Anda di halaman 1dari 2

Faktor Ekonomi Dominasi Penyebab

Kejahatan Jalanan Pengguna Narkoba Cenderung

Kamis, 6 Juni 2013 09:41 Berperilaku Kriminal

Laporan Wartawan Tribun, Ahmad Khairudin


Fiddy Anggriawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Maraknya aksi Senin, 23 Juni 2014 - 10:30 WIB
kejahatan jalanan (street crime) menurut kriminolog
Universitas Diponegoro (Undip), Nyoman Serikat Putra Jaya, views: 5.655
lebih banyak disebabkan faktor ekonomi. Sulitnya mencari Ilustrasi (SINDOphoto)
penghasilan, tuntutan perut dan gaya hidup yang mahal DEPOK - Efek narkoba, salah satunnya ganja bisa
membuat seseorang nekat melakukan aksi jahat. menyebabkan seseorang berbuat kriminal. Oleh
karenanya, Indonesia menganggap, ganja ilegal dan
"Apalagi tingkat pendidikan yang rendah itu biasanya sulit tentu sangat berbahaya apalagi yang biasanya
mendapat pekerjaan dengan penghasilan yang bagus. mengkonsumsi narkotika ini ialah kaum muda yang
Akibatnya orang sering nekat melakukan kejahatann" katanya merupakan harapan bangsa.
pada Tribun Jateng, Rabu (5/6/2013).
Kasi Dunia Maya Radio dan Televisi Deputi Bidang
Nyoman juga menambahkan pendidikan di keluarga juga Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN), M Affan
mempengaruhi perilaku seseorang. Disinggung mengenai mengatakan, banyak yang bertanya apa hubungannya
dominiasi pelaku kejahatan jalanan oleh orang berusia kriminalitas dengan ganja. Dia menjelaskan, ganja
produktif, Nyoman berpendapat masa-masa remaja memang membuat orang ketergantungan dan bagi orang yang
labil godaan. tidak punya uang tentu akan berusaha untuk melakukan
segala cara guna mendapatkan ganja.
"Para remaja di usia produktif ini sangat potensial melakukan
kejahatan, apalagi jika kondisi keluarganya tidak baik," "Di saat tertentu di mana pengguna telah sangat
imbuhnya. bergantung pada ganja, maka ia melakukan apapun
untuk mendapatkan ganja walaupun dengan cara
Penanganan yang perlu dilakukan menyangkut hal ini adalah kriminalitas sekalipun. Di mulai dengan menghilangnya
penindakan hukum yang tegas dan juga kepolisian lebih barang-barang rumah tangga di rumah," ungkap Affan,
waspada. Kalau melihat vonis hukuman seseorang penjahat saat berdiskusi dengan Majelis Taklim Al Khanafiah
yang ringan memang sulit membuat mereka jera. Ratu Jaya, Depok, Senin (23/6/2014).

"Namun jika pelakunya seorang residivis, saya pikir harus ada Dia mencontohkan, ada kasus rice cooker yang masih
pendekatan lain. Jangan-jangan para penjahat ini sudah ada nasinya pun dijual untuk memenuhi kebutuhanya
sedemikian sulit mencari pekerjaan lain. Sehingga kejahatan terhadap narkotika. Affan menambahkan, seseorang
adalah solusi kebutuhan ekonominya," kata Nyoman yang yang sudah kecanduan tentu saja akal sehatnya sudah
juga dosen tetap di Fakultas Hukum Undip. tidak mempertimbangkan apakah perbuatan kriminal
merugikan orang lain.

"Kecanduan juga berdampak terhadap masa depannya


Nyoman justru curiga, jangan-jangan para penjahat melakukan apakah itu hal yang salah atau benar dan bisa
aksinya karena ingin masuk penjara. Ini dikarenakan hidup di menjerumuskan mereka ke penjara, karena perbuatan
penjara kebutuhan sehari-harinya lebih terjamin. kriminal mereka, tentu mereka sudah tidak
mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensi tersebut,"
Di samping itu tindakan preventif harus tetap dilakukan, paparnya.
misalnya, dengan memperketat jadwal patroli di tempat-
tempat rawan. "Polisi mestinya bisa memetakan mana daerah- Affan pun mengingatkan orangtua yang mengetahui ada
daerahnya yang rawan, lalu secara berkala melakukan patroli sanak saudara ataupun anggota keluarga yang terlanjur
rutin," pungkasnya. terkena narkotika, untuk melapor kepada Institusi
Penerima Wajib lapor (IPWL).
Diberitakan Tribun Jateng sebelumya, aksi kejahatan jalanan
berupa perampasan sepeda motor kian marak. Para pelaku "Nanti di sana para penyalahguna narkoba akan
beraksi pada malam hari. Adapun korbannya, mereka yang diberikan terapi untuk melawan keinginannya untuk
sedang berpacara di tempat sepi atau melintas di jalanan mengkonsumsi narkoba, tidak akan dipenjara, selama
seorang diri. Dalam sepekan terakhir, ada dua kasus mereka hanya penyalahguna dan bukan pengedar,"
perampasan sepeda motor. (aka) tutup Affan.
(kri)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul
Faktor Ekonomi Dominasi Penyebab Kejahatan Jalanan,
http://jateng.tribunnews.com/2013/06/06/faktor-ekonomi-
dominasi-penyebab-kejahatan-jalanan.

