Anda di halaman 1dari 48

BAHASA INDONESIA

BAHASA INDONESIA
• Pengertian
– Bahasa adalah alat komunikasi untuk
menyampaikan pikiran, pendapat, perasaan
yang menggunakan bunyi-buni bahasa yang
dihasilkan oleh alat-alat ucap manusia
((Keraf.1989)
– Ciri-ciri bahasa
– Lambang, bunyi, arbitrer, sistem,
produktif,dinamis, beragam, manusiawi
(Chaer danleoni A.,1995-14)
Sejarah Perkembangan Bahasa
Indonesia
• Sebelum 1928 bhs.Melayu sebagai bhs.daerah spt
bhs.daerah yg lain, bhs.Jawa, Sunda, Minang, Bali, dsb.
Berfungsi sbg alat komunikasi antar keluarga dlm. Satu
daerah.
• Bhs.melayu tampil sebagai bhs.Persatuan bagi bangsa
Indonesia karena sederhana, demokratis, bhs.budaya, lingua
franca.
• Bukti bhs. Melayu sbg.lingua franca atau bhs.perhubungan
yaitu adanya prasasti kedukan bukit (Sekitar Palembang 683
M), Talang Tuwo (sekitar Palembang 684M), Kota Kapur
(Bangka Barat, 686M), Karang Brahi (Jambi, 688M) dibuat
pada masa kerajaan Sriwijaya.
• Prasasti di luar pulau Sumatra Gondosuli (Kedu ,Jateng
832M). Minye Tujuoh (Acah, 1380M) menggunakan bahasa
Melayu
• Setelah Sriwijaya jatuh thn.1400 Malaka merdeka,
bahasa Melayu berkembang sangat pesat menjadi
bahasa kesusasateraan
• Thn 1511 Malaka jatuh diserang Portugis hasil
kesusasteraan habis dibakar.
• Sutan Riyatsyah II mendirikan kerajaan Johor.
• Kedatangan bangsa Inggris di Malaka dan
Singapura, serta kedatangan bangsa Belanda
membuat bahasa Melayu pecah.
• Bahasa Melayu yang ada di Makaysia dan
Singapura dipengaruhi bahasa Inggris sedang
bahasa Melayu yang ada di Indonesia dipengaruhi
bahasa Belanda
• 1901 Ejaan van Ophuysen
• 1928 tepatnya tanggal 28 Oktober Sumpah Pemuda
• 1938 Konggres BI di Solo
• 17-8-1945 Proklamasi Kemerdekaan RI
• 18-8-1945 BI masuk dlm UUD 1945
• 1947 Ejaan Soewandi
• 1954 Konggres menetapkan Bahasa indonesia berasal dr
bahasa Melayu, tetapi bukan bahasa Melayu. Bahasa
Indonesia adalah bahasa Melayu yg telah disesuaikan dgn
pertumbuhan dalam masyarakay skrg.
• 16-8-1972 EYD
• 1978 konggres BI ke-3 menetapkan kedudukan dan fungsi BI
sbg sarana pengenmb.budaya, pendidikan, pengajaran, dan
pembangunan nasional.
• 1983 kongres BI ke-4
• 11-8-1988 Pedoman Istilah, Kamus Besar BI, TTBBBI
Kedudukan dan Fungsi BI
• Kedudukan hampir sama dgn ststus,
jabatan.
• Kedudukan bahasa berarti status relatif yg
diberikan kepada bhs. Berdasarkan atas
pertimbangan nilai sosial budaya.
• Fungsi bahasa adalah manfaat bahasa
atau seberapa jauh suatu bahasa
berfungsi sebagai alat komunikasi dalam
kehidupan sehari-hari.
• Fungsi bahasa (Halliday) instrumental,
regulasi, representasional, interaksional,
personal, heuristik, imajinatif.
• Bahasa Indonesia sesuai dgn rumusan politik
bhs. Nasional 1975 bhs. Indonesia memiliki 2
kedudukan, yaitu: sebagai bahasa nasional
dan sebagai bahasa negara.
Bahasa Nasional
• Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
berfungsi sebagai lambang kebanggaan
nasional, identitas nasional, alat pemersatu
berbagai masyarakat yg berbeda latar
belakang sosial budaya, dan sebagai alat
perhubungan antar daerah
Bahasa Negara
• Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
berfungsi sebagai bahasa resmi negara,
bahasa pengantar dalam dunia
pendidikan, sebagai alat perhubungan
tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan, pelaksanaan
pembangunan, dan pemerintahan. Alat
pengembang kebudayaan, ipteks.
