Anda di halaman 1dari 18

Pengelolaan Lingkungan Berwawasan

Lingkungan Hidup
OPINI | 25 April 2012 | 20:57 Dibaca: 3789 Komentar: 0 Nihil

normal”>ingkungan
hidup adalah suatu kawasan alam yang didalamnya mencakup
unsur-unsur hayati dan non hayati serta hubungan timbal balik antara
unsusr-unsur tersebut. Hubungan timbal balik yang terjadi dalam lingkungan
hidup merupakan hubungan
yang fungsional sebab prosesnya berjalan
secara harmonis dan stabil antara komponen-komponen yang berintegrasi.

Lingkungan hidup dapat dikatakan


merupakan bagian dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan , minum dan
kebutuhan hidup lainnya, karena lingkungan hidup sebagai sumber pertama dan
terpenting bagi pemenuhan berbagai kebutuhan.

hubungan antara komponen-komponen


dan bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan. Tanpa perbuatan atau
campur tangan manusia yang berlebihan sesungguhnya sikuls alam akan tetap.
Karena kerusakan oleh alam sendiri, dapat dikembalikan lagi oleh alan secara
alami. Tetapi kerusakan oleh manusia
sulit untuk dikembalikan lagi oleh alam, bahkan tidak mampu lagi seperti semula.

perkembangan
kebuidayaan manusia menyebabkan hubungan
manusia dengan lingkungan alam berubah. Dengan bergesernya hubungan
tersebut , merubah wajah alam dan lingkungan. Perkembangan
tehnologi dapat menguasai alam sesuai dengan apa yang diinginkan manusia,
sehingga menuntut permintaan sumber daya alam yang besar dari jumlah sumber
daya alam yang terbatas.

dewasa ini
menurut Emil Salim , berbagai masalah sering timbul apabila tidak
mengambil langkah-langkahdikawatirkan akan terjadi gangguan pada lingkungan.
Dampak gangguan pada lingkungan yang
akhirnya merugikan manusia dan seluruh
mahluk di dalamnya.

Semakin berkembangnya
industri di berbagai negara , maka masalah lingkungan hidup memerlukan
perhatian beberapa negara industri . Justru masalah lingkungan hidup ini
timbul berkaitan dengan demngan kemajuan
ekonomi di negara – negara industri . Masalah lingkungan hidup bukan hanya
dirasakan oleh negara-negara maju saja ,
bahkan bagi negara-negara berkembang lebih para didera oleh masalah
lingkungan hidup ini. , karena masayarakatnya masih miskin . Jelasnya,
kemiskinan penduduk menimbulkan masalah lingkungan hidup, sebagai contoh
penduduk miskin disekitar
hutan merusak lingkungan dengan menebangi hutan untuk mencari nafkah hidup.

Unsur-unsur
Lingkungan

Unsur-unsur
lingkungan ialah faktor-faktor yang membentuk lingkungan. Unsur-unsur pembentuk
lingkungan
itu dibedakan 3 masam yaitu :

Symbol;font-weight:normal”>·
Unsur
Fisik

yang terbentuk secara alamiah.

Symbol;font-weight:normal”>·
Unsur
biotik

Symbol;font-weight:normal”>·
Budaya

yang mencerminkan kebiasaan dan ciri khas suatu daerah. Contohnya


: kebiasaan menurunkan adat dan istiadat kepada generasi berikutnya , seperti
di Bali
kebiasaan menari diwariskan secara turun menurun.

B.
Lingkungan
sangat penting bagi kehidupan manusia karena didalamnya lingkungan itu
terdapat
mahluk hidup dan mahluk tak hidup yang saling bergantungan. Jika
lingkungan hidup tidak terpelihara maka akan menyebebkan bencana bagi
penghuninya . Contohnya bencana
alam yang sering terjadi akibat lingkungan hidup yang tidak terpelihara. Selain
bencana alam , wabah penyakit juga sering timbul melanda lingkungan hidup
yang tidak
terpelihara.

dalam memenuhi kebutuhan


hidupnya yang identik dengan istilah pembangunan. Pmebangunan yang terus
berjalan selalu memanfaatkan lingkungan baik langsung
maupun tidak langsung. Meskipun perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Tehnologi
dapat mengatasi batas hambatan yang ditimbulkan alam, tetapi kenyataannya
masalah dan kerusakan lingkungan sulit dihindari sehingga mengganggu dan
mengancam keberadaan manusia dan habitat penghuninya.

Bentuk-bentuk Kerusakan
Lingkungan

Masalah lingkungan adalah


ulah manusia, dal;am kegiatannya yang mengancam manusia dan lingkungan
hidupnya. Masalah lingkungan hidup terjadi berurutan
dari kegiatan manusia dan menyebabkan siklus permasalahan lingkungan yang
berpanjangan. Masalah
lingkungan wujudnya berupa kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi.

