Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dengan masalah ekonomi, dimana
melibatkan hubungan antara manusia dengan manusia yang lainnya. Hubungan
itu harus didasarkan pada norma-norma agama Islam yang mengatur segala aspek
kehidupan termasuk yang berkaitan dengan masalah mu’amalah. Kemunculan
ekonomi Islam di era kekinian telah membuahkan hasil dengan banyak
diwacanakan kembali ekonomi Islam dalam teori-teori, dan dipraktekkannya
ekonomi Islam di ranah bisnis modern seperti halnya lembaga keuangan syariah
bank dan non bank.
Ekonomi Islam sebagai sebuah cetusan konsep pemikiran dan praktik
tentunya telah hadir secara bertahap dalam periode dan fase tertentu. Dewasa ini
perekonomian Islam mulai dipergunakan diberbagai negara, banyak negara-
negara maju yang mulai menengok perekonomian Islam untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan yang dihadapinya. Semua itu tentu tidak lepas dari
pemikiran-pemikiran ekonom Islam terdahulu. Banyak para pakar ekonomi Islam
yang menyatakan pendapatnya, diantaranya Abu Yusuf, Imam As-Syaibani, Abu
Ubaid, Al-Ghazali, Ibnu Taimiyah, dan masih banyak lagi. Namun, dalam
pembahasan makalah ini akan membahas Pemikiran Ekonomi Al-Ghazali dan
Ibnu Taimiyah saja. Dimana pemikiran mereka tidak kalah menarik dengan
pemikir dahulu.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang dapat diambil rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana biografi Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah?
2. Bagaimana pendidikan Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah?
3. Apa saja karya-karya Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah?
4. Bagaimana setting sosial Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah?

1
5. Bagaimana Pemikiran Ekonomi menurut Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah?
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Dari rumusan masalah dapat ambil tujuan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui biografi Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah
2. Untuk mengetahui pendidikan Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah
3. Untuk mengetahui karya-karya Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah
4. Untuk mengetahui keadaan sosial Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah
5. Untuk mengetahui pemikiran ekonomi menurut Al-Ghazali dan Ibnu
Taimiyah

2
BAB II
PENDAHULUAN
A.
B. PENDIDIKAN AL-GHAZALI DAN IBNU TAIMIYAH
1. Pendidikan Al-Ghazali
Pada tingkat dasar, dia mendapat pendidikan secara gratis dari
beberapa orang guru karena kemiskinan keluarganya. Pendidikan yang
diperoleh pada peringkat ini membolehkan dia menguasai Bahasa Arab dan
Parsi dengan fasih. Oleh sebab minatnya yang mendalam terhadap ilmu, dia
mula mempelajari ilmu ushuluddin, ilmu mantiq, usul fiqih,filsafat, dan
mempelajari segala pendapat keeempat mazhab hingga mahir dalam bidang
yang dibahas oleh mazhab-mazhab tersebut.
Selepas itu, dia melanjutkan pelajarannya dengan Ahmad ar-Razkani
dalam bidang ilmu fiqih, Abu Nasr al-Ismail di Jarajan, dan Imam Harmaim
di Naisabur. Oleh sebab Imam al-Ghazali memiliki ketinggian ilmu, dia telah
dilantik menjadi mahaguru di Madrasah Nizhamiyah (sebuah universitas yang
didirikan oleh perdana menteri) di Baghdad pada tahun 484 Hijrah. Kemudian
dia dilantik pula sebagai Naib Kanselor di sana. Ia telah mengembara ke
beberapa tempat seperti Mekkah, Madinah, Mesir dan Jerusalem untuk
berjumpa dengan ulama-ulama di sana untuk mendalami ilmu
pengetahuannya yang ada.
2. Pendidikan Ibnu Taimiyah
Ibnu taimiyah belajar Di Damaskus pada banyak guru. Diantara
gurunya adalah Syamsudin al-Maqsidi, Ibnu al-Yusr, al-Kamal bin Abd
Majid, Yahya bin al-Shairafi, Ahmad bin abu al-Khair dan yang lainnya. Ibnu
Taimiyah memperoleh berbagai macam ilmu diantaranya ilmu hitung
(matematika), khat (ilmu tulis menulis Arab), nahwu, ushul fiqih. Ia
dikaruniai kemampuan mudah hafal dan sukar lupa. Hingga dalam usia muda,
ia telah hafal Al-Qur'an. Kemampuannya dalam menuntut ilmu mulai terlihat

3
pada usia 17 tahun. Dan usia 19, ia telah memberi fatwa dalam masalah
masalah keagamaan.
C. Karya-Karya Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah
1. Karya-karya Al-Ghazali
2. Karya-karya Ibnu Taimiyah
Ibnu Taimiyah memiliki banyak karya ilmiah yang sangat fantastis. Ia
memiliki karya buku yang menguraikan tentang hukum, ekonomi, filsafat
dan masih banyak lagi yang lainnya. Para peneliti tidak dapat menentukan
kepastian jumlah karya ilmiahnya, namun mereka memperkirakan sekitar
300-500 buah baik dalam bentuk yang besar maupun yang kecil. Penulis
kitab fatawat al-Wafayat menyebutkan karangan Ibnu Taimiyah mencapai
300 buah. Diantara karyanya adalah; Majmu’Fatawa Syaikh al-Islam,
Iqtitif al-Sirat al Mustaqim wa Mukhalafah Ashab al Jabir, al Sarim al
Maslul ‘Ula Syatim al Rasul, al Jawab al Salih liman BaddalaDin al
Masih, al Jawami fi al Siyasah al Ilahiyah wa al Ayat al Nabawiyah, al-
Rass ‘ala al Mantiqiin, al Siyasah al Syar’iyyah fi Ishlah al Ra’I wa al
Ra’iyah, Fatawa Ibnu Taimiyah, al Hisbah fi al Islam dan lain sebagainya.
Ibnu Taimiyah membahas prinsip-prinsip masalah ekonomi dalam dua
buku, yaitu; al Hisbah fi al Islam (Lembaga Hisbah dalam Islam) dan al
Siyasah al Syar’iyyah fi Ishlah al Ra’I wa al Ra’iyah (Hukum Publik dan
Privat dalam Islam). Dalam buku pertama, ia banyak membahas tentang
pasar dan intervensi pemerintah dalam kehidupan ekonomi. Dalam buku
kedua, ia membahas masalah pendapatan dan pembiayaan public.
D. SETTING SOSIAL AL-GHAZALI DAN IBNU TAIMIYAH

Anda mungkin juga menyukai