Anda di halaman 1dari 27

BUKU

ADMINISTRASI
GURU KELAS
SEKOLAH LUAR BIASA

BUKU ADMINISTRASI KELAS TAHUN


AJARAN 2016/2017
KELAS : VIII

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Guru/Wali Kelas

Arfi Rakmaini, S.Pd Hartati , S.Pd


Kata Pengantar

Mutu pendidikan sangat bergantung dan ditetukan oleh berbagai faktor, Salah satunya yang paling menentukan adalah faktor
guru sebagai pengelola kelas / proses belajar mengajar, oleh karena itu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan harus diawali
dengan upaya meningkatkan kwalitas guru.

Tugas utama guru adalah membantu anak mengembangkan potensi secara maksimal melalui proses belajar mengajar di kelas.
Dalam hal ini guru yang profesional harus mampu dan mengelola / mengorganisasikan kelas dengan baik. Guru menyelaraskan
antara bahan ajar situasi kelas ( belajar mengajar ) dan karekteristik siswa , baik secara perseorangan maupun kelompok/ kelas.
Diperlukan pengaturan jadwal pelajaran , tempat duduk, tugas siswa dan perkembangan uang mencakup dalam buku administrasi
guru kelas.

Dengan administrasi / pengelolaan kelas yang baik dan menarik dapat mendorong siswa untuk belajar dengan baik, yang
memungkinkan tercapainya hasil yang baik pula, dan gilirannya dapat meningkatkan mutu pendidikan secara maksimal.

Tugas guru memang tidak ringan, bahkan sangat komplek. Untuk membantu meringankan tugas – tugas tersebut dan dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dasar. kami mencoba menyusun instrumen-instrumen yang diperlukan, dalam
Buku Administrasi Guru Kelas Sekolah Luar Biasa Autis BIMA Padang.

Semoga bermanfaat,

Dibuat
dilingkungan sendiri

Arfi
Rakmaini, S.Pd
LEMBAR PEMERIKASAAN

Administrasi kelas ini telah diperiksa pada :

a. Hari dan tanggal :


………………………………………………………………
b. Waktu
:
………………………………………………………………
c. Tempat : di
……………………………………………………………

Adapun pejabat yang memerikasa adalah :

a. Nama Lengkap :
………………………………………………………………
b. NIP / NRK :
………………………………………………………………
c. Jabatan :
………………………………………………………………
d. Instansi :
………………………………………………………………

Saran dan kesan :


………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

Padang,
………………..

Pemerikasa

…………………
……………….

NIP :
……………………………
DAFTAR BUKU PEGANGAN SISWA
Kelas : .....................................

KETERANGAN/ DANA
No JUDUL BUKU PENERBIT KARANGAN TAHUN TERBIT JUMLAH
BANTUAN

Padang, Juli 2016


Wali Kelas

Mulyana, S.Pd
DAFTAR BUKU PEGANGAN GURU
Kelas : .....................................

KETERANGAN/ DANA
No JUDUL BUKU PENERBIT KARANGAN TAHUN TERBIT JUMLAH
BANTUAN

Padang, Juli 2016


Wali Kelas

Mulyana, S.Pd
BUKU PENGHUBUNG

HARI/ TANDA
NO NAMA ORANG TUA NAMA SISWA L/P KELAS URAIAN MASALAH TINDAK LANJUT
TANGGAL TANGAN
KESIMPULAN :

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

Padang, Juli 2017

Guru Kelas

Mulyana, S.Pd
DAFTAR PENERIMA RAPORT 2016 / 2017

NOMOR PENDIDIKAN
NAMA SISWA TEMPAT/TGL LAHIR AGAMA
Urut NISN Ayah Ibu

1 0013708481 Ozie Fathurrachman Padang, 23-08-2001 Islam SMA / sederajat SMA / sederajat

Padang, Juli 2016


Wali Kelas

Mulyana, S.Pd
BUKU SUVERVISI KELAS
SLB AUTIS BIMA PADANG
TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

