Lingkungan Hidup
OPINI | 25 April 2012 | 20:57 Dibaca: 3789 Komentar: 0 Nihil
normal”>ingkungan
hidup adalah suatu kawasan alam yang didalamnya mencakup
unsur-unsur hayati dan non hayati serta hubungan timbal balik antara
unsusr-unsur tersebut. Hubungan timbal balik yang terjadi dalam lingkungan
hidup merupakan hubungan
yang fungsional sebab prosesnya berjalan
secara harmonis dan stabil antara komponen-komponen yang berintegrasi.
perkembangan
kebuidayaan manusia menyebabkan hubungan
manusia dengan lingkungan alam berubah. Dengan bergesernya hubungan
tersebut , merubah wajah alam dan lingkungan. Perkembangan
tehnologi dapat menguasai alam sesuai dengan apa yang diinginkan manusia,
sehingga menuntut permintaan sumber daya alam yang besar dari jumlah sumber
daya alam yang terbatas.
dewasa ini
menurut Emil Salim , berbagai masalah sering timbul apabila tidak
mengambil langkah-langkahdikawatirkan akan terjadi gangguan pada lingkungan.
Dampak gangguan pada lingkungan yang
akhirnya merugikan manusia dan seluruh
mahluk di dalamnya.
Semakin berkembangnya
industri di berbagai negara , maka masalah lingkungan hidup memerlukan
perhatian beberapa negara industri . Justru masalah lingkungan hidup ini
timbul berkaitan dengan demngan kemajuan
ekonomi di negara – negara industri . Masalah lingkungan hidup bukan hanya
dirasakan oleh negara-negara maju saja ,
bahkan bagi negara-negara berkembang lebih para didera oleh masalah
lingkungan hidup ini. , karena masayarakatnya masih miskin . Jelasnya,
kemiskinan penduduk menimbulkan masalah lingkungan hidup, sebagai contoh
penduduk miskin disekitar
hutan merusak lingkungan dengan menebangi hutan untuk mencari nafkah hidup.
Unsur-unsur
Lingkungan
Unsur-unsur
lingkungan ialah faktor-faktor yang membentuk lingkungan. Unsur-unsur pembentuk
lingkungan
itu dibedakan 3 masam yaitu :
Symbol;font-weight:normal”>·
Unsur
Fisik
Symbol;font-weight:normal”>·
Unsur
biotik
Symbol;font-weight:normal”>·
Budaya
B.
Lingkungan
sangat penting bagi kehidupan manusia karena didalamnya lingkungan itu
terdapat
mahluk hidup dan mahluk tak hidup yang saling bergantungan. Jika
lingkungan hidup tidak terpelihara maka akan menyebebkan bencana bagi
penghuninya . Contohnya bencana
alam yang sering terjadi akibat lingkungan hidup yang tidak terpelihara. Selain
bencana alam , wabah penyakit juga sering timbul melanda lingkungan hidup
yang tidak
terpelihara.
Bentuk-bentuk Kerusakan
Lingkungan
Bertuk-bentuk
kerusakan lingkungan disebabkan oleh 2
macam penyebab, yaitu :
mso-fareast-font-family:Arial;font-weight:normal”>2. Tanah
Longsor , biasanya terjadi karena
penebangan hutan yang sembarangan.
Arial;mso-fareast-font-family:Arial;mso-ansi-language:SV;font-weight:normal”
lang=”SV”>3.
Gempa
Bumi, ialah getaran yang terjadi akibat dari dalam bumi. Gempa
tersebut menurut terjadinya ada tiga
macam :
Arial;mso-fareast-font-family:Arial;mso-ansi-language:ES;font-weight:normal”
lang=”ES”>4.
1.Sampah
berupa :
4.Tanah Kritis
5.
Penyimpangan Iklim
terjadi kondisi dimana iklim telah bergeser atau berubah. Hal ini
menimbulkan kecemasan dan ketakutan
penghuninya terutama petani, nelayan, pelayaran dan penerbangan. Ramalan cuaca
yang tidak akurat, timbulnya angin topan, kekeringan dan curah hujan yang
berlebihan merupakan dampak pergesera
iklim.
6.
Hujan Asam
bila menimpa
tanaman akan membuat pertumbuhannya
kerdil dan menurunkan produktivitas tanaman tersebut.
8.