Bahasa Daerah
• Berfungsi sebagai
• Lambang kebanggaan daerah
• Lambang identitas daerah
• Alat pelestari kebudayaan
• Alat perhubungan di dalamkeluarga dalam satu
daerah. Sedangkaitannya dgn fungsi bahasa
indonesia bhs. Daerah berfungsi sebagai
pendukung bahasa nasional, bhs.pengantar
disekolah dasar di daerah tertentu di tingktk
permulaan, alat pengembang serta pendukung
budaya daerah.
Bahasa Asing
• Berfungsi sebagai
• Alat perhubungan antar bangsa
• Alat pembantu bahasa indonesia menjadi
bahasa modern
• Alat pemanfaatan ipteks
Ciri Umum Bahasa Indonesia
• Hal yg dipentingkan didahulukan. Misal, sepatu
baru (Indonesia) new shoes (Ingg)
• Tidak mengenal jenis kelamin kata (gender).Misal.
Saudara, teman, kucing.
• Tidak mengenal konjugasi dan deklinasi. Jonjugasi
adalah perubahan bentuk kata kerja karena
perbedaan waktu penggunaan atau kala (tense)
• Deklinasi adalah perubahan kata benda dan kata
sifat karena perbedaan jumlah, jenis , dan kasus
tertentu.
• Bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk jamak.
Bahasa Indonesia Baku
• Harimurti (Oka,1994:1) keragaman bahasa
disebabkan oleh kenyataan bahwa bahasa
digunakan oleh kelompok-kelompok
manusia.Kelompok manusia juga beragam
dari jenis umur, kelamin, tingkat pendidikan,
profesi, dan status sosial.
• Martin Joos (Chaer dan agustina, 1985:92)
berdasarkan tingkat formalitas ragam bahasa
digolongkan menjadi lima, beku (frozen),
baku (formal), usaha (consultative), santai
(causal), dan akarab (familiar)
Bahasa Indonesia Baku
• Pengertian baku adalah pokok, utama, standar,
dasar, patokan, dan tolok ukur.
• Bahasa baku adalah bahasa utama, bahasa
standar (Badudu, 1988:18)
• Bahasa yg dijadikan sebagai tolok ukur atau
patokan bahasa yg baik dan benar (Arifin dan
tasai, 1995:22)
• Bahasa baku atau bahasa standar adalah suatu
varian bahasa yg telah memiliki kodifikasi yg
sudah mantap, yg oleh masyarakatnya dianggap
sebagai bahasa betul (Soepomo)
Latar Belakang Bahasa
Indonesia Baku
• Wilayah pemakaianya sangat luas dan
terpisah atas pulau-pulau
• Sejarah perkembangan masyarakat yg
berbeda
• Kedwibahasaan pemakai bahasa Indonesia
• Chaer dan Agustina, 1995:249-250, bahasa
Indonesia baku merupakan salah satu varian
yg diangkat dan disepakati sebagai ragam
bahasa yg dijadikan tolok ukur sbg bahasa yg
baik dan benar dalam komunikasi resmi, baik
secara lisan maupun tulis
Fungsi Bahasa Indonesia Baku
Garvin dan Mathiot (dalam Chaer dan
Agustina, 1995:252),
Fungsi pemersatu
Fungsi pemisah
Fungsi harga diri
Fungsi kerangka acuan
Ciri Bahasa Indonesia baku
• Kemantapan dinamis
• Kecendikiaan
• Keseragaman
• Ciri bahasa Indonesia baku diadakankodifikasi
terlebih dahulu yaitu dokumentasi dan
pencatatan dalam bidang struktur bahasa dan
pemakaiannya.