KELAS :
SEMESTER :
NAMA GURU :

NO NAMA SUPERVISOR JABATAN PELAKSANAAN KESAN/ HASIL KETERANGAN


SUPERVISI/PERIHAL SARAN PEBANKAN

1
NO NAMA SUPERVISOR JABATAN PELAKSANAAN KESAN/ HASIL KETERANGAN
SUPERVISI/PERIHAL SARAN PEBANKAN

NO NAMA SUPERVISOR JABATAN PELAKSANAAN KESAN/ HASIL KETERANGAN


SUPERVISI/PERIHAL SARAN PEBANKAN

3
NO NAMA SUPERVISOR JABATAN PELAKSANAAN KESAN/ HASIL KETERANGAN
SUPERVISI/PERIHAL SARAN PEBANKAN

NO NAMA SUPERVISOR JABATAN PELAKSANAAN KESAN/ HASIL KETERANGAN


SUPERVISI/PERIHAL SARAN PEBANKAN

5
NOTULEN RAPAT

Nama Rapat Tanggal

Agenda Rapat

Pimpinan Rapat

Tempat Rapat

section

Catatan Rapat :
NOTULEN RAPAT

Nama Rapat Tanggal

Agenda Rapat

Pimpinan Rapat

Tempat Rapat

section

Catatan Rapat :

NOTULEN RAPAT

Nama Rapat Tanggal


Agenda Rapat

Pimpinan Rapat

Tempat Rapat

section

Catatan Rapat :

NOTULEN RAPAT

Nama Rapat Tanggal

Agenda Rapat

Pimpinan Rapat

Tempat Rapat
section

Catatan Rapat :
CARA MENGHITUNG KKM

NAMA SEKOLAH : SLB AUTIS BIMA PADANG

KELAS : .....................

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM
harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan
atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum KKG secara
akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.

KKM berfungsi sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai kompetensi peserta didik sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD)
suatu mata pelajaran atau Standar Kompetensi (SK), sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti
pembelajaran, sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan SK/KD–nya, sebagai salah satu instrumen dalam
melakukan evaluasi pembelajaran, dan sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, peserta didik dan masyarakat (khususnya orang
tua dan wali murid).

Adapun langkah dan tahapan penetapan KKM antara lain:

1. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas,
daya dukung, dan intake peserta didik. Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata pelajaran.

2. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru
dalam melakukan penilaian

3. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas
pendidikan.

4. KKM dicantumkan dalam laporan hasi belajar atau rapor pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.

Salah satu langkah awal bagi guru sebelum melaksanakan kegiatan awal pembelajaran adalah menentukan Kreteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Setiap mata pelajaran memiliki nilai KKM yang berbeda. Lebih jauh, dalam satu mata pelajaran terdapat nilai KKM
yang berbeda pada tiap aspek. Dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pendidik bias lebih leluasa dalam menentukan
nilai KKM. Sebagai catatan bahwa nilai KKM yang ideal adalah 75.

Langkah awal penentuan KKM yaitu menentukan estimasi KKM di awal tahun pembelajaran bagi mata pelajaran yang diajarkan.
Penentuan estimasi ini didasarkan pada hasil tes Penerimaan Siswa Baru (PSB) bagi siswa baru, dan mendasarkan nilai KKM pada
nilai yang dicapai siswa pada kelas sebelumnya.