Bertuk-bentuk
kerusakan lingkungan disebabkan oleh 2
macam penyebab, yaitu :

Webdings;font-weight:normal”># Proses Alam

lingkungan yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi secara


alami dari alam . Contoh kerusakan
lingkungan oleh alam antara lain adalah :

mso-fareast-font-family:Arial;font-weight:normal”>1. Gunung meletus , ini


merupakan peristiwa alam dimana gunung
tersebut menyemburkan lava, lahar panas, pasir, batu, lumpur, dan debu
ketika
meletus.Gunung meletus akan merusak alam dan memakan korban dan
kerugian materi
yang tidak sedikit. Tetapi dampak dari letusan gunung tersebut membawa
keuntungan antara lain : menyuburkan tanah, mememperluas
lahan pertanian, letak mineral dekat demngan permukaan bumi, dan tempat
wisata.

mso-fareast-font-family:Arial;font-weight:normal”>2. Tanah
Longsor , biasanya terjadi karena
penebangan hutan yang sembarangan.
Arial;mso-fareast-font-family:Arial;mso-ansi-language:SV;font-weight:normal”
lang=”SV”>3.
Gempa
Bumi, ialah getaran yang terjadi akibat dari dalam bumi. Gempa
tersebut menurut terjadinya ada tiga
macam :

Symbol;mso-ansi-language:SV;font-weight:normal” lang=”SV”>· Gempa


Vulkanis , karena letusan gunung berapi

Symbol;mso-ansi-language:SV;font-weight:normal” lang=”SV”>· Gempa


tektonik , karena adanya patahan dan atau pergeseran lapisan batuan

Symbol;font-weight:normal”>· Gempa runtuhan , karena tanah


runtuh

Arial;mso-fareast-font-family:Arial;mso-ansi-language:ES;font-weight:normal”
lang=”ES”>4.

Webdings;font-weight:normal”># Kegiatan Manusia

tanpa disadari dapat merugikanm lingkungan hidup.


Contoh kegiatan manusia yang menimbulkan kerusakan lingkungan alam adalah
sebagai berikut :

1.Sampah

berupa :

Symbol;font-weight:normal”>· Bau busuk menggagu orang


disekitarnya

Symbol;mso-ansi-language:SV;font-weight:normal” lang=”SV”>· Mempercepat


terjangkitnya penyakit dan sumber penularan penyakit
Symbol;font-weight:normal”>· Tersumbatnya got-got dan aliran
air yang berakibat banjir

Symbol;mso-ansi-language:SV;font-weight:normal” lang=”SV”>· Dampak


merusak kenyamanan dan keindahan kota

normal” lang=”SV”>2. Terkurasnya Flora dan Fauna

keberadaan flora dan fauna


menjadi langka. Hal ini disebabkan oleh terputusnya jaringan kehiduipan .
Kelangkaan flora dan fauna dapat
dikawatirkan akan terjadi kepunahan . Yang akhirnya manusia pada
generasi berikutnya sulit menemukan
jenis flora dan fauna yang langka bahkan
hanya tinggal legenda.

normal” lang=”SV”>3. Pencemaran

dengan daya dukung lingkungan serta tidak


memperhatikan kaidah pemanfaatan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan
hidup. Pencemaran tersebut terdiri dari pencemaran air, pencemaran udara,
pencemaran tanah dan pencemaran suara.

4.Tanah Kritis

karena produktivitas tanah sebagai tempat


tumbuhnya tanaman akan menurun bahkan tidak berfungsi lagi. Akhirnya tanah
menjadi tandus dan gersang serta tanaman tidak dapat tumbuh lagi dan menghasilkan
sesuai dengan harapan
manusia.

5.
Penyimpangan Iklim

terjadi kondisi dimana iklim telah bergeser atau berubah. Hal ini
menimbulkan kecemasan dan ketakutan
penghuninya terutama petani, nelayan, pelayaran dan penerbangan. Ramalan cuaca
yang tidak akurat, timbulnya angin topan, kekeringan dan curah hujan yang
berlebihan merupakan dampak pergesera
iklim.

6.
Hujan Asam
bila menimpa
tanaman akan membuat pertumbuhannya
kerdil dan menurunkan produktivitas tanaman tersebut.

8.
Menipisnya Ozon

pada beberapa puluih tahun mendatang.