• Kodifikasi bahasa dibedakan menjadi dua yaitu
kodifikasi kode/struktur dan kodifikasi fungsi
Kodifikasi Struktur/kode
• Ucapan dan lagunya tidak diwarnai ucapan
daerah setempat
• Tidak menggunakan unsur leksikal tertentu yg
termasuk unsur leksikal tidak baku, misalnya,
bikin, gini, dong, gitu,gimana
• Pemakaian awalan me- secara eksplisit dan
konsisten
• Pemakaian fungsi gramatikal secara eksplisit dan
konsisten (SPOK)
• Pemakaian kata penghubung secara eksplisit dan
konsisten, misal bapaknya nggak tahu ia pergi
• Tidak menggunakan struktur kalimat yg
bersifat kedaerahan
• Pemakaian aspek waktu di depan pelaku
tindaakan, tidak di belakangnya
• Pemakaian ejaan resmi
• Pemakaian istilah yang resmi
Ciri fungsi bahasa Indonesia
baku
• Komunikasi resmi,misalnya: bahasa undang-
undang, peraturan pemerintah, pengumuman
resmi, surat resmi dsb
• Wacana teknis, misal: karya ilmiah, laporan
kegiatan, lamaran pekerjaan
• Pembicaraan di depan umum, misal: pidato,
ceramah, khotbah,mengajar,rapat, seminar
dll
• Berbicara dengan orang yg
dihormati.misalnya:pejabat pemerintah,
atasan, guru,orang yg belum dikenal dll
Kalimat Baku Bahasa Indonesia
• Fungsi gramatikal (SPOK) terpakai secara eksplisit
dan konsisten, misal: Presiden ke luar negeri
seharusnya Presiden pergi ke luar negeri
• Penggunaan imbuhan secara tepat, misal: kuliah
sudah jalan sejak minggu lalu seharusnya kuliah
sudah berjalan sejk minggu lalu
• Penggunaan frase verba yg berunsur aspek+
pelaku+verba secara tepat, misal: Barang
pesanan anda saya sudah kirimkan kemarin
menjadi Barang pesanan Anda sudah saya
kirimkan kemarin
• Masuk akal dan logis, misal: Naik kendaraan
harap turun seharusnya Pengendara harap
turun
• Cermat, misal: Seluruh bus kota di Surabaya
akan diubah dengan yg baru seharusnya
Semuabus kota di Surabaya akan diganti
dengan yg baru
• Tida bermakna ganda, misal: Bapak Ibu
Sartono hadir juga dalam pesta itu
seharusnya Bapak dan Ibu sartono hadir
dalam pesta itu
Ejaan Bahasa Indonesia
• Pengertian ejaan cara menuliskan huruh,
lambang bilangan, tanda baca
berdasarkan sistembahasa yang berlaku.
• Fungsi ejaan landasan pembakuan tata
bahasa, landasan pembakuan kosa kata
dan peristilahaan, dan alat penyaring
msuknya unsur-unsur bahasa lain ke
dalam bahasa Indonesia.
Sejarah Perkembangan Ejaan
• Ejaan van Ophuysen 1901 ditulis dengan
menggunakan ejaan Arab-Melayu. Karena
huruf Arab-Melayu tidak efektif maka diganti
dengan huruf Latin sampai sekarang. Ejaan ini
ditulis oleh Charles Adrian van Ophuysen
dibantu dengan Engku Nawawi gelar Soetan
Makmur dan Taib Sutan Ibrahim untuk
menyeragamkan penulisan huruf Latin. Hasil
pembakuan disahkan oleh Pemerintah Hindia
Belanda dalam buku Kitab Loegat Melayu.
Sejarah Ejaan
• Ejaan van Ophuysen banyak dipengaruhi ejaan
bahasa Belanda dan ejaan bahasa Arab.
• Beberapa hal penting dalam ejaan ini
• Huruf y ditulis dengan j
• Huruf u ditulis dengan oe
• Huruf k pada akhir kata atau suku kata ditulis
dengan tanda (‘)
• Huruf j ditulis dengan dj
• Huruf c ditulis dengan tj
• Gabungan konsonan kh ditulis dengan ch
Ejaan Suwandi/Republik
• Ejaan ini dibentuk oleh Menteri Pendidikan
dan kebudayaan pada waktu itu yaitu
Mr.Soewandi.
• Ejaan ini dibentuk karena ejaan van
Ophuysen terlalu bertumpu pada konsep
ejaan bahasa Belanda dan kurang
memperhatikan kodrat bahasa Melayu.
• Ada beberapa perubahan yg dilakukan
oleh ejaaan Soewandi
Ejaan Pembaharuan
• Ejaan ini dibentuk karena ejaan ini banyak
kekurangan, di samping itu ejaan Suwandi
sangat sederhana maka oleh Prof.Dr. Prijono
hanya disebut transkripsi atau alih tulis saja.