Menipisnya Ozon
E. Usaha Pelestaraian
Lingkungan Hidup
Makin
teracam suatu lingkungan hidup karena
peratambahan penduduk dengan segala kebutuhannya, maka giatlam nanusia
berusaha
memulihkan hubungan keseimbangan dan keselarasan ekologi. Manusia mulai
sadar lagi keberadaanya teracam dalam
melangsungkan kehidupannya. Bentuk nyata
dari usaha dalam memulihkan hubungan manusia dengan liongkungannya harus
diwujudkan untuk menghindari dan mencegah masalah-masalah dan kerusakan
liongkungan. dalam
memanfaatkan lingkungan perlu pendekatan
ekologi agar lingkungan tetap lestari.
Contoh
usaha pelestarian lingkungan hidup
antara lain meliputi :
Hakekat Pembangunan
Berwawasan Lingkungan
Masalah
pembangunan dan pengembangan lingkungan
hidup adalah rutin dan komplek. Karena itu sulit ditanggulangi dan harus ditangani
oleh pemerintah dan
masayarakat . Untuk itu perlu adanya kesadaran pelaksanaan program dan
pemahanan tentang apa yang mau dicapai
dan harus mendorong masyarakat untuk
membangun pengembangan lingkungan. Pembangunan yang dilaksanakan harus
dengan
pendekatan ekologis, dimana pembangunan yang memperhatikan kelestarian dan
menghindari kerusakan lingkungan yang
sangat diperlukan dalam menjalankan roda pembangunan , dengan pembangunan
berwawasan lingkungan hidup .
Pembangunan
berwawasan lingkungan hidup diterapkan
dengan tujuan untuk mengolah sumber daya alam secara bijaksana . Hal ini agar
pembangunan yang dilaksanaikan
dapat menopang pembangunan yang berkelanjutan bagi peningkatan kualitas hidup
dari
generasi kegenerasi.
Hakekat
pembangunan berwawasan lingkungan ialah pembangunan yang terus dilaksanakan
sebaik-baiknya, sehingga tidak terjadi pengaruh-pengaruh yang merugikan bagi
lingkungan.
Ciri-ciri
pembangunan berwawasan lingkungan hidup , antara lain :
G. Arah
Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan
,merupakan proses yang berkesinambungan dan manfaatnya dirasakan tidak hanya
untuk generasi sekarang saja, tetapi juga untuk generasi mendatang.Usaha
pembangunan berkelanjutan mengandung pengertian
mengusahakan pelestarian,
keutuhan fungsi lingkungan hidup seiring dengan usaha pembangunan secara
menyeluruh.Pembangunan yang dilaksanakan hendaknya menganduing
memebarapa arah antara lain :
1.
Menciptakan
iklim yang merangsang pembangunan industri
di negara berkembang untuk
menggeser tekanan pembangunan dari sumber alam kehutanan atau tanah
menuju
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknolofgi.
2.
Mengembangkan sistem perdagangan
internasional untuk mendorong ekspor
barang dan jasa diproses guna memperoleh nilai tambah yang meningkat dan
mengurangi tekanan pada alam sebagai
sumber bahan mentah.
3.
Mengembangkan
pariwisata lingkungan , yakni kegiatan pariwisata kedaerah-daerah yang
mempunyai ciri lingkungan khas untuk
mendorong timbulnya sifat kenal lingkungan
dan cinta lingkungan.
4.
Mengusahakan
dunia internasional menanami kembali
hutan-hutan tropis dan menetapkan sistem tebang pilih dalam mengeksploitasi
hutan produksi.
5.
Mengusahakan
pengembangan keanekaragaman hutan hayati ditempat hutan asli dan diluarnya
untuk menjaga kelangsungan
hidup tumbuh-tumbuhan dan satwa ,
menciptakan bibit-bibit unggul bakal sumber obat –obatan, pangan dan industri
di masa depan.
Pembangunan
Industri Ramah Lingkungan
merupakan masalah global , artinbya masalah lingkungan hidup yang terjadi juga dapat
dirasakan dinegara lain di muka bumi ini , contoh kebakaran hutan
Kalimantan Dan Sumatera dampaknya juga dirasakan negara tetangga Singapura dan
Malaysia. Masalah lingkunga dunia ini
akan banyak menimbulkan kekawatiran
penghuninya , sehingga muncul beberapa gagasan ahli lingkungan dunia
untuk salaing bersama-sama saling
memecahkan atau memngurangi masalah
lingkungan. Gagasan bersama para ahli
dunia diwujudkan dengan konfrensi lingkungan hidup dunia di Stockhom Swedia tahun
1972. Dua puluh kemudian
ditindak lanjuti dengan konfrensi
lingkungan hidup dunia di Rio De
Jainero Brasil tahun 1992 , yang dihadiri pemimpin negara-negara didunia dan
dikenal dengan konfrensi bumi. Dari peristiwa tersebut setiap tanggal 14 juni sebagai hari
bumi. Setelah itu
sepuluh tahun kemudian tahun 2002 diadakan lagi konfrensi bumi di
Johannesborg Asfrika Selatan.
