Identifikasi Jamur Pada Biji Jagung (Zea mays L.) Busuk dan Segar
yang dijual di Pasar Baru Borong Makassar
Andi Ernawati1, Yohanes Charles Adipati2
1
Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar
Jl. H.M Yasin Limpo No. 36, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan 92113
2
Jurusan Analis Kesehatan STIKES YAPIKA Makassar
Email: rna_byoexact@yahoo.co.id
ABSTRAK
Jamur dapat menyebabkan berbagai tingkat dekomposisi bahan pangan. Selain itu, jamur dapat
tumbuh pada hasil pertanian sebelum dipanen, hasil panen yang sedang disimpan, bahan pangan yang
telah diolah maupun yang dijual di pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis
jamur pada jagung yang busuk dan segar yang dijual di pasar Baru Borong Makassar. Metode
identifikasi dengan pewarnaan dan mikroskopik. Hasil penelitian diperoleh dua spesies jamur yaitu
Aspergillus fumigatus dan Microsporum gypseum.
yang dibeli oleh masyarakat sebagai makanan Penelitian yang dilakukan merupakan
pokok setelah beras. Jagung yang dijual secara observasi laboratorium yang bersifat deskriptif
langsung di Pasar borong baru berasal dari yaitu melakukan uji laboratorium untuk
berbagai wilayah di Sulawesi Selatan yang mengetahui keberadaan jamur Aspergilus
dikirim langsung pasca panen. Sebagian besar flavus pada biji jagung (Zea mays L.) yang di
jagung disimpan di dalam karung yang terikat jual di pasar Baru Borong.
dan terkadang disimpan selama berhari-hari di Prosedur Penelitian. 5 biji sampel jagung
dalam gudang. Kondisi suhu yang tidak sesuai busuk dan segar dimasukkan ke dalam larutan
sehingga bisa membuat jamur bisa lengket NaCl 0,9 % Selama 10 menit secara terpisah. 5
pada jagung tersebut ketika dijual di pasar dan biji jagung tersebut dimasukkan ke dalam
dikonsumsi oleh masyarakat. masing-masing cawan petri yang telah berisi
Dari latar belakang tersebut, penulis media SDA dengan cara ditekan menggunakan
tertarik melakukan penelitian identifikasi pinset. Kemudian di inkubasi selama 5-6 hari
jamur pada jagung yang dijual di Pasar Baru dan diamati bila ada pertumbuhan koloni
Borong Makassar. jamur. Kemudian biakan tersebut diperiksa
untuk membuktikan apakah koloni tersebut
METODE PENELITIAN mengandung jamur Aspergillus flavus dengan
Penelitian ini dilaksanakan Mei 2017. cara sampel diambil dengan menggunakan ose
Pengambilan sampel jagung (Zea mays L.) bersih. Sampel diletakkan di atas objek glass,
busuk dan segar dilakukan di pasar Baru lalu ditambahkan larutan Lactofenol cotton
Borong Makassar dan diidentifikasi (Fisher, blue 0,3%. Tutup dengan menggunakan deck
Cook, 1998) di laboratorium Mikrobiologi glass kemudian dibaca dengan menggunakan
Universitas Hasanuddin. mikroskop dengan lensa objektif 10x dan 40x.
Ket:
Sampel A (Jagung busuk) kode, A1= Positif jamur Aspergilus fumigatus; A2= Positif jamur Aspergilus fumigatus; A3= Positif Microsporum gypsum
Sampel B (jagung segar) kode, B1= Positif jamur Aspergilus fumigatus
A B
Gambar 4.1 Aspergilus fumigatus (A); Microsporum gypsum (B)
Desy V. P., Gede R., Sri I. Identifikasi A. Fran Fisher, Norma B. Cook. Fundamental of
flavus Pada Biji Kacang Tanah Busuk Diagnostic Mycology. America: Saunders
Atau Keriput Yang Dijual. Jurnal Klinika Company. 1998.
Laboratory Juli Vol. 2 No. 1 2015. Bali: Gandjar, I, dkk. Mikologi Dasar dan Terapan.
Program Studi Analis Kesehatan STIKes Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2006.
Wira Medika. 2014. Tournas, V., M.E. Stack, P.B. Mislivec, and
Retnowati.Y, Wirnangsi D.Uno, Syam H.A. Koch. Yeast, Molds, and
Kumaji. Pertumbuhan kapang Monascus Mycotoxins. Washington, D.C.: U.S.
purpureus, Aspergillus flavus dan Food & Drug Administration. Center for
Penicillium sp pada media beras, jagung Safety & Applied Nutrition. 2001.
dan kombinasi beras jagung. [Skripsi]. Rosmarkam, A. dan N. W. Yuwono. Ilmu
FMIPA Universitas Negeri Gorontalo: Kesuburan Tanah. Yogyakarta: Kanisius.
Jurusan Biologi. 2013. 2002.