• Ide penyempurnaan ejaan Suwandi diawali
Konggres Bhasa Indonesia ke -2 di Medan
• Ejaan pembaharuan disebut juga dengan
ejaan Prijono Katopo
Ejaan Pembaharuan 1954
• Arti setiap fonem dalam ejaan diusahakan
hanya dilambangkan dengan satu huruf
• Gabungan konsonan dj diubah j
• Gabungan konsonan tj menjadi c
• Gabungan konsonan ng menjadi
• Gabungan konsonan nj menjadi n
• Gabungan konsonan sj menjadi s
Ejaaan Melindo 1959
• Ejaan ini diresmikan 17 April 1959
pemakaiannya Januari 1962
• Semula ejaan melindo dimaksudkan untuk
menyeragamkan ejaan yg digunakan di
kedua negara tersebut. Ejaan ini gagal
dilaksanakan karena hubungan politik kedua
negara tidak baik.
• Perubahan ejaan
• Tj menjadi c
• Nj menjadi nc
Ejaan Lembaga Bahasa dan
Kesusasateraan (LBK)
• Dibentuk pada tanggal 7 Mei 1966
• Usaha LBK mengganti ejaan dilatarbelakangi
• Sudah terjadi perkembangan yg pesat dalam
ilmu pengetahuan
• Bahasa Indonesia mempunyai peranan yg
penting di Asia Tenggara
• Kodifikasi huruf dan tanda baca di seluruh
Indonesia perlu segera dilakukan
• Pentingnya pengajaran membaca dan
menulis
Ejaan LBK
• Konsep ejaan yg dihasilkan disusun berdasarkan
beberapa pertimbangan
• Pertimbangan teknis, yaitu pertimbangan yg
menghendaki agar setiap fonem dilambangkan satu
huruf
• Pertimbangan praktis, pertimbangan yg menghendaki
agar pelambangan secara teknis itu disesuaikan dengan
keperluan praktis
• Pertimbangan ilmiah, yaitu pertimbangan yg
menghendaki agar pelambangan itu mencerminkan
studi yg dalam mengennai realitas bahasa dan
masyarakat pemakainya
Ejaan LBK
• Perubahan yg terjadi dalam LBK
• Gabungan konsonan dj menjadi j
• Gabungan tj menjadi c
• Gabungan nj menjadi ny
• Gabungan sj menjadi sy
• Gabungan konsonan ch menjadi kh
• Huruf e taling dan e pepet penulisannya tidak
dibedakan dan hanya ditulis e
• Huruf asing f,v,dan z dimasukkan ke dalam sistem
ejaan bahasa Indonesia
Ejaan yang Disempurnakan
• Diresmikan 16 Agustus 1972 , pelaksanaan secara bertahap
dengan toleransi 5 tahun, artinya dalam lima tahun semua
pihak siap menggunakan EYD
• Perubahan yg terjadi di EYD
• Huruf dj, tj, nj, sj, ch, j menjadi j, c, ny, kh, y
• Huruf f, v, z merupakan unsur asing dimasukkan dalam BI
• Huruf q dan x yg lazim digunakan dalam ilmu pengetahuan
• Penulisan di sebagai awalan berbeda dengan di sebagai
kata depan
• Kata ulang ditulis penuh, morfem diulang morfem lagi
Ejaan Yang Disempurnakan
• Hal-hal yang dibicarakan dalam EYD
• Pemakaianhuruf
• Penulisan huruf
• Penulisan kata
• Penulisan unsur serapan
• Penulisan tanda baca
Latihan EYD
• Tulislah kata-kata berikut sesuai dengan EYD
• Universitas Padjadjaran, sultan hasanudin, profesor soepomo.
• Bentoel, ke teluk, cirebon, terusan suez, undangundang
• Tjut Nya’ Dien, antar kota, pasca panen, maha kuasa, sub seksi
• Tugu Khairil Anwar, dikota, jalan Bali, tahun 90an, tingkat1
• Bbandara Soekarno-Hatta, dari pada, uangpun, majalah bahasa dan sastra
indonesia, erna S.H., silakan duduk dik!. Ibu wahyu, senin
• Jeruk bali, dilantik emnjadi mayor jendral, hari raya, tanjung priok
• Dodol garut, pulau dewata. Alqur’an, yang mahapengasih
• Suku dayak
• Sejawa timur
• Senen , sapi benggala, abad ke-XXI, Bahasa sunda, garam Inggris, pulau
bali, Ke-baratbaratan, gubernur bali , tripitaka, menteri dalam negeri, dari
ave maria kejalan lain keroma, bertanggung jawab, terima kasih, perang
dunia keI
Latihan EYD
• Betulkan pemakaian ejaan pada bacaan berikut ini
• Asap yang ke luar dari retakan tanah gersang itu masih
mengepul. Sesekali terhirup bau belerang. Itulah
pemandangan disalah satu sisi jalan balikpapan
samarinda yang membelah taman nasional bukit
soeharto, kalimantan timur.