dianggap pengelolaan limbah adalah sepele atau mudah tetapi dampaknya sangat
besar terhadap
lingkungan secara global. Dari segi haban baku hendaknya industri mengurangi
atau meninggalkan jenis
bahan yang merusak lingkungan seperti : gas CFC,feom,Neon, Metanol ,Plastik dan
sebagainya. Seharusnya pemerintah saat
ini melarang industri yang memproduksi
barang-barang yang menambah kerusakan lingkungan secara umum.
yang
ramah lingkungan , dalam pendiriaanya tidak hanya memperhatikan kaidah
ekonomi,
tetapi harus adanya perubahan sentra industri (sentralisasi industri) untuk
dirubah dengan adnya pembatasan pendirian industri didaerah tertentu. Selanjutnya
duiperlukan daerah penyanggah
yang bebes industri dan adanya keseimbangan
keberadaan industri dengan
mengalihkan daerah yang masih kosong atau di pedesaan , sehingga antara desa
dan kota terjadi pembagian pemerataan industri, misalnya di pedesaan terdapat
industri kecil dan di kota besar
terdapat industri lanjutan yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Dengan
dwemikian akan saling mendukung dan melengkapi , agar indonesia menjadi
negara industri yang tangguh sebagai perwujudan dari pembangunan yang
berwawasan liongkungan.
Kesimpulan
Dalam
melaksanakan pembangunan harus memperhatikan unsur-unsur lingkungan hidup
agar pembangunan dapat dilaksanakan
berkelanjutan. Pelaksanaan pembangunan yang baik dengan memperhatikan
keadaan
lingkungan turut membinan keadaan lingkungan agar tetap lestari, serta tidak
mengganggu keberadan lingkungan.
Diposting oleh Syafruddin pada Apr 30, '08 1:39 AM untuk semuanya
Membangun merupakan kata kunci bagi seluruh lapisan struktural antara pemerintah,
swasta dan partisipasi masyarakat. Prinsip pembangunan berwawasan lingkungan adalah
pendayagunaan sumber daya alam sebagai pokok kemakmuran rakyat dilakukan secara
terencana, bertanggungjawab, dan sesuai daya dukungnya dengan mengutamakan sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat serta memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan
lingkungan hidup bagi pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Konsep pembangunan ini bertujuan membangun kualitas SDM (Sumber Daya
Manusia) yang mampu menyelaraskan tanggung jawab moral dengan strategi
pembangunan berwawasan lingkungan. Hal ini perlu ditegaskan mengingat adanya
kecenderungan gaya hidup konsumerisme, hingga bergesernya potensi fisik alami manusia
(nature of human physical potention) akibat meluasnya pemanfaatan perangkat teknologi
(dependent on technological instruments) dalam proses pembangunan itu berlangsung.
Konsep pembangunan yang ramah lingkungan ini bersifat ekonomis, karena dapat
menghasilkan keuntungan lebih besar dengan modal yang lebih kecil yang bersifat
bekelanjutan (sustainable). Baik dari segi lingkungan biogeofisik-kimia—karena tidak terjadi
kerusakan—maupun sosial-ekonomi dan budaya.
Problem pembangunan yang hanya bertumpu pada satu aspek menyebabkan
keterbelakangan dan kemiskinan menjadi suatu hal yang anakronistis, yang
memperdebatkan the gap between poor and rich tentang perbedaan urgensi environmental
priorities. Karena itu, strategi pembangunan yang konseptual harus meletakkan konsep
pembangunan dengan unsur SDM yang integral dan bermoral.
Kompleksitas pembangunan melahirkan aneka pro dan kontra. Artinya, kolaborasi
dampak pembangunan biasanya melahirkan dua temperamen. Pertama, pembangunan akan
menghasilkan output yang bersifat positif, yang secara langsung maupun tidak langsung
berpengaruh pada perubahan kualitas hidup. Kedua, akan menimbulkan pula dampak
negatif yang tidak menguntungkan seperti berdirinya industri kimia. Di satu sisi
bermanfaat untuk menunjang kualitas hidup manusia, namun limbah industri tersebut
menjadi problema bagi lingkungan hidup.
