
b. …
c. …
(Analisis SWOT ini dapat digunakan Dari analisis SWOT ini akan diketahui posisi
Puskesmas dalam lingkungan usaha sebagai salah satu lembaga penyedia
layanan kesehatan. Analisis ini juga dapat digunakan untuk waktu sekarang dan
yang akan datang, sehingga dapat diprediksi Program atau kegiatan yang tepat
untuk dilaksanakan waktu-waktu yang akan datang. Misalnya jika hasil analisis
SWOT menunjukkan lebih banyak peluang dibandingkan dengan ancaman,
maka Puskesmas bisa memilih strategi untuk “agresif”. Demikian juga jika lebih
banyak kekuatan dibandingkan kelemahan. Namun jika lebih banyak kelemahan
dibandingkan kekuatan atau lebih banyak ancaman dibandingkan dengan
peluang, maka Puskesmas dapat menerapkan startegi “bertahan”).
Dengan demikian, total ada 5-11 indikator yang akan menggambarkan kinerja
Puskesmas dari aspek kinerja pelayanan, kinerja keuangan dan kinerja manfaat.
B. STRATEGI
Dengan demikian, program tahunan akan berisi program untuk mencapai SPM
(diprioritaskan) dan program mencapai visi puskesmas. Untuk program rutin
(misalnya pembelian ATK, Perjalanan Dinas dll tidak perlu dimasukkan ke dalam
tabel program ini).
Program
Sarpras:
-…
-…
Program
lainnya:
-…
-…
Tinjauan dari sisi keuangan ini dimaksudkan untuk mendapat paparan lebih baik
mengenai kondisi Puskesmas ........(nama Puskesmas) dari sisi keuangan.Sehingga,
pada akhirnya akan saling melengkapi dengan kajian dari aspek yang lain. Didalam
aspek keuangan juga dihitung besarnya pendapatan, biaya, investasi dan lain-lain
yang akan dilakukan untuk masa lima tahun yang akan datang.
A. Asumsi Keuangan
(Asumsi keuangan ini digunakan karena unsur ketidakpastian masa yang akan
datang dan/atau akibat dari ketidaktersediaan data yang ada pada Puskesmas).
B. Tarif Pelayanan
Saat ini tarif yang berlaku di Puskesmas ........(nama Puskesmas) dibagi kedalam
2(dua) golongan, yaitu:
1. Tarif untuk pasien umum (out of pocket); dan
2. Tarif untuk pasien Jaminan.
Untuk menghitung proyeksi pendapatan pelayanan selama lima tahun ke depan,
dipakai tarif rata-rata pelayanan yang berlaku saat ini.
Berikut ini disampaikan mengenai dasar tarif pasien umum untuk setiap produk
dan pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Tarif yang digunakan disini
berdasarkan tarif yang berlaku terakhir di Puskesmas ........(nama Puskesmas)
Tabel:
Tarif Rata-Rata (dalam rupiah)
Tarif Umum
Variabel
20.. 20.. 20.. 20.. 20..
Rawat jalan
Laboratorium
Rawat inap
.............
.............
Sumber : Data Primer Puskesmas ........(nama Puskesmas)
Tabel
Proyeksi Pendapatan Berdasarkan Pasien Umum
Tabel
Proyeksi Pendapatan berdasarkan pasien JKN dari dana Kapitasi
Proyeksi Pendapatan pasien Askes
Variabel
20.. 20.. 20.. 20.. 20..
Pasien JKN Kalikan jumlah Kalikan jumlah Kalikan jumlah Kalikan jumlah Kalikan jumlah
peserta pada peserta pada peserta pada peserta pada peserta pada
tabel kinerja tabel kinerja tabel kinerja tabel kinerja tabel kinerja
pelayanan JKN pelayanan JKN pelayanan JKN pelayanan JKN pelayanan JKN
dengan dengan dengan dengan dengan
besaran besaran besaran besaran besaran
kapitasi yang kapitasi yang kapitasi yang kapitasi yang kapitasi yang
disepakati disepakati disepakati disepakati disepakati
dengan BPJS dengan BPJS dengan BPJS dengan BPJS dengan BPJS
2. Proyeksi biaya
Untuk proyeksi biaya didalam proyeksi laporan operasional,terdiri dari :
A. Biaya Operasional
B. Biaya Non Operasional
Pembagian biaya menjadi operasional dan non operasional mengikuti
nomenklatur yang ada di Permendagri Nomor 61 Tahun 2007. Hal ini untuk
memudahkan pada saat penyusunan RBA dan laporan keuangan.
1) Biaya Operasional;
Biaya
20.. 20.. 20.. 20.. 20..