E. Usaha Pelestaraian
Lingkungan Hidup

Makin
teracam suatu lingkungan hidup karena
peratambahan penduduk dengan segala kebutuhannya, maka giatlam nanusia
berusaha
memulihkan hubungan keseimbangan dan keselarasan ekologi. Manusia mulai
sadar lagi keberadaanya teracam dalam
melangsungkan kehidupannya. Bentuk nyata
dari usaha dalam memulihkan hubungan manusia dengan liongkungannya harus
diwujudkan untuk menghindari dan mencegah masalah-masalah dan kerusakan
liongkungan. dalam
memanfaatkan lingkungan perlu pendekatan
ekologi agar lingkungan tetap lestari.

dalam pembangunan dengan memperhatikan unsur-unsur lingkungan sebagai


sumber
daya dalam menjalankan pembangunan yang
sedang dilaksanakan Kelestarian
lingkungan dalam hal ini bukannya lingkungan yang dilestarikan, tetapi
kemampuan fungsi lingkungan yang
dilestarikan. Jadi lingkungan dapat berubah dalam proses pembangunan , tetapi
fungsi lingkungan harus tetap terpelihara secara utuh.

Contoh
usaha pelestarian lingkungan hidup
antara lain meliputi :

Symbol;font-weight:normal”>· Dengan menggalakkan program


penghijauan dan reboisasi.

Symbol;mso-ansi-language:SV;font-weight:normal” lang=”SV”>· Meningkatkan


usaha kebersihan , penanganan sampah, dan keindahan kota dan desa.

Symbol;mso-ansi-language:SV;font-weight:normal” lang=”SV”>· Meningkatkan


kesadaran masayarakat terhadap masalah lingkungan hidup dengan pendidikan
lingkungan hidup lewat jalur pendidikan sekolah dan luar sekolah.

Symbol;mso-ansi-language:SV;font-weight:normal” lang=”SV”>· Melaksakan


Undang-undang Lingkungan hidup No. 4
Tahun 1982 secara konsekwen.

Symbol;mso-ansi-language:SV;font-weight:normal” lang=”SV”>· Mencegah


kerusakan hutan dengan pelarangan
terhadap penebangan hutan yang sembarangan, praktek ladang berpindah, dan
menindak pemegang HPH yang nakal.

Symbol;font-weight:normal”>· Adanya suatu peraturan dan pengaturan tentang


izin mendirikan
industri yang ramah lingkun gan.

Symbol;font-weight:normal”>· Usaha mengurangi atau memperkecil


dampak pencemaran lingkungan.

Symbol;font-weight:normal”>· Usaha mencegah bahaya banjir dan


erosi secara terpadu meliputi :
penanganan sampah yang baik,
pengerukan pada sungai-sungai yang dangkal, pembuatan terrasering pada
lahan
miring, pembuatan tanggul-tanggul
disungai yang rawan banjir, pembuatan kanal – kanal , dan pembauatan
bendungan .

Symbol;font-weight:normal”>· Pemurnian kotoran dan limbah


industri .

Hakekat Pembangunan
Berwawasan Lingkungan

Masalah
pembangunan dan pengembangan lingkungan
hidup adalah rutin dan komplek. Karena itu sulit ditanggulangi dan harus ditangani
oleh pemerintah dan
masayarakat . Untuk itu perlu adanya kesadaran pelaksanaan program dan
pemahanan tentang apa yang mau dicapai
dan harus mendorong masyarakat untuk
membangun pengembangan lingkungan. Pembangunan yang dilaksanakan harus
dengan
pendekatan ekologis, dimana pembangunan yang memperhatikan kelestarian dan
menghindari kerusakan lingkungan yang
sangat diperlukan dalam menjalankan roda pembangunan , dengan pembangunan
berwawasan lingkungan hidup .

Pembangunan
berwawasan lingkungan hidup diterapkan
dengan tujuan untuk mengolah sumber daya alam secara bijaksana . Hal ini agar
pembangunan yang dilaksanaikan
dapat menopang pembangunan yang berkelanjutan bagi peningkatan kualitas hidup
dari
generasi kegenerasi.

Hakekat
pembangunan berwawasan lingkungan ialah pembangunan yang terus dilaksanakan
sebaik-baiknya, sehingga tidak terjadi pengaruh-pengaruh yang merugikan bagi
lingkungan.

Ciri-ciri
pembangunan berwawasan lingkungan hidup , antara lain :

Symbol;font-weight:normal”>· Pembangunan harus direncanakan


dengan baik dan dipertimbangkan dampak
lingkungan yang merugikan.

Symbol;mso-ansi-language:SV;font-weight:normal” lang=”SV”>· Pembangunan


harus mempertibangkan aspek-aspek lingkungan.

Symbol;mso-ansi-language:SV;font-weight:normal” lang=”SV”>· Dalam


melakukan pembangunan harus diikut sertakan usaha pelestariannya.