Peristiwa mengerikan dari tragedi Bhopal, India (3 Desember 1984), yakni bocornya
gas beracun pabrik pestisida milik Union Carbide, menjadi pelajaran bagi kita semua. Di
mana, secara mengerikan telah menyebabkan kematian sekitar 2.800 nyawa manusia.
Korban lain yang harus menderita cacat seumur hidup karena kerusakan mata atau paru-
paru mencapai lebih dari 150.000 orang.
Sementara itu, penyakit “Minamata” juga siap menyerang warga masyarakat di
sekitar lokasi pertambangan atau pabrik dengan lepasnya berton-ton air raksa (mercury)
dalam proses pendulangan emas. Penyakit Minamata telah menjadi salah satu contoh
penyakit mengerikan akibat pencemaran mercury dari pabrik asetaldehida di Teluk Minamata
Jepang. Penyakit Minamata ini mengakibatkan gangguan sistem saraf pusat (central nervous
system), gangguan penglihatan dan pendengaran, gangguan fungsi ginjal dan kesuburan
kandungan, membahayakan otak janin dan menimbulkan gangguan sistem saluran
pencernaan (gastrointestinal).
Pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia telah dinyatakan dalam berbagai
kemauan politik (goodwill) pemerintah berupa berbagai kebijakan, program dan kegiatan.
Tetapi karena adanya keterbatasan sumber dana dan hambatan sosial-politik, kultural, dan
sumber daya lainnya, maka pengelolaan lingkungan hidup menjadi sangat marginal. Faktor
yang memengaruhi marginalisasi pengelolaan lingkungan hidup adalah kerumitan masalah
lingkungan dan penegakan hukumnya.
Faktor pertama, berupa kerumitan masalah lingkungan di Indonesia dicirikan oleh
jumlah penduduk yang tinggi, dengan penyebaran yang tidak merata. Adanya tingkat
kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan, membuat sebagian besar penduduk sulit
memahami konsep pelestarian lingkungan hidup.
Faktor kedua, disebabkan kurangnya koordinasi dan integrasi pengelolaan
lingkungan hidup—tujuan dan sasaran program pembangunan nasional, baik antara
daerah, dunia usaha maupun masyarakat luas.
Faktor ketiga, adalah terbatasnya mandat kelembagaan. Apabila masalah pengelolaan
lingkungan hidup belum diinternalisasikan di semua bidang, maka masalah kerusakan atau
pencemaran lingkungan hidup akan terus timbul. Untuk mengatasinya, masalah mandat
lembaga lingkungan perlu dipertegas dengan kewenangan penuh dari pemerintah yang
didukung alokasi dan SDM yang memadai serta struktur organisasi yang solid.
Revolusi industri
Tuwarek Narkime, tetua adat suku Amungme, Papua, dalam buku Merana di Tengah
Kelimpahan (Elsam, 1998), merintih dalam kepedihan: “Saya selalu bertanya pada Tuhan,
dalam pikiran dan doa saya setiap hari. Mengapa Tuhan menciptakan gunung dan salju
yang indah di daerah Amungme? Freeport, ABRI, dan orang luar datang mengambilnya,
sementara kami menderita. Ditangkap, dibunuh tanpa alasan. Saya benar-benar marah
pada Tuhan, mengapa Dia menempatkan segala gunung indah dan barang tambang itu
di sini.”
Harus diakui bahwa revolusi industri telah mengubah kehidupan sosial-budaya mereka
secara total, karena tanah ulayatnya menjadi kawasan pembuangan limbah tailing (ampas
logam jadi) sisa pengolahan pabrik konsentrat PT Freeport Indonesia yang kerap dibuang
Sejak Grasberg ditambang, overburden (batuan penutup bijih tambang yang dibuang)
sudah mencapai 0,8 miliar ton. Sementara limbah tailing mencapai 220.000 ton sehari
dibuang ke Sungai Ajkwa. Endapan halus tailing bahkan sampai ke kawasan estuari,
menumpuk di hutan bakau dan membentuk delta baru. Kawasan Grasberg pada
ketinggian 4.200 m merupakan daerah penambangan tembaga, emas, dan perak terbesar
di dunia.