Operasional
Biaya Pelayanan
biaya pegawai; Di isi sesuai Di isi sesuai Di isi sesuai Di isi sesuai Di isi sesuai
kebutuhan gaji kebutuhan gaji kebutuhan gaji kebutuhan gaji kebutuhan gaji
gaji non PNS gaji non PNS gaji non PNS gaji non PNS yang gaji non PNS
yang ada di yang ada di yang ada di ada di bagian yang ada di
bagian pelayanan bagian pelayanan bagian pelayanan pelayanan bagian pelayanan
biaya bahan; Jumlah Biaya Jumlah Biaya Jumlah Biaya Jumlah Biaya Jumlah Biaya
bahan yang ada bahan yang ada bahan yang ada bahan yang ada di bahan yang ada
di pelayanan di pelayanan di pelayanan pelayanan tahun di pelayanan
tahun lalu + tahun lalu + tahun lalu + lalu + persentase tahun lalu +
persentase persentase persentase kenaikkan jumlah persentase
kenaikkan jumlah kenaikkan jumlah kenaikkan jumlah pasien di proyeksi kenaikkan jumlah
pasien di pasien di pasien di pasar pasien di proyeksi
proyeksi pasar proyeksi pasar proyeksi pasar pasar
biaya jasa Minimal 60% dari Minimal 60% dari Minimal 60% dari Minimal 60% dari Minimal 60% dari
pelayanan; pendapatan pendapatan pendapatan pendapatan pendapatan
kapitasi + jasa kapitasi + jasa kapitasi + jasa kapitasi + jasa kapitasi + jasa
pelayanan dari pelayanan dari pelayanan dari pelayanan dari non pelayanan dari
non kapitasi yang non kapitasi yang non kapitasi yang kapitasi yang non kapitasi yang
ditetapkan ditetapkan ditetapkan ditetapkan dengan ditetapkan
Biaya
20.. 20.. 20.. 20.. 20..
Operasional
dengan dengan dengan keputusan kepala dengan
keputusan kepala keputusan kepala keputusan kepala daerah keputusan kepala
daerah daerah daerah daerah
Jumlah biaya Jumlah biaya Jumlah biaya Jumlah biaya Jumlah biaya
biaya pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan
pemeliharaan; tahun lalu + tahun lalu + tahun lalu + tahun lalu + inflasi tahun lalu +
inflasi inflasi inflasi inflasi
Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan biaya Di isi dengan
Biaya Promosi biaya kebutuhan biaya kebutuhan biaya kebutuhan kebutuhan biaya kebutuhan
promkes promkes promkes promkes promkes
Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan
Biaya umum dan Di isi dengan biaya
biaya kebutuhan biaya kebutuhan biaya kebutuhan biaya kebutuhan
administrasi kantor kebutuhan lain-lain
lain-lain lain-lain lain-lain lain-lain
Jumlah biaya Jumlah biaya Jumlah biaya Jumlah biaya Jumlah biaya
barang dan jasa barang dan jasa barang dan jasa barang dan jasa barang dan jasa
biaya barang tahun tahun tahun tahun sebelumnya tahun
dan jasa; dan sebelumnya + sebelumnya + sebelumnya + + kenaikkan inflasi sebelumnya +
kenaikkan inflasi kenaikkan inflasi kenaikkan inflasi kenaikkan inflasi
Jumlah biaya Jumlah biaya Jumlah biaya Jumlah biaya
pelayanan lain- pelayanan lain- pelayanan lain- Jumlah biaya pelayanan lain-
lain tahun lain tahun lain tahun pelayanan lain-lain lain tahun
biaya pelayanan sebelumnya + sebelumnya + sebelumnya + tahun sebelumnya sebelumnya +
lain-lain kenaikan inflasi kenaikan inflasi kenaikan inflasi + kenaikan inflasi kenaikan inflasi
TOTAL
Tabel (menyesuaikan)
Proyeksi Laporan Operasional
2 Biaya
a. Biaya Operasional; Di isi Di isi Di isi Di isi Di isi
biaya pelayanan dengan dengan dengan dengan dengan
angka pada angka pada angka pada angka pada angka pada
tabel biaya tabel biaya tabel biaya tabel biaya tabel biaya
operasional; operasional; operasional; operasional; operasional;
biaya biaya biaya biaya biaya
pelayanan pelayanan pelayanan pelayanan pelayanan
b. Biaya Operasional; Di isi Di isi Di isi Di isi Di isi
biaya umum dan dengan dengan dengan dengan dengan
administrasi angka pada angka pada angka pada angka pada angka pada
tabel biaya tabel biaya tabel biaya tabel biaya tabel biaya
Operasional; Operasional; Operasional; Operasional; Operasional;
biaya umum biaya umum biaya umum biaya umum biaya umum
dan dan dan dan dan
administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi
Total Biaya
3 Surplus/Defisit
Tabel
Proyeksi Arus Kas
E. Proyeksi Neraca
I. ASET
A. Aset Lancar
Kas dan Setara Kas Di isi Di isi Di isi Di isi Di isi
dengan dengan dengan dengan dengan
angka pada angka pada angka pada angka pada angka pada
tabel arus tabel arus tabel arus tabel arus tabel arus
kas yaitu kas yaitu kas yaitu kas yaitu kas yaitu
jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah
saldo kas saldo kas saldo kas saldo kas saldo kas
Piutang Di isi Di isi Di isi Di isi Di isi
