Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM PROFESI NERS

STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG


“Keperawatan Jiwa”

Rencana Tindakan Keperawatan


Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Isolasi Sosial
TUK 1:
TUM: Setelah Klien dapat membina Setelah 1x45 menit interaksi, Bina hubungan saling percaya dg Hubungan saling percaya yang
baik merupakan dasar yang kuat
dilakukan tindakan hubungan saling keluarga menunjukkan tanda-tanda menggunakan prinsip komunikasi
bagi keluarga dalam
keperawatan, klien percaya dengan percaya dengan perawat : terapeutik: mengekspresikan perasaannya.
dapat bersosialisasi perawat. 1.1. Keuarga dapat berinteraksi 1.1.1. Sapa klien dengan ramah baik  Menunjukkan keramahan dan
sikap bersahabat.
secara aktif dengan perawat, verbal maupun non verbal.
nama  Agar klien tidak ragu dengan
dengan lingkungan
yang ditunjukkan dengan : 1.1.2. Perkenalkan nama,
a. Ekspresi wajah bersahabat. panggilan perawat dan tujuan perawat
b. Menunjukkan rasa senang. perawat berkenalan.
c. Ada kontak mata. 1.1.3. Tanyakan nama lengkap dan
d. Mau berjabat tangan. nama panggilan yang disukai  Menunjukkan bahwa perawat
e. Mau menyebutkan nama. klien. ingin kenal dengan klien.
f. Mau duduk berdampingan 1.1.4. Tunjukan sikap jujur dan  Agar klien percaya kpd
dengan perawat. menepati janji setiap perawat.
g. Bersedia mengungkapkan berinteraksi dengan klien.
masalah yang dihadapi. 1.1.5. Tunjukan sikap empati dan
menerima klien dengan apa  Penerimaan yang sesuai
adanya. dengan keadaan yang
sebenarnya dapat
meningkatkan kenyakinan pada
1.1.6. Tanyakan perasaan klien dan keluarga serta merasa adanya

SekolahTinggiIlmuKesehatanMuhammadiyah Palembang 2018/2019


masalah yang dihadapi klien. suatu pengakuan.
Dengarkan dengan penuh
perhatian.  Respon mengkritik atau
TUK 2: Setelah 1x15 menit interaksi, klien 1.1.7. Hindari respon mengkritik atau menyalahkan dapat
menyalahkan saat klien menimbulkan adanya sikap
Klien mampu dapat menyebutkan minimal dua
mengungkapkan perasaannya. penolakan.
menyebutkan penyebab isolasi sosial baik itu dari 1.1.8. Buat kontrak interaksi yang  Meberik info tentang kontrak
jelas. waktu.
penyebab isolasi diri sendiri, orang lain maupun
 Mengidentifikasi penyebab
sosial. lingkungan klien bergaul atau dekat
1.1.1. Tanyakan kepada klien dengan orang lain dan
tentang: penyebab klien tidak dekat
- Orang yang tinggal dengan orang lain serta
sekamar atau serumah mekanisme koping yang
dengan klien. digunakan klien dalam
- Orang paling dekat dengan menghadapi masalahnya itu.
klien atau orang paling
dekat di ruang perawatan.
- Apa yang membuat klien
dekat dengan orang
tersebut.
- Orang yang tidak dekat
dengan klien atau orang  Bila klien sudah
paling dekat di ruang mengungkapkan masalahnya,
perawatan. akan mempermudah perawat
- Apa yang membuat klien melaksanakan asuhan
tidak dekat dengan orang keperawatan.
tersebut.  Reinforcement positif akan
- Upaya yang sudah meningkatkan harga diri klien.
dilakukan agar dekat  Tingkat pengetahun klien,
dengan orang tersebut. membantu perawat
Setelah 2x interaksi, klien dapat
1.1.2. Diskusikan dengan klien mengarahkan klien
menyebutkan keuntungan
tentang penyebab menarik diri/ berhubungan dengan orang
berhubungan sosial, yaitu:
TUK 3: tidak ingin berkomunikasi lain.
dengan orang lain.

