Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH TUGAS TERSTRUKTUR

FARMAKOLOGI MOLEKULER

Pembukaan Kanal Ion K+


Golongan Sulfonilurea

Kelompok 1 :
1. Ayu Demi Pertiwi (I1C017020)

2. Mahdi Muhammad (I1C017024)

3. Alifia Ema Mumtaz (I1C017092)

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU- ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2019
A. PENGENALAN OBAT

Obat antidiabetes golongan sulfonilurea bekerja pada kanal ion K+. efek
utama dari sulfonilurea adalah meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta
pankreas ( Perkeni, 2011 ). Obat-obat golongan sulfonilurea terdiri dari 2
generasi, generasi pertama contohnya tolbutamide dan clorpropamide,
generasi kedua contohnya gliburid, glipizid dan glimepirid (Lang and Light,
2010).

B. MEKANISME OBAT

Gambar 1. Ketika glukosa darah rendah (kiri), ketika glukosa darah tinggi (kanan).

(Lang and Light, 2010).

Sekresi insulin dipengaruhi oleh stimulasi dari glukosa dalam darah dan
dikontrol di sel beta pangkreas, lebih khususnya lagi adalah oleh KATP channel. KATP
terdiri dari Kir 6.2 dan SUR1. Ketika glukosa dalam darah rendah maka kadar ATP
juga rendah, menyebabkan sedikitnya ikatan Kir 6.2 dengan ATP, sehingga kanal
KATP channel terus membuka. Kemudian terjadi hiperpolarisasi, yang kemudian
menyebabkan kanal Ca2+ tidak membuka sehingga insulin tidak keluar (Lang and Light,
2010).
Namun, ketika glukosa dalam darah itu tinggi maka terjadi peningkatan ATP
yang diikuti dengan banyaknya ikatan ATP dengan Kir 6.2, sehingga KATP channel
akan tertutup. Kemudian membran terdepolarisasi yang menyebabkan kanal Ca2+
membuka, dan insulin dapat keluar. Peran ATP disini berikatan dengan Kir 6.2 untuk
menghambat aktivitas kanal ion K (Lang and Light, 2010).

Gambar 2. Glukosa darah tinggi tanpa terapi sulfonilurea (kiri), glukosa darah tinggi dengan
terapi sulfonilurea (kanan)

(Lang and Light, 2010).

Pada pasien dengan kondisi diabetes, terjadi mutasi KATP channel khususnya
subunit Kir 6.2 yang pada keadaan normal dapat berikatan dengan ATP. Namun, pada
kondisi ini terjadi penurunan afinitas antara Kir 6.2 dengan ATP. Hal ini menyebabkan
ikatan Kir 6.2 dengan ATP sedikit sehingga KATP channel tidak dapat menutup dan
membrane tidak mengalami depolarisasi sehingga kanal ion Ca2+ tidak dapat terbuka
dan insulin tidak dihasilkan/dikeluarkan (Lang and Light, 2010).

Dengan diberikannya terapi antidiabetes golongan Sulfonilurea, maka akan


meningkatkan pelepasan insulin dari pankreas. Pada KATP channel selain terdapat
subunit Kir 6.2 juga terdapat subunit SUR1 (sulfonilurea reseptor). Untuk mengatasi
kekurangan ikatan antara Kir 6.2 dengan ATP, maka obat golongan Sulfonilurea akan
berikatan dengan SUR1, menyebabkan K+ tidak bisa keluar dan membrane mengalami
depolarisasi, sehingga akan menutup KATP channel. Kemudian ion kanal Ca2+
terbuka dan insulin dapat dikeluarkan (Lang and Light, 2010).
C. DISKUSI
DAFTAR REFERENSI

Lang, Veronica and Light, Peter E. . 2010. The Moleculer Mechanisms and
Pharmacotherapy of ATP-Sensitive Potassium Channel Gen Mutations
Underlying Neonatal Diabetes. Pharmacogenomics and Personalized
Medicine.Dove Medical Press Ltd. 3. 145-161.
PERKENI.2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di
Indonesia. Jakarta: PERKENI.

Anda mungkin juga menyukai