sebesar sebesar sebesar sebesar sebesar
10% dari 10% dari 10% dari 10% dari 10% dari
pendapatan pendapatan pendapatan pendapatan pendapatan
dari jasa dari jasa dari jasa dari jasa dari jasa
layanan layanan layanan layanan layanan
Persediaan Di isi Di isi Di isi Di isi Di isi
sebesar 5% sebesar 5% sebesar 5% sebesar 5% sebesar 5%
dari dari dari dari dari
pendapatan pendapatan pendapatan pendapatan pendapatan
dari jasa dari jasa dari jasa dari jasa dari jasa
layanan layanan layanan layanan layanan
Jumlah Aset Lancar
B. Aset Tetap
Tanah Di isi nilai
tanah Di isi nilai Di isi nilai Di isi nilai Di isi nilai
Puskesmas tanah tanah tanah tanah
(KIB) Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas
Gedung dan Bangunan Di isi nilai
bangunan Di isi nilai Di isi nilai Di isi nilai Di isi nilai
Puskesmas bangunan bangunan bangunan bangunan
(KIB) Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas
Peralatan & Mesin Di isi nilai
peralatan Di isi nilai Di isi nilai Di isi nilai Di isi nilai
Puskesmas peralatan peralatan peralatan peralatan
(KIB) Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas
Aset Tetap Lainnya Di isi Di isi Di isi Di isi Di isi
dengan nilai dengan dengan dengan dengan
asset tetap nilai asset nilai asset nilai asset nilai asset
lainnya, jika tetap tetap tetap tetap
ada lainnya, jika lainnya, jika lainnya, jika lainnya,
(KIB) ada ada ada jika ada
Jumlah Aset Tetap Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan
Nilai buku aset tetap
C. Aset Lain-Lain Jika ada Jika ada Jika ada Jika ada Jika ada
asset tidak asset tidak asset tidak asset tidak asset tidak
berwujud berwujud berwujud berwujud berwujud
seperti SIM seperti SIM seperti SIM seperti SIM seperti SIM
Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas
Jumlah total Aset Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan
poin A, B poin A, B poin A, B poin A, B poin A, B
dan C dan C dan C dan C dan C
II. KEWAJIBAN
A. Kewajiban Jangka Pendek
Hutang Usaha Di isi Di isi Di isi Di isi Di isi
sebesar 5% sebesar 5% sebesar 5% sebesar 5% sebesar 5%
dari dari dari dari dari
pendapatan pendapatan pendapatan pendapatan pendapatan
20.. 20.. 20.. 20.. 20..
URAIAN
dari jasa dari jasa dari jasa dari jasa dari jasa
layanan layanan layanan layanan layanan
Hutang Jangka Pendek Lainnya Di isi jika Di isi jika Di isi jika Di isi jika Di isi jika
Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas
memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki
utang, jika utang, jika utang, jika utang, jika utang, jika
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
kosongkan kosongkan kosongkan kosongkan kosongkan
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan
B. Kewajiban JangkaPanjang Di isi jika Di isi jika Di isi jika Di isi jika Di isi jika
Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas
memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki
utang, jika utang, jika utang, jika utang, jika utang, jika
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
kosongkan kosongkan kosongkan kosongkan kosongkan
Jumlah Kewajiban Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan
poin A dan poin A dan poin A dan poin A dan poin A dan
B B B B B
EKUITAS
Ekuitas Di isi Di isi Di isi Di isi Di isi
dengan dengan dengan dengan dengan
jumlah total jumlah total jumlah total jumlah total jumlah
asset asset asset asset total asset
dikurangi dikurangi dikurangi dikurangi dikurangi
jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah
kewajiban kewajiban kewajiban kewajiban kewajiban
Jumlah Ekuitas Bersih
Jumlah Kewajiban dan Jumlahkan: Jumlahkan: Jumlahkan: Jumlahkan: Jumlahkan:
Ekuitas jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah
kewajiban kewajiban kewajiban kewajiban kewajiban
dan ekuitas dan ekuitas dan ekuitas dan ekuitas dan ekuitas
(jumlah ini (jumlah ini (jumlah ini (jumlah ini (jumlah ini
harus sama harus sama harus sama harus sama harus sama
dengan dengan dengan dengan dengan
jumlah total jumlah total jumlah total jumlah total jumlah
asset) asset) asset) asset) total asset)
Rasio Keuangan
Service Level Solvency untuk melihat seberapa banyak asset puskesmas yang
digunakan untuk melayani masyarakat.
Pendapatan
Cost Recovery Rasio = Operasional
Biaya Operasional
Cost Recovery Rasio untuk melihat berapa jumlah pendapatan dari operasional yang
digunakan untuk biaya operasional.