18
2. Dua pemisah tiga kutub dengan arus pengenal 400 A, 630 a atau 1250 A
yang dioperasikan secara manual, peisahan dilakukan dengan penarikan /
pencabutan (sistem laci) peutus tenaga yang ditempatkan dalam
kompartemen.
3. Sebuah pemutus tenaga kutub jenis SF6 atau hampa udara dengan
pengoperasian melalui energi pegas yang pengisiannya dilakukan secara
manual atau motor listrik.
4. Pemutus tenaga tersebut dilengkapi kumparan pelepas (trip) dan
indikator yang menunjukan posisi buka / tutup secara mekanis.
5. Tiga buan transformator arus dengan dua inti yang ditempatkan disaluran
keluaran
a. Arus primer :sesuai kebutuhan (50, 100, 150, 200 dan seterusnya)
b. Arus sekunder : 5-5A
c. Kapasitas ketahanan arus hubung singkat : 12,5 kA ( 1 detik)
d. Beban pengenal :
Kapasitas transformator arus tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan rele
yaitu :
- Satu inti 30 VA, kelas 0,5 untuk pengukuran
- Satu inti lainnya 15 VA kelas 10-P-10 untuk proteksi
c. Rele harus dirancang sehingga melepas sumber tenaga dengan atau tanpa
memerlukan suatu daya dari luar
d. Rele harus dilengkapi fasilitas untuk pengetesan arus dan pengetesan
untuk melepas kontak (trip release)
20
Simbol Diagram LBS
21
7. Harus ada ruang yang cukup dan penunjang kabel bagian bawah kubikel untuk
melakukan pemasangan terminasi kabel berisolasi padat, penghantar dari bahan
aluminium yang dipilin denganluas penampang sampai dengan 240 mm2
8. Satu set lengkap terminal kabel (jika diperlukan)
22
Sebuah pemutus tenaga tiga kutub jenis SF6 atau hampa udara, dengan
pengoperasian melelui energi pegas yang pengisiannya dilakukan secara
manual atau dengan motor listrik. Pemutus tenaga tersebut dilengkapi
kumparan pelepas (trip) dan indikator yang menunjukan posisi, buka/tutup
secara mekanis.
a. Arus pengenal : 400 A atau 630 A
b. Kapasitas pemutusan pada 24 kV : 12,5 kA
c. Kapasitas penyambungan (puncak) : 3,5 kA
d. Kapasitas pemutusan transformator dalam keadaan tenpa beban :16 A
e. Kapasitas pemutusan pengisian kabel : 50 A
Tiga buah transformator arus dengan dua inti yang ditempatkan disaluran
keluaran :
a. Arus primer : sesuai kebutuhan (50, 100, 150, 200 atau 400 A)
b. Arus sekunder : 5 A
c. Kapasitas keahanan arus hubung singkat (1 detik) : 12,5 kA
d. Beban pengenal
Kapasitas transformator arus tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan rele
yaitu :
- Satu inti 30 VA kelas 0,5 untuk pengukuran
- Satu inti lainnya 15 VA kelas 10-P-10 untuk proteksi.
Rele
a. Satu set rele untuk arus lebih, beban lebih dan gangguan ke bumi. Rele harus
dihubungkan dengan transformator di atas. Arus dan waktu dapat diatur secara
terpisah.
b. Karakteristik dari rele beban lebih
23
4 In Trip sesaat
c. Rele harus dirancang sehingga melepas pemutus tenaga dengan atau tanpa
memerlukan sumber daya dari luar.
d. Rele harus dilengkapi fasilitas untuk pengetesan arus dan pengetesan untuk
melepas kontak (trip release)
e. Tiga buah amperemeter kebutuhan maksimum (maximum demand ammeter),
dipasang pada panel penunjuk (metering panel) dan ditempatkan diatas
pengaman lebur.