Penentuan KKM dapat pula ditentukan dengan menghitung tiga aspek utama dalam proses belajar mengajar siswa. Secara berurutan
cara ini apat menentukan KKM Indikator – KKM Kompetensi Dasar (KD) – KKM Standart Kompetensi (SK) – KKM Mata
Pelajaran. Berikut ini langkah-langkah penghitungannya:
1. KOMPLEKSITAS

Kompleksitas merupakan tingkat kesulitan materi pada tiap indikator, kompetensi dasar maupun standart kompetensi. Semakin tinggi
tingkat kompleksitas maka semakin kecil skor yang dipakai. Rentang nilai yang digunakan misalnya: jika kompleksitas tinggi rentang
nilai yang digunakan (50-64), kompleksitas sedang (64-80), dan kompleksitas rendah (81-100)

2. DAYA DUKUNG

Faktor ini lebih ditujukan pada ketersedian sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah dalam menunjang Kegiatan Belajar Siswa.
Sekolah yang memiliki daya dukung tinggi maka skor yang digunakan juga tinggi. Pada aspek daya dukung rentang nilai yang
digunakan sangat fleksibel sesuai dengan kondisi sekolah. Salah satu contohnya: jika daya dukung tinggi maka rentang nilai yang
digunakan (81-100), daya dukung sedang (65-80), untuk daya dukung rendah (50-64).

3. INTAKE

Intaks merupakan tingkat kemampuan rata-rata siswa. Intaks bisa didasarkan pada hasil/nilai penerimaan siswa baru dan nilai yang
dicapai siswa pada kelas sebelumnya (menentukan estimasi). Contoh rentang nilai yang bisa digunakan: jika intake siswa tinggi maka
rentang nilai yang digunakan (81-100), intake sedang (65-80), untuk intake rendah (50-64).

Lebih lengkap lagi perhatikan tabel di bawah ini:

TABEL KRITERIA DAN SKALA PENILAIAN

ASPEK YANG
KRITERIA SKALA PENILAIAN
DIANALISIS

Tinggi Sedang Rendah


Kompleksitas < 65 65-79 80-100

Tinggi Sedang Rendah


Daya Dukung 80-100 65-79 <65

Tinggi Sedang Rendah


Intake siswa 80-100 65-79 <65
MENAFSIRKAN KRITERIA MENJADI NILAI

1. Kompleks : Tinggi = 1

Sedang =2

Rendah = 3

Sedang =2

Rendah = 1.

Intake : Tinggi = 1

Sedang = 2

Rendah = 3

Jika indikator memiliki kriteria : kompleks rendah, daya dukung tinggi dan intake peserta didik sedang. Maka nilainya adalah : ( 3 + 3
+ 2 ) / 9 x 100 = 88,89 dibulatkab menjadi 89.

Keriteria Ketentuan Minimal


Kompetensi Dasar dan Indikator Kriteria Penetapan Ketuntasan Nilai KKM
Kompleksitas Daya dukung Intake
1.1 Memahami konsep integral tak tentu. 74

1.1.1. Mampu mendefinisikan integral tentu dan integral tak 2 2 3 78


tentu.

1.1.2. Menghitung nilai integral tentu dan integral tak tentu


3 2 2 78
1.1.3. Mampu mendefinisikan pengintegralan fungsi f(x)
terhadap x dalam bentuk.

2 3 1 67
LANGKAH LANGKAH MENENTUKAN KKM

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas
kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga sekolah, sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan
pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar minimal secara terus menerus untuk mencapai
kriteria ketuntasan ideal. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM adalah sebagai berikut:
1. Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas.

2. Tentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen, sesuaikan dengan kemampuan masing-masing aspek:

a. Aspek Kompleksitas

Semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin rendah, tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi

b. Aspek Sumber Daya Pendukung

Semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi

c. Aspek Intake

Semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka nilainya semakin tinggi

3. Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menentukan KKM setiap KD.

4. Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk menentukan KKM mata pelajaran.

5. KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama, tergantung pada kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi siswa.

