2.Rumusan Masalah.
a. Bagaimanakah pengertian cloning dan bayi tabung?
B. BAYI TABUNG
Bayi tabung adalah bayi yang di hasilkan bukan dari persetubuh an,
tetapi dengan cara mengambil mani/sperma laki – laki atau ovum
perempuan, lalu dimasukan dalam suatu alat dalam waktu beberapa hari
lamanya. Setelah hal tesebut dianggap mampu menjadi janin, maka
dimasukan dalam rahim ibu.
Sel sperma tersebut kemudian akan membuahi sel telur bukan pada
tempatnya yang alami. Sel telur yang telah dibuahi ini kemudian
diletakkan pada rahim isteri dengan suatu cara tertentu sehingga
kehamilan akan terjadi secara alamiah di dalamnya.
Pada dasarnya pembuahan yang alami terjadi dalam rahim melalui cara
yang alami pula (hubungan seksual), sesuai dengan fitrah yang telah
ditetapkan Allah untuk manusia.
Dr. Indra anwar mengatakan bahwa salah satu penyebab ketidak suburan
istri sehingga sulit memperoleh anak mungkin akibat adanya saluran
tersumbat. Ada pula disebabkan adanya antibody yang diproduksi oleh
tubuh menolak sperma, tapi hal semacam itu masih hurus diteliti lebih
lanjut.
c. Persentase Keberhasilan Bayi Tabung
Dari data statistik ternyata umur sang ibu punya pengaruh yang sangat
besar terhadap keberhasilan bayi tabung. Semakin tua semakin kecil
tingkat keberhasilannya. Katanya sekitar 25% untuk wanita di bawah umur
35 tahun, di bawah 10% bagi yang berumur diatas 40, sekitar 1% untuk
yang diatas 45 tahun, 0% di atas 50 tahun.
• Jika kloning dilakukan manusia seolah seperti barang mekanis yang bisa
dicetak semaunya oleh pemilik modal. Hal ini akan mereduksi nilai-nilai
kemanusiaan yang dimiliki oleh manusia hasil kloning.
Kedua, ide tersebut berkaitan dengan sesuatu yang jelas didukung oleh
agana dan juga pertimbangan akal, seperti penciptaan aneka obat untuk
penyembuhan manusia. ini termasuk bagian dari kebutuhan pokok
manusia. Islam mendukung setiap usaha ke arah sana, dan menilainya
sebagai sesuatu yang amat terpuji. Ketiga, suatu ide ilmiah yang belum
terbukti hasil dan dampaknya baik positif maupun negatif. Ide semacam ini
baru dalam proses pembentukan atau tahap awal. Kita belum dapat
memperoleh gambaran jelas dan utuh yang dapat menyingkirkan segala
ketidakjelasan yang berkaitan dengannya. Ide semacam ini, tidak dapat
ditetapkan atasnya hukum haram atau halal secara pasti, karena ia baru
berbentuk ide atau baru dalam bentuk kekuatiran adanya sisi mudharat
dan negatif yang juga baru dalam benak dan teori. Menetapkah hukum
(halal maupun haram) menyangkut hal semacam ini adalah ketergesa-
gesaan yang bukan pada tempatnya dan tidak sejalan dengan tuntunan
akal dalam berpikir atau menarik kesimpulan.
Kloning, dalam ranah kloning manusia disini berada pada posisi ketiga
dari ide ilmiah tersebut. Kita tidak bisa menentukan secara pasti
(halal/haramnya) karena ide tersebut masih dalam tataran ide dan belum
diaplikasikan. Dalam hal ini segala bentuk penelitian ilmiah hukumnya
mubah/boleh. Kita bisa mengambil kesimpulan keputusan hukumnya
setelah ide tersebut diaplikasikan dengan menimbang dampak-
dampaknya terhadap kehidupan, tentang maslahah atau tidaknya hasil
penelitian tersebut.