G. Arah
Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan
,merupakan proses yang berkesinambungan dan manfaatnya dirasakan tidak hanya
untuk generasi sekarang saja, tetapi juga untuk generasi mendatang.Usaha
pembangunan berkelanjutan mengandung pengertian
mengusahakan pelestarian,
keutuhan fungsi lingkungan hidup seiring dengan usaha pembangunan secara
menyeluruh.Pembangunan yang dilaksanakan hendaknya menganduing
memebarapa arah antara lain :
1.
Menciptakan
iklim yang merangsang pembangunan industri
di negara berkembang untuk
menggeser tekanan pembangunan dari sumber alam kehutanan atau tanah
menuju
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknolofgi.

2.
Mengembangkan sistem perdagangan
internasional untuk mendorong ekspor
barang dan jasa diproses guna memperoleh nilai tambah yang meningkat dan
mengurangi tekanan pada alam sebagai
sumber bahan mentah.

3.
Mengembangkan
pariwisata lingkungan , yakni kegiatan pariwisata kedaerah-daerah yang
mempunyai ciri lingkungan khas untuk
mendorong timbulnya sifat kenal lingkungan
dan cinta lingkungan.

4.
Mengusahakan
dunia internasional menanami kembali
hutan-hutan tropis dan menetapkan sistem tebang pilih dalam mengeksploitasi
hutan produksi.

5.
Mengusahakan
pengembangan keanekaragaman hutan hayati ditempat hutan asli dan diluarnya
untuk menjaga kelangsungan
hidup tumbuh-tumbuhan dan satwa ,
menciptakan bibit-bibit unggul bakal sumber obat –obatan, pangan dan industri
di masa depan.

Pembangunan
Industri Ramah Lingkungan

Pendekatan yang seharusnya mengarah pada pembangunan industri yang ramah


lingkungan , yang merupakan industri bertumpu pada manajemen yang melalu
memeperhatikan kaidah kelestarian
lingkungan.
dan bahan galian , terbentuknya bahan buangan limbah, kebisingan , dan
sebagainya. Berpedang dari ketentuan pembangunan berkelanjutan, maka industri
diarahkan agar mempekecil dapat negatif
kepada liongkungan melalui upaya pelestarian sumber daya alam dan
pengendalian pencemaran.

setelah mengetahi dan


merasakan sendiri dampak yang ditimbulkan dan industrialisasi. Misalnya hujan
asam yang membuat pencemaran dan rusaknya lingkungan hidup di danau-danau
besar
Amerika Serikat dan Canada , bocornya reaktor nuklir Cernobybe Rusia yang
mengancam kehidupan bangsa Eropa, Asap hitam di Brimingham Inggris yang
mengganggu peranapasan, dan
sebagainya.

merupakan masalah global , artinbya masalah lingkungan hidup yang terjadi juga dapat
dirasakan dinegara lain di muka bumi ini , contoh kebakaran hutan
Kalimantan Dan Sumatera dampaknya juga dirasakan negara tetangga Singapura dan
Malaysia. Masalah lingkunga dunia ini
akan banyak menimbulkan kekawatiran
penghuninya , sehingga muncul beberapa gagasan ahli lingkungan dunia
untuk salaing bersama-sama saling
memecahkan atau memngurangi masalah
lingkungan. Gagasan bersama para ahli
dunia diwujudkan dengan konfrensi lingkungan hidup dunia di Stockhom Swedia tahun
1972. Dua puluh kemudian
ditindak lanjuti dengan konfrensi
lingkungan hidup dunia di Rio De
Jainero Brasil tahun 1992 , yang dihadiri pemimpin negara-negara didunia dan
dikenal dengan konfrensi bumi. Dari peristiwa tersebut setiap tanggal 14 juni sebagai hari
bumi. Setelah itu
sepuluh tahun kemudian tahun 2002 diadakan lagi konfrensi bumi di
Johannesborg Asfrika Selatan.

harus memperhatikan banyak hal yang


mengarah pada segala sepak terajangnya
dan memacu pada kelestarian lingkungan
serta tidak ada upaya merusak hutan. Misalnya industri yang ada dan pendirian
induistri baru harus
lolos dalam kelayakan rencana industri dari lingkungan atau analisa dampak
lingkungan (ANDAL). Industri harus juga
memiliki sarana pembuangan limbah dan
cerobong asab serta penetralisirnya terhadap masalah lingkungan yang
ditimbulkan.

dianggap pengelolaan limbah adalah sepele atau mudah tetapi dampaknya sangat
besar terhadap
lingkungan secara global. Dari segi haban baku hendaknya industri mengurangi
atau meninggalkan jenis
bahan yang merusak lingkungan seperti : gas CFC,feom,Neon, Metanol ,Plastik dan
sebagainya. Seharusnya pemerintah saat
ini melarang industri yang memproduksi
barang-barang yang menambah kerusakan lingkungan secara umum.

yang
ramah lingkungan , dalam pendiriaanya tidak hanya memperhatikan kaidah
ekonomi,
tetapi harus adanya perubahan sentra industri (sentralisasi industri) untuk
dirubah dengan adnya pembatasan pendirian industri didaerah tertentu. Selanjutnya
duiperlukan daerah penyanggah
yang bebes industri dan adanya keseimbangan
keberadaan industri dengan
mengalihkan daerah yang masih kosong atau di pedesaan , sehingga antara desa
dan kota terjadi pembagian pemerataan industri, misalnya di pedesaan terdapat
industri kecil dan di kota besar
terdapat industri lanjutan yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Dengan
dwemikian akan saling mendukung dan melengkapi , agar indonesia menjadi
negara industri yang tangguh sebagai perwujudan dari pembangunan yang
berwawasan liongkungan.

