Sleep & Wakefulness
By : Khairunnisa Putri Abrar G.A. (1771041045) C Class
Endogenous Circadian Rhytyms ialah
mekanisme internal yang beroperasi
berdasarkan siklus tahunan. Termasuk di
dalamnya siklus tidur dan bangun, volume
urin, sekresi hormon,temperatur tubuh,
metabolisme, sensitifitas terhadap obat, mood
dan lainnya. Tujuan dari Circadian Rhythms
ialah untuk menjaga fase organ dalam tubuh
kita dengan dunia luar. Circadian Rhythms
dapat di ubah sedikit dengan stimulus-stimulus
seperti suara, makanan yang dikonsumsi, dan
suhu, dimana stimulus-stimulus ini dinamakan
Zeitgeber.
Mekanisme dari Circadian Rhythms terbagi
menjadi tiga, yaitu; (1) Suprachiasmatic
nucleus, (2) Gen yang menghasilkan protein
tertentu, dan (3) Melatonin Level.
Suprachiasmatic Nukleus (SCN) merupakan
bagian dari hipotalamus, tepatnya di atas optic
chiasm, yang menjadi pengontrol utama dari
circadian rhythms bagian tidur dan
temperatur. SCN juga mengatur kelenjar pineal
di bagian posterior thalamus. Kelenjar Pineal
akan menskresekikan melantonin yaitu
hormong yang meningkatkan kantuk yang
umumnya bekerja 2-3 jam sebelum tidur.
Jet Lag mengacu pada terganggunya circadian
rhythms karena menyebrangi zona waktu ,
atau ketidaksesuaian jam circadian rhythms
dan jam eksternal.
Terganggunya jam biologis akan mengurangi
volume hipocampus. Hal ini akan berdampak
pada kuatnya memori seseorang.
Tidur merupakan keadaan yang spesial yang
menjalanka beberapaperan penting seperti;
(1) konservasi energi; (2) perbaikan dan
pemulihan; (3) penggabungan pembelajaran
dan memori. Electroencephalograph (EEG)
dapat membantu kita untuk melihat empat
tahap tidur. Gelombang alpha akan muncul
saat kita mengantuk dan melakukan relaksasi.
Tahap pertama akan terjadi jika kita baru tidur
dimana aktifitas otak mulai menurun dan EEG
menunjukkan adanya gelombang yang tidak
beraturan, bergerigi, dan bertegangan rendah.
Tahap kedua dicirikan dengan munculnya sleep
spindles, yaitu gelombang(12 sampai 14Hz)
selama ledakan yang berlangsung setidaknya
setengah detik, dan K-complexes, yaitu sebuah
gelombang negatif yang memiliki amplitudo
tinggi dan tajam yang kemudian akan diikuti
oleh gelombang yang lebih kecil,lambat, dan
positif. Kemudian tahap tiga dan tahap empat
bersamaan menjalankan Slow Wave Sleep
(SWS) dengan ciri ciri; (1)adanya gelombang
lambat namun amplitudonya tinggi, (2)
aktivitas otak yang lambat, melambatnya
kecepatan jantung, melambatnya kecepatan
bernapas, (3) tersinkronisasi dengan aktivitas
neuron. Lalu masuk ke tahap tidur REM (Rapid
Eye Movement) yang biasa dikenal juga dengan
tidur paradoks. Tidur REM ditandai dengan
adanya gelombang yang tidak beraturan, low
voltage, dan cepat. Tahap-tahap tidur yang
bukan merupakan REM disebut NREM Sleep.
Narkolepsi merupakan gangguan tidur dengan
ditunjukkan banyaknya frekuensi tidur.
Narkolepsi ditunjukkan dengan adanya gejala-
gejala; (1) berangsur-angsur atau serangan
tidur yang tiba-tiba, (2) Cataplexy, yaitu
melemahnya otot dikarenakan emosi yang
kuat, (3) tidak adanya kemampuan saat
tertidur ataupun terbangun, (4) Hynagogic
Hallucination, yaitu pengalaman akan mimpi
yang orang tersebut sulit membedakannya
dari kenyataan.
Insomnia merupakan keadaan dimana
seseorang sulit untuk tidur yang diakibatkan
karena kurangnya sel hypothalamic yang
memproduksi dan melepaskan orexin.
Biasanya ada pada sebuah keluarga walaupun
tidak ada gen yang menunjukkannya.
Mimpi buruk merupakan kejadian yang terjadi
pada REM yang ditimbulkan oleh rasa takut
yang diperoleh dari stimulus saat sadar.