• Padahal kebakaran itu telah lewat beberapa bulan
siram.rupanya musim hujan yang mulai menyapa pulau
borneo tidak mampu menyiram tuntas batu bara muda
di bawah lapisan tanah bukit itu
Istilah yang Disempurnakan
• Istilah ialah kata atau gabungan kata yg dengan cermat
mengungkapkan maknam konsep, proses, keadaan, atau sifat khas
dalam bidang tertentu.
• Sumber Istilah berasal dari bahasa indonesia, bahasa daerah/
serumpun, dan bahasa asing.
• Kriteria Istilah
• 1. Bahasa indonesia
• -kata yang tepat mengungkapkan makna konsep,proses, keadaan,
atau sifat yang dimaksudkan
• -kata yang lebih singkat daripada yang lain yg beracuan sama
• -kata yg tidak bernilai rasa buruk dan yg sedap didengar.
• -kata umum yg diberi makna khusus dgn jalan mempersempit atau
memperluas artinya.
Kriteria Istilah
• Bahasa Daerah
• Kata atau ungkapan yg sesuai dgn konotasi
• Kata ungkapan yg lebih pendek dari terjemahan
BI
• Bahasa Asing
• Kata atau uangkapan yang mempunyai konotasi
baik
• Kata atau ungkapan lebih pendek dari terjemahan
BI
Kriteria Istilah Bahasa Asing
• Kata ungkapan tsb memudahkan pengalihan
antar bangsaa karena sifat keinternasinalanya
• Kata uangkapan tersebut memudahkan
kesepakatan karena dalam BI banyak sinonim
atau homonim.
Beda Kata dan Istilah
• Kata bersifat polisemantis
• Katabersifat regional
• Kata maknanya tergantung konteks kalimat
• Kata terikat konotasi sosial
• Istilah bersifat monosemantis
• Istilah bebas dari konotasi sosial
• Istilah bebas konteks
• Istilah bersifat internasional
Cara Pembentukan Istilah
• 1.Menggunakan/mengambil kata umum
kemudian diberi makna khusus
• 2.mengambil bahasa daerah/serumpun yang
umum maupun tidak umum
• 3.mwngambil bahasa asing dengan cara tiga
jalur yaitu, (a) adopsi, (b) adaptasi, dan (c)
penerjemahan dan penyerapan
Kriteria Penerjemahan
• A.ungkapan yg paling tepat
• B.uangkapan y paling singkat
• C.uangkapan yg tidak berkonotasi buruk
• D.ungkapan yg eufonik
• E.ungkapan yg memudahkan kesepakatan bila
terdapat padanan yg berbeda makna
• Misal, airport: bandara developer:pengembang
• budget: anggaran dealer:penyalur
• customer: pelanggan pub: kedai
Kriteria Penyerapan
• A.Unsur serapan yg sudah lama terserap kedalam
BI, unsur ini tdk perlu lagidiubah ejaannya (aki,
paham)
• B.Unsur serapan yg belum sepenuhnya masuk
kedalam BI. Ciri-ciri lafal dan ejaan unsur serapan
masih sesuai bhs aslinya.(bus, shutle cock)
• C.Unsur serapan yg sudah sepenuhnya masuk
kedalam BI.Ciri-ciri lafal dan ejaan sudah seuai
dengan EYD.( sistem, struktur)
Prosedur Penyesuaian Penyerapan
Istilah Asing ke dalam BI
• A.Penyesuaian lafal (formal- formal, study-
studi)
• B.Penyesuaian ejaan (circulation-sirkulasi)
• C.Penyesuaian imbuhan (edition-edisi,
ambulance-ambulans )
Latihan Istilah
• Penyelia

• Neraca
• Terasering
• Deregulasi
• Kredit
• Sublim
• Oksigen
• Zygote
• Infus
• santiaji
Istilah
• Suku cadang
• Kurva
• Kuota
• Anjungan
• Padat karya
• Skenario
• Episode
• Chlorofil
• Stadium
• Kronis
• Inflasi
• difabel
Istilah
• Kumai
• Kurai
• Ruji
• Cek
• Acak
• Pumpunan
• Rehat
• Seri
• Matra
• Rabat
• Gulma
• Sabana
• trombosit
Istilah
• Promosi
• Almanak
• Epigon
• Gatra
• Rekanan
• Ornamen
• Isolator
• Rotasi
• Mantap
• Komet
• Diorama
• Reboisasi
• dumping

Anda mungkin juga menyukai