Sistem interlok
24
2.4.6. Kubikel PT (Potensial Transformer)
Berfungsi sebagai kubikel pengukuran, didalam kubikel ini terdapat pms dan
transformator tegangan yang menurunkan tegangan dari 20.000 Volt menjadi 100
Volt untuk mensuplai tegangan pada alat ukur kwh kubikel ini kadang kala disebut
juga dengan istilah kubikel VT (Voltage Transformer). handle kubikel PT harus
selalu dalam keadaan masuk dan tersegel
Untuk pengamanan trafo tegangan terhadap gangguan hubung singkat maka
dipasanglah fuse TM
25
Kubikel terdiri dari :
- Satu set busbar fase tiga 400 A atau 630 A
- Satu pemisah tiga kutub dengan arus pengenal, 100 A yang dioperasikan secara manual
- Tiga pengaman lebur dengan kapasitas pemutus arus yang tinggi :
a. Arus pengenal : 6,3 A
b. Kapasitas pemutus : 12,5 A
- Tiga buah transformtaor tegangan
a. Rasio : 20 / 3 kV // 100 / 3 Volt
b. Beban pengenal : 50 VA
c. Kelas ketelitian : 0,5
- Satu buah pengaman lebur tegangan rendah pada setiap fase, pengaman lebur tersebut
harus dapat dicapai dari luar kubikel
- Sistem saling mengunci (interlock) harus berfungsi baik
- Busbar pembumian
26
Berfungsi sebagai terminal penghubung kabel ke pemakaian (pelanggan) berisi
pms, dan bila mana posisi membuka maka kontak gerak terhubung dengan
pentanahan
27
• Kompartemen
• Rel / Busbar
• Kotak Pemutus
• Pemisah Hubung Tanah
• Terminal Penghubung
• Fuse Holder
• Mekanik Kubikel
• Lampu Indikator
• Pemanas (Heater)
• Handle Kubikel (Tuas Operasi)
2.5.1. Kompartemen
Merupakan rumah dari terminal penghubung, LBS, PMT, PMS, Fuse, Trafo ukur,
(CT, PT) peralatan mekanis dan instalasi tegangan rendah, sehingga tidak
membahayakan operator terhadap adanya sentuhan langsung ke bagian - bagian
yang bertegangan
Berupa lemari / kotak terbuat pelat baja, terbagi menjadi 2 (dua) bagian, bagian atas
untuk busbar dan bagian bawah untuk penyambungan dengan terminasi kabel
Komponen bagian bawah, pada bagian depan berupa pintu yang dapat dibuka tetapi
bisa dilakukan apabila tegangan sudah dibebaskan dan terminasi kabel sudah
ditanahkan
1. Kompartemen busbar
2. Kompartemen tegangan rendah
3. Pemutus beban dan saklar pentanahan
4. Kompartemen mekanik operasi
5. Kompartemen kabel
28
2.5.2. Rel / Busbar 20 kV Isolator Tonggak
Sebagai rel penghubung antara kubikel yang satu dengan lainnya, posisi rel
umumnya terletak pada bagian atas kubikel, pada kubikel type RMU (Ring Main
Unit) rel 20 kVterdapat dalam tabung SF 6 vacum bentuk rel ada yang bulat ada
yang pipih.
Busbar harus dari bahan tembaga atau aluminium.
Busbar aluinium harus dilapisi timah pada titik sambungan busbar.
Busbar dapat dilapis karet silikon atau bahan EPDM (heat shrink insulation
material) untuk memenuhi ketahanan tingkat isolasinya. Bahan pelapis tersebut yang
dipakai tidak bisa terbakar dan bila dari bahan yang dapat terbakar tetapi api dapat
cepat mati dengan sendirinya (selfextinguishing).
Isolator tonggak dapat dibuat dari bahan porselin atau isolasi lain yang tidak mudah
terbakar. Isolator porselin berdasarkan rekomendasi IEC 168.
Jarak rambat tidak boleh kurang dari 320 mm. Isolator sintetis harus bebas dari cacat
permukaan seperti rongga-rongga (fold blow holes) dan sebagainya, yang dapat
mengganggu operasi isolator selanjutnya ( sesuai rekomendasi IEC 660 ).