Kesimpulan

Dalam
melaksanakan pembangunan harus memperhatikan unsur-unsur lingkungan hidup
agar pembangunan dapat dilaksanakan
berkelanjutan. Pelaksanaan pembangunan yang baik dengan memperhatikan
keadaan
lingkungan turut membinan keadaan lingkungan agar tetap lestari, serta tidak
mengganggu keberadan lingkungan.

meniadakan kemelarata dan sekaligus mengembangkan lingkungan hidup.


Pembangunan yang sekaligus juga memengembangkan lingkungan , akan menjamin
kegairaan hidup masyarakat yang dapat
dirasakan pula kelak untuk generasi mendatang.Oleh karena itu seluruh manusia
Indonesia harus turut berusaha
melestarikan lingkungan yang sangat berarti bagi kehidupan generasi di masa mendatang.
Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Diposting oleh Syafruddin pada Apr 30, '08 1:39 AM untuk semuanya

Membangun merupakan kata kunci bagi seluruh lapisan struktural antara pemerintah,
swasta dan partisipasi masyarakat. Prinsip pembangunan berwawasan lingkungan adalah
pendayagunaan sumber daya alam sebagai pokok kemakmuran rakyat dilakukan secara
terencana, bertanggungjawab, dan sesuai daya dukungnya dengan mengutamakan sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat serta memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan
lingkungan hidup bagi pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Konsep pembangunan ini bertujuan membangun kualitas SDM (Sumber Daya
Manusia) yang mampu menyelaraskan tanggung jawab moral dengan strategi
pembangunan berwawasan lingkungan. Hal ini perlu ditegaskan mengingat adanya
kecenderungan gaya hidup konsumerisme, hingga bergesernya potensi fisik alami manusia
(nature of human physical potention) akibat meluasnya pemanfaatan perangkat teknologi
(dependent on technological instruments) dalam proses pembangunan itu berlangsung.
Konsep pembangunan yang ramah lingkungan ini bersifat ekonomis, karena dapat
menghasilkan keuntungan lebih besar dengan modal yang lebih kecil yang bersifat
bekelanjutan (sustainable). Baik dari segi lingkungan biogeofisik-kimia—karena tidak terjadi
kerusakan—maupun sosial-ekonomi dan budaya.
Problem pembangunan yang hanya bertumpu pada satu aspek menyebabkan
keterbelakangan dan kemiskinan menjadi suatu hal yang anakronistis, yang
memperdebatkan the gap between poor and rich tentang perbedaan urgensi environmental
priorities. Karena itu, strategi pembangunan yang konseptual harus meletakkan konsep
pembangunan dengan unsur SDM yang integral dan bermoral.
Kompleksitas pembangunan melahirkan aneka pro dan kontra. Artinya, kolaborasi
dampak pembangunan biasanya melahirkan dua temperamen. Pertama, pembangunan akan
menghasilkan output yang bersifat positif, yang secara langsung maupun tidak langsung
berpengaruh pada perubahan kualitas hidup. Kedua, akan menimbulkan pula dampak
negatif yang tidak menguntungkan seperti berdirinya industri kimia. Di satu sisi
bermanfaat untuk menunjang kualitas hidup manusia, namun limbah industri tersebut
menjadi problema bagi lingkungan hidup.
Peristiwa mengerikan dari tragedi Bhopal, India (3 Desember 1984), yakni bocornya
gas beracun pabrik pestisida milik Union Carbide, menjadi pelajaran bagi kita semua. Di
mana, secara mengerikan telah menyebabkan kematian sekitar 2.800 nyawa manusia.
Korban lain yang harus menderita cacat seumur hidup karena kerusakan mata atau paru-
paru mencapai lebih dari 150.000 orang.
Sementara itu, penyakit “Minamata” juga siap menyerang warga masyarakat di
sekitar lokasi pertambangan atau pabrik dengan lepasnya berton-ton air raksa (mercury)
dalam proses pendulangan emas. Penyakit Minamata telah menjadi salah satu contoh
penyakit mengerikan akibat pencemaran mercury dari pabrik asetaldehida di Teluk Minamata
Jepang. Penyakit Minamata ini mengakibatkan gangguan sistem saraf pusat (central nervous
system), gangguan penglihatan dan pendengaran, gangguan fungsi ginjal dan kesuburan
kandungan, membahayakan otak janin dan menimbulkan gangguan sistem saluran
pencernaan (gastrointestinal).
Pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia telah dinyatakan dalam berbagai
kemauan politik (goodwill) pemerintah berupa berbagai kebijakan, program dan kegiatan.
Tetapi karena adanya keterbatasan sumber dana dan hambatan sosial-politik, kultural, dan
sumber daya lainnya, maka pengelolaan lingkungan hidup menjadi sangat marginal. Faktor
yang memengaruhi marginalisasi pengelolaan lingkungan hidup adalah kerumitan masalah
lingkungan dan penegakan hukumnya.
Faktor pertama, berupa kerumitan masalah lingkungan di Indonesia dicirikan oleh
jumlah penduduk yang tinggi, dengan penyebaran yang tidak merata. Adanya tingkat
kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan, membuat sebagian besar penduduk sulit
memahami konsep pelestarian lingkungan hidup.
Faktor kedua, disebabkan kurangnya koordinasi dan integrasi pengelolaan
lingkungan hidup—tujuan dan sasaran program pembangunan nasional, baik antara
daerah, dunia usaha maupun masyarakat luas.
Faktor ketiga, adalah terbatasnya mandat kelembagaan. Apabila masalah pengelolaan
lingkungan hidup belum diinternalisasikan di semua bidang, maka masalah kerusakan atau
pencemaran lingkungan hidup akan terus timbul. Untuk mengatasinya, masalah mandat
lembaga lingkungan perlu dipertegas dengan kewenangan penuh dari pemerintah yang
didukung alokasi dan SDM yang memadai serta struktur organisasi yang solid.