Padang, 2 Juli 2016


Wali Kelas

Mulyana, S.Pd

DATA SISWA KELAS VI

SLB AUTIS BIMA PADANG 2016/2017

NOMOR NAMA SISWA TEMPAT/TGL LAHIR AGAMA PENDIDIKAN


Urut NISN Ayah Ibu
1 0013708481 Ozie Fathurrachman Padang, 23-08-2001 Islam SMA / sederajat SMA / sederajat

Padang, Juli 2016


Wali Kelas

Mulyana, S.Pd
DATA ABSENSI SISWA
KELAS VI
SLB AUTIS BIMA PADANG 2016/2017

ABSENSI
BULAN KETERANGAN
Sakit Izin Alpa Jumlah

JULI

AGUSTUS

SEPTEMBER

OKTOBER

NOVEMBER

DESEMBER

JANUARI

FEBRUARI

MARET

APRIL

MEI

JUNI

Padang, 2 Juli 2016


Wali Kelas

Mulyana, S.Pd
DAFTAR NILAI RAPORT SEMSESTER I
Kelas : VI

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

Program Kebutuhan Khusus


Bhs. Indonesia

PENJASKES
Matematika

Rata- rata
JUMLAH

Rangking
SBDP
PPKn

IPA

IPS
Nomor Nama Siswa L/P KET

Urut NISN

1 0013708481 Ozie Fathurrachman


L

Jumlah Nilai

Nilai Rata-Rata Kelas

Padang, Juli 2016


Wali Kelas

Mulyana, S.Pd
DATA MUTASI SISWA
KELAS VI
SLB AUTIS BIMA PADANG 2016/2017

ABSENSI
BULAN KETERANGAN
Sakit Izin Alpa Jumlah

JULI

AGUSTUS

SEPTEMBER

OKTOBER

NOVEMBER

DESEMBER

JANUARI

FEBRUARI

MARET

APRIL

MEI

JUNI

Padang, 2 Juli 2016


Wali Kelas

Mulyana, S.Pd
DAFTAR INVENTARIS KELAS

Kelas : ......................................

TAHUN KEADAAN
NO NAMA BARANG ASAL DARI KODE BARANG JUMLAH KETERANGAN
PEMBELIAN B RR RB

Padang, Juli 2016


Wali Kelas

Mulyana, S.Pd
TATA TERTIB KELAS

1. MASUK SEKOLAH
 Siswa harus datang di sekolah selambat-lambatnya 10 menit sebelum pelajaran
dimulai.
 Siswa yang mendapat tugas Jaga / Piket harus hadir lebih awal.
 Siswa yang sering terlambat harus diberi teguran.
 Siswa yang tidak masuk karena alasan tertentu harus memberi tahu sebelum atau
sesudahnya secara lisan atau tertulis.

2. MASUK KELAS
 Siswa segera berbasis didepan kelas ketika bel berbunyi.
 Ketua kelas menyiapkan barisan
 Siswa masuk kelas satu persatu dengan tertib dan duduk ditempatnya masing-
masing.
 Guru memeriksa kerapian, kebersihan dan kesehatan siswa satu persatu, kuku,
kerapian dan kebersihan baju dan segalanya.

3. DI DALAM KELAS
 Berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang siswa.
 Memberikan salam kepada guru dan pembelajaran di mulai.
 Pada saat pembelajaran berlansung, siswa-siswa harus tertib, tidak rebut bercanda
atau melakukan kegiatan lain yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran.

4. WAKTU ISTIRAHAT
 Pada saat bel istirahat berbunyi siswa keluar dengan tertib.
 Guru keluar kelas setelah semua siswa keluar.
 Siswa tidak boleh berada di kelas selama istirahat.
 Selama istirahat siswa tidak diperkenankan meninggalkan sekolah.
 Pada saat bel masuk lagi berbunyi (Setelah Istirahat) Siswa masuk ke kelas dengan
tertib dan duduk dengan tenang di tempatnya masing-masing.

5. WAKTU PULANG
 Waktu bel pulang berbunyi, pelajaran berakhir, ditutup dengan do’a dan salam
kepada guru.
 Guru memberikan nasehat-nasehat,mengingatkan tentang tugas-tugas, pekerjaan
rumah dan sebagainya.
 Siswa keluar kelas dengan tertib.

Anda mungkin juga menyukai