29
Sebagai pemutus / penghubung aliran listrik kontak pemutus terdiri dari dua bagian
yaitu kontak gerak (moving contact) dan kontak tetap (fixed contact) sebagai
peredam busur api pada kubikel jenis LBS atau PMT digunakan media minyak, gas
SF6, vacum atau dengan hembusan udara, selain itu memperkecil terjadinya busur
api dilakukan dengan pembukaan dan penutupan kontak pemutus secara cepat secara
mekanis
Semua bagian logam PHB yang bukan merupakan bagian sirkuit utama atau sirkuit
bantu dan yang dapat bermuatan sehingga membahayakan harus dihubungkan ke
penghantar pembumian .Penghantar tersebut terbuat dari tembaga dan mampu
mengalirkan arus sebesar 12,5 kA selama 1 detik tanpa menjadi rusak. Kepadatan
arus di sirkuit pembumian tidak boleh melampaui 200 A/mm2 dengan luas
penampang penghantar tidak kurang dari 30 mm2
Pada setiap ujung penghantar disambung dengan instalasi sistem pembumian
pembumian melalui baut berukuran M12. Penghantar pembumian ditempatkan
sedemikian sehingga tidak merintangi tangan untuk mencapai terminal kabel.
Selungkup kompartemen sekurang-kurangnya harus terselubung di satu titik dengan
penghantar bumi. Kontinuitas pembumian antara badan kompartemen dan
sekat atau tutup diyakinkan melalui pemasangan baut dan mur atau cara lain yang
dapat diandalkan.
30
Setiap kubikel yang dilengkapi sakelar pembumian harus dipasang terminal tembaga
untuk pembumian yang dihubungkan ke penghantar pembumian dengan penjepit
pembumian sementara.
31
2.5.7. Fuse Holder
32
dihubungkan dengan kontak bantu yang bekerja serempak dengan kerja poros
penggerak alat-hubung utama.
2.5.10. Indikator hubung singkat dan indikator gangguan ke bumi (jika diperlukan)
Perlengkapan ini harus dipasang pada setiap penyulang keluar dan terdiri
dari :
Transformator arus jenis resin yang dipasang melingkari kabel.
Satu kotak untuk rele, batere yang dapat dimuati kembali (rechargeable)
dan alat pemberi muatan (changer) yang dipasang pada dinding di dalam
gardu. Catu daya sebesar 200 V 50 Hz.
Satu indikator luminious yang tahan cuaca yang dapat ditempatkan di
bagian luar bangunan pada dinding
Spesifikasi indikator hubung singkat dan indikator gangguan ke bumi.
a. Current sensing 3 core type CT or 3 single core
b. Fault current threshold : 40, 80, 160 A
c. Resetting automatic with LV supply restoration
d. Accuracy : 10 %
33
Sistem interlock harus dilengkapi untuk mencegah kemungkinan kesalahan atau
kelainan operasi dari peralatan dan untuk menjamin keamanan operasi.
Gawai interlock harus dari jenis mekanis dengan standar pembuatan yang paling
tinggi, tak dapat diganggu gugat dan mempunyai kekuatan mekanis lebih tinggi
dari kontrol mekanisnya.
Pada kubikel jenis PMT yang dilengkapi dengan motor listrik sebagai penggerak
alat hubung dan dikontrol dengan sistem kontrol listrik arus searah, maka sistem
interlockpun juga diberlakukan pada sistem kontrol listriknya. Yaitu bila posisi
komponen kubikel belum pada posisi siap dioperasikan, maka sistem kontrol tidak
dapat dioperasikan .
Interlock pintu
Penguncian
Perlengkapan penguncian harus disediakan untuk :
Sakelar pembumian pada posisi terbuka atau
tertutup
Sakelar utama atau pemutusan tenaga pada posisi
terbuka
Pintu Kubikel
35