Revolusi industri
Tuwarek Narkime, tetua adat suku Amungme, Papua, dalam buku Merana di Tengah

Kelimpahan (Elsam, 1998), merintih dalam kepedihan: “Saya selalu bertanya pada Tuhan,

dalam pikiran dan doa saya setiap hari. Mengapa Tuhan menciptakan gunung dan salju

yang indah di daerah Amungme? Freeport, ABRI, dan orang luar datang mengambilnya,

sementara kami menderita. Ditangkap, dibunuh tanpa alasan. Saya benar-benar marah

pada Tuhan, mengapa Dia menempatkan segala gunung indah dan barang tambang itu

di sini.”

Harus diakui bahwa revolusi industri telah mengubah kehidupan sosial-budaya mereka

secara total, karena tanah ulayatnya menjadi kawasan pembuangan limbah tailing (ampas

logam jadi) sisa pengolahan pabrik konsentrat PT Freeport Indonesia yang kerap dibuang

ke laut atau ke sungai sesuai konsep Submarine Tailings Disposal (STD).

Sejak Grasberg ditambang, overburden (batuan penutup bijih tambang yang dibuang)

sudah mencapai 0,8 miliar ton. Sementara limbah tailing mencapai 220.000 ton sehari

dibuang ke Sungai Ajkwa. Endapan halus tailing bahkan sampai ke kawasan estuari,
menumpuk di hutan bakau dan membentuk delta baru. Kawasan Grasberg pada

ketinggian 4.200 m merupakan daerah penambangan tembaga, emas, dan perak terbesar

di dunia.

Penggalian bijih dan pengupasan batuan penutupnya mengakibatkan terbentuknya

lubang bekas tambang mencapai 410 ha dan kedalaman 1.300 meter. Batuan penutup

ditimbun di sekitar lubang tambang terbuka di Lembah Carstenz, Grasberg Barat, dan

Danau Wanagon. Dari total bijih yang diolah, hanya 3% yang bisa menjadi konsentrat

tembaga, emas, dan perak. Sisanya (97%) dibuang kembali ke alam dalam bentuk tailing

yang dialirkan dari dataran tinggi melalui sistem sungai Aghawagon–Otomona–Ajkwa.

Overburden—yang akan mencapai sekitar 2,675 miliar ton di akhir masa penambangan—dan

limbah tailing yang jumlahnya luar biasa inilah yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan

hidup berupa perubahan habitat flora sub-alpina, geoteknik, geokimia, dan geomorfologi. Adapun

pengendapan limbah tailing di DPA menimbulkan dampak berupa perubahan flora terestrial, biota

aquatik, kualitas air, dan geokimia; termasuk senyawa sulfida logam dari batuan limbah seperti

FeS2, jika bereaksi dengan oksigen di udara dan air dapat teroksidasi menjadi sulfat (air asam

batuan).