lubang bekas tambang mencapai 410 ha dan kedalaman 1.300 meter. Batuan penutup
ditimbun di sekitar lubang tambang terbuka di Lembah Carstenz, Grasberg Barat, dan
Danau Wanagon. Dari total bijih yang diolah, hanya 3% yang bisa menjadi konsentrat
tembaga, emas, dan perak. Sisanya (97%) dibuang kembali ke alam dalam bentuk tailing
Overburden—yang akan mencapai sekitar 2,675 miliar ton di akhir masa penambangan—dan
limbah tailing yang jumlahnya luar biasa inilah yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan
hidup berupa perubahan habitat flora sub-alpina, geoteknik, geokimia, dan geomorfologi. Adapun
pengendapan limbah tailing di DPA menimbulkan dampak berupa perubahan flora terestrial, biota
aquatik, kualitas air, dan geokimia; termasuk senyawa sulfida logam dari batuan limbah seperti
FeS2, jika bereaksi dengan oksigen di udara dan air dapat teroksidasi menjadi sulfat (air asam
batuan).
danau atau sungai yang parah dan memprihatinkan. Secara kasat mata, dari darat, laut
dan udara, endapan limbah tailing terlihat di mana-mana. Kondisi ini menyebabkan
meningkatnya kekeruhan air di daerah estuari, membuat biota air yang menyukai air
Ekosistem adalah timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem digolongkan
menjadi 2 komponen antara lain komponen abiotik dan biotik
1. Komponen Abiotik
a) Udara
Udara adalah larutan gas sebagai pelarut gas nitrogen yang kurang lebih berjumlah 78% , 21%
oksigen dan sisanya berupa gas lain.
b) Air
Air oleh makhluk hidup digunakan sebagai pelarut dalam sitoplasma untuk menjaga tekanan osmosis
sel dan mencegah sel dari kekeringan.
c) Mineral
Mineral adalah unsur- unsur kimiawi yang sangat diperlukan oleh tubuh makhluk hidup baik untuk
berlangsungnya metabolisme maupun sebagai penyususn tubuh. Selain itu mineral juga berfungsi
untuk menjaga keseimbangan asam basa dan mengatur proses fungsi fisiologi tubuh
d) Cahaya
Cahaya matahari dipakai untuk proses fotosintesis oleh tanaman, selain itu cahaya membantu
penglihatan makhluk hidup.
e) Suhu
Di musim salju yang suhunya sangat rendah, hewan seperti beruang kutub biasanya melakukan
hibernasi / tidur panjang. Suhu di Indonesia rata- rata 24-27®C
f) Keasaman
Tingkat keasaman diukur dengan pH. Apabila pH nya kurang dari 7 maka zat tersebut bersifat asam
dan lebih dari 7 bersifat basa. Manusia bisa hidup bila pHnya netral, yaitu 7
2. Komponen Biotik
Sesuai dengan perannya di dala ekosistem komponen biotik dibagi menjadi 3 kelompok yaitu
produsen, konsumen, dan pengurai/dekomposer
a) Produsen
Ciri- ciri makhluk hidup kelompok produsen adalah organisme tersebut mempunyai klorofil, yaitu
tumbuhan. Didalam ekosistem organisme tersebut mengubah zat- zat organik dari lingkungan
menjadi zat organik dengan cara mensintesis makanan sendiri atau sering disebut dengan organisme
autotrof.
Tumbuhan melakukan fotosintesis dan hasil dari fotosintesis disimpan sebagai cadangan makanan
yang diubah menjadi senyawa organik dalam bentuk amilum, protein, lemak, dan senyawa lain yang
oleh tumbuhan sisimpan di dalam buah, batang, biji dan akar.
b) Konsumen
Organisme yang digolongkan sebagai konsumen antara lain hewan, manusia, serta tumbuhan yang
tidak berklorofil.
Pada konsumen terjadi perubahan zat organik menjadi zat anorganik pada saat konsumen memakan
produsen. Konsumen juga disebut dengan organisme heterotrof.
Berbeda dengan fotosintesis, konsumen melakukan reaksi yang disebut dengan metabolisme/
respirasi atau sering juga disebut dengan reaksi oksidasi.
Konsumen juga dapat dibagi menurut tingkatannya, antara lain:
Tingkat 1 disebut herbivora
Tingkat 2 disebut karnivora 1
Tingkat 3 disebut karnivora 2 / konsumen puncak
- Predator / Pemangsa
Contoh: kadal, katak, ular, kucing
- Pemakan Bangkai
Contoh: burung vulture/ scavenger (burung pemakan bangkai), babi hutan
- Parasit
Yaitu hewan yang hidup menempel pada makhluk hidup yang lain/ inangnya.