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan
Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan
Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”(Q.S.Al-Baqoroh: 29)
Artinya :
Q.S.Al-Qiyamah:37-38,
Artinya : “Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam
rahim) (37), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah
menciptakannya, dan menyempurnakannya (38)”(Q.S.Al-Qiyamah :37-38)
Anak-anak produk kloning dari perempuan saja (tanpa adanya laki-laki),
tidak akan mempunyai ayah. Dan anak produk kloning tersebut jika
dihasilkan dari proses pemindahan sel telur --yang telah digabungkan
dengan inti sel tubuh-- ke dalam rahim perempuan yang bukan pemilik sel
telur, tidak pula akan mempunyai ibu. Sebab rahim perempuan yang
bukan pemilik sel telur, tidak pula akan mempunyai ibu. Sebab rahim
perempuan yang menjadi tempat pemindahan sel telur tersebut hanya
menjadi penampung, tidak lebih. Ini merupakan tindakan menyia-nyiakan
manusia, sebab dalam kondisi ini tidak terdapat ibu dan ayah. Hal ini
bertentangan dengan firman Allah SWT : Q.S.Al-Hujurat:13,
Q.S.Al-Ahzab:5,
Q.S.Al-Israa':70,
Q.S.At-tiin:4
Artinya : "...dan akan aku (Iblis) suruh mereka (mengubah ciptaan Allah),
lalu benar-benar mereka mengubahnya." (QS. An Nisaa' : 119)
Hukumnya haram bila sel telur isteri yang telah ter buahi diletakkan dalam
rahim perempuan lain yang bukan isteri, atau apa yang disebut sebagai
“ibu pengganti” (surrogate mother). Begitu pula haram hukumnya bila
proses dalam pembuahan buatan tersebut terjadi antara sel sperma suami
dengan sel telur bukan isteri, meskipun sel telur yang telah dibuahi
nantinya diletakkan dalam rahim isteri. Demi kian pula haram hukumnya
bila proses pembuahan tersebut terjadi antara sel sperma bukan suami
dengan sel telur isteri, meskipun sel telur yang telah dibuahi nantinya
diletakkan dalam rahim isteri.
Ketiga bentuk proses di atas tidak dibenarkan oleh hukum Islam, sebab
akan menimbulkan pencampuradukan dan penghilangan nasab, yang
telah diharamkan oleh ajaran Islam.
Dari rumusan masalah di atas maka penulisan draft ini mempunyai target
dan tujuan:
4 Untuk mengetahui cloning dan bayi tabung dalam kajian hokum Islam.
4. Metodologi
Darft ini merupakan hasil penggumpulan data yang penulis lakukan untuk
mencari fakta – fakta yang berkaitan dengan masalah tersebut. Baik
berupa dokumen atau informasi yang valid dan dapat dipercaya.
5. Kontribusi
6. Kesimpulan Hipotesis
Bayi tabung adalah bayi yang dihasilkan bukan dari persetubuhan, tapi
dengan cara mengambil sperma laki – laki dan ovum perempuan, lalu di
masukkan dalam alat dalam waktu beberapa hari lamanya setelah hal
tersebut dianggap mampu menjadi janin, maka dimasukkan kedalam
rahim ibu.
Dari data statistik ternyata umur sang ibu punya pengaruh yang sangat
besar terhadap keberhasilan bayi tabung. Semakin tua semakin kecil
tingkat keberhasilannya. Katanya sekitar 25% untuk wanita di bawah umur
35 tahun, di bawah 10% bagi yang berumur diatas 40, sekitar 1% untuk
yang diatas 45 tahun, 0% di atas 50 tahun.
Menurut George Annos, kloning akan memiliki dampak buruk bagi
kehidupan, antara lain :
• Jika kloning dilakukan manusia seolah seperti barang mekanis yang bisa
dicetak semaunya oleh pemilik modal. Hal ini akan mereduksi nilai-nilai
kemanusiaan yang dimiliki oleh manusia hasil kloning.
Hukum bayi tabung dalam Islam boleh menurut syarat yang ditentukan
dan haram bila tidak memenuhi syarat tentunya, sedangkan kloning jelas
– jelas haram menurut islam dan tidak boleh dilakukan.