Berbagai kondisi di lapangan menunjukkan kerusakan hutan dan perubahan fungsi

danau atau sungai yang parah dan memprihatinkan. Secara kasat mata, dari darat, laut

dan udara, endapan limbah tailing terlihat di mana-mana. Kondisi ini menyebabkan

meningkatnya kekeruhan air di daerah estuari, membuat biota air yang menyukai air

jernih punah, termasuk perubahan total kehidupan sosial-budaya masyarakat setempat.

Ekosistem adalah timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem digolongkan
menjadi 2 komponen antara lain komponen abiotik dan biotik
1. Komponen Abiotik

a) Udara
Udara adalah larutan gas sebagai pelarut gas nitrogen yang kurang lebih berjumlah 78% , 21%
oksigen dan sisanya berupa gas lain.

b) Air
Air oleh makhluk hidup digunakan sebagai pelarut dalam sitoplasma untuk menjaga tekanan osmosis
sel dan mencegah sel dari kekeringan.

c) Mineral
Mineral adalah unsur- unsur kimiawi yang sangat diperlukan oleh tubuh makhluk hidup baik untuk
berlangsungnya metabolisme maupun sebagai penyususn tubuh. Selain itu mineral juga berfungsi
untuk menjaga keseimbangan asam basa dan mengatur proses fungsi fisiologi tubuh

d) Cahaya
Cahaya matahari dipakai untuk proses fotosintesis oleh tanaman, selain itu cahaya membantu
penglihatan makhluk hidup.

e) Suhu
Di musim salju yang suhunya sangat rendah, hewan seperti beruang kutub biasanya melakukan
hibernasi / tidur panjang. Suhu di Indonesia rata- rata 24-27®C

f) Keasaman
Tingkat keasaman diukur dengan pH. Apabila pH nya kurang dari 7 maka zat tersebut bersifat asam
dan lebih dari 7 bersifat basa. Manusia bisa hidup bila pHnya netral, yaitu 7

2. Komponen Biotik
Sesuai dengan perannya di dala ekosistem komponen biotik dibagi menjadi 3 kelompok yaitu
produsen, konsumen, dan pengurai/dekomposer

a) Produsen
Ciri- ciri makhluk hidup kelompok produsen adalah organisme tersebut mempunyai klorofil, yaitu
tumbuhan. Didalam ekosistem organisme tersebut mengubah zat- zat organik dari lingkungan
menjadi zat organik dengan cara mensintesis makanan sendiri atau sering disebut dengan organisme
autotrof.
Tumbuhan melakukan fotosintesis dan hasil dari fotosintesis disimpan sebagai cadangan makanan
yang diubah menjadi senyawa organik dalam bentuk amilum, protein, lemak, dan senyawa lain yang
oleh tumbuhan sisimpan di dalam buah, batang, biji dan akar.

b) Konsumen
Organisme yang digolongkan sebagai konsumen antara lain hewan, manusia, serta tumbuhan yang
tidak berklorofil.
Pada konsumen terjadi perubahan zat organik menjadi zat anorganik pada saat konsumen memakan
produsen. Konsumen juga disebut dengan organisme heterotrof.
Berbeda dengan fotosintesis, konsumen melakukan reaksi yang disebut dengan metabolisme/
respirasi atau sering juga disebut dengan reaksi oksidasi.
Konsumen juga dapat dibagi menurut tingkatannya, antara lain:
Tingkat 1 disebut herbivora
Tingkat 2 disebut karnivora 1
Tingkat 3 disebut karnivora 2 / konsumen puncak

Manusia adalah konsumen tingkat 1 dan 2 (omnivora)


Berdasarkan cara makannya konsumen dibedakan menjadi 4 golongan.

- Predator / Pemangsa
Contoh: kadal, katak, ular, kucing

- Pemakan Bangkai
Contoh: burung vulture/ scavenger (burung pemakan bangkai), babi hutan

- Parasit
Yaitu hewan yang hidup menempel pada makhluk hidup yang lain/ inangnya.
Apabila inangnya mati parasit yang menempel pun ikut mati.
Parasit dapat dibagi menjadi 2, yaitu parasit sejati(seluruh kebutuhan energnya diambil dari
inangnya. Contoh:Tali Putri) dan setengah parasit (yaitu parasit yang kebutuhan makannya sebagian
diambil dari inangnya. Contoh:benalu dan anggrek)

Pada manusia parasit debedakan menjadi 2, yaitu Ektoparasit (Di luar tubuh manusia) dan
Indoparasit (Di dalam tubuh manusia. Contoh: cacing gelang dan cacing pita)

- Detritifor
Yaitu hewan yang memakan tubuh organisme lain yang sudah hancur.
Contoh: rayap dan cacing tanah