SekolahTinggiIlmuKesehatanMuhammadiyah Palembang 2018/2019


Klien mampu 1.1.3. Beri pujisn terhadap  Diharapkan klien mampu
kemampuan klien memilih perilaku yang adaptif
menyebutkan
Bayak teman, tidak kesepian, bisa mengungkapkan perasaannya. setelah mengetahui keuntungan
keuntungan berdiskusi, saling menolong, dan bersosialisasi dan kerugian
kerugian isolasi sosial, yaitu: 1.1.1. Kaji pengetahuan klien tentang isolasi sosial.
berhubungan sosial
Sendiri, kesepian, tidak bisa manfaat dan kerugian  Reinforcement positif akan
dan kerugian isolasi berdiskudi. berhubungan dengan orang meningkatkan harga diri klien.
sosial.
lain.  Melatih klien untuk
1.1.2. Diskusikan tentang bersosialisasi secara bertahap.
keuntungan dan kerugian dari
perilaku isolasi sosial.

1.1.3. Beri pujian terhadap


Setelah 3 x interaksi, klien dapat kemampuan klien
melaksanakan hubungan sosial mengungkapkan perasaannya.
secara bertahap dengan:
TUK 4 :
- Perawat
Klien dapat - Perawat lain 4.1.1. Lakukan interaksi yang sering
- Teman sekamar dan singkat dengan klien
bersosialisasi secara
- Teman-teman lain dengan perawat yang sama.
bertahap. - Kelompok 4.1.2. Memotivasi/menemani klien
untuk berinteraksi/berkenalan
dengan klien atau perawat lain.
4.1.3. Tingkatkan interaksi klien
secara bertahap (satu klien,
dua klien, satu perawat, dua
perawat, dan seterusnya).
4.1.4. Libatkan klien dalam terapi
aktivitas kelompok sosialisasi.
4.1.5. Diskusikan jadwal harian yang
dapat dilakukan klien untuk
meningkatkan kemampuan
klien berinteraksi.
4.1.6. Beri motivasi klien untuk

SekolahTinggiIlmuKesehatanMuhammadiyah Palembang 2018/2019


melakukan kegiatan sesuai
yang dijadwalkan.
4.1.7. Fasilitasi hubungan klien  Reinforcement diharapkan
dengan keluarga secara dapat meningkatkan rasa
terapeutik. percaya diri klien sehingga
4.1.8. Diskusikan perasaan klien ingin mengulangi perbuatan
setiap selesai kegiatan atau yang serupa.
interaksi.
Setelah 2 x interaksi, klien dapat 4.1.9. Beri pujian terhadap  Menyadarkan klien bahwa
mengungkapkan perasaannya kemampuan atau keberhasilan bersosialisasi itu lebih baik dari
setelah bersosialisasi dengan orang klien. pada isolasi sosial.
TUK 5:
lain.
Klien mampu
menjelaskan
 Dukungan keluarga
perasaannya setelah berpengaruh terhadap
6.1. Setelah 2x pertemuan, 5.1.1. Diskusikan dengan klien perubahan perilaku klien.
bersosialisasi dengan
keluarga dapat menyebutkan mengenai perasaannya setelah
orang lain. cara merawat klien isolasi bersosialisasi dengan orang  Agar keluarga mengenali
sosial. lain. perilaku isolasi sosial sehingga
dapat mengantisipasi jika ada
keluarga yang mengalamin hal
5.1.2. Beri pujian terhadap yang serupa.
TUK 6:
keberhasilan dan kemampuan
Klien mendapat klien mengungkapkan  Mempersiapkan keluarga untuk
6.2. Setelah 1x pertemuan, perasaannya. merawat klien.
dukungan keluarga
keluarga dapat mempratekkan
dalam bersosialisasi cara merawat klien isolasi  Memberikan dukungan moral
sosial. 6.1.1. Diskusikan pentingnya peran bagi klien dan keluarga.
dengan
keluarga sebagai pendukung
lingkungannya. untuk mengatasi perilaku
 Memotivasi keluarga untuk
isolasi sosial. melakukan yang terbaik bagi
6.1.2. Diskusikan potensi keluarga klien.
untuk membantu klien
mengatasi perilaku isolasi

