Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
penyertaan-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan penulisan makalah ini
yang berjudul “ESTIMASI SUMBERDAYA, CADANGAN DAN POTENSI
LISTRIK PANASBUMI.”
Penulis
Remote Sensing for Geothermal Exploration 2
Kelompok Geotermal/A Semester V FMIPA UNIMA
DAFTAR ISI
Bab 2. Pembahasan.................................................................................... 6
2.1 Metode Perbandingan ………………………..……………………….... 6
2.2 Metode Volumetrik..………………………………………………………. 7
2.3 Data……………………………………………………………………………….. 12
2.3.1 Ketersediaan Data Pada Tahap Awal………………………………. 13
2.3.2 Ketersediaan Data Pada Tahap Eksplorasi Lanjut……………. 15
2.3.3 Ketersediaan Data Setelah Dilakukan Pemboran Sumur…. 16
2.4 Klasifikasi Cadangan………………………………………………………. 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini selain untuk
memenuhi tugas perkuliahan M.K Vulkanologi dan Geothermal (3 SKS) juga
untuk membahas tentang
Apakah remote sensing itu?
Bagaimana cara kerja remote sensing?
Bagaimana peran remote sensing dalam eksplorasi geothermal?
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 1.1
Analogi Remote Sensing dengan mata manusia
Remote Sensing for Geothermal Exploration 6
Kelompok Geotermal/A Semester V FMIPA UNIMA
Gambar 1.2
Skema Pengambilan Data pada Remote Sensing
Remote Sensing for Geothermal Exploration 7
Kelompok Geotermal/A Semester V FMIPA UNIMA
Komponen Dasar
Empat komponen dasar dalam system remote sensing adalah target,
sumber energy, alur transmisi, dan sensor. Komponen dalam system ini bekerja
bersama untuk mengukur dan mencatat informasi mengenai target tanpa
menyentuh obyek tersebut. Sumber energy yang menyinari atau memancarkan
energy elektromagnetik pada target mutlak diperlukan. Energy berinteraksi
dengan target dan sekaligus berfungsi sebagai media untuk meneruskan
informasi dari target kepada sensor. Sensor adalah sebuah alat yang
mengumpulkan dan mencatat radiasi elektromagnetik. Setelah dicatat, data akan
dikirimkan ke stasiun penerima dan diproses menjadi format yang siap pakai
diantaranya berupa citra. Citra ini kemudian diinterpretasi untuk menyajikan
informasi mengenai target. Proses interpretasinya biasanya berupa gabungan
antara visual dan automatic dengan bantuan computer dan perangkat lunak
pengolah citra.
Gambar 1.3
Konsep Mendasar Remote Sensing
Gambar 1.4
7 Komponen Yang Berperan dalam Remote Sensing
banyak informasi dari citra sehingga Nampak informasi baru dari target suatu
obyek.
Tujuh proses diatas merupakan proses remote sensing dari awal sampai
akhir. Satu tahap lagi di luar bagian diatas adalah pembuktian di lapangan.
Bagaimanapun juga hasil analisa laboratorium tidak bisa dipastikan benar
sepenuhnya karena banyak parameter yang bisa dinaggap mengganggu
pemrosesan saat interpretasi, misalnya noise dari atmosfer, gangguan
electromagnet, vegetasi yang bervariasi, dan lain sebagainya sehingga
diperlukan pengecekan di lapangan (ground checking).
Sumber Energi
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa remote sensing
merupakan metode dalam menginterpretasikan citra dan bahwa dalam prosesnya
memerlukan energy. Secara spesifik energy yang dibutuhkan dalam perekaman
suatu citra yaitu berasal dari paket energy hasil penjalaran gelombang
elektromagnetik. Diatas juga sempat disinggung mengenai sumber energy yakni
matahari sebagai sumber energy yang memancarkan energy secara alami yang
dipantulkan atau diserap oleh obyek-obyek di permukaan bumi. System remote
sensing yang menggunakan sumber informasi dari pantilan cahaya matahari
disebut sensor pasif.
Gambar 1.5
7 Komponen Yang Berperan dalam Remote Sensing
Remote Sensing for Geothermal Exploration 10
Kelompok Geotermal/A Semester V FMIPA UNIMA
Selain itu dikenal juga system remote sensing yang memancarkan energy
sebagai bagian dari system. Energy secara sengaja dihamburkan dari platformya
langsung untuk mendapatkan respon balik dalam bentuk informasi mengenai
areal yang dapat merefleksikan paket energy tersebut. System seperti ini disebut
sensor aktif. Contoh yang paling umum adalah teknologi RADAR (Radio
Detection and Ranging). Sensor radar memancarkan gelombang radio ke
permukaan bumi dan merekam pantulan dari gelombang tersebut dan tidak
terpengaruh oleh pergantian siang dan malam dan mampu menembus halangan
atmosfer karena sifat panjang gelombangnya yang lebih panjang daripada
spectrum sinar matahari.
Kelebihan dari sensor pasif adalah tampilan dari hasil perekaman yang
mirip dengan hasil foto biasa, dimana obyek-obyek di permukaan bumi mudah
dikenali secara visual tanpa alat bantu apapun. Hal ini disebabkan, yang terekam
oleh sensor pasif sebagian adalah gelombang sinar tampak (350-780 nm).
Sebaliknya pada sensor aktif, tampilan dari hasil perekaman seringkali sulit
dikenali secara visual karena gelombang (0,75 mm – 1,1 cm) yang digunakan.
Kelebihan dari sensor aktif adalah kemampuannya mengatasi kendala-kendala
atmosfer seperti awan, kabut, dan asap. Sensor aktif juga dapat digunakan pada
malam hari. Sebaliknya sensor pasif amat tergantung pada tersedianya sinar
matahari yang mencukupi pada saat perekaman. Disamping itu sensor pasif juga
amat tergantung pada kondisi atmosfer. Pada kondisi dimana terdapat kabut atau
awan tebal, maka hasil perekaman akan sangat buruk.
Gambar 1.6
7 Komponen Yang Berperan dalam Remote Sensing
Remote Sensing for Geothermal Exploration 11
Kelompok Geotermal/A Semester V FMIPA UNIMA
Energi Elektromagnetik
Gambar 1.7
Penjalaran Gelombang Elektromagnetik
rendah). Cara kedua, yaitu ketika elektron-elektron atau inti atom bergetar,
sehingga energi kinetisnya berubah. Makin besar perubahan energi, atau makin
cepat getarannya, makin tinggi frekuensi atau makin pendek panjang gelombang
yang dipancarkan. Misalnya perubahan energi untuk menghasilkan sinar-X lebih
besar daripada untuk menghasilkan gelombang radio.
radioaktivitas dari unsur-unsur tidak stabil atau dari proses penghancuran antara
positron dan elektron.
Spektrum adalah sebuah kata lain yang berarti “hantu” atau bayangan
hitam. Kata Spektrum pertama kali digunakan oleh Isaac Newton pada tahun
1671. Untuk menjelaskan bayangan sinar yang dibentuk oleh prisma menyerupai
pelangi yang berwarna warni seperti lagu anak TK “pelangi-pelangi” yang
dinamakan spektrum gelombang elektromagnetik.
Gambar 1.6
Spektrum Gelombang Elektromagnetik
2.3 DATA
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
Referensi