A. HASIL
Bidang Surveilans Epidemiologi (SE)
1. Kegiatan surveilans penyakit zoonosa (surveilans rodent dan pinjal
PES) di Kabupaten Boyolali tahun 2017 yang telah dilakukan oleh
BBTKLPP Yogyakarta di dapatkan rekapitulasi hasil survei rodent
dan pinjal bulan Januari, Februari, dan Maret sbb:
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Sementara Survei Rodent dan Pinjal bulan Januari,
Februari, dan Maret tahun 2017
Fokus PES Terancam PES
No. Bulan Item
Ds.Selo Ds.Samiran Dsn.Samiran
1. Januari Trap terpasang 1000 1000
Tikus
31 51
Tertangkap
Succes Trap (%) 3,1 5,1
Belum
Jumlah Pinjal 35 120
dilaksanakan
X.cheopis 9 49
St.cognatus 26 71
IPU 1,12 2,45
IPK 0,29 0,96
2. Februari Trap terpasang 1000 1000
Tikus
34 52
Tertangkap
Succes Trap (%) 3,4 5,2
Belum
Jumlah Pinjal 51 132
dilaksanakan
X.cheopis 20 24
St.cognatus 31 108
IPU 1,50 2,53
IPK 0,58 0,18
3. Maret Trap terpasang 1000 1000
Tikus
46 94
Tertangkap
Succes Trap (%) 4,6 9,4
Belum
Jumlah Pinjal 47 121
direkap
X.cheopis 21 49
St.cognatus 26 72
IPU 1,02 1,28
IPK 0,45 0,52
Sumber : Data Primer BBTKL PP Yogyakarta 2017
59
60
7. Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan berdagang diharapkan dalam kondisi bersih,
64,2% responden menjawab bahwa kondisi lingkungan tempat
berdagang bersih.
Tabel 8. Gambaran kondisi lingkungan tempat berdagang
Kondisi Lingkungan Jumlah %
(n = 201)
Bersih 129 64,2
Kurang 48 23,8
(berdebu, dekat dengan sampah, terdapat
genangan air, terdapat lalat)
Tidak menjawab 24 12
Sumber : Data Primer BBTKL PP Yogyakarta 2017
64
Ulangan I 3 22
Ulangan II 0 25
Ulangan III 12 13
Ulangan IV 0 25
Kontrol I 0 25
Kontrol II 0 25
B. PEMBAHASAN
Bidang Surveilans Epidemiologi (SE)
1. Kegiatan surveilans penyakit zoonosa (surveilans rodent dan pinjal
PES) di Kabupaten Boyolali tahun 2017
Penyakit PES atau juga dikenal dengan nama Pasteurellosis
/Yersiniois/Plague merupakan penyakit yang bersifat akut disebabkan
oleh kuman/bakteri Yersinia pestis yang dapat menimbulkan Kejadian
Luar Biasa (KLB) atau wabah, sesuai dengan Permenkes RI
No.560/Menkes/Per/VIII/1989. Kabupaten Boyolali sejak tahun 2007
merupakan daerah fokus pes di provinsi Jawa Tengah dan salah satu
dari 2 daerah fokus pes di indonesia yaitu Kabupaten Boyolali
(Jateng) di Kecamatan Selo dan Cepogo. Kegiatan surveilans penyakit
zoonosa (surveilans rodent dan pinjal PES) Kabupaten Boyolali tahun
2017 di daerah fokus pes yaitu Kecamatan Selo yang terdiri dari Desa
Selo dan Desa Samiran dan daerah terancam PES yaitu Dusun
Samiran dan Dusun Sepandan Kulon. Kegiatan dilaksanakan pada
bulan Januari s/d Juni 2017.
Walaupun indikator surveilans pes di Kabupaten Boyolali masih
menunjukan batas yang aman, namun program surveilans ini harus
tetap dilaksanakan secara serius dan konsisten mengingat program
eliminasi/assesment penyakit pes dilakukan selama sepuluh tahun
sesuai standar yang ditetapkan oleh WHO dan Kemenkes RI.
BBTKLPP Yogyakarta mendukung assesment sepuluh tahunan
terhadap penyakit PES. Upaya pencegahan terjadinya kembali wabah
penyakit pes, perlu dilakukan pengematan secara terus menerus
(surveilans) pada manusia dan hewan (tikus) di daerah fokus pes
tersebut. Selain itu, kajian terhadap faktor resiko lingkungan dan
perilaku yang berkontribusi pada kejadian penyakit PES tersebut
sehingga jika dikompilasi dengan hasil surveilans yang dilakukan,
maka diharapkan ditemukan suatu pemecahan masalah yang setepat-
67