3. Pengurai / Dekomposer
Yaitu mikroorganisme heterotrof. Untuk mendapatkan energi, pengurai menguraikan sisa makhluk
hidup, kotoran makhluk hidup , dan juga bangkai makhluk hidup.
Di dalam ekosistem pengurai berfungsi menguraikan zat organik menjadi anorganik, dengan adanya
pengurai maka siklus zat- zat anorganik akan dapat berlanjut secara terus- menerus. Apabila tidak
ada pengurai maka daur ulang akan berhenti dan ekosistem menjadi tidak seimbang.
PRINSIP PENGELOLAAN SUMBER
DAYA ALAM
under GEOGRAFI, GEOGRAFI KELAS XI
Versi materi oleh Dibyo S dan Ruswanto

Sumber-sumber daya alam banyak sekali macamnya merupakan bahan dasar bagi
pengelolaan untuk memenuhi segala kebutuhan manusia. Sumber daya alam akan benar-
benar berguna apabila pemanfaatannya lebih menyangkut kebutuhan manusia. Pengelolaan
yang kurang menyangkut kebutuhan manusia di samping akan merusak lingkungan
sekitarnya juga akan menjadi bumerang bagi manusia sendiri.

Oleh karena itu, dalam mengolah sumber daya alam harus berdasarkan prinsip-prinsip
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Berwawasan lingkungan artinya
mempertimbangkan kelestarian dan jangan sampai menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan hidup. Berkelanjutan, artinya pengolahan sumber daya alam jangan sampai
punah, perlu dipikirkan kelanjutannya.

Cara penggunaan sumber daya alam oleh manusia yang dapat dipertanggungjawabkan
dengan cara sebagai berikut.

a. Selektif, yaitu memilih, menggunakan, dan mengusahakan sumber daya alam dengan
sungguh-sungguh untuk kepentingan kehidupan.

b. Menjaga kelestarian. Untuk menggali dan mengolah sumber daya alam perlu
menggunakan teknologi maju sehingga memungkinkan terpeliharanya kelestarian.

c. Menghemat. Perlu dihindarkan pemborosan dalam mengolah sumber daya alam.

d. Memperbarui. Perlu adanya upaya untuk memperbarui sumber daya alam antara lain
dengan cara sebagai berikut.
1) Reboisasi dan penghijauan lahan yang gundul.
2) Mengembangbiakkan hewan dan tumbuhan secara modern melalui tindakan pelestarian.
3) Penanaman ladang secara bergilir.
4) Pengolahan tanah pertanian dengan pancausaha pertanian.
DIMENSI RUANG WILAYAH DARI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

1. Pengentasan Kemiskinan. Merupakan masalah mendasar yang harus segera


ditanggulangi. Kemiskinan adalah salah satu penyebab kemerosotan lingkungan dan
dampak negatif dari pembangunan, sebaliknya kemerosotan daya dukung
lingkungan dapat menjadi penyebab muncul dan berkembangnya kemiskinan.

2. Pola Konsumsi dan Pola Produksi. Pola konsumsi kebutuhan dasar dan pola hidup
melalui pola produksi yang tidak berkelanjutan merupakan salah satu penyebab utama
berkelanjutan kerusakan lingkungan. Selama ini belum ada kebijakan yang secara eksplisit
mendorong pola konsumsi dan pola produksiyang berkelanjutan. Di kalangan masyarakat
kota, telah berkembang gaya hidup konsumtif yang tidak lagi mengonsumsi atas dasar nilai
guna dan nilai pakai, tetapi berdasarkan simbol, citra, atau image.

3. Dinamika Kependudukan. Dalam perencanaan pembangunan, dilakukan upaya untuk


memahami keterkaitan antara variabel kependudukan dan lingkungan, serta dalam kaitannya
dengan pembangunan berkelanjutan. Hal ini sebagai upaya untuk mengatasi kemerosotan
sumber daya alam, yakni dengan menekan angka kelahiran, sehingga tercipta keseimbangan
antara penduduk dan lingkungan di dalam satu wilayah dan atau antarwilayah.

4. Pengelolaan dan Peningkatan Kesehatan. Merupakan hal yang penting, sebab tingkat
kesehatan masyarakat berhubungan erat dengan kondisi sosial ekonomi dan lingkungan.
Hubungan ini bersifat timbal balik, terkadang pembangunan sosial ekonomi akan
mempengaruhi kualitas lingkungan, terkadang kualitas lingkungan akan mempengaruhi
kesehatan, dan kesehatan yang merupakan modal dasar dalam pembangunan akan
mempengaruhi proses pembangunan itu sendiri. Pemenuhan kebutuhan pangan, sandang,
papan yang layak sangat menentukan terhadap kesehatan.

5. Pengembangan Perumahan dan Permukiman. Dalam pemanfaatan ruang wilayah, dengan


dinamika kependudukan yang terus berkembang akan didominasi untuk permukiman (human
settlement). Pada suatu permukiman (baik perkotaan maupun pedesaan) 40% samapi dengan
60% akan didominasi oleh kawasan perumahan.

Anda mungkin juga menyukai