SekolahTinggiIlmuKesehatanMuhammadiyah Palembang 2018/2019


sosial.  Reinforcement positif
diharapkan dapat menambah
6.1.3. Jelaskan kepada keluarga motivasi keluarga.
mengenai menyebutkan
pengertian, penyebab, tanda  Memberikan dukungan moral
dan gejala, akibat isolasi sosial bagi klien dan meningkatkan
serta cara merawat klien percaya dan harga diri klien.
isolasi sosial.
6.2.1. Latih keluarga cara merawat
klien isolasi sosial.
6.2.2. Tanyakan perasaan keluarga
setelah latihan merawat klien
isolasi sosial.
6.2.3. Beri motivasi keluarga agar
membantu klien untuk
bersosialisasi.
6.2.4. Beri pujian kepada keluarga
atas keterlibatannya merawat
klien di RS.
6.2.5. Anjurkan keluarga untuk
mengunjungi klien rutin dan
bergantian minimal satu kali
dalam seminggu.

SekolahTinggiIlmuKesehatanMuhammadiyah Palembang 2018/2019


PROGRAM PROFESI NERS
STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG
“Keperawatan Jiwa”

Rencana Tindakan Keperawatan


Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Harga Diri Rendah
(HDR) TUK 1:
Klien dapat membina Setelah 1x45 menit interaksi, Bina hubungan saling percaya dg Hubungan saling percaya
yang baik merupakan dasar
TUM: Klien memiliki hubungan saling keluarga menunjukkan tanda-tanda menggunakan prinsip komunikasi
yang kuat bagi keluarga
konsep diri; percaya percaya dengan percaya pada perawat : terapeutik: dalam mengekspresikan
perasaannya.
diri yang optimal. perawat. 1.1. Keluarga dapat berinteraksi
 Menunjukan keramahan
secara aktif dengan perawat,
dan sikap bersahabat.
yang ditunjukkan dengan :
a. Ekspresi wajah bersahabat. 1.1.1. Sapa klien dengan ramah baik  Agar klien tidak ragu
b. Menunjukkan rasa senang. verbal maupun non verbal. dengan perawat.
c. Ada kontak mata. 1.1.2. Pekenalkan nama, nama
d. Mau berjabat tangan. panggilan perawat dan tujuan
e. Mau menyebutkan nama. perawat berkenalan.  Menunjukkan bahwa
f. Mau duduk berdampingan 1.1.3. Tanyakan nama lengkap dan perawat ingin berkenalan
dengan perawat. nama panggilan yang disukai dengan klien.
klien.  Agar klien percaya dengan
1.1.4. Tunjukan sikap jujur dan perawat.
menepati janji setiap
berinteraksi dengan klien.
1.1.5. Tunjukan sikap empati dan  Penerimaan yang sesuai
menerima klien apa adanya. dengan keadaan yang
1.1.6. Tanyakan perasaan klien dan sebenarnya dapat