Apabila inangnya mati parasit yang menempel pun ikut mati.
Parasit dapat dibagi menjadi 2, yaitu parasit sejati(seluruh kebutuhan energnya diambil dari
inangnya. Contoh:Tali Putri) dan setengah parasit (yaitu parasit yang kebutuhan makannya sebagian
diambil dari inangnya. Contoh:benalu dan anggrek)
Pada manusia parasit debedakan menjadi 2, yaitu Ektoparasit (Di luar tubuh manusia) dan
Indoparasit (Di dalam tubuh manusia. Contoh: cacing gelang dan cacing pita)
- Detritifor
Yaitu hewan yang memakan tubuh organisme lain yang sudah hancur.
Contoh: rayap dan cacing tanah
3. Pengurai / Dekomposer
Yaitu mikroorganisme heterotrof. Untuk mendapatkan energi, pengurai menguraikan sisa makhluk
hidup, kotoran makhluk hidup , dan juga bangkai makhluk hidup.
Di dalam ekosistem pengurai berfungsi menguraikan zat organik menjadi anorganik, dengan adanya
pengurai maka siklus zat- zat anorganik akan dapat berlanjut secara terus- menerus. Apabila tidak
ada pengurai maka daur ulang akan berhenti dan ekosistem menjadi tidak seimbang.
PRINSIP PENGELOLAAN SUMBER
DAYA ALAM
under GEOGRAFI, GEOGRAFI KELAS XI
Versi materi oleh Dibyo S dan Ruswanto
Sumber-sumber daya alam banyak sekali macamnya merupakan bahan dasar bagi
pengelolaan untuk memenuhi segala kebutuhan manusia. Sumber daya alam akan benar-
benar berguna apabila pemanfaatannya lebih menyangkut kebutuhan manusia. Pengelolaan
yang kurang menyangkut kebutuhan manusia di samping akan merusak lingkungan
sekitarnya juga akan menjadi bumerang bagi manusia sendiri.
Oleh karena itu, dalam mengolah sumber daya alam harus berdasarkan prinsip-prinsip
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Berwawasan lingkungan artinya
mempertimbangkan kelestarian dan jangan sampai menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan hidup. Berkelanjutan, artinya pengolahan sumber daya alam jangan sampai
punah, perlu dipikirkan kelanjutannya.
Cara penggunaan sumber daya alam oleh manusia yang dapat dipertanggungjawabkan
dengan cara sebagai berikut.
a. Selektif, yaitu memilih, menggunakan, dan mengusahakan sumber daya alam dengan
sungguh-sungguh untuk kepentingan kehidupan.
b. Menjaga kelestarian. Untuk menggali dan mengolah sumber daya alam perlu
menggunakan teknologi maju sehingga memungkinkan terpeliharanya kelestarian.
d. Memperbarui. Perlu adanya upaya untuk memperbarui sumber daya alam antara lain
dengan cara sebagai berikut.
1) Reboisasi dan penghijauan lahan yang gundul.
2) Mengembangbiakkan hewan dan tumbuhan secara modern melalui tindakan pelestarian.
3) Penanaman ladang secara bergilir.
4) Pengolahan tanah pertanian dengan pancausaha pertanian.
DIMENSI RUANG WILAYAH DARI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
2. Pola Konsumsi dan Pola Produksi. Pola konsumsi kebutuhan dasar dan pola hidup
melalui pola produksi yang tidak berkelanjutan merupakan salah satu penyebab utama
berkelanjutan kerusakan lingkungan. Selama ini belum ada kebijakan yang secara eksplisit
mendorong pola konsumsi dan pola produksiyang berkelanjutan. Di kalangan masyarakat
kota, telah berkembang gaya hidup konsumtif yang tidak lagi mengonsumsi atas dasar nilai
guna dan nilai pakai, tetapi berdasarkan simbol, citra, atau image.
4. Pengelolaan dan Peningkatan Kesehatan. Merupakan hal yang penting, sebab tingkat
kesehatan masyarakat berhubungan erat dengan kondisi sosial ekonomi dan lingkungan.
Hubungan ini bersifat timbal balik, terkadang pembangunan sosial ekonomi akan
mempengaruhi kualitas lingkungan, terkadang kualitas lingkungan akan mempengaruhi
kesehatan, dan kesehatan yang merupakan modal dasar dalam pembangunan akan
mempengaruhi proses pembangunan itu sendiri. Pemenuhan kebutuhan pangan, sandang,
papan yang layak sangat menentukan terhadap kesehatan.