Editor: agung yulianto


Maraknya Kejahatan Pertanda Lemahnya Iman Pengangguran Akar Dari Timbulnya
Kriminalitas yang Terjadi di Masyarakat
Senin 26 Mei 2014 18:10 WIB
Kalau kita telisik lebih jauh apa penyebab timbulnya
Salah satu misi risalah Islam yang diemban Nabi Muhammad kriminalitas di masyarakat ternyata penyebabnya adalah
SAW adalah menyempurnakan akhlak manusia. Baik itu pengangguran. Ternyata tingkat pengangguran di Indonesia
akhlak kepada Allah SWT, diri sendiri, orang lain, maupun dari tahun ke tahun semakin tinggi. Berdasarkan data Badan
akhlak terhadap lingkungan. Pusat Statistik (BPS) tahun 2013, angka pengangguran sebesar
7,39 juta orang dari total angkatan kerja 118,9 juta orang.
Karena itulah, Allah membimbing Rasululllah agar Dengan meningkatnya pengangguran mengakibatkan
‘memanusiakan’ kembali masyarakat jahiliyah yang sudah menurunya kemampuan masyarakat untuk memenuhi
luar biasa rusak moralnya. kebutuhan pokok dan meningkatkan anak putus sekolah.
Sehinga timbullah kemiskinan dan banyak orang yang
Untuk mencapai misi tersebut, hal pertama yang dilakukan mengambil jalan pintas untuk memenuhi kebutuhannya. Inilah
Rasulullah adalah menanamkan prinsip-prinsip akidah Islam rantai terjadinya kriminalitas, dan rantai terbawah inilah
kepada umatnya. Lebih dari separuh periode risalah beliau sebenarnya ‘PR’ yang harus diselesaikan pemerintah untuk
dihabiskan untuk dakwah tauhid ini saja. menekan angka kriminalitas yang terjadi. Bukan hanya saja
menyelesaikan masalah yang sudah terjadi yaitu menangkap
Hasilnya, para sahabat yang hidup pada zaman itu mampu para pelaku kriminal dengan memberikan hukuman dan
meraih taraf keimanan yang tinggi, sehingga mereka pun sebagainya tapi untuk menyelesaikannya lebih besar
mencintai Allah dan rasul-Nya di atas segala-galanya. pengaruhnya apabila kita mencegahnya. Yaitu dengan
menanamkan pendidikan karakter sejak dini, fasilitas
Dari situ kita jadi tahu, akidah yang kuat menjadi pondasi pendidikan bagi rakyat kecil, dan menciptkan lapangan
utama dalam membentuk akhlak Mukmin. Seorang yang pekerjaan.
benar-benar beriman akan mencintai apa pun yang dicintai
Allah. Dia pun akan melakukan hal-hal yang diridhai Allah Sebagai mahasiswa marilah kita bantu menyelesaikan
saja dan menjauhi segala perbuatan yang dimurkai Tuhannya. permasalahan yang terjadi di masyarakat. Dan itu dimulai dari
diri sendiri, dengan menjadi mahasiswa yang baik, gemar
Rasulullah pernah bersabda, “Tidak akan pernah berzina belajar, peka terhada sekitar dan jangan hanya memikirkan
seorang pezina kalau dia dalam keadaan beriman. Tidak akan masa depan diri sendiri tapi juga memikirkan masa depan
pernah mencuri seorang pencuri kalau dia dalam keadaan bangsa, jangan hanya memikirkan nanti kerja dimana tapi
beriman. Tidak akan minum khamar pula seorang peminum fikirkan bagaimana kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan,
khamar jika dia dalam keadaan beriman.” (HR Bukhari). dan juga dari sekarang didik adik-adik kita agar memiliki
karakter
Dalam riwayat lainnya, “Iman itu laksana pakaian yang Allah
kenakan kepada hamba-Nya. Bila seorang berzina, maka Kejahatan Terjadi Karena Ada Niat dan
lepaslah pakaian tersebut. Bila dia bertobat, maka
Kesempatan
dikembalikan lagi pakaiannya.” (HR Baihaqi).
Kejahatan Terjadi Karena Ada Niat dan Kesempatan
Pada dua hadis di atas, Rasulullah telah menafikan maksiat
bisa menyatu dengan keimanan. Jadi, tidak mungkin seseorang Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus
mengaku beriman, jika pada saat yang sama dia melakukan Sitompul ( Foto: Antara/Sigid Kurniawan )
hal-hal yang dilaknat Allah. Jika seorang Mukmin melakukan
maksiat, maka berarti ketika itu dia tengah mengalami krisis Bayu Marhaenjati Jumat, 30 Januari 2015 | 20:29 WIB
keimanan yang luar biasa.
Jakarta - Kejahatan biasanya terjadi karena ada kesempatan dan niat
dari pelaku. Masyarakat diharapkan bisa memproteksi diri serta
Kondisi inilah yang sedang dihadapi masyarakat kita sekarang. berswadaya menjaga lingkungan sekitar untuk mengantisipasi tindak
Dalam berbagai pemberitaan akhir-akhir ini, kita mendengar kriminalitas.
kejahatan seksual marak terjadi di mana-mana. Termasuk di
antaranya kasus pelecehan, perkosaan, incest, hingga paedofil "Biasanya kejahatan distimulasi dua hal, niat dan kesempatan.
(berhubungan badan dengan anak-anak). Mereka (pelaku) memiliki niat, tetapi mereka juga melihat
kesempatan. Karena itu polisi dan masyarakat harus berupaya
meminimalisir kesempatan itu," ujar Juru Bicara Polda Metro Jaya,
Bahkan, menurut sebuah catatan, ada satu pelaku sodomi di Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul, Jumat (30/1).
Sukabumi yang diperkirakan sudah ‘memangsa’ lebih dari
seratus bocah. Ini sangat mengerikan! Semisal, tambahnya, kasus perampokan rumah. Tentu pelakunya
sudah memiliki niatan untuk mencuri barang-barang berharga.
Perbuatan keji di atas hanya dilakukan oleh orang-orang yang Namun, sebelum menjalankan aksi biasanya mereka melakukan
tidak beriman. Akhlak mereka bahkan lebih rendah dari survei.
hewan. Ayam jantan saja tidak akan mau menggauli anak
ayam yang masih kecil. Pun, kucing dewasa enggan "Mereka akan melihat situasi, memetakan situasi. Ada anggota polisi
patroli tidak, ada pengamanan lainnya tidak, kapan waktunya yang
melakukan hubungan badan dengan anak kucing. Masihkah tepat. Jika ada kesempatan, mereka baru beraksi," ungkapnya.
layak mereka disebut manusia yang beriman?
Ia menyampaikan, kepolisian memang merupakan komponen utama
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka dalam melakukan pengamanan. Namun, diharapkan masyarakat juga
Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka bisa mengamankan diri dan lingkungannya.
mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata "Harus bisa memproteksi, pertahanan diri agar tidak menjadi korban.
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda Makanya polisi memberikan penyuluhan bagaimana mengelola
keamanan lingkungan," bilangnya.Menurutnya, hal itu perlu
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) dilakukan karena jumlah anggota polisi di Jakarta belum ideal. Ada
tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). sekitar 32 ribu personel di Jakarta, Tangerang, Depok, dan Bekasi.
Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat Sementara, jumlah penduduk Jakarta sekitar 12 juta jiwa. Artinya,
lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS al-A’raf: satu personel berbanding 372 orang.
179).Pembaca yang budiman, berbagai kejahatan seksual dan
akhlak buruk yang merebak belakangan ini berawal dari
lemahnya akidah umat. Sayangnya, dakwah yang ada saat ini
masih jarang sekali menyasar ke arah pembenahan akidah "Standar PBB itu satu banding 250 sampai 350. SDM kurang,
peralatan terbatas, anggaran juga terbatas. Namun, kami dan
seperti yang telah diajarkan Rasulullah SAW dan para sahabat.
pemerintah terus memperbaiki ini setiap tahun," tandasnya.

Anda mungkin juga menyukai