SekolahTinggiIlmuKesehatanMuhammadiyah Palembang 2018/2019


masalah yang dihadapi klien. meningkatkan kenyakinan
Dengarkan dengan penuh pada keluarga serta merasa
perhatian. adanya suatu pengakuan.
1.1.7. Hindari respon mengkritik atau
menyalahkan saat klien
mengungkapkan perasaannya.  Perhatian yang di berikan
1.1.8. Buat kontrak interaksi yang dapat meningkatkan harga
jelas. diri klien.
 Respon mengkritik atau
TUK 2: Setelah 1x15 menit interaksi, klien menyalahkan dapat
1.1.1. Diskusikan bersama klien menimbulkan adanya
Klien dapat dapat menyebutkan aspek positif yg
aspek positif yang dimiliki sikap penolakan.
mengidentifikasi aspek dimiliki klien, keluarga, lingkungan klien.  Memberikan info tentang
1.1.2. Bersama klien membuat daftar kontrak waktu.
positif dan kemampuan serta kemampuan yang dimiliki
mengenai :
yang dimiliki klien. klien. - Aspek positif klien
- Kemampuan yang dimiliki  Menyadarkan klien bahwa
klien. ia memiliki sesuatu yang
1.1.3. Beri pijian yang realistis, patut dibanggakan
hindarkan memberi penilaian sehingga dapat
negatif. meningkatkan percaya diri
klien.

TUK 3: Setelah 2 x interaksi klien  Klien mempunyai kegiatan


1.1.1. Diskusikan dengan klien yang sesuai dengan
Klien dapat menilai menyebutkan kemampuan yang
kemampuan yang dapat kemampuannya.
kemampuan yg dimiliki dilaksanakan. dilaksanakan.
1.1.2. Diskusikan kemampuan yang
untuk dilaksanakan
dapat dilanjutkan
pelaksanaannya.

TUK 4: Setelah 1 kali interaksi klien  Klien mempunyai kegiatan


1.1.1. Rencanakan bersama klien

SekolahTinggiIlmuKesehatanMuhammadiyah Palembang 2018/2019


Klien dapat membuat rencana kegiatan harian. aktivitas yang dapat dilakukan yang sesuai dengan
setiap hari sesuai kemampuan kemampuannya sehingga
merencanakan kegiatan
klien. dapat menumbuhkan rasa
sesuai dengan 1.1.2. Tingkatkan kegiatan sesuai percaya diri klien.
kondisi klien.
kemampuan yg
1.1.3. Beri contoh cara pelaksanaan
dimilikinya. kegiatan yang dapat klien
lakukan.
 Memotivasi klien untuk
5.1.1. Anjurkan klien untuk melakukan kegitan yang
Setelah 2 kali interaksi klien melaksanakan kegiatanyang direncanakan.
TUK 5:
melakukan kegiatan sesuai jadwal telah di rencanakan.  Reinforcement positif
Klien dapat melakukan yang dibuat 5.1.2. Pantau kegiatan yang meningkatkan harga diri
dilaksanakan klien. klien.
kegiatan sesuai rencana
5.1.3. Beri pujian atas usaha yg  Agar kemampuan yang
yang dibuat dilakukan klien. sudah dimiliki klien tetap
5.1.4. Diskusikan kemungkinan terjaga.
pelaksanaan kegiatan setelah
pulang.
Setelah 3 kali interaksi klien
TUK 6:
memanfaatkan sistem pendukung yg 1.1.1. Diskusikan pentingnya peran
Klien dapat ada di kelurga. dan potensi keluarga untuk
mengatasi harga diri rendah
memanfatkan sistem
klien.  Menyiapkan keluarga
pendukung yang ada. 1.1.2. Jelaskan pada keluarga cara untuk mendukung
merawat klien. kesembuhan klien.
1.1.3. Latih keluarga cara merawat
klien.
1.1.4. Tanyakan perasaan keluarga
setelah latihan merawat klien.
1.1.5. Beri motivasi keluarga untuk
memberikan dukungan klien
selama dirawat di RS dan
menyiapkan lingkungan yang
mendukung kondisi klien di

SekolahTinggiIlmuKesehatanMuhammadiyah Palembang 2018/2019


rumah.
1.1.6. Beri pujian kepada keluarga
atas keterlibatannya merawat
klien di RS.
1.1.7. Anjurkan keluarga untuk
mengunjungi klien secara rutin
dan bergantian.

SekolahTinggiIlmuKesehatanMuhammadiyah Palembang 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai